OLEH:
spiritual
spiritual
spiritual
C. KEGIATAN BELAJAR 1
Uraian materi
a. Pengertian
orang lain, seni musik, literatur, alam dan kekuatan yang lebih besar dari
Distres spiritual adalah gangguan dalam prinsip hidup yang meliputi seluruh
Varcolis, 2000)
Dengan kata lain kita dapat katakan bahwa distres spiritual adalah kegagalan
Patofisiologi distress spiritual tidak bisa dilepaskan dari stress dan struktur serta
fungsi otak.
Stress adalah realitas kehidupan manusia sehari-hari. Setiap orang tidak dapat
dapat menghindari stres, namun setiap orang diharpakan melakukan penyesuaian
terhadap perubahan akibat stres. Ketika kita mengalami stres, otak kita akan
berespon untuk terjadi. Konsep ini sesuai dengan yang disampikan oleh Cannon,
W.B. dalam Davis M, dan kawan-kawan (1988) yang menguraikan respon
“melawan atau melarikan diri” sebagai suatu rangkaian perubahan biokimia
didalam otak yang menyiapkan seseorang menghadapi ancaman yaitu stres.
Stres akan menyebabkan korteks serebri mengirimkan tanda bahaya ke
hipotalamus. Hipotalamus kemudian akan menstimuli saraf simpatis untuk
melakukan perubahan. Sinyal dari hipotalamus ini kemudian ditangkap oleh
sistem limbik dimana salah satu bagian pentingnya adalah amigdala yang
bertangung jawab terhadap status emosional seseorang. Gangguan pada sistem
limbik menyebabkan perubahan emosional, perilaku dan kepribadian. Gejalanya
adalah perubahan status mental, masalah ingatan, kecemasan dan perubahan
kepribadian termasuk halusinasi (Kaplan et all, 1996), depresi, nyeri dan lama
gagguan (Blesch et al, 1991).
Kegagalan otak untuk melakukan fungsi kompensasi terhadap stresor akan
menyebabkan seseorang mengalami perilaku maladaptif dan sering dihubungkan
dengan munculnya gangguan jiwa. Kegagalan fungsi kompensasi dapat ditandai
dengan munculnya gangguan pada perilaku sehari-hari baik secara fisik,
psikologis, sosial termasuk spiritual.
Gangguan pada dimensi spritual atau distres spritual dapat dihubungkan dengan
timbulnya depresi.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana mekanisme patofisiologi terjadinya
depresi. Namun ada beberapa faktor yang berperan terhadap terjadinya depresi
antara lain faktor genetik, lingkungan dan neurobiologi.
Perilaku ini yang diperkirakan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang
dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya sehingga terjadi distres spritiual karena
pada kasus depresi seseorang telah kehilangan motivasi dalam memenuhi
kebutuhannya termasuk kebutuhan spritual.
Karakteristik Distres Spritual menurut Nanda (2005) meliputi empat hubungan dasar yaitu :
1. Ungkapan kekurangan
a. Harapan
b. Arti dan tujuan hidup
c. Perdamaian/ketenangan
d. Penerimaan
e. Cinta
f. Memaafkan diri sendiri
g. Keberanian
2. Marah
3. Kesalahan
4. Koping yang buruk
Uraian materi
Pengkajian
a. Faktor predisposisi
b. Faktor presipitasi
dan peran.
Klien mampu :
a. Mengenal
a. Fase orientasi
b. Fase kerja
PENDOKUMENTASIAN
E. DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B. A., & Akemat. (2010). Model praktek keperawatan Jiwa Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC