Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam pembuatan makalah ini, kami membahas materi dengan judul “Beriman Kepada
Kitab-Kitab Allah”

Karena sebagai mana kita ketauhui semua bahwa, kitab-kitab yang diturun kan oleh Allah
SWT wajib kita imani. Karena apa yang sudah diutarakan dalam kitab AL-Qur-an, kitab
adalah suatu pedoman bagi kehidupan manusia di dunia dan di akhirat kelak.

Dan dalam pengambilan judul makalah ini, kami bermaksud mengingatkan


kepada pembaca agar menghargai dan memelihara kitab yang telah diturunkan oleh Allah
SWT kepada nabi-nabi sebelumnya. Sehingga pembaca dapat lebih mengaplikasikanya
dalam kehidupan sehari-hari.

2.1 TUJUAN

Ada pun tujuan dalam pembuatan makalah ini yakni, :

 Memberikan wawasan kepada pembaca.


 Mengingatkan pula kepada umat muslim agar lebih menjaga kitab-kitab Allah
 Dan diutamakan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.
BAB II

DASAR TEORI

Iman kepada kitab yang Allah yang di turunkan merupakan salah satu ushul (landasan)
iman dan merupakan rukun iman yang KE-3. Iman yang dimaksud adalah pembenaran
yang disertai keyakinan bahwa kitab-kitab Allah benar. Kitab-kitab tersebut merupakan
kalam Allah ‘Azza wa jalla yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya kepada umat
yang turun kepadanya kitab tersebut.

Diturunkanya kitab merupakan di antara bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya
karena besarnya kebutuhan hamba terhadap kitab Allah. Akal manusia terbatas, tidak bisa
meliputi rincian hal-hal yang dapat memberikan manfaat dan menimbulkan madharat
bagi dirinya. Dan beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun iman
yang wajib diimani oleh setiap orang-orang muslim.

 Iman kepada kitab Allah harus mencakup empat perkara :

Pertama : Mengimani bahwa turunnya kitab-kitab Allah benar-benar dari sisi


Allah

Ta’ala.

Kedua : Mengimani nama-nama kitab yang kita ketahui namanya seeprti Al


Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Taurat
yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salaam, Injil yang diturunkan kepada Nabi
‘Isa ‘alaihis salaam, dan Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud ‘alaihis salaam.
Sedangkan yang tidak kita ketahui namanya, kita mengimaninya secara global.

Ketiga : Membenarkan berita-beritanya yang benar, seperti berita mengenai Al


Quran, dan berita-berita lain yang tidak diganti atau diubah dari iktab-kitab terdahulu
sebelum Al Quran.

Keempat : Mengamalkan hukum-hukumnya yang tidak dihapus, serta ridho dan


tunduk menerimanya, baik kita mengetahui hikmahnya maupun tidak. (Syarh Ushuulil
Iman)
BAB III

PEMBAHASAN

1. A. PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT.

1. 1. Pengertian kitab-kitab Allah SWT,

Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah
tulisan atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis. Dalam bahasa
Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab di sini adalah kitab suci.

Ada dua jenis kitab suci:

1. Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan
biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang berwujud Kitab dan ada
yang berwujud Shahifah atau Shuhuf.
2. Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT.
melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia sendiri.

Adapun pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT. yang diwahyukan
melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan
larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia dan jumlah kitabullah ada 144
kitab,dan yang wajib diimani ada 4.

1. 2. Kitab-kitab yang wajib diimani

kitab-kitab yang wajib diimani ada empat(4) yaitu :

1.Kitab Zabur , diturunkan pada Nabi Daud.

2.Kitab Taurat , diturunkan kepada Nabi Musa.

3.Kitab Injil ,diturunkan kepada Nabi Isa.

4.Kitab Al-Qur’an ,diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

1. 3. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah,

Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT. yaitu meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada
paraNabi dan Rasul yang berisi wahyu Allah SWT. berupa perintah dan larangan untuk
disampaiakan kepada umat manusia agar diunakan sebagai pedoman hidup di dunia.

1. 4. Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada kitab-kitab Allah
SWT.
1. a. Dalil Naqli :

Al-Qur’an

Artinya:

“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).

Hadits Nabi SAW.:

Artinya:

“ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan
engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, (HR. Muslim). (dikutip
dari himpunan hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi)

1. b. Dalil Aqli :

Allah SWT Maha ‘Alimun= Tahu bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if= lemah.
Sedangkan Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman = Pengasih dan Maha Rahim
= Penyayang. Atas hal itulah Allah SWT berkehendak memberikan bimbingan kepada
manusia agar tetap menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya dengan memberikan
pedoman berupa kitab suci lengkap dengan uswah hasanah (contoh tauladan) yang
berupa seorang Nabi dan Rasul.

1. 5. Nama-nama kitab Allah SWT. beserta para Nabi dan Rasul yang
menerimanya:

 Kitab Taurat

Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada Nabi Musa AS (=Moses)
abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani.

Kandungan kitab Taurat:

1. Perintah mengesakan Allah SWT.


2. Larangan membuat dan menyembah patung berhala.
3. Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.
4. Perintah mensucikan hari Sabtu.
5. Perintah menghormati ayah dan ibu.
6. Larangan membunuh sesama manusia.
7. Larangan berbuat zina.
8. Larangan mencuri.
9. Larangan menjadi saksi palsu.
10. Larangan mengambil istri orang lain.

 Kitab Zabur

Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada Nabi Dawud AS
(=David) pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.

Kandungan kitab Zabur:

1. Do’a
2. Dzikir
3. Nasihat
4. Hikmah
5. Menyeru kepada ketauhidan

f. Tidak berisi syari’at.

 Kitab Injil

Ada yang menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada Nabi Isa AS= Yesus
Kristus pada awal abad ke 1 M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani.

Kandungan kitab Injil:

1. Seruan tauhid kepada Allah SWT.


2. Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.
3. Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.
4. Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau
Muhammad.

 Al-Qur’an

Nama lainnya adalah Adz-Dzikru, Al-Furqon, Al-Bayan, Al-Huda, dsb.


“AL-QUR’AN” adalah WAHYU-WAHYU ALLAH yang diturunkan kepada NABI
MUHAMMAD – ROSULULLAH SAW, baik yang disampaikan dengan perantara
MALAIKAT JIBRIL, maupun yang diterima langsung melalui ISARAT.[1]

Al-Qur’an Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada abad 7 M mulai
6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan berbahasa Arab. [1]

Artinya:

“Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al


Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah
termasuk orang-orang yang belum mengetahui”. (QS. Yusuf: 3)

Dan Rasulullah pula bersabda seperti apa yang di firmankan oleh Allah SWT.

Artinya: “atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan

simpananmu dilangit.”(HR. Ibn Majah)

 Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam


kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh
manusia.sepertinya:

– Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya,

– terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka,

– terjadinya gejolak sosial,dsb.

Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan

al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:

Artinya: “kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat

selama berpegang kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.”(al-


Hakim)

1. 6. Shuhuf-shuhuf yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul.

Disamping menurunkan kitab suci, Allah SWT. juga telah menurunkan petunjuk-Nya
dalam bentuk lembaran-lembaran yang disebut Shahifah atau Shuhuf.

Artinya:
“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
Kitab-kitab Ibrahim dan Musa”. (QS. Al-A’la: 18-19)

Shuhuf adalah wahyu yang diturunkan dari Allah SWT. kepada para utusan-Nya
dalam bentuk lembaran (shahifah). Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Hibban dari Abu Dzar R.A., bahwa shuhuf itu hanya bersisi tentang AMTSAL
(perumpamaan).

perbedaan antara kitab suci dan suhuf

Kitab suci : Adalah kumpulan firman allah yang di turunkan kepada para nabi yang

telah dikodifikasikan dalam satu kitab suci, sebagai pegangan dan petunjuk bagi
umatnya.

Suhuf : Adalah lampiran atau lembaran-lembaran firman allah tentang hukum

hukum yang di disampaikan kepada nabi-nabi tertentu untuk di teruskan

kepada umatnya, seperti Suhuf Nabi Ibrahim dan Suhuf Nabi Musa[2]

Diantara para Rasul yang telah menerima shuhuf dari Allah SWT. adalah:

a. Nabi Adam AS. : 10 shuhuf.

b. Nabi Syits AS. : 50 shuhuf.

c. Nabi Idris AS. : 30 shuhuf.

d. Nabi Musa AS. : 10 shuhuf.

e. Nabi Ibrahim AS. : 10 shuhuf.

1. 7. Isi pokok dari kitab-kitab Allah

Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni:

1. Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT.,

Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.


1. Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf
untuk memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan
menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).
2. Hukum ‘Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan,
perbuatan dan tindakan manusia.

1. 8. Fungsi kitab suci bagi kehidupan sehari-hari:

1. Menenteramkan hati.
2. Mempertebal keyakinan.
3. Menambah ilmu pengetehuan.
4. Mengetahui riwayat (sejarah) umat masa lampau.
5. Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
6. Menanamkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain.

1. 9. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT diantaranya, yaitu :

1. Mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan


manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka
kitab-kitab Allah manusia menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan manusia, baik yang tampak maupun yang gaib.

1. Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena


dengan meyakini kitab-kitab Allah, maka akan percaya terhadap kebenaran Al-
Qur’an dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

1. Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi


tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu
pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas
wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.

1. Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan


beriman kepada kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu menghormati dan
menghargai orang lain.hal ini sesuai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan
Hadis.

1. Mengetahui perhatian Allah terhadap para hambanya dengan menurunkan kitab


kepada setiap kaum sebagai petunjuk bagi mereka.

1. Mengetahui hikmah Allah Ta’ala mengenai syariat-syariat-Nya, di mana Allah


telah menurunkan syariat untuk setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka,
sebagaimana yang Allah firmankan.

1. Mensyukuri nikmat Allah berupa diturunkanya kitab-kitab(sebagai pedoman dan


petunjuk, eyd).
BAB IV

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Tidak ragu lagi bahwa, beriman dengan sebagian kitab dan kufur dengan sebagian yang
lain sama saja dengan kufur terhadap semuanya. Karena keimanan harus mencakup
dengan seluruh kitab samawi dan seluruh para rasul, tidak membedakan dan menyelisihi
sebagiannya. Allah Ta’ala mencela orang-orang yang membedakan dan menyelisihi
kitab, sebagaimana firman-Nya,

2.2 Usul dan Dasaran

Dalam memahami suatu materi, pelajarilah materi dasarnya terlebih dahulu. Karena itu
sangatlah membantu dalam mempelajari materi yang lebih tinggi. Materi dasar dapat kita
simpulakan sebagai kunci dalam membuka suatu pintu gerbang. Jadi apa gunanya bila
kita tak mempunyai kunci tersebut. Akan kah pintu atau gerbing itu bisa terbuka.

Dan makalah ini merupakan sebagian dasar kunci kecil untuk mengaplikasikanya
kedalam kehidupan, karena sebagaiman di jelaskan kitab adaah pedoman hidup manusia
dan buku adalah kunci kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai