DEPARTEMEN BIOKIMIA
The Blood-Brain Barier (BBB) atau sawar darah otak adalah struktur yang ada dalam otak
yang menjamin agar ada material tertentu yang dapat lewat atau untuk membatasi material
tertentu untuk masuk ke dalam SSP (Sistem Saraf Pusat).
Struktur BBB, terdiri dari
- Endotel Kapiler Ini yang membatasi molekul/material
- Astrosit yang mampu masuk maupun yang tidak
bisa lewat
- Sistem saraf
Sebagian besar komponen yang akan ditransportasikan melewati kapiler endotelmelalui
cara difusi terfasilitasi
1. Fuels (Bahan Bakar atau sumber energi otak)
Glukosa:
Bahan bakar atau sumber energi utama otak(mampu menembus endotel
melalui cara difusi terfasilitasi)
Diangkut melalui membran endotel oleh difusi difasilitasi diperantarai
olehGLUT-1(glukosa transporter tipe 1, nondependent terhadap insulin untuk
membuka)
Pada kadar glukosa darah sekitar 60 mg/dl, glukosa dalam darah akan
berkurang hingga di bawah Km dari GLUT-1 (km rendah = afinitasnya tinggi)
yang mengarah pada munculnya gejala hipoglikemia(gula darah dalam tubuh
rendah dapat menyebabkan hilangnya kesadaran).
GLUT (glukosa transpoerter)
- Senyawa asam amino yang terdapat didalam berbagai sel yang berperan dalam
proses metabolism glukosa.
- Fungsinya sebagai kendaraan yaitu pengangkut glukosa masuk dari luar kedalam sel
jaringan tubuh.
- Terdapat6 bentuk GLUT yang telah diketahui dan dinamaisesuai urutan
penemuannya :
GLUT-1 memindahkan glukosa menembus sawar darah otak
GLUT-2 memindahkan glukosa yang masuk keginjal dan usus ke aliran darah sekitar
melalui pambawa kontranspor
GLUT-3 pengangkut utama glukoa kedalam neuron dan sebagainya.
GLUT-4 pengangkut glukosa yang bertanggung jawab atas sebagian besar
penyerapan glukosa oleh mayoritas sel tubuh yang bekerja hanya setelah berikatan
dengan insulin
Ketika kadar glukosa darah kurang dari 60 mg/dl maka km nya akan lebih rendah, memicu
aktivitas sel lebih tinggi, dan pada otak akan timbul gejala-gejala hipoglikemia seperti
hilang kesadaran, gelisah, keringat dingin, dsb. Dibawah 30mg/dl akan koma. Ini adalah
salah satu kegawatan untuk orang yang diabetes. Hipoglikemia lebih berbahaya dari
hiperglikemi.
2. Sumber energi yang lain pada otak adalah:Sebagai badan keton oleh sistem
transportasi lain (badan keton adalah sisa dari hasil metabolisme asam lemak,
badan keton dapat melewati sawar darah otak).
Fungsinya :
kadar KB (keton bodies)meningkat saat kelaparan
KBs adalah bahanbakar penting untuk otak selama kelaparan
berkepanjangan(ketika glukosa tidak ada)
Dibentuk dari asam lemak :
Asam lemak non-esensial (diet atau lipolisis) tidak melewati BBB
Asam lemak esensial (linoleat & linolenat) dapat melewati BBB
- Jika keton berlebihan dalam darah dapat menyebabkan koasidosis (karena keton
bersifat asam)
- Asam lemak non esensial tidak dapat menembus sawar darah otak
- Asam lemak esensial dapat menembus sawar darah otak
3. Asam amino
Asam amino diangkut ke dalam CNS (SSP) oleh transporter asam amino
Asam amino digunakan pada otak untuk mempercepat sintesis dari :
Protein CNS
Prekursor untuk pembentukanNeurotransmitter (perlu vitamin,B12, B6 &B1
,dll)
Tipe asam amino yang diangkut
- Asam amino netral panjang (oleh transporter asam amino tunggal)
Esensial : penilalanin,leusin,isoleusin,valin, triptofan, metionin
Non esensial :tirosin
Semi esensial : histidin
- Asam amino netral pendek
Non esensial : alanin, glisin,prolin
4. Vitamin ditranspor dengan transport istimewa/ khusus
Neurotransmitter
Neurotransmitter adalah zat kimia yang akan dilepaskan melalui sinaps untuk
menghantarkan implus saraf.
Biasanya satu neuron mensintesis satu neurotransmitter yang hanya spesifik.
Neurotransmitter dibagi 2;
- Yang mengandung nitrogen kecil
- Neuropeptida
Neurotransmitter yang termasuk kedalam golongan nitrogen yang jumlahnya kecil, yakni ;
- Glutamat - Dopamin
- GABA - Norepineprin
- Glisin - Serotonin
- Asetil Kolin - histamin
Metabolisme dari Neurotransmitter
Neurotransmitter disintesis, dilepas dan diterminasi
1. kebanyakan disintesis diterminal neuron presinaps, yang bisa dibentuk dari : asam amino,
intermediat glikolisis, intermetdiat dari siklus TCA. Setelah disintesis akan disimpan dalam
vesikel
2. kemudian akan dilepaskan dalam rangka merespon implus saraf
dengan cara :
- implus saraf akan menyebabkan Ca2+ masuk ke dalam sel melalui cannal kalsium. Kalsium
akan menuju ke terminal presinaps
- kemudian vesikel ini nanti akan menuju membran presinaps, didalam membran presinaps
akan terjadi eksositosis (granulnya akan dikeluarkan ke celah sinaps) granulnya berisi
neurotransmitter, akan dilepaskan ke celah sinaps kemudian neurotransmitter dilepaskan ke
celah sinaps tersebut dan akan berikatan dengan membran postsinaps sehingga
menimbukan efek
3. terminasi
Neurotransmitter : Histamin
- histamin merupakan neuron yang sifatnya eksitatori (melanjutkan implus saraf)
- disintesis pada CNS dari asam amino histidin oleh histidin dekarboksilase (memerlukan PLP)
- obat-obat antihistaminn (untuk pengobatan alergi)
Neurotransmitter : Asetil Kolin
Disintesis dalam CNS (didalam presinaps)
Choline Acetyltransferase enzyme (dikatalisis)
Berasal dari = Acetyl CoA + Choline Acetyl Choline
Kolin berasal dari ;
- diet
- fosfatidilkolin pada membran lipid
gugus alkil berasal dari ; oksidasi dari glukosa
Thiamine (vit. B1)
Glucose Pyruvate Acetyl CoA ATP
Pyruvate Decarboxylase
Neurotransmitter : Glutamat dan GABA
Glutamat ;
- Neurotransmitter eksitatori yang utama pada CNS
- Neuron yang akan merespon glutamat sebagai neuron glutaminergik
Sumber glutamat
- Sintesis glukosa = sumber utama dari metabolisme glukosa
- Glutamin (terjadi disel glia) oleh glutaminase
- Dari darah
Mekanisme kerja glutamat sebagai neurotransmitter
- Sintesis dari metabolisme glukosa dan terkonsentrasi divesikel (dalam presinaps)
- Dilepaskan melalui eksositosis menuju ke celah sinaps
- Akan berikatan dengan reseptor yang ada dimembran presinaps (reseptor glutaminergik)
- Memberikan efek fungsional
- Terminasi ;
Reuptake glutamat oleh astrosit (sel glia) – memerlukan ATP
Didalam astrosi,t glutamat akan diubah menjadi glutamin (perlu ATP)
Glutamin dilepas dari astrosit dan di uptake kembali oleh neuron
Dalam neurons, glutamin diubah menjadi glutamat oleh glutaminase.
GABA adalah sebuah Neurotransmitter yang sifatnya inhibitor dalam CNS.
dalam neuron presinap, GABA aka disintesis dari glutamat oleh glutamat dekarboksilase (GAD) oleh
sebuah reaksi yang memerlukan PLP
kemudian, GABA dilepas menuju celah sinaps. Dan akan dikenali oleh reseptor pada neurons
postsinaps
terminasi : GABA pada celah sinaps di uptake oleh sel glia (sebagai astrosit) dan diubah menjadi
glutamat.
Glutamat diubah menjadi glutamin oleh glutamin sintetase (memerlukan ATP)
Metabolisme CNS
Metabolisme Energi dan Glukosa
Sumber energi otak
Massa otak hanya 2% dari total massa tubuh, namun kebutuhan energinya lebih dari
tujuh kali dibandingkan dengan organ lain.
Jadi untuk metabolisme otak, ada sebuah persyaratan yang tinggi untuk glukosa dan
oksigen pada tingkat yang stabil.
Sumber energy utamaotak adalah pembentukan ATP oleh metabolisme aerobik
glukosa.
Aerobic Glycolysis
In Cytosol Mitochondria & Oxygen
Glucose ---- Pyruvate ----- Acetyl CoA ---- With oxalacetate in CAC ------- ATP
Jenis-Jenis Sinaps
Sinaps Elektrik
Sinaps yang langsung menghubungkan 2 neuron dengan gap junction (ingat gap
junction bisa melewatkan berbagai macam hal salah satunya adalah potensial
membran pada neuron pre synapses juga bisa langsung lanjut ke post synapses
tanpa neurotransmitter. Sinaps ini jarang ditemukan pada orang dewasa tetapi
sering pada embrio dll)
Sinaps Kimia
Ini jenis sinaps yang biasa kita lihat yang melepaskan neurotransmitter.
Impuls potensial aksi yang menjalar dalam akson neuron menuju ke membran pre-sinapsis pada
ujung neuron melalui bagian samping menyebabkan terbukanya saluran Ca2+ (calcium channel)
sehingga menyebabkan kalsium dari luar membran masuk ke dalam neuron. Kalsium inilah yang
mengaktifkan Calmodulin yang menyebabkan protein kinase yang tidak aktif menjadi aktif. Protein
kinase yang aktif ini menggerakkan vesikel yang berisi neurotransmitter menuju membran pre-
sinapsis. Setibanya di membran pre-sinapsis, vesikel-vesikel tersebut mengalami fusion dan
eksositosis, berupa peleburan vesikel-vesikel yang berisi neurotransmitter keluar membran menuju
celah sinapsis. Di celah sinapsis (synaptic cleft) inilah neurotransmitter dilepaskan dan akan
ditangkap oleh reseptor yang berada pada membran post-sinapsis.
Celah Sinaptik
- Neurotransmitter berdifusi melalui celah sinaptik
Transmisi sebuah impuls saraf melalui celah sinaps hanya dapat muncul pada
satu arah
- Neurotransmitter mengikat kepada reseptor protein spesifik pada membrane
post sinaptik
Menghasilkan respon pada neuron post sinaptik
- Neurotransmitter dihilangkan dgn cepat pada reseptor protein oleh :
Degradasi oleh enzim spesifik,
Dibuang dari sinaps (ke dalam darah), atau
Diserap kembali oleh sel neurogla atau neuron presinaptik
Sinyal Transduksi Post Sinaptik
- Neurotransmitter berikatan dengan reseptor protein spesifik pada membrane
post sinaptik
Kanal ion pada membrane post sinaptik terbuka.
Menyebabkan perubahan potensial membrane pada neuron post sinaptik
(depolarisasi muncul, menyebabkan gelombang potensial aksi yang
disebarkan di sepanjang membrane sel neuron post sinaptik)
- Sangat jarang terjadi, hanya satu neuron yang bertanggungjawab dalam
memproduksi potensial aksi pada membrane sel neuron lain.
- Dua hal yang menentukan transduksi sinyal : Tipe neurotransmitter dan
protein reseptor
- Hasilnya antara eksitasi (depolarisasi) atau inhibisi (hiperpolarisasi)
Sinaps Eksitatori
Membawa potensial membrane mendekat pada threshold untuk membangkitkan
sebuah potensial aksi.
Neurotransmitter eksitatori mendepolarisasi membrane post sinaptik (disebut EPSP
“Excitatory Postsynaptic Potential”)
Membuka kanal voltage-gated Na2+ pada membrane post sinaptik, membiarkan ion
Na2+ memasuki sel
- Respon cepat muncul melalui reseptor ionotropik (reseptor channel-linked)
- Respon lambat muncul melalui reseptor metaboropik (reseptor g-protein
linked)
(a) Ionotropik reseptor melekat pada kanal, untuk respon cepat. Ketika neurotransmitter
berikatan pada kanal ini, maka kanal membuka, ion Na2+ masuk dan ion K+ keluar,
terjadi potensial membrane.
(b) Metabotropik reseptor melekat pada g-protein, untuk respon lambat. Ketika
neurotransmitter berikatan dgn g-protein, subunit alfa lepas, adenilat siklase aktif,
lalu bersama ATP, adenilat siklase mengaktifkan cAMP. cAMP mengaktifkan pkA,
dan fosfat yang dihasilkan akan memfosforilasi kanal K+ menyebabkankanal K+
tertutup, ion K+ tdax keluar
Sinaps Inhibitori
Membawa potensial membrane menjauh dari threshold untuk membangkitkan
sebuah potensial aksi
Neurotransmitter inhibitori menhiperpolarisasi atau menstabilkan membrane post
sinaptik (disebut IPSP “Inhibitory Postsynaptic Potential”)
Membuka kanal voltage-gated K+ pada membrane post sinaptik membiarkan ion K+
meninggalkan sel
Intergrasi Neural
Efek rata – rata dari EPSP dan IPSP pada membrane post sinaptik akan ditentukan
apakah efek berupa eksitatori atau inhibitori
Jika efek rata – rata lebih eksitatori daripada inhibitori, sebuah potensial aksi akan
dibangkitkan pada membrane post sinaptik dan transduksi impuls akan muncul
Begitu juga sebaliknya, efek rata – rata lebih inhibitoritidak akan menghasilkan
sebuah potensial aksi
Hipoglikemik Ensephalopathy
Jika gula darah menurun :
- Dibawah 45mg/dL
Otak berusaha menggunakan substrat internal (cth. Glutamate dan TCA cycle
intermediates) sebagai bahan bakar untuk memproduksi ATP. karena ukuran
substrat ini yang cukup kecil, jd cepat untuk hab!s.
- Dari 45 hingga 36mg/dL
Tidak ada perubahan EEG pada pengamatan, gejala yang muncul adalah
penurunan sintesis neurotransmitter pada wilayah tertentu pada otak
(hipokampus dan struktur kortikal)
- Terus menurun hingga dibawah 18mg/dL
EEG menjadi isoelektrik, sel neuron mati yang disebabkan tox!X!tas eksitatori
oleh glutamate (sebagai hasil dari deplesi ATP ; glutamate merupakan
neurotransmitter utama pada otak)
Eksitotoksisitas glutamate
- merupakan konsep patologis dimana sel akan dirusak dan dibunuh oleh glutamate.
Ini terjadi apabila reseptor glutamate mengalami stimulasi yang berlebihan, akibat
kadar glutamate yang banyak (tidak seperti asetilkolin, glutamate tidak didegradasi
enzim melainkan hanya di reuptake. Proses reuptake perlu energy ATP sehingga
pada kondisi hipoksia atau stroke iskemik, menyebabkan kegagalan reuptake
glutamate sehingga glutamate tetap banyak di celah sinaps dan terus menstimulasi
reseptor sehingga ion Na2+, Ca2+ terus masuk. Ca2+ dapat mengikat enzim – enzim
protease sehingga memicu apoptosis )
Cerebral Iskemia
- Substrat metabolism benar-benar sudah tidak ada
Kalpain (protease
yang sangat kuat di
dalam sel)
FasL adalah ligan
untuk reseptor
kematian di
membran sel (FasR)
setelah berikatan
akan mengkatifkan
caspase 8, caspase 8
akan mengaktifkan
caspase 3 maka
akan menyebabkan
sel mengalami
kerusakan apoptosis