A. Indikator
1. Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan sesuai jenisnya
2. Mendeskripsikan komponen-komponen unsur lingkungan dengan baik
3. Mendeskripsikan hubungan timbal balik antara komponen-komponen lingkungan
4. Mendeskripsikan kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengelompokkan unsur-unsur
lingkungan sesuai jenisnya. (Nilai karakter: rasa ingin tahu dan komunikatif)
2. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan unsur-unsur
lingkungan sesuai dengan jenisnya. (Nilai karakter: rasa ingin tahu dan komunikatif)
3. Setelah melakukan studi kasus dan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan hubungan
timbal balik antara manusia denga komponen lingkungannya. (Nilai karakter: rasa ingin tahu,
komunikatif, peduli lingkungan)
4. Setelah melakukan studi kasus dan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan kegiatan-
kegiatan yang mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan. (Nilai karakter: rasa
ingin tahu, komunikatif, peduli lingkungan)
C. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2. Unsur - Unsur Lingkungan
Unsur Abiotik : komponen tak hidup yang meliputi udara, air, mineral, cahaya (sinar
matahari), angin, kelembaban, suhu, keasaman (pH) dan kadar garam (salinitas).
a. Udara
Udara di atmosfer kita tersusun atas Nitrogen (N2, 78 %), Oksigen (O2, 21
%), Karbondioksida ( CO2, 0,03 % ), dan gas lainnya.
- Nitrogen
Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk membentuk protein dan
persenyawaan lainnya.
- Oksigen
Oksigen (O2) merupakan gas yang berguna dalam pernafasan. Makanan (karbohidrat) yang
ada di dalam sel mengalami oksidasi (pembakaran dengan oksigen). Baik tumbuhan,
manusia, hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk mendapatkan energi. Oksidasi
tersebut sering disebut sebagai pernafasan sel.
- Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida sangat diperlukan tumbuhan dalam proses Fotosintesis. Hasil fotosintesis
adalah amilum dan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk sumber makanan dan
pernafasan.
b. Air
Sekitar 80% - 90% tubuh makhluk hidup tersusun atas air. Air sangat berperan dalam
menentukan keanekaragaman makhluk hidup. Aktivitas kita sehari-hari banyak memerlukan
air untuk minum, mandi, mencuci, memasak, membersihkan rumah, menyiram tanaman, dll.
c. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), Fosfat (P), Kalium (K), Kalsium
(Ca), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Natrium (Na), Khlor (Cl) dan sebagainya.
d. Cahaya (Sinar Matahari)
Cahaya matahari digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Tanpa cahaya matahari
tumbuhan tidak bisa hidup dan selanjutnya makhluk hidup yang lain juga tidak akan
memperoleh kehidupan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa matahari merupakan
sumber energi bagi makhluk hidup di bumi.
e. Angin
Angin berperan membantu penyerbukan tumbuh-tumbuhan, menyebarkan spora dan biji
tumbuhan.
f. Kelembaban
Kelembaban memegang peranan penting dalam menjaga agar organisme tidak cepat
mengering karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri tidak
dapat hidup di tempat-tempat yang kering.
g. Suhu
Makhluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 0oC – 40oC.
Umumnya makhluk hidup tidak tahan terhadap suhu panas di atas 40oC, karena suhu
demikian dapat mematikan. Namun beberapa macam ganggang biru dapat tahan hidup
sampai suhu 70oC. Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa, memiliki suhu yang
hangat sepanjang tahun, rata-rata 27oC. Suhu ini sangat ideal bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup. Karenanya Indonesia memiliki keanekaragaman biota yang tinggi
dibandingkan dengan daerah lain.
h. Keasaman (pH)
Keasaman juga berpengaruh terhadap makhluk hidup. Biasanya makhluk hidup memerlukan
lingkungan yang memiliki pH netral . Makhluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang
terlalu asam atau basa. Umumnya tanah di Kalimantan bersifat asam sehingga sulit dijadikan
areal pertanian. Jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah berhumus seringkali
bersifat asam. Untuk menetralkan dapat diberi bubuk kapur. Tanah berkapur seringkali
bersifat basa. Untuk menetralkan dapat diberi bubuk belerang
i. Kadar Garam (Salinitas)
Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya tumbuhan itu akan
mati. Di daerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu, misalnya pohon
bakau yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.
Unsur Biotik: makhluk hidup yang meliputi manusia, hewan dan tumbuhan.
a. Organisasi Makhluk Hidup
Bila kita perhatikan makhluk hidup yang ada di sekitar kita baik hewan, tumbuhan dan
manusia yang ada di sekitar kita, secara alami tidak pernah hidup sendiri-sendiri. Dalam
ekosistem tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen dan
mikroorganisma/mikroba berperan sebagai dekomposer/pengurai.
Tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup meliputi:
1. Individu
Individu merupakan organisme makhluk tunggal seperti: seekor kucing, sebatang pohon
jambu, sebatang pohon kelapa dan seorang manusia.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Misalnya populasi pohon pisang di kelurahan Kiara pada tahun 2007.
3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya
komunitas kolam dan komunitas sawah, komunitas guru, komunitas siswa.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan antara makhluk hidup baik manusia, hewan, tumbuhan dengan
lingkungan, misalnya ekosistem sawah, ekosistem gurun, ekosistem kutub.
5. Biosfer
Adalah bumi dan segenap isinya.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Kontekstual
2. Metode pembelajaran : Tanya jawab, studi kasus
E. Kegiatan Belajar
Pertemuan Ke - 1
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan benda-benda biotik (bunga, daun, kupu-kupu) dan benda abiotik (pulpen,
buku, kursi)
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pengelompokkan unsur lingkungan
berdasarkan benda-benda yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pengertian lingkungan hidup
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk
mengelompokkan unsur-unsur lingkungan sesuai dengan jenisnya
c. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk menjelaskan
unsur-unsur lingkungan sesuai dengan jenisnya.
d. Siswa menyimpulkan pengertian lingkungan hidup, dan pengelompokkan unsur-unsur
lungkungan sesuai dengan jenisnya.
e. Siswa mengaplikasikan pengelompokan unsur-unsur lingkungan sesuai dengan jenisnya
dalam kehidupan sehari-hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang pengertian lingkungan, unsure-unsur lingkungan serta
pengelompokkan unsur lingkungan berdasarkan jenisnya.
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungan hidup.
d. Penugasan 10’
Pertemuan Ke - 2
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan contoh kasus “Tragedi Longsor Sampah di Leuwigajah”
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang kasus yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kasus yang berkaitan dengan lingkungan hidup
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk menganalisis
kasus yang dibawa masing-masing
c. Siswa menyimpulkan penyebab dan akibat dari hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya.
d. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungannya, baik penyebab maupun akibatnya. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang pengertian limbah dan baku mutu lingkungan, serta
pengelompokan limbah berdasarkan senyawa.
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang hak dan kewajiban dalam K3.
d. Penutupan pembelajaran 10’
G. Penilaian
1. Penilaian kognitif : Test tertulis, test lisan
2. Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya jawab
3. Penilaian afektif : Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran
4. Sebutkan tiga contoh kegiatan yang berkaitan dengan hubungan yang tidak harmonis
antara manusia dengan lingkungannya! Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. Pendidikan Lingkungan Hidup memiliki fungsi yang sangat penting dalam
meningkatkan kepedulian dan kesadaran siswa terhadap lingkungan.
Unsur penyusun lingkungan terdiri atas unsur biotik (unsur hidup) dan unsure abiotik (unsur
tak hidup). Contoh unsur boiti: manusia, hewan, tumbuhan. Contoh unsur abiotik: tanah, air,
udara, sinar matahari, pH, salinitas, kelembapan udara.
NIP. 19.............................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Indikator
1. Mengapresiasi hak dan kewajiban sebagai individu dan warga tentang K3 dengan benar
2. Mengapresiasi jenis-jenis pelanggaran dan sanksi terhadap pelaksanaan K3
3. Meyakini bahwa budaya tertib, budaya bersih, dan nilai-nilai keindahan merupakan hal
yang penting dalam kehidupan
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengapresiasi hak dan
kewajiban sebagai individu dan warga tentang K3. (Nilai Karakter: rasa ingin tahu,
komunikatif, disiplin, tanggung jawab)
2. Setelah melakukan studi kasus dan diskusi, siswa mampu mengapresiasi jenis-jenis
pelanggaran dan sanksi terhadap pelaksanaan K3. (Nilai Karakter: komunikatif, disiplin,
tanggung jawab)
3. Setelah melakukan praktek menjalankan tata tertib sekolah, siswa dapat meyakini bahwa
budaya tertib, budaya bersih, dan nilai-nilai keindahan merupakan hal yang penting dalam
kehidupan. (Nilai Karakter: disiplin, tanggung jawab)
C. Materi Pembelajaran
1. Mencintai Budaya Tertib, Budaya Bersih, dan Nilai-Nilai Keindahan dalam Kehidupan
Sebagai seorang siswa dalam lingkungan sekolah hendaknya berupaya menciptakan
lingkungan sekolah yang sehat sesuai dengan K3 (Ketertiban Kebersihan dan Keindahan),
yaitu:
a. Melaksanakan program K3.
b. Menjaga dan memelihara lingkungan yang bersih dan nyaman.
c. Turut berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan hari lingkungan dan peduli
terhadap lingkungan.
d. Melakukan penanaman dan penghijauan serta memperindah lingkungan sekolah.
2. Jenis-jenis pelanggaran dan sanksi terhadap pelaksanaan K3 dipahami dan diapresiasi
dengan baik
Dalam rangka menciptakan ketertiban di lingkungan daerah, ada beberapa pasal dalam
peraturan yang melarang setiap warga melakukan hal-hal diantaranya:
a. Menjual/menangkap hewan-hewan yang dilesterikan
b. Membuang benda yang berbau busuk
c. Berusaha/berdagang di atas trotoar
d. Mengotori /merusak jalan, jalur hijau, taman kota, hutan kota
e. Membakar sampah di badan jalan
f. Membuang limbah B3(Berbau, Beracun dan Berbahaya) ke dalam sumber air/ saluran air
minum dan lain-lain
g. Membuang benda-benda padat/cair berupa limbah ke dalam maupun sekitar sungai
h. Mengemis di tempat umum
i. Menggelandang tanpa mata pencaharian
j. Menyediakan rumah untuk tempat asusila
Adapun sanksi-sanksi yang diberikan menurut Peraturan Daerah (Perda) Pemerintah kota
Bandung No. 11 tahun 2005 tentang K3 diantaranya:
1. Pejalan kaki yang tidak menggunakan jembatan penyebrangan atau zebra cross didenda
Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
2. Merusak trotoar /jalan didenda Rp. 250.00,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
3. Merokok di tempat umum didenda Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
4. Membuang benda berbau busuk dan mengganggu penduduk sekitar didenda Rp.
250.000,- dua ratus lima puluh ribu rupiah)
5. Membakar sampah /kotoran di badan jalan, jalur hijau, taman, selokan dan tempat umum
didenda Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
6. Perusahaan/industri yang membuang limbah B3(Beracun, Berbau dan Berbahaya)
dendanya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
7. Membuat, mengedarkan, menyimpan, menimbun, menjual, menyulut petasan tanpa izin
dendanya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
8. Menjual minuman keras tanpa izin dendanya Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah)
9. Memperjualbelikan hewan-hewan yang dilestarikan dan atau membiarkan hewan
peliharaan di tempat umum dendanya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
10. Menangkap dan memelihara binatang-binatang yang dilestarikan dendanya Rp.
5.000.000,- (lima juta rupiah)
11. Bermain layangan, ketepel, panah, melempar batu dan benda-benda lainnya di jalur lalu
lintas dendanya Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
12. Berusaha atau berdagang di trotoar/jalan/badan jalan, taman jalur hijau, tanpa izin di
denda Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
13. Mencuci mobil, menyimpan, menjadikan garasi, membiarkan kendaraan
rusak,rongsokan, memperbaiki kendaraan beberapa hari lamanya dan mengecat kendaraan di
bahu jalan dan trotoar didenda Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
14. Memasang portal penghalang jalan dan polisi tidur pada jalan umum tanpa izin dari
walikota atau pejabat yang ditunjuk dendanya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
15. Menggelandang, mengemis, di tempat dan di muka umum serta fasilitas sosial lainnya
didenda Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
16. Mengamen, mencari upah jasa dari pengelapan mobil, di simpang jalan/lampu merah
didenda Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)
17. Membuat gubug untuk tempat tinngal di bawah jembatan, di atas jembatan
penyebrangan dan taman-taman serta fasilitas umum lainnya didenda Rp. 1.000.000,- (satu
juta rupiah)
18. Menghimpun anak-anak jalanan untuk dimanfaatkan meminta-minta, mengamen, untuk
diterik penghasilannya dan penyalahgunaan pemberdayaan anak didenda Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah)
19. Melakukan perbuatan asusila didenda Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
20. Menyediakan, menghimpun wanita tuna susila untuk dipanggil, memberi kesempatan
kepada khalayak umum untuk berbuat asusila didenda Rp. 50.000.000,-(lima puluh juta
rupiah)
21. Membuang sampah, kotoran, atau barang bekas lainnya di saluran air, selokan,jalan,
trotoar dan tempat umum lainnya yang menggannggu
K3 didenda Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
22. Menyebarkan atau menempelkan selebaran, poster, slogan, pamplet, kain bendera atau
kain bergambar, spanduk, dan yang sejenisnya di sepanjang jalan, pada rambu-rambu lalu
lintas, tiang penerangan jalan, pohon-pohon ataupun di bangunan-bangunan lain serta fasilitas
umum didenda Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
23. Merubah, merusak, mengganggu, menebang, memangkas, sebagian atau seluruhnya
pepohonan pelindung jalan dan tanaman lainnya yang merupakan fasilitas umum didenda
Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Kontekstual
2. Metode pembelajaran : Tanya jawab, studi kasus, diskusi
E. Kegiatan Belajar
Pertemuan Ke - 3
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit) Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan gambar-gambar hak dan kewajiban sebagai warga negara.
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat mengenai gambar-gambar yang
ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk
mengapresiasi hak dan kewajiban sebagai individu dan warga tentang K3
c. Siswa menyimpulkan hak dan kewajiban sebagai individu dan warga yang berkaitan
dengan K3
d. Siswa mengaplikasikan hak dan kewajiban sebagai individu dan warga yang berkaitan
dengan K3 dalam kehidupan sehari-hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang hak dan kewajiban sebagai individu dan warga yang berkaitan
dengan K3
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang jenis pelanggaran yang berkaitan
dengan Perda K3 Kota Bandung.
d. Penugasan 10’
Pertemuan Ke - 4
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan satu contoh kasus pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang kasus yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kasus yang berkaitan dengan lingkungan hidup
b. Kelas dibagi menjadi lima kelompok untuk melakukan diskusi
c. Masing-masing kelompok membahas pelanggaran yang berkaitan dengan Perda K3 Kota
Bandung, yakni:
Membuang sampah di sembarang tempat
Merusak taman dan hutan kota
Membakar sampah di badan jalan, taman kota ataupun di tempat umum
Perusahaan/industri yang membuang limbah B3 ke sungai
Merusak trotoar/jalan
d. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab dalam kelompok untuk
menganalisis kasus yang dibahas
e. Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar
f. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang pelanggaran yang terjadi di lingkungan
sekitar 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang pelanggaran yang terjadi di lingkungan sekitar
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang berbudaya tertib di lingkungan
keluargasekolah dan masyarakat.
d. Penutupan pembelajaran 10’
G. Penilaian
1. Penilaian kognitif : Test tertulis, test lisan
2. Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya jawab
3. Penilaian afektif : Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran
3. Sebutkan lima contoh perilaku masyarakat yang melanggar Perda Pemerintah Kota
Bandung No. 11 Tahun 2005! Kewajiban seorang siswa dalam upaya menciptakan
lingkungan yag sehat sesuai dengan K3, yaitu:
melaksanakan program K3
menjaga dan memelihara lingkungan yang bersih dan nyaman
turut berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan hari lingkungan dan peduli
terhadap lingkungan
Perilaku masyarakat yang melanggar Perda Pemerintah Kota Bandung No. 11 Tahun 2005:
pejalan kaki yang tidak menggunakan jembatan penyebrangan / zebra cross didenda Rp.
250.000,-
merokok di tempat umum didenda Rp. 5.000.000,-
membuat, mengedarkan, menyimpan, menimbun, menjual, menyulut petasan tanpa izin
dendanya Rp. 5.000.000,-
menjual minuman keras tanpa izin dendanya Rp. 5.000.000,-
menggelandang, mengemis di tempat dan di muka umum serta fasilitas sosial lainnya
didenda Rp. 250.000,- 30
35
35
A. Indikator
1. Mengaplikasikan ketertiban lingkungan pada kehidupan keluarga, dengan mengikuti
peraturan yang berlaku
2. Melaksanakan tata tertib sekolah dengan penuh tanggung jawab
3. Melaksanakan hidup tertib, sopan, toleransi antar sesama warga pada lingkungan
masyarakat
4. Melaksanakan hidup tertib berlalu lintas di jalan, di pasar, di mall, di terminal, di masjid
dan tempat yang menjadi arena publik
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengaplikasikan ketertiban
lingkungan pada kehidupan keluarga, dengan mengikuti peraturan yang berlaku. (Nilai
Karakter: komunikatif, disiplin, tanggung jawab)
2. Setelah melaksanakan praktek pelaksanaan tata tertib sekolah, siswa mampu
melaksanakan tata tertib dengan penuh tanggung jawab. (Nilai Karakter: disiplin, tanggung
jawab)
3. Setelah melakukan kegiatan studi kasus dan diskusi, siswa dapat melaksanakan hidup
tertib, sopan, toleransi antar sesama warga pada lingkungan masyarakat. (Nilai Karakter:
disiplin, tanggung jawab)
4. Setelah melakukan tanya jawab, siswa dapat melaksanakan hidup tertib berlalu lintas di
jalan, di pasar, di mall, di terminal, di masjid dan tempat yang menjadi arena publik. (Nilai
Karakter: disiplin, tanggung jawab)
C. Materi Pembelajaran
1. Berbudaya Tertib pada Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam lingkungan masyarakat.
Keluarga merupakan kelompok yang terbentuk dari ikatan perkawinan antara pria dan
wanita. Hubungan tersebut sedikit banyak akan berlangsung lama sehingga melahirkan satu
generasi ke generasi berikutnya. Jadi keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri
dari suami, istri beserta anak-anaknya yang bertumbuh sejak mulai dalam kandungan ibunya
sampai menjelang usia dewasa. Dalam proses regenerasi tersebut hendaknya orangtua mulai
menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan, perduli terhadap lingkungan sehingga akan
terlahir generasi yang perduli dan mau memelihara lingkungan.
Pendidikan Lingkungan Hidup dapat mulai diterapkan di rumah sejak usia dini, dimulai dari
hal-hal yang kecil, contohnya anak ditugaskan untuk membereskan tempat tidur dan
membersihkan kamar tidurnya sendiri, menyapu dan membersihkan halaman rumah, belajar
menanam tanaman baik tanaman hias, sayuran, TOGA (Tanaman Obat dan Keluarga) serta
menyiram dan merawat tanaman. Dengan aktivitas tersebut diharapkan akan tumbuh rasa
cinta terhadap tanaman serta akan tercipta lingkungan rumah yang sehat, bersih, sejuk, indah
serta asri.
Halaman rumah yang ditanami pohon seperti tanaman hias, tanaman sayuran, TOGA ataupun
tanaman kuat akan menghasilkan udara yang sejuk dan segar karena pohon atau tanaman
tersebut mampu memproduksi oksigen dalam jumlah yang banyak. Pohon juga dapat
menyaring debu-debu yang akan masuk ke dalam rumah, sehingga rumah akan tetap bersih,
bebas dari debu serta gas-gas udara dari asap kendaraan, asap rokok serta polusi udara
lainnya.
Kegiatan lainnya yang perlu ditanamkan kepada anak adalah sikap perduli terhadap
lingkungan agar terbebas dari sampah. Biasakan membuang sampah pada tempatnya, dimulai
dari sampah terkecil misalnya sampah pembungkus permen, jangan dibuang seenaknya
misalnya dibuang ke pot tanaman, halaman dan lain-lain. Kalau kita belum menemukan tong
sampah lebih baik sampah itu kita kantongi dulu atau untuk sementara simpan dulu ke dalam
tas sampai kita menemukan tempat sampah baru kita membuangnya.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Kontekstual
2. Metode pembelajaran : Tanya jawab, studi kasus, diskusi
E. Kegiatan Belajar
Pertemuan Ke - 5
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan gambar yang berkaitan dengan ketertiban di lingkungan Kota Bandung.
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat mengenai gambar yang
ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang gambar tentang ketertiban yang terjadi di
lingkungan Kota Bandung.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk
mengaplikasikan ketertiban lingkungan pada kehidupan keluarga, dengan mengikuti
peraturan yang berlaku
c. Siswa menyimpulkan perilaku tertib di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
d. Siswa mengaplikasikan perilaku tertib yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku tertib di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang perilalu hidup tertib di lingkungan
masyarakat
d. Penugasan 10’
Pertemuan Ke - 6
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan satu contoh kasus tentang ketertiban yang terjadi di lingkungan sekitar
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang kasus yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kasus yang berkaitan dengan lingkungan hidup
b. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (2 orang/kelompok) untuk melakukan
diskusi
c. Masing-masing kelompok membahas kasus yang telah ditugaskan pada pertemuan
sebelumnya
d. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab dalam kelompok untuk
menganalisis kasus yang dibahas
e. Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang kasus ketertiban yang terjadi di lingkungan
sekitar
f. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang perilaku ketertiban dalam kehidupan sehari-
hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku ketertiban yang terjadi di lingkungan sekitar
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang berbudaya bersih di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
d. Penutupan pembelajaran 10’
G. Penilaian
1. Penilaian kognitif : Test tertulis, test lisan
2. Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya jawab dan diskusi
3. Penilaian afektif : Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran
3. Sebutkan upaya untuk menjadikan lingkungan masyarakat menjadi bersih, sehat dan
indah! Contoh lima jenis tanaman obat keluarga (TOGA):
• Jahe
• Kumis kucing
• Kunyit
• Lidah buaya
• Kencur
Upaya untuk menjadikan lingkungan masyarakat menjadi bersih, sehat dan indah, yaitu:
• berperan aktif dalam kegiatan kerja bakti demi terciptanya kebersihan, kesehatan, dan
keindahan lingkungan
• tidak membuang sampah sembarangan
• membersihkan saluran selokan/got
• berperan aktif dalam memanfaatkan lahan kosong
• mengkampanyekan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun 30
30
40
A. Indikator
1. Mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada kehidupan keluarga dengan menjaga
kebersihan diri, rumah, perabot dan menangani limbah
2. Mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada lingkungan sekolah dengan melaksanakan
piket dan membersihkan peralatan praktek
3. Melaksanakan hidup tertib, sopan, toleransi antar sesama warga pada lingkungan
masyarakat dengan berpartisipasi dalam kerja bakti, membersihkan selokan/sanitasi lainnya
4. Mengaplikasikan kebersihan lingkungan kota dengan turut berpartisipasi dalam program
kebersihan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bandung
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan dan melakukan tanya jawab, siswa mampu
mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada kehidupan keluarga dengan menjaga
kebersihan diri, rumah, perabot dan menangani limbah. (Nilai karakter: Disiplin, tanggung
jawab, peduli lingkungan)
2. Setelah melakukan pengamatan dan praktek kebersihan lingkungan sekolah, siswa dapat
mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada lingkungan sekolah dengan melaksanakan piket
dan membersihkan peralatan praktek. (Nilai karakter: Disiplin, tanggung jawab, peduli
lingkungan)
3. Setelah melaksanakan praktek kebersihan lingkungan sekolah, siswa dapat melaksanakan
hidup tertib, sopan, toleransi antar sesama warga pada lingkungan masyarakat dengan
berpartisipasi dalam kerja bakti, membersihkan selokan/sanitasi lain. (Nilai karakter:
Disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan)
4. Setelah melaksanakan praktek kebersihan lingkungan sekolah, siswa dapat
mengaplikasikan kebersihan lingkungan kota dengan turut berpartisipasi dalam program
kebersihan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bandung. (Nilai karakter: Disiplin,
tanggung jawab, peduli lingkungan)
C. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan keluarga yang bersih
Arti rumah bagi manusia
Dalam keluarga perlu adanya kepedulian dan mau menjaga lingkungan sekitarnya untuk
menciptakan kebersihan, kerapian dan kenyamanan dalam keluarga. Beberapa sasaran
keluarga adalah bersih, menarik, nyaman serta aman.
1. Bersih
Kebersihan di lingkungan keluarga sangat menentukan. Bila kebersihan terjaga maka
keluarga menjadi tenang karena sanitasi dan higienitas terjamin. Inilah langkah pertama
dalam menilai suatu keluarga.
2. Menarik
Dengan dasar kebersihan pada suatu ruangan dan ditunjang dengan perlengkapan serta
dekorasi yang serasi maka ruangan akan menjadi menarik.
3. Nyaman
Lingkungan dan ruangan di dalam rumah yang bersih, menarik, dan tenang akan menciptakan
keluarga merasa nyaman dan betah tinggal di rumah.
4. Aman
Faktor penting yang selalu didambakan keluarga adalah rasa aman. Untuk itu ciptakanlah
model rumah yang memiliki keamanan keluarga.
Syarat rumah yang sehat
1. Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat terpenuhi kebutuhan dasar fisik
dari penghuninya.
Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga suhu lingkungan yang sejuk,
bersih dari polusi akan tercipta. Salah satu upayanya dengan menanam berbagai jenis
tanaman di halaman rumah untuk memproduksi oksigen dan udara bersih supaya tetap
tersedia.
b. Rumah tersebut harus terjamin penerangannya yang bersumber dari cahaya sinar
matahari serta penerangan dari nyala lampu.
c. Rumah tersebut harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga aliran udara segar
dapat masuk ke dalam ruangan.
d. Rumah tersebut harus mampu melindungi penghuni dari gangguan bising yang
berlebihan.
2. Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat terpenuhi kebutuhan kejiwaan
dasar dari penghuninya. Tergantung dari pola hidup yang dimiliki oleh penghuni, maka apa
yang disebut kebutuhan kejiwaan dasar ini amat relatif sekali.
3. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi penghuni
dari kemungkinan penularan penyakit atau berhubungan dengan zat-zat yang membahayakan
kesehatan. Dari segi ini, maka rumah yang sehat adalah rumah yang didalamnya tersedia air
bersih yang cukup, ada tempat pembuangan sampah dan tinja yang baik, terhindar penularan
penyakit pernafasan, terhindar dari pengotoran terhadap makanan, tidak menjadi tempat
bersarang binatang melata atau pun penyebab penyakit lainnya.
4. Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi penghuni dari
kemungkinan terjadinya bahaya atau kecelakaan.
Dari keempat syarat yang dikemukakan ini, dapat mudah dipahami bahwa rumah yang sehat
bukanlah rumah yang mewah, mahal atau lux. Sebab rumah yang dibangun dari bahan yang
sederhanapun jika ke semua syarat di atas dapat terpenuhi, dapat dikatakan sebagai rumah
yang sehat.
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Kontekstual
2. Metode pembelajaran : Tanya jawab, pengamatan, praktek
E. Kegiatan Belajar
Pertemuan Ke - 7
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru mengajak siswa mengamati kondisi rumah melalui gambar.
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat mengenai kondisi rumah yang
ditempati. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang kondisi rumah mereka.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk dapat
mengaplikasikan kebersihan lingkungan pada kehidupan keluarga dengan menjaga
kebersihan diri, rumah, perabot dan menangani limbah.
c. Siswa menyimpulkan perilaku bersih di lingkungan rumah.
d. Siswa mengaplikasikan perilaku bersih dalam kehidupan sehari-hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku bersih di lingkungan sekitar rumah
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang perilalu hidup tertib di lingkungan
sekolah
d. Penugasan 10’
Pertemuan Ke – 8 s.d.10
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan foto keadaan lingkungan sekolah lain.
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang foto yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
Pertemuan Ke - 8
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang foto yang berkaitan dengan kebersihan
lingkungan sekolah
b. Siswa ditugaskan secara individual untuk mengamati kondisi lingkungan sekitar sekolah.
c. Siswa menuliskan hasil pengamatan ke dalam bentuk tabel dan disertai dengan
dokumentasi
Pertemuan Ke – 9
a. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sebangkunya
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab untuk menganalisis hasil
pengamatan kondisi lingkungan sekolah
c. Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang kondisi kebersihan sekolah
Pertemuan Ke – 10
a. Siswa melakukan praktek kebersihan lingkungan sekolah
b. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang perilaku yang berkaitan dengan kebersihan
dalam kehidupan sehari-hari
60’
60’
60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku kebersihan yang terjadi di lingkungan sekitar
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang kebersihan di lingkungan Kota
Bandung
d. Penugasan 10’
Pertemuan Ke – 11
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru mengajak siswa mengamati kondisi Kota Bandung melalui gambar.
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat mengenai gambar yang
ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pendapat mereka terhadap kondisi Kota
Bandung.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk dapat
mengaplikasikan kebersihan lingkungan kota dengan turut berpartisipasi dalam program
kebersihan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bandung.
c. Siswa menyimpulkan perilaku bersih di lingkungan Kota Bandung.
d. Siswa mengaplikasikan perilaku bersih dalam kehidupan sehari-hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku bersih di lingkungan Kota Bandung
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang menerapkan nilai keindahan di
lingkungan keluarga, sekolah dan Kota Bandung.
d. Penutupan pembelajaran 10’
G. Penilaian
1. Penilaian kognitif : Test tertulis, test lisan
2. Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya jawab dan diskusi
3. Penilaian afektif : Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran
3. Sebutkan upaya untuk menjadikan lingkungan sekolah menjadi bersih, sehat dan
indah! Contoh kegiatan untuk menjaga kingkungan di rumah:
Membersihkan rumah secara rutin
Menanam dan merawat tanaman untuk mengurangi gas pencemar udara
Menata rumah supaya nyaman untuk ditinggali
Upaya untuk menjadikan lingkungan sekolah menjadi bersih, sehat dan indah:
- menjaga kebersihan alat-alat kelas
- membersihkan lingkungan sekolah dari sampah
- memiliki sarana cuci tangan pakai sabun
- menjaga kebersihan toilet sekolah
- menjaga kebersihan dan kesehatan warung sekolah 30
35
35
A. Indikator
1. Mengaplikasikan keindahan lingkungan pada lingkungan keluarga, dengan penataan
halaman rumah/taman, barang/perabot pada tempat yang sesuai
2. Mengaplikasikan keindahan lingkungan sekolah dengan penataan kelas, halaman/taman
sekolah
3. Mengaplikasikan keindahan lingkungan masyarakat dengan turut serta memelihara
fasilitas yang ada di masyarakat
4. Mengaplikasikan keindahan lingkungan kota dengan turut serta memelihara fasilitas
yang disediakan oleh pemerintah kota Bandung
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan dan melakukan tanya jawab, siswa mampu
mengaplikasikan keindahan lingkungan pada lingkungan keluarga, dengan penataan halaman
rumah/taman, barang/perabot pada tempat yang sesuai. (Nilai karakter: Disiplin, tanggung
jawab, peduli lingkungan)
2. Setelah melakukan praktek menata lingkungan kelas, halaman sekolah dan fasilitas lain
yang ada di sekolah, siswa dapat mengaplikasikan keindahan lingkungan sekolah dengan
penataan kelas, halaman/taman sekolah. (Nilai karakter: Disiplin, tanggung jawab, peduli
lingkungan)
3. Setelah melakukan praktek menata lingkungan kelas, halaman sekolah dan fasilitas lain
yang ada di sekolah, siswa dapat mengaplikasikan keindahan lingkungan masyarakat dengan
turut serta memelihara fasilitas yang ada di masyarakat. (Nilai karakter: Disiplin, tanggung
jawab, peduli lingkungan)
4. Setelah melakukan praktek menata lingkungan kelas, halaman sekolah dan fasilitas lain
yang ada di sekolah, siswa dapat mengaplikasikan keindahan lingkungan kota dengan turut
serta memelihara fasilitas yang disediakan oleh pemerintah kota Bandung. (Nilai karakter:
Disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan)
C. Materi Pembelajaran
1. Keindahan Lingkungan
Keindahan adalah perpaduan unsur alami ciptaan Allah SWT yang menimbulkan rasa
estetika dalam kehidupan. Lingkungan yang sehat, bersih, segar dan aman akan
mempengaruhi jiwa seseorang dan akan menjadikan jiwa menjadi jiwa lebih bergairah,
semangat dan dapat memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang secara harmonis.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Makin meningkatnya
upaya pembangunan akan mengakibatkan dampak buruk terhadap lingkungan. Keadaan ini
yang mendorong semakin diperlukannya upaya pengendalian dampak lingkungan sehingga
resiko terhadap lingkungan hidup dapat ditekan sekecil mungkin. Lingkungan hidup kita
menjadi tetap terjaga, bersih , indah dan nyaman sebagai tempat tinggal.
E. Kegiatan Belajar
Pertemuan Ke - 12
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru mengajak siswa mengamati gambar yang berkaitan dengan keindahan lingkungan
rumah.
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat mengenai gambar yang
ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang gambar yang berkaitan dengan keindahan.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk dapat
mengaplikasikan nilai-nilai keindahan lingkungan rumah
c. Siswa menyimpulkan perilaku yang mengandung nilai keindahan di lingkungan rumah.
d. Siswa mengaplikasikan perilaku yang mengandung nilai keindahan dalam kehidupan
sehari-hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku yang mengandung nilai keindahan di lingkungan sekitar
rumah
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang menerapkan nilai-nilai keindahan di
lingkungan sekolah
d. Penugasan 10’
Pertemuan Ke – 13 s.d. 15
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru menunjukkan foto keadaan lingkungan sekolah berbudaya lingkungan.
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang foto yang ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
Pertemuan Ke - 13
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang foto yang berkaitan dengan keindahan
lingkungan sekolah
b. Siswa ditugaskan secara individual untuk mengamati kondisi lingkungan sekitar sekolah.
c. Siswa menuliskan hasil pengamatan ke dalam bentuk tabel dan disertai dengan
dokumentasi
Pertemuan Ke – 14
a. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sebangkunya
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab untuk menganalisis hasil
pengamatan kondisi lingkungan sekolah
c. Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang kondisi keindahan lingkungan sekolah
Pertemuan Ke – 15
c. Siswa melakukan praktek menjaga keindahan di lingkungan sekolah
d. Siswa mengaplikasikan pengetahuan tentang perilaku yang berkaitan dengan keindahan
dalam kehidupan sehari-hari
60’
60’
60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku yang mengandung nilai keindahan yang terjadi di
lingkungan sekitar
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang keindahan di lingkungan Kota
Bandung
d. Penugasan 10’
Pertemuan Ke – 16
No.
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit)
Ket.
1 Kegiatan awal
a. Apersepsi
Guru mengajak siswa mengamati kondisi Kota Bandung melalui gambar.
b. Memotivasi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa tentang pendapat mengenai gambar yang
ditunjukkan. 10’
2 Kegiatan inti
a. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pendapat mereka terhadap kondisi Kota
Bandung.
b. Siswa berperan aktif dalam melakukan kegiatan tanya jawab di kelas untuk dapat
mengaplikasikan keindahan lingkungan kota dengan turut berpartisipasi dalam program
keindahan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bandung.
c. Siswa menyimpulkan perilaku indah di lingkungan Kota Bandung.
d. Siswa mengaplikasikan perilaku indah dalam kehidupan sehari-hari. 60’
3 Kegiatan akhir
a. Refleksi
b. Menyimpulkan tentang perilaku indah di lingkungan Kota Bandung.
c. Menyampaikan informasi materi selanjutnya tentang menerapkan nilai keindahan di
lingkungan keluarga, sekolah dan Kota Bandung.
d. Penutupan pembelajaran 10’
G. Penilaian
1. Penilaian kognitif : Test tertulis, test lisan
2. Penilaian psikomotorik : Keaktifan dalam tanya jawab dan diskusi
3. Penilaian afektif : Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran
3. Sebutkan upaya untuk menjadikan lingkungan sekolah menjadi bersih, sehat dan
indah! Contoh kegiatan untuk menjaga lingkungan di rumah:
Membersihkan rumah secara rutin
Menanam dan merawat tanaman untuk mengurangi gas pencemar udara
Menata rumah supaya nyaman untuk ditinggali
35
35
Poskan Komentar
Beranda
Popular Posts
RPP PLH di SMKN 3 Bandung
Blogger templates
LK 1
Beragam tanaman
1. Jenis tanaman
2. Media tanam
3.
LK2.1 Manajemen
1.implementasi
2. PHBS
IPAL
Penghijauan hutan