12.1. Pendahuluan
Pada gambar 12-1 diperlihatkan rangkaian pembangkit gelombang persegi. Ada dua buah lintasan
umpan balik dalam rangkaian ini. Lintasan pertama, datang dari keluaran menuju masukan
inverting Op-amp. Dimana, pada lintasan ini terdapat sebuah resistor dan capasitor yang dibumikan.
Kombinasi RC ini adalah untuk menentukan f r e k u e n s i k e r j a d a r i o s i l a t o r. L i n t a s a n
y a n g k e d u a , d a t a n g d a r i k e l u a r a n m e n u j u masukan non inverting OP-amp dan terdiri dari
dua buah resistor. Resistor-resistor inim e m b e n t u k p e m b a g a i t e g a n g a n y a n g m e m b e r i k a n
t e g a n g a n a c u a n ( Vr e f ) p a d a masukan non inverting. Bila resistor-resistor dipilih
sehingga R3 86 % dari R2, maka frekuensi osilator tersebut dapat didekati dengan rumus sebagai berikut:
dimana jaringan pembagi tegangan R2 dan R3 akan memberikan nilai Vref pada masukan
non inverting, sehingga rangkaian berperilaku seperti detector level tegangan. Adapun rangkaian diatas akan
bekerja sbb: bila rangkaian diberikan sumber daya, maka kapasitor akan mengisi lewat R1
sampai mencapai Vout. Keluaran Op-ampakan + Vsat, dan Vref pada masukan non inverting akan berada pada
tegangan ambang positif +VT. Bila tegangan kapasitor melebihi +VT maka keluaran Op-amp akan
beralih keadaan yaitu menuju –Vsat. Saat ini Vref pada masukan non inverting berada padategangan
ambang negatif –VT. Sebaliknya, kini kapasitor mulai mengisi dalam arah yang
berlawanan menuju -Vsat. Ketika tegangan kapasitor turun dibawah –VT, maka keluaran op-amp
akan kembali pada keadaan semula dan Vout kembali pada +Vsat.Dalam hal ini, satu siklus telah terpenuhi,
lalu proses akan berulang lagi.Adapun tegangan ambang +VT dan – VT ditentukan oleh resistor
pembagitegangan R2 dan R3 dan dinyatakan dalam rumus:
Contoh-1: Sebuah rangkaian osilator memiliki nilai-nilai sbb: R1= 10 kΩ, C=0.05µF, R2 = 100kΩ,
R3 = 86 kΩ, maka:
Besar nilai frekuensi keluaran
B i l a + V s a t d a n – V s a t s a m a d e n g a n + 1 3 . 5 V d a n - 1 3 . 5 V, m a k a b e s a r
a m p l i t u d o tegangan ambang adalah:
Persamaan matematis yang dapat digunakan dalam rangkaian ini adalah sbb:Tegangan Ambang +VT dan –VT:
Frekuensi keluaran (fout) ditentukan dengan menghitung waktu naik (tR) dan waktu turun(tF)
gelombang segitiga sbb:
ELEKTRONIKA
Seperti yang diperlihatkan pada gambar diatas, umpan balik diberikan pada kedua masukan op-
amp. Jaringan pemilih frekuensi yang terdiri atas R1, C1, dan R2,C2memberikan umpan balik positif
pada masukan non inverting. Umpan balik negatif diberikan pada masukan inverying melalui
R3, R4 , dan R5. Dalam hal ini, umpan balikpositif harus lebih besar daripada umpan balik
negative supaya osilasi tetap terjadi. Pengurangan umpan balik negative dikerjakan oleh
potensiometer R4. Hal ini dikarenakan bahwa potensiometer dapat digunakan untuk
menyetel saat mulainyaosilasi rangkaian. Jaringan pemilih frekuensi mengendalikan
besarnya umpan balkposistif berdasarkan frekuensi. Setelah R4 di setting untuk menentukan
saat awalosilasi, selanjutnya umpan balik positif yang tepat untuk masukan non
invertingditentukan oleh perbandingan kapasitansi dan resistansi.Frekuensi akan berkurang bila
kapasitansi C1 membesar sehingga umpan balik positif berkurang. Namun, bila kapasitansi C2
mengecil maka akan lebih banyak umpan balik