Anda di halaman 1dari 27

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015

Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Kesehatan

Penyusunan Laporan keuangan Pemerintah pada umumnya dan Dinas Kesehatan


khususnya bertujuan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam
menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Dalam hal ini
yang dimaksud pengguna adalah: masyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak
yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman serta pemerintah.
Untuk mencapai tujuan di atas maka dengan ini kami sajikan secara lengkap
Laporan Keuangan Tahun 2015 sebagai salah satu wujud transparansi dan
akuntabilitas, sebagaimana diamanatkan dalam tata kelola pemerintahan yang baik
(Good Governance).
Tujuan langsung penyusunan Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi
yang relevan mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, Arus kas dan kinerja
keuangan yang bermanfaat bagi para pengguna Akuntabilitas dan membuat kebijakan
yang berkaitan dengan sosial,ekonomi maupun politik dengan :
a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
untuk membiayai seluruh pengeluaran
b. Menyediakan infromasi kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi
dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang –
undangan
c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil – hasil yang telah
dicapai
d. Menyediakan infromasi bagaimana entitas pelaporan mengadanai seluruh
kegiatan dan mencukupi kebutuhan kasnya
e. Menyedianan infromasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaoran
berkaitan dengan sumber – sumber penerimaannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan
pinjaman
f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi laporan keuangan entitas
pelaporan , apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat yang
dilakukan selama periode pelaporan

Sedangkan Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
dan Neraca, termasuk pula Informasi yang harus disajikan dan dianjurkan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAP) 04. Tujuan penyajian Catatan Atas laporan
Keuangan adalah agar laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas

1
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

dan mengindari kesalahpahaman. Catatan Atas Laporan Keuangan sendiri merupakan


wujud penyajian Laporan Keuangan yang memadai (Full Disclosure).

Secara umum, laporan keuangan Dinas kesehatan sendiri merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar
sekaligus menjadi bagian dari salah satu laporan pertanggungjawaban Pemerintah Daerah
kepada masyarakat.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Kesehatan

 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom


Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;


 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah;

 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah daerahan Pusat dan Daerah;
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
 Peraturan Pemerintah daerah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah Daerah;
 Peraturan Pemerintah daerah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
 Peraturan Pemerintah daerah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah;
 Peraturan Pemerintah daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah daerah;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007: terakhir diubah dengan
Permendagri No 21 Tahun 2014
 Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015.
 Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah
 Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kelima
Peraturan Bupati Tanah Datar No. 21 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

 Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 72 tahun 2009 tentang Pedoman


Penyusunaan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah

1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas laporan keuangan Dinas Kesehatan

Laporan Keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan yang berada di lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar yang berasal dari dana APBD sebesar Rp
56,722,496,293.-
Laporan Keuangan Tahun 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan ini
disusun secara desentralisasi yang dilakukan dengan Aplikasi SIMDA dengan
menggunakan Jurnal, Buku Besar dan Buku Pembantu. Neraca menggambarkan posisi
kekayaan Dinas Kesehatan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014. Laporan
Realisasi Anggaran mencakup Pendapatan dan Belanja Dinas Kesehatan selama periode
Tahun 2015 dan Tahun 2014.
Saat ini sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan di lingkungan entitas
pelaporan berupa Pemerintah Daerah memang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Tetapi pada praktiknya sistematika penulisan ini tidak selalu sama. Dalam Laporan
Keuangan Dinas Kesehatan Tahun 2015 ini sistematika penulisan Catatan Atas Laporan
Keuangan terdiri dari 7 Bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD
1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD
1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan kuangan SKPD
Memuat penjelasan mengenai sistematika isi catatan atas laporan keuangan

Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kineja APBD
SKPD
2.1 Ekonomi Makro
2.2 Kebijakan Keuangan
2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD SKPD

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan


3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD
3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan

Bab IV Kebijakan Akuntansi


4.1 Entitas Akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah
4.2 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
standar akuntansi pemerintah
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

Bab V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan SKPD


5.1 Laporan Realisasi Anggaran
5.1.1 Pendapatan
5.1.2 Belanja
5.2 Neraca
5.2.1 Asset
5.2.2 kewajiban
5.2.3 Ekuitas Dana
5.3 Informasi Keuangan Lainnya

Bab VI Penjelasan atas informasi-infomasi nonkeuangan SKPD

Bab VII Penutup

BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

KINERJA APBD DINAS KESEHATAN

2.1 Ekonomi Makro


Perkembangan ekonomi daerah tidak terlepas dari pengaruh perkembangan ekonomi
nasional. Sedangkan perkembangan ekonomi nasional tidak terlepas pula dari
perkembangan ekonomi internasional. krisis ekonomi global yang melanda dunia
berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya dan daerah
pada khususnya. Termasuk Kabupaten Tanah Datar juga merasakan dampak ekonomi
krisis tersebut. Selain itu, peristiwa bencana alam yang melanda Propinsi Sumatera Barat
di Tahun 2009 juga melemahkan sendi-sendi ekonomi masyarakat Sumatera Barat secara
umum. Pentingnya Bidang kesehatan sendiri membuat Pemerintah Daerah memberikan
perhatian untuk pembangunan dan penyediaan fasilitas bidang kesehatan. Dibandingkan
dua tahun sebelumnya, Tahun 2015 ini sektor kesehatan diberikan penyediaan dana
melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang memadai untuk mendukung pembangunan
sektor kesehatan.

2.2 Kebijakan Keuangan


Semenjak Tahun Anggaran 2009 terjadi perubahan mendasar sehubungan dengan
pengaturan pengelolaan keuangan di Dinas Kesehatan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Tanah Datar, yang sebelumnya pengelolaan dana puskesmas-puskesmas
(sebagai sub unit Dinas Kesehatan) dilakukan secara swadana diubah menjadi non
swadana. Dalam arti semua penerimaan puskesmas di setor ke kas daerah dan seluruh
belanja operasional puskesmas dianggarkan dari dana APBD. Untuk Tahun 2015 sendiri,
Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dikelola oleh UPT Puskesmas Wilayah Kerja dan
disetorkan kepada Bendahara Penerimaan di Dinas Kesehatan. Sedangkan untuk belanja
operasional Puskesmas dikelola sendiri oleh UPT Puskesmas Wilayah Kerja masing-
masing seiring dengan ditetapkannya Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan di UPT
Puskesmas Wilayah Kerja masing-masing.
Selain itu wacana baru yang terjadi di Dinas Kesehatan Tahun 2014 adalah
pembentukan Puskemas menjadi UPT. Perubahan ini terhitung akhir bulan Februari
2012. Dari perubahan ini, akan membawa perubahan pada tugas dan kewajiban
puskesmas secara administrasi. Tapi perubahan pengelolaan keuangan belum terjadi
100%, karena semua kebijakan yang berhubungan dengan keuangan masih dilaksanakan
di Dinas Kesehatan. Untuk Tahun 2015 sendiri, Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah
dikelola oleh UPT Puskesmas Wilayah Kerja dan disetorkan kepada Bendahara
Penerimaan di Dinas Kesehatan. Sedangkan untuk belanja operasional Puskesmas
dikelola sendiri oleh UPT Puskesmas Wilayah Kerja masing-masing seiring dengan
ditetapkannya Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan di UPT Puskesmas Wilayah Kerja
masing-masing.
Untuk Tahun Anggaran 2014, Dinas Kesehatan melaksanakan pengelolaan keuangan
menggunakan Kuasa Pengguna Anggaran di tiap-tiap Bidang di Dinas Kesehatan. Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

Bidang ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran di bidang masing-masing melalui


Surat Keputusan Bupati Tanah Datar Nomor 954/480/DPPKA-2014 tentang Penunjukan
Pengelola Keuangan Daerah pada Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2015. Sehingga
terdapat 4 Kuasa Pengguna Anggaran untuk Bidang Yankes, Bidang Binkesmas, Bidang
Bina Program, Bidang Bina Farmasi. Untuk Bidang Sekretariat dikelola langsung melalui
Pengguna Anggaran.
Untuk Tahun Anggaran 2015, pada Dinas Kesehatan dilaksanakan pengelolaan dana
Jaminan Kesehatan Nasional di tingkat UPT Puskesmas. Dimana, puskesmas mengelola
sendiri Pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Dana Kapitasi FKTP dan belanja
sesuai dengan Anggaran yang tersedia dalam APBD Dinas Kesehatan untuk kegiatan
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional FKTP. Pengelolaan dana kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional ini dimulai pada bulan Januari Tahun 2015, sesuai dengan
terakomodirnya Anggaran untuk pendapatan dan belanja dana kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional dalam APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2015
pada pergeseran APBD Tahun 2015.

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Dinas Kesehatan


Indikator adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator
kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai
dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, maupun tahapan setelah kegiatan selesai dan berfungsi.

Secara umum indikator kinerja memiliki fungsi untuk (1) memperjelas tentang apa,
berapa dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, (2) menciptakan konsensus yang
dibangun oleh berbagai pihak terkait untuk menghindari kesalahan interpretasi selama
pelaksanaan kegiatan/program dan dalam menilai kinerjanya, dan (3) membangun dasar
bagi pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja organisasi.

Dari berbagai pendekatan yang ada, setidaknya terdapat tiga kelompok cara dalam
menetapkan indikator pembangunan yaitu: (1) indikator berbasis tujuan pembangunan,
(2) indikator berbasis kapasitas sumberdaya, dan (3) indikator berbasis proses
pembangunan.

Berdasarkan indikator berbasis proses pembangunan, struktur proses pembangunan


terdiri dari input, implementasi/proses, output, outcome, benefit, dan impact. Keterkaitan
antar indikator pembangunan seperti ditampilkan pada Gambar 1 menunjukkan,
pendapatan keluarga dipengaruhi oleh biofisik wilayah, sumber daya manusia, social
capital, dan infrastruktur.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

Sampai saat ini PDRB dapat dikatakan sebagai ukuran produktifitas wilayah yang
paling umum dan paling dapat diterima secara luas sebagai standar ukuran pembangunan
dalam skala wilayah maupun negara. Walaupun dianggap memiliki kelemahan PDRB
dinilai sebagai tolok ukur pembangunan yang paling operasional.

Indikator - Biofisik wilayah


Input dasar - SDM
(capital) - Social capital
- Infrastruktur

Indikator - Tabungan/Investasi
Input antara Masyarakat
- Investasi Swasta
- DAU/APBN

Indikator - Manajemen/administrasi
Proses/ Pembangunan Daerah
Implementasi - Dinamika Masyarakat

- PDRB
- PAD
Output - Produksi-produksi bruto
- Realisasi Anggaran
Pembangunan

- Pendapatan Keluarga
Outcome - Penyerapan Tenaga Kerja
- Keragaan-keragaan
internal sistem usaha
- Efisiensi
Administrasi/Manajemen

- Kesejahteraan Masyarakat
Manfaat - Indeks Kualitas Hidup
(Benefit) - Pemerataan Dan Keadilan
- Sustainability

- Dampak Eksternal Inter-


Dampak Regional
- Dampak Jangka Panjang

Keterangan : Aliran Informasi


Ruang Lingkup Pembangunan Wilayah
Ruang Lingkup Pembangunan Jangka Panjang

Gambar 1 Keterkaitan antar Indikator Pembangunan Daerah.

Selain itu, Indikator pencapaian target kinerja APBD Dinas Kesehatan juga dilihat
dari indikator pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan, yang
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

dapat dillihat dari jenis pelayanan dasar dan indikator SPM pelayanan tersebut.
Penerapan SPM sendiri dapat menjadi alat untuk meningkatkan akuntabilitas
pemerintahan daerah.
SPM akan dapat membantu penilaian kinerja LPJ Kepala Daerah secara lebih akurat
dan terukur sehingga mengurangi kesewenang-wenangan dalam menilai kinerja
pemerintah daerah; SPM akan dapat menjadi alat untuk meningkatkan akuntabilitas
pemerintah daerah kepada masyarakat, karena masyarakat akan dapat melihat keterkaitan
antara pembiayaan dengan pelayanan publik yang disediakan pemerintah daerah;
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN DI KAB/KOTA

INDIKATOR – SPM TARGET/SASARAN


2015 2016 2017 2018 2019
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

Cakupan Kunjungan bumil K4 92 94 96 98 100


Cakupan Pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan 90 93 96 98 100
Cakupan Bumil Resti dirujuk 100 100 100 100 100
9
Cakupan Kunjungan Neonatus 90 93 96 98 100 3
9
Cakupan Kunjungan Bayi 90 93 96 98 100 3
Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kes. Sesuai standar 90 93 96 99 100

Cakupan Penanganan BBLR 100 100 100 100 100


PELAYANAN KESEHATAN ANAK PRA SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH

Cakupan Pelayanan kesehatan remaja 100 100 100 100 100


Cakupan Pemeriksaan siswa SD 100 100 100 100 100
Cakupan Pemeriksaan siswa SLTP/SLTA 100 100 100 100 100
Cakupan Tumbang anak balita & anak prasekolah 100 100 100 100 100
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

Cakupan Peserta KB aktif 65 67 70 73 75


PELAYANAN SKRINING & KESEHATAN REPRODUKSI
Cakupan usia 20-59 mendapat skrining kesehatan dan pelayanan
kespro sesuai standar 15 20 30 40 50
Cakupan usia 60 th keatas mendapat skrining kesehatan sesuai
standar 15 20 30 40 50
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN RESPON VERIFIKASI TERHADAP SKDR
Cakupan SD mendapat pelayanan kesling 65 70 80 90 100
Cakupan pasar rakyat mendapat pelayanan Kesling 65 70 80 90 100
PELAYANAN IMUNISASI

Cakupan Desa/kelurahan UCI 84 86 88 90 92


PELAYANAN PENGOBATAN/PERAWATAN

Cakupan Rawat jalan 80 80 80 80 85


Cakupan Rawat inap 0.2 0.3 0.5 0.5 1.5
PELAYANAN KESEHATAN JIWA

Cakupan Pelayanan gangguan jiwa 15 15 15 15 15


PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

Balita mendapat pelayanan kes. Sesuai standar 90 93 96 98 100


Cakupan Balita yang naik berat badannya (N/D) 73.5 75 76 78 80
Cakupan Balita Bawah Garis Merah 1,76 2 2,5 2,7 3
PELAYANAN GIZI

Cakupan Balita mendapat Vit A 2 kali per tahun 85 85 87 88 90


Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

Cakupan Ibu hamil dapat 90 tablet Fe 45 65 68 75 80

Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI pada Gakin 100 100 100 100 100
Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100
PELAYANAN OBSTETRIK DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR DAN KOMPREHENSIF

Cakupan Neonatal Resti/komplikasi tertangani 100 100 100 100 100


Cakupan Ibu hamil Resti/komplikasi tertangani 100 100 100 100 100

Cakupan Ketersediaan darah untuk menangani rujukan bumil dan 100 100
neonatal 100 100 100
PELAYANAN GAWAT DARURAT

Cakupan Sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat


PENYELENGGARAAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB

Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB diatasi < 24jam 100 100 100 100 100
Cakupan Kecamatan bebas rawan gizi 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN POLIO

Cakupan AFP penduduk < 15 tahun (2/100.000.) 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TB PARU

Persentase terduga TBC yg diperiksa sesuai standar 100 100 100 100 100

Cakupan Penemuan dan pengobatan penderita TBC baru BTA+ 30 45 60 75 80


Cakupan Kesembuhan penderita TBC BTA+ 75 80 85 85 85
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT ISPA

Cakupan Balita dengan pneumonia ditangani 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HIV-AIDS

Persentase terduga HIV-AIDs yg diperiksa sesuai standar 100 100 100 100 100

Cakupan Infeksi Menular Seksual ditemukan dan diobati 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD

Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE

Cakupan Balita dengan diare yang ditangani 100 100 100 100 100
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Menurunnya prevalensi Tekanan Darah tinggi 25.3 24.8 24.3 23.8 23.4
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Cakupan Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya 80 84 87 92 95


PELAYANAN PENGENDALIAN VEKTOR

Cakupan Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes 75 80 85 90 95


PELAYANAN HYGIENE SANITASI DI TEMPAT UMUM

Cakupan Tempat Umum yang memenuhi syarat 85 87 89 92 95


PENYULUHAN PERILAKU SEHAT

Cakupan Rumah tangga sehat (PHBS) 75 80 85 90 95


Cakupan Bayi yang mendapat ASI Eksklusif 75 80 85 90 95
Cakupan Desa dengan garam beryodium baik 95 95 96 97 98
Cakupan Posyandu purnama& mandiri 80 81 82 83 85
PROMOSI KESEHATAN
Pelaksanaan Promosi kesehatan ke sekolah dasar 75 80 85 90 95
Pelaksanaan Promosi kesehatan kepada masyarakat di tingkat
puskesmas 75 80 85 90 95
Pelaksanaan Promosi kesehatan kepada masyarakat di tingkat
Puskesmas pembantu dan Poskesri 75 80 85 90 95
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Persentase Nagari yang memamfaatkan Dana desa
Minimal 10 % untuk UKBM 10 20 30 40 50
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

Jumlah Dunia Usaha yang memfaatkan dana CSR 1 1


Untuk program kesehatan (per Puskesmas) 1 1 1
Jumlah Organisasi kemasyarakatan yang memfaatkan
Sumberdayanya yang mendukung program Kesehatan (per
Puskesmas) 1 1 1 1 1
Jumlah Kebijakan Public yang berwawasan Kesehatan
(per Puskesmas) 3 3 3 3 3
Persentase Nagari Siaga Aktif 100 100 100 100 100
PENYULUHAN P3 NAPZA

Cakupan Upaya penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan 30 35 40 45 50


PELAYANAN PENYEDIAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Persentase ketersediaan obat dan Vaksin di puskesmas (10 item 80 83
obat indicator) 77 86 90
PERSENTASE PENGGUNAAN OBAT YG RASIONAL DI PUSKESMAS
Rerata item obat per lembar resep 3 3 3 3 3
Pemakaian antibiotic pada diare non spesifik 10 10 10 10 10
Pemakaian antibiotic pada Ispa non Pneumonia 20 20 20 20 20
Persentase penggunaan Injeksi pada Myalgia 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
PENYELENGGARAAN PEMBIAYAAN UNTUK PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN

Cakupan Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar


WAJIB LAINNYA
85 90

Cakupan Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate) 80 95 100


Cakupan Penderita malaria diobati 100 100 100 100 100
Cakupan Darah donor diskrining terhadap HIV-AIDS 100 100 100 100 100
Tidak termasuk
daerah endemic
Cakupan Wanita usia subur yang mendapatkan kapsul yodium sedang/berat

Cakupan Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut 75 75 75 75 80

Cakupan Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal 40 45 45 50 50


PUSKESMAS MELAKSANAKAN PROGRAM KESEHATAN KERJA PARIPURNA
Puskesmas memiliki Komitmen melaksankan kesehatan dan
keselamatan kerja di puskesmas 1 1 1 1 1
1 2
Puskesmas memiliki pos UKK (per Puskesmas) 1 2 3

Cakupan Jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan


masyarakat rentan kesehatan
Cakupan Kasus filariasis ditangani 100 100 100 100 100

Keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Kesehatan dapat diketahui berdasarkan


tingkat efisiensi dan efektifitas suatu program. Efisiensi dapat diukur dengan
membandingkan keluaran (output) dengan masukan (input). Sedangkan efektifitas
diukur dengan membandingkan hasil (outcome) dengan target yang telah ditetapkan.

BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN DINAS KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan


Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan Dinas Kesehatan disesuaikan
dengan tabel yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 2006.
Secara umum realisasi pencapaian kinerja keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah
Datar Tahun 2015 sebesar 92.56 % dengan rincian realisasi keuangan per kegiatan pada
Tahun 2015 sebagai berikut:
NO KODE URAIAN ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN %

I Belanja Tidak Langsung 35.101.134.800,00 34.460.861.994,00 640.272.806,00 98,18


01 . 01 Gaji Pokok PNS/Uang
23.827.465.749,53 23.771.049.756,00 56.415.993,53 99,76
Representasi
01 . 02 Tunjangan Keluarga 2.226.124.184,71 2.205.849.248,00 20.274.936,71 99,09
01 . 03 Tunjangan Jabatan 2) 499.915.000,00 489.125.000,00 10.790.000,00 97,84
01 . 04 Tunjangan Fungsional 2.002.248.425,00 1.886.475.000,00 115.773.425,00 94,22
01 . 05 Tunjangan Fungsional Umum 324.401.250,00 316.410.000,00 7.991.250,00 97,54
01 . 06 Tunjangan Beras 1) 1.613.770.160,00 1.544.986.420,00 68.783.740,00 95,74
01 . 07 Tunjangan PPh/Tunjangan
610.124.472,18 544.079.686,00 66.044.786,18 89,18
Khusus
01 . 08 Pembulatan Gaji 612.064,08 575.057,00 37.007,08 93,95
02 . 01 Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Beban Kerja 2.531.032.850,00 2.505.639.500,00 25.393.350,00 99,00
02 . 02 Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Tempat Bertugas 5.000.000,00 - 5.000.000,00 0,00
02 . 03 Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Kondisi Kerja 5.100.000,00 5.010.750,00 89.250,00 98,25
02 . 05 Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Pertimbangan 1.361.453.000,00 1.124.971.000,00 236.482.000,00 82,63
Objektif Lainnya
06 . 01 Insentif Pemungutan Retribusi
93.887.644,50 66.690.577,00 27.197.067,50 71,03
Daerah
TOTAL BELANJA TIDAK
35.101.134.800,00 34.460.861.994,00 640.272.806,00 98,18
LANGSUNG
II BELANJA LANGSUNG 42.355.041.938,00 37.233.453.632,00 5.121.588.306,00 87,91
I 1.02 . Program Pelayanan
1.02.01.01 . 01 Administrasi Perkantoran 1.463.109.800,00 1.195.319.342,00 267.790.458,00 81,70
1 1.02 . Penyediaan jasa surat menyurat
1.02.01.01 . 5.000.000,00 4.999.000,00 1.000,00 99,98
01.01
2 1.02 . Penyediaan jasa komunikasi,
1.02.01.01 . sumber daya air dan listrik 162.000.000,00 125.354.162,00 36.645.838,00 77,38
01.02
3 1.02 . Penyediaan jasa peralatan dan
1.02.01.01 . perlengkapan kantor 134.720.000,00 79.130.700,00 55.589.300,00 58,74
01.03
4 1.02 . Penyediaan jasa pemeliharaan
1.02.01.01 . dan perizinan kendaraan 20.000.000,00 17.485.800,00 2.514.200,00 87,43
01.06 dinas/operasional
5 1.02 . Penyediaan jasa administrasi
1.02.01.01 . keuangan 55.925.500,00 55.851.600,00 73.900,00 99,87
01.07
6 1.02 . Penyediaan jasa kebersihan
1.02.01.01 . kantor 15.000.000,00 14.949.730,00 50.270,00 99,66
01.08
7 1.02 . Penyediaan alat tulis kantor
1.02.01.01 . 100.000.000,00 99.895.750,00 104.250,00 99,90
01.10
8 1.02 . Penyediaan barang cetakan dan
1.02.01.01 . penggandaan 80.272.300,00 74.449.300,00 5.823.000,00 92,75
01.11
9 1.02 . Penyediaan komponen instalasi
1.02.01.01 . listrik/penerangan bangunan 40.000.000,00 36.823.300,00 3.176.700,00 92,06
01.12 kantor
10 1.02 . Penyediaan bahan bacaan dan
1.02.01.01 . peraturan perundang-undangan 6.000.000,00 5.260.000,00 740.000,00 87,67
01.15
11 1.02 . Penyediaan makanan dan
1.02.01.01 . minuman 30.000.000,00 29.147.800,00 852.200,00 97,16
01.17
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

12 1.02 . Rapat-rapat koordinasi dan


1.02.01.01 . konsultasi ke luar daerah 245.000.000,00 218.558.200,00 26.441.800,00 89,21
01.18
13 1.02 . Penyediaan jasa tenaga
1.02.01.01 . pendukung administrasi/tekhnik 519.192.000,00 386.895.000,00 132.297.000,00 74,52
01.19 perkantoran
14 1.02 . Penyediaan jasa tim penilai
1.02.01.01 . angka kredit 50.000.000,00 46.519.000,00 3.481.000,00 93,04
01.20
II 1.02 . Program Peningkatan Sarana
1.02.01.01 . 02 dan Prasarana Aparatur 2.293.602.500,00 2.096.923.692,00 196.678.808,00 91,42
15 1.02 . Pembangunan rumah dinas
1.02.01.01 . 730.997.500,00 701.925.250,00 29.072.250,00 96,02
02.02
16 1.02 . Pembangunan gedung kantor
1.02.01.01 . 396.600.000,00 297.758.500,00 98.841.500,00 75,08
02.03
17 1.02 . pengadaan Kendaraan
1.02.01.01 . dinas/operasional 285.000.000,00 282.523.000,00 2.477.000,00 99,13
02.05
18 1.02 . Pengadaan perlengkapan gedung
1.02.01.01 . kantor 78.855.000,00 74.801.000,00 4.054.000,00 94,86
02.07
19 1.02 . Pengadaan peralatan gedung
1.02.01.01 . kantor 125.500.000,00 122.810.000,00 2.690.000,00 97,86
02.09
20 1.02 . Pengadaan mebeleur
1.02.01.01 . 146.650.000,00 139.940.000,00 6.710.000,00 95,42
02.10
21 1.02 . Pemeliharaan rutin/berkala
1.02.01.01 . gedung kantor 30.000.000,00 29.964.800,00 35.200,00 99,88
02.22
22 1.02 . Pemeliharaan rutin/berkala
1.02.01.01 . kendaraan dinas/operasional 350.000.000,00 306.786.142,00 43.213.858,00 87,65
02.24
23 1.02 . Rehabilitasi sedang/berat rumah
1.02.01.01 . dinas 150.000.000,00 140.415.000,00 9.585.000,00 93,61
02.41
III 1.02 . Program Peningkatan
1.02.01.01 . 05 Kapasitas Sumber Daya 133.000.000,00 123.223.900,00 9.776.100,00 92,65
Aparatur
24 1.02 . Pendidikan dan pelatihan formal
1.02.01.01 . 100.000.000,00 91.000.000,00 9.000.000,00 91,00
05.01
25 1.02 . Bimbingan teknis implementasi
1.02.01.01 . peraturan perundang-undangan 33.000.000,00 32.223.900,00 776.100,00 97,65
05.03
IV 1.02 . Program peningkatan
1.02.01.01 . 06 pengembangan sistem
16.000.000,00 15.893.600,00 106.400,00 99,34
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
26 1.02 . Penyusunan pelaporan keuangan
1.02.01.01 . semesteran 16.000.000,00 15.893.600,00 106.400,00 99,34
06.02
V 1.02 . Program Obat dan Perbekalan
1.02.01.01 . 15 Kesehatan 1.133.579.000,00 1.129.187.760,00 4.391.240,00 99,61
27 1.02 . Pengadaaan Obat dan
1.02.01.01 . Perbekalan Kesehatan 1.051.579.000,00 1.050.162.560,00 1.416.440,00 99,87
15.01
28 1.02 . Peningkatan pemerataan obat
1.02.01.01 . dan perbekalan kesehatan 47.000.000,00 46.423.200,00 576.800,00 98,77
15.02
29 1.02 . Peningkatan mutu pelayanan
1.02.01.01 . farmasi komunitas dan rumah 20.000.000,00 18.765.000,00 1.235.000,00 93,83
15.04 sakit
30 1.02 . Peningkatan Mutu Penggunaan
1.02.01.01 . Obat dan Perbekalan Kesehatan 15.000.000,00 13.837.000,00 1.163.000,00 92,25
15.05
VI 1.02 . Program Upaya Kesehatan
1.02.01.01 . 16 Masyarakat 19.782.238.060,00 16.361.045.578,00 3.421.192.482,00 82,71
31 1.02 . Pemeliharaan dan pemulihan
1.02.01.01 . kesehatan 17.000.000,00 16.207.150,00 792.850,00 95,34
16.02
32 1.02 . Pengadaan, peningkatan, dan
1.02.01.01 . perbaikan sarana dan prasarana 800.000.000,00 597.310.000,00 202.690.000,00 74,66
16.03 puskesmas dan jaringannya
33 1.02 . Peningkatan pelayanan
1.02.01.01 . kesehatan bagi pengungsi 13.980.000,00 0,00 13.980.000,00 0,00
16.10 korban bencana
34 1.02 . Peningkatan pelayanan dan
1.02.01.01 . penanggulangan masalah 20.000.000,00 17.525.600,00 2.474.400,00 87,63
16.11 kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

35 1.02 . Penyelenggaraan penyehatan


1.02.01.01 . lingkungan 435.345.000,00 422.676.750,00 12.668.250,00 97,09
16.13
36 1.02 . Monitoring, evaluasi dan
1.02.01.01 . pelaporan 23.000.000,00 22.232.600,00 767.400,00 96,66
16.14
37 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas X Koto I 88.210.160,00 80.176.644,00 8.033.516,00 90,89
16.15
38 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas X Koto II 86.255.220,00 79.081.122,00 7.174.098,00 91,68
16.16
39 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Singgalang 80.705.300,00 69.915.958,00 10.789.342,00 86,63
16.17
40 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Batipuh I 91.040.000,00 87.885.598,00 3.154.402,00 96,54
16.18
41 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Batipuh II 80.578.120,00 79.744.237,00 833.883,00 98,97
16.19
42 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Batipuh III 89.859.553,00 56.685.442,00 33.174.111,00 63,08
16.20
43 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Pariangan 214.738.260,00 130.961.625,00 83.776.635,00 60,99
16.21
44 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Rambatan I 129.356.310,00 100.971.505,00 28.384.805,00 78,06
16.22
45 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Rambatan II 78.817.454,00 78.309.561,00 507.893,00 99,36
16.23
46 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Lima Kaum I 138.530.650,00 105.960.645,00 32.570.005,00 76,49
16.24
47 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Lima Kaum II 79.319.250,00 70.765.519,00 8.553.731,00 89,22
16.25
48 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Pagaruyung 82.696.100,00 74.989.954,00 7.706.146,00 90,68
16.26
49 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Tanjung Emas 193.930.500,00 192.353.774,00 1.576.726,00 99,19
16.27
50 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Padang Ganting 129.417.500,00 117.574.446,00 11.843.054,00 90,85
16.28
51 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Lintau Buo I 287.111.400,00 260.876.963,00 26.234.437,00 90,86
16.29
52 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Lintau Buo II 291.382.780,00 259.105.392,00 32.277.388,00 88,92
16.30
53 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Lintau Buo III 166.674.560,00 162.044.735,00 4.629.825,00 97,22
16.31
54 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Sungayang 152.612.000,00 115.311.578,00 37.300.422,00 75,56
16.32
55 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Sungai Tarab I 179.275.588,00 155.628.071,00 23.647.517,00 86,81
16.33
56 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Sungai Tarab II 83.479.500,00 76.803.535,00 6.675.965,00 92,00
16.34
57 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Gurun 81.767.000,00 80.983.930,00 783.070,00 99,04
16.35
58 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Salimpaung I 249.674.635,00 152.143.810,00 97.530.825,00 60,94
16.36
59 1.02 . Penyediaan biaya operasional
1.02.01.01 . puskesmas Salimpaung II 221.921.040,00 188.653.965,00 33.267.075,00 85,01
16.37
60 1.02 . Upaya Penanggulangan
1.02.01.01 . Kebutaan dan Penglihatan di 70.000.000,00 67.462.000,00 2.538.000,00 96,37
16.38 Masyarakat
61 1.02 . Evaluasi program ibu
1.02.01.01 . 68.000.000,00 61.499.150,00 6.500.850,00 90,44
16.39
62 1.02 . Pelatihan kelas ibu balita 30.000.000,00 29.622.400,00 377.600,00 98,74
1.02.01.01 .
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

16.40
63 1.02 . Evaluasi program anak
1.02.01.01 . 82.915.000,00 75.483.300,00 7.431.700,00 91,04
16.46
64 1.02 . Upaya kesehatan matra
1.02.01.01 . 30.000.000,00 28.412.000,00 1.588.000,00 94,71
16.47
65 1.02 . Upaya kesehatan kerja
1.02.01.01 . 20.000.000,00 18.516.000,00 1.484.000,00 92,58
16.48
66 1.02 . Pengadaan buku Kesehatan Ibu
1.02.01.01 . dan Anak dan stiker ibu hamil 88.000.000,00 84.598.000,00 3.402.000,00 96,13
16.49
67 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 482.241.474,00 413.219.878,00 69.021.596,00 85,69
16.51 X Koto I
68 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 761.475.022,00 614.787.299,00 146.687.723,00 80,74
16.52 X Koto II
69 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 346.457.165,00 274.271.148,00 72.186.017,00 79,16
16.53 Singgalang
70 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 788.281.852,00 722.655.354,00 65.626.498,00 91,67
16.54 Batipuh I
71 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 483.577.029,00 407.334.584,00 76.242.445,00 84,23
16.55 Batipuh II
72 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 553.479.658,00 400.698.492,00 152.781.166,00 72,40
16.56 Batipuh III
73 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 929.437.521,00 795.293.406,00 134.144.115,00 85,57
16.57 Pariangan
74 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 689.636.940,00 586.678.295,00 102.958.645,00 85,07
16.58 Rambatan I
75 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 771.351.682,00 620.936.911,00 150.414.771,00 80,50
16.59 Rambatan II
76 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 1.150.493.775,00 913.221.418,00 237.272.357,00 79,38
16.60 Lima Kaum I
77 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 253.389.380,00 189.151.613,00 64.237.767,00 74,65
16.61 Lima Kaum II
78 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 189.149.330,00 166.350.540,00 22.798.790,00 87,95
16.62 Pagaruyung
79 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 845.924.140,00 725.574.479,00 120.349.661,00 85,77
16.63 Tanjung Emas
80 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 595.923.650,00 483.179.271,00 112.744.379,00 81,08
16.64 Padang Ganting
81 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 828.623.613,00 676.560.559,00 152.063.054,00 81,65
16.65 Lintau Buo I
82 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 928.749.098,00 743.313.299,00 185.435.799,00 80,03
16.66 Lintau Buo II
83 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 754.445.574,00 606.529.660,00 147.915.914,00 80,39
16.67 Lintau Buo III
84 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 778.504.910,00 604.836.739,00 173.668.171,00 77,69
16.68 Sungayang
85 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 470.946.347,00 420.656.449,00 50.289.898,00 89,32
16.69 Sungai Tarab I
86 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 626.907.310,00 497.670.494,00 129.236.816,00 79,39
16.70 Sungai Tarab II
87 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 143.900.850,00 130.042.525,00 13.858.325,00 90,37
16.71 Gurun
88 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 913.227.650,00 715.554.522,00 197.673.128,00 78,35
16.72 Salimpaung I
89 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 520.521.210,00 434.055.684,00 86.465.526,00 83,39
16.73 Salimpaung II
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

VII 1.02 . Program Pengawasan Obat


1.02.01.01 . 17 dan Makanan 149.678.500,00 147.959.600,00 1.718.900,00 98,85
90 1.02 . Peningkatan pemberdayaan
1.02.01.01 . konsumen/masyarakat di bidang 66.568.500,00 65.873.500,00 695.000,00 98,96
17.01 obat dan makanan
91 1.02 . Peningkatan pengawasan
1.02.01.01 . keaman pangan dan bahan 33.790.000,00 33.386.100,00 403.900,00 98,80
17.02 berbahaya
92 1.02 . Peningkatan penyidikan dan
1.02.01.01 . penegakan hukum di bidang obat 49.320.000,00 48.700.000,00 620.000,00 98,74
17.04 dan makanan
VIII 1.02 . Program Pengembangan Obat
1.02.01.01 . 18 Asli Indonesia 20.000.000,00 18.421.300,00 1.578.700,00 92,11
93 1.02 . Fasilitasi pemberdayaan
1.02.01.01 . konsumen/masyarakat di bidang 20.000.000,00 18.421.300,00 1.578.700,00 92,11
18.07 obat dan makanan
IX 1.02 . Program Promosi Kesehatan
1.02.01.01 . 19 dan Pemberdayaan 926.159.000,00 666.620.700,00 259.538.300,00 71,98
Masyarakat
94 1.02 . Pengembangan media promosi
1.02.01.01 . dan informasi sadar hidup sehat 526.060.000,00 346.744.000,00 179.316.000,00 65,91
19.01
95 1.02 . Penyuluhan masyarakat pola
1.02.01.01 . hidup sehat 197.325.000,00 187.654.500,00 9.670.500,00 95,10
19.02
96 1.02 . Peningkatan pemanfaatan sarana
1.02.01.01 . kesehatan 31.335.000,00 11.277.700,00 20.057.300,00 35,99
19.03
97 1.02 . Peningkatan pendidikan tenaga
1.02.01.01 . penyuluh kesehatan 43.760.000,00 21.927.700,00 21.832.300,00 50,11
19.04
98 1.02 . Monitoring, evaluasi dan
1.02.01.01 . pelaporan 75.000.000,00 57.406.700,00 17.593.300,00 76,54
19.05
99 1.02 . Pemberian penghargaan bagi
1.02.01.01 . tenaga kesehatan yang 52.679.000,00 41.610.100,00 11.068.900,00 78,99
19.06 berdidikasi dan berprestasi
X 1.02 . Program Perbaikan Gizi
1.02.01.01 . 20 Masyarakat 325.489.000,00 290.644.200,00 34.844.800,00 89,29
100 1.02 . Pemberian tambahan makanan
1.02.01.01 . dan vitamin 204.829.000,00 179.297.000,00 25.532.000,00 87,53
20.02
101 1.02 . Penanggulangan Kurang Energi
1.02.01.01 . Protein (KEP), Anemia Gizi
20.03 Besi, Gangguan Akibat kurang
108.865.000,00 103.594.600,00 5.270.400,00 95,16
Yodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, dan Kekurangan Zat
Gizi Mikro Lainnya
102 1.02 . Monitoring, evaluasi dan
1.02.01.01 . pelaporan 11.795.000,00 7.752.600,00 4.042.400,00 65,73
20.06
XI 1.02 . Program Pengembangan
1.02.01.01 . 21 Lingkungan Sehat 450.000.000,00 337.853.938,00 112.146.062,00 75,08
103 1.02 . Pengkajian pengembangan
1.02.01.01 . lingkungan sehat 300.000.000,00 204.336.700,00 95.663.300,00 68,11
21.01
104 1.02 . Penyuluhan menciptakan
1.02.01.01 . lingkungan sehat 100.000.000,00 89.281.888,00 10.718.112,00 89,28
21.02
105 1.02 . Sosialisasi kebijakan lingkungan
1.02.01.01 . sehat 50.000.000,00 44.235.350,00 5.764.650,00 88,47
21.03
XII 1.02 . Program Pencegahan dan
1.02.01.01 . 22 Penanggulangan Penyakit 532.394.000,00 447.241.610,00 85.152.390,00 84,01
Menular
106 1.02 . Penyemprotan/fogging sarang
1.02.01.01 . nyamuk 146.000.000,00 102.872.682,00 43.127.318,00 70,46
22.01
107 1.02 . Pelayanan pencegahan dan
1.02.01.01 . penanggulangan penyakit 130.312.000,00 121.250.992,00 9.061.008,00 93,05
22.05 menular
108 1.02 . Pencegahan penularan penyakit
1.02.01.01 . Endemik/Epidemik 88.320.000,00 77.212.100,00 11.107.900,00 87,42
22.06
109 1.02 . Peningkatan imuniasasi
1.02.01.01 . 54.358.000,00 49.500.600,00 4.857.400,00 91,06
22.08
110 1.02 . Peningkatan survellance
1.02.01.01 . Epidemiologi dan 50.823.000,00 44.030.936,00 6.792.064,00 86,64
22.09 penanggulangan wabah
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

111 1.02 . Peningkatam komunikasi,


1.02.01.01 . informasi dan edukasi (ide)
62.581.000,00 52.374.300,00 10.206.700,00 83,69
22.10 pencegahan dan pemberantasan
penyakit
XIII 1.02 . Program Standarisasi
1.02.01.01 . 23 Pelayanan Kesehatan 436.040.000,00 365.006.772,00 71.033.228,00 83,71
112 1.02 . Penyusunan standar pelayanan
1.02.01.01 . kesehatan 383.540.000,00 321.119.372,00 62.420.628,00 83,73
23.01
113 1.02 . Pembangunan dan pemutakhiran
1.02.01.01 . data dasar standar pelayanan 17.500.000,00 13.989.700,00 3.510.300,00 79,94
23.03 kesehatan
114 1.02 . Monitoring, evaluasi dan
1.02.01.01 . pelaporan 15.000.000,00 12.857.750,00 2.142.250,00 85,72
23.06
115 1.02 . Registrasi, akreditasi dan
1.02.01.01 . sertifikasi serta perizinan tenaga
23.07 dan sarana kesehatan yang ada di 20.000.000,00 17.039.950,00 2.960.050,00 85,20
lembaga kesehatan pemerintah
dan swasta
XIV 1.02 . Program pengadaan,
1.02.01.01 . 25 peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana 5.407.330.898,00 4.984.100.170,00 423.230.728,00 92,17
puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya
116 1.02 . Pengadaan sarana dan prasarana
1.02.01.01 . puskesmas 511.902.374,00 426.595.170,00 85.307.204,00 83,34
25.07
117 1.02 . Pengadaan sarana dan prasarana
1.02.01.01 . puskesmas pembantu 217.934.844,00 212.705.000,00 5.229.844,00 97,60
25.08
118 1.02 . Pemeliharaan rutin/berkala
1.02.01.01 . sarana dan prasarana puskesmas 243.154.000,00 225.505.500,00 17.648.500,00 92,74
25.14
119 1.02 . Rehabilitasi sedang/berat
1.02.01.01 . puskesmas pembantu 618.066.980,00 612.820.500,00 5.246.480,00 99,15
25.21
120 1.02 . Rehabilitasi sedang/berat
1.02.01.01 . puskesmas 3.816.272.700,00 3.506.474.000,00 309.798.700,00 91,88
25.24
XV 1.02 . Program kemitraan
1.02.01.01 . 28 peningkatan pelayanan 40.000.000,00 39.931.600,00 68.400,00 99,83
kesehatan
121 1.02 . Monitoring, evaluasi dan
1.02.01.01 . pelaporan 40.000.000,00 39.931.600,00 68.400,00 99,83
28.08
XVI 1.02 . Program peningkatan
1.02.01.01 . 29 pelayanan kesehatan anak 85.000.000,00 79.008.900,00 5.991.100,00 92,95
balita
122 1.02 . Pelatihan pelaksanaan
1.02.01.01 . manajemen asfiksia 85.000.000,00 79.008.900,00 5.991.100,00 92,95
29.09
XVII 1.02 . Program peningkatan
1.02.01.01 . 30 pelayanan kesehatan lansia 20.000.000,00 19.454.400,00 545.600,00 97,27
123 1.02 . Pelayanan pemeliharaan
1.02.01.01 . kesehatan 10.000.000,00 9.454.400,00 545.600,00 94,54
30.01
124 1.02 . Pengadaan KMS Lansia
1.02.01.01 . 10.000.000,00 10.000.000,00 0,00 100,00
30.08
XVIII 1.02 . Program pengawasan dan
1.02.01.01 . 31 pengendalian kesehatan 207.850.000,00 78.449.900,00 129.400.100,00 37,74
makanan
125 1.02 . Pengawasan dan pengendalian
1.02.01.01 . keamanan dan kesehatan
197.850.000,00 69.653.900,00 128.196.100,00 35,21
31.02 makanan hasil produksi rumah
tangga
126 1.02 . Pengawasan dan pengendalian
1.02.01.01 . keamanan dan kesehatan 10.000.000,00 8.796.000,00 1.204.000,00 87,96
31.03 makanan restaurant
XIX 1.02 . Program kebijakan dan
1.02.01.01 . 33 manajemen pembangunan 8.724.811.180,00 8.657.626.120,00 67.185.060,00 99,23
kesehatan
127 1.02 . Penyusunan peraturan daerah
1.02.01.01 . sistem kesehatan masyarakat 25.000.000,00 0,00 25.000.000,00 0,00
33.01
128 1.02 . Peningkatan program
1.02.01.01 . pemberdayaan dan jaminan 8.649.811.180,00 8.614.943.960,00 34.867.220,00 99,60
33.02 kesehatan
129 1.02 . Penyediaan SIKDA dan SIK
1.02.01.01 . dokter keluarga 50.000.000,00 42.682.160,00 7.317.840,00 85,36
33.05
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

XX 1.02 . Program sarana air bersih dan


1.02.01.01 . 35 sanitasi masyarakat miskin 27.000.000,00 20.965.000,00 6.035.000,00 77,65
(PANSIMAS)
130 1.02 . Monitoring sarana air bersih dan
1.02.01.01 . sanitasi masyarakat pedesaan 27.000.000,00 20.965.000,00 6.035.000,00 77,65
35.01
XXI 1.06 . Program pengembangan
1.02.01.01 . 15 data/informasi 128.060.000,00 113.509.900,00 14.550.100,00 88,64
131 1.06 . Pengumpulan, updating, dan
1.02.01.01 . analisis data informasi capaian
35.000.000,00 27.757.500,00 7.242.500,00 79,31
15.01 target kinerja program dan
kegiatan
132 1.06 . Penyusunan dan pengumpulan
1.02.01.01 . data informasi kebutuhan
51.785.000,00 46.156.100,00 5.628.900,00 89,13
15.02 penyusunan dokumen
perencanaan
133 1.06 . Penyusunan dan Analisis
1.02.01.01 . Dokumen Perencanaan dan 41.275.000,00 39.596.300,00 1.678.700,00 95,93
15.07 Penganggaran
XXII 1.20 . Program peningkatan dan
1.02.01.01 . 17 pengembangan pengelolaan 53.700.000,00 45.065.650,00 8.634.350,00 83,92
keuangan daerah
134 1.20 . Peningkatan manajemen
1.02.01.01 . aset/barang daerah 53.700.000,00 45.065.650,00 8.634.350,00 83,92
17.16
TOTAL BELANJA
42.355.041.938,00 37.233.453.632,00 5.121.588.306,00 87,91
LANGSUNG
TOTAL BELANJA 77.456.176.738,00 71.694.315.626,00 5.761.861.112,00 92,56

Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
Pada tahun 2015 terdapat perubahan untuk pengelolaan dana Jaminan Kesehatan
Nasional. Yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan PerUndang-Undangan mengenai
pengelolaan dana Jaminan Kesehatan Nasional ini. Penerimaan dan pengeluaran dana
kapitasi dikelola langsung oleh UPT Puskesmas. Semenjak bulan Januari tahun 2015.
Untuk merealisasikan pengelolaan tersebut diperlukan tahap-tahap tertentu, sehingga
menyebabkan rendahnya realisasi untuk pengeluaran Belanja dari dana kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional ini. Selama Tahun Anggaran 2015 berjalan, ditemukan beberapa
hingga hambatan/ kendala, yaitu:
1. Pada Pencapaian Pendapatan Asli Daerah terjadi penurunan realisasi Retibusi
Pelayanan Kesehatan Umum. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah
pasien yang tertanggung dalam pasien Jaminan Kesehatan Nasional dan
mengurangi jumlah pasien umum di daerah Kabupaten Tanah Datar.
2. Pendapatan untuk dana non kapitasi yang disetorkan oleh BPJS pada tahun
2015 ini belum seluruhnya disetorkan kepada Bendahara Penerimaan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah datar . Sehingga terdapat piutang retribusi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar kepada BPJS. Hal ini menyebabkan
rendahnya realisasi Pendapatan dari dana non kapitasi.
3. Untuk Realisasi belanja terdapat kendala dalam hal realisasi belanja yang
digunakan oleh UPT Puskesmas yang bersumber dari dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional. Hal ini disebabkan tidak terealisasikannya Belanja
Puskesmas berupa Belanja Modal khususnya pengadaan alat kedokteran gigi.
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

4.1 Entitas Akuntansi/ Entitas Pelaporan keuangan daerah

Entitas Akuntansi merupakan unit pemerintah Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna


Anggaran yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabung pada entitas pelaporan. Sedangkan Entitas Pelaporan
merupakan unit pemerintah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang
berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
Menurut Peraturan Pemerintah no. 8 Tahun 2006 yang termasuk Entitas Akuntansi
adalah:
1. Setiap Kuasa Pengguna Anggaran di suatu lingkungan kementrian negara
2. Bendahara Umum Daerah (BUD)
3. Pengguna Anggaran di lingkungan Pemda (contoh : Dinas-`dinas)
4. Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Pemerintah Daerah (contoh: sub dinas)
Dinas Kesehatan merupakan SKPD yang membawahi 23 Puskesmas se Kabupaten
Tanah Datar sebagai sub unitnya dan 5 Bidang yang terdapat di Dinas Kesehatan (Bidang
Bina Farmasi, Bidang Bina Program, Bina Kesehatan Masyarakat, Yankesmas dan
Sekretariat). Keseluruhannya adalah bagian dari entitas Akuntansi Dinas Kesehatan.
Sementara itu, Dinas Kesehatan sendiri merupakan Bagian dari entitas Pelaporan
keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Tanah Datar. Dinas Kesehatan merupakan
entitas akuntansi, dan merupakan bagian dari entitas pelaporan keuangan daerah
Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar. Di Tahun 2015, Dinas Kesehatan sebagai
entitas akuntansi memperoleh Anggaran untuk Pendapatan sebesar Rp 15,485,089,918.-
dan Anggaran untuk Belanja sebesar Rp 77,456,176,738.- Dari data Anggaran tersebut,
telah dicapai realisasi TA 2015 sebesar Rp 14,413,040,000.- ( 93,08%) untuk pendapatan
dan Rp 71,690,651,326.- (92,56%) untuk Belanja di Tahun Anggaran 2015.

4.2 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Dinas Kesehatan

Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan


pengaruh atas transaksi atau kejadian diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis
akuntansi yang digunakan dalam penyajian Laporan Keuangan yaitu:
1. Basis Kas, untuk pencatatan Realisasi APBD
2. Basis Akrual, untuk pencatatan dan penyajian neraca, Laporan Operasional dan
Laporan Perubahan Ekuitas dalam hal ini Asset, Kewajiban dan Ekuitas.
Dalam akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi atau kejadian lain diakui ketika kas
diterima kas pemerintah atau dibayarkan dari kas pemerintah. Sedangkan pada basis
akrual, transaksi ekonomi atau kejadian lain diakui dan dicatat pada saat terjadi transaksi,
bukan saat kas diterima.

4.3 Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Dinas


Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penilaian jumlah transaksi berdasarkan nilai mata uang
(Rupiah). Dalam pelaporan keuangan Dinas Kesehatan digunakan mata uang Rupiah
dalam hal penilaian transaksinya.

4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
standar akuntansi pemerintah

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Dengan demikian, dalam penyusunan Laporan Keuangan telah
diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah:

1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUD yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan diakui pada saat kas
diterima pada KUD. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan
jenis pendapatan. Pendapatan Dinas Kesehatan berupa Pendapatan Retribusi
kesehatan, Jamkesmas, Jampersal, Askes Sosial, Jamkesda.

2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUD yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayaran kembali
oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUD.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh fungsi
perbendaharaan. Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut
klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan,
belanja disajikan menurut klasifikasi urusan, organisasi, program dan kegiatan, dan
kelompok.

3) Aset
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh pemerintah daerah,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang
diperlukan untuk penyedia jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak
termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan
pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan
berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset lainnya.

a. Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, diapakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan
persediaan.
Kas dijadikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk
valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak
yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.

- Penyisihan Piutang Tidak Tertagih


- Aset berupa piutang di neraca harus terjaga agar nilainya sama dengan nilai bersih
yang dapat direalisasikan (net realizable value). Agar nilai piutang tetap
menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan maka piutag-piutang (sebagian
atau seluruhnya) yang diperkirakan tidak tertagih perlu dikeluarkan/ disisihkan dari
akun piutang
- Untuk menyajikan piutang dalam nilai bersihnya (net reliazable value) perlu dilakukan
penilaian kualitas piutang dengan mempertimbangkan sekurang-kurangnya jatuh tempo/
umur piutang dan upaya penagihan
- Penyisihan atas piutang yang tidak tertagih diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
Beban yang timbul dari piutang yang diperkirakan tidak tertagih disebut sebagai beban
kerugian piutang

 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar
persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian
kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

penagihan yang dilakukan pemerintah.


Penyisihan terhadap piutang retribusi daerah yang tidak tertagih dilakukan atas kriteria
sebagai berikut :
a. Lancar, apabila belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang
ditetapkan, penyisihan piutang tidak tertagih 0,5%
b. Kurang lancar, apabila belum dilakukan pelunasan 1 (satu) sampai dengan 6 (enam)
bulan sejak tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, penyisihan piutang tidak tertagih 10%
c. Diragukan, apabila belum dilakukan pelunasan 7 (tujuh) sampai dengan 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, penyisijan piutang tidak tertagih 50%
d. Macet, apabila belum dilakukan pelunasan lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
jatuh tempo yang ditetapkan, penyisihan piutang tidak tertagih 100%

 Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal


pelaporan . Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:

Kualitas Uraian Penyisihan


Piutang
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh
Lancar 0.5%
tempo
Kurang Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
10%
Lancar Pertama tidak dilakukan pelunasan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Diragukan 50%
Kedua tidak dilakukan pelunasan
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat 100%
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

b. Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah daerah
maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca SKPD per 31 Desember
2015 pada harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya didasarkan pada nilai satuan
minimum kapitalisasi, yaitu sebagai contoh:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus
ribu rupiah), dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai maksimum kapitalisasi


tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang becorak kesenian.

Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap disajikan
berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan
(depresiasi). Dalam Laporan Keuangan Tahun 2015, seluruh aset tetap yang
dikelola oleh Dinas Kesehatan selaku pengguna barang telah
disusutkan/didepresiasi. Kebijakan Penyusutan aktiva tetap sebagai
konsekuensi penggunaan aktiva agar tercapai keseragaman metode sehingga
dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan. Metode
penyusutan yang digunakan adalah Metode Garis Lurus (straight line
Methode).

Menurut metode ini , beban penyusutan ditetapkan secara konstan/tetap selama


periode waktu tertentu (berdasarkan umur ekonomis dan atau umur
penggunaan aktiva tetap) dan dihitung dari nilai perolehan tanpa dikurangi
dengan nilai residu (nilai sisa).

Pengelompokkan Aktiva Tetap Berwujud dan umur Ekonomis


Atau Umur Penggunaan Aktiva tetap Tetap untuk Perhitungan Penyusutan

No Kelompok Harta Berwujud Masa Manfaat Tarif


1 Peralatan dan Mesin;
- Kendaraan Bermotor dan Alat Berat 10 tahun 10 %
- Peralatan dan Mesin bukan Kendaraan Bermotor 5 tahun 20 %
dan Alat Berat
2 Gedung dan Bangunan; 20 tahun 5%
3 Jalan, Irigasi, dan Jaringan; 5 tahun 20 %
4 Aktiva tetap tetap lainnya; 5 tahun 20 %

Aktiva tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aktiva tetap tersebut


dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila kondisi yang memungkinkan
penilaian kembali, maka aktiva tetap akan disajikan dengan penyesuaian pada
masing-masing akun aktiva tetap dan akun Diinvestasikan dalam aktiva tetap.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aktiva tetap dapat
disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aktiva tetap.

Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah daerah yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah daerah, dan aset pemerintah daerah yang
digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS), di samping yang
dialihkan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

3) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Dalam
konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan
sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas
pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah daerah
juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah
daerah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.

Kewajiban pemerintah daerah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka


pendek dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal,
yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah daerah pada saat pertama kali
transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi
pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan
perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan
menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

4) Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah daerah, yaitu selisih antara aset dan
utang pemerintah daerah. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam
Laporan Perubahan Ekuitas.

5) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan
direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan
pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode
waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau
dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

6) Beban
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi
berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN SKPD

6.1 Dasar Hukum


Dinas kesehatan Kabupaten Tanah Datar dibentuk melalui Peraturan Daerah No. 7 Tahun
2008 tentang struktur organisasi Dinas Kesehatan, membantu pemerintah daerah dalam
melakukan bidang kesehatan hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 27 Tahun 2009
tugas pokok fungsi Eselon III dan Uraian Tugas Eselon IV pada Dinas Kesehatan dan dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kepala
Daerah.

6.2 Tugas Pokok dan Fungsi


Tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar adalah:
“Melaksanakan kewenangan daerah di Bidang Kesehatan berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 07 Tahun 2008”
Dalam melaksanakan tugas pokok di atas Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
 Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan
 Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang kesehatan
 Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dan cabang dinas
 Pengelolaan dan pengendalian urusan ketatausahaan Dinas Kesehatan

6.3 Struktur Organisasi


Pada dasarnya, untuk melaksanakan tugas pokok dinas, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar didukung oleh unsur organisasi yang terdiri dari:
 Sekretariat : mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga
dinas, ketatausahaan, tatalaksana, protokol, laporan, hukum, dan organisasi serta
hubungan masyarakat. Fungsi Sekretariat: adalah pengkoordinasian kegiatan
sekretariatan untuk memfasilitasi kelancaran tugas dinas, pelaksanaan dan
penjabaran Peraturan PerUndang-Undangan, Pelaksanaan dan perumusan
rencana strategik, pelaksanaan pelayanan administrasi keluar dan di dalam
organisasi, Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas dan urusan berdasarkan azaz
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

keseimbangan, Pengkoordinasian penyusunan laporan akuntabilitas kinerja


SKPD. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sekretariat terdiri dari Sub-
bagian Umum dan Perlengkapan, Sub-bagian Keuangan, Sub-bagian
Kepegawaian.
 Bidang Bina Program : mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan
rencana umum jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, data
informasi, penyusunan program, monitoring dan evaluasi serta proposal
pengembangan kegiatan berdasarkan urusan yang menjadi kewenangan Dinas
Kesehatan sesuai skala prioritas dan arahan pimpinan. Fungsi Bina Program:
pengkoordinasian kegiatan untuk memfasilitasi kelancaran tugas dinas;
Pelaksanaan dan penjabaran Peraturan PerUndang-Undangan; Pelaksanaan dan
perumusan rencana program; Informasi dan monitoring evaluasi; Pelaksanaan
pelayanan administrasi data informasi, penyusunan program dan monitoring
evaluasi; Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas dan urusan berdasarkan azaz
keseimbangan; Pengkoordinasian penyusunan program dan monitoring evaluasi.
Bidang Bina Program terdiri dari Seksi Penyusunan Program, Seksi Perencanaan,
Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, serta Seksi Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan.
 Bidang Bina Farmasi : mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijaksanaan dan
perumusasn pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang
lingkup Bina Farmasi. Fungsi Bina Farmasi: Pengkoordinasian kegiatan dan
tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas; Penganalisaan program dan
urusan yang menjadi kewenangan; Perencanaan kegiatan berdasarkan skala
prioritas; Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan;
Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan; Pelaksanaan fasilitasi
kelancaran tugas berdasarkan azaz keseimbangan; Pelaksanaan
pertanggungjawaban dan laporan. Bidang Bina Farmasi terdiri dari Seksi
Instalasi Farmasi dan Seksi Pengawasan Obat dan Makanan.
 Bidang Bina Kesehatan Masyarakat: mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan
kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program
sesuai lingkup Bina Kesehatan Masyarakat. Fungsi Bina Kesehatan
Masyarakat: adalah Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas
yang bersifat rutinitas; Penganalisaan program dan urusan yang menjadi
kewenangan; Perencanaan kegiatan berdasarkan skala prioritas; pengaturan
pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan; Pelaksanaan pengawasan
kegiatan sesuai perencanaan; Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan
azaz keseimbangan; Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan. Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat terdiri dari: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan
penyakit; Seksi Penyehatan Lingkungan; Seksi Promosi Kesehatan dan Peran
Serta Masyarakat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

 Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat: mempunyai tugas pokok menyiapkan


bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan
dan program sesuai ruang lingkup pelayanan kesehatan. Fungsi Bidang
Pelayanan Kesehatan Masyarakat: Pengkoordinasian kegiatan dan tugas
penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas; Penganalisaan program dan urusan
yang menjadi kewenangan; Perencanaan kegiatan berdasarkan skala prioritas,
Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan; Pelaksanaan
pengawasan kegiatan sesuai perencanaan; Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas
berdasarkan azaz keseimbangan; Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan.
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari: Seksi Pelayanan Kesehatan dan
Rujukan; Seksi Pembinaan Gizi dan Kesehatan Keluarga; Seksi Registrasi dan
Akreditasi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB VII
PENUTUP

Berdasarkan uraian bab-bab di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Realisasi keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar (meliputi : belanja
operasional dan belanja modal) terealisasi sebesar 92,56% (dari Anggaran :Rp
77,456,176,738.- terealisasi sebesar Rp 71,690,651,326.-)

2. Realisasi Pendapatan Dinas KesehatanTahun 2015 sebesar 93,08% (dari


Anggaran : Rp 15,485,089,918,- terealisasi sebesar Rp 14,413,040,000.-).

3. Pada TA 2015 terjadi penurunan kekayaan bersih Dinas Kesehatan sebesar


111,86 % sebesar Rp. 49,699,562,296.60 ,dari Rp 44,431,418,067.10 menjadi Rp
(6,480,696,521.51).

Anda mungkin juga menyukai