BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
dan Neraca, termasuk pula Informasi yang harus disajikan dan dianjurkan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAP) 04. Tujuan penyajian Catatan Atas laporan
Keuangan adalah agar laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas
1
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
Secara umum, laporan keuangan Dinas kesehatan sendiri merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar
sekaligus menjadi bagian dari salah satu laporan pertanggungjawaban Pemerintah Daerah
kepada masyarakat.
Laporan Keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan yang berada di lingkup
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar yang berasal dari dana APBD sebesar Rp
56,722,496,293.-
Laporan Keuangan Tahun 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan ini
disusun secara desentralisasi yang dilakukan dengan Aplikasi SIMDA dengan
menggunakan Jurnal, Buku Besar dan Buku Pembantu. Neraca menggambarkan posisi
kekayaan Dinas Kesehatan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014. Laporan
Realisasi Anggaran mencakup Pendapatan dan Belanja Dinas Kesehatan selama periode
Tahun 2015 dan Tahun 2014.
Saat ini sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan di lingkungan entitas
pelaporan berupa Pemerintah Daerah memang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Tetapi pada praktiknya sistematika penulisan ini tidak selalu sama. Dalam Laporan
Keuangan Dinas Kesehatan Tahun 2015 ini sistematika penulisan Catatan Atas Laporan
Keuangan terdiri dari 7 Bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD
1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD
1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan kuangan SKPD
Memuat penjelasan mengenai sistematika isi catatan atas laporan keuangan
Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kineja APBD
SKPD
2.1 Ekonomi Makro
2.2 Kebijakan Keuangan
2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD SKPD
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
Secara umum indikator kinerja memiliki fungsi untuk (1) memperjelas tentang apa,
berapa dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, (2) menciptakan konsensus yang
dibangun oleh berbagai pihak terkait untuk menghindari kesalahan interpretasi selama
pelaksanaan kegiatan/program dan dalam menilai kinerjanya, dan (3) membangun dasar
bagi pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja organisasi.
Dari berbagai pendekatan yang ada, setidaknya terdapat tiga kelompok cara dalam
menetapkan indikator pembangunan yaitu: (1) indikator berbasis tujuan pembangunan,
(2) indikator berbasis kapasitas sumberdaya, dan (3) indikator berbasis proses
pembangunan.
Sampai saat ini PDRB dapat dikatakan sebagai ukuran produktifitas wilayah yang
paling umum dan paling dapat diterima secara luas sebagai standar ukuran pembangunan
dalam skala wilayah maupun negara. Walaupun dianggap memiliki kelemahan PDRB
dinilai sebagai tolok ukur pembangunan yang paling operasional.
Indikator - Tabungan/Investasi
Input antara Masyarakat
- Investasi Swasta
- DAU/APBN
Indikator - Manajemen/administrasi
Proses/ Pembangunan Daerah
Implementasi - Dinamika Masyarakat
- PDRB
- PAD
Output - Produksi-produksi bruto
- Realisasi Anggaran
Pembangunan
- Pendapatan Keluarga
Outcome - Penyerapan Tenaga Kerja
- Keragaan-keragaan
internal sistem usaha
- Efisiensi
Administrasi/Manajemen
- Kesejahteraan Masyarakat
Manfaat - Indeks Kualitas Hidup
(Benefit) - Pemerataan Dan Keadilan
- Sustainability
Selain itu, Indikator pencapaian target kinerja APBD Dinas Kesehatan juga dilihat
dari indikator pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan, yang
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
dapat dillihat dari jenis pelayanan dasar dan indikator SPM pelayanan tersebut.
Penerapan SPM sendiri dapat menjadi alat untuk meningkatkan akuntabilitas
pemerintahan daerah.
SPM akan dapat membantu penilaian kinerja LPJ Kepala Daerah secara lebih akurat
dan terukur sehingga mengurangi kesewenang-wenangan dalam menilai kinerja
pemerintah daerah; SPM akan dapat menjadi alat untuk meningkatkan akuntabilitas
pemerintah daerah kepada masyarakat, karena masyarakat akan dapat melihat keterkaitan
antara pembiayaan dengan pelayanan publik yang disediakan pemerintah daerah;
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN DI KAB/KOTA
Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI pada Gakin 100 100 100 100 100
Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100
PELAYANAN OBSTETRIK DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR DAN KOMPREHENSIF
Cakupan Ketersediaan darah untuk menangani rujukan bumil dan 100 100
neonatal 100 100 100
PELAYANAN GAWAT DARURAT
Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB diatasi < 24jam 100 100 100 100 100
Cakupan Kecamatan bebas rawan gizi 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN POLIO
Cakupan AFP penduduk < 15 tahun (2/100.000.) 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TB PARU
Persentase terduga TBC yg diperiksa sesuai standar 100 100 100 100 100
Cakupan Balita dengan pneumonia ditangani 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HIV-AIDS
Persentase terduga HIV-AIDs yg diperiksa sesuai standar 100 100 100 100 100
Cakupan Infeksi Menular Seksual ditemukan dan diobati 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD
Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100 100
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE
Cakupan Balita dengan diare yang ditangani 100 100 100 100 100
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Menurunnya prevalensi Tekanan Darah tinggi 25.3 24.8 24.3 23.8 23.4
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN DINAS KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
16.40
63 1.02 . Evaluasi program anak
1.02.01.01 . 82.915.000,00 75.483.300,00 7.431.700,00 91,04
16.46
64 1.02 . Upaya kesehatan matra
1.02.01.01 . 30.000.000,00 28.412.000,00 1.588.000,00 94,71
16.47
65 1.02 . Upaya kesehatan kerja
1.02.01.01 . 20.000.000,00 18.516.000,00 1.484.000,00 92,58
16.48
66 1.02 . Pengadaan buku Kesehatan Ibu
1.02.01.01 . dan Anak dan stiker ibu hamil 88.000.000,00 84.598.000,00 3.402.000,00 96,13
16.49
67 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 482.241.474,00 413.219.878,00 69.021.596,00 85,69
16.51 X Koto I
68 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 761.475.022,00 614.787.299,00 146.687.723,00 80,74
16.52 X Koto II
69 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 346.457.165,00 274.271.148,00 72.186.017,00 79,16
16.53 Singgalang
70 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 788.281.852,00 722.655.354,00 65.626.498,00 91,67
16.54 Batipuh I
71 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 483.577.029,00 407.334.584,00 76.242.445,00 84,23
16.55 Batipuh II
72 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 553.479.658,00 400.698.492,00 152.781.166,00 72,40
16.56 Batipuh III
73 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 929.437.521,00 795.293.406,00 134.144.115,00 85,57
16.57 Pariangan
74 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 689.636.940,00 586.678.295,00 102.958.645,00 85,07
16.58 Rambatan I
75 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 771.351.682,00 620.936.911,00 150.414.771,00 80,50
16.59 Rambatan II
76 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 1.150.493.775,00 913.221.418,00 237.272.357,00 79,38
16.60 Lima Kaum I
77 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 253.389.380,00 189.151.613,00 64.237.767,00 74,65
16.61 Lima Kaum II
78 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 189.149.330,00 166.350.540,00 22.798.790,00 87,95
16.62 Pagaruyung
79 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 845.924.140,00 725.574.479,00 120.349.661,00 85,77
16.63 Tanjung Emas
80 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 595.923.650,00 483.179.271,00 112.744.379,00 81,08
16.64 Padang Ganting
81 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 828.623.613,00 676.560.559,00 152.063.054,00 81,65
16.65 Lintau Buo I
82 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 928.749.098,00 743.313.299,00 185.435.799,00 80,03
16.66 Lintau Buo II
83 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 754.445.574,00 606.529.660,00 147.915.914,00 80,39
16.67 Lintau Buo III
84 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 778.504.910,00 604.836.739,00 173.668.171,00 77,69
16.68 Sungayang
85 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 470.946.347,00 420.656.449,00 50.289.898,00 89,32
16.69 Sungai Tarab I
86 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 626.907.310,00 497.670.494,00 129.236.816,00 79,39
16.70 Sungai Tarab II
87 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 143.900.850,00 130.042.525,00 13.858.325,00 90,37
16.71 Gurun
88 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 913.227.650,00 715.554.522,00 197.673.128,00 78,35
16.72 Salimpaung I
89 1.02 . Penyelenggaraan Jaminan
1.02.01.01 . Kesehatan Nasional Puskesmas 520.521.210,00 434.055.684,00 86.465.526,00 83,39
16.73 Salimpaung II
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
Pada tahun 2015 terdapat perubahan untuk pengelolaan dana Jaminan Kesehatan
Nasional. Yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan PerUndang-Undangan mengenai
pengelolaan dana Jaminan Kesehatan Nasional ini. Penerimaan dan pengeluaran dana
kapitasi dikelola langsung oleh UPT Puskesmas. Semenjak bulan Januari tahun 2015.
Untuk merealisasikan pengelolaan tersebut diperlukan tahap-tahap tertentu, sehingga
menyebabkan rendahnya realisasi untuk pengeluaran Belanja dari dana kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional ini. Selama Tahun Anggaran 2015 berjalan, ditemukan beberapa
hingga hambatan/ kendala, yaitu:
1. Pada Pencapaian Pendapatan Asli Daerah terjadi penurunan realisasi Retibusi
Pelayanan Kesehatan Umum. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah
pasien yang tertanggung dalam pasien Jaminan Kesehatan Nasional dan
mengurangi jumlah pasien umum di daerah Kabupaten Tanah Datar.
2. Pendapatan untuk dana non kapitasi yang disetorkan oleh BPJS pada tahun
2015 ini belum seluruhnya disetorkan kepada Bendahara Penerimaan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah datar . Sehingga terdapat piutang retribusi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar kepada BPJS. Hal ini menyebabkan
rendahnya realisasi Pendapatan dari dana non kapitasi.
3. Untuk Realisasi belanja terdapat kendala dalam hal realisasi belanja yang
digunakan oleh UPT Puskesmas yang bersumber dari dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional. Hal ini disebabkan tidak terealisasikannya Belanja
Puskesmas berupa Belanja Modal khususnya pengadaan alat kedokteran gigi.
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
4.2 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Dinas Kesehatan
Pengukuran adalah proses penilaian jumlah transaksi berdasarkan nilai mata uang
(Rupiah). Dalam pelaporan keuangan Dinas Kesehatan digunakan mata uang Rupiah
dalam hal penilaian transaksinya.
4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
standar akuntansi pemerintah
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Dengan demikian, dalam penyusunan Laporan Keuangan telah
diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar.
1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUD yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan diakui pada saat kas
diterima pada KUD. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan
jenis pendapatan. Pendapatan Dinas Kesehatan berupa Pendapatan Retribusi
kesehatan, Jamkesmas, Jampersal, Askes Sosial, Jamkesda.
2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUD yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayaran kembali
oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUD.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh fungsi
perbendaharaan. Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut
klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan,
belanja disajikan menurut klasifikasi urusan, organisasi, program dan kegiatan, dan
kelompok.
3) Aset
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh pemerintah daerah,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang
diperlukan untuk penyedia jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak
termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan
pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan
berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset lainnya.
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, diapakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan
persediaan.
Kas dijadikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk
valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak
yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar
persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian
kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah daerah
maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca SKPD per 31 Desember
2015 pada harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya didasarkan pada nilai satuan
minimum kapitalisasi, yaitu sebagai contoh:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus
ribu rupiah), dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap disajikan
berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan
(depresiasi). Dalam Laporan Keuangan Tahun 2015, seluruh aset tetap yang
dikelola oleh Dinas Kesehatan selaku pengguna barang telah
disusutkan/didepresiasi. Kebijakan Penyusutan aktiva tetap sebagai
konsekuensi penggunaan aktiva agar tercapai keseragaman metode sehingga
dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan. Metode
penyusutan yang digunakan adalah Metode Garis Lurus (straight line
Methode).
Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah daerah yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah daerah, dan aset pemerintah daerah yang
digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS), di samping yang
dialihkan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
3) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Dalam
konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan
sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas
pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah daerah
juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah
daerah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
4) Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah daerah, yaitu selisih antara aset dan
utang pemerintah daerah. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam
Laporan Perubahan Ekuitas.
5) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan
direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan
pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode
waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau
dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
6) Beban
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2015
Catatan Atas Laporan Keuangan
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi
berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN SKPD
BAB VII
PENUTUP