2) Al-Sunnah/Al-Hadist/ Atsar
Perbedaan antara Al-sunnah dengan Al Hadis adalah menurut kalangan ulama bahwa Hadis lebih
banyak merujuk pada ucapan-ucapan Nabi SAW sedangkan Sunnah lebih banyak tertuju pada
perbuatan dan tindakan Nabi SAW yang sudah menjadi tradisi yang dipelihara dalam agama.
Bagian-bagian As-Sunnah:
Rawi adalah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa
yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya)
Matan adalah manteri atau isi dari suatu hadis.
Sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadis kepada Nabi
Muhammmad SAW. Sahabat nabi adalah sanad 1, dan rawi adlah sanad terakhir.
Klasifikasi As-Sunnah:
Dilihat dari segi jumlah sanad atau perawi yang terlibat dalam periwayatannya:
Sunnah shahih adalah Sunnah yang memiliki lima persyaratan, yaitu sanadnya
bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil, perawinya juga dlabit, hadis tidak
janggal, hadisnya terhindar dari cacat.
Sunnah hasan adalah Sunnah yang memiliki semua persyaratan Sunnah Shahih,
kecuali para perawinya semua atau sebagiannya kurang dlaif (kuat hafalannya)
Sunnah dla’if adalah Sunnah yangtidak memiliki sifat-sifat untuk dapat diterima,
atau Sunnah yang tidak memiliki sifat Sunnah shahih dan hasan.
Sunnah maudlu’ adalah Sunnah yang dinasabkan kepada Rosululloh SAW dengan
cara dibuat-buat dan didustakan dari apa yang dikatakan, dikerjakan, dan ditetapkan
beliau.
Fungsi As-Sunnah:
Masalah-masalah yang dirujuk oleh nash yang tidak pasti, baik dari segi kebenarannya
maupun dari segi keberadaannya terhadap hukum.
Masalah-masalah baru yang belum ditegaskan hukumnya dalam nash.
Masalah-masalah baru yang belum di-ijma’kan
Masalh-masalah yang diketahui illat hukumnya.
Metode-metode ijtihad:
Ijma’
Qiyas
Istihsan
Mashlahah mursalah
Istishhab
‘urf
Madzhab Shahabi
Syar’uman qablana
Saddu al-dzariyah