PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an adalah kitab sumber dasar hukum Islam, bukanlah kitab hukum islam. Oleh
karena itu, untuk menemukan hukum yang terkandung di dalamnya, diperlukan adanya suatu
penafsiran. Dalam menafsirkan al-Qur’an terdapat beberapa kaidah penafsiran, agar isi atau
kandungan serta pesan-pesan al-Qur’an dapat ditangkap dan dipahami secara baik sesuai dengan
tingkat kemampuan manusia.
Sedangkan kaidah kebahasan ialah kaidah yang menjadi alternatif dalam menafsirkan al-Qur’an.
Kaidah kebahasaan ini mencakup kaidah isim dan fi’il, amr dan nahy, istifham, dlamir, mufrad
dan jamak, muzakkar dan muannats, taqdim dan ta’khir dan lain-lain.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
2. Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat membedakan fi’il madhi, fi’il
mudhari’ dan fi’il amr.
2
BAB II
PEMBAHASAN
الر ْح َٰم ِن ه
الر ِح ِيم الم َّللاِ ه
س ِم ه
ْ ِب
“Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang”
ۚ ( ا ٓل ٓم1)
Alif laam miim.
اب َل ر ْيب ۛ ِفي ِه ۛ ُهدًى ِل ْل ُمت ه ِقين َٰ
ُ ( ذ ِلك ا ْل ِكت2)
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
( واله ِذين يُ ْؤ ِمنُون ِبما أ ُ ْن ِزل ِإل ْيك وما أ ُ ْن ِزل ِم ْن ق ْب ِلك و ِب ْاْل ِخر ِة ُه ْم يُوقِنُون4)
Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
ٌ َّللاُ عل َٰى قُلُوبِ ِه ْم وعل َٰى س ْم ِع ِه ْم ۖ وعل َٰى أ ْبص ِار ِه ْم ِغشاوةٌ ۖ ول ُه ْم عذ
اب ع ِظي ٌم ( ختم ه7)
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan
bagi mereka siksa yang amat berat.
3
Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,”
pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman
ْ سدُون و َٰل ِك ْن َل ي
شعُ ُرون ِ ( ََل إِنه ُه ْم ُه ُم ا ْل ُم ْف12)
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar.
ِ ( وإِذا لقُوا الهذِين آمنُوا قالُوا آمنها وإِذا خل ْوا إِل َٰى شي14)
اطينِ ِه ْم قالُوا إِنها مع ُك ْم إِنهما
ْ ن ْحنُ ُم
ست ْه ِزئ ُون
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami
telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan:
“Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”.
ُ ئ ِب ِه ْم وي ُم ُّد ُه ْم ِفي
ط ْغيا ِن ِه ْم ي ْعم ُهون ُ ست ْه ِز
ْ َّللاُ ي
( ه15)
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka.
4
ضَللة بِا ْل ُهد َٰى فما ربِحتْ تِجارت ُ ُه ْم وما كانُوا ُم ْهتدِين َٰ ُ (أ16)
ولئِك الهذِين اشْتر ُوا ال ه
Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung
perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
ِ َُّللاُ ِبن
ور ِه ْم وترك ُه ْم ارا فل هما أضاءتْ ما ح ْولهُ ذهب ه ْ ( مثلُ ُه ْم كمث ِل الهذِي ا17)
ً ست ْوقد ن
ٍ ظلُما
ت َل يُ ْب ِص ُرون ُ ِفي
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu
menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan
mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
ۚ ف أ ْبصار ُه ْم ۖ ُكلهما أضاء ل ُه ْم مش ْوا فِي ِه وإِذا أ ْظلم عل ْي ِه ْم قا ُموا ُ ق ي ْخطُ ( يكا ُد ا ْلب ْر20)
ِير َّللاُ لذهب بِس ْم ِع ِه ْم وأ ْبص ِار ِه ْم ۚ إِ هن ه
ٌ َّللا عل َٰى ُك ِل ش ْيءٍ قد ول ْو شاء ه
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka,
mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau
Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
5
ِ بِا ْلغَ ْي َ ُيُ ْؤ ِمن
Dan mereka Dengan yang
mendirikan َ َويُ ِقي ُم
ون gaib ب Beriman ون
Telah kami
َر َز ْقنَا ُه ْم َص ََلة
beri rezeki Dan sebagian
kepada dari apa َو ِم َّما sholat َّ ال
mereka
Beriman َ ُيُ ْؤ ِمن
ون
Dan orang-
orang yang َوالَّذِين
Mereka
menafkahkan َ ُيُ ْن ِفق
ون
Kepadamu َإِلَ ْيك Diturunkan أ ُ ْن ِز َل Pada apa بِ َما
Dari ِم ْن Diturunkan أ ُ ْن ِز َل Dan apa َو َما
Mereka ُه ْم
Dan pada
hari akhirat َو ِب ْاْل ِخ َر ِة
Sebelum
kamu َقَ ْب ِلك
Atas علَ َٰى َ Mereka itu َأُو َٰلَ ِئك Mereka yakin َ ُيُو ِقن
ون
ِم ْن
Tuhan
mereka َربِ ِه ْم Dari Petunjuk ُهدًى
Orang-orang
yang َ ا ْل ُم ْف ِل ُح
ون Mereka ُه ُم
Dan mereka
itu ََوأُو َٰلَ ِئك
beruntung
َكفَ ُروا َ الَّذ
Orang-orang Sesungguhny
Kafirs/ingkar
yang ِين a ِإ َّن
Apakah
أَأ َ ْن َذ ْرت َ ُه ْم علَي ِْه ْم
engkau
peringatkan
Atas mereka َ Sama س َوا ٌء
َ
mereka
Engkau
peringatkan ت ُ ْنذ ِْر ُه ْم Tidak لَ ْم Atau أ َ ْم
mereka
َخت َ َم َ ُيُ ْؤ ِمن ََل
Menutup/me Mereka
ngunci beriman ون Tidak
mereka ُه ْم Dan bukanlah َو َما akhirat ْاْل ِخ ِر
Mereka
Allah َللا
َ َّ hendak َ يُ َخا ِدع
ُون
Orang-orang
yang beriman َ ِب ُم ْؤ ِم ِن
ين
menipu
6
Dan tidaklah َو َما beriman آ َمنُوا
Dan orang-
orang yang َ َوالَّذ
ِين
َ ُأ َ ْنف إِ ََّل َ يَ ْخ َدع
Mereka
Diri mereka س ُه ْم kecuali
menipu ُون
Mereka
Di dalam فِي menyadari َ شعُ ُر
ون ْ َي Dan tidaklah َو َما
فَ َزا َد ُه ُم قُلُوبِ ِه ْم
Maka
menambah
penyakit ض
ٌ َم َر Hati mereka
َولَ ُه ْم
Dan bagi
mereka
Penyakit َم َرضًا Allah
َُللا
َّ
أ َ ِلي ٌم ٌ ع َذ
Dengan Yang sangat
sebab بِ َما pedih
siksaan اب َ
َوإِ َذا كَانُوا
Adalah
Dan apabila Berdusta َ ُيَ ْك ِذب
ون mereka
ََل لَ ُه ْم
Kepada Ketika
Jangan
mereka dikatakan قِي َل
Kalian
Bumi ِ ْاْل َ ْر
ض Di فِي membuat ِ ت ُ ْف
سدُوا
kerusakan
نَحْ ُن ِإنَّ َما قَالُوا
Sesungguhny Mereka
kami
a hanyalah berkata
Orang-orang
إِنَّ ُه ْم أ َ ََل
Seungguhnya yang
mereka
Ingatlah
melakukan َ ص ِل ُح
ون ْ ُم
perbaikan
Orang-orang
َو َٰلَ ِك ْن ِ ا ْل ُم ْف
yang
Akan tetapi
membuat َ سد
ُون mereka ُه ُم
kerusakan
Dan apabila َو ِإ َذا Mereka sadar َ شعُ ُر
ون ْ َي tidak ََل
آمنُوا لَ ُه ْم
Kepada
Beriman ِ mereka
dikatakan ِقي َل
ُ َّالن
Telah
Manusia اس beriman آ َم َن sebagaimna َك َما
أَنُ ْؤ ِم ُن قَالُوا
Apakah kami Mereka
Sebagaimana َك َما beriman berkata
ََ ََل سفَ َها ُء
Orang-orang
ingatlah
bodoh ُّ ال beriman آ َم َن
سفَ َها ُء إِنَّ ُه ْم
Orang-orang Sesungguhny
bodoh ُّ ال mereka ُه ُم a mereka
َ يَ ْعلَ ُم ََل َو َٰلَ ِك ْن
Mereka
mengetahui ون Tidak Akan tetapi
Dari
ِم َن Seperti hujan ص ِيب َ َك Atau
أ َ ْو
lebat
Gelap gulita ُ
ٌظلُ َمات Didalamnya فِي ِه Langit اء
ِ س َم
َّ ال
8
Mereka
menyumbat َ ُيَجْ عَل
ون Dan kilat ق
ٌ َوبَ ْر Dan guruh َو َر ْع ٌد
آ َذانِ ِه ْم َ َأ
Telinga Jari-jari
mereka
Dalam ِفي mereka صابِعَ ُه ْم
Takut َح َذ َر Petir ق
ِ ص َوا ِعَّ ال Dari ِم َن
Meliputi ٌ ُم ِحي
ط Dan Allah
َُللا
َّ َو Mati ت ِ ا ْل َم ْو
Hampir- Terhadap
ُ ا ْلبَ ْر َ بِا ْلكَافِ ِر
kilat
ق hampir يكا ُد orang-orang ين
kafir
C. FI’IL MADHI FI’IL MUDHARI’ DAN FI’IL AMR YANG TERDAPAT DALAM Qs
AL-BAQARAH AYAT 1-20
9
Fi’il madhi secara bahasa berarti kata kerja yang lampau, yang dapat diartikan
sebagai kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau (past tense)..
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
(a) Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa س ْوفcontoh: يشْـه ُد س ْوف,سيشْـه ُد
(b) Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ُت (انيْتت,ي,ن, )اyang
disebut huruf mudhara’ah.
iii) FI’IL AMR
Fi’il Amr adalah kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk
melaksanakan pekerjaan.
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun.
CONTOH
KETERANGAN
FI’IL MADHI FI’IL MUDHARI FI’IL AMR
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian fi’il yaitu kata yang menunjukkan makna atas dirinya sendiri dan bersamaan
dengan waktu, secara umum fi’il ada tiga macam yaitu: jika kata itu menunjukkan atas waktu
lampau maka disebut fi’il madhi, dan jika kata itu menunjukkan atas waktu sekarang dan yang
akan datang disebut fi’il mudhari, dan jika kata itu menunjukkan atas tuntutan sesuatu pada
waktu yag akan datang disebut fi’il amr.
Penggunaan isim dan fi’il dalam al–Qur’an mempunyai beberapa tujuan diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan fi’il menunjukkan tindakan yang bersifat temporal
2. Penggunaan fi’il menunjukkan pekerjaan yang berulang–ulang dan berkesinambungan
B. SARAN
Kami mohon saran dan kritiknya yang membangun karna memang dalam makalah yang
telah kami buat ini, masih banyak kekurangan. Kami sadar kami bukanlah manusia yang
sempurna dan kami ingin menjadi orang yang lebih baik lagi dari yang baik, maupun menjadi
baik dari yang tadinya buruk. Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang
lain.
11