Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Al-Qur’an adalah kitab sumber dasar hukum Islam, bukanlah kitab hukum islam. Oleh
karena itu, untuk menemukan hukum yang terkandung di dalamnya, diperlukan adanya suatu
penafsiran. Dalam menafsirkan al-Qur’an terdapat beberapa kaidah penafsiran, agar isi atau
kandungan serta pesan-pesan al-Qur’an dapat ditangkap dan dipahami secara baik sesuai dengan
tingkat kemampuan manusia.

Mayoritas ulama barpendapat bahwa dalam menafsirkan al-Qur’an diperlukan kaidah-


kaidah tertentu, terutama kaidah bahasa. Kaidah-kaidah penafsiran itu ada tiga macam yaitu
kaidah dasar, kaidah syar’i dan kaidah kebahasaan. Kaidah dasar ialah menafsirkan al-Qur’an
dengan al-Qur’an, dengan hadits nabi, pendapat sahabat, dan dengan pandapat tabi’in.
Sedangkan kaidah syar’i ialah menafsirkan al-Qur’an dengan ijtihad, diantaranya ialah: mantuq
dan mafhum, mutlaq dan muqayyad, mujmal dan mufhassal dan lain-lain.

Sedangkan kaidah kebahasan ialah kaidah yang menjadi alternatif dalam menafsirkan al-Qur’an.
Kaidah kebahasaan ini mencakup kaidah isim dan fi’il, amr dan nahy, istifham, dlamir, mufrad
dan jamak, muzakkar dan muannats, taqdim dan ta’khir dan lain-lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Menuliskan Qs. Al-Baqarah Ayat 1-20 kemudian menerjemahkan secara harfiah


2. Bagaimana membedakan fi’il madhi, fi’il midhari’ dan fi’il amr dalam Qs. Al-Baqarah
Ayat 1-20

C. TUJUAN

1. Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat menuliskan dan


menerjemahkan Qs. Al-Baqarah ayat 1-20

1
2. Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat membedakan fi’il madhi, fi’il
mudhari’ dan fi’il amr.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Qs. AL-BAQARAH BESERTA TERJEMAHANNYA

‫الر ْح َٰم ِن ه‬
‫الر ِح ِيم الم‬ ‫َّللاِ ه‬
‫س ِم ه‬
ْ ِ‫ب‬
“Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang”

ۚ ‫( ا ٓل ٓم‬1)
Alif laam miim.
‫اب َل ر ْيب ۛ ِفي ِه ۛ ُهدًى ِل ْل ُمت ه ِقين‬ َٰ
ُ ‫( ذ ِلك ا ْل ِكت‬2)
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

‫صَلة و ِم هما رز ْقنا ُه ْم يُ ْن ِفقُون‬ ِ ‫( الهذِين يُ ْؤ ِمنُون بِا ْلغ ْي‬3)


‫ب ويُ ِقي ُمون ال ه‬
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka

‫( واله ِذين يُ ْؤ ِمنُون ِبما أ ُ ْن ِزل ِإل ْيك وما أ ُ ْن ِزل ِم ْن ق ْب ِلك و ِب ْاْل ِخر ِة ُه ْم يُوقِنُون‬4)
Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

َٰ ُ ‫ولئِك على ُهدًى ِم ْن ربهم ۖ وأ‬


‫ولئِك ُه ُم ا ْل ُم ْف ِل ُحون‬ َٰ ُ ‫(أ‬5)
ِِْ َٰ
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang
beruntung.

َ ُ‫علَي ِْه ْم أَأ َ ْن َذ ْرت َ ُه ْم أ َ ْم لَ ْم ت ُ ْنذ ِْر ُه ْم ََل يُ ْؤ ِمن‬


‫ون‬ َ ‫ِين َكفَ ُروا‬
َ ‫س َوا ٌء‬ َ ‫( ِإ َّن الَّذ‬6)
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri
peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

ٌ ‫َّللاُ عل َٰى قُلُوبِ ِه ْم وعل َٰى س ْم ِع ِه ْم ۖ وعل َٰى أ ْبص ِار ِه ْم ِغشاوةٌ ۖ ول ُه ْم عذ‬
‫اب ع ِظي ٌم‬ ‫( ختم ه‬7)
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan
bagi mereka siksa yang amat berat.

‫اَّللِ و ِبا ْلي ْو ِم ْاْل ِخ ِر وما ُه ْم ِب ُم ْؤ ِمنِين‬


‫اس م ْن يقُو ُل آمنها ِب ه‬
ِ ‫( و ِمن النه‬8)

3
Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,”
pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman

ْ ‫َّللا والهذِين آمنُوا وما ي ْخدعُون إِ هَل أ ْنفُس ُه ْم وما ي‬


‫شعُ ُرون‬ ‫( يُخا ِدعُون ه‬9)
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu
dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

‫اب أ ِلي ٌم ِبما كانُوا ي ْك ِذبُون‬ ٌ ‫( فِي قُلُو ِب ِه ْم مر‬10)


‫ض فزاد ُه ُم ه‬
ٌ ‫َّللاُ مرضًا ۖ ول ُه ْم عذ‬
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang
pedih, disebabkan mereka berdusta.

ْ ‫ض قالُوا ِإنهما ن ْحنُ ُم‬


‫ص ِل ُحون‬ ِ ‫( و ِإذا ِقيل ل ُه ْم َل ت ُ ْف‬11)
ِ ‫سدُوا فِي ْاْل ْر‬
Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”.
Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”.

ْ ‫سدُون و َٰل ِك ْن َل ي‬
‫شعُ ُرون‬ ِ ‫( ََل إِنه ُه ْم ُه ُم ا ْل ُم ْف‬12)
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar.

ُّ ‫اس قالُوا أنُ ْؤ ِمنُ كما آمن ال‬


‫سفها ُء ۗ أَل ِإنه ُه ْم ُه ُم‬ ُ ‫آمنُوا كما آمن النه‬ِ ‫( و ِإذا قِيل ل ُه ْم‬13)
‫سفها ُء و َٰل ِك ْن َل ي ْعل ُمون‬
ُّ ‫ال‬
Apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah
beriman”. Mereka menjawab: “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh
itu telah beriman?” Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka
tidak tahu.

ِ ‫( وإِذا لقُوا الهذِين آمنُوا قالُوا آمنها وإِذا خل ْوا إِل َٰى شي‬14)
‫اطينِ ِه ْم قالُوا إِنها مع ُك ْم إِنهما‬
ْ ‫ن ْحنُ ُم‬
‫ست ْه ِزئ ُون‬
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami
telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan:
“Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”.

ُ ‫ئ ِب ِه ْم وي ُم ُّد ُه ْم ِفي‬
‫ط ْغيا ِن ِه ْم ي ْعم ُهون‬ ُ ‫ست ْه ِز‬
ْ ‫َّللاُ ي‬
‫( ه‬15)
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka.

4
‫ضَللة بِا ْل ُهد َٰى فما ربِحتْ تِجارت ُ ُه ْم وما كانُوا ُم ْهتدِين‬ َٰ ُ ‫(أ‬16)
‫ولئِك الهذِين اشْتر ُوا ال ه‬
Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung
perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.

ِ ُ‫َّللاُ ِبن‬
‫ور ِه ْم وترك ُه ْم‬ ‫ارا فل هما أضاءتْ ما ح ْولهُ ذهب ه‬ ْ ‫( مثلُ ُه ْم كمث ِل الهذِي ا‬17)
ً ‫ست ْوقد ن‬
ٍ ‫ظلُما‬
‫ت َل يُ ْب ِص ُرون‬ ُ ‫ِفي‬
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu
menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan
mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

‫ص ٌّم بُ ْك ٌم ع ُْم ٌي ف ُه ْم َل ي ْر ِجعُون‬


ُ (18)
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),

‫ق ي ْجعلُون أصا ِبع ُه ْم فِي آذانِ ِه ْم ِمن‬


ٌ ‫ظلُماتٌ ور ْع ٌد وب ْر‬ ُ ‫اء فِي ِه‬
ِ ‫سم‬ ‫ب ِمن ال ه‬ٍ ‫( أ ْو كص ِي‬19)
ٌ ‫َّللاُ ُم ِحي‬
‫ط ِبا ْلكافِ ِرين‬ ‫تۚو ه‬ ِ ‫ق حذر ا ْلم ْو‬ِ ‫صوا ِع‬ ‫ال ه‬
atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan
kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,
sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.

ۚ ‫ف أ ْبصار ُه ْم ۖ ُكلهما أضاء ل ُه ْم مش ْوا فِي ِه وإِذا أ ْظلم عل ْي ِه ْم قا ُموا‬ ُ ‫ق ي ْخط‬ُ ‫( يكا ُد ا ْلب ْر‬20)
‫ِير‬ ‫َّللاُ لذهب بِس ْم ِع ِه ْم وأ ْبص ِار ِه ْم ۚ إِ هن ه‬
ٌ ‫َّللا عل َٰى ُك ِل ش ْيءٍ قد‬ ‫ول ْو شاء ه‬
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka,
mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau
Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

B. TERJEMAHAN SECARA HARFIAH

TERJEMAH TERJEMAH TERJEMAH


KATA KATA KATA
AN AN AN
Kitab ُ َ ‫ا ْل ِكت‬
‫اب‬ Itu َ‫َٰ َذ ِلك‬ Alif lam mim ‫ال ٓٓم‬
Didalamnya ‫ِفي ِه‬ Keraguan ‫ْب‬
َ ‫َري‬ Tidak ada ‫ََل‬
Bagi orang-
Orang-orang
yang َ ‫الَّذ‬
‫ِين‬ orang yang َ ‫ِل ْل ُمت َّ ِق‬
‫ين‬ Petunjuk ‫ُهدًى‬
takwa

5
ِ ‫بِا ْلغَ ْي‬ َ ُ‫يُ ْؤ ِمن‬
Dan mereka Dengan yang
mendirikan َ ‫َويُ ِقي ُم‬
‫ون‬ gaib ‫ب‬ Beriman ‫ون‬
Telah kami
‫َر َز ْقنَا ُه ْم‬ َ‫ص ََلة‬
beri rezeki Dan sebagian
kepada dari apa ‫َو ِم َّما‬ sholat َّ ‫ال‬
mereka
Beriman َ ُ‫يُ ْؤ ِمن‬
‫ون‬
Dan orang-
orang yang ‫َوالَّذِين‬
Mereka
menafkahkan َ ُ‫يُ ْن ِفق‬
‫ون‬
Kepadamu َ‫إِلَ ْيك‬ Diturunkan ‫أ ُ ْن ِز َل‬ Pada apa ‫بِ َما‬
Dari ‫ِم ْن‬ Diturunkan ‫أ ُ ْن ِز َل‬ Dan apa ‫َو َما‬
Mereka ‫ُه ْم‬
Dan pada
hari akhirat ‫َو ِب ْاْل ِخ َر ِة‬
Sebelum
kamu َ‫قَ ْب ِلك‬
Atas ‫علَ َٰى‬ َ Mereka itu َ‫أُو َٰلَ ِئك‬ Mereka yakin َ ُ‫يُو ِقن‬
‫ون‬
‫ِم ْن‬
Tuhan
mereka ‫َربِ ِه ْم‬ Dari Petunjuk ‫ُهدًى‬
Orang-orang
yang َ ‫ا ْل ُم ْف ِل ُح‬
‫ون‬ Mereka ‫ُه ُم‬
Dan mereka
itu َ‫َوأُو َٰلَ ِئك‬
beruntung
‫َكفَ ُروا‬ َ ‫الَّذ‬
Orang-orang Sesungguhny
Kafirs/ingkar
yang ‫ِين‬ a ‫ِإ َّن‬
Apakah
‫أَأ َ ْن َذ ْرت َ ُه ْم‬ ‫علَي ِْه ْم‬
engkau
peringatkan
Atas mereka َ Sama ‫س َوا ٌء‬
َ
mereka
Engkau
peringatkan ‫ت ُ ْنذ ِْر ُه ْم‬ Tidak ‫لَ ْم‬ Atau ‫أ َ ْم‬
mereka
‫َخت َ َم‬ َ ُ‫يُ ْؤ ِمن‬ ‫ََل‬
Menutup/me Mereka
ngunci beriman ‫ون‬ Tidak

Hati mereka ‫قُلُوبِ ِه ْم‬ Atas ‫علَ َٰى‬َ Allah


ُ‫َللا‬
َّ
‫علَ َٰى‬ ‫علَ َٰى‬
Pendengaran
Dan atas َ ‫َو‬ mereka ‫س ْم ِع ِه ْم‬ َ Dan atas َ ‫َو‬
‫َولَ ُه ْم‬ ٌ‫َاوة‬ َ ‫أ َ ْب‬
Dan bagi Penglihatan
mereka
Tutup/tabir َ ‫ِغش‬ mereka ‫ص ِار ِه ْم‬
Dan diantara ‫َو ِم َن‬ Besar/berat ‫ع َِظي ٌم‬ siksaan ٌ ‫ع َذ‬
‫اب‬ َ
berkata ‫يَقُو ُل‬ Orang yang ‫َم ْن‬ manusia ‫اس‬ ِ َّ‫الن‬
‫َو ِبا ْل َي ْو ِم‬ ‫آ َمنَّا‬
dan kepada
hari
Kepada Allah ‫اَلل‬
ِ َّ ‫ِب‬ Kami beriman

mereka ‫ُه ْم‬ Dan bukanlah ‫َو َما‬ akhirat ‫ْاْل ِخ ِر‬
Mereka
Allah ‫َللا‬
َ َّ hendak َ ‫يُ َخا ِدع‬
‫ُون‬
Orang-orang
yang beriman َ ‫ِب ُم ْؤ ِم ِن‬
‫ين‬
menipu

6
Dan tidaklah ‫َو َما‬ beriman ‫آ َمنُوا‬
Dan orang-
orang yang َ ‫َوالَّذ‬
‫ِين‬
َ ُ‫أ َ ْنف‬ ‫إِ ََّل‬ َ ‫يَ ْخ َدع‬
Mereka
Diri mereka ‫س ُه ْم‬ kecuali
menipu ‫ُون‬
Mereka
Di dalam ‫فِي‬ menyadari َ ‫شعُ ُر‬
‫ون‬ ْ َ‫ي‬ Dan tidaklah ‫َو َما‬
‫فَ َزا َد ُه ُم‬ ‫قُلُوبِ ِه ْم‬
Maka
menambah
penyakit ‫ض‬
ٌ ‫َم َر‬ Hati mereka

‫َولَ ُه ْم‬
Dan bagi
mereka
Penyakit ‫َم َرضًا‬ Allah
ُ‫َللا‬
َّ
‫أ َ ِلي ٌم‬ ٌ ‫ع َذ‬
Dengan Yang sangat
sebab ‫بِ َما‬ pedih
siksaan ‫اب‬ َ
‫َوإِ َذا‬ ‫كَانُوا‬
Adalah
Dan apabila Berdusta َ ُ‫يَ ْك ِذب‬
‫ون‬ mereka
‫ََل‬ ‫لَ ُه ْم‬
Kepada Ketika
Jangan
mereka dikatakan ‫قِي َل‬
Kalian
Bumi ِ ‫ْاْل َ ْر‬
‫ض‬ Di ‫فِي‬ membuat ِ ‫ت ُ ْف‬
‫سدُوا‬
kerusakan
‫نَحْ ُن‬ ‫ِإنَّ َما‬ ‫قَالُوا‬
Sesungguhny Mereka
kami
a hanyalah berkata
Orang-orang
‫إِنَّ ُه ْم‬ ‫أ َ ََل‬
Seungguhnya yang
mereka
Ingatlah
melakukan َ ‫ص ِل ُح‬
‫ون‬ ْ ‫ُم‬
perbaikan
Orang-orang
‫َو َٰلَ ِك ْن‬ ِ ‫ا ْل ُم ْف‬
yang
Akan tetapi
membuat َ ‫سد‬
‫ُون‬ mereka ‫ُه ُم‬
kerusakan
Dan apabila ‫َو ِإ َذا‬ Mereka sadar َ ‫شعُ ُر‬
‫ون‬ ْ ‫َي‬ tidak ‫ََل‬
‫آمنُوا‬ ‫لَ ُه ْم‬
Kepada
Beriman ِ mereka
dikatakan ‫ِقي َل‬
ُ َّ‫الن‬
Telah
Manusia ‫اس‬ beriman ‫آ َم َن‬ sebagaimna ‫َك َما‬
‫أَنُ ْؤ ِم ُن‬ ‫قَالُوا‬
Apakah kami Mereka
Sebagaimana ‫َك َما‬ beriman berkata
‫ََ ََل‬ ‫سفَ َها ُء‬
Orang-orang
ingatlah
bodoh ُّ ‫ال‬ beriman ‫آ َم َن‬
‫سفَ َها ُء‬ ‫إِنَّ ُه ْم‬
Orang-orang Sesungguhny
bodoh ُّ ‫ال‬ mereka ‫ُه ُم‬ a mereka
َ ‫يَ ْعلَ ُم‬ ‫ََل‬ ‫َو َٰلَ ِك ْن‬
Mereka
mengetahui ‫ون‬ Tidak Akan tetapi

َ ‫الَّذ‬ ‫لَقُوا‬ ‫َوإِ َذا‬


Orang-orang Mereka
yang ‫ِين‬ berjumpa
Dan apabila

Kami telah ‫آ َمنَّا‬ Kami berkata ‫قَالُوا‬ beriman ‫آ َمنُوا‬


7
beriman
‫ِإ َل َٰى‬ ‫َخلَ ْوا‬ ‫َو ِإ َذا‬
Mereka
kepada Dan apabila
kembali
Syaitan-
‫ِإنَّا‬ ‫قَالُوا‬
Sesungguhny Mereka
a kami berkata
syaitan ‫اطينِ ِه ْم‬
ِ َ‫شي‬
َ
mereka
‫نَحْ ُن‬ ‫إِنَّ َما‬
Sesungguhny Bersama
Kami
a hanyalah kalian ‫َمعَ ُك ْم‬
Akan Orang-orang
memperolok- ُ ‫ستَه ِْز‬
‫ئ‬ ْ ‫َي‬ Allah
ُ‫َللا‬
َّ yang berolok- َ ‫ستَه ِْزئ‬
‫ُون‬ ْ ‫ُم‬
olok olok
Dan
membiarkan Kepada
dalam ‫فِي‬ mereka ‫َويَ ُم ُّد ُه ْم‬ mereka ‫بِ ِه ْم‬

Mereka itu َ‫أُو َٰلَئِك‬ Terombang-


ambing َ ‫يَ ْع َم ُه‬
‫ون‬
Kedurhakaan
mereka ‫ط ْغيَانِ ِه ْم‬ُ
Kesehatan َ‫ض ََل َلة‬ َّ ‫ل‬ Mereka
‫شت َ َر ُوا‬
ْ ‫ا‬ Orang-orang
َ ‫الَّذ‬
‫ِين‬
membeli yang
‫فَ َما‬ ‫ِبا ْل ُهد ََٰى‬
Dengan
beruntung ْ‫َر ِب َحت‬ Maka tidak
petunjuk
‫كَانُوا‬
Adalah Perniagaan
mereka
Dan tidak ‫َو َما‬ merekaa ‫ارت ُ ُه ْم‬
َ ‫تِ َج‬
Orang-orang
Seperti
‫َك َمث َ ِل‬ ‫َمثَلُ ُه ْم‬ َ ‫ُم ْهتَد‬
Perumpamaa yang
umpama
n mereka mendapat ‫ِين‬
petunjuk
Api ‫ارا‬ً َ‫ن‬ menyalakan ‫ست َ ْوقَ َد‬ْ ‫ا‬ Orang yang ‫الَّذِي‬
Apa
‫َما‬ Menerangi ْ‫ضا َءت‬ َ َ‫أ‬ Maka setelah ‫فَلَ َّما‬
َ ‫َذ َه‬ ُ‫َح ْولَه‬
Menghilangk Disekelilingn
Allah
ُ‫َللا‬
َّ an ‫ب‬ ya
Dan Dengan
Dalam ‫فِي‬ membiarkan ‫َوت َ َر َك ُه ْم‬ cahaya ِ ُ‫ِبن‬
‫ور ِه ْم‬
mereka mereka
Mereka
melihat َ ‫ْص ُر‬
‫ون‬ ِ ‫يُب‬ Tidak ‫ََل‬ Kegelapan ُ
‫ظلُ َمات‬
(mereka) buta
‫ي‬ٌ ‫ع ُْم‬ (mereka) bisu ‫بُ ْك ٌم‬ (mereka) tuli ‫صم‬ ُ
‫ََل‬ ‫فَ ُه ْم‬
Mereka akan
kembali َ ُ‫يَ ْر ِجع‬
‫ون‬ Tidak Maka mereka

Dari
‫ِم َن‬ Seperti hujan ‫ص ِيب‬ َ ‫َك‬ Atau
‫أ َ ْو‬
lebat

Gelap gulita ُ
ٌ‫ظلُ َمات‬ Didalamnya ‫فِي ِه‬ Langit ‫اء‬
ِ ‫س َم‬
َّ ‫ال‬
8
Mereka
menyumbat َ ُ‫يَجْ عَل‬
‫ون‬ Dan kilat ‫ق‬
ٌ ‫َوبَ ْر‬ Dan guruh ‫َو َر ْع ٌد‬
‫آ َذانِ ِه ْم‬ َ َ‫أ‬
Telinga Jari-jari
mereka
Dalam ‫ِفي‬ mereka ‫صابِعَ ُه ْم‬
Takut ‫َح َذ َر‬ Petir ‫ق‬
ِ ‫ص َوا ِع‬َّ ‫ال‬ Dari ‫ِم َن‬
Meliputi ٌ ‫ُم ِحي‬
‫ط‬ Dan Allah
ُ‫َللا‬
َّ ‫َو‬ Mati ‫ت‬ ِ ‫ا ْل َم ْو‬
Hampir- Terhadap
ُ ‫ا ْلبَ ْر‬ َ ‫بِا ْلكَافِ ِر‬
kilat
‫ق‬ hampir ‫يكا ُد‬ orang-orang ‫ين‬
kafir

‫ُكلَّ َما‬ َ ‫أ َ ْب‬ َ ‫يَ ْخ‬


Penglihatan
Setiap
mereka ‫ار ُه ْم‬ َ ‫ص‬ Menyambar ‫ف‬
ُ ‫ط‬
Mereka
berjalan ‫َمش َْوا‬
Kepada
mereka ‫لَ ُه ْم‬ Bersinar َ َ‫أ‬
‫ضا َء‬
‫أ َ ْظ َل َم‬ ‫َو ِإ َذا‬
Menjadi
gelap
Dan apabila Didalamnya ‫فِي ِه‬
Atas mereka ‫علَي ِْه ْم‬ َ Berhenti ‫قَا ُموا‬ Atas mereka ‫علَي ِْه ْم‬ َ
Berhenti ‫قَا ُموا‬ Atas mereka ‫علَي ِْه ْم‬ َ Menjadi gelap ‫أ َ ْظلَ َم‬
Allah
ُ‫َللا‬
َّ Menghendaki ‫شَا َء‬ Dan bila ‫َولَ ْو‬
Dan Dengan
َ ‫َوأ َ ْب‬ َ ‫لَ َذ َه‬
Niscaya ia
penglihatann ‫ص ِار ِه ْم‬ pendengaran ‫س ْم ِع ِه ْم‬
َ ِ‫ب‬ melenyapkan ‫ب‬
mereka mereka
‫ع َل َٰى‬
Sesungguhny
Atas َ Allah ‫َللا‬
َ َّ a ‫ِإ َّن‬
ٌ ‫قَد‬
Maha kuasa
‫ِير‬ Sesuatu ‫ش ْيء‬ َ Setiap ‫ُك ِل‬

C. FI’IL MADHI FI’IL MUDHARI’ DAN FI’IL AMR YANG TERDAPAT DALAM Qs
AL-BAQARAH AYAT 1-20

1. FI’IL MENURUT WAKTU TERJADINYA


Pengertian fi’il yaitu kata yang menunjukkan makna atas dirinya sendiri dan bersamaan
dengan waktu, jika kata itu menunjukkan atas waktu lampau maka disebut fi’il madhi,
dan jika kata itu menunjukkan atas waktu sekarang dan yang akan datang disebut fi’il
mudhari, dan jika kata itu menunjukkan atas tuntutan sesuatu pada waktu yag akan
datang disebut fi’il amar. Secara sederhana fi’il dapat diartikan sebagai kata kerja.
i) FI’IL MADHI

9
Fi’il madhi secara bahasa berarti kata kerja yang lampau, yang dapat diartikan
sebagai kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau (past tense)..
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya

mengandung suara “a” , misalnya ‫( كـتـب‬telah menulis), ‫( قــرأ‬telah membaca).

ii) FI’IL MUDHARI


Fi’il Mudhari’ adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang
sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
Ciri/ tandanya:

(a) Dapat dimasuki huruf sin ‫ س‬dan saufa ‫ س ْوف‬contoh: ‫يشْـه ُد‬ ‫ س ْوف‬,‫سيشْـه ُد‬
(b) Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ُ‫ت (انيْتت‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ )ا‬yang
disebut huruf mudhara’ah.
iii) FI’IL AMR
Fi’il Amr adalah kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk
melaksanakan pekerjaan.
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun.

2. CONTOH DALAM Qs. AL-BAQARAH AYAT 1-20

CONTOH
KETERANGAN
FI’IL MADHI FI’IL MUDHARI FI’IL AMR

‫رز ْقنا ُه ْم‬ ‫يُ ْؤ ِمنُون‬


‫أ ُ ْن ِزل‬
‫كف ُروا‬

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian fi’il yaitu kata yang menunjukkan makna atas dirinya sendiri dan bersamaan
dengan waktu, secara umum fi’il ada tiga macam yaitu: jika kata itu menunjukkan atas waktu
lampau maka disebut fi’il madhi, dan jika kata itu menunjukkan atas waktu sekarang dan yang
akan datang disebut fi’il mudhari, dan jika kata itu menunjukkan atas tuntutan sesuatu pada
waktu yag akan datang disebut fi’il amr.
Penggunaan isim dan fi’il dalam al–Qur’an mempunyai beberapa tujuan diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan fi’il menunjukkan tindakan yang bersifat temporal
2. Penggunaan fi’il menunjukkan pekerjaan yang berulang–ulang dan berkesinambungan

B. SARAN
Kami mohon saran dan kritiknya yang membangun karna memang dalam makalah yang
telah kami buat ini, masih banyak kekurangan. Kami sadar kami bukanlah manusia yang
sempurna dan kami ingin menjadi orang yang lebih baik lagi dari yang baik, maupun menjadi
baik dari yang tadinya buruk. Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang
lain.

11

Anda mungkin juga menyukai