Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
dunia, dimana menurut data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2008
diperkirakan 17,3 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular (7,3
juta orang akibat penyakit jantung koroner dan 6,2 juta orang akibat stroke) dan
diperkirakan akan meningkat hingga 23,3 juta orang pada tahun 2030. Satu hal yang
perlu diperhatikan, 80% angka kematian tersebut terjadi pada negara dengan
sebagai salah satu yang banyak menyebabkan kesakitan dan kematian, dimana yang
termasuk di dalamnya antara lain angina stabil, angina tidak stabil, infark miokard.2
tersebut salah satu terapi pada penyakit jantung koroner yang penting adalah
dan prasugrel. Ticagrelor merupakan salah satu jenis antiplatelet antagonis P2Y12
persetujuan untuk diedarkan oleh Food and Drug Administration (FDA) pada 20 Juli
1
2
2011 di Amerika.5 Untuk di Eropa ticagrelor mendapat ijin edar oleh European
Medicine Agency pada 3 Desember 2010;6 di Australia disetujui oleh The Australian
ticagrelor baru disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 7
Juni 2012.
kronis, penyakit jantung iskemik, dan gagal jantung masih tetap pada posisinya dan
di belahan dunia Eropa termasuk Jerman. Dan dalam hal ini STEMI merupakan salah
satu yang paling beresiko tinggi. Yang diawali dengan pasien yang membutuhkan
tindakan darurat atau emergency yang merupakan penentu antara hidup dan mati
(Silber, S, 2010).
Hasil pada pasien dengan elevasi ST miokard infark (STEMI) telah meningkat
kesadaran akan penyakit, kecepatan diagnosis, dan institusi baik reperfusi dan
bantuan terapi medis. Setiap tahun terapi baru dikembangkan dan terapi yang ada
secara permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif
maupun di pengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada,
peningkatan enzim jantung dan ST elevasi pada pemeriksaan EKG. STEMI adalah
cermin dari pembuluh darah koroner tertentu yang tersumbat total sehingga aliran
3
darahnya benar-benar terhenti, otot jantung yang dipendarahi tidak dapat nutrisi-
Berbagai upaya harus dilakukan untuk menjaga interval waktu antara timbulnya
gejala dan juga awal terapi reperfusi sesingkat mungkin yaitu yang terbaik dalam
cepat tindakan maka kerusakan otot jantung semakin minimal sehingga fungsi
jantung kelak dapat dipertahankan. Terapi STEMI hanyalah reperfui, yaitu menjamin
aliran darah koroner kembali menjadi lancar. Kemajuan teknologi telah membuka
jalan bagi kelainan pada organ terpenting tersebut melalui tindakan intervensi
jantung yaitu tindakan kateterisasi (PCI) yang berupa tindakan invasive (semi-bedah)
yang merupakan salah satu tindakan intervensi jantung yang begitu populer apalagi
dikarenakan masuk ke dalam suatu tindakan yang dijamin oleh BPJS, adalah PCI atau