Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS KEPANITERAAN

SEORANG LAKI-LAKI 36 TAHUN DENGAN MASSA LARING CURIGA


GANAS

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Kesehatan


THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Penguji Kasus : dr. Willy Yusmawan, Sp.THT-KL(K), M.Si.Med


Pembimbing : dr. Farryanto Kusulistyo
Dibacakan Oleh : Humaira Arum Muflihah 22010117220163
Yola Eka Putri Kurniasari 22010118220065
Dibacakan : April 2019

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Melaporkan kasus Seorang Laki-laki 36 Tahun dengan Massa Laring


Curiga Ganas dengan:

Penguji Kasus : dr. Willy Yusmawan, Sp.THT-KL(K), M.Si.Med


Pembimbing : dr. Farryanto Kusulistyo
Dibacakan Oleh : Humaira Arum Muflihah 22010117220163
Yola Eka Putri Kurniasari 22010118220065
Dibacakan : April 2019

Diajukan guna memenuhi tugas Kepaniteraan di Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL


Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Semarang, April 2019


Mengetahui

Penguji kasus Pembimbing

dr. Willy Yusmawan, Sp.THT-KL(K),M.Si.Med dr. Farryanto Kusulistyo

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II LAPORAN KASUS ................................................................................... 3
BAB III TINJAUAN PUSTAKA .......................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Definisi Tumor Laring ............................. Error! Bookmark not defined.
3.2 Epidemiologi Tumor Laring .................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Etiologi Tumor Laring ............................. Error! Bookmark not defined.
3.4 Patogenesis Tumor Laringl ...................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Gejala Klinis Tumor Laring .................... Error! Bookmark not defined.
3.6 Sistem Staging Tumor Laring .................. Error! Bookmark not defined.
3.7 Diagnosis Tumor Laring .......................... Error! Bookmark not defined.
3.8 Tatalaksana Tumor Laring ....................... Error! Bookmark not defined.
3.9 Prognosis Tumor Laring .......................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV PEMBAHASAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN ......................................... Error! Bookmark not defined.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumor ganas laring merupakan tumor ganas tersering kedua di daerah
kepala dan leher, tumor ini kejadiannya berhubungan dengan merokok dan
konsumsi alkohol. Tumor ganas laring merupakan 1-2% dari seluruh kejadian
tumor ganas di seluruh dunia. Lebih sering mengenai laki-laki dibanding
perempuan, dengan perbandingan 5 : 1. Terbanyak pada usia 56-69 tahun. Sebagian
besar tumor ganas laring berasal dari glotis dan sebagian besar merupakan
karsinoma sel skuamosa.1,2
Laring terdiri dari supraglotis, glottis dan subglotis. Laring merupakan
organ yang berfungsi dalam proses fonasi, respirasi dan menelan, sehingga pasien
sering mengeluhkan gangguan seperti ini antara lain suara serak, kesulitan
bernapas dan nyeri telan.2
Diagnosis bergantung pada anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
seksama sebelum dilakukan pemeriksaan penunjang berupa CT scan atau MRI
untuk menentukan stadium tumor primer dan keberadaan metastasis. Biopsi
sebagai gold standard diperlukan untuk menegakkan diagnosis.3
Tumor dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia merupakan penyakit
dengan level kompetensi 2 yang artinya dokter umum harus mampu membuat
diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling
tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Oleh karena letaknya yang dekat
dengan struktur-struktur penting dan faktor predisposisinya yang mudah
ditemukan pada banyak orang, penting bagi dokter umum untuk mampu
mendiagnosis kecurigaan massa laring berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik dan mengetahui bagaimana harus merujuk.4

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa kedokteran mampu
menegakkan diagnosis dan melakukan rujukan yang tepat berdasarkan data yang

1
diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dan
pengelolaan pasien massa laring sekembalinya dari rujukan.

1.3 Manfaat
Penulisan laporan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
proses belajar menegakkan diagnosa dan melakukan rujukan, serta pengelolaan
pasien massa laring sekembalinya dari rujukan.

2
BAB II

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. AS
Umur : 36 tahun
TTL : Semarang, 06-08-1983
Alamat : Sengon, Kabupaten Magelang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta (Pembuat mainan kayu)
Pendidikan : Tamat SMP
Masuk RSDK : 13 Maret 2019
No. CM : C743667
MASALAH AKTIF MASALAH PASIF
1. Sulit telan  6
2. Suara serak  6
3. X Foto Thoraks AP Semierect : massa
laring pro staging (13/03/2019)  6
4. MSCT Laring dengan Kontras: massa
laring curiga ganas (14/03/2019)  6
5. Laringoskopi Direk : massa laring
curiga ganas (14/03/2019)  6
6. Massa laring curiga ganas

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sulit menelan
Riwayat Penyakit Sekarang
+ 4 bulan yang lalu pasien mengeluh serak terus menerus dan semakin
lama semakin memberat. Tidak menganggu aktivitas sehari-hari dan sudah
berobat di dokter keluarga di diagnosis ada radang pita suara. Tidak ada gejala
tambahan.

3
+ 2 minggu yang lalu, pasien mengeluh sulit untuk menelan terus menerus
dan semakin memberat dalam 1 minggu terakhir. Makan dan minum selalu
tersedak sehingga pasien jarang makan dan minum. Apabila minum air putih
terasa seperti tersayat-sayat dan terkadang air putih keluar sendiri. Pasien juga
mengeluhkan suara serak (+), mengeces (+), batuk (+), pilek (-), mual (-), muntah
(-) dan demam (-)
Pasien kemudian dirawat di RS Telogorejo, dilakukan pemeriksaan
teropong terdapat benjolan. Karena keterbatasan alat, pasien kemudian di rujuk ke
RSUP Dr. Kariadi (RSDK), Semarang. Di RSDK, pasien telah dilakukan
pemeriksaan laringoskopi direk dan biopsi, dan didapatkan hasil ada massa laring
curiga ganas untuk laringsokopi direk sedangkan hasil biopsi belum keluar.
Riwayat merokok (+), minum alkohol (-), dan jarang makan makanan
yang diawetkan atau dibakar. Pasien bekerja sebagai wiraswasta selama + 12
tahun.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Riwayat pernah mengalami sakit seperti ini, disangkal
- Riwayat memiliki benjolan / tumor di bagian tubuh lain, disangkal
- Riwayat diabetes melitus, disangkal
- Riwayat hipertensi, disangkal
- Riwayat penyakit jantung, disangkal
- Riwayat alergi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat anggota keluarga yang mengalami sakit seperti ini disangkal
- Riwayat anggota keluarga mengalami tumor atau keganasan lain disangkal
- Riwayat diabetes melitus disangkal
- Riwayat hipertensi disangkal

4
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien memiliki seorang istri dan 2 orang anak yang masih ia tangung
baiaya hidupnya. Pasien tinggal di rumah dengan istrinya. Pasien bekerja sebagai
wiraswasta. Pembayaran dengan JKN PBI.
Kesan: sosial ekonomi kurang

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada tanggal 21 Maret 2019 pukul 11.00 WIB di Bangsal
Rajawali 1B RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Aktivitas : Normoaktif
Kooperativitas : Kooperatif
Status gizi : Kesan normoweight (TB :170 cm, BB : 65 kg)
Tanda - tanda vital : TD : 120/70mmHg
Suhu : 36,8 C
Nadi : 90 x/menit
RR : 24 x/menit
Kepala : Mesosefal
Kulit : Turgor cukup
Mata : Conjunctiva palpebra anemis (-/-)
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
Lain-lain : VAS 4-5 (nyeri telan)

5
Status Lokalis (THT)
1. Telinga:
Gambar:

Bagian Telinga Telinga Kanan Telinga Kiri


Hiperemis (-), nyeri tekan Hiperemis (-), nyeri tekan
Mastoid
(-), nyeri ketok (-) (-), nyeri ketok (-)
Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
Pre–aurikula fistula (-), abses (-), nyeri fistula (-), abses (-), nyeri
tekan tragus (-) tekan tragus (-)
Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
Retro–aurikula fistula (-), abses (-), nyeri fistula (-), abses (-), nyeri
tekan (-) tekan (-)
Normotia, Hiperemis (-), Normotia, Hiperemis (-),
Aurikula
edema (-), nyeri tarik (-) edema (-), nyeri tarik (-)
Serumen (-), edema (-), Serumen (-), edema (-),
CAE / MAE hiperemis (-), furunkel (-), hiperemis (-), furunkel (-
discaj (-) ),discaj (-)
Warna putih keabuan, Warna putih keabuan,
perforasi (-), reflek cahaya perforasi (-), reflek cahaya
Membran timpani
(+) anteroinferior arah jam (+) anteroinferior arah jam
5, granulasi(-) 7, granulasi(-)

2. Hidung dan Sinus Paranasal:


Gambar:

6
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : simetris (+), deformitas (-), warna kulit
Hidung sama dengan sekitar.
Palpasi : os nasal : krepitasi (-/-), nyeri tekan (-/-)
Nyeri tekan pipi (-/-), nyeri ketok pipi (-/-), nyeri
Sinus
tekan dahi (-/-), nyeri ketok dahi (-/-)
Rinoskopi Anterior Kanan Kiri
Discaj (-) (-)
Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Konka Inferior Hipertrofi (-) Hipertrofi (-)
Tumor Massa (-) Massa (-)
Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)
Lain-lain (-) (-)
Diafanoskopi tidak dilakukan

3. Tenggorok:
Gambar:

Orofaring Keterangan
Palatum Bombans (-)
Arkus Faring Simetris
Mukosa dbn
Tonsil T1 T1
Peritonsil (-)

7
Refleks muntah (+)
Nasofaring (Rinoskopi Posterior): tidak dilakukan pemeriksaan
Laringofaring (Laringoskopi Indirek) : tidak dilakukan pemeriksaan
Laring (Laringoskopi Indirek) : tidak dilakukan pemeriksaan

4. Kepala dan Leher:


Kepala : Mesosefal
Wajah : Perot (-), simetris (+), nyeri tekan (-/-).

Leher anterior : Pembesaran nnll (-/-)


Leher lateral : Pembesaran nnll (-/-)
Lain-lain : (-)

5. Gigi dan Mulut


Gigi geligi : Caries (-)
Lidah : Simetris, deviasi (-), stomatitis (-)
Palatum : Bombans (-)
Pipi : Penonjolan pipi (-/-)
Lain-lain : (-)
Pemeriksaan saraf kranialis :
NO Nervus Kranial Kanan Kiri
1. NI Normosmia

8
2. N II
Tajam penglihatan dbn dbn
Lapangan pandang dbn dbn
Melihat warna dbn dbn
3. N III, IV, VI
Strabismus (-) (-)
Ptosis (-) (-)
Diplopia (-) (-)
Lain-lain (-) (-)
4. NV
Membuka mulut, mengunyah, (+) (+)
menggigit
Sensibilitas muka (+) (+)
5. N VII
Menutup mata, (+) (+)
memperlihatkan gigi, bersiul,
mengerutkan dahi
Perasaan 2/3 depan Tidak dilakukan
6. N VIII
Tes bisik Tidak dilakukan
Tes Rinne, Weber, Schwabach Tidak dilakukan
7. N IX
Perasa lidah 1/3 belakang Tidak dilakukan
Refleks muntah dbn
8. NX
Arcus faring Simetris
Bicara Suara serak
Menelan dbn
9. N XI
Mengangkat bahu, (+) (+)

9
memalingkan kepala
10. N XII
Pergerakan lidah dbn
Artikulasi Suara serak
Deviasi (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. X Foto Thoraks AP Semierect (RSDK, 13 Maret 2019)
Klinis : Massa laring pro staging
COR : Bentuk dan letak jantung normal
PULMO : Corakan vaskular tampak meningkat
Tampak multiple opasitas bentuk noduler ukuran non
uniform disertai bercak disekitarnya pada lapangan atas
tengah bawah paru kanan kiri
Fibrotik line pada lapangan bawah paru kiri
Hemidiafragma kanan setinggi costa 10 posterior
Sinus costofrenikus kanan kiri lancip
Tak tampak lesi litik, sklerotik maupun destruktif pada os costae, os
claviculae dan os scapulae
Kesan :
 Cor tak membesar
 Multiple opasitas noduler ukuran non uniform disertai infiltrat
disekitarnya pada lapangan atas tengah bawah paru kanan kiri,
cenderung pulmonary metastasis

2. MSCT Laring dengan Kontras (RSDK, 14 Maret 2019)


Kesan :
 Penebalan mukosa laring bentuk ireguler batas tidak tegas setinggi
corpus vertebra cervical 5 (ukuran ±1.04cm) pada regio hyoid

10
hingga infrahyoid, pasca injeksi kontras tampak enhancemenet
inhomogen  curiga massa laring
 Limfadenopati pada regio colli level 2 kanan (ukuran ±1.82 x 1.12
cm)

3. Pemeriksaan Laboratorium Darah (RSDK, 13 Maret 2019)


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan

HEMATOLOGI
Hematologi 15,2 g/dL 13,00-16,00
Hematokrit 44,8 % 40-54
Eritrosit 6,18 106/uL 4,4-5,9 H
MCH 24,6 Pg 27,00-32,00 L
MCV 72,5 fL 76-96 L
MCHC 33,9 g/dL 29,00-36,00
Leukosit 9,9 103/uL 3,8-10,6
3
Trombosit 399 10 /uL 150-400
RDW 13,4 % 11,60-14,80
MPV 9,5 fL 4,00-11,00
KIMIA KLINIK

Glukosa sewaktu 126 mg/dL 80-160

Ureum 29 mg/dL 15-39

Kreatinin 1,0 mg/dL 0,60-1,30

Elektrolit
Natrium 133 mmol/L 136-145 L
Kalium 3,2 mmol/L 3,5-5,1 L
Klorida 93 mmol/L 98-107
IMUNOSEROLOGI
Negatif <1
HbsAg <0,10 Equivocal 1-50 Negatif
Positif >50
KOAGULASI

11
Plasma
Prothrombin
Time (PPT)
Waktu
Prothrombin 15,8 Detik 11,0-14,5 H
PPT Kontrol 14,0 Detik
Partial
Thromboplastin
Time (PTTK)
Waktu
Thromboplastin 28,2 Detik 24,0-36,0
APTT Kontrol 30,7 Detik

RINGKASAN
Seorang laki-laki 36 tahun datang ke RSDK dengan keluhan sulit telan 2
minggu yang lalu dirasakan terus menerus dan semakin memberat. Makan dan
minum selalu tersedak sehingga membuat pasien jarang makan dan minum.
Apabila minum air putih terasa seperti tersayat-sayat dan terkadang air putih
keluar lagi. Pasien juga mengeluhkan suara serak (+) dan batuk (+)
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorokan dalam batas normal.
Pada pemeriksaan X Foto Thoraks AP Semierect (13/03/2019) didapat
kesan massa laring pro staging dan MSCT laring dengan kontras (14/03/2019)
didapat kesan curiga massa laring.

DIAGNOSIS BANDING

DIAGNOSIS SEMENTARA
Massa laring curiga ganas

RENCANA PENGELOLAAN
Pemeriksaan Diagnostik
IP Dx S: -

12
O: Staging (CT scan SPN dengan kontras, Rontgen thorax, USG abdomen,
EKG), darah rutin, fungsi ginjal, fungsi hepar, GDS, elektrolit, albumin

Terapi
Inf RL 20 tpm
Inj Methylprednisolone 125 mg/12 jam iv
Inj Levofloxacin 500mg/hari iv

Pemantauan
- Keadaan umum
- Tanda-tanda vital

Edukasi :
 Menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita.
 Menjelaskan pada pasien beserta keluarga mengenai rencana pemeriksaan
staging yang harus dilakukan untuk memastikan keganasan dari massa dan
penyebaran sel kanker ke organ lain
 Menjelaskan pada pasien dan keluarga untuk mengubah gaya hidup sehari-
hari agar tidak terdapat anggota keluarga lain yang menderita sakit serupa.

PROGNOSIS
 Quo ad vitam – dubia ad bonam
 Quo ad sanam – dubia
 Quo ad fungsionam – dubia

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Hermani B. Abdurrahman H. Tumor laring. 2001.Dalam Soepardi EA, Iskandar N Ed. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher. Edisi ke-5. Jakarta.
Balai Penerbit FKUI.
2. Spector, Ogura JH. Tumor Laring dan Laringofaring. 1997. Dalam. Ballenger JJ, Ed. Penyakit
Telinga Hidung Tenggorok, Kepala dan Leher. Jilid I. Edisi ke-13. Jakarta : Binarupa
Aksara.
3. Shirazi N, Bist SS, Selvi TN, Harsh M. Spectrum of sinonasal tumors: A 10-year experience at
a tertiary care Hospital in North India. Oman Med J. 2015;30(6):435–40.
4. Indonesian Medical Council. Standar Kompetensi Dokter Indonesia [Standards of Indonesian
Physician Competency] [Internet]. 2012. 1-90 p. Available from:
http://www.kki.go.id/assets/data/arsip/SKDI_Perkonsil,_11_maret_13.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai