Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang muslim dan muslimah memakai pakaian atau sandang baru atau yang
lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah ‘azza wa jalla dan memintah
kebaikan dari apa yang di pakainya
serta berlindung dari apa yang di pakainya serta berlindung dari keburukannya.
Adanya berbagai kemajuan teknologi dan perkembangan zaman yang serba canggih
dan cepat dapat menghasilakan produk-produk yang beraneka ragam yang digunakan untuk
kebutuhan manusia. Salah satu aspek yang sangat berkembang dan dapat mempengaruhi
kehidupan manusia adalah industri pakaian. Pakaian pada dasarnya adalah kebutuhan primer
(pokok) yang sangat dibutuhkan oleh manusia di dunia dan perkembanganya cukup
signifikan, hal ini terbukti dengan berdirinya pabrik-pabrik pakaian dengan berbagai model
dan bahan yang sangat bervariasi diseluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Sebagai seorang muslim kita harus melihat kaidah-kaidah berpakaian yang sesuai
dengan syari’at islam, supaya apa yang kita kenakan dapat dipertanggungjawabkan di akhirat
kelak dan tidak memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Berbeda dengan zaman sekarang
banyak dikenal model yang tidak sesuai dengan syari’at islam, sebagai contoh adalah model
pakaian yang dikenal dengan istilah “you can see” yang artinya kamu boleh melihat, atau
bahkan ada yang rela mati-matian untuk menaikan bagian bawahnya ke atas dan yang atas
rela diturunkan kebawah, atau ada yang mengenangkan baju yang tidak semestinanya dipakai
oleh anak TK/SD (pakaian super ketat) hingga terlihatlah apa yang seharusnya tidak terlihat.
Naudzubillah min dzalik.Begitu pula dengan kehidupan di kampus yang tentunya tidak
terlepas dari peratura-peraturan kampus sendiri. Dimana kampus merupakan salah satu media
untuk mencetak kader-kader penerus bangsa yang menjadi figur dari beberapa kalangan, baik
kota maupun desa dan kalangan lainnya.
Sehingga masalah berpakain di kampus juga perlu di jaga dan disesuaikan dengan
syari’at Islam.
Akhir-akhir ini banyak diantara mahasiswa dan mahasiswi yang memfigurkan
pakaian-pakain barat sebagai kebanggaan mereka biasanya identik serba seksi walaupun
melanggar ketentuan syari’at islam. maupun ukhrawi

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Adab dalam berpakaian ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui dan mehami tentang berbagai macam adab berpakaian serta
mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

2
BAB ll
PEMBAHASAN

A. ADAB DALAM BERPAKAIAN


1. Pengertian Adab dalam Berpakaian
Menurut ajaran Islam, berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat,
dan sekaligus perhiasan untuk memperindah jasmani seseorang. Sebagaimana ditegaskan
Allah Swt, dalam firman-ya:

ْ‫اسْالتَّقوى ~يبَنِي‬ َ ْ‫ادَ َمْقَداَنزَ لنَا َعلَي ُكمْ ِلبَاثًاي َُو ِاري‬
َ ‫سواتِ ُكم‬
ً ‫ْو ِري‬
ُ َ‫ش َاو ِلب‬
﴾٢٦ْ:ْ‫ْمناايتِْهللاْلَعَلَّ ُهمْيَذَّكَّ ُُ ُرونَ ْ﴿ْاألءاف‬
ِ َ‫ذِْلكَ ْخَي ٌرْطذلِك‬

Artinya:
“Wahai anak Adam! Susungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi
auratmu dan untuk perhiasan bagaimu tetpi takwa itulah yang lebih baik. Demikianlah
sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalui ingat.” (Q.S. Al-
A’raf:26)
Ayat trsebut memberi acuan cara berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat takwa,
yaitu untuk menutup aurat dan berpakaian rapi, sehingga tanpak simpati dan berwibawa serta
anggun dipandangnya, bukan menggiurkan dibuatnya.

2. Pakaian Wanita
Seorang wanita dinilai berbusana baik dan serasi kalau ia senantiasa menggunakan
pakaian yang cocok dengan usia dan kepribadiannya. Pegangan utama yang perlu
diperhatikan dalam berpakaian adalah tidak perlu berlebihan dan lebih baik berpakaian
sederhana yang menutupi aurat. Menurut ajaran islam, aurat wanita islam ialah seluruh
badannya, kecuali muka dan telapak tangan sehingga wajib bagi seorang wanita islam
memelihara beberapa bagian badannya dan menutup dadanya dengan kerudung. Contoh adab
berpakaian dalam berpakaian Didalam ajaran Isalam, berpakaian tidak hanya sekedar kain
penutup badan, tidak hanya sekedar mode atau trend yang mengikuti perkembangan zaman.
Islam mengajarkan tata car atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik
secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan. Diantara adab berpakaian dalam
pandangan Islam yaitu sebagai berikut:

3
a. Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian yang islami, yaitu yang dapat menutupi aurat,
terutama wanita
b. Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak terkesan kumal dan dekil, yang akan
berpengaruh terhadap pergaulan dengan sesame
c. Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru kemudian sebelah kiri
d. Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita
e. Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani, dan atau melambangkan pakaian
kebesaran agama lain
f. Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya
atau mempertontonkan kelembutan kulitnya
g. Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan
rikuh menggunakannya, disamping bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan
pemakainya
h. Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa terlebih dahulu, yaitu :

ِ ‫ْو َرزَ قَنِي‬


‫ْمنْغَي ِر َحولٍــ‬ َ ‫ب‬َ ‫سانِيْهذَاالثَّو‬
َ ‫اَل َحمدُهللِْالَذِْيْ َك‬
ْ‫ْوالَقُ َّو ٍة‬
َ ‫ِمنِي‬

Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi pakaian dan rezeki kepadaku tanpa jerih
payahku dan kekuatanku”

Syarat-syarat berpakaian bagi wanita antara lain sebagai berikut :


a. Kainnya tidak tipis atau tembus pandang
b. Potongannya tidak ketat
c. Tertutup aurat atau badannya, kecuali muka dan tangannya.

4
Fungsi pakaian (khusus bagi wanita) antara lain :
a. Menjauhkan wanita dari gangguan atau pelecehan.
b. Membedakan antara wanita berakhlak hina dengan wanita berakhlak mulia.
c. Mencegah timbulnya fitnah bagi kaum wanita.
d. Memelihara kesucian diri dan agama wanita yang bersangkutan

AZAB BUAT PEREMPUAN YANG TIDAK MAU BERHIJAB


1. Azab buat perempuan yang membuka rambut kepalanya selain suaminya adalah : rambutnya
akan digantung dengan api neraka sehingga mendidih otaknya dan ini terjadi sampai berapa
lama ia di dunia semasa hidupnya belum menutup rambut kepalanya.
2. Perempuan yang suka berpakaian seksi dan menonjolkan dadanya adalah : “digantung
dengan rantai api neraka dimana dada dan pusatnya diikat dengan api neraka serta betis dan
pahanya diberikan panggangan seperti manusia memanggang kambing di dunia dan api
neraka ini sangat memedihkan perempuan ini. ”
3. Azab buat perempuan yang suka menjadi penggoda dan berusaha menggairahkan pria lain
dengan tubuhnya yang aduhai adalah “perempuan ini mukanya akan menghitam dan
memakan isi perutnya sendiri” ( hadits diriwayatkan imam bukhari dan muslim ) hai orang-
orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (qs. At tahriim: 8)

3. Pakaian Pria
Ilmu fikih menegaskan bahwa aurat laki-laki adalah diantara pusar sampai lutut
sehingga pakaian pria tidak sama dengan pakaian wanita dalam menutupi auratnya. Firman
Allah swt.
Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemauannya, yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An
Nur:30)

5
Pakaian lelaki pada lazimnya adalah sebagai berikut:
a. Kemeja dan celana panjang serta dasi.
b. Jas (untuk pakaian resmi).
c. Kemeja batik
d. Pakaian bergaya timu, seperti gamis disertai sorban.
e. Ulama mengharamkan kaum lelaki memakai perhiasan emas dan pakaian sutra.

Untuk mebiasakan diri mempraktikkan adab berpakaian secara Islami, hendaklah


terlebih dahulu untuk perhatikan hal berikut ini :
a. Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar niat niat yang baik tidak tergoyahkan
b. Yakinkan dalam hati bahwa menutup aurat bagi seorang muslim dan muslimah adalah
wajib hukumnya, sehingga akan mendapat dosa bagi yang meninggalkannya
c. Tanamkan keyakinan bahwa Islam tidak bermaksud memberatkan umatnya dalam
berpakaian, bahkan sebaliknya memberikan kebebasan dan perlindungan bagi harkat dan
martabat umatnya.Tanamkan rasa bangga telah berpakaian sesuai ajaran Islam, sebagai
perwujudan keimanan yang kuat dri diri seorang muslim/muslimah

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam melarang umatnya mengobral aurat, baik aurat laki-laki maupun perempuan.
oleh sebab itu, setiap muslim memiliki etika dalama berpergian. Dari makalah diatas dapat
disimpulkan bahwa adab berpakaian sangatlah di perhatikan, khususnya bagi kaum muslim
dan muslimah. Karena itu semua dapat mencerminkan sikap, sifat,dan tingkah laku orang
yang mengenakannya. Pakaian yang sesuai dengan syariat islam adalah pakaian yang
dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW , ada baiknya sebagai kaum muslimin kita mengikuti
anjuran dari nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Jauhilah larangan Allah SWT
tentang membuka aurat (bagi wanita) jika tidak ingin merasakan azab pedih dari-Nya.
Naudzubillah min dzalik,semoga kita tidak termasuk golongan seperti itu.

Demikian makalah ini kami sampaikan. Semoga apa yang disampaikan pada makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada salah kata maupun salah
penyampaian bahasa,karena kesalahan datangnya dari kami dan kebenaran selalu datang dari
Allah SWT.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu saran dari pembaca sangat kami butuhkan demi penyempurnaan Makalah ini
kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hirasah Al-Fadhilah karya Asy-Syaikh Bakr Abu Zaid


Departemen Ilmiah Darul Wathan.Etika Seorang Muslim.2008.Jakarta:Darul Ha(HR Ahmad
no 22817 dll, shahih. Lihat Fiqh Sunnah lin Nisa’, hal 387) (HR. Baihaqi dalam Syu’abul
Iman no.7564 dll, hasan. Lihat Fiqh Sunnah lin Nisa’, hal.387)
(HR. Bukhari no. 5377) (HR. Bukhari no. 5823) (HR. Ibnu Abi Syaibah 8/372, dengan sanad
yang shahih)
Jilbab Mar’ah Muslimah karya al Albani hal. 122-123). (Fiqh Sunnah lin Nisa’, hal. 388).
(Ruhul Ma’ani, 6/56, lihat Jilbab Mar’ah
Muslimah, karya Al Albani hal. 121-122). (HR. Bukhari dan Muslim) (Fatawa al Mar’ah,
2/84, dikumpulkan oleh Muhammad Musnid). (HR Muslim).” [Jilbab Mar’ah Muslimah, hal.
161-165].

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai