PENDAHULUAN
1
menarik untuk mengidentifikasi lokasi irreversibilitas atau kerugian eksergi
dan tingkat ketidakefisienan dari sistem pembangkit daya.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui data-data yang diperlukan dalam analisis eksergi.
2. Mengetahui besarnya eksergi setiap komponen pada PLTU.
3. Menghitung exergy fisik pada setiap komponen pada PLTU.
4. Menghitung efisiensi eksergi pada komponen pada PLTU.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 EKSERGI
3
2.1.2 Lingkungan Referensi Eksergi
4
2.1.4.1 Eksergi Fisik
Untuk sebuah bahan bakar hidrokarbon CaHb pada T0, P0 yang bereaksi
dengan oksigen menghasilkan karbondioksida dan air, dengan
mengasumsi tidak terjadi irreversibilitas, penyelesaian untuk eksergi
kimia bahan bakar adalah :
5
2.1.4.3 Pemusnahan Eksergi dan Kehilangan Eksergi
2.1.4.3.1 Pemusnahan Eksergi melalui perpindahan panas
Pada keadaan steady, laju eksergi volume kontrol diberikan oleh
persamaan:
6
Rasio kehilangan eksergi yaitu dengan membandingkan kehilangan
eksergi bahan bakar yang diberikan terhadap keseluruhan sistem:
Sebuah sistem pada keadaan stedi, laju eksergi dimana bahan bakar disuplai dan
produk dihasilkan masing-masing dan , kesetimbangan laju eksergi sistem
tersebut adalah:
Efisiensi eksergetik adalah rasio antara eksergi produk dan bahan bakar:
7
komponen, pembangkit atau industri relatif terhadap performa komponen,
pembangkit atau industri serupa.
PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk
menghasilkan energi listrik. proses konversi energy pada PLTU berlangsung
melalui 3 tahapan, yaitu :
Energi kimia bahan bakar diubah menjadi energy panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperature tinggi.
Energi panas diubah menjadi energy mekanik dalam bentuk putaran.
Energi mekanik diubah menjadi energy listrik.
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. siklus
tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang – ulang, utrutan
sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut:
Air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah
panas.
Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energy
listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga
ketika turbin berputar dihasilkan energy listrik dari terminal output generator.
Uap bekas keluar turbin masuk ke condenser untuk didinginkan dengan
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat. air
kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi
boiler.
8
2.2.3 Komponen PLTU
2.2.3.1 Boiler
Gambar 1. Boiler
Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air
dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil
pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga
menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur tinggi). Boiler
berfungsi untuk memproduksi steam (uap) yang dapat digunakan untuk
proses/kebutuhan selanjutnya.
2.2.3.2 Turbin
Gambar 2. Turbin
9
Turbin adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang
bertemperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran).
Ekspansi uap yang dihasilkan tergantung dari sudu-sudu (nozzle) pengarah dan
sudu-sudu putar. Ukuran nozzle pengarah dan nozzle putar adalah sebagai
pengatur distribusi tekanan dan kecepatan uap yang masuk ke Turbin. Turbin
uap berkapasitas besar memiliki lebih dari satu silinder cashing.
2.3.3.3 Kondenser
Gambar 3. Kondenser
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger)
yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja. Pada sistem tenaga uap,
fungsi utama kondensor adalah untuk mengembalikan exhaust steam dari turbin
ke fase cairnya agar dapat dipompakan kembali ke boiler dan digunakan
kembali. Selain itu, kondensor juga berfungsi untuk menciptakan back pressure
yang rendah (vacuum) pada exhaust turbin . Dengan back pressure yang rendah,
maka efisiensi siklus dan kerja turbin akan meningkat.
10
2.3.3.4 Feed Water Heater
11
2.3.3.5 Deaerator
Gambar 5. Daerator
Deaerator terdiri dari dua drum dimana drum yang lebih kecil merupakan
tempat pemanasan pendahuluan yang berfungsi membuang gas-gas dari bahan
air ketel sedangkan drum yang lebih besar merupakan tempat penampungan
bahan air ketel yang jatuh dalam drum yang lebih kecil di atasnya. Pada drum
yang lebih kecil terdapat spray nozle yang berfungsi untuk menyemprotkan
bahan air ketel menjadi butiran-butiran halus agar proses pemanasan dan
pembuangan gas-gas dari bahan air ketel lebih sempurna. Selain itu pada drum
yang lebih kecil disediakan satu saluran vent agar gas-gas dapat terbuang
(bersama steam) ke atmosfir.
12
BAB 3
PEMBAHASAN
Pembangkit listrik ini memiliki kapasitas daya total 256 MW. Terletak
700 m di atas permukaan laut kota Iranshahr, sebelah tenggara Iran, 1500 m dari
Taheran. mulai beroperasi pada pertengahan tahun Sembilan puluhan. Power house
terdiri dari empat unit turbin uap (4X64) MW dengan beban 10%. Bahan bakar yang
digunakan pada pembangkit ini ialah minyak berat, yang diperoleh dari kilang
minyak dekat pembangkit. komsumsi beban pada tahun 2010 sekitar 560.000 ton.
13
3.2 Parameter
Adapun Parameter analisis dari sistem power plant ditunjukkan pada tabel di bawah
ini.
14
3.3 Perhitungan
Eksergi = ṁ x Ψ
Point 1
X = ṁ1 x Ψ1
15
Point 2
X = ṁ2 x Ψ2
= 3.6046 MW
Point 3
X = ṁ3 x Ψ3
= 3.0566 MW
Point 4
X = ṁ4 x Ψ4
= 2.3524 MW
Point 5
X = ṁ5 x Ψ5
= 0.8273 MW
Point 6
X = ṁ6 x Ψ6
16
= (55.43 kg/s x 291.333 kJ./Kg) = 16148. 5882 kW x (1000 MW/1KW)
= 16.1457 MW
Point 7
X = ṁ7 x Ψ7
= 0.6060 MW
Point 8
X = ṁ8 x Ψ8
= 0.6472 MW
Point 9
X = ṁ9 x Ψ9
= 0.8259 MW
Point 10
X = ṁ10 x Ψ10
= 0.1060 MW
17
Point 11
X = ṁ11 x Ψ11
= 1.5522 MW
Point 12
X = ṁ12 x Ψ12
= 0.1168 MW
Point 13
X = ṁ13 x Ψ13
= 3.0709 MW
Point 14
X = ṁ14 x Ψ14
= 6.5806 MW
Point 15
X = ṁ15 x Ψ15
18
= (74.17 kg/s x 106.131 kJ./Kg) = 7671.7363 kW x (1000 MW/1KW)
= 7.8717 MW
Point 16
X = ṁ16 x Ψ16
= 8.8579MW
Point 17
X = ṁ17 x Ψ17
= 11.0309 MW
Point 18
X = ṁ18 x Ψ18
= 0.7693 MW
Point 19
X = ṁ19 x Ψ19
19
= 15.1976 MW
Point 20
X = ṁ20 x Ψ20
= 106.1373 MW
X = ṁIA x ΨIA
X = ṁOA x ΨOA
= 3.6900 MW
X = ṁDS x ΨDS = -
20
3.3.2 Efesiensi
Boiler
Xfuel = LHV x ζ x ṁ
jadi :
= 44.1120% = 44.11%
Turbine
jadi
ŋturbine = 54 MW/(106.1373-(5.1720+3.6046+3.0566+0.8273+16.1457))MW
x100%
Condenser
21
Xout = X7 + Xoutput air sedangkan Xin = X6
jadi
ŋBFpump = 1 – (IBFpump/WBFpump)
Jadi
LP Pump
ŋLPpump = 1 – (ILPpump/WLPpump)
jadi
22
ŋLPpump = 1 – (0.5063MW/0.6850 MW) x 100 % = 26.0854% = 26.09%
HPH1
HPH2
Daerator
LPH1
23
LPH2
CRT
Power Cycle
24
Tabel 4. Perbandingan Perhitungan Eksergi
25
Tabel 5. Perbandingan Perhitungan Efesiensi
26
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
27
28