PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan strategis merupakan kawasan yang ditetapkan secara nasional/daerah
mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mepunyai
pengaruh sangat penting dalam lingkup kota di bidang ekonomi, sosial, budaya atau
lingkungan. Kawasan strategis kota juga berfungsi mengembangkan, melestarikan,
melindungi dan mengkoordinasikan keterpaduan pengembangan nilai strategis
kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota.
Perkembangan wilayah merupakan fungsi dari perubahan dinamis baik dari
internal maupun eksternal. Hal ini mendorong semua wilayah menyusun strategi
pembangunan yang tepat, diantaranya dengan menetapkan kawasan strategis.
Beberapa faktor yang melatarbelakangi perlunya kawasan strategis diantaranya faktor
internal wilayah, faktor eksternal dan faktor politik. Salah satu wilayah strategis yang
menjadi objek studi kasus yaitu kawasan strategis religi yang terdapat di wilayah
Kecamatan Palu Barat yang terdiri dari beberapa sarana peribadatan yang
direncanakan.
Adapun Kawasan religi merupakan salah satu fenomena yang saat ini mulai
memasyarakat, hal itu dibuktikannya banyak aktifitas atau kegiatan yang dikaitkan
dengan wisata religi tanpa terkecuali kegiatan dakwah. Dibeberapa kelompok
masyarakat, Kawasan religi ini sering dijadikan sebagai kegiatan rutinan baik
bulanan, tahunan dan sebagainya. Hal itu dilakukan sebagai pengisi agenda dari
kegiatan atau rutinitas pengajian yang mereka ikuti. Banyak kegiatan yang bisa
mempengaruhi dan mencerminkan Kawasan religi tersebut. Adapun aktifitas yang
melatarbelakangi Kawasan religi untuk tercapainya perencanaan ini adalah dukungan
pembangunan dari masyarakat setempat yang mendukung untuk membangun fasilitas
yang di butuhkan bagi penduduk dan wisatawan yang datang ke wilayah tersebut.
1 | Kawasan Religi
Keunggulan Alkhairat sebagai kawasan religi diharapkan dapat menggemahkan
Kota Palu ke berbagai penjuru Nusantara. Apabila penataan lokasi Kawasan wisata
religi ini baik dan mengesankan tamu dari perjalanan spritual mereka, maka akan baik
pula Kota Palu di mata para tamu-tamu Guru Tua yang datang ke kota ini. Pemerintah
Kota Palu tentu saja tidak ingin memberi kesan buruk sehingga Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah juga melakukan hal sama, yaitu melalui APBD dari tahun ke tahun,
pemerintah provinsi juga membantu perbaikan sarana seperti jalan di lingkungan
Alkhairaat bahkan sampai pagar. Begitu besar perhatian pemerintah provinsi dan
kota. Keputusan itu tentu saja bukan keputusan yang diambil sendiri oleh Wali Kota
ataupun Gubernur, tetapi keputusan bersama dengan DPRD.
2 | Kawasan Religi
b. Mampu membuka isolasi kota serta membangun fasilitas religi lainya
c. Membaiknya struktur religi yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif kota
d. Terpengaruh dan meratanya kebutuhan sarana dalam pelayanan kawasan
religi
e. Meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya mengolah
kawasan religi.
3 | Kawasan Religi
Adapun ruang lingkup wilayah terbagi menjadi dua yaitu makro dan mikro :
a. Makro
Peta Orientasi Kawasan Wisata Religi
4 | Kawasan Religi
Kota Palu mempunyai luas wilayah sebesar 395,08 Km2 dataran Kota Palu
dikelilingi oleh pegunungan dan pantai, dengan luas tersebut Kota Palu terbagi
dengan 4 kecamatan dan 43 kelurahan.
b. Mikro
Untuk wilayah mikro yang menjadi studi adalah Kelurahan Siranindi Kecamatan
Palu Barat yang dimana dijadikan Kawasan Wisata Religi di Kota Palu yang
memiliki luas 57,42 Km2, Kelurahan Siranandi yang menjadi studi ini berbatasan
dengan Kelurahan Kamonji, Keluharan Ujuna dan Kelurahan Baru. Untuk batas
Kecamatanya sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Teluk Palu,
sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Palu Timur dan Kecamatan Palu
5 | Kawasan Religi
Selatan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Palu Selatan, sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
6 | Kawasan Religi