Anda di halaman 1dari 32

EKONOMI TEKNIK

Teknik Industri - UB
2 PENGARUH PAJAK

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Pengantar

 Pajak harus dipertimbangkan dalam studi


ekonomi teknik untuk menentukan potensi profit
mendatang yang diperkirakan akan diterima
dari suatu proposal teknik yang dianalisis
 Pajak yang dipungut dari suatu
perusahaan/perorangan akan mengurangi
total besarnya keuntungan yang diperoleh
 Pajak biasanya terdiri dari pajak pusat dan
pajak daerah

3
4 Definisi Istilah

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Definisi Istilah
5

 Pendapatan kotor (Gross Income/GI)


jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari
penjualan maupun pendapatan bunga selama satu
periode akuntansi

 Pengeluaran (Expenses/E)
ongkos-ongkos yang harus ditanggung ketika
terjadi transaksi bisnis, termasuk di antaranya
pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan
pengeluaran-pengeluaran lainnya
Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017
Definisi Istilah
6

 Pendapatan terkena pajak (taxable income/TI)


jumlah pendapatan yang akan dikenakan pajak
pendapatan sesuai dengan peraturan perpajakan
yang berlaku

TI = GI – E – D
Dimana:
TI : Taxable Income/pendapatan terkena pajak
GI : Gross Income/pendapatan kotor
E : Expenses/pengeluaran
D : Depreciation/penyusutan
Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017
Definisi Istilah
7

 Pendapatan Kapital (Capital Gain/CG)


suatu pendapatan yang diperoleh apabila harga jual (SP)
dari suatu aset melebihi harga belinya (PP)
 Short Term Gain (STG)  penjualan berlangsung dalam selang
kurang dari satu tahun sejak pembelian aset yang bersangkutan
 Long Term Gain (LTG)  penjualan berlangsung dalam selang lebih
dari satu tahun sejak pembelian aset yang bersangkutan

CG = SP – PP; CG > 0
Dimana:
CG : pendapatan capital
SP : harga jual aset
PP : harga beli aset
Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017
Definisi Istilah
8

 Kerugian kapital (capital loss/CL)


Terjadi bila harga jual (SP) suatu aset kurang dari nilai
bukunya (BV)
 Short-Term Loss (STL)  selang penjualan dan pembelian < 1 tahun
 Long-Term Loss (LTL)  selang penjualan dan pembelian > 1 tahun

CL = BV – SP
Dimana:
CL : kerugian capital
BV : nilai buku aset saat penjualan berlangsung
SP : harga jual aset

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Definisi Istilah
9

 Recaptured Depreciation (RD)


Terjadi apabila suatu aset yang terdepresiasi
dijual dengan harga yang lebih tinggi dari
nilai bukunya

RD = SP – BV

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


10 Perhitungan Dasar Perpajakan

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Notasi
11

 P = Besarnya pajak
 TI = Taxable income (pendapatan terkena pajak)
 T = Tingkat pajak yang dikenakan untuk
pendapatan terkena pajak sebesar TI
 GI = Gross income (pendapatan kotor)
 E = Expenses (pengeluaran)
 D = Depresiasi atau penyusutan

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Besarnya Pajak
12

P = (TI) T

TI = GI – E – D

P = (GI – E – D) T

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Besarnya Pajak
13

 Tingkat pajak yang dikenakan dapat berbeda-


beda tergantung besarnya pendapatan terkena
pajak dari suatu perusahaan
 Perusahaan yang TI-nya lebih rendah dikenai pajak
lebih rendah
 Besarnya tingkat pajak untuk tiap interval TI
tertentu bisa berubah-ubah tergantung kebijakan
pemerintah

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


 Contoh: pajak pendapatan suatu perusahaan

Pajak pendapatan untuk income $100,000


= [(15%)($50,000)+(25%)($25,000)+(34%)($25,000)]
= $ 22,250
Grafik Pendapatan Terkena Pajak Vs Total
Pajak yang Dibayar

15
Besarnya Pajak: Contoh
16

Interval TI Tingkat Pajak


0 < TI ≤ 10.000.000 5%
10.000.000 < TI ≤ 25.000.000 7.5%
25.000.000 < TI ≤ 50.000.000 10%
50.000.000 < TI ≤ 100.000.000 15%
100.000.000 < TI ≤ 500.000.000 20%
> 500.000.000 25%

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Perhitungan Pajak: Contoh Soal
17

 Pada tahun 2012 PT. FGH memiliki pendapatan


kotor sebesar Rp 5,5 milyar dengan total
pengeluaran dan depresiasi untuk tehun tersebut
adalah Rp 3,7 milyar. Berapakah pajak
pendapatan yang harus dibayar oleh perusahaan
bila pada interval TI tersebut tingkat pajak yang
dikenakan adalah 45%?

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Perhitungan Pajak: Contoh Soal
18

 GI = Rp 5,5 milyar
 (E + D) = Rp 3,7 milyar
 T = 45%
 TI = GI – (E + D)
= Rp 5,5 milyar – Rp 3,7 milyar
= Rp 1,8 milyar
 Pajak yang harus dibayar = Rp 1,8 milyar (45%)
= Rp 810 juta

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


19
Pengaruh Model Depresiasi
Terhadap Pajak

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Pemilihan Model Depresiasi
20

 Besarnya depresiasi secara langsung


mempengaruhi besarnya pendapatan terkena
pajak  mempengaruhi besarnya pajak yang
harus dibayar

TI = BTCF – D
 BTCF = before tax cash flow (aliran kas sebelum
pajak); BTCF = GI – E

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Pemilihan Model Depresiasi
21

 Dengan metode depresiasi yang berbeda, nilai present


worth dari pajak yang akan dibayar akan semakin
rendah apabila metode depresiasi yang digunakan
semakin cepat menurunkan nilai dari aset yang
didepresiasi
 Bila depresiasi dibuat besar pada tahun awal dari umur
suatu aset maka nilai TI akan kecil
 Bila TI kecil, besarnya pajak yang harus dibayar juga kecil
 Total PW dari pajak yang ditanggung akan lebih kecil bila
depresiasi dibuat besar pada tahun awal periode
depresiasi

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Pemilihan Model Depresiasi
22

 Besarnya aliran kas setelah pajak

ATCF = BTCF – P
 ATCF = after tax cash flow (aliran kas setelah
pajak)
 BTCF = aliran kas sebelum pajak
 P = besarnya pajak yang harus dibayar

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Pemilihan Model Depresiasi: Contoh
23

 Misalkan harga awal sebuah aset adalah Rp 50


juta dengan umur 5 tahun. Aliran kas sebelum pajak
setiap tahunnya adalah Rp 20 juta. Apabila tingkat
pajak yang dikenakan adalah 30% dan ROR
setelah pajak adalah 10%, bandingkan nilai
present worth dari pajak yang dikenakan apabila
digunakan metode:
 Depresiasi garis lurus
 Depresiasi SOYD

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Pemilihan Model Depresiasi: Contoh
24

Menggunakan Depresiasi Garis Lurus


 Dt = Rp 50 juta / 5 tahun
= Rp 10 juta
 TI = Rp 20 juta – Rp 10 juta
= Rp 10 juta (besarnya pendapatan terkena pajak)
 P = 30% x Rp 10 juta
= Rp 3 juta (besarnya pajak/tahun)
 PW = Rp 3 juta (P/A, 10%, 5)

= Rp 3 juta (3,791)
= Rp 11,373 juta (nilai present worth dari pajak)

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Pemilihan Model Depresiasi: Contoh
25

Menggunakan Depresiasi SOYD


 SOYD = N(N+1)/2
= 5(5+1)/2 = 15
 Dt = (N – t + 1)/SOYD x (P – S)
= (5 – t + 1)/15 x Rp 50 juta
Tahun (t) BTCF depresiasi TI pajak
0 -50
1 20 16,667 3,333 1,000
2 20 13,333 6,667 2,000
3 20 10,000 10,000 3,000
4 20 6,667 13,333 4,000
5 20 3,333 16,667 5,000
Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017
Pemilihan Model Depresiasi: Contoh
26

Menggunakan Depresiasi SOYD


 PW = 1 juta (P/A, 10%, 5) + 1 juta (P/G, 10%, 5)

= 1 juta (3,791) + 1 juta (6,862)


= 10,653 juta

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


27
Mentabulasikan Aliran Kas Setelah
Pajak
(Analisis nilai present worth, analisis ROR, dsb)

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Tabulasi Aliran Kas Setelah Pajak:
28
Contoh
 Sebuah peralatan penunjang produksi direncanakan
akan dibeli oleh PT. ABC. Harga awal alat adalah Rp
50 juta dengan masa pakai 5 tahun dan nilai sisa nol.
Selama 5 tahun, pendapatan yang diharapkan adalah
sebesar (28 juta – 1 juta n) dimana n adalah tahun
terjadinya aliran kas. Sedangkan pengeluaran tahunan
diperkirakan sebesar (9,5 juta + 0,5 juta n).
a. Apabila tingkat pajak efektif 30% dan metode
depresiasi garis lurus, tabulasikanlah aliran kas setelah
pajak dari alat tersebut
b. Hitung nilai PW dari aliran kas tersebut bila MARR
setelah pajak adalah 8%
Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017
Tabulasi Aliran Kas Setelah Pajak:
29
Contoh 1
a. Tahun Pendapatan Pengeluaran BTCF Depresiasi TI Pajak ATCF
B-C D-E 30% x F D-G
A B C D E F G H
0 50 -50 -50
1 27 10 17 10 7 2,1 14,9
2 26 10,5 15,5 10 5,5 1,65 13,85
3 25 11 14 10 4 1,2 12,8
4 24 11,5 12,5 10 2,5 0,75 11,75
5 23 12 11 10 1 0,3 10,7

Dt = Rp 50 juta / 5 tahun
= Rp 10 juta

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Tabulasi Aliran Kas Setelah Pajak:
30
Contoh 1
b. Tahun ATCF (P/F, 8, t) PW
0 -50 1,0000 -50
1 14,9 0,9259 13,7959
2 13,85 0,8573 11,8736
3 12,8 0,7938 10,1606
4 11,75 0,7350 8,6363
5 10,7 0,6806 7,2824
Total PW 1,7488

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017


Tabulasi Aliran Kas Setelah Pajak:
31
Latihan
 Suatu investasi membutuhkan modal awal sebesar
Rp.500 juta & menghasilkan aliran kas sebelum
pajak Rp.200 juta setiap tahun selama 6 tahun.
Nilai sisa sebesar Rp.50 juta dan tingkat pajak
efektif yang berlaku 35%. Gunakan metode
depresiasi SL, hitung :
a. Besarnya depresiasi tiap tahun
b. Tabulasikan aliran kas setelah pajak
c. ROR sebelum pajak
d. ROR setelah pajak
Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017
32

a. Dt = (500 – 50)/6 = 75
b. Aliran kas setelah pajak =
Tahun BTCF Depresiasi TI Pajak ATCF
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
0 -500 -500
1 200 75 125
2
3
4
5
6

Engineering Economy - Industrial Engineering 19/05/2017

Anda mungkin juga menyukai