Anda di halaman 1dari 32

ELEMEN MESIN

BAUT DAN MUR


Dosen: Rakhmat Himawan
MUR DAN BAUT
¢  Sistem sambungan yang dapat dibuka tanpa
merusak bagian yang disambung serta alat
penyambung.
¢  Bagian terpenting – ulir

¢  Ulir luar : baut

¢  Ulir dalam : mur


ADVANTAGE
¢  Screwed joints are highly reliable in operation.
¢  Screwed joints are convenient to assemble and
disassemble.
¢  A wide range of screwed joints may be adopted to
various operating conditions.
¢  Screws are relatively cheap to produce due to
standardisation and highly efficient manufacturing
process

DISADVANTAGE
¢  Stressconcentration in the threaded portions which
are vulnerable points under variable load conditions.
PROFIL ULIR

Dc
Dp
D
PROFIL ULIR
KLASIFIKASI ULIR
¢  Berdasar kisar:

Ulir tunggal : 1 jalur yang melilit silinder


kisar = jarak baginya (p)

Ulir ganda : 2 jalur yang melilit silinder


kisar = 2 kali jarak bagi (p)

Ulir triple : 3 jalur yang melilit silinder


kisar = 3 kali jarak bagi (p)
¢  Berdasar
arah gerakan, bila diputar searah
jarum jam:
—  Ulir kanan – bergerak maju

—  Ulir kiri – bergerak mundur


¢  Berdasarkan standar:
—  British Standard Witworth
Used:
¢  where great strength at the

root is required.
¢  for line adjustment

¢  for increased vibration as in

aero and automobile work

—  British Association
Used for instruments and
other precision work.
—  American National Standard
The flat crest can withsand more
rough usage than sharp v-thread
Used for general purposes.

—  Unified Standard (Metric)


Agreement from 3 countries: Great
Britain, Canada, USA
¢  Berdasar penggunaan:
—  Baut penjepit, terdiri dari 3 macam:

¢  Baut tembus
Baut dan mur, pemakaian umum

¢  Baut tap
Baut saja, mirip sekrup

¢  Baut stud
Silinder berulir dan mur
Penggunaan: penutup engine,
pompa, dlll
—  Baut untuk pemakaian khusus
¢  Baut pondasi, digunakan untuk memasang mesin

atau bangunan pada pondasinya

¢  Baut penahan, untuk menahan 2 bagian dalam jarak


yang tetap

¢  Baut mata/kait, untuk peralatan kaitan mesin


pengangkat
¢  Baut T, untuk mengikat benda kerja atau peralatan
pada meja yang dasarnya beralur T

¢  Baut kereta

¢  Dan lain-lain
¢  Berdasar bentuk kepala dan teknik pemutaran
MUR
¢  Pada
umumnya mur mempunyai bentuk segi
enam, tetapi untuk pemakaian khusus dapat di
pakai mur dengan bentuk bermacam macam,
misalnya Mur bulat, Mur flens, Mur tutup, Mur
mahkota, dan Mur kuping

Mur bulat mur flens mur tutup

Mur mahkota Mur kuping


TABEL ULIR
MUR-BAUT
TABEL ULIR
MUR-BAUT
KERUSAKAN BAUT DAN MUR
¢  Putus karena beban tarik (a)
¢  Putus karena beban puntir (b)

¢  Putus karena beban geser (c)

¢  Ulir baut-mur tergeser karena tumbukan (d)


PERHITUNGAN MUR-BAUT

1. Untuk baut yang mendapat pembebanan tarik statis:


σt = P/A
dimana luas penampang kemungkinan putus adalah
penampang terkecil (dc) maka :

A = (π/4) dc2

umumnya diameter terkecil = 0,8 x diameter terbesar


dari ulir luar : dc = 0,8 d
2. Bila ditinjau kemungkinan putus terpuntir, waktu
mengunci baut tersebut:
3. Kemungkinan baut putus tergeser di sebabkan gaya F
atau Ps
4. kemungkinan ulir putus tergeser.

Perhitungan ini digunakan untuk menentukan kedalaman (banyak


ulir) yang akan mengikat dan juga untuk menentukan tinggi mur. Bila gaya
atau beban yang diberikan melebihi kemampuan dari ulir yang mengikat,
maka ulir akan putus tergeser.

τg = P/A
Luas penampang yang mungkin putus untuk ulir
baut :
A = keliling x kedalam masuk
A = π.dc. H. k
Untuk ulir mur :
A = keliling x tinggi mur
A = π.d.H. K
dengan H = 0,8 d
Dimana : k = faktor keamanan = 0,5 s/d 1
Bila jumlah ulir (z) buah dan tinggi ulir (H) maka
kisarnya :
p=H/z
Kemungkinan kepala baut akan putus tergeser .
τg = P/A Dimana : A = π. d. H1
Biasanya H1 diambil 0,8 H sudah cukup aman.
4. Baut yang mendapat pembebanan tumbukan dapat putus
karena adanya konsentrasi tegangan pada bagian akar profile ulir.
Dengan demikian diameter inti baut (diameter terkecil ulir baut)
harus diambil besar untuk mempertinggi faktor keamanannya.
Baut khusus untuk menahan tumbukan biasanya dibuat panjang ,
dan bagian yang tidak berulir dibuat dengan diameter lebih kecil
dari pada diameter intinya, atau diberi lubang pada sumbunya
sepanjang bagian yang tidak berulir.
5. Kemungkinan baut dan mur mendapat pembebanan kombinasi.

Perhitungan ini biasanya terjadi pada baut pengikat pada tutup


silinder. Pada baut pengikat kepala silinder , gaya yang bekerja
terdiri dari kombinasi antara gaya dalam dan gaya luar.
Untuk menentukan besar gaya yang diakibatkanoleh gaya luar (F)
Misalnya untuk penutup kepala silinder :

Dimana P = tekanan dalam silinder


Bila diperhitungkan gaya F2 untuk setiap
baut

Dimana n = jumlah baut


Besar gaya yang diakibatkan gaya F1
Menurut angka pengalaman :

F = 2840 d1

Dimana : d = diameter luar atau diameter


poros baut.
Contoh Soal
Rencanakanlah ulir baut untuk sebuah kait dengan beban sebesar
= 50000 (N) seperti terlihat pada gambar. Bahan kait dan ulir baut dibuat
dari baja st 60 dan mendapat pembeban dinamis.

Penyelesaian : W = 50000 (N)


Bahan baut st 60
Untuk pembebanan dinamis diambil faktor
Keamanan (V) = 8
Maka tegangan tarik izinnya :

Oleh karena baut tersebut mendapat pembebanan tarik, maka


perhitungannya adalah:
SAFETY FACTOR VALUE
Maka besar diameter batang ulir (baut) :

Maka besar diameter luar dari batang ulir (d) :

dc = 0,8 d ; d = 1,25 .dc = 1,25 (30) = 37,5 (mm)

Dari tabel baut untuk d = 37,5 mm diambil M 39 x 3 (fine series)


dengan diameter luarnya 39 mm dan jarak kisarnya 3 mm.
TABEL ULIR
MUR-BAUT
¢  Untuk Mur, oleh karena ulir Mur tersebut akan putus
tergeser atau ulir bautnya itu sendiri yang akan putus
tergeser maka :
Suatu gantungan yang diikat kelangit-langit dengan 4 buah baut
harus menahan beban sebesar 10 000 N, Jika baut terbuat dari
bahan Fe 490 dengan faktor keamanan yang direncanakan adalah 7,
berapakah ukuran baut yang diperlukan?
Jawab:

Bahan baut Fe 490 mempunyai tegangan tarik maksimal 490 N/


mm2.
Safety factor, v = 7
Jadi tengan tarik yang diizinkan bahan adalah :
σ izin = σ mak / v = 490 / 7 = 70 N/ mm2
F = 10 000 N,
n = 4, maka :

dc = √ (4.P)/(n.π. σ ) = √ (4.10 000 / 4.3,14. 70)


= 6,7 mm
Maka besar diameter luar dari baut (d) :

dc = 0,8 d ;
d = 1,25 .dc = 1,25 (6,7) = 8,375 mm

Dari tabel baut untuk d = 8, 375 mm


diambil M 10 x 1,25 (fine series) dengan diameter luarnya 10
mm dan jarak kisarnya 1,25 mm.

Anda mungkin juga menyukai