Peristiwa seperti Idul Fitri menggugah kita untuk ingat kepada orang-orang yang telah tiada. Kita ingat pada nenek, kakek, kakak, adik, bahkan siapa pun yang pernah tinggal di rumah kita. Apalagi, apabila orang tua kita sendiri telah tiada. Kehilangan orang tua sangat kita rasakan di saat-saat penting. Telah banyak uraian mengenai sopan santu anak terhadap orang tua, bahkan telah banyak yang meneruskannya serta melaksanakannya cerita si Malin Kundang merupakan gambaran betapa dan bagaimana nasib anak yang durhaka kepada orang tua. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. yang artinya siapa yang menyenangkan atau memberi kesukaan kepada orang tuanya, berarti ia telah menumbuhkan murka Allah. Kedudukan orangtua di hadapan anaknya akan tinggi. Perlakuan yang tidak wajar dari seorang anak kepada orang tuanya akan berakibat musibah bagi dirinya. Dari kedua orang tua kita, ibulah yang paling tinggi. Hadirin yang terhormat! Pernah seorang sahabat yang ingin mengikuti jihad fisabililah bersama rasul ditanya oleh Rasulullah saw, “ Apakah ibumu masih hidup?” Sahabat itu menjawab, “Ya, masih hidup.” Kalau begitu, minta izin kepada ibumu terlebih dahulu.” Masih banyak yang dapat kita gali mengenai sikap anak terhadap orang tua, yaitu bagaimana seharusnya kita memperlakukan orang tua kita yang telah wafat? Masih adakah kesempatan bagi kita untuk berbuat baik kepada mereka? Sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, jelaslah bahwa masih banyak kebaikan yang dapat dilakukan seseorang yang perwujudkan hormat kepada orang tua yang telah wafat. Disebutkan lima pokok, yaitu : 1. Shalat jenazah pada waktu orangtua wafat, mendoakannya. 2. Memohonkan ampunan Allah bagi keduanya. 3. Menunaikan janji yang pernah diikarkan oleh orangtua. 4. Menghormati kawan akrab orang tua dengan jalan meneruskan kekeluargaan dan persaudaraan dengan mereka. 5. Meneruskan budi baik orang tua, sehingga yang dibantu tetap merasakan adanya hubungan antara dirinya dengan orangtua yang telah wafat. Masih banyak yang dapat kita ungkap dari ajaran Rasullah saw, dalam meperlakukan orang tua. Kesemuanya itu perlu diketahui anak cucu kita, generasai muda kita, sehingga kita nanti setelah wafat ada yang tetap mendoakan, meneruskan amal baik, dan mengabaikan silaturahmi.