Anda di halaman 1dari 8

Bahaya Narkoba

a. Menurut Efeknya
Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda
yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD .
Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak
bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk
sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak
sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi
karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena
secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin ,
putaw

"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan
rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian".

b. Menurut Jenisnya
Opioid:
 depresi berat
 apatis
 rasa lelah berlebihan
 malas bergerak
 banyak tidur
 gugup
 gelisah
 selalu merasa curiga
 denyut jantung bertambah cepat
 rasa gembira berlebihan
 banyak bicara namun cadel
 rasa harga diri meningkat
 kejang-kejang
 pupil mata mengecil
 tekanan darah meningkat
 berkeringat dingin
 mual hingga muntah
 luka pada sekat rongga hidung
 kehilangan nafsu makan
 turunnya berat badan

Kokain:
 denyut jantung bertambah cepat
 gelisah
 rasa gembira berlebihan
 rasa harga diri meningkat
 banyak bicara
 kejang-kejang
 pupil mata melebar
 berkeringat dingin
 mual hingga muntah
 mudah berkelahi
 pendarahan pada otak
 penyumbatan pembuluh darah
 pergerakan mata tidak terkendali
 kekakuan otot leher

Ganja:
 mata sembab
 kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
 sering melamun
 pendengaran terganggu
 selalu tertawa
 terkadang cepat marah
 tidak bergairah
 gelisah
 dehidrasi
 tulang gigi keropos
 liver
 saraf otak dan saraf mata rusak
 skizofrenia

Ectasy:
 enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
 berkeringat
 sulit tidur
 kerusakan saraf otak
 dehidrasi
 gangguan liver
 tulang dan gigi keropos
 tidak nafsu makan
 saraf mata rusak

Shabu-shabu:
 enerjik
 paranoid
 sulit tidur
 sulit berfikir
 kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas
 banyak bicara
 denyut jantung bertambah cepat
 pendarahan otak
 shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

Benzodiazepin:
 berjalan sempoyongan
 wajah kemerahan
 banyak bicara tapi cadel
 mudah marah
 konsentrasi terganggu
 kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:


a. Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri
orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu
bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan
bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui
jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan
sumber daya manusia bagi bangsa.

b. Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba
itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif
atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar
saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya
mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.
DINAMIKA KELOMPOK

Dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD)
yang berlaku mulai tahun pelajaran 2016/2017 telah menggunakan pedoman yang berdasarkan
pada Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa
Baru.

Berikut contoh-contoh permainan / game seru dan simulasi dinamika kelompok dalam kegiatan
Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) selengkapnya
sebagai berikut ini :

a. Bakiak

Peralatan : Sendal dari kayu yang dihubungan satu dengan yang lainya menggunakan tali.

Cara Bermain :

Setiap individu dalam tim mengambil peran masing-masing dengan menempatkan dirinya pada
sendal kayu yang tersedia secara berbaris.

Dalam permainan ini, tim melakukan pergerakan maju dengan menggunakan kaki secara serenta
dan seirama dipandu pemimpin barisan yang paling depan. Bila kelompok dapat melakukannya
dengan baik dan cepat, maka merekalah pemenangnya.

b. Rolling Cycle

Peralatan : Karpet panjang ukuran 12m x 1/2m (ukuran disesuaikan), kedua ujung dilekatkan
sehingga membentuk lingkaran.

Cara Bermain :

Setiap individu dalam tim mengambil tempatnya masing-masing dalam karpet dan menengadahkan
tangannya keatas. Pemimpin tim yang terdepan memberi komando untuk melakukan pergerakan
secara serentak dan seirama untuk maju.
Apa pun caranya, kreativitas tim sangat diharapkan untuk melakukan pergerakan cepat tanpa
melakukan kesalahan. Kaki pemain tetap diatas karpet, bila keluar maka pemain dianggap gagal.

c. Ember Bambu

Peralatan :

a. Bambu besar 2 buah


b. Bambu kecil 10 buah (sesuaikan dengan jumlah anggota dalam tim)
c. Ember dan air

Cara Bermain :

Tancapkan kedua bambu besar dengan jarak 5-10m (bisa disesuaikan). Letakan ember berisi air
diatas salah satu bambu besar. Setiap individu dalam tim memegang bambu kecil yang disediakan
sebagai alat permainan.

Pemimpin tim mengkomandokan kepada timnya untuk memindahkan ember yang berada pada
salah satu bambu ke bambu besar lainnya dengan menggunakan bambu kecil yang telah dimiliki
oleh setiap individu dalam kelompok. Ember tidak boleh jatuh dan hanya boleh memindahkan
ember dengan menggunakan bambu kecil tersebut.

d. Catok Ular

Peralatan :

a. Bambu kecil 6 buah


b. Sedotan 2 bungkus
c. Tali

Cara Bermain :

Ikat 2 bambu kecil dengan tali secara menyilang dan lakukan pada 2 bambu kecil lainnya.
Tancapkan bambu tersebut pada tanah sebagai penyangga. Letakkan 1 buah bambu kecil diatas
bambu penyangga dan 1 bambu lagi untuk penggantinya bila permainan usai.

Taburkan sedotan dibawa bambu sebagai ularnya. Permainannya, setiap tim bekerja sama dalam
waktu singkat harus mampu melingkarkan sedotan pada bambu diatasnya sebanyak mungkin. Cara
melingkarkannya dengan menyatukan/menyambungkan kedua ujung sedotan.

e. Bola Gayung

Perlatan : Bola 2 buah dan gayung 2 buah

Cara Bermain :
Jumlah individu dalam tim harus sama, misalnya : Tim I : 7 orang dan Tim II : 7 orang. Jarak
individu dalam tim harus 1 rentangan tangan. Letakan bola dalam gayung di depan pemain paling
depan.
Saat komando mulai, maka pemain di depan mengambil bola dan mengestafet gayung ke pemain
dibelakangnya. Pemain di depan yang memegang bola mengoper bola ke pemain belakang dengan
melempar dan pemain belakang menangkap bola dengan gayung (bola tidak boleh jatuh). Saat bola
sudah di tangan, maka pemain yang sudah mendapat gayung harus melakukan hal yang sama
dengan pemain di depan sebelumnya.

Aturannya, saat mengestafet gayung dan melempar bola, dilarang untuk melihat ke belakang dan
pandangan harus kedepan. Setelah bola dan gayung berada pada pemain paling akhir, maka pemain
paling akhir harus berlari dengan jigjag melewati seluruh pemain di depannya dengan cepat ke
barisan paling depan.

f. Rantai Nama

Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar
lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum.

Langkah-langkah :

1. Peserta besama pemandu berdiri di dalam lingkaran


2. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
3. Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta,
kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan nama peserta pertama
tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama peserta pertama dan
kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
4. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir menyebutkan
rantai nama tersebut.

Variasi :

Buat lingkaran, setiap peserta secara bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal,
pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya sampai selesai satu putaran.

Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan
urutan seperti semula.

g. Pecah Balon

Bila peserta terlalu banyak menguras pikiran atau berdebat tanpa penyelesaian yang memuaskan
pada kegiatan sebelumya, hal ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi mereka untuk mengikuti
kegiatan berikutnya.

Tujuan : Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya.

Langkah-langkah :

1. Bagikan kepada setiap peserta sebuah balon dan seutas tali raffia (kira-kira sepanjang 2 jengkal).
2. Mintalah mereka meniup balon masing-masing.
3. Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut di kaki kirinya.
4. Mintalah seluruh peserta berdiri di tengah ruang belajar.
5. Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak
mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut.
6. Beri aba-aba untuk mulai.
7. Bahas bersama peserta apa saja yang mereka rasakan, lihat dan dengar selama kegiatan tadi.
Kenapa begitu ? Apa kesimpulan yang dapat ditarik?
8. Sekarang topic yang direncanakan sudah bisa dimulai.

Bahan-bahan :
Balon dan tali raffia sebanyak jumlah peserta.
h. Menggambar Rumah

Latihan ini bisa digunakan untuk mendiskusikan kerjasama dan pengawasan di dalam kelompok.
Kadang kita mengira bekerjasama dengan orang lain, padahal dalam kenyataan kita hanya
mengawasi seluruh proses, tanpa kita sadari.

Langkah – langkah :

1. Mintalah peserta untuk berpasangan


2. Peganglah bolpoin / pensil bersama – sama sedemikian rupa sehingga keduanya bisa menulis dan
menggambar.
3. Di atas kertas yang dibagikan, keduanya menggambar secara bersama – sama dan menuliskan
judulnya
4. Selama menggambar dan menulis dilarang berbicara

Bahan diskusi

a. Bagaiman perasaan dan reaksi anda selama menggambar tadi ?


b. Factor apa yang membantu dan menghambat anda selama menggambar tadi ?

Kemudian, mintalah peserta membentuk kelompok 4 (dua pasangan bergabung) untuk


mendiskusikan apakah ada hubungan antara pengalaman tadi dengan kenyataan sehari-hari dan
masalah kerjasama. Waktunya cukup 15 menit saja, lalu setiap kelompok kecil
mempresentasikannya di hadapan kelompok besar.

i. Bermain Tali

Dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita tidak akan dapat terhindar
dari masalah itu. Melalui kegiatan ini kita akan dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana
kita dapat keluar dari masalah itu.

Bahan : Tali raffia

Langkah – langkah :

1. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta
2. Minta mereka berpasangan – pasangan, lalu masing – masing ujung tali yang satu diikatkan ke
tangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi ke tangan kanan, silangkan tali tersebut
ke tali pasangannya, kemudian ikatlah ke tangan masing – masing, ingat, sebaiknya iaktan tidak
terlalu kencang
3. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi tanpa melepaskan ikatan tali
4. Jika ada pasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut, mintalah mereka
menunjukkan bagaimana cara mereka untuk melepaskan diri kepada teman – teman yang lain

Tanyakan kepada mereka apa hikmah dari permainan tersebut

j. Bercermin

Latihan yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam
menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.

Langkah-langkah :

1. Setiap peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam jarak
kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian
bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
2. Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan
dengan lembut.
3. Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun
mengikuti bergantian.

Bahan diskusi :
1. Apa bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
2. Bagaimana perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
3. Adakah persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan
sehari-hari?

k. Menggambar Wajah

Tujuan :

a. Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal
cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak
lagi kikuk dengan yang lainnya.
b. Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan perasaan peserta
bahwa mereka tidak mampu menggambar.

Langkah-langkah :

a. Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah
pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali.
b. Gerakkan tangan mengikuti arah gerak pandangannya yang menelusuri garis wajah pasangannya.
c. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan bergantian mewawancarai pasangannya,
mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga dan sebagainya. Waktunya cukup 5
menit saja untuk setiap peserta.
d. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara
menunjukkan gambar pasangannya sambil menyebutkan :”Nama saya…(nama pasangannya),
tempat tinggal….dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai