Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA DALAM MEMAHAMI MATA PELAJARAN

KIMIA DI MAN 2 SEMARANG


Zaeni, Johara Aulia1, Astuti, Andari Puji2
1Jurusan S1 Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Muhammadiyah Semarang
Email: joharaauliazaeni@yahoo.com
2Dosen Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Muhammadiyah Semarang
Email: andaripujiastuti@gmail.com
Abstrak

Minat belajar merupakan salah satu faktor psikologis yang akan mempengaruhi belajar.
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan atau mata pelajaran dan
kepada guru yang mengajarnya. Motivasi didasarkan pada tingkah laku, karakteristik, dan
kemauan. Motivasi dibagi menjadi 2 yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
instrik muncul dari dalam diri dengan ketertarikan dan kesenangan seseorang, sedangkan
motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang diatur oleh penguatan kontingensi. Motivasi dalam
diri seseorang cenderung berbeda satu sama lain, dan meningkat seiring bertambahnya umur.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa
dalam mata pelajaran kimia di MAN 2 Semarang. Metode yang digunakan pada penelitian kali
ini yaitu dengan menggunakan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif dengan cara
mengumpulkan data kuisioner, wawancara, dan observasi secara langsung. Dari penelitian
yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa siswa-siswi di MAN 2 Semarang memiliki minat
terhadap mata pelajaran kimia, hal ini didasarkan pada hasil grafik yang menunjukkan nilai
rata-rata antara pertanyaan positif dan pertanyaan negatif sebanyak 3,38 dan 1,95 untuk kelas
XI IPA 3 dan 2,87 dan 2,72 di kelas XI IPA 4.
Kata kunci: Minat siswa, Pelajaran kimia, Motivasi

I. PENDAHULUAN dapat belajar sebagaimana mestinya.


Setiap individu pada prinsipnya Kesulitan belajar ini tidak selalu
memang tidak sama. Perbedaan disebabkan karena factor intelegensi
individual ini pulalah yang yang rendah, akan tetapi juga
menyebabkan perbedaan tingkah laku disebabkan karena faktor-faktor non
belajar dikalangan siswa. Kesulitan intelegensi, dengan demikian IQ yang
belajar dapat diartikan sebagai keadaan tinggi belum tentu menjamin
dimana anak didik atau siswa tidak
keberhasilan belajar. (Abu ahmad, siswa yang berkemampuan
widodo supriono 1991:74) tinggi.(Syah Muhibbin 2000:165)
Setiap siswa pada prinsipnya Kesulitan belajar adalah
tentu berhak memperoleh peluang kondisi dimana seorang siswa
untuk mencapai kinerja akademik merasa kesulitan dalam menelaah
(academic performance) yang pelajaran karena disebabkan faktor-
memuaskan. Namun dari kenyataan faktor baik dari luar maupun dari
sehari-hari tampak jelas bahwa siswa dalam siswa tersebut. Proses belajar
itu memiliki perbedaan dalam hal seseorang tidak akan selalu berjalan
kemampuan intelektual, kemampuan dengan baik, seseorang yang mencari
fisik, latar belakang, kebiasaan, dan ilmu tidak akan terlepas dari
pendekatan belajar yang terkadang kesulitan belajar. Rendah nya minat
sangat mencolok antara seorang siswa siswa terhadap pembelajaran
yang satu dengan yang lainnya. menjadi salah satu pemicu rendahnya
Sementara itu, hasil pembelajaran.
penyelenggaraan pendidikan di Minat belajar merupakan
sekolah-sekolah kita pada umumnya salah satu faktor psikologis yang
hanya ditunjukkan kepada para siswa akan mempengaruhi belajar. Minat
yang berkemampuan rata-rata, yang dapat menunjang belajar adalah
sehingga siswa yang berkemampuan minat kepada bahan atau mata
lebih atau yang berkemampuan kurang pelajaran dan kepada guru yang
terabaikan. Dengan demikian, siswa mengajarnya. Motivasi didasarkan
yang berkategori “di luar rata-rata” itu pada tingkah laku, karakteristik, dan
(sangat tinggi dan sangat rendah) tidak kemauan. Motivasi dibagi menjadi 2
mendapat kesempatan yang memadai yaitu motivasi instrinsik dan
untuk berkembang sesuai dengan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrik
kapasitasnya. Dari sini kemudian muncul dari dalam diri dengan
timbullah apa yang disebut kesulitan ketertarikan dan kesenangan
belajar (learning difficulty) yang tidak seseorang, sedangkan motivasi
hanya menimpa siswa berkemampuan ekstrinsik merupakan motivasi yang
rendah saja, tetapi juga dialami oleh diatur oleh penguatan kontingensi.
Motivasi dalam diri seseorang berupa kumpulan fakta, konsep,
cenderung berbeda satu sama lain, hukum, dan teori. Kedua, kimia
dan meningkat seiring bertambahnya sebagai prose berupa kerja ilmiah
umur. Motivasi dapat dipengaruhi yang dilakukan dilaboratorium.
oleh beberapa faktor, meskipun Pembelajaran kimia bertujuan
berpengaruh positif maupun negatife. untuk memperoleh pemahaman
Dalam hal motivasi belajar siswa, tentang berbagai fakta, kemampuan
guru seharusnya mencoba mengenal dan memecahkan masalah,
memberikan kebijakan kepada siswa mempunyai ketrampilan dalam
atau mengkondisikan pembelajaran memanfaatkan laboratorium serta
untuk membuat pilihan dalam memilki sikap ilmiah yang ditampilkan
menggunakan pendekatan kolaborasi dalam kenyataan sehari-hari.
atau kelompok. Guru juga Keberhasilan proses pembelajaran
seharusnya membuat pembelajaran dalam kegiatan pendidikan disekolah
yang mendukung di kelas, dengan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara
memperhatikan struktur, peralatan lain guru, siswa, kurikulum,
yang mendukung, dan evaluasi hasil lingkungan belajar dan lainnya. Salah
belajar. (Lai Emili 2011) satu alasan yang menyebabkan siswa
Kimia adalah suatu pengetahuan atau kurang menyukai pembelajaran kimia
ilmu yang didasarkan pada adalah karena mereka kurang
percobaan dan pengalaman (Mahdi, memahami konsep-konsep yang
2008:9). Menurut Jahro (2008:1) ada dipelajarinya. Siswa cenderung hanya
dua hal penting dalam ilmu kimia. menghafal konsep-konsep tersebut.
Pertama, kimia sebagai produk

II. METODE PENELITIAN genap tahun ajaran 2015/2016. Teknik


Penelitian ini menggunakan pengumpulan data melalui observasi,
penelitian kuantitatif dan kualitatif kuisioner, dan wawancara. Prosedur
dengan sampel kelas XI IPA 3 (34 pengumpulan data yang dilakukan
siswa) dan XI IPA 4 (33 siswa), adalah dengan mengobservasi di kelas
Penelitian ini dilakukan pada semester pada saat proses pembelajaran di kelas,
menyebar kuisioner kepada siswa kelas positif dan negative siswa terhadap
XI IPA 3 dan XI IPA 4 di MAN 2 pembelajaran kimia. Untuk
Semarang, mengumpulkan data yang mendapatkan hasil yang akurat dan
diperoleh dari hasil jawaban kuisioner mengetahui kesulitan pada saat proses
yang diberikan kepada siswa, pembelajaran kimia dilakukan
mewawancarai siswa dan guru mata wawancara terbuka, dimana
pelajaran kimia di MAN 2 Semarang menggunakan pertanyaan yang
untuk mendapatkam informasi/ data menghendaki penjelasan atau pendapat
yang lebih lengkap, dan dari data yang dari responden yaitu dengan beberapa
diperoleh dianalisis secara deskriptif. siswa dengan nilai dibawah rata-rata
Metode yang digunakan pada yang kemudian di kroscekkan dengan
penelitian ini yaitu dengan wawancara dengan guru kelas mata
menggunakan metode triangulasi pelajaran kimia, dan untuk mengamati
berupa kuisioner, wawancara, dan kesulitan belajar pada saat proses
observasi untuk pengumpulan data. pembelajaran kimia, maka dilakukan
Indicator penilaian tentang respon observasi langsung di kelas.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 4


3.38
a. Hasil Kuisioner 3.5
3
Hasil kuisioner siswa
RATA-RATA

2.5
MAN 2 Semarang kelas XI 1.95
2
IPA 3 dan XI IPA 4 tentang 1.5
analisis minat siswa terhadap 1
0.5
pembelajaran kimia, hasil
0
rata-rata dari setiap positif negatif
pertanyaan yang diajukan pertanyaan

Grafik 1. Analisis
minat pembelajaran Kimia
kelas XI IPA 3
Dari grafik diatas dapat belum diajarkan, dll. Sedangkan untuk
disimpulkan bahwa responden pertanyaan negative responden
menjawab pertanyaan positif dengan menjawab dengan hasil rata-rata
rata-rata yaitu sebanyak 3,38 dengan sebanyak 1,95 dengan contoh
beberapa contoh pertanyaan positif pertanyaan negative yaitu: saya tidak
yaitu: saya belajar memahami materi berusaha mempelajari rumus-rumus
pembelajaran kimia, saya berdiskusi senyawa kimia, saya mengerjakan hal-
dengan teman tentang pelajaran kimia, hal yang tidak berkaitan dengan kimia
saya mempelajari pelajaran kimia yang selama pelajaran kimia.
pembelajaran kimia, saya berdiskusi
2.9 dengan teman tentang pelajaran
2.87
kimia, saya mempelajari pelajaran
2.85
kimia yang belum diajarkan, dll.
2.8
RATA-RATA

Sedangkan untuk pertanyaan


2.75 2.72 negative hasil rata-rata nya sebanyak
2.7 2,69 dengan contoh pertanyaan
2.65 negative yaitu: saya tidak berusaha
mempelajari rumus-rumus senyawa
2.6
positif negatif kimia, saya mengerjakan hal-hal yang
pertanyaan
tidak berkaitan dengan kimia selama
pelajaran kimia.

Grafik 2. Analisis minat Hasil kuisioner dari 2 grafik

pembelajaran kimia kelas XI diatas antara kelas XI IPA 3 dan XI

IPA 4 IPA 4, menunjukan bahwa siswa di


MAN 2 Semarang, memiliki Sminat

Dari grafik diatas dapat disimpulkan terhadap mata pelajaran kimia. Hal ini

bahwa responden menjawab dapat dilihat dari hasil grafik diatas

pertanyaan positif dengan rata-rata dimana rata-rata siswa menjawab

nilai yaitu sebanyak 2,84 dengan pertanyaan positif lebih tinggi

beberapa contoh pertanyaan positif dibanding menjawab pertanyaan

yaitu: saya belajar memahami materi negative yaitu: kelas XI IPA 3


menjawab pertanyaan positif dengan Dari hasil wawancara yang
rata-rata 3,38 dan pertanyaan negative telah dilakukan dengan beberapa
IPA 4 menjawab pertanyaan positif siswa dengan minat yang kurang
dengan rata-rata 2,87 dan pertanyaan serta nilai di bawah rata-rata di
negative sebanyak 2,72. kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4,
b. Hasil Observasi didapatkan hasil, pada saat proses
Di dalam pembelajaran pembelajaran siswa ini cenderung
kimia di kelas, selama proses lebih suka menanyakan tentang
pembelajaran beberapa siswa materi yang belum dipahami
mendengarkan dan memperhatikan dengan temannya dibandingkan
dengan baik ketika guru menerangkan dengan guru mata pelajaran kimia,
sebuah materi, dan beberapa siswa hal ini diakui oleh responden lebih
yang lain ada yang mengobrol dengan nyaman. Responden mengalami
teman di sampingnya. Dalam proses beberapa kesulitan pada saat materi
pembelajaran yang telah saya amati, hitung-hitungan hal ini diakui oleh
guru terlihat sangat menguasai materi responden sangat susah dan
pembelajaran dengan menerangkan menyebabkan responden kurang
menggunakan bahasa yang mudah minat di mata pelajaran kimia,
dipahami oleh siswa, guru juga sedangkan dalam hal pengajar,
seringkali menyuruh siswa nya untuk menurut responden guru mata
mengerjkan beberapa soal di depan pelajaran kimia diakui nya
kelas agar suasana kelas tidak menyenangkan dalam mengajar,
monoton diisi dengan guru tetapi hal yang membuatnya
menerangkan materi. Beberapa siswa kurang minat yaitu dalam hal
terlihat antusias untuk mengerjakan proses perhitungan sehingga
soal di depan dan beberapa juga yang membuat motivasi untuk belajar
hanya diam menunggu untuk kimia kurang yang menjadikan
ditunjuk. nilai yang dihasilkan responden
selalu dibawah rata-rata.
Dari hasil wawancara dengan
c. Hasil Wawancara guru mata pelajaran, responden
selama mengikuti proses tentang materi yang diajarkan serta
pembelajarannya cukup pasif, nilai-nilai yang dihasilkan dibawah
jarang sekali untuk bertanya rata-rata.

Pembahasan diatur oleh penguatan kontingensi.


Pendidikan adalah usaha Motivasi dalam diri seseorang
sadar dan terencana untuk cenderung berbeda satu sama lain,
mewujudkan suasana belajar dan dan meningkat seiring bertambahnya
proses pembelajaran agar peserta umur. Motivasi dapat dipengaruhi
didik secara aktif mengembangkan oleh beberapa faktor, meskipun
potensi dirinya untuk memiliki berpengaruh positif maupun negatife.
kekuatan spiritual keagamaan, Dalam hal motivasi belajar siswa,
pengendalian diri, kepribadian, guru seharusnya mencoba
kecerdasan, akhlak mulia, serta memberikan kebijakan kepada siswa
keterampilan yang diperlukan atau mengkondisikan pembelajaran
dirinya, masyarakat, bangsa dan untuk membuat pilihan dalam
negara (UUSPN No. 20 Tahun menggunakan pendekatan kolaborasi
2003). Belajar adalah berusaha atau kelompok. Guru juga
memperoleh kepandaian atau ilmu, seharusnya membuat pembelajaran
berlatih, berubah tingkah laku atau yang mendukung di kelas, dengan
tanggapan yang disebabkan oleh memperhatikan struktur, peralatan
pengalaman. yang mendukung, dan evaluasi hasil
Motivasi didasarkan pada belajar.
tingkah laku, karakteristik, dan Pada hasil observasi dan
kemauan. Motivasi dibagi menjadi 2 wawancara yang telah dilakukan
yaitu motivasi instrinsik dan dengan responden, didapatkan hasil
motivasi ekstrinsik. Motivasi instrik bahwa responden memiliki motivasi
muncul dari dalam diri dengan instrinsik, dimana responden
ketertarikan dan kesenangan memiliki minat terhadap mata
seseorang, sedangkan motivasi pelajaran kimia dan memiliki
ekstrinsik merupakan motivasi yang motivasi untuk meningkatkan nilai
responden yang dibawah rata-rata. 1. Faktor-faktor yang
Responden mengakui bahwa guru bersumber dari diri sendiri
mata pelajaran kimia di kelas nya (Internal)
sudah memberikan motivasi yang Faktor internal disebut juga
baik dimana dalam proses faktor yang timbul dari diri siswa
pembelajaran guru sudah dapat itu sendiri. Faktor ini sangat besar
menerangkan materi yang diajarkan pengaruhnya terhadap kemajuan
dengan cukup baik dan dapat belajar siswa. Gangguan dari
membuat suasana kelas yang dalam merupakan gangguan yang
menyenangkan. dating dari diri sendiri. Misalnya
Kesulitan belajar adalah tekad kita yang kurang kuat untuk
kondisi dimana seorang siswa belajar.
merasa kesulitan dalam menelaah Hal lain yang merupakan
pelajaran karena disebabkan faktor- gangguan dari dalam adalah sifat
faktor baik dari luar maupun dari emosi kita. Sifat mudah marah dan
dalm siswa tersebut. Proses belajar benci akan mengganggu dan
seseorang tidak akan selalu berjalan membuat diri kita sensitive terhadap
dengan baik, seseorang yang mencari gangguan.
ilmu tidak akan terlepas dari 2. Faktor-faktor yang bersumber
kesulitan belajar. dari lingkungan sekolah (Eksternal)
Kegiatan belajar tidak Faktor-faktor ekstern
senantiasa membawa keberhasilan. siswa adalah semua situasi dan
Hal ini dikarenakan ada hal-hal kondisi lingkungan sekitar yang
tertentu yang dapat menimbulkan tidak mendukung aktivitas belajar
kegagalan atau menyebabkan siswa sehingga menjadikan
gangguan-gangguan yang dapat hambatan-hambatan terhadap
menghambat kemajuan besar. kemajuan belajar siswa. Faktor-
Kegagalan itu bisa disebut faktor faktor eksternal tersebut berasal dari
kesulitan belajar yang dapat lingkungan keluarga, lingkungan
digolongkan sebagai berikut: sekolah dan lingkungan siswa itu
tinggal. (Hisbullah thabrany responden mengalami kesulitan
1994:33) belajar dimana responden kurang
Faktor yang mempengaruhi memahami pelajaran kimia
kesulitan belajar responden terutama terkait perhitungan.
merupakan factor internal, dimana Alasan yang menyebabkan siswa
faktor ini timbul dari siswa kurang memahami pembelajaran
sendiri. Faktor ini sangat besar kimia adalah karena siswa kurang
pengaruhnya terhadap kemajuan kurang memperdalam konsep-
belajar siswa. Gangguan dari konsep yang dipelajarinya. Siswa
dalam ini merupakan gangguan cenderung hanya menghafal
yang datang dari diri sendiri. konsep-konsep tersebut.
Dari hasil observasi dan
wawancara yang telah dilakukan,

IV. KESIMPULAN Saran


Berdasarkan hasil data dan 1. Dilakukan pendalaman
pembahasan di dapatkan materi tentang perhitungan
kesimpulan sebagai berikut: dasar matematika pada siswa
1. Adanya minat siswa terhadap di MAN 2 Semarang.
mata pelajaran kimia di kelas 2. Dilakukan penelitian lebih
XI IPA 3 dan XI IPA 4 MAN lanjut mengenai faktor-faktor
2 Semarang yang menghambat minat
2. Minat belajar siswa tidak siswa terhadap pembelajaran
berpengaruh terhadap nilai kimia.
mata pelajaran kimia
3. Kesulitan belajar siswa pada DAFTAR PUSTAKA
mata pelajaran kimia di MAN Abu ahmad, Widodo
2 Semarang terletak di Supriyono, Psikologi
perhitungan Belajar (Jakarta:
Rineka Cipta, 1991 ),
hlm.74
Hisbullah Thabrany, Rahasia
Sukses Belajar (Raja
Grafido Persada,
1994), hlm.33
Jahro, Iis Siti dan Susilowati.
2008. Analisis
Penerapan Metode
Praktikum pada
Pembelajaran Ilmu
Kimia di Sekolah
Menengah. FMIPA
UNIMED : 20-26.
Lai, Emili R. 2011.
Motivation: A
Literature Riview
(http://images.pearson
assessments.com/ima
ges/tmrs/Motivation_
Review_final.pdf
diakses pada 1
Februari 2016)

Mahdi, Chanif. 1982.


Pengantar
Bekerja di
Laboratorium Kimia.
Malang Universitas
Brawijaya.

syah, Muhibbin. Psikologi


Belajar (Jakarta: PT
Logos Wacana Ilmu,
2000), hlm.165

Anda mungkin juga menyukai