Anda di halaman 1dari 123

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS


PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA
TENGAH MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk menyelesasikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Dian Nuswantoro

Disusun oleh :

GADIS PRAHESTI MEGAWATI

B11.2013.03055

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2017

i
PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Gadis Prahesti Megawati


NIM : B11.2013.003055
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : S-1 Manajemen
JudulSkripsi : PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA
AIR (PSDA) PROVINSI JAWA TENGAH
MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING

Dosen Pembimbing : Dr. Kusni Ingsih, MM

Semarang, Maret 2017


Dosen Pembimbing

(Dr. Kusni Ingsih, MM)

i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Gadis Prahesti Megawati


NIM : B11.2013.003055
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : S-1 Manajemen
JudulSkripsi : PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA
AIR (PSDA) PROVINSI JAWA TENGAH
MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING

Dosen Pembimbing : Dr. Kusni Ingsih, MM

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, apabila di kemudian hari
ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi dan / atau pemalsuan data maupun
bentuk-bentuk kecurangan lain, saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Ekonomi
Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Semarang, Maret 2017

(Gadis Prahesti M.)

ii
PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Gadis Prahesti Megawati


NIM : B11.2013.003055
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : S-1 Manajemen
Judul Skripsi : PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(PSDA) PROVINSI JAWA TENGAH MELALUI
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING

Semarang, Maret 2017


Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto, MBA, Ph.D)


(Dr. Kusni Ingsih, MM)

iii
PENYATAAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Gadis Prahesti Megawati


NIM : B11.2013.003055
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : S-1 Manajemen
JudulSkripsi : PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
(PSDA) PROVINSI JAWA TENGAH MELALUI
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING.

DosenPembimbing : Dr. Kusni Ingsih, MM

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 2 Maret 2017

Tim Penguji :

1. Dr. Kusni Ingsih, MM ( ................................... )

2. Dr. Amron, S.E, MM ( ................................... )

3. Ida Farida, S.E. MM ( .................................... )

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakarawala

dan perjuangaan adalah pelaksana kata-kata.

- WS. Rendra

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini peneliti persembahkan kepada :

1. Almamater Univeritas Dian Nuswantoro Semarang

2. Kedua orang tua, kakak dan adik tercinta

3. Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro

4. Sahabat-sahabat tersayang

5. Semua pikah yang telah membantu dan memberi semangat dalam

menyelesaikan karya tulis ini.

v
ABSTRAK

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam perusahaan maupun instansi
pemerintahan subjek pelaksanaan kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan.
Perusahaan maupun instansi pemerintahan membutuhkan karyawan yang mempunyai
kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan dan instansi pemerintahan perlu
lebih memperhatikan kinerja karyawan. Tujuanodari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
kinerja pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Povinsi Jawa Tengah.
Responden dari penelitian ini adalah semua pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 150.
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analasis statistic induktif
yaitu teknikoanalisis Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini menunjukkan
hasil disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan kerja. Penelitian ini juga menunjukkan disiplin kerja dan lingkungan kerja
berpengaruh postif signifikan terhadap kinerja pegawai DinasoPengelolaan Sumber
Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
kepuasan kerja berpengaruh positifosignifikan terhadap kinerja karyawan Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah.

Kata kunci : Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai.

vi
ABSTRACT

Human resources are the most important asset in a company or government institution
subject of implementing the policies and operations of the company. Companies and
government institution require employees with high performance. Therefore, every
company and government institution need to pay more attention to employee
performance. The purpose of this study was to determine the influence of work
discipline and working environments on job satisfaction performance of employe at the
Department Management of the Water Resources (PSDA) Central Java Province. The
respondents of this study were all employees of the Department Management of the
Water Resources (PSDA) Central Java Province that totaled 150.
The data collected were analyzed using statistical tools analysis namely inductive
analysis techniques Structural Equation Modeling (SEM). This study shows the results
of work discipline and work environment have significant positive influnce on job
satisfaction. This study also shows the work discipline and the work environment have
significantly positive influnce on the performance of employees of the Department
Management of the Water Resources (PSDA) Central Java province. This study also
showed that job satisfaction is signifikan positive influnce on employee performance of
the Department Management of the Water Resources (PSDA) Central Java province.

Keywords: Work Discipline, Work Environment, Job Satisfaction and Employee


Performance

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya yang telah

diberikan sehingga skripsi yang berjudul PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH

MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING telah

diselesaikan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada program strata 1 (S1)

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro

Semarang.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari semua pihak. Baik langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu disampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom, selaku Rektor Univeritas Dian Nuswantoro

Semarang.

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto

MBA,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian

Nuswantoro Semarang.

3. Dr. Kusni Ingsih M.M selaku dosen pembimbing yang telah dengan tulus dan sabar

membimbing dan mengarahkan penulis dalam prosos penyelesaian skripsi.

4. Dr. Amron dan Ida Farida S.E, M.M selaku dosen penguji yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

5. Rickson H Simanjuntak S.E, M.M selaku dosen wali yang sudah membimbing

penulis selama menjadi mahasiswa di Univeritas Dian Nuswantoro Semarang.

viii
6. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian

Nuswantoro Semarang yang secara langsung maupun tidak. Telah memberikan

petunjuk penulis dalam penyusunan skripsi.

7. Kedua orang tua, mbak Tika dan mbak Nefi dan Abror yang tidak pernah berhenti

memberikan doa, semangat dalam menyelesaikan skirpsi ini.

8. Sahabat- sahabat perjuangan Avia Dinda, Faradilla Antika, Mardiasa Yuda, Inneke,

Kusumawati Sara, Vinisia Amaral, yang tidak pernah berhenti dalam saling

menyemangati.

9. Sahabat- sahabat terbaik (YAIYU) Titis Tresnawati, Elsa Oktafianto Putri, Martono

Sanjaya, Setya Yoga Mahardika, (Lalala) Risandi Aji Pamungkas dan Hanifah

Wrininsani yang selalu menyemangati dan menghibur sehingga skripsi ini bisa

terselesaikan.

10. Teman, oramg- oramg tersayang sahabat dan semua yang telah membantu,

mendoakan, menyemangati, membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga wajar jika dalam penyususnan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Besar harapan penulis, agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para

pembaca, Aamiin.

Semarang, Februari 2017

Penulis

Gadis Prahesti Megawati

ix
Daftar Isi
Halaman Judul ............................................................................................................................. i

PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................................................ iii

PENYATAAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI ...................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................................. v

MOTTO ..................................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. viii

Daftar Isi ..................................................................................................................................... x

Daftar Tabel ............................................................................................................................. xiv

Daftar Gambar .......................................................................................................................... xv

BAB I .......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 7

BAB II......................................................................................................................................... 9

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................. 9

2.1 Landasan Teori.......................................................................................................... 9

2.2 Disiplin Kerja .......................................................................................................... 10

2.2.1 Pengertian Disiplin Kerja ........................................................................................ 10

2.2.2 Macam-macam disiplin kerja .................................................................................. 11

2.2.3 Pendekatan Disiplin Kerja ...................................................................................... 12

2.3 Lingkungan Kerja ................................................................................................... 14

x
2.3.1 Pengertian Lingkungan kerja .................................................................................. 14

2.3.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja ............................................. 15

2.4 Kepuasan Kerja ....................................................................................................... 18

2.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja ..................................................................................... 18

2.4.2 Dimensi Kepuasan Kerja ........................................................................................ 20

2.4.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ................................................ 21

2.5 Kinerja karyawan .................................................................................................... 22

2.5.1 Pengertian Kinerja Kryawan ................................................................................... 22

2.5.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja............................................................. 24

2.5.3 Ukuran-ukuran Yang Digunakan Untuk Penilaian Kinerja .................................... 25

2.6 Penelitan Terdahulu ................................................................................................ 25

2.7 Kerangka Pemikiran................................................................................................ 28

2.8 Perumusan Hipotesis ............................................................................................... 29

BAB III ..................................................................................................................................... 32

3.1 Variabel Penelitian Dan Devinisi Operasional ....................................................... 32

3.1.1 Variabel bebas atau Eksogen (independen) ............................................................ 32

3.1.2 Variabel Penghubung (Intervening) ........................................................................ 32

3.1.3 Variabel Terikat Atau Endogen (Dependen)........................................................... 33

3.1.4 Definisi Operasional ................................................................................................ 33

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................................... 34

3.2.1 Pengertian Populasi dan Sampel .............................................................................. 34

3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................................ 35

3.3.1 Data Primer ............................................................................................................. 35

3.3.2 Data Sekunder ......................................................................................................... 36

3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 36

3.5 Metode Analisis ...................................................................................................... 37

3.5.1 Analisis Deskriptif .................................................................................................. 37

xi
3.5.2 Analisis Stuctural Equation Modeling (SEM) ........................................................ 38

3.5.3 Kelebihan SEM ....................................................................................................... 39

3.5.4 Tahapan SEM.......................................................................................................... 40

3.5.5 Analisis Jalur Path (Path Analysis) ......................................................................... 47

BAB IV ..................................................................................................................................... 48

4.1 Deskripsi Objek Penelitian...................................................................................... 48

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................................ 48

4.2 Visi dan Misi ........................................................................................................... 49

4.2.1 Visi .......................................................................................................................... 49

4.2.2 Misi ......................................................................................................................... 49

4.2.3 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi.................................................................... 50

4.2.4 Job Deskripsi .......................................................................................................... 51

4.3 Hasil Penelitian ....................................................................................................... 59

4.3.1 Karakteristik Tanggapan Responden ...................................................................... 59

4.3.2 Responden Menurut Jenis Kelamin ........................................................................ 60

4.3.3 Responden Menurut Usia ........................................................................................ 60

4.3.4 Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ......................................................... 61

4.3.5 Karakteristik tanggapan responden ......................................................................... 62

4.3.6 Deskriptif Variabel Penelitian ................................................................................. 63

4.4 Analisis Data ........................................................................................................... 66

4.4.1 Analsis Konfirmatori .............................................................................................. 67

4.4.2 Analisis Structural Equation Modeling (SEM) ....................................................... 75

4.4.3 Analasis evaluasi SEM............................................................................................ 77

4.4.4 Evaluasi dan Outlier ................................................................................................ 80

4.5 Interpretasi dan Modifikasi Model .................................................................................. 81

4.6 Uji Validitas .................................................................................................................... 82

4.7 Uji Reabilitas dan Variance Extracted .................................................................... 83

xii
4.8 Hipotesis ........................................................................................................................ 86

4.9 Pembahasan..................................................................................................................... 88

4.9.1 Pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja ..................................................... 88

4.9.2 Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja .............................................. 88

4.9.3 Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan ................................................. 89

4.9.4 Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan ........................................... 90

4.9.5 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan .............................................. 91

BAB V ...................................................................................................................................... 92

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................. 92

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 92

5.2 Saran ............................................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 95

Lampiran 1 ................................................................................................................................ 98

Lampiran 2 .............................................................................................................................. 101

xiii
Daftar Tabel
Tabel 1. 1 Hasil Pra Survey ........................................................................................................ 5

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ................................................................................................ 26

Tabel 3. 1 Variabel dan Indikator Penelitian ............................................................................ 33

Tabel 3. 2 Goodness of fit Indice .............................................................................................. 47

Tabel 4. 1Tanggapan Karakteristik Responden ......................................................................... 60

Tabel 4. 2 Responden Menurut Jenis Kelamin........................................................................... 60

Tabel 4. 3 Responden Menurut usia .......................................................................................... 61

Tabel 4. 4 Responden Menurut Pendidikan Terakhir ................................................................ 61

Tabel 4. 5 Tanggapan Responden Tentang Variabel Disiplin Kerja ............................................ 63

Tabel 4. 6 Tanggapan Responden Tentang Variabel Lingkungan Kerja ..................................... 64

Tabel 4. 7 Tanggapan Responden Tentang Variabel Kepuasan Kerja ........................................ 65

Tabel 4. 8 Tanggapan responden Tentang Variabel Kinerja karyawan...................................... 66

Tabel 4. 9 Uji Model Goodness of fit Variabel Eksogen ............................................................. 70

Tabel 4. 10 Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen ...................................................... 71

Tabel 4. 11 Uji Model Goodness of fit Variabel Endogen .......................................................... 74

Tabel 4. 12 Analisis Faktor Konfirmatori Konstruke Endogen ................................................... 75

Tabel 4. 13 Uji Model Goodness od Fit ...................................................................................... 77

Tabel 4. 14 Uji Normalitas Data ................................................................................................. 78

Tabel 4. 15 evaluasi nilai Z-score ............................................................................................... 80

Tabel 4. 16 Regression Weights ................................................................................................. 82

Tabel 4. 17 Perhitungan Construct Reliability dan Variance Extracted ..................................... 84

Tabel 4. 18 Hasil Uji Validitas ..................................................................................................... 85

Tabel 4. 19 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................................. 86

Tabel 4. 20 Uji Model Goodness-Off-Fit .................................................................................... 86

xiv
Daftar Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ............................................................................................. 28

Gambar 4. 1Struktur Organisasi Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah ...................................... 51

Gambar 4. 2 Hasil Analisis Konfirmatori Variabel Eksogen .................................................... 68

Gambar 4. 3 Hasil Analisis Konfirmatori Variabel Endorgen .................................................. 72

Gambar 4. 4 Hasil Pengujian Full Model ................................................................................. 76

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan

karyawan yang dapat berfikir untuk lebih maju, cerdas, inovatif dan mampu

berkarya dengan semangat tinggi dalam menghadapi kemajuan zaman. Berbagai

organisasi, berusaha meningkatkan kinerja dari seluruh elemen yang ada dalam

organisasi dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam perusahaan maupun

instansi pemerintahan subjek pelaksanaan kebijakan dan kegiatan operasional

perusahaan. Perusahaan maupun instasni pemerintahan membutuhkan karyawan

yang mempunyai kinerja yang tinggi. Kinerja karyawan merupakan olah pikir dan

tenaga seorang karyawan terhadap suatu pekerjaan yang berwujud, dapat dihitung

jumlahnya selain hal tersebut juga bidang tidak berwujud serta dihitung misalnya ide

atau inovasi untuk pemecahan masalah.

Peningkatan kinerja juga harus dilakukan karena adanya kesenjangan prestasi

kerja yang diharapkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Menurut Wibowo

(2012) peningkatan kinerja karyawan diharapkan dapat mendukung tercapainya

suatu organisasi dan dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja yang

baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang dapat mendukung tujuan sebuah

organisasi. Organisasi yang baik adalah yang mampu menghasilkan sumber daya

yang baik juga, karena hal tersebut merupakan faktor kunci dalam mencapai kinerja

yang baik.

Menurut Sutrisno (2012) karyawan yang level kinerjanya tinggi disebut

sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai

1
2

standart, dikatakan sebagai tidak produktif atau kinerjanya rendah. Informasi tinggi

rendahnya kinerja seseorang karyawan tidak dapat diperoleh begitu saja, tetepai

diperoleh melalui proses yang panjang yaitu proses penilaian kerja karyawan.

Mengelola karyawan merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah

organisasi bisnis. Tugas manajer sumber daya manusia dalam mengelola karyawan

diantaranya adalah tentang bagaimana upaya yang mungkin dilakukan untuk

meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Wibowo,dkk (2014) berpendapat bahwa

kepuasan kerja muncul sebagai akibat dari situasi kerja yang ada dalam perusahaan.

Kepuasan kerja tersebut mencerminkan perasaan karyawan mengenai senang atau

tidak senang, nyaman atau tidak nyaman atas lingkungan kerja perusahaan tempat

dimana dia bekerja.

Masih dari Wibowo,dkk (2014) kepuasan kerja karyawan bersifat dinamis,

artinya dapat berubah sewaktu-waktu. Pada suatu waktu karyawan bisa saja

mengalami ketidak puasan, namun setelah adanya perbaikan oleh manajemen

perusahaan, karyawan akan dapat menjadi puas. Oleh karena itu, perusahaan dituntut

untuk selalu mampu berinovasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman

bagi karyawan.

Di dalam suatu organisasi untuk mencapai sesuatu tujuan sangat ditentukan

oleh dan mutu profesionalisme juga ditentukan oleh disiplin para pegawainya.

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan globalisasi, terutama untuk memotivasi

pegawai dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok.

Disamping itu disiplin bermanfaat untuk mendidil pegawai mematuhi dan mentaati

peraturan,prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menhasilkan kinerja

yang baik (Akbar&alvian, 2015).


3

Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin kerja.

Kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang dalam mentaati semua

peraturan organisasi dan norma social yang berlaku. Tanpa disiplin yang baik, sulit

bagi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal (Warnanti &Zulfah, 2014).

Disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan evisiensi.

Tanpa adanya disiplin yang baik, jangan harap ada pemimpin atau karyawan yang

baik sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan.

Menurut Indraputra&Sutrisna (2013) mengatakan bahwa disiplin lebih tepat

jika diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku dari perbuatan yang sesuai dengan

peraturan dari organisasi baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin yang baik

mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang

diberikan kepadanya. Karena itu setiap pemimpin selalu berusaha agar para

bawahannya mempunyai disiplin yang baik.

Dalam praktik manjamen sumber daya manusia yang bergerak dibidang

instansi kepemerintahan dan berkaitan dengan kinerja karyawan adalah Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah. Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di jalan Madukoro,

Blok AA-BB merupakan instansi pemerintahan yang bertanggung jawab mengelola

air sebagai pemenuhan kebutuhan airbaku serta manangani irigasi, bencana alam dan

pembuatan talut. Bertujuan menjaga kelestarian fungsi dan memulihkan kondisi fisik

prasarana dan sarana sumber daya air, menjaga kelestarian sumber daya air dan

fungsi hidro-orologis daerah aliran sungai (DAS), meningkatkan pendayagunaan

sumber daya air, mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Menurut dari salah satu narasumber yang diwawancarai oleh peneliti,

beberapa kasus terjadi di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa
4

Tengah adalah rendahnya tingkat kedisiplinan pegawai. Seperti datang tidak tepat

waktu, serta keluar kantor disaat tidak jam istirahat. Dan lingkungan kerja yang

sering terkena banjir ketika musim hujan tiba.

Setiap karyawan sebagai seorang manusia tentunya sangat mendambakan

kenyamanan dan keamanan dalam lingkungan kerja. Oleh karena itu lingkungan

kerja sangatlah mempengaruhi kinerja karyawan. Salah satu aspek yang memiliki

pengaruh penting dalam menentukan baik dan buruknya kinerja karyawan adalah

lingkungan kerja. Lingkungan kerja menjadi fasilitas karyawan dalam

melaksanakan suatu kegiatan agar dapat menciptkan kinerja yang sesuai dengan

harapan perusahaan, sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai dapat

menurunkan kinerja karyawan (Surjosuseno,2015).

Menurut pendapat Wibowo,dkk (2014) menjelaskan bahwa lingkungan kerja

pada dasarnya berkaitan dengan elemen-elemen atau berbagai macam faktor yang

ada disekitar karyawan, yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak

langsung terhadap performa karyawan perusahaan. Oleh karena itu, menjadi sebuah

keharusan bagi manajemen perusahaan atau instansi pemerintahan untuk

memperhatikan secara serius komponen lingkungan kerja agar tercipta lingkungan

kerja yang kondusif.

Penelitian tentang kinerja karyawan yang dilakukan oleh (Akbar,2015)

mengemukakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan. Sedangkan pada penelitian (Setiawan,2013) disiplin kerja tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Adapun penelitian yang dilakukan

(Surjosuseno,2015) mengungkapkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan. Sedangkan (Arianto,2013) menyimpulkan penelitian yang berbeda

bahwa lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh (tidak signifikan) terhadap kinerja
5

karyawan. Hasil penelitian (Wibowo,2014) menyatakan bahwa lingkungan kerja

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, lain dari (Dhermawan,2012) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan kerja. Penelitian dari (Yunus dan Bachri,2013) menyatakana

bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.Penelitain dari

(Supiyanto,2015) menyatakan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Di era globalisasi ini perusahaan maupun instansi pemerintahan dituntut

untuk menerapkan kebijakan dalam mengambil keputusan dalam meningkatkan

kinerja karyawan. Permasalahan yang melatarbelakangi bahwa perusahaan memiliki

pihak menejemen dalam pengambilan keputusan sering terjadi konflik bagi

karyawan.Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kinerja diatas maka dilakukan

prasurvey pada 20 pegawai Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah dengan mengajukan

kuesioner prasurvey dengan hasil berikut :

Tabel 1. 1 Hasil Pra Survey

Keterangan S % TS %
1. jika saya mengerjakan tugas dengan baik,
6 30 14 70
saya mendapat penghargaan terhadap atasan
2. teman sekantor saya memberikan dukungan
8 40 12 60
yang baik kepada saya.
3. berusaha datang ketempat kerja lebih awal
9 45 11 55
dari waktu yang telah ditentukan.
4. tempat penyimpanan arsip memadai 6 30 14 70
5. hubungan antar rekan kerja harmonis 9 45 11 55
6. saya merasa terbebani dengan tugas yang
7 35 13 65
diberikan atasan.
Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan pra survey seperti dijelaskan pada tabel 1.1 tersebut

menunjukkan bahwa ada faktor penurunan kinerja karyawan, sebanyak 70%

responden menyatakan jika mengerjakan suatu tugas dengan baik, atasan tidak
6

memberi penghargaan, sedangkan 60% responden menyatakan teman sekantor

kurang memberikan dukungan yang baik terhadap sesama rekan kerja, sebanyak 55%

responden menyatakan berusaha datang ketempat kerja lebih awal dari waktu yang

telah ditentukan, sebanyak 70% responden manyatakan bahwa tempat penyimpanan

arsip kurang memadai, hubungan antar rekan kerja yang kurang harmonis sebanyak

55%, serta 65% menyatakan bahwa karyawan merasa terbebani dengan tugas yang

diberikan oleh atasan. Oleh karena itu, manajemen harus memperhatiakn faktor-

faktor tersebut, untuk dilakukan perbaikan agar semua yang terlibat didalamnya

menjadi bergairah kerja dan mampu menunjukkan kinerja yang maksimal, sehingga

kinerja karyawan menjadi lebih baik dan kinerja perusahaan atau instansi

pemerintahan miningkat.

Berdasarkan perbedaan hasil-hasil penelitian terdahulu dan hasil prasurvey

yang telah dikemukakan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIR (PSDA) PROVINSI JAWA TENGAH MELALUI

KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Dinas PSDA Provinsi

Jawa Tengah.

2. Apakah pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Dinas PSDA

Provinsi Jawa Tengah.


7

3. Apakah pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja Dinas PSDA Provinsi

Jawa Tengah.

4. Apakah pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja Dinas PSDA

Provinsi Jawa Tengah.

5. Apakah pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Dinas PSDA

Provinsi Jawa Tengah.

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran dan

memberikan bukti empiris mengenai pengaruh lingkungan kerja dan budaya

organisasi terhadap kinerja karyawan malalui kepuasan keja sebagai intervening.

Tujuan yang di lakukan di Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah

1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah.

3. Untuk mengatahui pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah.

4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah.

5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah .

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak

antara lain:
8

1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan , pengetahuan dan pengalaman secara ilmiah dalm

bidang manajemen sumber daya khususnya yang berkaitan dengan budaya

organisasi, lingkungan kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa berguna dan menjadi masukan bagi

perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pengetahuan dan

bacaan serta dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang

melakukan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan ini.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Manajemen sumber daya manusia adalah rancangan system-sistem formal

dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif

dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Tidak peduli apakah

perusahaan tersebut merupakan sbeuah perusahaan besar yang memiliki 10.000

karyawan atau organisasi nirlaba kecil yang memiliki 10 karyawan, karyawan-

karyawan tersebut harus dibayar. Yang berarti dibutuhkan sebuah system

kompensasi yang baik dan sah. Karyawan –karyawan juga harus direkrut, diseleksi,

dilatih dan diatur. Setiap aktivitas membutuhkan pemikiran dan pemahaman tentang

apa yang akan berhasil dengan baik dan apa yang tidak (Mathis dan Jackson, 2006)

Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang paling penting, dan

membuat sumberdaya organisasi lainnya menjadi bekerja (Simamora,2006). Dengan

demikian, tanpa sumberdaya manusia sumberdaya lainnya akan menganggur dan

kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisai.

Perilaku organisasi adalah sebuah studi mengenai perilaku manusia dalam

studi organisasi, mengenai titik temu antara perilaku manusia dan organisasi, serta

mengenai organisasi itu sendiri. Meskipun hanya dapat berfokus pada salah satu dari

ketiga lingkup ini, ketiga lingkup itu pada akhirnya diperlukan untuk pemahaman

yang komprehensif mengenai perilaku organisasi (Moorhead dan Griffin,2013). Jika

kita ingin memahami komitmen organisasi maka kita harus terlebih dahulu melihat

dan mengkaji makna dari sikap. Sikap merupakan pernyataan evaluative baik yang

9
10

menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu atau peristiwa.

Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang terhadap seseorang (Robbins

dan Judge, 2008)

2.2 Disiplin Kerja

2.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Kedisiplinan adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa

berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala aturan yang ditentukan. Disiplin

mempnyai hubungan dengan motivasi, kedisiplinan mempunyai hubungan dengan

motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai

waktu dan baiaya yang akan memberrikan pengaruh yang positif terhadap

produktivitas peruhasaan (Anoraga,2007).

Menurut Sutrisno (2012) mangatakan bahwa disiplin kerja adalah sikap

hormat terhadap paraturan dan ketepatan perusahaan, yang ada dalam diri karyawan,

yang menyebabkan ia dapat menyelesaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan

ketepatan perusahaan. Sedangkan menurut Rivai dan Sagala (2013) disiplin kerja

adalah suatu alat yang digunakan para atasan untuk berkomunikasi dengan karyawan

agar mereka dapat bersedia untk mengubah perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan

perusahaaan dan norma-norma social yang berlaku.

Menurut Warnanti (2014) disiplin kerja merupakan kesadaran dan kesediaan

seseorang dalam mentaati semua peraturan organisasi dan norma social yang berlaku.

Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal.

sedangkan menurut (Marwanto & Riyadi, 2014) disiplin kerja adalah suatu sikap

dan tingkah laku untuk mentaati perturan-peraturan yang berlaku di setiap tempat

pekerjaan.
11

Disiplin kerja adalah suatu ketaatan yang sungguh-sungguh yang didukung

oleh kesadaran untuk menjalankan tugas dan kewajiban serta berperilaku yang

seharusnya berlaku dalam lingkungan tertentu (Setiawan, 2013).

Siagian, (2012) menyatakan bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai

bentuk sikap, mental, pengetahuan dan perilaku pegawai untuk secara sukarela

berusaha bekerja secara kooperatif dengan karyawan lain, mentaati ketentuan-

ketentuan dan standar kerja yang berlaku, serta berusaha meningkatkan prestasi

kerjanya.

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Kedisiplinan harus

ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan

yang baik, sulit peruhasaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah

kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya (Hasibuan, 2009).

Menurut Mangkuprawira (2007), disiplin kerja sangat mempengaruhi kinerja

karyawan, hal ini disebabkan karena disiplin merupakan bentuk-bentuk latihan bagi

karyawan dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan. Semakin disiplin karyawan

semakin tinggi kinerja karyawan.

2.2.2 Macam-macam disiplin kerja

Ada 2 bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan disiplin korektif (

Mangkunegara, 2009)

- Disipin preventif

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti

dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan.

Tujuan dasarnya adalah untyk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara
12

preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan

perusahaan.

Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam membangun iklim

organisasi dengan disiplin preventif. Begitu pula pegawai harus dan wajib

mengetahui, memahami semua pedoman kerja serta peraturan-peraturan yang ada

dalam organisasi. Disiplin preventif merupakan suatu system yang berhubngan

dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian system yang ada dalam organisasi. Jika

sisetem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin

kerja.

- Disiplin korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan

suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetepa mematuhi peraturan sesuai dengan

pedoman yang berlaku pada perusahaan.

Pada disiplin kolektif, pegawai yang melanggar dislipin perlu diberikan sanksi

sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuna pemberian sanksi adalah untuk

memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan

memberikan pelajaran kepada pelanggar.

2.2.3 Pendekatan Disiplin Kerja

Ada tiga pendekatan disiplin, yaitu pendekatan disiplin modern, disiplin

dengan tradisi, dan disiplin bertujuan

- Pendekatan Disiplin Modern

Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah keperluan atau

kebutuhan baru diluar hukuman, pendekatan ini berasumsi :

1. Disiplin modern merupakan suatu car mengindarkan bentuk hukum secara fisik
13

2. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum yang

berlaku.

3. Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau prasangka harus

diperbaiki dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-

faktanya.

4. Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak terhadap kasus

disiplin.

- Pendekatan Disiplin dengan Tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu pendekatan disiplin dengan cara

memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi :

1. Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada peninjauan

kembali bila telah diputuskan.

2. Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaanyya harus disesuaikan

dengan tingkat pelanggarannya.

3. Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar maupun

kepada pegawai lainnya.

4. Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras.

5. Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua kalinya harus

diberi hukuman yang lebih berat.

- Pendekatan Disiplin Bertujuan

Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa :

1. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai.

2. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku.

3. Disiplin ditunjukkan untuk perubahan perilaku yang lebih baik.


14

Disiplin pegawai bertujuan agar bertanggung jawab terhadap

perbuatannya.

2.3 Lingkungan Kerja

2.3.1 Pengertian Lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap

harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan

karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi

emosional karyawan. Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia

bekerja, maka karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan

aktivitasnya sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan

tinggi dan otomatis prestasi kerja karyawan juga tinggi. Lingkungan kerja itu

mencakup hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat

karyawan bekerja (Nugroho& Marwanto, 2014).

Menurut Rahmawanti, dkk (2015) lingkungan kerja adalah segala sesuatu

yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang diberikan. Sedangkan menurut Dewi & Agus (2013)

lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berhubungan langsung dnegan

karyawan atau pekerja. Baik secara non fisik yang mempunyai dampak langsung

kepada para pekerja atau karyawan terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh

perusahaan.

Menurut Sutrisno (2010), lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan

prsarana kerja yang ada di sekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan yang

adapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi tempat

bekerja, fasilitas dana alat bantu pekerjaa, kebersihan, pencahayaan, ketenangan,

termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.
15

Sedangkan menurut Sunyoto (2012) menyatakan lingkungan kerja merupakan bagian

komponen yang sangat penting bagi karyawan dalam bekerja. Lingkungan kerja yang

baik atau kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja akan

berpengaruh terhadap semangat karyawan dalam bekerja.

2.3.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja

Menurut Sedarmayanti (2011), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja fisik dikaitkan dengan kemampuan

karyawan yaitu :

1. Penerangan cahaya ditempat kerja

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatmya bagi pegawai guna

mendapatkan keselamatan dan kelancaran kerja. Pada dasarnya cahaya dapat

dibebankan menjadi dua, yaitu cahaya matahari dan cahaya buatan berupa

lampu. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang

terang tetapi tidak menyilaukan. Dengan penerangan yang baik para karyawan

akan dapat bekerja dengan cermat dan teliti sehingga hasil kerjanya

mempunyai kualitas yang memuaskan.

2. Temperatur di tempat kerja

Dalam keadaan normal tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperature

yang berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan

normal. Bekerja pada suhu panas atau dingin dapat menimbulkan penurunan

kinerja. Secara umum kondisi panas dan lembab cenderung meningkatkan

penggunaan tenaga fisik yang lebih berat sehingga pekerja akan merasakan

letih dan kinerja menurun.


16

3. Kelembapan di tempat kerja

Kelembapan adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa

dinyatakan dalam presentase. Kelembapan ini berhubungan atau dipengaruhi

oleh temperature udara dan secara bersama-sama antara temperature,

kelembapan, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut

akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau

melepaskan panas dan kelembapan tinggi, akan menimbulkan pengurangan

panas dari tubuh secara besar-besaran, karena system penguapan. Pengaruh

lain adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran

darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha

untuk mencapai keseimbangan antara panas tubuh dengan suhu disekitarnya.

4. Sirkulasi udara ditempat kerja

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga

kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar

dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang

dan becampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan

tubuh. Udara yang kotor mengakibatkan sesak napas. Hal ini tidak boleh

dibiarkan berlangsung terlalu lama, karena akan memengaruhi kesehatan

tubuh dan akan mempercepat proses kelelahan. Sumber utama adanya udara

segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Tanaman merupakan

penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan cukupnya oksigen

disekitar tempat kerja dan pengaruh psikologis adanya tanmana disekitar

tempat kerja, akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasamani. Rasa

sejuk dan segar selama bekerja tubuh akibat lelah setelah bekerja.
17

5. Kebisingan ditempat kerja

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya

adalah kebisingan, bunyi yang tidak dikehendaki telinga karena dapat

mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan

kesalahan komunikasi. Bahkan, menurut suatu penelitian, kebisingan yang

serius bisa menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan

konsentrasi, suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan

dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Ada

tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi yang bisa menentukan

tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu lamanya kebisingan, intensitas

kebisingan, dan frekuensi kebisingan.

6. Getaran mekanisme di tempat kerja

Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis yang

sebagian getaran ini sampai ke tubuh pegawai dan dapat menimbulkan akibat

yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat mengganggu

tubuh karena ketidakteraturan, baik dalam intensitas maupun frekuensi. Secara

umum , getaran mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal konsentrasi

bekerja, datangnya kelelahan, timbulnya beberapa penyakit di antaranya

gangguan terhadap: mata, syaraf, peredaran darah, otot, dan tulang.

7. Bau-bauan ditempat kerja

Bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran karena

dapat mengganggu konsentrasi bekerja. Bau-bauan yang terjadi terus menerus

dapat memengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian AC yang tepat

merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-

bauan yang mengganggu di sekitar tempat kerja.


18

8. Tata warna ditempat kerja

Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan

sebaik-baiknya. Pada kenyataannya, tata warna tidak dapat dipisahkan dengan

penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai

pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang

menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain karena sifat warna dapat

merangsang perasaan manusia. Selain merangsang emosi atau perasaan, warna

dapat memantulkan sinar yang diterimanya. Banyak atau sedikitnya pantulan

cahaya bergantung pada macam warna itu sendiri.

9. Dekorasi ditempat kerja

Dekorasi ditempat kerja ada hubungannya dengan tata warna yang baik,

karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi

berkaitan dengan cara mengatur tata letak, tata warna, dan perlengkapan.

10. Music ditempat kerja

Menurut para pakar, music yang nadanya lembut sesuai dengan suasana,

waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk

bekerja. oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk

dikumandangkan ditempat kerja.

11. Keamanan ditempat kerja

Guna menjaga kondisi dan tempat kerja dlam keadaan aman perlu

diperhatikan pemanfaatan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

2.4 Kepuasan Kerja

2.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi
19

kerja. Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam

luar pekerjaan (Fathoni,2009).

Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan yang menyenangkan atau

emosi positif yang dihasilkan dari penelitian pekerjaan atau pengalaman kerja

seseorang. Kepuasan kerja dihasilkan dari persepsi karyawan mengenai seberapa

baik pekerjaan mereka menyediakan hal yang dipandang penting (Luthans,2006).

Kepuasan kerja bersifat individu. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan

yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai-nilai yang berlaku pada dirinya.

Disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing individu. Semakin

banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yangs sesuai dengan keinginan individu

tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, sebaliknya semakin

sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka

semakin rendah tingkat kepuasan yang dirasakan (Sutrisno,2012).

Menurut Mardiono&Supriyatin (2014) kepuasan kerja pada dasarnya

merupakan sesuatu yang bersifat individual setiap individu memiliki tingkat

kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada dirinya.

Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan

individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. dengan

demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas

perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.

Menurut Wibowo,dkk (2014) kepuasan kerja pada dasarnya merupakan

tanggapan emosional terhadap situasi kerja. Setiap individu akan memiliki tingkat

kepuasan kerja yang berbeda-beda. Sehingga dalam mencapai kepuasan kerja,

individu dituntut untuk mampu berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, serta

mematuhi peraturan yang berlaku dalam perusahaan.


20

Masih menurut Wibowo,dkk (2014) kepuasan kerja adalah keadaan

emosional terhadap apa yang diharapkan dan dapat menimbulkan sikap positif

apabila sesuai dengan apa yang diharapkan dan negative apabila tidak sesuai dengan

harapan. Sedangkan menurut pendapat Sudiyanto (2015) kepuasan kerja adalah sikap

seseorang yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan serta harapan seseorang

akan penghargaan yang diterimanya dari pekerjaan yang dilakukannya.

Menurut Wardani,dkk (2015) kepuasan kerja merupakan salah satu bentuk

perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, situasi kerja dan hubungan dengan rekan

kerja. Dengan demikian kepuasan kerja merupakan sesuatu yang penting untuk

dimiliki seseorang karyawan, dimana mareka dapat berinteraksi dengan lingkungan

kerjanya sehingga perkerjaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan

perusahaan.

2.4.2 Dimensi Kepuasan Kerja

Ada beberapa dimensi kepuasan kerja yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan karakteristik penting mengenai pekerjaan, dimana orang dapat

meresponnya ( Luthans,2006). Dimensi itu adalah ;

a. Promosi (Promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya

kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja

b. Atasan (Supervision), atasan yang baik berarti menghargai pekerjaan

bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figure ayah/ibi/teman

dan sekaligus atasannya.

c. Teman sekerja (Workers), merupakan faktor yang berhubungan dengan

hubungan pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama

maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.


21

d. Gaji/ upah (Pay), merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang

dianggap layak atau tidak.

e. Pekerjaan itu sendiri (Work It Self), Setiap pekerjaan memerlukan suatu

ketrampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya

suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam

melakukan pekerjaan tersebut, akan meingkatkan atau mengurangi kepuasan

kerja.

2.4.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan menurut

(Fathoni,2009):

a. Balas jasa yang adil dan layak

b. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian

c. Berat ringannya pekerjaan

d. Suasana dan lingkungan pekerjaan

e. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan

f. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya

g. Sikap pekerjaan monoton atau tidak

Menurut Sutrisno (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

terbagi menjadi empat, yaitu :

a. Faktor psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiawaan

karaywan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja,

bakat, dan ketrampilan.

b. Faktor social merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi social antar

karyawan maupun karyawan dengan atasan.


22

c. Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik

karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat,

perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara,

kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.

d. Faktor finansial meruapakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta

kesejahteraan karaywan, yang meliputi system dan besarnya gaji, jaminan

social, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan

sebagainya.

2.5 Kinerja karyawan

2.5.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang ukuran yang berlaku untuk

pekerjaan yang bersangkutan. Artinya apabila perlaku seseorang memeberikan hasil

pekerjaan yang sesuai dengan standar atau criteria yang dibakukan organisasi, maka

kinerjanya tergolong baik, dan jika sebaliknya berarti kinerjanya buruk. Atau dengan

kata lain, penetapan standar diperlukan untuk mengetahui apakah kinerja karyawan

sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Sekaligus juga melihat besarnya

penyimpangan dengan cara membandingkan antara hasil pekerjaan secara actual

dengan hasil yang diharapkan (Damayanti,dkk.2013).

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance).

Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara (2007) bahwa isitilah kinerja dari

kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikannya.


23

Mathis dan Jackson (2006) menyatakan bahwa kinerja adalah apa yang

dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan adalah

mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi,

yang antara lain meliputi: kuantitas pekerjaan, kualitas hasil pekerjaan, ketepatan

waktu, kehadiran, kemampuan bekerja sama. Kinerja karyawan merupakan hal

penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan tersebut.

Menurut Moeheriono (2009) juga mendefinisikan kinerja merupakan

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau

kebijakan dalam pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui

perencanaan strategis suatu organisasi.

Mangkunegara (2012) menyatakan kinerja karyawan adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dimensi kinerja menurut Wirawan (2009), menyatakan dimensi dan indikator kinerja

meliputi dimensi hasil, dimensi perilaku (proses) kerja, dimensi sifat pribadi.

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan , pengalaman

dan kesungguhan suatu waktu. Tujuan penilaian kinerja pada dasarnya adalah untuk

mengukur tanggung jawab karyawan dan sebagai dasar bagi peningkatan dan

pengembangan karyawan (Hasibuan,2009).

Menurut Sutrisno (2012), kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai

seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Pengertian

lain kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap karyawan sebagai prestasi
24

kerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya dalam perusahaan (Rivai dan

Sagala,2013).

2.5.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja

Menurut Mangkunegara (2007) menjelaskan tentang faktor – faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja karyawan, yaitu :

- Faktor kemampuan (ability )

Secara psikologis, kemampuan (ability ) pegawai terdiri dari kempuan potensi

(IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill ). Artinya, pegawai memiliki IQ di

atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan

terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka ia akan lebih mencapai

kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan

yang sesuai dengan keahliannya.

- Faktor motivasi

Motivasi tebentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi

situasi kinerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah

untuk mencapai tujuan organsasi (tujuan kerja).

Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2012)

terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal :

1. faktor internal

faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-

sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai

kemampuan tinggi dan seorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seorang mempunyai

kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang

tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.


25

2. faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang

berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan

kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan iklim organisasi.

2.5.3 Ukuran-ukuran Yang Digunakan Untuk Penilaian Kinerja

Ukuran kinerja menurut (Wirawan, 2009) yaitu :

1. Kuantitatif, merupakan ukuran paling mudah untuk disusun dan ukurannya, yaitu

hanya dengan menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja yang harus

dicapai dalam ukuran waktu tertentu.

2. Kualitatif, melkiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil harus dicapai.

Kriteria ini antara lain mengemukakan akurasi, presiasi, penampilan ,

kemanfaatan atau efektivitas.

3. Efisiensi pelaksanaan tugas, merupakan criteria yang menentetukan keterbatasan

waktu untuk memproduksi suatu produk, membuat sesuatu atau melayani

sesuatu.

4. Efektivitas, penggunaan sumber dijaikan indikator jika untuk mengerjakan suatu

pekerjaan disyaratkan menggunkan jumlah sumber tertentu.

5. Standart kerja, digunakan sebagai standar kinerja jika kontak personal, sikap

personal atau perilaku karyawan merupakan faktor penentu keberhasilan

melaksankan pekerjaan.

2.6 Penelitan Terdahulu

Dalam melakukan penelitian tentunya tidak terlepas dari penelitian terdahulu

yang telah dilakukan oleh para peneliti dan bertujuan untuk memperkuat hasil dari

penelitian yang sedang dilakukan, selain itu juga membandingkan dengan hasil dari
26

penelitian sebelumnya. Berikut ringkasan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh peneliti selama melakukan penelitian :

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu


No. Penelitian Tahun dan Judul Metode analisis Hasil
dan variabel
1. Mukti wibowo, Moh Al Analisis regresi 1. Hasil penelitian menunjukkan
Musadieq,Gunawan Eko linier berganda, bahwa variabel lingkungan kerja
Nurtjahjono (2014), Pengaruh Variabel fisik dan non-fisik secara
Lingkungan Kerja terhadap independen : bersama-sama berpengaruh
kepuasan Karyawan 1. Lingkungan signifikan terhadap kepuasan
PT.Telekomunikasi Indonesia kerja (X1) kerja karyawan.
Malang. Variabel dependen:
Kepuasan kerja
(Y1)
2. Totok Sudiyanto (2015), Analisis regresi 1. Secara bersama-sama atau
Pengaruh Disiplin, Budaya berganda, simultan terdapat pengaruh yang
Kerja, dan Motivasi Terhadap Variabel positif dan signifikan disiplin
Kepuasan Kerja Pegawai Pada Independen : kerja, budaya kerja dan motivasi
Fakultas Ekonomi Universitas 1. Disiplin (X1) terhadap kepuasan kerja.
PGRI Palembang 2. Budaya Kerja 2. Secara parsial juga terdapat
(X2) pengaruh yang positif dan
3. Motivasi (X3) signifikan budaya kerja
Variabel dependen terhadap kepuasan kerja
: 3. Secara parsial juga terdapat
Kepuasan Kerja pangaruh yang signifikan
(Y) motivasi terhadap kepuasan
kerja pegawai Pada Fakultas
Ekonomi Universitas PGRI
Palembang.
3. Yudi Supiyanto (2015), Path Analysis 1. Kompensasi, kompetensi dan
Pengaruh Pengaruh Kompensasi, dengan model komitmen organisasional secara
Kompetensi dan Komitmen trimming. Variabel simultan berpengaruh signifikan
Organisasional Terhadap Independen : terhadap kepuasan kerja.
Kepuasan Kerja dan Kinerja 1. Kompensasi 2. Kompensasi berpengaruh
Karyawan (X1) signifikan terhadap kepuasan
2. Kompetensi kerja.
(X2) 3. Kompetensi berpengaruh
3. Komitmen signifikan terhadap kepuasan
Organisasional kerja.
(X3) 4. Kepuasan kerja berpengaruh
Variabel dependen tidak signifikan terhadap kinerja
: karyawan
1. Kepuasan Kerja
(Y1)
Kinerja Karyawan
(Y2)
4. Alfian Amidhan Akbar Analisis regresi 1. Hasil uji t menunjukkan
(2015),Pengaruh Kompensasi, linier berganda, bahwa kompensasi berpengaruh
Motivasi, Disiplin Kerja Variabel positif signifikan terhadap
Terhadap Kinerja Karyawan CV. Independen : kinerja karyawan.
Cemara Production Surabaya. 1. Kompensasi 2. Motivasi juga berpengaruh
(X1) positif dan signifikan terhadap
2. Motivasi (X2) kinerja karyawan..
3. Disiplin Kerja 3. Disiplin kerja juga
(X3) berpengaruh signifikan terhadap
27

No. Penelitian Tahun dan Judul Metode analisis Hasil


dan variabel
Variabel Dependen kinerja karyawan pada CV.
: Cemara Production.
Kinerja karyawan
(Y)
5. Dwi Agung Nugroho Arianto Explanatory 1. Kedisiplinan kerja tidak
(2013), Pengaruh Kedisiplinan, Variabel berpengaruh terhadap kinerja.
Lingkungan Kerja dan Budaya Independen : 2. Lingkungan kerja tidak
Kerja Terhadap Kinerja Tenaga 1. Kedisiplinan berpengaruh kinerja.
Pengajar (X1) 3. Budaya kerja berpengaruh
2. Lingkungan positif terhadap kinerja tenaga
Kerja (X2) pengajar.
3. Budaya Kerja 4. Secara bersama-sama
(X3) kedisiplinan,lingkungan kerja
Variabel Dependen dan budaya kerja berpengaruh
: positif terhadap kinerja tenaga
Kinerja Tenaga pengajar.
pengajar (Y)
6. Tri Budi Marwanto &Riyadi software 1. Variabel kompensasi
Nugroho (2014), Pengaruh Smart PLS (Partial berpengaruh positif signifikan
Kompensasi dan Lingkungan Least Square) terhadap motivasi kerja.
Kerja tehadap Motivasi dan Variabel 2. Variabel kompensasi
Disiplin Kerja Prajurit di Satuan Independen : berpengaruh positif signifikan
Kerja KRI X Armada RI 1. Kompensasi terhadap disiplin kerja.
Kawasan Timur (X1) 3. Variabel lingkungan kerja
2. Lingkungan berpengaruh positif signifikan
Kerja (X2) terhadap motivasi kerja.
Variabel Dependen 4. Variabel lingkungan kerja
: berpengaruh positif signifikan
1. Motivasi (Y1) terhadap disiplin kerja.
Disilin Kerja (Y2) 5. Variabel motivasi kerja
berpengaruh postif signifikan
terhadap disiplin kerja.
7. Agung Setiawan (2013), Analisis regresi 1. Disiplin kerja tidak
Pengaruh Disiplin Kerja dan linier berganda. berpengaruh terhadap kinerja
Motivasi Terhadap Kinerja Variabel karyawan
Karyawan pada Rumah Sakit Independen : 2. Motivasi mempunyai
Umum Daerah Kanjuruhan 1. Disiplin Kerja pengaruh positif signifikan
Malang. (X1) tethadap kinerja karyawan.
2. Motivasi Kerja
(X2)
Variabel Dependen
:
Kinerja Karyawan
(Y)
8. Thusel Jayaweera (2015), Analisis deskriptif 1. Environmental condition
Impact of Work Environmental dan analisis significantly affected job
Factors on Job Performance, korelasi performance.
Mediating role of Work Variabel 2. Motivation has a significant
Motivasi : A study of Hotel independen : effect on job performance.
Sector in England 1. Lingkungan 3. Motivation holds a mediating
Kerja (X) effect between the relationship
Variabel between working conditions and
Dependen : job performance.
1. Kinerja
Karyawan (Y1)
Motivasi (Y2)
28

No. Penelitian Tahun dan Judul Metode analisis Hasil


dan variabel
9. Anwar Prabu Mangkunegara & Explanatory 1. Work discipline has positive
Tinton Rumbungan Octorend Variabel effect on organizational
(2015), Effect of Work independen : commitment.
Discipline, Work Motivation and 1. Displin kerja 2. Job satisfaction has positive
Job Satisfaction on Employee (X1) influence on organizational
Organizational Commitment in 2. Motivasi Kerja commitment.
the Company (Case Study in PT. (X2) 3. Work discipline, work
Dada Indonesia) 3. Kepuasan kerja motivation and job satisfaction
(X3) has positive influence on
Variabel Dependen organizational commitment.
:
Kinerja Organisasi
(Y)
10 Murgianto, Siti Sulasmi & Structural Equation 1. Commitment, competence
Suherman (2016), The Effect of Modeling (SEM) and work satisfaction each also
Commitment, Competence, dengan Amos have significant effect on the
Work Satisfaction on Version 20. employee performance.
Motivation, and Performance of Variabel 2. Work motivation significant
Employee at Integrated Service independen : effect on the performance of
Office 1. Komitmen (X1) employee in the integrated
2. Kompetensi service office in province of east
(X2) java
3. Kepuasan Kerja
(X3)
Variabel dependen
:
1. Motivasi (Y1)
Kinerja Karyawan
(Y2)

2.7 Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui keterikatan pengaruh langsung dan tidak langsung pada

masing-masing :

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran


Disiplin kerja

(X1)
H3

H1
Kepuasan kerja Kinerja
H5
(Y1) karyawan (Y2)
H2

Lingkungan
H4
kerja (X2)
29

2.8 Perumusan Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian. Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan latar belakang masalah, landasan

teori dan penelitian masalah, maka hipotesis diajukan dalam penelitian dapat

dirumuskan :

1. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

Disiplin kerja yang tinggi memudahkan perusahaan mencapai tujuannya , jika

karyawan memiliki disiplin kerja, maka karyawan akan dapat menyelesaikan

pekerjaanya dengan tepat waktu. Apabila seseorang tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan benar maka kinerja mereka akan mengalami hambatan

sehingga disiplin kerja sangatlah berpengaruh tehadap kinerja karyawan.

H1 : Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Lingkungan kerja menjadi fasilitas karyawan dalam melaksanakan suatu kegiatan

agar dapat menciptakan kinerja yang sesuai dengan harapan perusahaan,

sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai dapat menurunkan kinerja

karyawan. Pernyataan tersebut didukung oleh (Surjosuseno, 2015) bahwa salah

satu aspek yang memiliki pengaruh penting dalam menentukan baik dan

buruknya kinerja karyawan adalah lingkungan kerja.

H2 : lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

3. Pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja


30

Disiplin dalam bekerja merupakan faktor yang harus pula dimiliki oleh pegawai

yang menginginkan tercapainya kepuasan dalam pekerjaannya. Disiplin kerja

dapat berupa ketepatan waktu dalam kerja, ketaatan terhadap tugas-tugas yang

diberikan kepadanya, serta pemanfaatan sarana secara baik. Dengan adanya

disiplin kerja akan meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan yang

tinggi ini akan mendorong karyawan untuk bekerja secara lebih produktif

sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Paradigma lembaga-lembaga saat ini yang ingin berkembang dan maju sangat

membutuhkan pegawai yang berdisiplin tinggi dalam pekerjaannya. Mereka yang

mempunyai semangat tinggi, patuh terhadap aturan yang ditetapkan lembaga,

kreatif dan dapat memanfaatkan sarana dengan baik akan mampu untuk bersaing

dalam kondisi saat ini yang semakin kompetitif (Hasibuan, 2006).

H3 : disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

4. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja

Lingkungan kerja yang baik secara fisik maupun non fisik sangat diharapkan oleh

karyawan untuk bekerja secara maksimal, begitu pula sebaliknya jika lingkungan

sekitar buruk, maka karyawan tidak akan mempunyai kepuasan dalam bekerja

(Anas,2013). Oleh karena itu, keadaan maupun situasi yang ada disekitar

karyawan dalam bekerja harus dijaga sebaik mungkin supaya karyawan akan

merasa nyaman.

H4 : Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

5. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan


31

Teori yang dikemukakan oleh Robbins (2006:124) mengenai dampak kepuasan

kerja terhadap kinerja karyawan. Robbins menyatakan bahwa karyawan yang

puas berkemungkinan lebih besar untuk berbicara secara positif tentang

organisasi, membantu yang lain, dan berbuat kinerja pekerjaan mereka

melampaui perkiraan normal. Dengan demikian kepuasan kerja akan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

H5 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian Dan Devinisi Operasional

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Terdapat berbagai macam variabel yaitu variabel

independen (bebas), variabel dependen (terikat), variabel moderator (memperkuat

memperlemah), variabel intervening (penghubung) dan variabel control

(dikendalikan) (Sugiyono,2014). Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi

berbagai macam nilai. Teori mengekspresikan fenomena-fenomena secara sistematis

melalui pernyataan hubungan antara variabel (Indriantoro & Supomo, 2009).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas atau Eksogen (independent),

variabel terikat atau Endogen (dependen), dan variabel penghubung (intervening).

3.1.1 Variabel bebas atau Eksogen (independen)

Variabel Independen atau yang disebut sebagai variabel bebas ini adalah variabel

yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat) (Sugiyono,2014). Variabel eksogen atau bebas merupakan tipe

variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel independennya yaitu disiplin

kerja (x1) dan lingkungan kerja (x2).

3.1.2 Variabel Penghubung (Intervening)

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan

yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan

32
33

variabel penyela/ antara yang terletak diantara variabel independen dan variabel

dependen,sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya

atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,2014). Varibael intervening merupakan

tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung, tetapi

tidak dapat dilihat, diukur dan dimanipulasi (Indriantoro & Supomo, 2009:65).

Dalam penelitian ini variabel interveningnya yaitu kepuasan kerja (y1).

3.1.3 Variabel Terikat Atau Endogen (Dependen)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2014). Variabel endogen atau terikat

merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel eksogen atau

independen (Indriantoro & Supomo, 2009:63). Dalam penelitian ini variabel

dependennya yaitu kinerja karyawan (y₂).

3.1.4 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel penelitian dan indikator pada penelitian

dijelaskan dalam tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Variabel dan Indikator Penelitian

No Variabel Definisi Operasional Indikator


1. Kinerja Kinerja adalah apa yang dilakukan 1. Kuantitas pekerjaan yang
Karyawan atau tidak dilakukan oleh karyawan. diberikan pimpinan kepada
Kinerja karyawan adalah karyawan/ kuantitas
mempengaruhi seberapa banyak pekerjaan pada suatu
mereka memberi kontribusi kepada bagian.
organisasi, yang antara lain meliputi: 2. Kemampuan bekerjasama
kuantitas pekerjaan, kualitas hasil dengan rekan satu bagian
pekerjaan, ketepatan waktu, maupun bagian lain.
kehadiran, kemampuan bekerja 3. Ketepatan waktu, dalam
sama. Kinerja karyawan merupakan menyelesaikan pekerjaanya
hal penting dalam meningkatkan namun juga harus tepat atau
produktivitas karyawan tersebut sesuai dengan harapan
(Mathis dan Jackson,2006) atasan.
4. Kehadiran, dengan
34

kehadiran menunjukkan
semangat kerja yang
dimiliki oleh karyawan.
5. Kualitas hasil pekerjaan
yaitu menilai baik tidaknya
hasil pekerjaan karyawan
(Mathis dan Jackson, 2006).
2. Kepuasan Kepuasan kerja didefinisikan sebagai
1. Kepuasan terhadap
kerja keadaan yang menyenangkan atau
promosi
emosi positif yang dihasilkan dari
penelitian pekerjaan atau 2. Kepuasan terhadap atasan.
pengalaman kerja seseorang.
3. Kepuasan terhadap teman
Kepuasan kerja dihasilkan dari
sekerja
persepsi karyawan mengenai
seberapa baik pekerjaan mereka 4. Kepuasan terhadap gaji
menyediakan hal yang dipandang
penting (Luthans,2006). 5. Kepuasan terhadap
pekerjaan itu sendiri.
(Luthans, 2006).
3. Disilin Kerja Disiplin kerja adalah sikap hormat
1. Disiplin terhadap tugas
terhadap paraturan dan ketepatan
perusahaan, yang ada dalam diri 2. Disiplin terhadap
karyawan, yang menyebabkan ia tanggung jawab yang
dapat menyelesaikan diri dengan diberikan
sukarela pada peraturan dan
ketepatan perusahaan 3. Disiplin terhadap aturan
(Sutrisno,2012). 4. Disiplin terhadap waktu
(Parmin,2014)
4 Lingkungan Lingkungan kerja merupakan bagian
1. Kondisi tempat kerja
Kerja komponen yang sangat penting bagi
karyawan dalam bekerja. 2. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang baik atau
kondisi kerja yang mampu 3. Fasilitas kerja
memberikan motivasi untuk bekerja 4. Berat ringannya pekerjaan
akan berpengaruh terhadap semangat
karyawan dalam bekerja (Sunyoto, 5. Hubungan antar sesama
2012) rekan sekantor.
(Maya,dkk.2015)

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Pengertian Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/ subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,

tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
35

jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono,2014). Populasi

pada penelitian ini adalah pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Semarang

dengan 150 pegawai.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono,2014). Jika populasinya kurang atau mendekati 100, maka populasi

tersebut dapat digunakan sebagai sampel, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Teknik

sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagaian

sampel (Sugiono,2014). Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini berjumlah 150

responden.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini, adapun teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan

data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut :

3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau

perorangan sesuai dengan kondisi dan kesempatan pada saat melakukan penelitian.

Adapun pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan melalui :

a. Observasi, adalah cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung

maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.


36

b. Kuesioner, adalah pengumpulan data yang memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

c. Wawancara, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung kepada

responden.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan

baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Untuk mengumpulkan

data sekunder dalam penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan yaitu membaca

dan mempelajari

3.4 Metode Pengumpulan Data

Buku-buku atau jurnal yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Untuk

menunjang penelitian ini maka digunakan teknik pengumpulan data yaitu sebagai

berikut :

a. Studi Kepustakaan (library research)

Dengan mengumpulkan bahan-bahan baik dari buku maupun dari dokumen-

dokumen perusahaan yang berguna bagi analisis yang akan dilakukan dan

berhubungan dengan penelitian.

b. Studi Lapangan (field research)

Teknik pengumpulan data dan informasi secara langsung dari lokasi penelitian yang

dilakukan dengan cara :

1. Observasi,adalah cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung

maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.

2. Kuesioner, adalah pengumpulan data yang memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.


37

3. Wawancara, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung kepada

responden mengenai motivasi, disiplin, lingkungan kerja, kompensasi dan

kinerja. Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan skala likert

mempunyai gradasi dari sangat postif sampai sangat negative, yang dapat berupa

kata-kata antara lain sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak

setuju. Adapun intrepretasi skor adalah sebagai berikut :

a. Sangat tidak setuju = 1

b. Tidak setuju =2

c. Netral =3

d. Setuju =4

e. Sangat Setuju = 5

3.5 Metode Analisis

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermasksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi (Sugiyono,2004). Analisis deskriptif tersebut dijabarkan ke

dalam Rentanf Skala (RS) sebagai berikut (Umar,2013) :

Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :


38

Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah :

1,00 - 1,80 = sangat buruk

1,81 - 2,60 = buruk

2,61 - 3,40 = cukup buruk

3,41 - 4,20 = baik

4,21 - 5,00 = sangat baik

3.5.2 Analisis Stuctural Equation Modeling (SEM)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Analysis

Modelling (SEM) dengan software AMOS 22.0. Model persamaan struktural

merupakan pengembangan lebih lanjut dari path analysis. Pada model persamaan

struktural (SEM) hubungan kausalitas antara variabel eksogen dengan endogen dapat

ditentukan secara lebih lengkap. Dengan menggunakan SEM, tidak hanya hubungan

kausalitas (langsung dan tidak Langsung) pada variabel atau konstruk yang diamati

bisa terdeteksi, tetapi komponen - komponen yang berkontribusi terhadap

pembentukan konstruk itu sendiri dapat di tentukan. Dengan demikian hubungan

kausalitas antara variabel atau konstruk yang sedang kita pelajari menjadi lebih

informatif, lengkap, dan akurat (Sanusi, 2009).

Dalam analysis SEM juga menentukan nilai - nilai penyusunan konstruk, maka

dalam SEM mengenal beberapa istilah atau penamaan untuk variabel - variabelnya

sebagai berikut (Sanusi, 2009):

Varibel terukur disebut juga observed variabel, indikator variabel


X
atau manifest variabel yang digambarkan dalam bentuk segi empat atau bujur

sangkar.

Y Faktor adalah variabel bentukan, yang dibentuk melalui

indikator diamati dalam dunia nyata. Dapat juga disebut variabel laten atau
39

konstruk, unobserved variabel. Digambarkan dalam bentuk diagram lingkar,

oval atau elips.

Panah satu arah menunjukkan adanya hubungan yang

dihipotesiskan antar variabel, dimana variabel yang ditunjuk anak panah

adalah variabel dependen.

Panah dua arah merupakan korelasi antar dua variabel.

3.5.3 Kelebihan SEM

Kelebihan SEM adalah dapat menganalisis multivariate secara bersamaan.

Sedangkan tujuan penggunaan teknik multivariate adalah untuk memperluas

kemampuan dalam menjelaskan variabel yang diteliti dan untuk mencapai efisiensi

statistic. SEM dapat menguji secara bersama-sama (Ghozali,2011):

a. Model structural hubungan antara konstruk independen dan dependen

b. Model measurement: hubungan (nilai loading) antara indikator dengan konstruk

(variabel laten)

Digabungnya pengujian model stuktral dan pengukuran tersebut

memungkinkan penelitian untuk (Ghozali,2011):

a. Menguji kesalahan pengukuran (measurement error) sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari Stuctural Equation Modeling.

b. Melakukan analisis faktor bersamaan dengan pengujian hipotesis.

Keunggulan lain dari SEM adalah untk mengkonfirmasi dimensi dari konsep

atau faktor serta kemampuannya untuk mengukur pengaruh hubungan secara teoritis.

AMOS sesuai bagi bermacam-macam analisis karena kemampuannya untuk :

a. Mengatasi koefisien yang tidak diketahui dari persamaan linier terstruktur.

b. Mengakomodasi model yang didalamnya termasuk variabel laten.


40

c. Mengakomodasi pengukuran erroe baik dependen maupun independen.

Mengakomodasi sebab akibat secara simultan.

3.5.4 Tahapan SEM

Menurut Hair, dkk (1998) dalam Ghozali (2011) mendeskripsikan langkah –

langkah SEM seperti berikut :

Langkah 1. Pengembangan Model Berdasar Teori

Sehubungan diketahui bahwa SEM tidak menghasilkan suatu hubungan

kausalitas, melainkan membenarkan atau tidak sebuah hubungan kausalitas.

Hubungan kausalitas itu sendiri dalam model harus dihubungkan oleh peneliti

malalui landasan teori yang kuat akan fenomena yang diamati. Penelitian harus

mampu memahami secara ilmiah tentang konstruk. Demikian juga hubungannay

antar konstruk atau variabel bentukan, variabel terukur, variabel dependen, variabel

independen bahkan kehati-hatian peneliti mampu menentukan lintasannya

(Ghozali,2011).

Langkah 2. Pengembangan Path Diagram

Setelah model dikembangkan berdasrkan pijikan teori yang kuat, selanjutnya

model ini dikembangkan kedalam diagram jalur dengan tujuan agar dapat dengan

mudah menentukan hubungan kausalitas atau korelasional antar konstruk atau

variabel. Pada analisis regresi atau kondisi lazimnya hubungan antar variabel itu

dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis (ekonometrika). Sedangkan pada

SEM hubungan itu divisualisasikan dengan diagram jalur dan selanjutnya bahasa

program (misalnya menggunakan program AMOS) mengonversikan gambar

kedalam bentuk persamaan, dan dari persamaan ini kemudian dilakukan estimasi

terhadap besaran-besaran statistika (Ghozali,2011).


41

Langkah 3. Konversi Path Diagram Ke Dalam Persamaan

Setelah menyusun diagram jalur selanjutnya adalah menyusun persamaan

strukturalnya. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menyusunn model structural,

yaitu menghubungkan antar konstruk laten baik endogen maupun eksogen dan

menyusun measurement model yaitu menghububgkan konstruk laten endogen atau

eksogen dengan variabel indikator atau manifest (Ghozali,2011)

Langkah 4. Memilih Matrik Input dan Estimasi Model

Perbedaan SEM dengan teknik-teknik multivariant lainnya adalah dalam

input data yang digunakan intput matrik varian/kovarian untuk menguji teori. Namun

demikian jika peneliti hanya ingin melihat pola hubungan dan tidak melihat total

penjelasan yang diperlukan dalam uji teori, maka pengguna matrik korelasi dapat

diterima (Ghozali,2011).

1. Ukuran Sampel

Dengan model estimasi menggunakan Maximum Likehood (ML) minimum

diperlukan sampel 100. Ketika sampel dinakan diatas nilai 100 maka akan meningkat

sensitifnya untuk mendeteksi perbedaan antar data. Semakin besar ukuran sampel

maka akan sangat menjadi sensitive dan menghasilkan perbedaan signifikan sehingga

ukuran Goodness-of-fit menjadi jelek. Sehingga direkomendasikan jumlah sampel

data 100 sampai dengan 200 untuk penggunaan metode estimsi ML.

2. Estimasi Model

Jika model structural dan model pengukuran telah terpsesifikasi input matrik

yang telah dipilih, langkah berikutnya adalah memilih program computer untuk

mengestimasi. Dalam penelitian ini menggunakan program AMOS untuk

mengestimasi SEM.
42

Langkah 5. Menilai Identifikasi Model Struktural

Dalam analisis SEM sering muncul persoalan identifikasi baik yang berupa

unidentified maupun over identified sebagai akibatnya model tidak mampu

menghasilkan estimasi atau pendugaan yang seharusnya (Ghozali,2011).

Ciri-ciri terjadinya masalah identifikasi antara lain

1. Standar erroe untuk satu atau beberapa koefisien sangat besar

2. Terjadinya korelasi yang berlebihan antara koefisien estimasi yang diperoleh

dari model dimaksud.

Bila ternyata dalam model terjadi masalah identivikasi, maka disarankan agar

konstruk di dalam model itu diperbanyak.

Langkah 6. Evaluasi kinerja Goodness-of-fit

Langkah pertama dalam model yang sudah dihasilkan dalam analsis SEM

adalah memperhatikan terpenuhinya asumsi dalam SEM yaitu :

1. Ukuran Sampel

Dimana ukuran sampel yang harus terpenuhi adalah minimum berjumlah 100

sampel.

2. Normalisasi

Dimana normalisasi diuji dengan melihat gambar histogram data dan diuji

dengan metode statistic.

3. Outliers

Adalah observasi yang muncul dengan nilai ekstrim yaitu yang muncul karena

kombinasi karakteristik yang unik dan terlihat sangat berbeda dengan observasi

yang lain.

SEM sangat sensitive terhadap karakteristik distribusi maka sebelum data

diolah harus diuji dahulu ada tidaknya data outlier dan distribusi data harus normal
43

secara multivariate. Setelah SEM dipenuhi langkah berikutnya adalah melihat ada

tidaknya offending estimate yaitu estimasi koefisien baik dalam model structural

maupun model pengukuran yang nilainya diatas batas yang dapat diterima. Setelah

yakin tidak ada lagi offending estimate dalam model, peneliti siap melakukan

penelitian overall model fit dengan berbagai penilaian model fit. Goodness-of-fit

mengukur kesesuaian input observasi atau sesungguhnya dengan prediksi dari model

yang diajukan. Ada tiga jenis Goodness-of-Fit yaitu (Ghozali,2011)

1. Absolute Fit Measure

a. Likehood- Ratio Chi-Square Statistic

Ukuran fundamental dari overall fit adalah likehood-ratio chi-square

(χ2). Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai chi

squarenya rendah, semakin kecil χ2 semakin baik model itu tingkat signifikannya

(α) dan diterima berdasarkan probabilitas (p) (Ghozali,2011).

b. CMIN

CMIN adalah menggambarkan perbedaan antar unrestrictedsample

covariance matrix S dan restricted covariance matrixΣ(θ) atau secara esensi

menggambarkan likehood ratio test statistic yang umumnya dinyatakan dalam

Chi-square (χ2) statistics. Nilai statistic ini nama dengan (N-1) Fmin (besar

sampel dikurangi 1 dan dikalikan minimum fit function). Jadi nilai Chi-squaare

sangat sensitive terhadap besarnya sampel. Ada kecenderungan Chi-squaare akan

selalu signifikan. Maka dianjurkan untuk mengabaikannya dan melihat ukuran

goodness fit lainnya (Ghozali,2011).

c. CMIN/DF

CMIN/DF adalah nilai Chi-square dibagi dengan degree of freedom.

Byrne dalam Ghozali (2008) mengusulkan nilai ratio ini <2 merupakan fit.
44

d. GFI- Goodness-of-Fit index

GFI adalah sebuah ukuran non-statistikal yang mempunyai tentang

nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1.0 (perfect fit). Semakin mendekati satu

nilai indeks maka menunjukkan fit yang lebih baik. Belum ada standar nilai

layak, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai diatas 90%.

e. RMSEA- Root Mean Square Error of Approximation

RMSEA adalah ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic

chi-square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA

antara 0.05 sampai 0.08 merupakan ukuran yang dapat diterima

(Ghozali,2008).

2. Incremental Fit Measure

Incremental Fit Measure membandingkan prosped model dengan baseline model

sering disebut dengan null model. Null model merupakan model realistis dimana

model-model yang lain harus diatasnya (Ghozali,2011)

a. AGFI- Adjusted Goodness Of Fit

AGFI adalah pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of

freedom untuk proposed model dengan degree freedom untuk null model. Nilai

yang direkomendasi adalah sama atau> 0.90.

b. TLI- Trucker Lewis Index

Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony kedalam indek komperasi

antara proposed model dan null model. Nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1.0.

nilai TLI direkomendasikan adalah sama atau >0.90.

c. NFI- Normed Fit Index

NFI adalah ukuran perbandingan antara proposed model dan null model. Nilai

NFI akan bervariasi dari 0 (nol fit at all) sampai 1.0 (perfect fit). Seperti TLI
45

tidak ada nilai absolute yang digunalan standar, tetapi direkomendasikan sama

atau >0.90.

3. Porsimonious Fit MeasureVB}

Struktur ini menggabungkan goodness of fit model dengan sejumlah koefisien

estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit. Tujuannya untuk

mendiagnosa apakah model fit telah tercapai dengan “overfitting” data yang

memiliki banyak koefisien (Ghozali,2011)

a. PNFI- Parsimonious Normal fit Index

PNFI adalah modifikasi dari NFI. PNFI memasukkan jumlah degree

of freedom ynag digunakan untuk mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI

semakin baik. Tujuannya untuk membandingkan model model dengan degree

of freedom yang berbeda. Nilai PNFI 0.60 sampai 0.90 menunjukkan adanya

perbedaan model yang signifikan.

b. PGFI- Parsimonious Goodness of fit Index

PGFI memodifikasi GFI atas dasar parsimony estimated model. Nilai

PGFI berkisar antara 0 sampai 1.0 dengan semakin tinggi menunjukkan model

lebih parsimony.

Measurement Model fit

Setelah keseluruhan model fit dievaluasi, maka langkah berikutnya adalah

pengukuran setiap konstruk untuk menilia unidimensionalitas dan reliabilitas dari

konstruk. Unidimensionalitas adalah asumsi yang melandasi perhitungan reliabilitas

dan ditunjukkan ketika indikator suatu konstruk memiliki acceptable fit satu single

faktor (one dimensional) model.

Untuk menilai measurement model adalah mengukur composite reliability

dan variance extracted untuk setiap konstruk. Reability adalah ukuran internal
46

consistency indikator suatu konstruk. Tingkat reliabilitas secara umum >0.70 untuk

dapat diterima untuk penelitian yang masil bersifat eksploratori.

Perlu diketahui bahwa reliabilitas tidak menjamin adanya validitas. Validitas

adalah ukuran sampai sejauh mana suatu indikator secara akurat mengukur apa yang

hendak ingin diukur. Ukuran reliabilitas yang lain adalah varianve extracted sebagai

pelengkap ukuran construct reliability. Angka yang direkomendasi untuk nilai

variance extracted > 0.50 (Ghozali,2011).

Structural Model Fit

Untuk menilai struktur model fit melibatkan signifikansi dari koefisien. SEM

memberikan hasil nilai estimasi koefisien, standard error dan critical value (cr)

untuk setiap koefisien dengan tingkat signifikansi 0.50. Jika dihepotesakan

hubungannya negative atau postif, maka digunakan uji signifikansi one tail (satu

sisi), jika penelitian tidak dapat memeperkirakan arah hubungan maka harus

digunakan uji two tails (dua sisi).

Membandingkan Conpeting atau Nested model

Competing model atau strategi pengembangan model dilakukan dengan

membandingkan hasil suatu model untuk menentukan model terbaik dari berbagai

alternative model yang ada. Langkah yang dilakukan penelitia adalah mulai dengan

model awal dan dilanjutkan dengan spesifikasi beberapa model untuk meningkatkan

model fit.

Secara keseluruhan indeks-indeks yang dapat digunakan untuk menguji

kelayakan sebuah model adalah seperti yang diringkas dalam tabel ini :
47

Tabel 3. 2 Goodness of fit Indice

Goodness off fit Index Cut Off Value


χ 2 Chi Square Diharapkan kecil
CMIN/DF ≤ 2.00
GFI ≥ 0.90
RMSEA ≤ 0.08
AGFI ≥ 0.90
TLI ≥ 0.90
Significancy Probability ≥ 0.05
Sumber: Imam Gozali, 2011

Langkah 7. Interpretasi dan Modifikasi Model

Ketika model telah dinyatakan diterima, maka peneliti dapat

mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki penjelasan

teoritis atau goodness-of-fit. Pengukuran model dapat dilakukan dengan modification

indices. Nilai modification indices sama dengan terjadinya penurunan Chi-squares

jika koefisien destimasi. Nilainya sama dengan atau > 3.84 menunjukkan telah

terjadinya penurunan chi-squares secara signifikan.

3.5.5 Analisis Jalur Path (Path Analysis)

Analisis jalur merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis regresi

berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang

melibatkan beberapa variabel mediating/intervening atau variabel antara. Disamping

itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung antar variabel dalam

model maupun hubungan tidak langsung antar variabel dalam model (Ghozali,2011).
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah terletak di

Jalan Madukoro blok AA-BB Semarang. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu SKPD di bawah Sekretariat Daerah

Provinsi Jawa Tengah.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7

Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Potensi sumber daya air di Provinsi Jawa Tengah meliputi antara lain 128

buah sungai induk dengan panjang 4.116,89 Km, 38 buah waduk, 172 buah embung

atau waduk lapangan, 602 mata air. Potensi air permukaan sebesar 65,812 Milyar M3

per tahun, yang berasal dari mata air 682 juta M3 per tahun, sungai utama 65,13

Milyar M3 per tahun. Potensi tersebut baru dimanfaatkan sebesar 12,786 Milyar M3

per tahun atau 20% dan yang belum dimanfaatkan serta terbuang ke laut sebesar

53,03 Milyar M3 atau 80%. Sawah yang dilayani jaringan irigasi seluas 992.455 Ha

atau sebanyak 9.127 Daerah Irigasi (DI), terdiri atas 39 DI dengan luas 346.998 Ha

menjadi kewenangan pusat, 106 DI dengan luas 86.252 Ha menjadi kewenangan

provinsi, dan 8.982 DI dengan luas 559.206 Ha adalah kewenangan kabupaten/kota.

4 Pilar Pengelolaan Sumber Daya Air

48
49

Berdasarkan PP No.42 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Tahun 2008,

selaku Instansi Pengelola SDA, maka terdapat 4 pilar yang melekat pada Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah yaitu :

1. Konservasi : upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan

fungsi SDA agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai

untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik waktu sekarang maupun yang

akan datang.

2. Pendayagunaan SDA : upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan,

pengembangan dan pengusahaan SDA secara optimal agar berdaya guna &

berhasil guna.

3. Pengendalian Daya Rusak : upaya untuk mencegah, menanggulangi dan

memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

4. Sistem Informasi SDA : kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian,

pemeliharaan dan evaluasi SISDA yang meliputi Sistem Informasi Hidrologi,

Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Wilayah Sungai.

4.2 Visi dan Misi

4.2.1 Visi

Terwujdunya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, terpadu dan

berwawasan Lingkungan untuk kemanfaatan masyarakat Jawa Tengah agar semakin

sejahtera dan mandiri.

4.2.2 Misi

1. Mewujudkan pengembangan dan pengelolaan saran prasarana irigasi dan air

baku secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan

keberlanjutan pemanfaatannya guna mendukung upaya perwujutan ketahanan

dan kedaulatan pangan serta ketahanan air


50

2. Mewudkan upaya penyelenggara konverensi sumber daya air dan pengendalian

daya rusak air yang berwawasan lingkungan malalui pengelolaan dan

pengembangan sarana prasaran sungai, waduk dan pantai yang berkelanjutan

untyk melindungi kawasan strategis dan sentra-sentra produksi serta menjaga

kelestarian air dan sumber air.

3. Mewujudkan upaya penyelenggaraan pendayagunaan sumber daya air yang

memberikan keadilan bagi masyarakat untyk memenuhi berbagai kebutuhan

antar daerah dan antar kepentingan melalui peningkatan peran serta masyarakat

dan kerjasama para pihak serta pembinaan, pengaturan dan pengawasan

pengelolaan sumber daya air secara terpadu dan berkelanjutan dengan mengacu

norma, standard, pedoman dan manual berlaku.

4. Menyelenggarakan manajemen / tata kelola pemerintahan dan dukungan

program-program fungsional yang akuntabel dan kompeten dengan menerapkan

prinsip-prinsip good govermance and clean government.

5. Mewujudkan pengaturan, pembinaan dan pengawasan terhadap upaya

pengembangan sumber daya air melalui penelitian dan pengembangan serta

penyusunan dokumen perancanaan sumber daya air yang berbasis sisitem

informasi sumber daya air (sisda) yang akurat, terkini dan berkelanjutan.

4.2.3 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi

Jawa Tengah. Berikut ini adalah gambar dari struktur organisasi Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah:


51

Gambar 4. 1Struktur Organisasi Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah

KepalaDinas
Sekretaris

Kasubag KasubagUmum&Ke KasubagKeuanga


pegawaian
Program n

BidangPengembanga Bidangirigasidan Bidang Sungai, BidangKerjasamad

n&PembinaanTeknis Air baku Bendungan, anPendayagunaan

&Pantai
KepalaSeksi Survey, KepalaSeksiOperasi KepalaSeksiOperasi KepalaSeksiKerjasa
InvestigasidanDesai danPemeliharaan danPemeliharaan madanmanajemen
n mutu

KepalaSeksiHidrol KepalaSeksi KepalaSeksi KepalaSeksiManaje


ogi Pembangunan
danPeningkatan Pembangunan menAsetdanPerijina

KepalaSeksiPengem danKonservasi n
PLH.KepalaSeksiPenan
bangandanSistemInf
ormasi SDA
gglbanjir&Peralatan

Sumber: Dinas PSDA Provinsi Jawa tengah, (2016)

4.2.4 Job Deskripsi

Kepala Dinas

Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi membawahi

Sekretariat, Bidang Pengembangan dan Pembinaan Teknis, Bidang Irifgasi dan Air

baku, Bidang Sungai dan Bendungan, Bidang Penataan Ruang.

Sekretaris

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan penunjang teknis

dan administratif, koordinasi, pembinaan, pemantauan dan pengendalian dalam

bidang perencanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, organisasi dan

tatalaksana, hukum, hubungan masyarakat, perlengkapan dan kerumahtanggaan


52

dinas serta memberikan pelayanan administrasi kepada semua unit di lingkungan

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air.

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan pembinaan, pemantauan, pengendalian dan koordinasi

penyusunan program kerja dinas dengan seluruh bidang-bidang di dinas,

penyusunan dan penyajian data statistik dan analisis serta evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program;

b. penyiapan bahan pembinaan, pemantauan, pengendalian dan koordinasi

pengelolaan administrasi keuangan;

c. penyiapan bahan pembinaan, pemantauan, pengendalian dan koordinasi

pengelolaan administrasi kepegawaian, organiasasi dan tatalaksana, hukum,

hubungan masyarakat, rumah tangga dinas, perlengkapan serta peraturan

perundang-undangan;

d. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pada sekretariat; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan

Sekretariat, membawahi:

a. Sub Bagian Program

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan

c. Sub Bagian Keuangan.

Masing-masing sub bagian pada Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.


53

Sub bagian Program

Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian

data serta penyusunan rencana dan program pembangunan bidang pengelolaan

sumber daya air serta evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan rutin dan program

pembangunan.

Rincian tugas Sub Bagian Program adalah sebagai berikut:

a. melaksanakan pengumpulan data rutin dan pembangunan bidang pengelolaan

sumber daya air;

b. mengolah, menganalisis dan menyajikan data rutin dan pembangunan bidang

pengelolaan sumber daya air;

c. menyusun data statistik bidang pengelolaan sumber daya air;

d. menyiapkan bahan dan koordinasi penyusunan rencana kegiatan rutin dan

pembangunan;

e. menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan dokumen pelaksana anggaran

(DPA) lingkup Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air;

f. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang

pengelolaan sumber daya air;

g. menyusun laporan-laporan pelaksanaan rencana dan program rutin dan

pembangunan bidang pengelolaan sumber daya air;

h. melaksanakan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air;

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan surat menyurat, tata naskah dan kearsipan, administrasi perlengkapan dan
54

urusan rumah tangga, inventarisasi aset di lingkungan dinas, pengelolaan

administrasi kepegawaian serta memberikan layanan administrasi umum lainnya.

Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:

a. menyiapkan dan melaksanakan urusan surat yang masuk dan keluar,

pengembalian, pengiriman, pencatatan, penarikan dan pengendalian serta

penyusunan arsip;

b. menyiapkan dan mengatur penyediaan alat tulis kantor;

c. menyiapkan dan mengatur operator telepon, faximile, perpustakaan, pramu tamu

dinas serta pengemudi kendaraan dinas;

d. melaksanakan inventarisasi dan pengelolaan aset/kekayaan milik daerah di

lingkungan dinas mulai dari rencana kebutuhan, pengadaan, penomoran

inventaris, penyimpanan, penggunaan, perawatan serta inventaris ruangan;

e. menyelenggarakan urusan rumah tangga dinas, keamanan, kebersihan dan

perawatan kantor, pengaturan penggunaan ruang rapat, rumah dinas, kendaraan

dinas termasuk dokumen dan perpanjangan STNK;

f. menyiapkan bahan penyusunan formasi pegawai, meliputi formasi kebutuhan,

kenaikan pangkat, perbantuan/perpindahan wilayah pembayaran gaji;

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

pembinaan, pemantauan, pengendalian dan koordinasi pengelolaan administrasi

keuangan.

Rincian tugas Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air;


55

b. memproses usul pengangkatan atau pemberhentian bendaharawan di lingkup

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air;

c. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan dan

perbendaharaan;

d. menganalisis data bahan penyusunan anggaran keuangan;

e. menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan,

pengeluaran dan pertanggung jawaban pembukuan;

f. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan pembayaran gaji

pegawai;

g. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data keuangan

untuk bahan penyusunan laporan pengelolaan keuangan;

h. menyusun pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;

i. menyiapkan dan menyusun laporan serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

Sub Bagian Keuangan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Pengembangan dan Pembinaan Teknis

Bidang pengembangan dan pembinaan teknis mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang survey, insvestigasi dan desain, hidrologi serta pengembangan dan sistem

informasi sumber daya air.

Bidang pengembangan dan pembinaan teknis membawahi :

a. Seksi survey, investigasi dan desain

- Penyediaan bahan pelaksanaan teknis survey, investigasi dan desain

- Penyiapan norma standar pedoman dan manual (NSPM)


56

b. Seksi Hidrologi

- Melaksanakan kegiatan sistem informasi sumber daya air

- Melaksankan pengumpulan, penglohan dan penyajian bahan/ data untuk


penyempurnaan dan punyusunan standart kewenangan Daerah dan standart
pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam bidang hidrologi

- Melaksanakan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan investarisasi kegiatan

hidrologi.

c. Seksi pengembangan dan sistem informasi SDA

- Mengelola dan menyusuan data informasi SDA dan Mineral

- Menuyusun data dan informasi cekunbgan air tanah

- Menyusun perumusan penetapan wilayah konservasi SDA dan Mineral

- Melaksanakan pengolahan data dan informasi kondisi hidrologis, hidrogeologi,

prasana dan teknologi SDA.

Bidang Irigasi dan Air Baku

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,

sinkronisasi pelaksanaan penyusunan, dan evaluasi perencanaan pembangunan

nasional di bidang pengairan dan irigasi, serta pemantauan dan penilaian atas

pelaksanaannya.

 Pengkajian dan penyiapan perumusan kebijakan di bidang air baku,irigasi dan

rawa.

 Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di

bidang air baku,irigasi dan rawa.

 Penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang air baku,irigasi dan rawa.

 Penyusunan rencana pendanaan pembangunan di bidang air baku,irigasi dan rawa.


57

 Pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan informasi yang

berkaitan dengan penyiapan rencana pendanaan pembangunan di bidang air

baku,irigasi dan rawa.

 Pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana,

kebijakan, dan program-program pembangunan di bidang air baku,irigasi dan

rawa.

Bidang irigasi dan air baku membawahi:

a. Seksi operasi dan pemeliharaan

- Penyediaan bahan pelaksanaan dan pelayanan administasi teknis operasi dan

pemeliharaan sarana prasarana irigasi dan drainase serta air baku.

- Penyiapan norma standar pedoman dan manual (NSPM) operasi dan

pemliharaan sarana prasaran irigasi dan drainase serta air baku.

- Pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengkoordinasian operasi dan

pemeliharaan sarana prasarana

b. Seksi pembangunan dan peningkatan

- Penyediaan bahan pelaksanaan, pengadaan jasa konstruksi pembangunan

- Peningkatan dan rehabiltasi sarana prasarana irigasi dan drainase serta airbaku

- Penyusunan spesifikasi teknik dan rencamna anggaran biaya pembangunan dan

peningkatan irigasi dan drainase serta air baku.

Bidang Sungai, Bendungan dan Pantai

Subdirektorat Sungai, Pantai, Waduk, dan Danau mempunyai tugas

melaksanakan pengkajian kebijakan dan penyiapan penyusunan rencana

pembangunan nasional di bidang sungai, pantai, waduk, dan danau, serta

melaksanakan pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya.


58

Bidang sungai, bendungan dan pantai membawahi :

a. Seksi operasi dan pemliharaan

- Penyediaan bahan pelaksanaan dan pelayanan administasi teknis operasi dan

pemeliharaan sarana prasarana irigasi dan drainase serta air baku.

- Penyiapan norma standar pedoman dan manual (NSPM) operasi dan

pemliharaan sarana prasaran irigasi dan drainase serta air baku.

- Pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengkoordinasian operasi dan

pemeliharaan sarana prasarana.

b. Seksi Pembangunan dan konservasi

- Menyelenggarakan perencanaan program pembangunan dan pengembangan

sistem irigasi.

- Merumuskan kebijakan penyelenggaraan program pembangunan dan

konservasi.

- Melasksakan pengendalian, pengawasan dan pengembangan sistem irigasi.


c. Seksi penanggulan banjir dan perlatan

- Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional penanggulangan banjir.

- Melaksankan sosialisasi, evaluasi dan pengendalian serta pelaporan akibat

bencana banjir sesuai standart dan ketentuan yang ditetapkan.

Bidang kerja sama dan Pendayagunaan

Bidang kerjasama dan pendayagunaan memiliki tugas menyusun pedoman

teksnis kerjasama lemaga pengelolaan air, mengkoordinasikan bawahan agar terjalin

kerjasama yang baik dan saling mendukung serta menyusun perencanaan,


59

melaksanakan survey, pendataan, penelitan serta pengkajian dalam rangka

pendayagunaan sumber daya air.

Bidang kerja sama dan pendayagunaan membawahi :

a. Seksi kerjasama dan manajemen mutu


- Menyusun pedoman teknis kerjasama lembaga pengelolaan air.

- Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pemanfaatan air.

- Melakukan pedomana pembinaan peran serta lembaga, swasta dan masyarakat

dalam pengelolaan air.

b. Seksi manajemen aset dan perijinan

- Melaksankan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian bahan/ data untuk

melaksanakan pemberian perijinan pemanfaatan air permukaan dan daerah.

- Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perizinan sesuai ketentuan

dan standart yang ditetapkan.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Karakteristik Tanggapan Responden

Data didapat dari kuesioner yang dibagiakan kepada seluruh pegawai Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah

yang berjumlah 150 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh dengan

menggunakan seluruh populasi sebagai sampel. Berikut ini adalah karakteristik

tanggapan responden yang teruji dalam Tabel 4-1 di bawah ini:


60

Tabel 4. 1Tanggapan Karakteristik Responden

Strata Anggota Populasi


Kuesioner yang disebar 150
Kuesioner yang diterima 150
Kuesioner yang tidak memenuhi syarat 0
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas tidak ada kuseioner yang hilang dan tidak memenuhi

syarat sehingga jumlah keseluruhan kuesioner yang mewakili sebanyak 150

responden.

4.3.2 Responden Menurut Jenis Kelamin

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam

tabel 4-2 berikut:

Tabel 4. 2 Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1 Laki-laki 119 79%
2 Perempuan 31 21%
Jumlah 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4-2 menunjukkan bahwa dari 150 responden yang

merupakan seluruh pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa

Tengah terdapat 119 responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase

sebanyak 79% dan terdapat 31 responden berjenis kelamin perempuan dengan

persentase 21%.

4.3.3 Responden Menurut Usia

Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4-3

berikut:
61

Tabel 4. 3 Responden Menurut usia

Usia (Tahun) Frekuensi Persentase


31 – 40 7 4%
41 – 50 93 62%
51 – 60 50 34%
Jumlah 150 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4-3 diatas dari 150 repsonden paling banyak adalah

responden yang berusia 41 – 50 tahun yaitu sebesar 62 persen dan terendah yaitu usia

31 – 40 Tahun yaitu sebesar 4 persen dan 51-60 sebanyak 34 persen.

4.3.4 Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Data karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada

tabel 4-4 berikut:

Tabel 4. 4 Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase


SMA 113 75%
D3 6 4%
S1 31 21%
Jumlah 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4-4 dapat ditunjukkan bahwa dari 150 responden yang

memiliki persentase paling banyak adalah lulusan SMA yaitu sebesar 75 persen dan

terendah adalah lulusan S1 sebesar 21 persen. Jadi, secara umum tingkat pendidikan

pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah memiliki

tingkat pendidikan yang kurang baik karena hanya lulusan SMA.


62

4.3.5 Karakteristik tanggapan responden

Dari jumlah sampel yang disyaratkan yaitu sebesar 150, kemudian peneliti

memberikan kuesioner kepada 150 responden dimana tidak terdapat kuesioner yang

hilang dan tidak memenuhi syarat. Jumlah samel sebanyak 150 responden ini layak

untuk penelitian dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM) yaitu sebanyak

100 sampai 200 sampel (Ghozali, 2011). Setelah melakukan pengamatan pada

jawaban responden yang dimaksudkan untuk dapat menganalisis data berdasarkan

atas hasil dari responden terhadap masing-masing indikator pengukuran variabel.

Dengan penelitian menggunakan skala Likert dimana angka 1 untuk jawaban sangat

tidak setuju dan angka 5 untuk jawaban sangat setuju. Penilaian menggunakan

rentang sebagai berikut:

Nilai maksimum : 5

Nilai minimum : 1

RS = = 0,8

Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah (Durianto, et. al. 2001):

1,00 – 1,80 = sangat buruk

1,81 – 2,60 = buruk

2,61 – 3,40 = cukup buruk

3,41 – 4,20 = baik

4,21 – 5,00 = sangat baik

Hasil jawaban responden diperoleh sebagai berikut :


63

4.3.6 Deskriptif Variabel Penelitian

Deskriptif statistik variabel penelitian yang terdiri dari Disiplin Kerja,

Lingkungan kerja, Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan dapat dilihat pada tabel

berikut:

4.3.6.1 Disiplin Kerja

Persepsi responden mengenai disiplin kerja pada seluruh pegawai Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 4-6 berikut:

Tabel 4. 5 Tanggapan Responden Tentang Variabel Disiplin Kerja

Disiplin Kerja
STS TS N S SS
Item N Jumlah Indeks
f Fxs f fxs f fxs f fxs f fxs
Disiplin
terhadap 0 0 0 0 36 108 106 424 8 40 150 572 3.81
tugas
Disiplin
terhadap
0 0 2 4 45 135 93 372 10 50 150 561 3.74
tanggung
jawab
Disiplin
terhadap 0 0 7 14 54 162 79 316 10 50 150 542 3.61
aturan
Disiplin
terhadap 0 0 21 42 62 186 59 236 8 40 150 504 3.36
waktu
Rata-rata 3.63
Sumber : Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4-5 persepsi responden terhadap variabel disiplin kerja

masuk dalam kategori tinggi yaitu dengan jumlah indeks (3,63) yang berada pada

rentang 3,41 – 4,20. Pada tanggapan responden menunjukkan indikator tertinggi

dalam kategori tinggi yaitu disiplin terhadap tugas dengan indeks (3,81) dan

indikator terendah dalam kategori tinggi yaitu disiplin terhadap waktu dengan indeks

(3,36).
64

4.3.6.2 Lingkungan Kerja

Persepsi responden mengenai lingkungan kerja pada seluruh pegawai Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 4-7 berikut:

Tabel 4. 6 Tanggapan Responden Tentang Variabel Lingkungan Kerja

Lingkungan Kerja
STS TS N S SS
Item N Jumlah Indeks
f fxs f fxs f fxs f fxs f fxs
Kondisi
0 0 1 2 50 150 82 328 17 85 150 565 3.77
tempat kerja
Lingkungan
0 0 2 4 39 117 76 304 33 165 150 590 3.93
kerja
Fasilitas
0 0 2 4 34 102 99 396 15 75 150 577 3.85
kerja
Berat ringan
0 0 2 4 61 183 69 276 18 90 150 553 3.69
pekerjaan
Hubungan
antar sesama 0 0 3 6 52 156 82 328 13 65 150 555 3.70
rekan kerja
Rata-rata 3.79
Sumber : Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4-6 persepsi responden terhadap variabel lingkungan kerja

masuk dalam kategori tinggi yaitu dengan jumlah indeks (3,79) yang berada pada

rentang 3,41 – 4,20. Pada tanggapan responden menunjukkan indikator tertinggi

dalam kategori tinggi yaitu lingkungan kerja dengan indeks (3,93) dan indikator

terendah dalam kategori tinggi yaitu berat ringan pekerjaan dengan indeks (3,69).

4.3.6.3 Kepuasan Kerja

Persepsi responden mengenai kepuasan kerja pada seluruh pegawai Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 4-8berikut:


65

Tabel 4. 7 Tanggapan Responden Tentang Variabel Kepuasan Kerja

Kepuasan Kerja
STS TS N S SS
Item N Jumlah Indeks
f Fxs f fxs f fxs f fxs f fxs
Kepuasan
terhadap 0 0 0 0 36 108 103 412 11 55 150 575 3.83
promosi
Kepuasan
terhadap 0 0 13 26 60 180 69 276 8 40 150 522 3.48
atasan
Kepuasan
terhadap
0 0 4 8 37 111 100 400 9 45 150 564 3.76
teman
sekerja
Kepuasan
terhadap 0 0 6 12 30 90 95 380 19 95 150 577 3.85
gaji
Kepuasan
terhadap 0 0 7 14 18 54 85 340 40 200 150 608 4.05
pekerjaan
Rata-rata 3.79
Sumber : Data yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4-7 persepsi responden terhadap variabel kepuasan kerja

masuk dalam kategori tinggi yaitu dengan jumlah indeks (3,79) yang berada pada

rentang 3,41 – 4,20. Pada tanggapan responden menunjukkan indikator tertinggi

dalam kategori tinggi yaitu kepuasan terhadap gaji dengan indeks (4,05) dan

indikator terendah dalam kategori tinggi yaitu kepuasan terhadap atasan dengan

indeks (3,48).

4.3.6.4 Kinerja Karyawan

Persepsi responden mengenai kinerja karyawan pada seluruh pegawai Dinas

PSDA Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 4-8berikut:


66

Tabel 4. 8 Tanggapan responden Tentang Variabel Kinerja karyawan

Kinerja Karyawan
STS TS N S SS
Item N Jumlah Indeks
f fxs F fxs f fxs f fxs f fxs
Kuantitas
0 0 0 0 24 72 103 412 23 115 150 599 3.99
pekerjaan
Kemampuan
bekerja 0 0 4 8 42 126 78 312 26 130 150 576 3.84
sama
Ketepatan
0 0 4 8 32 96 90 360 24 120 150 584 3.89
waktu
Kehadiran
0 0 7 14 42 126 74 296 27 135 150 571 3.81
karyawan
Kualitas
0 0 7 14 38 114 92 368 20 100 157 596 3.80
pekerjaan

Rata-rata 3.87
Sumber : Data yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4-8 persepsi responden terhadap variabel kinerja karyawan

masuk dalam kategori tinggi yaitu dengan jumlah indeks (3,87) yang berada pada

rentang 3,41 – 4,20. Pada tanggapan responden menunjukkan indikator tertinggi

dalam kategori tinggi yaitu kuantitas pekerjaan dengan indeks (3,99) dan indikator

terendah dalam kategori tinggi yaitu ketepatan waktu dengan indeks (3,80).

4.4 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation

Modeling (SEM). Beberapa tahapan analisis akan digunakan untuk membentuk satu

model yang baik. Input data yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks

varians/kovarians. Matriks kovarians dinilai memiliki keuntungan dalam

memberikan perbandingan yang valid antar populasi atau sampel yang berbeda, yang

kadang tidak memungkinkan jika menggunakan model matriks korelasi.

Dalam pengujian Structural Equation Modeling (SEM) mensyaratkan 7

langkah penting (Ghozali, 2011) yaitu:


67

1. Pengembangan model berdasar teori

2. Menyusun diagram jalur (Path Diagram)

3. Menyusun persamaan struktural

4. Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang diusulkan

5. Menilai identifikasi model struktural

6. Menilai kriteria Goodness-of-Fit

7. Interpretasi dan modifikasi model

Seperti dijelaskan pada bab III proses dan langkah-langkahnya. Adapun total

sampel yang akan diestimasi sebanyak 150 sampel. Jumlah sampel tersebut sudah

memenuhi kriteria karena jumlah yang disyaratkan minimal adalah 100 sampel

(Ghozali, 2011).

4.4.1 Analsis Konfirmatori

Analisis konfirmatori digunakan untuk menguji sebuah konsep yang

dibangun dengan menggunakan beberapa indikator terukur. Uji kesesuaian model

konfirmatori diuji menggunakan Goodness-of-Fit Index yang meliputi Chi-Square,

probability, RMSEA, DF, GFI, CFI, TLI dan CMIN/DF. Hasil analisis konfirmatori

dari keempat variabel penelitian yang terdiri dari disiplin kerja, lingkungan kerja,

kepuasan kerja, dan kinerja karyawan dijelaskan sebagai berikut:

4.4.1.1 Analisis Konfimatori Variabel Eksogen

Hasil analisis konfirmatori variabel eksogen (disiplin dan lingkungan kerja) yang

dibangun oleh total sembilan indikator dimana disiplin kerja memiliki 4 (empat)

indikator lingkungan kerja memiliki 5 (lima) indikator dapat dilihat pada grafik

output analisis menggunakan AMOS 22 berikut:


68

Gambar 4. 2 Hasil Analisis Konfirmatori Variabel Eksogen

Hasil analisis konfirmatori tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan berikut:

a. Variabel Disiplin (X1)

X11 = 0,64 disiplin + 0,40


X12 = 0,68 disiplin + 0,46
X13 = 0,62 disiplin + 0,38
X14 = 0,67 disiplin + 0,33
69

Model tersebut menunjukkan antara setiap indikator pembentuk variabel

penempatan karyawan, setiap terjadi kenaikan disiplin kerja maka akan diikuti

kenaikan disiplin terhadap tugas (X11), disiplin terhadap waktu (X12), disiplin

terhadap aturan (X13), disiplin terhadap (X14). Dengan tingkat loading factor sebesar

0,68 menunjukkan bahwa indikator disiplin terhadap waktu (X12) adalah indikator

yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel

disiplin kerja (X1).

b. Variabel Lingkungan Kerja (X2)

X21 = 0,78 lingkungan kerja + 0,62

X22 = 0,81 lingkungan kerja + 0,65

X23 = 0,64 lingkungan kerja + 0,40

X24 = 0,57 lingkungan kerja + 0,33

X25 = 0,64 lingkungan kerja + 0,41

Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk

pelatihan dan pengembangan karyawan, setiap terjadi kenaikan lingkungan kerja

maka akan diikuti kenaikan dalam kondisi kerja (X21), lingkungan kerja (X22),

fasilitas kerja (X23), hubungan antar rekan kerja (X24), berat ringan pekerjaan (X25),

Dengan tingkat loading factor sebesar 0,81 menunjukkan bahwa indikator kriteria

lingkungan kerja (X22) adalah indikator yang berperan lebih dominan dibandingkan

indikator lain yang membentuk variabel pelatihan dan lingkungan kerja (X2).
70

Hasil uji Goodness-of-Fit analisis konfirmatori variabel eksogen dapat dilihat

pada tabel 4-10 berikut:

Tabel 4. 9 Uji Model Goodness of fit Variabel Eksogen

Goodness of Fit index Q Hasil Model Sumber Keterangan


Chi-Square Kecil 27,863 Ghozali,2011 Baik
Probability ≥ 0,05 0,365 Ghozali,2011 Baik
GFI ≥ 0,90 0,961 Ghozali,2011 Baik
AGFI ≥ 0,90 0,932 Ghozali,2011 Baik
TLI ≥ 0,95 0,994 Ghozali,2011 Baik
CFI ≥ 0,95 0,996 Ghozali,2011 Baik
RMSEA ≤ 0,08 0,022 Ghozali,2011 Baik
CMIN/DF ≤ 2,00 11,072 Ghozali,2011 Baik
Sumber : Hasil perhitungan AMOS

Berdasarkan tabel 4-10 diatas diperoleh nilai Chi-Square 27, 863 dengan

probabilitas 0,365 > 0,05, nilai GFI 0,961 > 0,90, nilai AGFI 0,932 > 0,90, nilai TLI

0,994 > 0,95, nilai CFI 0,996 > 0,95, nilai RMSEA 0,022 < 0,08,dan nilai CMIN/DF

1,072 < 2,00 menunjukkan bahwa uji kesesuaian model ini menghasilkan sebuah

penerimaan yang baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator

itu merupakan dimensi acuan yang sama bagi konstruk yang disebut disiplin dan

lingkungan kerja dapat diterima.

Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen

Analisis konfirmatori konstruk eksogen digunakan untuk mengetahui apakah

indikator-indikator pembentuk variabel eksogen telah menunjukkan

unideminsionalitas atau belum, hasil konfirmatori konstruk eksogen dapat dilihat

pada tabel 4-11 berikut:


71

Tabel 4. 10 Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen


Regression Weights: (Group number 1-Default model)

Estimate S C.R. P Label


X11 <--- Disiplin (X1) 1,000

X12 <--- Disiplin (X1) 1,206 ,186 6,488 *** par_1

X13 <--- Disiplin (X1) 1,548 ,220 7,044 *** par_2

X14 <--- Disiplin (X1) 1,885 ,255 7,408 *** par_3

X21 <--- Lingkungan Kerja (X2) 1,000

X22 <--- Lingkungan Kerja (X2) 1,150 ,123 9,331 *** par_4

X23 <--- Lingkungan Kerja (X2) ,719 ,101 7,114 *** par_5

X24 <--- Lingkungan Kerja (X2) ,736 ,113 6,484 *** par_6

X25 <--- Lingkungan Kerja (X2) ,796 ,105 7,556 *** par_7

Sumber: Hasil perhitungan AMOS

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat dilihat bahwa setiap

indikator atau dimensi pembentuk masing-masing variabel eksogen menunjukkan

hasil baik, yaitu nilai CR diatas 1,96 dengan P lebih kecil daripada 0,05. Dengan

hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa indikator-indikator pembentuk variabel

eksogen telah menunjukkan unideminsionalitas. Berdasarkan analisis konfirmatori

ini, maka model penelitian dapat digunakan untuk analisis selanjutnya tanpa

modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian.

4.4.1.2 Analisis Konfimatori Variabel endogen

Hasil analisis konfirmatori variabel endogen (kepuasan dan kinerja

karyawan) yang dibangun oleh total sepuluh indikator dimana kepuasan kerja

memiliki 5 (lima) indikator, kinerja karyawan memiliki 5 (lima) indikator dapat

dilihat pada grafik output analisis menggunakan AMOS 22 berikut:


72

Gambar 4. 3 Hasil Analisis Konfirmatori Variabel Endorgen

Hasil analisis konfirmatori tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan

berikut:

a. Variabel Kepuasan (Y1)

Y11 = 0,73 kepuasan + 0,53


Y12 = 0,67 kepuasan + 0,44
Y13 = 0,76 kepuasan + 0,58
73

Y14 = 0,58 kepuasan + 0,34


Y15 = 0,57 kepuasan + 0,32

Model tersebut menunjukkan antara setiap indikator pembentuk variabel

kepuasan kerja, setiap terjadi kenaikan kepuasan kerja maka akan diikuti kenaikan

kepuasan terhadap pekerjaan (Y11), kepuasan terhadap atasan (Y12), kepuasan

terhadap teman sekerja (Y13), kepuasan terhadap promosi (Y14), kepuasan terhadap

gaji (Y15). Dengan tingkat loading factor sebesar 0,76 menunjukkan bahwa indikator

kepuasan terhadap gaji (Y13) adalah indikator yang berperan lebih dominan

dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel kepuasan kerja (Y1).

b. Kinerja Karyawan (Y2)

Y21 = 0,66 kinerja + 0,43

Y22 = 0,60 kinerja + 0,36

Y23 = 0,55 kinerja + 0,30

Y24 = 0,47 kinerja + 0,22

Y25 = 0,53 kinerja + 0,38

Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk

kinerja karyawan, setiap terjadi kenaikan kinerja karyawan maka akan diikuti

kenaikan kuantitas kerja (Y21), kualitas kerja (Y22), ketepatan waktu (Y23), tingkat

kehadiran (Y24), dan kemampuan bekerjasama (Y25). Dengan tingkat loading factor

sebesar 0,66 menunjukkan bahwa indikator kuantitas kerja (Y21) adalah indikator

yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel

kinerja karyawan (Y2).

Hasil uji Goodness-of-Fit analisis konfirmatori variabel eksogen dapat dilihat

pada tabel 4-12 berikut:


74

Tabel 4. 11 Uji Model Goodness of fit Variabel Endogen

Goodness of Fit index Q Hasil Model Sumber Keterangan


Chi-Square Kecil 31,149 Ghozali,2011 Baik
Probability ≥ 0,05 0,608 Ghozali,2011 Baik
GFI ≥ 0,90 0,959 Ghozali,2011 Baik
AGFI ≥ 0,90 0,934 Ghozali,2011 Baik
TLI ≥ 0,95 1,001 Ghozali,2011 Baik
CFI ≥ 0,95 1,000 Ghozali,2011 Baik
RMSEA ≤ 0,08 0,000 Ghozali,2011 Baik
CMIN/DF ≤ 2,00 0,916 Ghozali,2011 Baik
Sumber : Hasil perhitungan AMOS

Berdasarkan tabel 4-12 diatas diperoleh nilai Chi-Square 31,149 dengan

probabilitas 0,608 > 0,05, nilai GFI 0,959 > 0,90, nilai AGFI 0,934 > 0,90, nilai TLI

0,994 > 1,011, nilai CFI 1,00 > 0,95, nilai RMSEA 0,000 < 0,08,dan nilai CMIN/DF

0,916 < 2,00 menunjukkan bahwa uji kesesuaian model ini menghasilkan sebuah

penerimaan yang baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator

itu merupakan dimensi acuan yang sama bagi konstruk yang disebut motivasi dan

kinerja karyawan dapat diterima. Dengan kata lain, ke-10 (sepuluh) indikator

tersebut secara nyata memebentuk variabel kepuasan dan kinerja.

Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen

Analisis konfirmatori konstruk eksogen digunakan untuk mengetahui apakah

indikator-indikator pembentuk variabel eksogen telah menunjukkan

unideminsionalitas atau belum, hasil konfirmatori konstruk eksogen dapat dilihat

pada tabel 4-13 berikut:


75

Tabel 4. 12 Analisis Faktor Konfirmatori Konstruke Endogen

Estimate S.E C.R. P Label


Y11 <--- Kepuasan (Y1) 1,000

Y12 <--- Kepuasan (Y1) 1,254 ,176 7,130 *** par_1

Y13 <--- Kepuasan (Y1) 1,165 ,240 8,311 *** par_2

Y14 <--- Kepuasan (Y1) ,913 ,146 6,245 *** par_3

Y15 <--- Kepuasan (Y1) ,943 ,150 6,277 *** Par_4

Y21 <--- Kinerja (Y2) 1,000

Y22 <--- Kinerja (Y2) 1,058 ,185 5,714 *** par_5

Y23 <--- Kinerja (Y2) ,845 ,159 5,305 *** par_6

Y24 <--- Kinerja (Y2) ,883 ,196 4,510 *** par_7

Y25 <--- Kinerja (Y2) ,859 ,174 4,931 *** par_8

Sumber: Hasil perhitungan AMOS

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat dilihat bahwa setiap

indikator atau dimensi pembentuk masing-masing variabel endogen menunjukkan

hasil baik, yaitu nilai CR diatas 1,96 dengan P lebih kecil daripada 0,05. Dengan

hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa indikator-indikator pembentuk variabel

endogen telah menunjukkan unideminsionalitas. Berdasarkan analisis konfirmatori

ini, maka model penelitian dapat digunakan untuk analisis selanjutnya tanpa

modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian.

4.4.2 Analisis Structural Equation Modeling (SEM)

Analisis Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk mengetahui

hubungan struktural antara variabel yang diteliti. Hubungan struktural antar variabel

diuji kesesuaiannya dengan Goodness-of-Fit Index. Hasil analisis Structural


76

Equation Modeling (SEM) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4-4

berikut:

Gambar 4. 4 Hasil Pengujian Full Model

Hasil uji Goodness-of-Fit SEM dapat dilihat pada tabel 4-13 berikut:
77

Tabel 4. 13 Uji Model Goodness od Fit

Goodness of Fit
index Q Hasil Model Sumber Keterangan
Chi-Square Kecil 166,091 Ghozali,2011 Baik
Probability ≥ 0,05 0,122 Ghozali,2011 Baik
GFI ≥ 0,90 0,901 Ghozali,2011 Baik
AGFI ≥ 0,90 0,871 Ghozali,2011 Baik
TLI ≥ 0,95 0,975 Ghozali,2011 Baik
CFI ≥ 0,95 0,978 Ghozali,2011 Baik
RMSEA ≤ 0,08 0,030 Ghozali,2011 Baik
CMIN/DF ≤ 2,00 1,138 Ghozali,2011 Baik

Berdasarkan tabel 4-13 diatas diperoleh nilai Chi-Square 166,091 dengan

probabilitas 0,122 > 0,05, nilai GFI 0,901 > 0,90, nilai AGFI 0,871 > 0,90, nilai TLI

0,975 > 0,95, nilai CFI 0,978 > 0,95, nilai RMSEA 0,030 < 0,08,dan nilai CMIN/DF

1,138 < 2,00 menunjukkan bahwa uji kesesuaian model ini menghasilkan sebuah

penerimaan yang baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa struktur analisis

modeling dalam penelitian ini dapat dilakukan. Dari analisis jalur Gambar 4-4 maka

diperoleh model struktural sebagai berikut:

Kepuasan = 0,28 disiplin + 0,35 lingkungan kerja

Kinerja karyawan = 0,42 disiplin + 0,39 lingkungan kerja

Dengan loading factor 0,35 maka variabel lingkungan kerja berperan

dominan dalam memebentuk variabel kepuasan dan dengan loading factor 0,42 maka

variabel disiplin yang berperan diominan dalam membentuk variabel kinerja

karyawan.

4.4.3 Analasis evaluasi SEM

Asumsi-asumsi yang disyaratkan SEM adalah terdistribusi normal dan tidak

terjadi univariate outlier


78

4.4.3.1 Uji Normalitas Data

Normalitas univariate dalam multivariate dievaluasi menggunakan program

AMOS 22, apabila diperoleh nilai kurtosis dan skewnes pada interval -2,58 sampai

2,58 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Uji normalitas data

dapat dilihat pda tabel 4-15 berikut:

Tabel 4. 14 Uji Normalitas Data


Assessment of normality (Group number 1)

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

Y21 3,000 5,000 ,006 ,030 ,488 1,221

Y22 2,000 5,000 -,037 -,186 -,160 -,400

Y23 3,000 5,000 -,063 -,315 ,312 ,779

Y24 2,000 5,000 -,229 -1,146 ,061 ,152

Y25 3,000 5,000 -,003 -,017 -,063 -,158

Y15 2,000 5,000 -,207 -1,035 ,140 ,351

Y14 2,000 5,000 -,344 -1,719 ,713 1,783

Y13 2,000 5,000 -,579 -2,893 ,857 2,143

Y12 2,000 5,000 -,210 -1,049 -,277 -,694

Y11 3,000 5,000 -,214 -1,071 ,150 ,375

X21 2,000 5,000 ,120 ,601 -,470 -1,175

X22 2,000 5,000 -,121 -,603 -,572 -1,429

X23 2,000 5,000 -,154 -,770 ,220 ,549

X24 2,000 5,000 ,210 1,051 -,439 -1,097

X25 2,000 5,000 -,083 -,417 -,169 -,422

X11 3,000 5,000 -,167 -,834 ,124 ,310

X12 2,000 5,000 -,204 -1,020 ,036 ,089


79

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

X13 2,000 5,000 -,298 -1,489 -,012 -,029

X14 2,000 5,000 -,057 -,285 -,545 -1,363

Multivariate 9,515 2,063

Sumber : Hasil perhitungan Amos

Pada tabel diatas diperoleh nilai cr dan kurtosis pada kisaran -2,58 – 2,58 dan

nilai cr pada multivariate sebesar 2,166 yang berada pada -2,58 – 2,58 yang berarti

bahwa data terdistribusi normal, jadi data penelitian dapat dianalisis menggunakan

structur equation modeling (SEM).

4.4.3.2 Evaluasi atau Multikoloniaritas dan Singularitas

Evaluasi atas multikolinearitas dan Singularitas digunakan untuk melihat

apakah pada data penelitian terdapat multikolinearitas (multicolinearity) atau

singularitas (singularity) dalam kombinasi-kombinasi variabel, maka yang perlu

diamati adalah determinan dan matriks kovarians sampelnya. Adanya

multikolinearitas dan singularitas dapat diketahui melalui determinan matriks

kovarians yang benar-benar kecil, atau mendekati nol.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada penelitian ini nilai determinan

matriks kovarians sampel sebagai berikut:

Determinant of sample covariance matrix = 0 ,000000000006441

Hasil Determinant of sample covariance matrix menunjukkan bahwa nilai

determinan matriks kovarians sampel adalah nol, dapat dikatakan bahwa data

penelitian yang digunakan tidak terdapat multikolinearitas dan singularitas.

Terbebasnya data dari penyimpangan multikolinearitas dan singularitas menunjukkan

bahwa data layak digunakan untuk penelitian.


80

4.4.4 Evaluasi dan Outlier

Outlier adalah merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik

unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi yang lain dan muncul

dalam bentuk ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel-variabel

kombinasi (Hair et. al., 1998). Adapun outliers univariate disajikan pada bagian

berikut.

4.4.4.1 Univarite outlier

Pengujian ada tidaknya outliers univariate dilakukan dengan menganalisis Z-

score dari data penelitian yang digunakan. Apabila terdapat Z-score berada pada

rentang -3 sampai dengan 3, maka akan dikategorikan sebagai outlier. Pengujian

univariate outliers menggunakan SPSS dan dilakukan tiap konstruk variabel. Hasil

pengolahan data untuk pengujian dapat dilihat pada tabel 4-15 berikut:

Tabel 4. 15 evaluasi nilai Z-score


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Zscore(X11) 150 -1,56651 2,22344 0E-7 1,00000000
Zscore(X12) 150 -2,89718 2,11717 0E-7 1,00000000
Zscore(X13) 150 -2,40308 2,01074 0E-7 1,00000000
Zscore(X14) 150 -1,71907 2,03618 0E-7 1,00000000
Zscore(X21) 150 -2,72052 1,89923 0E-7 1,00000000
Zscore(X22) 150 -2,67344 1,46075 0E-7 1,00000000
Zscore(X23) 150 -3,14669 1,92862 0E-7 1,00000000
Zscore(X24) 150 -2,52321 2,05520 0E-7 1,00000000
Zscore(X25) 150 -2,64115 2,11292 0E-7 1,00000000
Zscore(Y11) 150 -1,57986 2,27346 0E-7 1,00000000
Zscore(Y12) 150 -2,07996 2,13617 0E-7 1,00000000
Zscore(Y13) 150 -3,08078 2,11154 0E-7 1,00000000
Zscore(Y14) 150 -3,15314 1,89637 0E-7 1,00000000
Zscore(Y15) 150 -3,28875 1,50069 0E-7 1,00000000
Zscore(Y21) 150 -1,87404 1,84922 0E-7 1,00000000
Zscore(Y22) 150 -2,94065 1,88889 0E-7 1,00000000
Zscore(Y23) 150 -1,68315 2,00258 0E-7 1,00000000
Zscore(Y24) 150 -2,63727 1,90974 0E-7 1,00000000
Zscore(Y25) 150 -1,54501 1,93997 0E-7 1,00000000
Valid N (listwise) 150
Sumber : Data primer yang diolah
81

Berdasarkan hasil komputerisasi diatas, terdapat indikator yang melebihi

batas minimum (-3) yaitu (X23) (-3,14469), (Y13) (-3,08078), (Y14) (-3,15314) dan

(Y15) (-3,28875). Selain itu nilai rata-rata menunjukkan (0E-7) yang berarti

(0,0000000) dan standar deviasi sebesar 1. Namun, untuk menghilangkan data

univariate outliers harus melihat multivariate outliers terlebih dahulu.

4.4.4.2 MultivariateOutlier

Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan walaupun data

outliers pada tingkat multivariate dapat diketahui dari jarak Mahalanobis Distance

melalui program AMOS. Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan dengan

memperhatikan hasil uji Obsevation Farthest From The Centroid (Mahalanobis

Distance). Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan nilai Chi-Square pada derajat

kebebasan (degrees of freedom), yaitu jumlah indikator pada tingkat signifikasi

dengan p = 0,01 (Ghozali, 2011). Uji Mahalanobis Distance dihitung dengan

menggunakan nilai Chi-Square pada derajat bebas sebesar 20 (jumlah indikator

keseluruhan) pada tingkat p = 0,01 dengan menggunakan rumus X2 (19;0,01) =

36,191. Hasil analisis ada tidaknya multivariate outliers disajikan pada lampiran.

4.5 Interpretasi dan Modifikasi Model

Tahap terakhir ini dilakukan interpretasi model dan memodifikasi model yang

tidak memenuhi syarat pengujian. Setelah model diestimasi, residualnya harus kecil

dan mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarian residual harus bersifat

simetrik. Untuk batas keamanan terhadap jumlah residual adalah 5%. Bila jumlah

residual lebih besar 5% dari semua residual kovarians yang dihasilkan oleh model,

maka sebuah modifikasi perlu dipertimbangkan dengan catatan ada landasan teoritis.

Cut off value dengan rentang -2,58 sampai dengan 2,58 dapat digunakan untuk
82

menilai signifikan tidaknya residual yang dihasilkan oleh model. Data standardized

residual covariance yang diolah dengan program AMOS dapat dilihat pada lampiran.

Dari lampiran 2, menunjukkan tidak satupun nilai standardized residual

covariance yang berada diatas rentang -2,58 sampe 2,58. Dengan demikian model ini

tidak memerlukan adanya modifikasi yang berarti.

4.6 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur

validitas konstruk dapat dilihat dari nilai faktor loadingnya pada Tabel 4-16 berikut:

Tabel 4. 16 Regression Weights

Estim S. C.
ate E. R. P Label
Kepuasan <--- Disiplin 0.201 0.064 3.122 0.002 par_16
Kepuasan <--- Lingkungan 0.383 0.112 3.419 *** par_19
Kinerja <--- Kepuasan 0.305 0.107 2.848 0.004 par_17
Kinerja <--- Lingkungan 0.304 0.1 3.036 0.002 par_18
Kinerja <--- Disiplin 0.135 0.057 2.371 0.018 par_21
X14 <--- Disiplin 1
X13 <--- Disiplin 0.768 0.09 8.508 *** par_1
X12 <--- Disiplin 0.612 0.08 7.641 *** par_2
X11 <--- Disiplin 0.516 0.068 7.62 *** par_3
X25 <--- Lingkungan 1
X24 <--- Lingkungan 0.901 0.153 5.883 *** par_4
X23 <--- Lingkungan 0.935 0.143 6.545 *** par_5
X22 <--- Lingkungan 1.438 0.185 7.772 *** par_6
X21 <--- Lingkungan 1.232 0.161 7.643 *** par_7
Y11 <--- Kepuasan 1
Y12 <--- Kepuasan 1.304 0.18 7.254 *** par_8
Y13 <--- Kepuasan 1.155 0.14 8.247 *** par_9
Y14 <--- Kepuasan 0.941 0.148 6.358 *** par_10
Y15 <--- Kepuasan 0.928 0.151 6.156 *** par_11
Y25 <--- Kinerja 1
Y24 <--- Kinerja 1.117 0.225 4.954 *** par_12
Y23 <--- Kinerja 0.958 0.187 5.111 *** par_13
Y22 <--- Kinerja 1.101 0.213 5.161 *** par_14
Y21 <--- Kinerja 1.065 0.198 5.366 *** par_15
Sumber : Data yang diolah
83

Validitas konvergen dapat digunakan untuk menentukan apakah setiap

indikator yang diestimasi secara valid mengukur dimensi dari konsep yang diujinya,

dengan melihat bahwa setiap indikator memiliki critical ratio yang lebih besar dua

kali standar errornya (Ghozali, 2011). Tabel diatas menunjukkan bahwa semua

indikator menghasilkan nilai estimasi dengan critical ratio (CR) yang lebih besar dua

kali standar errormya (S.E), maka dapat disimpulkan bahwa indikator variabel yang

digunakan adalah valid.

4.7 Uji Reabilitas dan Variance Extracted

Reabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah

variabel bentukan yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing

indikator itu mengindikasikan sebuah bentuk yang umum (Ghozali, 2011). Terdapat

dua cara yang dapat digunakan yaitu construct reliability dan variance extracted.

Untuk construct reliability nilai cuut-off yang disyaratkan ≥ 0,70 sedangkan untuk

variance extracted nilai cut-off yang disyaratkan ≥ 0,50 (Ghozali, 2011).

Rumus yang digunakan untuk menghitung construct reliability adalah

Construct Reliability =

Keterangan:

- Standardized loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap

indikator

- Σej adalah measurement error – 1 (standardized loading)2

Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung variance construct

adalah:
84

Variance extracted =

Keterangan:

- Standardized loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap

indikator

- Σej adalah measurement error – 1 (standardized loading)2

Tabel 4. 17 Perhitungan Construct Reliability dan Variance Extracted

∑1-
Stand ∑Sta ∑stand Constr Varianc
1- standar
Indik art ndart standart art uct e
variabel Standart t
ator loadi loadi loading² loading Reliabi Extract
loading² loadin
ng ng ² lity ed

X11 0.64 0.4096 0.5904
X12 0.74 0.5476 0.4524 0.8108 0.5196
Disiplin 2.87 2.0785 1.9215
X13 0.67 0.4489 0.5511 4620 25
X14 0.82 0.6724 0.3276
X21 0.77 0.5868 0.4132
X22 0.81 0.6496 0.3504
Lingkung 2.3949 2.6050 0.8188 0.4789
X23 0.65 3.432 0.4225 0.5775
an 92 08 9081 984
X24 0.56 0.3136 0.6864
X25 0.65 0.4225 0.5775
Y11 0.72 0.5184 0.4816
Y12 0.68 0.4624 0.5376
Kepuasa 0.8317 0.4433
Y13 0.75 3.31 0.5625 2.2169 0.4375 2.7831
n 0880 8
Y14 0.60 0.3600 0.64
Y15 0.56 0.3136 0.6864
Y21 0.62 0.3844 0.6156
Y22 0.56 0.3136 0.6864
0.8329 0.3211
Kinerja Y23 0.56 2.83 0.3136 1.6057 0.6864 3.3943
9357 4
Y24 0.54 0.2916 0.7084
Y25 0.55 0.3025 0.6975
Sumber : data yang diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas konstruk berada

diatas ≥ 0,70 yang berarti bahwa instrument reliable sudah memenuhi syarat cut-off

value sedangkan untuk nilai variance extracted masih ada yang belum memenuhi

syarat cut-off value minimal 0,50 seperti pada variabel lingkungan (0.47), variabel
85

kepuasan (0.44), dan variabel kinerja (0.32) yang berarti bahwa indikator-indikator

yang digunakan sebagai observed variabel relative belum mampu menjelaskan

variabel yang dibentuknya. Namun hasil tersebut diperkuat dengan hasil validitas

yang menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 18 Hasil Uji Validitas

Indikator r Hitung r Tabel Keterangan


Disiplin Kerja
indikator 1 0.571 0.138 Valid
indikator 2 0.598 0.138 Valid
indikator 3 0.598 0.138 Valid
indikator 4 0.678 0.138 Valid
Lingkungan Kerja
Indikator 1 0.659 0.138 Valid
Indikator 2 0.725 0.138 Valid
Indikator 3 0.562 0.138 Valid
Indikator 4 0.521 0.138 Valid
Indikator 5 0.568 0.138 Valid
Kepuasan Kerja
Indikator 1 0.609 0.138 Valid
Indikator 2 0.589 0.138 Valid
Indikator 3 0.637 0.138 Valid
Indikator 4 0.534 0.138 Valid
Indikator 5 0.515 0.138 Valid
Kinerja Karyawan
Indikator 1 0.480 0.138 Valid
Indikator 2 0.514 0.138 Valid
Indikator 3 0.441 0.138 Valid
Indikator 4 0.420 0.138 Valid
Indikator 5 0.480 0.138 Valid
Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan indikator

yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini mempunyai

koefisien korelasi yang lebih besar dari r Tabel = 0.138 sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua indikator yang digunakan adalah Valid. Hasil uji validitas tersebut juga
86

di perkuat dengan hasil reliabilitas yang diolah dengan menggunakan program SPSS.

Tabel berikut adalah hasil pengujian reliabilitas yang telah dilakukan :

Tabel 4. 19 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Cut off Value Keterangan

Disiplin Kerja 0.803 0.70 Reliable

Lingkungan Kerja 0.816 0.70 Reliable

Kepuasan Kerja 0.792 0.70 Reliable

Kinerja Karyawan 0.707 0.70 reliabel


Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat di simpulkan bahwa tiap variabel yakni

Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan di peroleh

nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.70. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

seluruh variabel adalah reliable dan variabel tersebut layak digunakan sebagai alat

ukur.

4.8 Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel

eksogen terhadap variabel endogen. Hipotesis dinyatakan diterima jika nilai prob (P)

< 0,05. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 20 Uji Model Goodness-Off-Fit

Estimate S.E. C.R. P Label

Kepuasan <--- Disiplin .201 .064 3.122 .002 par_16

Kepuasan <--- Lingkungan .383 .112 3.419 *** par_19

Kinerja <--- Kepuasan .305 .107 2.848 .004 par_17

Kinerja <--- Lingkungan .304 .100 3.036 .002 par_18

Kinerja <--- Disiplin .135 .057 2.371 .018 par_21


Sumber : data olah AMOS
87

Berdasarkan tabel 4-19 diatas diperoleh keterangan hasil pengujian hipotesis

sebagai berikut:

H1 : Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P

(probability) 0,000 < 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa hasil memenuhi syarat

yaitu harus kurang dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H1 pada penelitian

ini dapat diterima.

H2 : Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P

(probability) 0,005 < 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa hasil memenuhi syarat

yaitu harus kurang dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H2 pada penelitian

ini dapat diterima.

H3 : Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan

Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P

(probability) 0,000 < 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa hasil memenuhi syarat

yaitu harus kurang dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H3 pada penelitian

ini dapat diterima.

H4 : Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan

Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P

(probability) 0,000 < 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa hasil memenuhi syarat

yaitu harus kurang dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H4 pada penelitian

ini dapat diterima.

H5 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan

Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P

(probability) 0,005 < 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa hasil memenuhi syarat
88

yaitu harus kurang dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H5 pada penelitian

ini dapat diterima.

4.9 Pembahasan

4.9.1 Pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja

Berdasarkan hasil statistik ditunjukkan pada nilai p = 0,002 < 0,05 sehingga

dalam penelitian ini menemukan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif signifikan

terhadap kepuasan kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

Artinya disiplin dalam bekerja merupakan faktor yang harus pula dimiliki oleh

pegawai yang menginginkan tercapainya kepuasan dalam pekerjaannya. Hasil

penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang lebih dulu di lakukan oleh

Sudiyanto (2015) yang menyatakan disiplin kerja berpengaruh positif signifikan

terhadap kepuasan kerja.

Dari penelitian ini, disiplin kerja memberikan positif signifikan terhadap

kepuasan kerja. Dimana hasil penelitian menunjukkan tingginya disiplin terhadap

tugas, disiplin terhadap tanggung jawab, disiplin terhadap aturan dan disiplin

terhadap waktu. Penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin terhadap tugas

didominasi dalam pembentukan disiplin kerja, dan kepuasan terhadap pekerjaan itu

sendiri dominan dalam membentuk kepuasan kerja. Maka dengan disiplin terhadap

tugas yang baik, karyawan akan merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah

dikerjakan.

4.9.2 Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja

Berdasarkan hasil statistik ditunjukkan pada nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga

penelitian ini menemukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan

terhadap kepuasan kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.
89

Artinya lingkungan kerja yang baik secara fisik maupun non fisik sangat diharapkan

oleh karyawan untuk bekerja secara maksimal, begitu pula sebaliknya jika

lingkungan sekitar buruk, maka karyawan tidak akan mempunyai kepuasan dalam

bekerja (Anas,2013). Oleh karena itu, keadaan maupun situasi yang ada disekitar

karyawan dalam bekerja harus dijaga sebaik mungkin supaya karyawan akan merasa

nyaman. Hasil penelitian ini di dukung dari penelitan terdahulu oleh Wibowo,dkk

(2014) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan kerja.

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja menunjukkan hasil

positif signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitaian ini menunjukkan

bahwa lingkungan kerja , fasilitas kerja, kondisi tempat kerja, berat ringan pekerjaan

serta hubungan antar rekan kerja memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Hasil

penelitian ini didominasi dengan lingkungan kerja di tempat karyawan itu bekerja

dan dalam pembentukan kepuasan kerja terhadap pekerjaan itu sendiri lebih

dominan. Maka dengan menjaga situasi dan kondisi di lingkungan kerja antar

karyawan tetap baik, sehingga kepuasan kerja di tempat karyawan bekerja tetap

terjaga dan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan

perusahaan.

4.9.3 Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil statistik ditunjukkan pada nilai p = 0,004 < 0,05 sehingga

penelitian ini menemukan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan. Artinya adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan

kelancaran pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil yang optimal. penelitian ini

didukung oleh pernyataan. Hasil penelitian ini di dukung oleh peneliti yang lebih
90

dulu dilakukan oleh Akbar (2015) yang menyatakan bahwa disiplin kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja memberikan pengaruh

positif signifikan terhadap kinerja karyawan Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin terhadap tugas lebih dominan dan

membentuk disiplin kerja, dan kuantitas pekerjaan dominan dalam membentuk

kinerja karyawan, serta dengan adanya disiplin terhadap tugas pada Dinas PSDA

Provinsi Jawa Tengah , maka akan mencapai hasil kerja yang sesuai dengan target

yang dituju.

4.9.4 Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil statistik ditunjukkan pada nilai p = 0,002 < 0,05 sehingga

penelitian ini menemukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan. Artinya lingkungan kerja menjadi fasilitas karyawan dalam

melaksanakan suatu kegiatan agar dapat menciptakan kinerja yang sesuai dengan

harapan perusahaan, sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai dapat

menurunkan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitan lebih

dulu yang dilakukan oleh (Surjosuseno, 2015) bahwa lingkungan kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja memberikan

pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini

menunujukkan bahwa dengan adanya kondisi tempat kerja, lingkungan kerja,

fasilitas kerja, hubungan antar rekan kerja dan berat ringannya pekerjaan akan

meningkatkan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan

kerja didominasi dengan lingkungan di sekitar tempat kerjadan dalam kinerja

karyawan didominasi dengan kuantitas pekerjaan. Maka dengan memliliki


91

lingkungan kerjadi tempat kerja yang nyaman, karyawan dapat menyelesaikan

tugasnya sesuai dengan target. Dengan begitu karyawan dapat memberikan kinerja

yang optimal dan lebih giat dalam bekerja di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Provinsi Jawa Tengah.

4.9.5 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan hasil statistik ditunjukkan pada nilai p = 0,018 < 0,05 sehingga

penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan. Artinya semakin puas seorang karyawan maka semakin

meningkat kinerjanya dan sebaliknya jika seorang karyawan kurang puas maka

kinerjanya akan menurun. Hasil penelitian ini di dukung penelitian yang lebih dulu

dilakukan oleh Nurcahyani dan Adnyani (2016) yang menyatakan bahwa kepuasan

kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap kinerja karyawan Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan terhadap pekerjaan sangat dominan

dalam membentuk kepuasan kerja dan kinerja karyawan di dominasi dengan

kuantitas pekerjaan. Maka dengan adanya kepuasan terhadap pekerjaan, karyawan

dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang dituju.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa hasil dari pembahasan

tentang pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja, pengaruh lingkungan kerja

terhadap kepuasan kerja, disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan berpengaruh positif signifikan, dan di

dukung oleh penelitian terdahulu.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh dari

penyebaran kuesioner kepada responden sebanyak 150 kuesioner tentang pengaruh

disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai dengan menggunakan

variabel kepuasan kerja maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

5.1 Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan pengelolaan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

disiplin kerja berpengaruh postif signifikan terhadap kepuasan kerja pada Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

2. Berdasarkan pengelolaan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

lingkungan kerja berpengaruh tehadap kepuasan kerja pada Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

3. Berdasarkan pengelolaan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

disiplin kerja berpengaruh tehadap kinerja karyawan pada Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

4. Berdasarkan pengelolaan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

lingkungan kerja berpengaruh tehadap kinerja karyawan pada Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah dengan.

92
93

5. Berdasarkan pengelolaan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

kepuasan kerja berpengaruh tehadap kinerja karyawan pada Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai saran sebagai

berikut :

1. Setelah dilakukan penelitian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi

Jawa Tengah, menunjukan bahwa hasil olah data dari kediisiplinan terhadap

waktu para karyawan baik, Akan tetapi dari hasil tanggapan responden

menunjukkan bahwa disiplin terhadap waktu memiliki indeks kecil. Hal ini harus

lebih diperhatikan karena jam masuk kerja yang ditetapkan oleh Dinas PSDA

Jawa Tengah adalah jam 07.00, namun banyak karyawan yang datang ke kantor

dinas lebih dari jam yang sudah ditentukan. Sebaiknya perlu adanya sanksi-

sanksi atau peringatan agar datang lebih tepat waktu dengan waktu yang sudah

ditetapkan. dengan adanya sanksi atau peringatan yang diberikan maka dapat

mengurangi tingkat keterlambatan pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Jawa Tengah.

2. Setelah dilakukan penelitian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi

Jawa Tengah, menunjukan bahwa hasil olah data lingkungan kerja sudah baik,

keharmonisan hubungan antar karyawan harus terus dijaga agar suasana di

tempat bekerja selalu nyaman dan kondusif. Tetapi tanggapan responden

menunjukkan bahwa berat ringan pekerjaan memiliki indeks yang kecil. Hal ini

perlu adanya perhatian khusus dan analisa pekerjaan, sehingga dapat diketahui

beban pekerjaan yang diberikan kepada para karyawan agar efisiensi pekerjaan
94

bisa tercapai, tidak ada tugas yang terlalu berat atau terlalu ringan bagi para

karyawan.

3. Setelah dilakukan penelitian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi

Jawa Tengah menunjukan bahwa hasil olah data mengenai kepuasan kerja

katyawan terhadap rekan sekerja pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa

Tengah sudah baik. hal tersebut harus dipertahankan agar terjaga kerjasama dan

suasana kerja yang baik. tetapi tanggapan responden menunjukkan bahwa

kepuasan terhadap atasan memiliki indeks yang kecil. Sebaiknya atasan harus

lebih memperhatikan kepada bawahan dan memberikan pengakuan atas kinerja

karyawan dan adanya penghargaan agar bawahan merasa puas, seperti

melakukan pendampingan dan monitoring terhadap para karyawan, agar para

karyawan lebih merasa senang dan tercipta hubungan yang lebih baik antara

atasan dengan bawahan.

4. Setelah dilakukan penelitian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi

Jawa Tengah, menunjukan bahwa hasil olah data kinerja karyawan sudah baik.

Hasil olah data menunjukkan bahwa kuantitas pekerjaan memiliki indeks

tertinggi. Hal tersebut harus dipertahankan karena jika karyawan dapat

menyelesaikan tugas sesuai dengan target maka akan mencapai hasil kerja sesuai

dengan yang dituju. Tetapi, tanggapan responden menunjukkan bahwa kualitas

pekerjaan memiliki indeks kecil. Kualitas pekerjaan yang dilakukan perlu

mendapat perhatian lebih, bukan hanya kuantitasnya saja yang bagus, namun

juga perlu diperhatikan kualitas hasil pekerjaannya. Perlu dilakukan pengawasan

dan pengerjaan yang teliti dalam pelaksanaan pekerjaan, baik pengawasan dari

atasan maupun pelaksanaan oleh karyawan pelaksana.


DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisai.
Jakarta : Rineke Cipta

Akbar, Alfian Amidhan. Sonang Sitohang. 2015. Pengaruh Kompensasi, Motivasi,


Disiplin kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV.Menara Production Surabaya.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen.Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA).

Arianto, Dwi Agung Nugroho. 2013. Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja dan
Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Jepara: Universitas Islam
Nadhatul Ulama.

Dhermawan, Anak Agung Bagus, dkk. 2012. Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja,
Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan Karyawan di Lingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Bali. Bali: Universitas Udayana.

Fathoni. 2009. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta.

Ghozali, Imam. 2011. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program AMOS 22.0 Update Bayesian SEM. Semarang: BPUD.

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Indraputra, Tengku. Endang Sutrisna. 2013. Disiplin, Motivasi, Budaya Kerja dan
Kinerja. Pekanbaru: Universitas Bina Widya.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, (Alih Bahasa V.A Yuwono,


dkk),EdisiBahasa Indonesia, Yogyakarta: ANDI.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu 2012. Evaluasi kinerja SDM. Cetakan keenam.
Bandung: PT. Refika Aditama.

Mangkuprawira, Syafri. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor:


Galia Indonesia.

Mardiono, Dian. Supriyatin. 2014. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA).

Mathis, R dan Jackson, W. 2006. Human Resource Management, alih bahasa.


Salemba Empat. Jakarta.

95
96

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi: Competency Based


Human Resource Management. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Moorhead, Gregory. Ricky W. Griffin. 2013. Perilaku Organisasi : Manajemen


Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Marwanto, Tri Budi. Riyadi Nugroho. 2014. Pengaruh kompensasi dan Lingkungan
Kerja Terhadap Motivasi dan Disiplin Kerja Prajurit Di Satuan kerja KRI X
Armada RI Kawasan Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi &Manajemen.Surabaya:
Universitas 17 Agusrus 1945

Rahmawanti, Nela Pima,dkk. 2014. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan (studi pada karyawan kantor pelayanan pajak pratama malang
utara). Jurnal Administrasi Bisnis(JAB).Malang: Universitas Brawijaya.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktik. Edisi Kedua. Cetakan Kelima. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas, Penerbit Salemba
Empat: Jakarta.

Sanusi, A. 2009. Metodelogi Penelitian. Malang : Pana Gemilang.

Siagian, sondang P . 2012. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Bumi aksara

Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE


YKPN.Yogyakarta

Sedarmayanti. 2011. Membangun dan Mengembangkan Kepemimpinan serta


Meningkatkan Kinerja untuk Meraih Keberhasilan. Bandung: PT. Refika
Aditama.

Setiawan, Agung. 2013. Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Malang. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.

Sudiyanto, Totok. 2015. Pengaruh Disiplin, Budaya kerja dan Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan pada Fakultas Ekonomi Universitas PGRI
Palembang.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta

Sunyoto, D. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Buku Seru

Supiyanto, Y. 2015. Pengaruh Kompensasi, Kompetensi dan Komitmen


organisasional Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Koperasi.
Prosiding Seminar Nasional, 722-737
97

Sutrisno, Edy. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.

Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali.

Wardani, Winda Kusuma, dkk. 2015. Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap


Komitmen Organisasional Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Intervening Pada
PT.ABC Malang. Malang: Universitas Brawijaya.

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Prasada.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta : Alex Media Komputindo.

Warnanti, Asri. Siti Zulfah. 2014. Gaya Kepemimpinan,Disiplin Kerja dan


Lingkungan Kerja Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
pada PT.PLN(PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area
Lenteng Agung.Jurnal Paradigma Vol.12, No.02, Agustus 2014.

Yunus, Alamsyah. Ahcmad Alim Bachri. 2013 . Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi,
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Studi Pada PT. Bumi
Barito Utama Cabang Banjarmasin. Jurnal Wawasan Manajemen Vol. 1,
Nomor 2. Juni 2013.
98

Lampiran 1 Mahalanobis Distances

Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2


150 32,719 ,026 ,980
18 32,430 ,028 ,924
28 31,115 ,039 ,936
86 30,420 ,047 ,923
2 30,383 ,047 ,840
66 30,165 ,050 ,761
100 30,045 ,051 ,652
109 29,926 ,053 ,538
146 29,286 ,062 ,581
70 29,169 ,063 ,481
10 28,865 ,068 ,445
20 28,636 ,072 ,395
16 28,617 ,072 ,289
40 28,514 ,074 ,221
51 27,905 ,085 ,298
6 27,867 ,086 ,220
55 27,417 ,095 ,262
25 26,789 ,110 ,380
137 26,754 ,111 ,300
19 26,699 ,112 ,235
32 26,480 ,117 ,227
92 26,436 ,118 ,172
78 26,028 ,129 ,222
75 25,870 ,134 ,203
1 25,816 ,135 ,158
91 25,684 ,139 ,139
72 25,606 ,142 ,111
54 25,599 ,142 ,076
11 25,290 ,151 ,095
103 24,307 ,185 ,345
112 24,258 ,186 ,292
13 24,248 ,187 ,230
48 24,033 ,195 ,247
34 23,548 ,214 ,384
53 23,481 ,217 ,342
39 23,425 ,219 ,297
4 23,325 ,223 ,274
23 23,232 ,227 ,250
84 23,210 ,228 ,202
120 23,142 ,231 ,174
99

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2


3 23,052 ,235 ,157
96 23,038 ,236 ,120
140 23,018 ,237 ,091
148 22,878 ,243 ,090
88 22,869 ,243 ,066
57 22,845 ,244 ,049
56 22,521 ,259 ,079
129 22,482 ,261 ,062
5 22,372 ,266 ,059
74 22,233 ,273 ,060
71 22,058 ,281 ,068
141 21,629 ,303 ,142
111 21,571 ,306 ,122
108 21,436 ,313 ,126
61 21,385 ,316 ,107
7 21,342 ,318 ,088
98 21,313 ,320 ,069
81 21,251 ,323 ,059
83 21,078 ,333 ,069
9 21,028 ,335 ,057
126 20,863 ,344 ,066
93 20,743 ,351 ,067
79 20,577 ,361 ,077
45 20,299 ,377 ,120
80 20,272 ,378 ,097
52 20,183 ,384 ,092
113 20,160 ,385 ,072
49 20,130 ,387 ,057
41 20,112 ,388 ,043
101 19,799 ,407 ,080
116 19,796 ,407 ,059
118 19,765 ,409 ,046
68 19,688 ,414 ,042
138 19,625 ,417 ,036
139 19,577 ,420 ,030
15 19,543 ,423 ,023
73 19,131 ,448 ,065
128 19,128 ,449 ,047
97 19,097 ,451 ,037
8 19,095 ,451 ,026
134 18,866 ,465 ,040
107 18,660 ,479 ,057
76 18,513 ,488 ,066
62 18,394 ,496 ,069
100

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2


124 18,062 ,518 ,135
38 18,056 ,519 ,104
24 18,034 ,520 ,083
26 17,810 ,535 ,118
43 17,740 ,540 ,109
59 17,610 ,549 ,118
136 17,593 ,550 ,093
33 17,586 ,550 ,070
122 17,571 ,551 ,053
133 16,692 ,611 ,378
85 16,673 ,612 ,328
89 16,343 ,634 ,479
42 16,277 ,639 ,456
117 16,271 ,639 ,394
106 16,237 ,641 ,351
44 16,100 ,651 ,375
101

Lampiran 2 Standardized Residual Covariances (Group number 1 - Default model)

Y Y Y Y Y Y Y Y X X X X X X X X X
Y Y
2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1
21 24
2 3 5 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Y
,0
2
00
1
Y ,0
,8
2 0
95
2 0
-
Y ,0
,2 ,4
2 0
73 2
3 0
4
- -
Y ,0
1, ,4 ,0
2 1
16 7 00
4 5
3 8
Y - ,8 ,3 ,0
,4
2 ,6 3 4 0
32
5 57 3 7 0
- -
Y ,3 - ,0
,1 ,9 ,7
1 5 ,5 0
38 9 8
5 9 16 0
3 2
- - -
Y 1, ,3 ,5 ,0
,2 1, ,6
1 13 6 9 0
0 24 6
4 3 8 2 0
3 7 9
- -
Y ,2 ,2 ,3 ,0
,1 ,2 ,3 ,6
1 3 9 1 0
49 01 1 4
3 7 5 3 0
9 7
- - - -
Y ,0 - ,7 ,0
,5 ,5 ,6 ,2 ,1
1 7 ,1 9 0
62 1 6 9 3
2 5 61 0 0
9 7 0 1
- - - -
Y 1, ,4 - ,2 ,4 ,0
,3 ,6 ,5 ,4
1 05 7 ,0 7 4 0
7 7 2 7
1 2 7 27 1 0 0
9 8 5 2
- - -
X - ,3 ,1 ,4 ,2 ,5 ,0
,9 ,8 ,7 ,5
2 ,2 3 7 9 3 8 0
8 33 4 2
1 52 9 4 3 9 2 0
3 7 2
- - - - -
X - ,1 ,0 ,2 ,1 ,0
,6 ,1 ,4 ,7 ,7 ,1
2 ,1 7 0 7 5 0
7 50 2 0 5 2
2 10 1 0 3 5 0
9 3 6 8 2
102

KUESIONER

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA

AIR (PSDA) PROVINSI JAWA TENGAH MELALUI KEPUASAN KERJA

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

IDENTITAS RESPONDEN :

1. Nama Responden : ……………………………………………………


2. Umur : ………….Tahun
3. Jenis Kelamin : ……………………………………………………
4. Masa kerja : ……………………………………………………
5. Pendidikan : a. SD
b.SMP
c.SMA
d.D3/S1

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER


Berilah peringkat (jawab) atas pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda cek
(√) pada huruf yang tersedia di depan jawaban yang paling tepat dengan keadaan
saudara :
a. Sangat Setuju (SS) Skor 5
b. Setuju (S) Skor 4
c. Netral (N) Skor 3
d. Tidak Setuju (TS) Skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1


103

NO PERTANYAAN DISIPLIN STS TS N S SS


1. Saya selalu tepat waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan.
2. Saya selalu menyelesaikan tugas dengan
penuh tanggung jawab.
3. Saya selalu mematuhi peraturan yang sudah
ditetapkan.
4. Saya selalu datang ke kantor dengan tepat
waktu.

NO PERTANYAAN LINGKUNGAN STS TS N S SS


1. Suasana kerja dilingkungan kerja saya sangat
nyaman dan kondusif
2. Lingkungan kerja antar sesama karyawan
membuat saya giat bekerja lebih keras
3. Fasilitas kerja di tempat saya bekerja sangat
lengkap
4 Pimpinan memberikan tugas sesuai dengan
kemampuan karyawan.
5 Saya memiliki hubungan yang baik dengan
rekan kerja.

NO PERTANYAAN KEPUASAN STS TS N S SS


1. Saya menyukai dengan dasar yang digunakan untuk
promosi dalam kantor
2. Saya puas dengan pengakuan dan penghargaan yang
diberikan
3. Ketika saya meminta rekan kerja melakukan pekerjaan
tertentu pekerjaan tersebut diselesaikan dengan baik.
4. Saya puas dengan gaji yang diterima selama bekerja.
5. Saya merasa puas dengan hasil kerja yang saya berikan
kepada organsasi.

NO PERTANYAAN KINERJA STS TS N S SS


1. Hasil pekerjaan saya sudah sesuai dengan
target yang di berikan
2. Saya mampu bekerja sama dengan rekan
kerja satu bagian maupun bagian lain dengan
baik
3. Saya selalu tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
4. Saya selalu datang tepat waktu sesuai dengan
jam kerja yang ditentukan.
5. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
teliti sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
104

TABEL TABULASI RESPONDEN

Respo X X X X X X X X X Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
nden 11 12 13 14 21 22 23 24 25 11 12 13 14 15 21 22 23 24 25

1 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3
2 3 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5
5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
6 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 4
7 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4
8 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
9 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4
10 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5
11 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
12 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4
14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
15 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
16 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3
17 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
18 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5
19 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4
20 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4
21 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
22 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
23 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4
24 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3
25 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2
26 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4
27 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
28 4 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 5 5 3 3 3 2
29 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4
32 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5
33 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5
34 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
35 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
38 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4
39 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3
40 4 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
105

41 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
42 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3
43 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4
44 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
45 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4
47 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4
48 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4
49 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
50 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4
51 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 4 5 5 5 4 3 4 3
52 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3
53 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
54 3 4 3 3 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
55 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4
56 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
57 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
58 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3
60 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
61 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 3
62 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3
63 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
64 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5
65 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
66 4 3 3 2 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4
67 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
68 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
69 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4
70 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 5 5 4 3 3 4
71 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5
72 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5
73 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4
74 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 3 4
75 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4
76 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4
77 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
78 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
79 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
80 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 5 4 3 3 4
81 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
82 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
83 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
84 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3
106

85 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3
86 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3
87 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4
88 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
89 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
90 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
91 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
92 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2
93 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
94 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
95 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
96 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5
97 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
98 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4
99 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
100 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3
101 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4
102 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
103 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4
104 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5
105 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
106 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
107 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
108 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3
109 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4
110 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
111 3 4 3 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4
112 3 3 4 2 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3
113 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3
114 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
115 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
116 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3
117 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
118 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
119 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
120 3 3 2 2 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
121 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
122 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
123 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
124 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4
125 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
126 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
127 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
128 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
107

129 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4
130 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
131 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
132 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
133 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4
134 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3
135 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
136 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
137 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
138 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
139 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4
140 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
141 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4
142 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5
143 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
144 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
145 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
146 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4
147 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
148 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3
149 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
150 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2

Anda mungkin juga menyukai