Anda di halaman 1dari 233

BAHAN 1

Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II PENGADMINISTRASI UMUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

PROVINSI KALIMANTAN BARAT RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL PENGADMINISTRASI UMUM PADA INSPEKTORAT

PROVINSI KALIMANTAN BARAT Oleh : BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015 NAMA : ASIH MARETI JACUBSON

DIDAP LEANG, A.Md NIP : 19810322 201502 2 001 JABATAN : PENGADMINISTRASI

UMUM UNIT KERJA : INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT ANGKATAN /

NO. : IX / 03

1. 2. 2

2. 3. 3

3. 4. 4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kasih dan berkat-Nya Penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai

Dasar Profesi PNS Pengadministrasi Umum Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak

memberikan kesempatan, bantuan dan saran, terutama kepada : 1. Bapak Drs. Junaidi,

MM selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Barat. 2. Bapak

Drs. John Itang OE, MM selaku Inspektur Provinsi Kalimantan Barat. 3. Bapak Drs. H.

Laksamana selaku Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan Provinsi

Kalimantan Barat. 4. Ibu Hj. Uni Masni, S.Sos selaku Mentor yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi. 5. Bapak Drs, H. Makmur Zakaria, M.Si selaku Coach yang

telah memberikan bimbingan dan motivasi 6. Keluarga besar, khususnya Suamiku

Dominikus Dakota, S.Hut yang telah memberikan dukungan. 7. Rekan Kerja, khususnya

Dwi, Okta, Bery, Rama, Soraya serta 8. Rekan peserta Diklat Prajabatan Golongan II

ANGKATAN IX yang telah memberikan banyak bantuan. Penulis menyadari bahwa

rancangan aktualisasi ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat

membutuhkan masukan, kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Pontianak, November 2015 Penulis, Asih Mareti Jacubson Didap Leang, A.Md. NIP.

19810322 201502 2 001

4. 5. 5 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN

..............................................Error! Bookmark not defined. KATA

PENGANTAR.....................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................5

DAFTAR TABEL...........................................................................................................6

DAFTAR BAGAN.......................................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................................1 B.

Tujuan Aktualisasi .............................................................................................9 BAB

II.NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS...........................................................…..11 A.

Identifikasi Nilai-Nilai Dasar.......................................................................................11 B.

Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan...............................................................16 C.

Teknik Aktualisasi Nilai Dasar...................................................................................31

BAB III. RENCANA AKSI............................................................................................ 37


A. Jadwal Implementasi....................................................................................... 37 B.

Jadwal Konsultasi dengan Coach.............................................................................40 C.

Jadwal Konsultasi dengan Mentor............................................................................42 D.

Rencana Antisipasi Kendala......................................................................................43

BAB IV. PENUTUP..................................................................................................... 44

Simpulan.............................................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 45

BIODATA LAMPIRAN

5. 6. 6 DAFTAR TABEL Halaman Table 1. Identifikasi Nilai-nilai Dasar

.......................................................................... 12 Table 2. Keterkaitan Nilai Dasar

Dengan Kegiatan .................................................... 17 Table 3. Teknik Aktualisasi Nilai

Dasar ....................................................................... 31 Table 4. Jadwal

Implementasi..................................................................................... 36 Table 5. Jadwal

Konsultasi Dengan Coach................................................................. 40 Table 6. Jadwal

Konsultasi Dengan Mentor................................................................ 42 Table 7. Rencana

Antisipasi Kendala ......................................................................... 43

6. 7. 7 DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 1. Struktur Organisasi Kantor Inspektorat Prov.

Kalbar ………….......................6

7. 8. 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

salah satu unsur aparatur negara mempunyai peranan yang sangat strategis dalam

menyelenggarakan tugas- tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu

penting agar PNS memiliki profesionalisme dan kompetensi yang memadai untuk bisa

menjalankan tugas tersebut dengan baik dan penuh tanggung jawab. Pembentukan PNS
yang profesional diawali dengan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

(PNS) yang ditegaskan dalam Peraturan Kepala LAN Nomor 16 Tahun 2015 untuk

membentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai

dasar profesi PNS sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional

sebagai pelayan publik. Nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut disingkat sebagai ANEKA

yaitu : 1. Akuntabilitas; yang merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus

dicapai. 2. Nasionalisme; merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap

bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. 3. Etika Publik; merupakan

refleksi tentang standart/ norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku,

tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik. 4. Komitmen Mutu; yang merupakan kesadaran untuk

memberikan pelayanan publik yang berkualitas. 5. Anti Korupsi; merupakan sikap dan

perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk merugikan keuangan dan

perekonomian negara. Dalam proses pembelajaran diklat prajabatan pola baru ini terdapat

5 kegiatan yaitu : 1. Merancang aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS; 2.

Mempresentasikan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS; 3.

Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ditempat tugas atau tempat magang; 4. Melaporkan

dan mempresentasikan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar;

8. 9. 9 5. Menyusun aksi penyempurnaan aktualisasi nilai dasar. Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi

Kalimantan Barat mengadakan diklat prajabatan pola baru untuk CPNS golongan II dari

tanggal 16 November hingga 19 Desember 2015. Peserta diklat prajabatan melaksanakan

diklat dengan menggunakan sistem on-off campus. Pada saat on campus, peserta
mendapatkan materi mengenai pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS, setelah

mendapatkan pembelajaran tersebut diharapkan peserta juga bisa merancang rencana

kegiatan aktualisasi di lapangan nantinya. Dan berdasarkan rancangan aktualisasi tersebut

peserta diharapkan dapat mengaktualisasikan kelima nilai dasar pada saat kembali ke

tempat kerja (off-campus) serta nanti menginformasikan hasil aktualisasinya melalui

Laporan Aktualisasi. 1. Gambaran umum Organisasi Sejak urusan penyelenggaraan

pemerintahan yang dulunya hampir semua dilaksanakan melalui pemerintah pusat

didistribusikan kepada daerah berdasarkan kewenangan yang diatur undang-undang,

maka saat ini beraneka ragam urusan pemerintah dan pembangunan diselenggarakan

didaerah. Semua hal tersebut harus dilaksanakan secara terencana, tepat dan cepat. Oleh

karena sedemikian kompleksnya pelaksanaannya, maka diharuskan adanya pengawasan

yang intensif guna menjamin terselenggaranya urusan pemerintahan dan pembangunan

yang sesuai dengan peraturan dan undang-undang serta kerjasama yang serasi antara

pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pengawasan adalah proses pengamatan

daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan

yang dilakukan berjalan sesuai rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena

itu pentingnya pengawasan atas pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan itu bisa

terwujud dengan baik sebagai upaya mewujudkan Good Governance pemerintahan

terutama pemerintahan provinsi Kalimantan Barat. Sejak adanya Undang-Undang No.25

tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat,

9. 10. 10 tercantum juga dalam Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 65 dan Lembaran

Negara nomor 1106. Undang-Undang nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041.Undang-Undang nomor 10


Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Undang-Undang.Undang-Undang nomor 32

Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Tambahan Lembaran negara 4438.Peraturan

pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Provinsi sebagai Daerah

Otonom, Tambahan lembaran Negara Nomor 3952. Peraturan Pemerintah Nomor 20

Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 2003 tentang wewenang pengangkatan,

Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, keputusan Presiden Republik

Indonesia nomor 74 Tahun 2004 Tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, ditetapkan pula dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Berdasarkan dengan Perundang-

Undangan di atas tersebut, maka disusunlah Organisasi Perangkat Daerah yang

dinamakan Inspektorat provinsi, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan

Barat Nomor 10 Tahun 2008. Inspektorat sebagai sebagai Aparat Pengawas Internal

Pemerintah Daerah memiliki peran dan posisi yang sangat strategis baik ditinjau dari

aspek fungsi-fungsi manajemen maupun dari segi pencapaian visi dan misi serta

program-program pemerintah. Dari segi fungsi-fungsi dasar manajemen, ia mempunyai

kedudukan yang setara dengan fungsi perencanaan atau fungsi pelaksanaan. Sedangkan

dari segi pencapaian visi, misi dan program-program pemerintah, Inspektorat daerah

menjadi pilar yang bertugas sebagai pengawas sekaligus pengawal dalam pelaksanaan

program yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sebagai

pengawas internal, Inspektorat Daerah yang bekerja dalam organisasi pemerintah daerah

tugas pokoknya dalam arti yang lain adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan oleh manajemen puncak (Kepala Daerah) telah dipatuhi dan berjalan

sesuai

10. 11. 11 dengan rencana, menentukan baik atau tidaknya pemeliharaan terhadap kekayaan

daerah, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur dan kegiatan pemerintah daerah,

serta yang tidak kalah pentingnya adalah menentukan keandalan informasi yang

dihasilkan oleh berbagai Unit/Satuan Kerja sebagai bagian yang integral dalam organisasi

Pemerintah Daerah. Dari penjelasan itu dapat dikatakan bahwa Inspektorat Daerah

sebagai pengawas internal memiliki karakteristik yang spesifik, dan ia memiliki ciri

antara lain adalah: 1. Alat dalam organisasi Pemerintah Daerah yang menjalankan fungsi

quality assurance. 2. Pengguna laporan pengawas internal adalah top manajemen (Kepala

Daerah) dalam organisasi Pemerintah Daerah yang bersangkutan. 3. Dalam pelaksanaan

tugas seperti halnya pengawas eksternal dapat menggunakan prosedur pemeriksaan

bahkan harus memiliki prosedur yang jelas. 4. Kegiatan pemeriksaan bersifat pre-audit

atau build-in sepanjang proses kegiatan berlangsung. 5. Fungsi pemeriksaan yang

dilakukan lebih banyak bersifat pembinaan dan dalam praktiknya memberikan saran dan

pertimbangan kepada Kepala Daerah, ia tidak berwenang untuk menghakimi apalagi

menindak. Saat ini Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat didukung oleh 100 orang

pegawai yang berkerja sebagai satu kesatuan yang solid, dimana pegawai tersebut terdiri

dari 26 pegawai Jabatan Fungsional Auditor, 17 pegawai Jabatan Fungsional Pengawas

Pemerintah Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD), 10 pejabat struktural dan 47 pegawai

Jabatan Fungsional Umum dan Jabatan Fungsional Tertentu yang menempati posisi di

Sekretariat dan Bidang Inspektur Pembantu Wilayah I s/d IV. 2. Visi dan Misi Organisasi
Visi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat adalah “Terwujudnya akuntabilitas dan

profesionalisme pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah”.

11. 12. 12 Misi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat : 1. Meningkatkan kerja pengawasan

penyelenggaraan pemerintah daerah yang berhasil guna dan berdaya guna bagi

pemerintah daerah dan kesejahteraan masyarakat. 2. Meningkatkan kualitas SDM

aparatur pengawas internal pemerintahan yang profesionalisme dan handal. 3.

Mendorong peningkatan peran pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

melalui rekomendasi hasil pengawasan serta tindak lanjut hasil pengawasan. 4.

Mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah.

12. 13. 13 3. Struktur Organisasi Gambar Bagan 1. Bagan struktur organisasi Inspektorat

Provinsi Kalimantan Barat INSPEKTUR KELOMPOK JAFUNG SEKRETARIAT SUB

BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAGIAN ADMINISTRASI DAN

UMUM SUB BAGIAN RENCANA KERJA KEUANGAN DAN A DAN ASET

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV

INSPEKTUR PEMBANTU KHUSUS INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I

13. 14. 14 4. Tugas dan Fungsi Organisasi Inspektorat Provinsi mempunyai Tugas dan

Fungsi yaitu: Tugas Inspektorat Provinsi: 1. Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di daerah, pembinaan dan pengawasan atas

penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten/Kota, melaksanakan tugas dekonsentrasi

dan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Gubernur seuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. 2. Inspektorat Provinsi dipimpin oleh seorang

Inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur dan
secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Provinsi. Fungsi

Inspektorat Provinsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan pemerintah,

pembangunan dan kemasyarakatan pada wilayah I, Wilayah II, Wilayah III, Wilayah IV,

dan Inspektur Pembantu Khusus; 2. Pemberian dukungan atas penyeleggaraan

pemerintah daerah di bidang pengawasan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan wilayah I, Wilayah II, Wilayah III, Wilayah IV, dan Inspektur Pembantu

Khusus; 3. Pelaksanaan tugas di bidang pengawasan pemerintah, pembangunan dan

kemasyarakatan pada wilayah I, Wilayah II, Wilayah III, Wilayah IV, dan Inspektur

Pembantu Khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

4. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di

bidang pengawasan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan pada wilayah I,

Wilayah II, Wilayah III, Wilayah IV, dan Inspektur Pembantu Khusus; 5. Pembinaan dan

pengawasan penyelenggaraan tugas dan fungsi di bidang pengawasan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan pada kabupaten/kota; 6. Pemeriksaan, pengusutan,

pengujian dan penilaian tugas pengawasan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan pada wilayah I, Wilayah II, Wilayah III, Wilayah IV, dan Inspektur

Pembantu Khusus;

14. 15. 15 7. Pengelolaan rencana kerja, keuangan dan aset, administrasi kepegawaian serta

urusan administrasi dan umum di lingkungan Inspektorat Provinsi; 8. Pelaksanaan tugas

dekonsentrasi, tugas pembantuan dan tugas lainnya di bidang pengawasan pemerintah,

pembangunan dan kemasyarakatan yang diserahkan oleh Gubernur. 5. Tugas dan Fungsi

Subbag Administrasi dan Umum Subbag Administrasi dan Umum dipimpin oleh seorang

Kasubbag Adminstrasi dan Umum yang mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan
merumuskan bahan kebijakan pengelolaan administrasi dan umum, melakukan urusan

kepegawaian, organisasi dan tatalaksana penatausahaan surat menyurat dan urusan rumah

tangga serta urusan umum. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Kasubbag

Adminstrasi dan Umum mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan program

kerja Sub Bagian Administrasi dan Umum; b. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan

bahan kebijakan teknis di bidang administrasi dan umum; c. Pengawasan pelaksanaan

tugas dan fungsi staf di Sub Bagian Administrasi dan Umum; d. Pelaksanaan urusan

pemerintahan dan pelayanan umum di bidang administrasi dan umum di lingkungan

Inspektorat Provinsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e.

Pelaksanaan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan urusan operasional dan

pemeliharaan sarana dan prasarana kantor serta urusan umum lainnya, hukum dan

kehumasan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku; f. Pengelolaan

administrasi, Inventarisasi, pengkajian, analisis pelaporan; g. Pengelolaan urusan

kepegawaian; h. Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan

Inspektorat Provinsi; i. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi di bidang administrasi dan umum;

15. 16. 16 j. Penyusunan konsep saran dan pertimbangan kepada sekretaris berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsinya di bidang administrasi dan umum; k. Pelaksanaan monitoring,

evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang administrasi dan

umum l. Pelaksanaan tugas lain di bidang administrasi dan umum yang diserahkan oleh

Sekretaris. 6. Uraian Tugas Pengadministrasi Umum Secara garis besar, tugas

Pengadministrasi Umum yaitu mengkoordinir dan memonitor tata usaha (pengarsipan,

agenda dan distribusi surat), memberkaskan surat, melaksanakan pengarsipan surat,


memantau proses penerimaan/ pengiriman surat, mengarsip dan menyimpan surat /

dokumen, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. B. Tujuan Aktualisasi

1. Tujuan Umum Peserta Diklat Prajabatan Golongan II diharapkan mampu

mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS khususnya profesi pengadministrasi

umum di tempat tugas, yaitu di kantor Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. 2. Tujuan

Khusus Peserta Diklat Prajabatan Golongan II diharapkan mampu mengaktualisasikan

dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu : 1. Kemampuan

mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya. 2. Kemampuan

mengedepankan kepentingan nasional dalam melaksanakan tugas jabatannya. 3.

Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

16. 17. 17 4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya,

dan 5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan

korupsi deilingkungan instansi.

17. 18. 18 BAB II NILAI- NILAI DASAR PROFESI PNS A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar

Peserta diklat melalui identifikasi nilai-nilai dasar diharapkan nantinya mampu

menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam

penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat merasakan

manfaatnya secara langsung, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI

Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pendoman Diklat Prajabatan pola baru, Nilai dasar

tersebut merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan

profesi. Nilai- nilai dasar tersebut diantaranya adalah : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Berikut adalah informasi profesi

pengadministrasi umum yang relevan dengan nilai-nilai dasar :


18. 19. 19 Indikator Nilai Dasar Informasi yang Relevan dengan Nilai Dasar Daftar Kegiatan

Kebutuhan Stakeholder Tugas Organisasi Tugas Unit Tugas Pegawai 1 2 3 4 5 6 7

ANEKA ; a. Akuntabilitas (jujur, tanggung jawab, kejelasan target, netral, mendahulukan

kepentingan publik, transparan, partisipatif, adil, konsistensi) b. Nasionalisme (jujur, non

diskriminasi, disiplin, kerja keras, cinta tanah air, tanggung jawab, rela berkorban, Rekan

kerja, Auditor, Pengawas Pemerintah dan Pimpinan berharap kepada aparatur pemerintah

(PNS) profesi tenaga teknis agar melaksanakan tugas dengan jujur, tanggung jawab, adil,

konsisten, non diskriminasi, disiplin, kerja keras, cinta tanah air, sopan, menghargai

komunikasi, kreatif, peduli, semangat Melaksanakan Visi dan Misi Inspektorat Prov.

Kalbar yaitu : Visi Inspektorat Prov. Kalbar: “Terwujudnya akuntabilitas dan

profesionalisme pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah”. Misi Inspektorat

Prov. Kalbar : 1. Meningkatkan kerja pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah

yang berhasil guna dan berdaya guna Subbag Administrasi dan Umum yang mempunyai

tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan pengelolaan administrasi

dan umum, melakukan urusan kepegawaian, organisasi dan tatalaksana penatausahaan

surat menyurat dan urusan 1. Mengetik Surat Tugas Diklat, Bimtek, Sosialisasi Pegawai.

2. Mengetik surat ijin cuti pegawai 3. Mengolah surat masuk dan keluar yang telah

selesai di proses sesuai dengan jenis surat untuk dilakukan pengarsipan 4.

Mendokumentasi kan arsip angka kredit jabatan fungsional 1. Menerima disposisi dari

Kasubbag Administrasi dan Umum untuk mengetik Surat ijin cuti pegawai serta Surat

tugas bagi pegawai yang ditugaskan serta untuk mengikuti Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi

Pegawai 2. Mengetikan surat tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi 3. Mengetik surat ijin cuti

pegawai 4. Menyampaikan surat tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi dan surat ijin cuti
pegawai tersebut kepada Kasubbag Administrasi dan umum untuk direvisi bila masih ada

perbaikan atau langsung di tandatangani bila telah disetujui dan setelah selesai langsung

diserahkan ke

19. 20. 20 tegang rasa, kerja sama) c. Etika Publik (non diskriminatif, tanggung jawab, jujur,

kesopanan, menghargai komunikasi, disiplin) d. Komitmen mutu (disiplin, peningkatan

kualitas) e.Anti Korupsi (jujur, peduli, disiplin, kerja keras, kreatif, semangat

kebangsaan, komunikatif, tanggung jawab) kebangsaan, dan komunikatif bagi pemerintah

daerah dan kesejahteraan masyarakat. 2. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pengawas

internal pemerintahan yang profesionalisme dan handal. 3. Mendorong peningkatan peran

pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui rekomendasi hasil

pengawasan serta tindak lanjut hasil pengawasan.Mewuj udkan pelaksanaan rumah

tangga serta urusan umum Auditor dan P2UPD yang telah selesai di proses (perintah

atasan) 5. Mengolah data dan tanda terima Laporan Pajak- pajak Pribadi (LP2P) bagian

persuratan untuk proses selanjutnya. 5. Surat masuk untuk bagian umum dan administrasi

yang telah selesai di proses dari bagian persuratan di data dan diregistrasi sebelum di

arsipkan ke file dokumen bagian umum dan administrasi 6. Surat keluar dari bagian

umum dan administrasi yang telah selesai di proses di data dan diregistrasi sebelum di

arsipkan ke file dokumen bagian umum dan administrasi 7. Mengumpulkan dan

menyusun berkas-berkas angka kredit jabatan fungsional auditor kemudian mendata dan

menyimpan arsip angka kredit secara rapi di file arsip angka kredit Auditor

20. 21. 21 reformasi birokrasi di daerah. 8. Mengumpulkan dan menyusun berkas-berkas

angka kredit jabatan fungsional P2UPD, kemudian mendata dan menyimpan arsip angka

kredit secara rapi di file arsip angka kredit P2UPD 9. Memilah, menyusun, meneliti dan
mendata kembali keseluruhan tanda terima LP2P yang telah di tandatangani tim LP2P

pusat dan Sekretaris Inspektorat Provinsi Kalbar. 10. Memberi penomoran pada lembar

tanda terima LP2P berdasarkan nomor urutan SKPD pada data keseluruhan SKPD yang

menyerahkan berkas LP2P secara lengkap. 11. Menyusun tanda terima LP2P berdasarkan

SKPD dan menyiapkannya untuk

21. 22. 22 dikirimkan kembali ke SKPD terkait yang telah mengumpulkan berkas. Tabel 1.

Identifikasi Nilai-nilai Dasar

22. 23. 23 B. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan Kegiatan yang akan diaktualisasikan

di tempat kerja harus memiliki keterkaitan dengan nilai dasar sehubungan dengan

represetasi ilmu yang sudah diperoleh selama on campus tentang ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) Penerapan beberapa

nilai-nilai dasar tersebut yang terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan di unit kerja,

terdapat pada tabel dibawah ini :

23. 24. 24 No Kegiatan Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan Tugas 1 Menerima disposisi dari

Kasubbag Administrasi dan Umum untuk mengetik Surat ijin cuti pegawai serta Surat

tugas bagi pegawai yang ditugaskan serta untuk mengikuti Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi

Pegawai Akuntabilitas  Tanggung jawab Dalam menerima disposisi dari Kasubbag

Administrasi dan Umum untuk mengetik Surat ijin cuti pegawai serta Surat tugas bagi

pegawai yang ditugaskan serta untuk mengikuti Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi Pegawai saya

akan menerima tugas tersebut karena Kasubbag Administrasi dan Umum telah

mempercayakan pekerjaan tersebut kepada saya (Tanggung jawab; Akuntabilitas).

Nasionalisme  Menghormati keputusan Saya akan menghargai dan menghormati

pimpinan saya, Kasubbag Administrasi dan Umum yang telah memberi saya amanah
tersebut oleh karena sudah merupakan tugas dan tanggungjawab saya (Menghormati

keputusan; Nasionalisme) Etika Publik  Taat Perintah Saya akan menjalankan perintah

Kasubbag Administrasi dan Umum untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secepatnya

agar bisa dilanjutkan ke proses selanjutnya (Taat Perintah; Etika Publik). Komitmen

Mutu  Efektifitas Agar pekerjaan saya menjadi efektif, saya nantinya akan

menggunakan format yang telah sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas yang

sudah tersedia pada sistem komputer kantor (Efektifitas; Komitmen Mutu) Anti Korupsi

Perintah dari Kasubbag Administrasi dan Umum akan saya

24. 25. 25  Peduli kerjakan dengan terencana agar pekerjaan tersebut bisa segera

terselesaikan tepat waktu (Peduli; Anti Korupsi). 2 Mengetikan surat tugas Diklat/

Bimtek/ Sosialisasi Akuntabilitas  Kejelasan Target Saya akan memastikan yang

diinginkan dari informasi yang ada dari asal surat tugas tersebut agar tidak mengalami

kesalahan informasi ketika mengetik surat tugas (Kejelasan Target; Akuntabilitas).

Nasionalisme  Jujur Kemudian jika belum ada nama yang dipanggil untuk mengikuti

diklat/ bimtek/ sosialisasi pegawai dan saya yang diperintahkan untuk mencari orang

yang tepat untuk mengikuti kegiatan tersebut, saya akan memastikan dengan tepat siapa

saja yang seharusnya berhak mengikuti kegiatan tersebut dan segera menginformasikan

kepada yang bersangkutan tentang hal tersebut. (Jujur; Nasionalisme) Etika Publik 

Cermat Berdasarkan surat undangan diklat/bimtek/ sosialisasi saya akan dengan teliti

memastikan bahwa informasi dari surat yang diterima tersebut benar-benar tertuang

dengan baik di surat tugas yang saya ketik, sehingga tidak menjadi kendala di lain waktu

sehubungan dengan surat tugas tersebut nantinya (Cermat; Etika Publik). Komitmen
Mutu  Efisien Agar memudahkan saya dalam proses pencarian data orang tersebut, saya

akan memilahnya dari file data

25. 26. 26 pegawai di komputer tentang informasi pegawai yang sudah mengikuti diklat/

bimtek/ sosialisasi pegawai dan mengetiknya memakai program Ms. Word yang filenya

telah tersedia (Efisien; Komitmen Mutu). Anti Korupsi  Adil Saya akan memastikan

agar hanya yang belum mengikuti diklat serupa dan sesuai dengan bidang kerjanya yang

akan diikutkan untuk menambah kompetensi pegawai yang bersangkutan (Adil; Anti

Korupsi) 3 Mengetik surat ijin cuti pegawai Akuntabilitas  Tanggung Jawab Ketika saya

akan mengetikan surat ijin cuti pegawai saya akan melaksanakan tugas tersebut dengan

baik dan selesai tepat waktu (Tanggung Jawab; Akuntabilitas) Nasionalisme  Kerjasama

Saya akan berkoordinasi dengan pegawai yang mengajukan cuti karena hal tersebut

berhubungan dengan kepentingan pribadi pegawai yang bersangkutan sehingga harus

dipastikan benar bahwa jadwal rencana cuti tersebut tidak berbenturan dengan pekerjaan

pokok si pegawai di waktu yang sama (Kerjasama; Nasionalisme). Etika Mutu  Cermat

Saya akan teliti ketika menuangkan informasi pegawai, tujuan cuti dan jangka waktu cuti

ketika mengetikan surat tugas tersebut memakai program Ms. Word yang filenya telah

tersedia dan tetap berpedoman kepada PP No.24 tahun 1976 tentang peraturan cuti PNS

(Cermat; Etika

26. 27. 27 Mutu) Komitmen Mutu  Efektifitas Saya akan mengerjakannya dengan

menggunakan peralatan komputer kantor memakai program Ms. Word agar lebih cepat

dalam menyelesaikannya (Efektifitas; Komitmen Mutu). Anti Korupsi  Peduli Saya akan

menyelesaikan proses pengetikan surat ijin cuti pegawai dengan fokus dan terencana agar

hasilnya sempurna dan sesuai dengan rencana (Peduli; Anti Korupsi). 4 Menyampaikan
surat tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi dan surat ijin cuti pegawai tersebut kepada

Kasubbag Administrasi dan umum untuk direvisi bila masih ada perbaikan atau langsung

di tandatangani bila telah disetujui dan setelah selesai langsung diserahkan ke bagian

persuratan untuk proses selanjutnya Akuntabilitas  Tanggung jawab Saya akan

menunjukan hasil pekerjaan saya dalam menyampaikan surat tugas Diklat/ Bimtek/

Sosialisasi dan surat ijin cuti pegawai tersebut kepada Kasubbag Administrasi dan umum

bahwa saya telah selesai melaksanakan tugas yang diperintahkan yaitu mengetik surat

tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi dan surat ijin cuti pegawai (Tanggung jawab;

Akuntabilitas) Nasionalisme  Menghormati Keputusan Saya akan menghormati

keputusan Kasubbag Administrasi dan umum bila menurut Kasubbag Administrasi dan

umum ada hal yang masih harus direvisi dari surat tugas yang telah dibuat tersebut

(Menghormati keputusan; Nasionalisme) Etika Publik Saya akan segera melakukan

perbaikan atas revisi tersebut

27. 28. 28  Taat Perintah sebelum di ajukan kembali kepada Kasubbag Administrasi dan

umum untuk kemudian siap di periksa dan di tandatangani bila surat tugas tersebut sudah

sesuai dengan harapan Kasubbag Administrasi dan umum (Taat Perintah; Etika Publik)

Komitmen Mutu  Berorientasi Mutu Saya akan memastikan bahwa surat tugas tersebut

telah benar dibuat dan ditandatangi Kasubbag Administrasi dan umum sebagai bukti

bahwa surat tugas tersebut siap di gunakan sebagaimana mestinya dan segera di serahkan

kebagian persuratan lanjutkan ke proses selanjutnya (Berorientasi mutu; Komitmen

Mutu) Anti Korupsi  Mandiri Saya akan mengerjakan sendiri tugas tersebut sesuai

dengan tupoksi saya (Mandiri; Anti Korupsi). 5 Surat masuk untuk bagian umum dan

administrasi yang telah selesai di proses dari bagian persuratan di data dan diregistrasi
sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian umum dan administrasi Akuntabilitas 

Konsisten Saya akan memastikan bahwa setiap surat masuk untuk bagian umum dan

administrasi yang telah selesai di proses dari bagian persuratan di data dan diregistrasi

memakai program Ms. Word dikomputer sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian

umum dan administrasi (Konsisten; Akuntabilitas) Nasionalisme  Disiplin Saya akan

dengan teratur memilah surat-surat masuk untuk bagian umum dan administrasi yang

telah selesai di proses dari bagian persuratan tersebut dan memasukannya ke file

28. 29. 29 dokumen sesuai dengan asal dan jenis suratnya (Penting/Biasa). (Disiplin;

Nasionalisme) Etika Publik  Cermat Proses pendataan dan registrasi memakai program

Ms. Word dikomputer akan saya lakukan dengan cermat dan teliti agar tidak terjadi

kesalahan ketika memfilekannya nantinya di tempat arsip surat masuk (Cermat; Etika

Publik) Komitmen Mutu  Efesiensi Saya akan memfilekan arsip surat masuk untuk

bagian umum dan administrasi yang telah selesai di proses dari bagian persuratan dengan

rapi dan disertai dengan daftar surat masuk perperiode tertentu yang diketik dengan

menggunakan program Ms. Excel di komputer agar mudah melakukan pengecekan

melalui daftar surat masuk tersebut jika diperlukan kembali nantinya (Komitmen Mutu;

Efesiensi) Anti Korupsi  Kerja keras Saya akan berusaha dengan baik mengerjakan

tugas tersebut karena pembuatan daftar surat masuk untuk arsip sebelumnya jarang

dilakukan di bagian administrasi dan umum (Kerja Keras; Anti Korupsi). 6 Surat keluar

dari bagian umum dan administrasi yang telah selesai di proses di data dan diregistrasi

Akuntabilitas  Konsisten Saya akan memastikan bahwa setiap surat keluar untuk bagian

umum dan administrasi yang telah selesai di proses didata dan diregistrasi memakai

program Ms. Word


29. 30. 30 sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian umum dan administrasi dikomputer

sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian umum dan administrasi (Konsisten;

Akuntabilitas) Nasionalisme  Disiplin Saya akan dengan teratur memilah surat-surat

keluar untuk bagian umum dan administrasi yang telah selesai di proses dan

memasukannya ke file dokumen sesuai dengan tujuan dan jenis suratnya (Penting/Biasa).

(Disiplin; Nasionalisme) Etika Publik  Cermat Proses pendataan dan registrasi memakai

program Ms. Word dikomputer akan saya lakukan dengan cermat dan teliti agar tidak

terjadi kesalahan ketika memfilekannya nantinya di tempat arsip surat masuk (Cermat;

Etika Publik) Komitmen Mutu  Efesiensi Saya akan memfilekan arsip surat masuk

untuk bagian umum dan administrasi yang telah selesai di proses dari bagian persuratan

dengan rapi dan disertai dengan daftar surat masuk perperiode tertentu yang diketik

dengan menggunakan program Ms. Excel di komputer agar mudah melakukan

pengecekan melalui daftar surat masuk tersebut jika diperlukan kembali nantinya

(Komitmen Mutu; Efesiensi) Anti Korupsi  Kerja keras Saya akan berusaha dengan baik

mengerjakan tugas tersebut karena pembuatan daftar surat masuk untuk arsip

30. 31. 31 sebelumnya jarang dilakukan di bagian administrasi dan umum (Kerja Keras; Anti

Korupsi). 7 Mengumpulkan dan menyusun berkas-berkas angka kredit jabatan fungsional

auditor kemudian mendata dan menyimpan arsip angka kredit secara rapi di file arsip

angka kredit Auditor. Akuntabilitas  Netral Saya akan mengumpulkan dan menyusun

berkas-berkas angka kredit jabatan fungsional auditor kemudian mendata berkas

berdasarkan daftar rekapnya tanpa membeda- bedakan auditor satu dengan yang lainnya.

(Netral; Akuntabilitas) Nasionalisme  Tanggung Jawab Saya akan melakukan berusaha,

jangan sampai ada berkas yang tercecer atau hilang dan saya akan memastikan berkas
tersebut tersimpan dengan rapi di tempatnya, sehingga kapanpun dibutuhkan oleh auditor

akan dengan mudah bisa diperoleh kembali (Tanggung Jawab; Nasionalisme) Etika

Publik  Menjaga Rahasia Karena berkas angka kredit berhubungan dengan kepentingan

jabatan auditor untuk kenaikan pangkat/golongan dan gaji berkalanya serta bukti

kinerjanya, oleh karena itu penting untuk menjaga rahasia berkas masing-masing auditor

tersebut dan memastikan berkas angka kredit tersebut tersimpan dengan rapi dan aman

(Menjaga Rahasia; Etika Publik) Komitmen Mutu  Efesiensi Berkas angka kredit auditor

tersebut selain saya akan simpan di file yang sama yaitu berkas angka kredit, saya

31. 32. 32 juga akan menyimpannya di file masing-masing auditor agar apabila kapan saja

masing-masing dari auditor tersebut membutuhkan berkasnya, bisa langsung di akses di

file arsipnya masing-masing (Efesiensi; Komitmen Mutu) Anti Korupsi  Mandiri Saya

sendiri akan mengerjakan tugas tersebut dengan terencana agar hasilnya sesuai dengan

yang diinginkan (Mandiri; Anti Korupsi). 8 Mengumpulkan dan menyusun berkas-berkas

angka kredit jabatan fungsional P2UPD, kemudian mendata, meregistrasi dan

menyimpan arsip angka kredit secara rapi di file arsip angka kredit P2UPD. Akuntabilitas

 Netral Saya akan mengumpulkan dan menyusun berkas-berkas angka kredit jabatan

fungsional kemudian mendata berkas berdasarkan daftar rekapnya tanpa membeda-

bedakan P2UPD yang satu dengan yang lainnya. (Netral; Akuntabilitas) Nasionalisme 

Tanggung Jawab Saya akan melakukan berusaha, jangan sampai ada berkas yang tercecer

atau hilang dan saya akan memastikan berkas tersebut tersimpan dengan rapi di

tempatnya, sehingga kapanpun dibutuhkan oleh P2UPD akan dengan mudah bisa

diperoleh kembali (Tanggung Jawab; Nasionalisme) Etika Publik  Menjaga Rahasia

Karena berkas angka kredit berhubungan dengan kepentingan jabatan P2UPD untuk
kenaikan pangkat/golongan dan gaji berkalanya serta bukti kinerjanya, oleh karena itu

penting untuk menjaga rahasia

32. 33. 33 berkas masing-masing P2UPD tersebut dan memastikan berkas angka kredit

tersebut tersimpan dengan rapi dan aman (Menjaga Rahasia; Etika Publik) Komitmen

Mutu  Efesiensi Berkas angka kredit P2UPD tersebut selain saya akan simpan di file

yang sama yaitu berkas angka kredit P2UPD, saya juga akan menyimpannya di file

masing-masing pengawas pemerintah agar apabila kapan saja masing- masing dari

pengawas pemerintah tersebut membutuhkan berkasnya, bisa langsung di akses di file

arsipnya masing- masing (Efesiensi; Komitmen Mutu) Anti Korupsi  Mandiri Saya

sendiri akan mengerjakan tugas tersebut dengan terencana agar hasilnya sesuai dengan

yang diinginkan (Mandiri; Anti Korupsi). 9 Memilah, menyusun, meneliti dan mendata

kembali keseluruhan tanda terima LP2P 2015 yang telah di tandatangani tim LP2P pusat

dan Sekretaris Inspektorat Provinsi Kalbar. Akuntabilitas  Tanggung Jawab Dalam

proses memilah, menyusun, meneliti dan mendata kembali keseluruhan tanda terima

LP2P 2015 yang telah di tandatangani tim LP2P pusat dan Sekretaris Inspektorat Provinsi

Kalbar, saya akan berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan baik sampai tuntas

(Tanggung Jawab; Akuntabilitas) Nasionalisme  Kerjasama Oleh karena pekerjaan

tersebut merupakan pekerjaan tim, saya akan bekerja dengan baik dan saling

menghormati antar anggota tim LP2P untuk bersama-sama

33. 34. 34 menyelesaikan pekerjaan tersebut sampai selesai (Kerjasama; Nasionalisme) Etika

Publik  Taat pada Peraturan Perundangan Saya akan memastikan setiap tanda terima

LP2P 2015 yang telah ditandatangani haruslah dipastikan kelengkapan datanya sesuai

dengan Keputuan Presiden RI Nomor 33 tahun 1986 Jo Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 4 Tahun 2004 tentang Laporan Pajak-Pajak Pribadi bagi PNS di Lingkungan

Departemen Dalam Negeri dan PNS Daerah. Apabila masih ada tanda terima yang belum

lengkap, akan dipastikan kelengkapannya terlebih dahulu sebelum di beri penomoran dan

dikembalikan kepada pegawai di SKPD masing-masing (Taat pada peraturan

perundangan; Etika publik) Komitmen Mutu  Berorientasi Mutu Oleh karena berkas

tersebut nantinya akan dikembalikan lagi ke pegawai masing-masing SKPD, maka saya

akan memastikan bahwa ketika diteliti dan didata kembali melaluai data rekap LP2P

maka tanda terima LP2P 2015 tersebut telah benar data pegawai, asal SKPD, jabatan dan

golongan serta catatan kelengkapannya (Berorientasi mutu; Komitmen Mutu) Anti

Korupsi  Jujur Saya akan adil ketika melakukan tugas tersebut dan memastikan bahwa

semua pegawai SKPD yang

34. 35. 35 menyerahkan berkas LP2P dengan lengkap akan dilayani dengan baik dan adil,

dimana tanda terima akan dikembalikan kepada yang bersangkutan tanpa membedakan

asal SKPD-nya. (Jujur; Anti Korupsi) 10 Memberi penomoran pada lembar tanda terima

LP2P 2015 berdasarkan nomor urutan SKPD pada data keseluruhan SKPD yang

menyerahkan berkas LP2P secara lengkap. Akuntabilitas  Tanggung Jawab Dalam

proses pemberian nomor pada lembar tanda terima LP2P berdasarkan nomor urutan

SKPD pada data keseluruhan SKPD yang menyerahkan berkas LP2P secara lengkap,

saya akan melaksanakan tugas tersebut dengan baik sampai dengan selesai (Tanggung

Jawab; Akuntabilitas). Nasionalisme  Gotong Royong Saya akan menjalankan tugas

saya bersama dengan rekan kerja lain dalam tim dengan saling berkoordinasi dan saling

membantu sehingga proses penomoran tanda terima LP2P bisa terselesaikan dengan

cepat (Gotong Royong; Nasionalisme) Etika Publik  Cermat Proses penomoran dibuat
berdasarkan data rekapitulasi LP2P yang ada dilakukan secara manual oleh karena itu

saya akan melakukan tugas tersebut dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan

penulisan nomor ketika hal tersebut dilakukan (Cermat; Etika Publik) Komitmen Mutu 

Berorientasi Mutu Setelah penomoran pada tanda terima selesai dilakukan, saya akan

memastikan kembali bahwa penomoran tersebut

35. 36. 36 telah benar dicantumkan di lembar tanda terima LP2P tersebut (Berorientasi Mutu;

Komitmen Mutu) Anti Korupsi  Disiplin Saya akan disiplin sewaktu menyelesaikan

penomoran pada lembar tanda terima LP2P 2015 berdasarkan nomor urutan SKPD pada

data keseluruhan SKPD yang menyerahkan berkas LP2P secara lengkap (Disiplin; Anti

Korupsi) 11 Menyusun tanda terima LP2P 2015 berdasarkan SKPD dan menyiapkannya

untuk dikirimkan kembali ke SKPD terkait yang telah mengumpulkan berkas

Akuntabilitas  Tanggung Jawab Dalam menyusun tanda terima LP2P 2015 berdasarkan

SKPD dan menyiapkannya untuk dikirimkan kembali ke SKPD terkait yang telah

mengumpulkan berkas, saya akan memastikan terlebih dahulu seluruh kelengkapan data

pada tanda terima LP2P tersebut dengan mengeceknya (Tanggung jawab; Akuntabilitas)

Nasionalisme  Kerjasama Dalam pengerjaannya saya akan bekerja dengan baik dalam

tim kerja serta saling mendukung agar penyusunan tanda terima LP2P dan proses

persiapan pengiriman bisa berlangsung dengan cepat dan selesai tepat waktu (Kerjasama;

Nasionalisme) Etika Publik  Cermat Saya akan lebih teliti dan cermat ketika melakukan

tugas tersebut agar tidak ada tanda terima LP2P pegawai yang tertukar SKPDnya

(Cermat; Etika Publik) Komitmen Mutu Saya akan memastikan bahwa tanda terima

tersebut benar-
36. 37. 37  Berorientasi Mutu benar telah sesuai data dan jumlahnya untuk dipersiapkan

dikirimkan ke tujuannya (Berorientasi Mutu; Komitmen Mutu) Anti Korupsi  Kerja

Keras Saya akan mengerjakan tugas tersebut dengan tekun untuk menyelesaikan tugas

tersebut tepat waktu. (Kerja Keras; Anti Korupsi) Tabel 2. Keterkaitan Nilai Dasar

dengan Kegiatan

37. 38. 38 C. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Dalam melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar

profesi PNS terdapat beberapa teknik yang digunakan, teknik tersebut diuraikan pada

tabel di bawah ini : No Nilai Dasar Dan Teknik Aktualisasi Uraian Penggunaan Teknik

Aktualisasi Nilai Dasar Dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain Dan Perwujudan Visi

Organisasi 1 Penerapan nilai dasar ANEKA dalam kegiatan menerima disposisi dari

Kasubbag Administrasi dan Umum untuk mengetik Surat ijin cuti pegawai serta Surat

tugas bagi pegawai yang ditugaskan serta untuk mengikuti Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi

Pegawai dengan teknik efektifitas dan diskusi Interaktif Digunakan teknik efektifitas

yang merupakan keaktifan dan kesesuaian dalam suatu kegiatan untuk melaksanakan

tugas dengan sasaran yang dituju, dimana saya akan segera melaksanakan tugas tersebut

setelah didiskusikan terlebih dahulu dengan Kasubbag Administrasi dan Umum. Saya

akan berdiskusi dengan atasan bila ada hal-hal yang perlu dievaluasi terlebih dahulu.

Sehubungan dengan hal tersebut digunakan teknik diskusi interaktif yang merupakan

kegiatan interaksi aktif sehubungan dengan topik tertentu yang dibahas oleh dua orang

atau lebih. Manfaatnya untuk memudahkan saya menjalankan tugas yang diperintahkan

sesuai dengan yang direncanakan. 2 Penerapan nilai dasar ANEKA dalam kegiatan

mengetikan surat tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi dengan teknik sistematis Digunakan

teknik sistematis yaitu segala usaha untuk merumuskan sesuatu dalam hubungan yang
teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh dan

menyeluruh, dimana prosesnya setelah surat undangan Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi yang

menjadi dasar pembuatan surat tugas diterima, saya kemudian mengetikan surat tugas

tersebut menggunakan program komputer Ms. Word yang naskahnya telah siap

digunakan dan berpatokan pada tata naskah dinas. Manfaatnya yaitu agar surat tugas

tersebut bisa segera di sampaikan kepada Kasubbag Administrasi dan Umum untuk

38. 39. 39 di revisi/ ditandatangani. 3 Penerapan nilai dasar ANEKA dalam kegiatan

mengetikan surat tugas cuti pegawai dengan teknik sistematis Digunakan teknik

sistematis yaitu segala usaha untuk merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur

dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh dan menyeluruh.

Dimana prosesnya, setelah memo pembuatan surat cuti yang berisi data pegawai yang

mengajukan cuti di terima Saya mengetikan surat cuti menggunakan program Ms. Word

yang naskahnya telah siap digunakan. Dan juga pada saat pembuatan surat tersebut saya

berpedoman pada PP No. 24 Tahun 1976 Tentang Peraturan Cuti. Manfaatnya adalah

agar Surat Cuti Pegawai tersebut bisa segera di sampaikan kepada Kasubbag

Administrasi dan Umum untuk di revisi/ ditandatangani. 4 Penerapan nilai dasar ANEKA

dalam kegiatan penyampaian surat tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi dan surat ijin cuti

pegawai kepada Kasubbag Administrasi dan umum dengan teknik diskusi Interaktif

Digunakan teknik diskusi interaktif yaitu merupakan kegiatan interaksi aktif sehubungan

dengan topik tertentu yang dibahas oleh dua orang atau lebih. Diskusi Interaktif yang

dilakukan dengan Kasubbag Administrasi dan umum tentang perbaikan apa yang perlu

dilakukan jika masih ada revisi dan segera melakukan perbaikan, manfaatnya adalah agar

surat tugas dan surat cuti pegawai tersebut bisa segera ditandatangani bila telah disetujui
dan langsung diserahkan ke bagian persuratan untuk proses selanjutnya 5 Penerapan nilai

dasar ANEKA dalam kegiatan Surat masuk untuk bagian umum dan administrasi yang

telah selesai di proses dari bagian persuratan Digunakan teknik berpikir kreatif yaitu cara-

cara baru untuk menemukan dan menggali ide baru yang berguna. Surat masuk untuk

bagian umum dan administrasi yang telah selesai di proses dari bagian persuratan di

kumpulkan di akhir hari, di

39. 40. 40 di data dan diregistrasi sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian umum dan

administrasi dengan teknik berpikir kreatif. data dan di sortir berdasarkan maksud dan

jenis surat (penting/biasa) dan diregistrasi di file dokumen surat masuk di komputer

dengan menggunakan program Ms.Excel sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian

umum dan administrasi. Serta disertai dengan daftar surat keluar perperiode tertentu yang

diketik dengan menggunakan program Ms. Excel di komputer, Manfaatnya untuk

memudahkan kami melakukan pengecekan kembali surat-surat masuk melalui daftar

surat masuk tersebut jika diperlukan kembali nantinya. 6 Penerapan nilai dasar ANEKA

dalam kegiatan Surat keluar dari bagian umum dan administrasi yang telah selesai di

proses di data dan diregistrasi sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian umum dan

administrasi dengan teknik berpikir kreatif. Digunakan teknik berpikir kreatif yaitu cara-

cara baru untuk menemukan dan menggali ide baru yang berguna. Surat keluar dari

bagian umum dan administrasi yang telah selesai di proses di kumpulkan di akhir hari, di

data dan di sortir berdasarkan tujuan dan jenis surat (penting/biasa) kemudian diregistrasi

di file dokumen surat keluar di komputer dengan menggunakan program Ms.Excel

sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian umum dan administrasi Serta disertai dengan

daftar surat keluar perperiode tertentu yang diketik dengan menggunakan program Ms.
Excel di komputer. Manfaatnya untuk memudahkan kami melakukan pengecekan

kembali surat-surat keluar melalui daftar surat keluar tersebut jika diperlukan kembali

nantinya. 7 Penerapan nilai dasar ANEKA dalam kegiatan mengumpulkan dan menyusun

berkas-berkas angka kredit jabatan fungsional Digunakan teknik sistematis yaitu segala

usaha untuk merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga

membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh dan

40. 41. 41 auditor kemudian mendata dan menyimpan arsip angka kredit secara rapi di file

arsip angka kredit Auditor dengan teknik sistematis menyeluruh. Berkas-berkas angka

kredit jabatan fungsional auditor dikumpulkan, digandakan dan disusun dengan rapi.

Berkas tersebut kemudian didata dengan menyusun daftarnya di file dokumen

menggunakan program komputer Ms.Excel. Berkas angka kredit di simpan secara rapi di

file arsip angka kredit Auditor dan di file pribadi masing-masing auditor. Manfaatnya

adalah agar para Auditor bisa menggunakannya sesuai kebutuhan serta para penilai angka

kredit bisa mengakses berkas angka kredit tersebut untuk melakukan penilaian angka

kredit auditor selanjutnya. 8 Penerapan nilai dasar ANEKA dalam kegiatan

mengumpulkan dan menyusun berkas-berkas angka kredit jabatan fungsional P2UPD,

kemudian mendata, meregistrasi dan menyimpan arsip angka kredit secara rapi di file

arsip angka kredit P2UPD dengan teknik sistematis. Digunakan teknik sistematis yaitu

segala usaha untuk merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga

membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh dan menyeluruh berkas-berkas angka

kredit jabatan fungsional Pengawas pemerintah (P2UPD) dikumpulkan, digandakan dan

disusun dengan rapi. Berkas tersebut kemudian didata dengan menyusun daftarnya di file

dokumen menggunakan program Ms.Excel. Berkas angka kredit di simpan secara rapi di
file arsip angka kredit Pengawas pemerintah (P2UPD) dan di file pribadi masing-masing

Pengawas pemerintah (P2UPD). Manfaatnya adalah agar para P2UPD bisa

menggunakannya sesuai kebutuhan serta para penilai angka kredit bisa mengakses berkas

angka kredit tersebut untuk melakukan penilaian angka kredit P2UPD selanjutnya.

41. 42. 42 9 Penerapan nilai dasar ANEKA dalam kegiatan memilah, menyusun, meneliti dan

mendata kembali keseluruhan tanda terima LP2P 2015 yang telah di tandatangani tim

LP2P pusat dan Sekretaris Inspektorat Provinsi Kalbar dengan teknik ketelitian dan

teknik kerjasama Digunakan teknik ketelitian yaitu kesesuaian diantara beberapa data

pengukuran yang sama yang dilakukan secara berulang. Tanda terima LP2P 2015 yang

telah di tandatangani tim LP2P pusat dan Sekretaris Inspektorat Provinsi Kalbar dipilah,

disusun, dan diteliti kembali informasi di dalamnya kemudian di data kembali

keseluruhan tanda terima tersebut berdasarkan nama-nama pegawai perSKPD yang telah

menyerahkan berkas LP2P dengan lengkap. Tugas tersebut dilaksanakan secara tim.

Untuk itu digunakan teknik kerjasama yaitu usaha bersama antara orang perorangan atau

kelompok untuk mencapai tujuan bersama yaitu agar pekerjaan bisa cepat di selesaikan.

10 Penerapan nilai dasar ANEKA dalam kegiatan memberi penomoran pada lembar

tanda terima LP2P 2015 berdasarkan nomor urutan SKPD pada data keseluruhan SKPD

yang menyerahkan berkas LP2P secara lengkap dengan teknik manual dan kerjasama.

Digunakan teknik manual yaitu teknik yang digunakan tanpa bantuan mesin atau alat-alat

canggih. Dimana prosesnya yaitu dalam pemberian nomor secara manual pada lembar

tanda terima LP2P 2015 tersebut didasarkan pada nomor urutan SKPD pada data rekap

keseluruhan SKPD yang telah menyerahkan berkas LP2P secara lengkap sebelumnya.

Dan karena ini kerja tim maka digunakan teknik kerjasama yaitu usaha bersama antara
orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Agar proses

penomoran bisa berlangsung dengan cepat. 11 Penerapan nilai dasar ANEKA dalam

kegiatan memberi penomoran pada lembar tanda terima LP2P 2015 berdasarkan nomor

urutan SKPD pada data Digunakan teknik berpikir kreatif yaitu cara-cara baru untuk

menemukan dan menggali ide baru yang berguna. Tanda terima LP2P 2015 yang telah

diberi penomoran berdasarkan urutan SKPD yang telah mengumpulkan berkas lengkap,

42. 43. 43 keseluruhan SKPD yang menyerahkan berkas LP2P secara lengkap dengan

berpikir kreatif dan kerjasama. dipisahkan lembarnya, lembar berwarna kuning untuk

arsip di Inspektorat sedangkan lembar berwarna putih/ asli disiapkan untuk dikirimkan

kembali ke SKPD terkait. Tugas tersebut dilaksanakan secara tim. Untuk itu digunakan

teknik kerjasama yaitu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk

mencapai tujuan bersama yaitu agar pekerjaan bisa cepat di selesaikan. Tabel 3. Teknik

Aktualisasi Nilai Dasar

43. 44. 44 BAB III RENCANA AKSI A. Jadwal Implementasi Jadwal dalam melakukan

kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel di bawah ini.: Nama Peserta : Asih

Mareti Jacubson Didap Leang, A.Md. Instansi : Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Tempat Aktualisasi : Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat No Kegiatan Nilai Dasar

Tanggal Pelaksanaan Output 1 Menerima disposisi dari Kasubbag Administrasi dan

Umum untuk mengetik Surat ijin cuti pegawai serta Surat tugas bagi pegawai yang

ditugaskan serta untuk mengikuti Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi Pegawai Akuntabilitas

Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi 30 November s/d 16 Desember

2015 Dokumentasi Memo Tugas membuat Surat Tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi dan

surat ijin cuti pegawai dalam bentuk fotocopy 2 Mengetikan surat tugas Diklat/ Bimtek/
Sosialisasi Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi 30

November s/d 16 Desember 2015 Dokumentasi Surat Tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi

yang belum ditandatangani dalam bentuk fotocopy 3 Mengetik surat ijin cuti pegawai

Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi 30 November s/d

16 Desember 2015 Dokumentasi Surat ijin cuti pegawai yang belum ditandatangani

dalam bentuk fotocopy 4 Menyampaikan surat tugas Diklat/ Bimtek/ Sosialisasi

Akuntabilitas Nasionalisme 30 November s/d 16 Dokumentasi Surat Tugas Diklat/

Bimtek/

44. 45. 45 dan surat ijin cuti pegawai tersebut kepada Kasubbag Administrasi dan umum

untuk direvisi bila masih ada perbaikan atau langsung di tandatangani bila telah disetujui

dan setelah selesai langsung diserahkan ke bagian persuratan untuk proses selanjutnya.

Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi Desember 2015 Sosialisasi dan surat ijin cuti

pegawai yang telah di tandatangani dan siap digunakan dalam bentuk fotocopy 5 Surat

masuk untuk bagian umum dan administrasi yang telah selesai di proses dari bagian

persuratan di data dan diregistrasi sebelum di arsipkan ke file dokumen bagian umum dan

administrasi Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi 30

November s/d 16 Desember 2015 Dokumentasi File dokumen surat masuk dan daftar

surat masuk dalam bentuk fotocopy dan foto 6 Surat keluar dari bagian umum dan

administrasi yang telah selesai di proses di data dan diregistrasi sebelum di arsipkan ke

file dokumen bagian umum dan administrasi Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik

Komitmen Mutu Anti Korupsi 30 November s/d 16 Desember 2015 Dokumentasi File

dokumen surat keluar dan daftar surat masuk dalam bentuk fotocopy dan foto 7

Mengumpulkan dan menyusun berkas-berkas angka kredit jabatan fungsional auditor


kemudian mendata dan menyimpan arsip angka kredit secara rapi di file arsip angka

kredit Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi 2

Desember 2015 Dokumentasi File dokumen Angka kredit Fungsional Auditor dalam

bentuk fotocopy dan foto

45. 46. 46 Auditor 8 Mengumpulkan dan menyusun berkas-berkas angka kredit jabatan

fungsional P2UPD, kemudian mendata dan menyimpan arsip angka kredit secara rapi di

file arsip angka kredit P2UPD Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu

Anti Korupsi 2 Desember 2015 Dokumentasi File dokumen Angka kredit Fungsional

P2UPD dalam bentuk fotocopy dan foto 9 Memilah, menyusun, meneliti dan mendata

kembali keseluruhan tanda terima LP2P yang telah di tandatangani tim LP2P pusat dan

Sekretaris Inspektorat Provinsi Kalbar. Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik

Komitmen Mutu Anti Korupsi 3 dan 4 Desember 2015 Dokumentasi dan lembar Tanda

terima LP2P 2015 dalam bentuk foto 10 Memberi penomoran pada lembar tanda terima

LP2P berdasarkan nomor urutan SKPD pada data keseluruhan SKPD yang menyerahkan

berkas LP2P secara lengkap. Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu

Anti Korupsi 7,8 dan 9 Desember 2015 Dokumentasi dan lembar Tanda terima LP2P

2015 yang telah diberi penomoran dalam bentuk foto. 11 Menyusun tanda terima LP2P

berdasarkan SKPD dan menyiapkannya untuk dikirimkan kembali ke SKPD terkait yang

telah mengumpulkan berkas. Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu

Anti Korupsi 10, 11 dan 14 Desember 2015 Dokumentasi Tanda terima LP2P 2015 dan

data nama pegawai SKPD yang siap dikirimkan dalam bentuk foto Tabel 4. Jadwal

Implementasi
46. 47. 47 B. Jadwal Konsultasi Dengan Coach Pada tabel dibawah ini merupakan gambaran

kegiatan konsultasi mengenai rancangan aktualisasi bersama coach. Nama Peserta : Asih

Mareti Jacubson Didap Leang, A.Md Instansi : Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Tempat Aktualisasi : Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat No Tanggal Kegiatan Output

Media komunikasi yang digunakan (telepon/ SMS/email/fax/dll) Paraf Coach 1 28-11-

2015 Konsultasi Rencana kegiatan aktualisasi dan Laporan Aktualisasi Pelaksanaan

kegiatan aktualisasi yang terencana dan pembuatan Laporan Aktualisasi Telepon/

Konsultasi Langsung 2 04-12-2015 Evaluasi satu Minggu Aktualisasi di minggu pertama

dan Konsultasi tahap 1 perkembangan Laporan Aktualisasi Saran dan koreksi untuk

kegiatan Aktualisasi serta perbaikan atas laporan aktualisasi Telepon/ Konsultasi

Langsung 3 8-12-2015 Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi Minggu ke 2 dan

Konsultasi tahap 2 perkembangan Laporan Aktualisasi Saran untuk kegiatan Aktualisasi

serta perbaikan atas laporan aktualisasi Telepon/ Konsultasi Langsung 4 11-12-2015

Evaluasi satu Minggu Aktualisasi Saran dan koreksi untuk kegiatan Telepon/ Konsultasi

47. 48. 48 di minggu ke-2 dan Konsultasi tahap 2 perkembangan Laporan Aktualisasi

Aktualisasi serta perbaikan atas laporan aktualisasi Langsung 5 15-12-2015 Melaporkan

hasil aktulisasi dan hasil akhir Laporan Aktualisasi serta rencana seminar Laporan

Aktualisasi Laporan aktualisasi yang siap untuk diseminarkan Telepon/ Konsultasi

Langsung Tabel 5. Jadwal Konsultasi dengan Coach

48. 49. 49 C. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor Pada tabel dibawah ini merupakan gambaran

kegiatan konsultasi mengenai rancangan aktualisasi bersama mentor. Nama Peserta :

Asih Mareti Jacubson Didap Leang, A.Md Instansi : Inspektorat Provinsi Kalimantan

Barat Tempat Aktualisasi : Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat No Tanggal Kegiatan


Output Paraf Mentor 1 30-11-2015 Pengarahan umum rencana Aktualisasi di kantor

Inspektorat Prov. Kalbar Petunjuk untuk pelaksanaan Aktualisasi 2 04-12-2015 Evaluasi

satu Minggu Aktualisasi di minggu pertama dan Konsultasi tahap 1 perkembangan

Laporan Aktualisasi Saran dan koreksi untuk kegiatan Aktualisasi serta perbaikan atas

laporan aktualisasi 3 8-12-2015 Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi Minggu ke 2

dan Konsultasi tahap 2 perkembangan Laporan Aktualisasi Saran untuk kegiatan

Aktualisasi serta perbaikan atas laporan aktualisasi 4 11-12-2015 Evaluasi satu Minggu

Aktualisasi di minggu ke-2 dan Konsultasi tahap 2 perkembangan Laporan Aktualisasi

Saran dan koreksi untuk kegiatan Aktualisasi serta perbaikan atas laporan aktualisasi 5

15-12-2015 Melaporkan hasil aktulisasi dan hasil akhir Laporan Aktualisasi serta rencana

seminar Laporan Aktualisasi Laporan aktualisasi yang siap untuk diseminarkan Tabel 6.

Jadwal Konsultasi dengan Mentor

49. 50. 50 D. Rencana Antisipasi Kendala No Kendala Yang Mungkin Terjadi Strategi

Mengatasi Kendala 1 Adanya perubahan teknis jadwal pelaksanaan aktualisasi

Mengganti pelaksanaan aktualisasi dengan jadwal di hari lainnya. Tabel 7. Rencana

Antisipasi Kendala

50. 51. 51 BAB IV PENUTUP Simpulan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pelayan publik

harus bekerja dengan terencana dan tekun untuk memberikan pelayanan yang terbaik

bagi masyarakat. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari fungsi pegawai ASN (Aparatur

Sipil Negara) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan

pemersatu bangsa. Pelayanan publik tersebut diterapkan dengan mengaitkannya pada

nilai-nilai ANEKA yaitu; Akuntabilitas, Nasionlisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi. Dengan adanya Nilai-nilai dasar profesi PNS diharapkan kualitas
pelayanan akan menjadi semakin baik, karena modal dasar untuk setiap pekerjaan yang

akan dilaksanakan berorientasi pada perbaikan terhadap mutu pelayanan yang

berkesinambungan, bebas dari korupsi dan membangun bangsa. Nilai – nilai dasar

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi menjadi

dasar bagi aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban dalam

instansi kerja masing-masing ASN. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan prajabatan

pola baru yang telah menekankan pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai – nilai

dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kerja, diharapkan akan muncul

aparatur negara yang professional serta menjadi pelayan masyarakat yang benar-benar

mencerminkan seorang aparatur dalam melaksanakan pelayanan publik yang baik.

51. 52. 52 DAFTAR PUSTAKA Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 2 Tahun 2013

(2013). Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat.

Pontianak. Gubernur Kalimantan Barat. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 23

Tahun 2015 (2015). Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2013 Tentang

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak.

Gubernur Kalimantan Barat. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015).

Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan Golongan II Pola Baru Tahun 2015 :

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan Golongan II Pola Baru

Tahun 2015: Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan

CPNS Golongan I dan Golongan II Pola Baru Tahun 2015 : Nasionalisme. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Indonesia. Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan

Golongan II Pola Baru Tahun 2015 : Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015).

Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan Golongan II Pola Baru Tahun 2015:

Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS

Golongan I dan Golongan II Pola Baru Tahun 2015 : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia. . Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi

Kalimantan Barat. (2015). Buku Panduan Diklat Prajabatan Pola Baru CPNS Golongan II

Umum Angkatan 8 dan 9 Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015, Pontianak : Badan

Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Barat.

52. 53. 53 BIODATA 1. NAMA DAN GELAR : ASIH MARETI JACUBSON DIDAP

LEANG, A.Md 2. JENIS KELAMIN : PEREMPUAN 3. NIP : 19810322 201502 2 001

4. AGAMA : KATOLIK 5. PANGKAT / GOL : PENGATUR/ II/c 6. TEMPAT/ TGL.

LAHIR : BALIKPAPAN/ 22 MARET 1981 7. STATUS PERKAWINAN : KAWIN 8.

JABATAN : PENGADMINISTRASI UMUM 9. UNIT KERJA : INSPEKTORAT

PROVINSI KALIMANTAN BARAT 10. ALAMAT UNIT KERJA : JALAN SUTAN

SYAHRIR NO.3, PONTIANAK NOMOR TELEPON : 0561 - 760282 NOMOR FAX

:0561 - 760281 11. ALAMAT RUMAH : JL. KARET KOMP. SURYA KENCANA I

BLOK H-6 JERUJU PONTIANAK BARAT 12. NOMOR TELEPON : - NOMOR HP :

081253849578 - 08115622381

53. 54. 54
54. 55. 55

BAHAN 2

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA PADA

PUSKESMAS SIDOMULYO

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MESUJI

OLEH :

dr. ANGGA WAHYU TRI WIBOWO

NIP. 19900309 201403 1002

BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DAERAH

PROPINSI LAMPUNG

TAHUN 2015

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA

PADA PUSKESMAS SIDOMULYO DINAS KESEHATAN

KABUPATEN MESUJI

NAMA : dr. ANGGA WAHYU TRI WIBOWO

NIP : 19900309 201403 1002

UNIT KERJA : PUSKESMAS SIDOMULYO

ORGANISASI : DINAS KESEHATAN

Telah disetujui hasil seminar Rancangan Aktualisasi pada hari ini ............................................

tanggal.....................................................................................................

COACH/ PEMBIMBING,
Drs. AGUS TRIONO, M.Pd

NIP.19631029 198901 1002

DISETUJUI MENTOR,

DJUMRI OBIENG

NIP. 19640720 198603 1 010

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah, Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah serta pertolongan-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan

rancangan aktualisasis ini. Rancangan aktualisasi dengan judul “RANCANGAN

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA PADA PUSKESMAS SIDOMULYO

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MESUJI” merupakan salah satu tugas dalam Diklat

Prajabatan CPNS Golongan III Angkatan V di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/kota Se-

Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015.

Pada kesempatan ini penulis haturkan terima kasih yang tulus kepada Drs. Agus Triono,

M.Pd selaku pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktunya. Rasa terima kasih

juga penulis haturkan kepada Kepala Puskesmas Sidomulyo selaku mentor lapangan, Bapak

Djumri Obieng seluruh staf Puskesmas Sidomulyo, dan rekan-rekan seangkatan prajabatan

yang telah memberikan saran, bantuan dan kerjasamanya sehingga kami dapat menyelesaikan

rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada rancangan aktualisasi ini, akan

tetapi dengan kerendahan hati penulis berharap rancangan aktualisasi ini dapat memperkaya

ilmu pengetahuan dan penerapan yang baik bagi nilai-nilai dasar ANEKA sebagai Pegawai

Negeri Sipil.
Hajimena, Mei 2015

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.Pegawai ASN melaksanakan

kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan,memberikan pelayanan publik yang profesional dan

berkualitas dan memper erat persatuan dan kesatuan NKRI.

Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara memiliki kekuatan dan

kemampuan profesional kelas dunia berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan

tugas,berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahtraan tinggi,serta di percaya publik

dengsan dukungan SDM.

Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara

implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut sebagai birokrat bukan sekadar

merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik

.maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

bidang kesehatan yang di laksanakan di instansi puskemas.

Dewasa ini, pelayanan public yang dilakukan ASN di bidang kesehatan mendapat sorotan

public, terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan. Banyaknya masalah

yang timbul diakibatkan kurangnya dan turunnya kesadaran dan kepedulian ASN dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.

Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,termasuk terhadap mutu

pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan

tekhnologi,kebutuhan dan tuntutanmasyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin

meningkat.Baik pelayanan yang bersifat preventif,promotif, kuratif, maupun rehabilitative hal

ini menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatantelah semakin meningkat

terutamapada kesehatan umum masyarakat yang mana hal tersebut berdampak pada

tercapainya derajat kesehatan yang optimal.maka dari itu perlu pelayanan kesehatan yang

tepat, cepat dan akurat di puskesmas dengan berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu:

1. Akuntabilitas

2. Nasionalisme

3. Etika Publik

4. Komitmen Mutu

5. Anti Korupsi.

B. Alasan Penerapan ANEKA

Alasan dari penerapan ANEKA yaitu:

1. Usaha untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang kesehatan yang optimal,

bermutu, effisien dan efektif.

2. Mutu dari sumber daya manusia ASN yang perlu terus ditingkatkan.

3. Paradigma masyarakat tentang pelayanan fasilitas kesehatan negeri yang tidak optimal

dan kurang bermutu.

4. Merupakan prasyarat untuk kelulusan diklat prajabatan golongan III angkatan I


kabupaten Mesuji tahun 2014

C. Tujuan

Sebagai pelayan masyarakat penulis memiliki fungsi akuntabilitas untuk melayani

masyarakat dengan baik dan maksimal, dan memiliki nilai dasar Nasionalsme dalam

melaksanakan tugasnya. Aparatur Sipil Negara harus dapat menerapkan nilai- nilai Etika

Publik karena ASN menjadi contoh bagi masyarakat. ASN juga harus mengedepankan

Komitmen Mutu untuk menjaga kwalitas pelayanan pelayanan bagi masyarakat dan Memiliki

integritas yang tinggi untuk menjadi pribadi yang Anti Korupsi berlandaskan Spiritual

accountability.

D.Ruang Lingkup

Ruang lingkup penerapan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen

mutu,dan anti korupsi di Puskesmas Sidomuyo Kecamaan Mesuji, Kabupaten Mesuji

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A.Landasan Teori

Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public,

Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di

ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi

tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin

terwujudnya nilai – nilai publik.


2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk mengaktualisasikan dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan public,

bangsa dan Negara.

3. Etika pubik

Etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam

rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

4. Komitmen mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada

kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain Mengedepankan komitmen

terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan

memelihara

5. Anti korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala

tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh

keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun

tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara,

suapmenyuap,

pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan

kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

B. Rancangan Kegiatan
Rancangan kegiatan yang telah dibuat telah memmuat nilai dasar ANEKA yang meliputi

kegiatan pelayanan publik seperti berikut :

1. Melakukan rapat koordinasi antar unit dipuskesmas

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Koordinasi pelayanan kurang sesuai dengan peraturan

dengan menyampaikan laporan bulanan tiap unit kurang bertanggung jawab

b) Nasionalisme: Kegiatan dilaksanakan dengan rasa cinta tanah air yang masih

kurang untuk memperbaiki mutu pelayanan dalam meningkatkan tingkat

kesehatan masyarakat

c) Etika Publik: Peserta kurang menjaga sopan satun dalam penyampaian dan

kurang pertanggung jawaban pelayanan kesehatan dalam rapat koordinasi

d) Komitmen Mutu: Pengkoordinasian kegiatan kurang cepat dan tepat dalam

upaya perbaikan mutu pelayanan kesehatan

e) Anti Korupsi : Pelaporan retribusi pasien kurang sesuai dengan kenyataan.

2. Pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD)

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Pelayanan dilaksanakan kurang cepat dan tepat dalam

penanganan kasus gawat darurat dan kurang sesuai Standar Operational

Prosedur (SOP)

b) Nasionalisme: Masyarakat terkadang mendapatkan pelayanan kurang adil

dengan membedakan suku, agama, dan status social.

c) Etika Publik: Masyarkat mendapatkan pelayanan yang kurang ramah,

santun, cepat tanggap dan kurang terjaga privasinya serta membuat surat
persetujuan tindakan medis terkadang sering tidak dilakukan

d) Komitmen Mutu: Masyarkat mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai

dengan SOP, mendapatkan peralatan dan pengobatan yang kurang

berkualitas

e) Anti Korupsi : Terkadang menggunakan tarif yang kurang sesuai peraturan

yaitu masyarkat yang memiliki kartu BPJS mendapatkan pelayanan secara

tidak gratis dan masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS dibebankan

biaya yang tidak sesuai dengan PERDA sebagai restribusi

3. Pelayanan di Unit Balai Pengobatan

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Pelayanan yang kurang cepat dan tepat untuk pasien dewasa

dan kurang sesuai dengan Standar Operational Prosedur (SOP)

b) Nasionalisme: Terkadang masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang

adildengan membedakan suku, agama, dan status sosial

c) Etika Publik: Masyarakat mendapatkan pelayanan dengan kurang ramah,

santun, cepat tanggap dan kurang terjaga privasinya

d) Komitmen Mutu: Masyarkat mendapatkan pelayanan yang kurang tepat,

cepat, dan resep obat serta peralatan yang steril yang kurang sesuai indikasi

diagnosis

e) Anti Korupsi : Terkadang menggunakan tarif yang kurang sesuai peraturan

yaitu masyarkat yang memiliki kartu BPJS mendapatkan pelayanan secara

tidak gratis dan masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS dibebankan
biaya yang tidak sesuai dengan PERDA sebagai restribusi

4. Membuat pencacatan rekam medis di balai pengobatan

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Tersedianya rekam medis balai pengobatan yang kurang

sistematis dan kurang jelas tiap pasien yang datang ke puskesmas sehingga

menyulitkan dalam pelaporan dan kurang dapat dipertanggungjawabkan

b) Nasionalisme: Rekam medis balai pengobatan dibuat tidak dalam bentuk

yang sama, terkadang masih dibedakan suku, etnis, maupun status sosial

pasien dalam masyarakat

c) Etika Publik: Kurang adanya kerahasian dalam rekam medis balai

pengobatan tiap pasien

d) Komitmen Mutu: Pencacatan rekam medis balai pengobatan yang kurang

sistematis dan lengkap

e) Anti Korupsi : Petugas kesehatan terkadang berlaku curang dengan

membocorkan informasi mengenai hasil rekam medis balai pengobatan

tanpa persetujuan pasien

5. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di balai

pengobatan

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Pasien kurang mendapatkan informasi yang jelas dan

kurang dapat dipertanggungjawabkan

b) Nasionalisme: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai dengan


antrian dan terkadang membedakan suku, agama, dan status sosial

c) Etika Publik: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang ramah dan

sopan

d) Komitmen Mutu: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai

dengan prosedur pendaftaran

e) Anti Korupsi : Terkadang mendahulukan pasien yang tidak gawat darurat

dan bukan kelompok rentan karena diancam atau diberikan imbalan

6. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di puskesmas

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Pasien kurang mendapatkan informasi yang jelas dan

kurang dapat dipertanggungjawabkan

b) Nasionalisme: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai dengan

alur dan terkadang mempertimbangkan suku, agama, dan status sosial

c) Etika Publik: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang ramah dan

sopan

d) Komitmen Mutu: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai

dengan prosedur pendaftaran

e) Anti Korupsi : Terkadang mendahulukan pasien kecuali gawat darurat dan

kelompok rentan dengan pertimbangan tertentu seperti : diancam atau

diberikan imbalan

7. Mendapatkan data laporan bulanan P2 dari tenaga kesehatan di wilayah kerja

puskesmas, mengolah dan mengumpulan laporan ke dinas kesehatan

Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Terkadang tidak melaporkan kejadian penyakit menular

setiap bulannya dengan integritas sehingga hasil feedback tidak dapat

diimplementasikan ke masyarakat secara luas dan tidak dapat

dipertanggung jawabkan

b) Nasionalisme: Melaporkan data penyakit menular setiap bulannya tanpa

melakukan pemantau perkembangan penyakit dan kurang menjaga

semangat perwujudan MDG’s Indonesia

c) Etika Publik: Mendapatkan data dari tenaga kesehatan secara kurang

sopan dan ramah

d) Komitmen Mutu: Menggunakan format laporan yang tidak sesuai dan

tidak melaporkan data sesuai dengan keadaan

e) Anti Korupsi : Ada kemungkinan memanipulatif data pelaporan

8. Pelayanan di Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Pelayanan yang kurang cepat dan tepat untuk pasien KIA

sesuai Standar Operational Prosedur (SOP)

b) Nasionalisme: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang adil

dengan membedakan suku, agama, dan status sosial

c) Etika Publik: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang ramah,

santun, cepat tanggap dan terjaga privasinya

d) Komitmen Mutu: Masyarkat mendapatkan pelayanan yang kurang tepat,

cepat, dan resep obat serta peralatan yang kurang steril sesuai indikasi
diagnosis

e) Anti Korupsi : Terkadang menggunakan tarif yang kurang sesuai peraturan

yaitu masyarkat yang memiliki kartu BPJS mendapatkan pelayanan secara

tidak gratis dan masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS dibebankan

biaya yang tidak sesuai dengan PERDA sebagai restribusi

9. Membuat pencacatan rekam medis di Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Tersedianya rekam medis KIA yang kurang sistematis dan

kurang jelas tiap pasien yang datang ke puskesmas sehingga menyulitkan

dalam pelaporan dan kurang dapat dipertanggungjawabkan

b) Nasionalisme: Rekam medis KIA dibuat dalam tidak bentuk yang sama,

terkadang membedakan suku, etnis, maupun status sosial pasien dalam

masyarakat

c) Etika Publik: Kurang adanya kerahasian dalam rekam medis KIA tiap

pasien

d) Komitmen Mutu: Pencacatan rekam medis KIA yang kurang sistematis

dan lengkap

e) Anti Korupsi : Petugas kesehatan terkadang berlaku curang dengan

membocorkan informasi mengenai hasil rekam medis KIA tanpa

persetujuan pasien

10. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA)


Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Pasien mendapatkan informasi yang kurang jelas dan

kurang dapat dipertanggungjawabkan

b) Nasionalisme: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai dengan

antrian terkadang masih membedakan suku, agama, dan status sosial

c) Etika Publik: Pasien mendapatkan pelayanan yang kurang ramah dan

sopan

d) Komitmen Mutu: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai

prosedur pendaftaran

e) Anti Korupsi : Terkadang mendahulukan pasien kecuali gawat darurat dan

kelompok rentan dengan pertimbangan ancaman atau pemberian imbalan

11. Membuat mading informasi penyakit terkini

Potensi masalah :

a) Akuntabilitas : Pasien mendapatkan informasi yang kurang jelas dan

kurang dapat dipertanggungjawabkan

b) Nasionalisme: Pasien yang datang ke puskesmas mendapatkan informasi

kesehatan yang kurang adil dan kurang mendukung semangat nasional

dalam penyehatan nasional

c) Etika Publik: Informasi diberikan tidak menggunakan bahasa yang sopan

dan santun

d) Komitmen Mutu: Mading tidak diperbaharui sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan kedokteran
e) Anti Korupsi : Informasi diberikan kurang terbuka, transparan dan sarat

kecurangan

10

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Rancangan aktualisasi yang berisi rancangan kegiatan yang akan dilakukan di unit kerja dapat

digunakan oleh peserta diklat dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Rancangan

aktualisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja peserta diklat dalam menjalankan

tugas dan fungsi di instansi tempat bekerja.

B. Saran

Untuk mendukung tatalaksana rancangan aktualisasi di Puskesmas Sidomulyo, perlu

diperhatikan bebrapa hal antara lain :

1. Meningkatkan kerjasama, koordinasi dengan pimpinan dan pegawai terkait dalam

pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

2. Unit puskesmas melakukan pengarahan, pembinaan, dan koreksi terhadap kegiatan

aktualisasi

3. Unit puskesmas memberikan kewenangan berupa Surat Perintah Tugas ( SPT ) untuk

kegiatan aktualisasi

4. Peserta diklat membuat perencanaan rekomendasi pengadaan alat dan bahan untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan aktualisasi

5. Kegiatan aktualisasi dilakukan sesuai dengan rancangan rekomendasi dari coach dan
dukungan serta bimbingan dari mentor.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri

Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai

Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana

Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana

Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana

Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Komitmen Mutu.Modul Penyelenggaraan Perdana

Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana

Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Puskesmas Cilembang. 2014. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Stap Puskesmas Cilembang.

Bandung: Dinas Kesehatan Cilembang

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara tahun
2014

http://www.depkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan-misi.html. 2014. Visi dan

Misi Departemen Kesehatan. Jakarta: Kementrian kesehatan Diakses pada tanggal 2

Mei 2015

LAMPIRAN

Lampiran 1. Fomulir Pengendalian Mentor

Nama Peserta dr. Angga Wahyu Tri Wibowo

Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji

Tempat aktualisasi Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji

NO TANGGAL KEGIATAN OUTPUT

PARAF

MENTOR

Lampiran 2. Formulir Pengendalian Coach

Nama Peserta dr. Angga Wahyu Tri Wibowo

Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji

Tempat aktualisasi Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji

NO TANGGAL KEGIATAN OUTPUT

PARAF COACH

TELPON SMS EMAIL

TATAP

MUKA

Lampiran 3. Formulir Dokumentasi Kegiatan

KEGIATAN Melakukan rapat koordinasi antar unit dipuskesmas


TANGGAL 27 Mei 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi

KEGIATAN Pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD)

TANGGAL 20-21 Mei 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi

KEGIATAN Pelayanan di Unit Balai Pengobatan

TANGGAL 22-23 Mei 2015

DAFTAR LAMPIRAN
Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi

KEGIATAN Membuat pencacatan rekam medis di balai pengobatan

TANGGAL 22-23 Mei 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi

KEGIATAN

Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di

balai pengobatan

TANGGAL 25 Mei 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar


1 Akuntabilitas

2 Etika Publik

3 Komitmen Mutu

4 Anti Korupsi

KEGIATAN

Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di

puskesmas

TANGGAL 26 Mei 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas

2 Etika Publik

3 Komitmen Mutu

4 Anti Korupsi

KEGIATAN
Mendapatkan data laporan bulanan P2 dari tenaga kesehatan di wilayah

kerja puskesmas, mengolah dan mengumpulan laporan ke dinas kesehatan

TANGGAL 23 dan 25 Mei 2015

DAFTAR

LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi

KEGIATAN Pelayanan di Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

TANGGAL 28-29 Mei 2015

DAFTAR

LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi


KEGIATAN Membuat pencacatan rekam medis di Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

TANGGAL 28-29 Mei 2015

DAFTAR

LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi

KEGIATAN

Membuat bagan tertib alur untuk prosedur pelayanan pasien datang di

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

TANGGAL 30 Mei 2015

DAFTAR

LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi

KEGIATAN Membuat mading informasi penyakit terkini

TANGGAL 1-3 Juni 2015

DAFTAR

LAMPIRAN

Aksi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

1 Akuntabilitas 

2 Nasionalisme 

3 Etika Publik 

4 Komitmen Mutu 

5 Anti Korupsi

Tabel 1. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI PUSKESMAS SIDOMULYO

KECAMATAN MESUJI KABUPATEN MESUJI

TAHUN 2015

Agustriono35145@gmail.com

NO. KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR

INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN NILAI DASAR

KEBUTUHAN

STAKEHOLDERS

TUGAS

PEGAWAI

TUGAS UNIT
TUGAS

ORGANISASI

1. Melakukan rapat

koordinasi antar

unit dipuskesmas

Akuntabilitas

Koordinasi pelayanan sesuai

dengan peraturan dengan

menyampaikan laporan

bulanan tiap unit secara

bertanggung jawab

Nasionalisme

Dengan rasa cinta tanah air

untuk meningkatkan mutu

pelayanan dalam

meningkatkan tingkat

kesehatan masyarakat

Etika publik

Menjaga sopan satun dalam

penyampaian dan

Mendapatkan

pelayanan kesehatan

yang efesien,
efektif, bermutu,

adil, dan tarif sesuai

peraturan yang

berlaku

Memberikan

masukan dalam

peningkatan mutu

pelayanan dan

berkomitmen

untuk terus

meningkatkan

pelayanan

kesehatan.

Melakukan

koordinasi ,

membuat

perencanaan serta

berkomitmen

untuk

memberikan

pelayanan yang

efektif , efisien,

bermutu dan
memberlakukan

tarif yang sesuai

peraturan yang

berlaku

Mengatur

pelayanan antar

unit di

puskesmas dalam

upaya

peningkatan

mutu pelayanan

pertanggung jawaban

pelayanan kesehatan dalam

rapat koordinasi

Komitmen mutu

Mengkoordinasikan secara

cepat dan tepat dalam upaya

perbaikan mutu pelayanan

kesehatan

Anti Korupsi

Melaporkan semua retribusi

pasien yang sesuai dengan

kenyataan.
2. Pelayanan di Unit

Gawat Darurat

(UGD)

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan

tepat dalam penanganan kasus

gawat darurat sesuai Standar

Operational Prosedur (SOP)

Nasionalisme

Masyarakat mendapatkan

pelayanan secara adil tanpa

dibedakan suku, agama, dan

status social.

Etika Publik

Masyarkat mendapatkan

Mendapatkan

pelayanan

pemeriksaan dan

pengobatan kasus

gawat darurat yang

cepat, tepat, adil,

bermutu, informasi

tentang penyakit
atau keadaan, surat

persetujuan

tindakan medis bila

diperlukan dan tarif

yang sesuai

peraturan

Memberikan

pelayanan

pemeriksaan dan

pengobatan kasus

gawat darurat yang

cepat, tepat, adil,

dan bermutu

Melakukan

koordinasi dan

membuat

perencanaan

pelayanan yang

efektif , efisien

dan bermutu serta

membuat SOP

yang sesuai

dengan disiplin
ilmu, SDM dan

sarana prasarana

yang ada di

puskesmas

Managemen

pelayanan usaha

kesehatan

perorangan

pelayanan dengan ramah,

santun, cepat tanggap dan

terjaga privasinya serta

membuat surat persetujuan

tindakan medis bila

diperlukan

Komitmen Mutu

Masyarkat mendapatkan

pelayanan yang sesuai dengan

SOP, mendapatkan peralatan

dan pengobatan yang

berkualitas

Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai

peraturan yaitu masyarkat


yang memiliki kartu BPJS

mendapatkan pelayanan

secara gratis dan masyarakat

yang tidak memiliki kartu

BPJS dibebankan biaya sesuai

dengan PERDA sebagai

restribusi

3. Pelayanan di Unit

Balai Pengobatan

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan

tepat untuk pasien dewasa

Mendapatkan

pelayanan secara

adil, cepat, tepat,

Memberikan

pelayanan

pemeriksaan dan

Melakukan

koordinasi dan

membuat

Managemen

pelayanan usaha
kesehatan

sesuai Standar Operational

Prosedur (SOP)

Nasionalisme

Masyarakat mendapatkan

pelayanan yang adil tanpa

dibedakan suku, agama, dan

status sosial

Etika Publik

Masyarakat mendapatkan

pelayanan dengan ramah,

santun, cepat tanggap dan

terjaga privasinya

Komitmen Mutu

Masyarkat mendapatkan

pelayanan secara tepat, cepat,

dan resep obat serta peralatan

yang steril sesuai indikasi

diagnosis

Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai

peraturan yaitu masyarkat

yang memiliki kartu BPJS


mendapatkan pelayanan

secara gratis dan masyarakat

yang tidak memiliki kartu

informasi mengenai

penyakit dan resep

obat

pengobatan pasien

dewasa yang

sesuai dengan SOP

dengan cepat, adil,

tepat, dan bermutu

perencanaan

pelayanan yang

efektif , efisien

dan bermutu serta

membuat SOP

yang sesuai

dengan ilmu,

SDM dan sarana

prasarana yang

ada di puskesmas

perorangan

BPJS dibebankan biaya sesuai


dengan PERDA sebagai

restribusi

4. Membuat

pencacatan rekam

medis di balai

pengobatan

Akuntabilitas

Tersedianya rekam medis

balai pengobatan yang

sistematis dan jelas tiap

pasien yang datang ke

puskesmas sehingga

memudahkan dalam

pelaporan dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Rekam medis balai

pengobatan dibuat dalam

bentuk yang sama, tanpa

membedakan suku, etnis,

maupun status sosial pasien

dalam masyarakat

Etika Publik
Adanya kerahasian dalam

rekam medis balai pengobatan

tiap pasien

Komitmen Mutu

Setiap pasien

membutuhkan

catatan rekam medis

balai pengobatan

yang telah diberikan

pelayanan di

puskesmas sehingga

tersedianya laporan,

informasi berkala

dan memudahkan

pemberian terapi

berikutnya

Membuat dan

mengisi format

rekam medis balai

pengobatan yang

sistematis dan

lengkap

Memeriksa
kelengkapan

rekam medis

balai pengobatan

dan menyerahkan

ke unit rekam

medis puskesmas

Managemen

usaha kesehatan

perseroangan dan

masyarakat

dalam

penyelidikan

epidemiologi dan

penanggulangan

Kejadian Luar

Biasa (KLB)

Pencacatan rekam medis balai

pengobatan yang sistematis

dan lengkap

Anti Korupsi

Petugas kesehatan tidak

diperkenankan berlaku curang

dengan membocorkan
informasi mengenai hasil

rekam medis balai pengobatan

tanpa persetujuan pasien

5. Membuat bagan

tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien

datang di balai

pengobatan

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan

informasi yang jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien mendapatkan

pelayanan yang sesuai

dengan antrian tanpa

membedakan suku, agama,

dan status sosial

Etika Publik

Pasien mendapatkan

pelayanan yang ramah dan

Masyarakat
membutuhkan

keterbukaan

informasi dan

kejelasan alur

prosedur pelayanan

balai pengobatan di

puskesmas

Membuat konsep

alur pelayanan,

desain alternatif,

mengkonsultasikan

dengan

koordinator balai

pengobatan dan

kepala puskesmas

serta

mensosialisasikan

konsep yang telah

disepakati

Memfasilitasi

semua kegiatan di

balai pengobatan,

mensosialisasikan
dan memberikan

pengarahan alur

pelayanan di

balai pengobatan

Managemen

pelayanan usaha

kesehatan

perorangan

sopan

Komitmen Mutu

Masyarakat mendapatkan

pelayanan sesuai prosedur

pendaftaran

Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien

kecuali gawat darurat dan

kelompok rentan walaupun

diancam atau diberikan

imbalan

6. Membuat bagan

tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien
datang di

puskesmas

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan

informasi yang jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien mendapatkan

pelayanan yang sesuai

dengan alur tanpa

membedakan suku, agama,

dan status sosial

Etika Publik

Pasien mendapatkan

pelayanan yang ramah dan

Masyarakat

membutuhkan

keterbukaan

informasi dan

kejelasan alur

prosedur pelayanan

di puskesmas

Membuat konsep
alur pelayanan,

desain alternatif,

mengkonsultasikan

dengan

koordinator balai

pengobatan dan

kepala puskesmas

serta

mensosialisasikan

konsep yang telah

disepakati

Memfasilitasi

semua kegiatan di

puskesmas,

mensosialisasikan

dan memberikan

pengarahan alur

pelayanan di

puskesmas

Managemen

pelayanan usaha

kesehatan

perorangan
sopan

Komitmen Mutu

Masyarakat mendapatkan

pelayanan sesuai prosedur

pendaftaran

Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien

kecuali gawat darurat dan

kelompok rentan walaupun

diancam atau diberikan

imbalan

7. Mendapatkan data

laporan bulanan P2

dari tenaga

kesehatan di

wilayah kerja

puskesmas,

mengolah dan

mengumpulan

laporan ke dinas

kesehatan

Aktualisasi

Melaporkan kejadian penyakit


menular setiap bulannya

dengan integritas sehingga

hasil feedback dapat

diimplementasikan ke

masyarakat secara luas dan

bertanggung jawab

Nasionalisme

Melaporkan data penyakit

menulat setiap bulannya

untuk memantau

perkembangan penyakit dan

menjaga semangat

Masyarakat

mendapatkan

informasi tentang

perkembangan

penyakit menular di

wilayah kerja

puskesmas dan

penatalaksanaan

secara cepat apabila

terjadi ledakan

kasus
Mendapatkan data

laporan bulanan P2

dari tenaga

kesehatan di

wilayah kerja

setiap bulannya,

mengolah data dan

mengumpulkan

laporan ke dinas

kesehatan serta

memantau

perkembangan

kasus

Bersinergi

dengan

Koordinator P2

dan Kepala

Puskesmas untuk

pengumpulan dan

penatalaksanaan

penyakit

Managemen

pelayanan usaha
kesehatan

Masyarakat

perwujudan MDG’s Indonesia

Etika Publik

Mendapatkan data dari tenaga

kesehatan secara sopan dan

ramah

Komitmen Mutu

Menggunakan format laporan

yang sesuai dan melaporkan

data sesuai dengan keadaan

Anti Korupsi

Tidak memanipulatif data

pelaporan

8. Pelayanan di Unit

Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA)

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan

tepat untuk pasien KIA sesuai

Standar Operational Prosedur

(SOP)

Nasionalisme
Masyarakat mendapatkan

pelayanan yang adil tanpa

dibedakan suku, agama, dan

status sosial

Etika Publik

Mendapatkan

pelayanan secara

adil, cepat, tepat,

informasi mengenai

penyakit dan resep

obat

Memberikan

pelayanan

pemeriksaan dan

pengobatan pasien

dewasa yang

sesuai dengan SOP

dengan cepat, adil,

tepat, dan bermutu

Melakukan

koordinasi dan

membuat

perencanaan
pelayanan yang

efektif , efisien

dan bermutu serta

membuat SOP

yang sesuai

dengan ilmu,

SDM dan sarana

prasarana yang

ada di puskesmas

Managemen

pelayanan usaha

kesehatan

perorangan

Masyarakat mendapatkan

pelayanan dengan ramah,

santun, cepat tanggap dan

terjaga privasinya

Komitmen Mutu

Masyarkat mendapatkan

pelayanan secara tepat, cepat,

dan resep obat serta peralatan

yang steril sesuai indikasi

diagnosis
Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai

peraturan yaitu masyarkat

yang memiliki kartu BPJS

mendapatkan pelayanan

secara gratis dan masyarakat

yang tidak memiliki kartu

BPJS dibebankan biaya sesuai

dengan PERDA sebagai

restribusi

9. Membuat

pencacatan rekam

medis di Kesehatan

Ibu dan Anak

(KIA)

Akuntabilitas

Tersedianya rekam medis

KIA yang sistematis dan jelas

tiap pasien yang datang ke

puskesmas sehingga

Setiap pasien

membutuhkan

catatan rekam medis


KIA yang telah

diberikan pelayanan

Membuat dan

mengisi format

rekam medis KIA

yang sistematis

dan lengkap

Memeriksa

kelengkapan

rekam medis KIA

dan menyerahkan

ke unit rekam

Managemen

usaha kesehatan

perseroangan dan

masyarakat

dalam

memudahkan dalam

pelaporan dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Rekam medis KIA dibuat

dalam bentuk yang sama,


tanpa membedakan suku,

etnis, maupun status sosial

pasien dalam masyarakat

Etika Publik

Adanya kerahasian dalam

rekam medis KIA tiap pasien

Komitmen Mutu

Pencacatan rekam medis KIA

yang sistematis dan lengkap

Anti Korupsi

Petugas kesehatan tidak

diperkenankan berlaku curang

dengan membocorkan

informasi mengenai hasil

rekam medis KIA tanpa

persetujuan pasien

di puskesmas

sehingga

tersedianya laporan,

informasi berkala

dan memudahkan

pemberian terapi

berikutnya
medis puskesmas penyelidikan

epidemiologi dan

penanggulangan

Kejadian Luar

Biasa (KLB)

10. Membuat bagan

tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien

datang di

Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA)

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan

informasi yang jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien mendapatkan

pelayanan yang sesuai

dengan antrian tanpa

membedakan suku, agama,

dan status sosial

Etika Publik
Pasien mendapatkan

pelayanan yang ramah dan

sopan

Komitmen Mutu

Masyarakat mendapatkan

pelayanan sesuai prosedur

pendaftaran

Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien

kecuali gawat darurat dan

kelompok rentan walaupun

diancam atau diberikan

imbalan

Masyarakat

membutuhkan

keterbukaan

informasi dan

kejelasan alur

prosedur pelayanan

KIA di puskesmas

Membuat konsep

alur pelayanan,

desain alternatif,
mengkonsultasikan

dengan

koordinator KIA

dan kepala

puskesmas serta

mensosialisasikan

konsep yang telah

disepakati

Memfasilitasi

semua kegiatan di

balai pengobatan,

mensosialisasikan

dan memberikan

pengarahan alur

pelayanan di KIA

Managemen

pelayanan usaha

kesehatan

perorangan

11. Membuat mading

informasi penyakit

terkini

Akuntabilitas
Pasien mendapatkan

informasi yang jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien yang datang ke

puskesmas mendapatkan

informasi kesehatan secara

adil dan mendukung semangat

nasional dalam penyehatan

nasional

Etika Publik

Informasi diberikan dengan

menggunakan bahasa yang

sopan dan santun

Komitmen Mutu

Mading diperbaharui sesuai

perkembangan ilmu

pengetahuan kedokteran

Anti Korupsi

Informasi diberikan secara

terbuka, transparan dan tanpa

kecurangan

Masyarakat
membutuhkan

informasi tentang

penyakit yang jelas,

aktual, dan

terpercaya

Merancang desain

dan isi mading,

mengkonsultasikan

dengan kepala

puskesmas dan

mensosialisasikan

mading di tempat

strategis di

puskesmas

Mendukung dan

mensosialisasikan

ke masyarakat

tentang mading

dan informasi

mengenai

penyakit

Managemen

pelayanan usaha
kesehatan

perorangan

Tabel 1b. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI PUSKESMAS SIDOMULYO

KECAMATAN MESUJI KABUPATEN

MESUJI TAHUN 2015

NO. KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Melakukan rapat

koordinasi antar

unit dipuskesmas

Kegiatan

bersumber dari

SKP

Akuntabilitas

Koordinasi pelayanan sesuai dengan

peraturan dengan menyampaikan

laporan bulanan tiap unit secara

bertanggung jawab

Nasionalisme

Dengan rasa cinta tanah air untuk

meningkatkan mutu pelayanan dalam

meningkatkan tingkat kesehatan

masyarakat
Etika publik

Menjaga sopan satun dalam

penyampaian dan pertanggung

jawaban pelayanan kesehatan dalam

rapat koordinasi

Kegiatan dilaksanakan tanggal 25 atau 26 setiap bulannya, sering disebut

sebagai lokakarya mini ( LOKMIN ). Saya akan mengikuti acara tersebut

dengan semangat dan penuh integritas. Saya akan menyampaian informasi,

masalah, tantangan, laporan pada bulan tersebut. Saya akan men-share

secara transparan dengan menggunakan cara-cara yang sopan dan santun

kepada kepala puskesmas sebagai manajer usaha kesehatan peroranagn dan

masyarakat dan seluruh staf. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini agar

setiap kendala yang didapatkan masing-masing bagian dapat dimengerti

oleh seluruh staf puskesmas dan pimpinan sehingga diperoleh pemecahan

masalah yang dapat diterpakan dari masalah tersebut. Produk yang ingin

dicapai adalah peningkatan pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan

sehingga upaya menciptakan semangat indonesia sehat dapat tercapai.

Komitmen mutu

Mengkoordinasikan secara cepat dan

tepat dalam upaya perbaikan mutu

pelayanan kesehatan

Anti Korupsi

Melaporkan semua retribusi pasien


yang sesuai dengan kenyataan.

2. Pelayanan di

Unit Gawat

Darurat (UGD)

Kegiatan

bersumber dari

SKP

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan tepat dalam

penanganan kasus gawat darurat

sesuai Standar Operational Prosedur

(SOP)

Nasionalisme

Masyarakat mendapatkan pelayanan

secara adil tanpa dibedakan suku,

agama, dan status social.

Etika Publik

Masyarkat mendapatkan pelayanan

dengan ramah, santun, cepat tanggap

dan terjaga privasinya serta membuat

surat persetujuan tindakan medis bila

diperlukan

Komitmen Mutu
Masyarkat mendapatkan pelayanan

Pasien yang datang dengan keadaan gawat dan darurat seperti nyeri perut

hebat, kecelakaan dengan penurunan kesadaran, luka robek dan lain-lain

maka langsung dilayani di unit gawat darurat. Prognosis kasus gawat

darurat bergantung pada kecepatan dan ketepatan penanganan yang dapat

dilaksanakan sesuai SOP. Selain itu sebelum dilakukan tindakan, saya akan

menjelaskan kepada pasien atau wali pasienuntuk mendapatkan informasi

dan persetujuan untuk dilakukan tindakan, sehingga tidak terjadi salah

faham dikemudian hari. Saya akan melayani pasien sesuai indikasi

penyakitnya dengan adil tanpa dibedakan berdasarkan suku, agama,

amaupun status sosial pasien.

yang sesuai dengan SOP,

mendapatkan peralatan dan

pengobatan yang berkualitas

Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai peraturan

yaitu masyarkat yang memiliki kartu

BPJS mendapatkan pelayanan secara

gratis dan masyarakat yang tidak

memiliki kartu BPJS dibebankan biaya

sesuai dengan PERDA sebagai

restribusi

3. Pelayanan di
Unit Balai

Pengobatan

Kegiatan

bersumber dari

SKP

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan tepat untuk

pasien dewasa sesuai Standar

Operational Prosedur (SOP)

Nasionalisme

Masyarakat mendapatkan pelayanan

yang adil tanpa dibedakan suku,

agama, dan status sosial

Etika Publik

Masyarakat mendapatkan pelayanan

dengan ramah, santun, cepat tanggap

dan terjaga privasinya

Pasien dewasa yang datang dengan keluhan sakit yang tidak gawat dan

tidak darurat, akan saya layani dengan cepat, baik, ramah, sopan sesuai

dengan SOP. Saya juga tidak akan membedakan pelayanan kepada pasien

berdasarkan suku, agama maupun status sosial agar pasien merasa adil dan

memberikan kepercayaan serta kepuasan akan pelayanan di balai

pengobatan. Pasien juga tidak akan saya pungut biaya tambahan selain
biaya yang telah diatur dalam undang-undang dan PERDA.

Komitmen Mutu

Masyarkat mendapatkan pelayanan

secara tepat, cepat, dan resep obat

serta peralatan yang steril sesuai

indikasi diagnosis

Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai peraturan

yaitu masyarkat yang memiliki kartu

BPJS mendapatkan pelayanan secara

gratis dan masyarakat yang tidak

memiliki kartu BPJS dibebankan biaya

sesuai dengan PERDA sebagai

restribusi

4. Membuat

pencacatan

rekam medis di

balai pengobatan

Kegiatan

bersumber dari

SKP

Akuntabilitas

Tersedianya rekam medis balai


pengobatan yang sistematis dan jelas

tiap pasien yang datang ke puskesmas

sehingga memudahkan dalam

pelaporan dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Rekam medis balai pengobatan dibuat

dalam bentuk yang sama, tanpa

membedakan suku, etnis, maupun

Setiap pasien membutuhkan catatan rekam medis balai pengobatan yang

telah diberikan pelayanan di puskesmas sehingga tersedianya laporan,

informasi berkala dan memudahkan pemberian terapi berikutnya. Saya

akan membuat dan mengisi format rekam medis balai pengobatan yang

sistematis dan lengkap. Saya dan perawat akan memeriksa kelengkapan

rekam medis balai pengobatan dan menyerahkan ke unit rekam medis

puskesmas. Kepala puskesmas akan managemen usaha kesehatan

perseroangan dan masyarakat dalam penyelidikan epidemiologi dan

penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)

status sosial pasien dalam masyarakat

Etika Publik

Adanya kerahasian dalam rekam

medis balai pengobatan tiap pasien

Komitmen Mutu
Pencacatan rekam medis balai

pengobatan yang sistematis dan

lengkap

Anti Korupsi

Petugas kesehatan tidak

diperkenankan berlaku curang dengan

membocorkan informasi mengenai

hasil rekam medis balai pengobatan

tanpa persetujuan pasien

5. Membuat bagan

tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien

datang di balai

pengobatan

Kegiatan

bersumber dari

Inisiatif

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan informasi yang

jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme
Pasien mendapatkan pelayanan yang

sesuai dengan antrian tanpa

membedakan suku, agama, dan status

Masyarakat membutuhkan keterbukaan informasi dan kejelasan alur

prosedur pelayanan balai pengobatan di puskesmas. Saya akan membuat

konsep alur pelayanan, desain alternatif, mengkonsultasikan dengan

koordinator balai pengobatan dan kepala puskesmas serta mensosialisasikan

konsep yang telah disepakati. Staf balai pengobatan yang lain akan

memfasilitasi semua kegiatan di balai pengobatan, mensosialisasikan dan

memberikan pengarahan alur pelayanan di balai pengobatan. Sedangkan

kepala puskesmas akan managemen pelayanan usaha kesehatan perorangan

sosial

Etika Publik

Pasien mendapatkan pelayanan yang

ramah dan sopan

Komitmen Mutu

Masyarakat mendapatkan pelayanan

sesuai prosedur pendaftaran

Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien kecuali

gawat darurat dan kelompok rentan

walaupun diancam atau diberikan

imbalan
6. Membuat bagan

tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien

datang di

puskesmas

Kegiatan

bersumber dari

inisiatif

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan informasi yang

jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien mendapatkan pelayanan yang

sesuai dengan alur tanpa membedakan

suku, agama, dan status sosial

Etika Publik

Pasien mendapatkan pelayanan yang

ramah dan sopan

Masyarakat membutuhkan keterbukaan informasi dan kejelasan alur

prosedur pelayanan di puskesmas. Saya akan membuat konsep alur

pelayanan, desain alternatif, mengkonsultasikan dengan koordinator balai


pengobatan dan kepala puskesmas serta mensosialisasikan konsep yang

telah disepakati. Staf unit di puskesmas akan memfasilitasi semua kegiatan

di puskesmas, mensosialisasikan dan memberikan pengarahan alur

pelayanan di puskesmas. Sedangkan kepala puskesmas akan

memanagemen pelayanan usaha kesehatan perorangan

Komitmen Mutu

Masyarakat mendapatkan pelayanan

sesuai prosedur pendaftaran

Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien kecuali

gawat darurat dan kelompok rentan

walaupun diancam atau diberikan

imbalan

7. Mendapatkan

data laporan

bulanan P2 dari

tenaga kesehatan

di wilayah kerja

puskesmas,

mengolah dan

mengumpulan

laporan ke dinas

kesehatan
Kegiatan

bersumber dari

SKP

Aktualisasi

Melaporkan kejadian penyakit

menular setiap bulannya dengan

integritas sehingga hasil feedback

dapat diimplementasikan ke

masyarakat secara luas dan

bertanggung jawab

Nasionalisme

Melaporkan data penyakit menulat

setiap bulannya untuk memantau

perkembangan penyakit dan menjaga

semangat perwujudan MDG’s

Indonesia

Etika Publik

Mendapatkan data dari tenaga

kesehatan secara sopan dan ramah

Masyarakat mendapatkan informasi tentang perkembangan penyakit

menular di wilayah kerja puskesmas dan penatalaksanaan secara cepat

apabila terjadi ledakan kasus. Saya mengkoordinir data laporan bulanan P2

dari tenaga kesehatan di wilayah kerja setiap bulannya, mengolah data dan
mengumpulkan laporan ke dinas kesehatan serta memantau perkembangan

kasus. Staf saya akan bersinergi dengan Koordinator bagian lain dan

Kepala Puskesmas untuk pengumpulan dan penatalaksanaan penyakit.

Sedangkan kepala puskesmas akan memanagemen pelayanan usaha

kesehatan Masyarakat.

Komitmen Mutu

Menggunakan format laporan yang

sesuai dan melaporkan data sesuai

dengan keadaan

Anti Korupsi

Tidak memanipulatif data pelaporan

8. Pelayanan di

Unit Kesehatan

Ibu dan Anak

(KIA)

Kegiatan

bersumber dari

SKP

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan tepat untuk

pasien KIA sesuai Standar Operational

Prosedur (SOP)

Nasionalisme
Masyarakat mendapatkan pelayanan

yang adil tanpa dibedakan suku,

agama, dan status sosial

Etika Publik

Masyarakat mendapatkan pelayanan

dengan ramah, santun, cepat tanggap

dan terjaga privasinya

Komitmen Mutu

Masyarkat mendapatkan pelayanan

secara tepat, cepat, dan resep obat

serta peralatan yang steril sesuai

indikasi diagnosis

Saya akan melelayi secara adil, cepat, tepat, informasi mengenai penyakit

dan resep obat pasien. Saya akan memberikan pelayanan pemeriksaan dan

pengobatan pasien dewasa yang sesuai dengan SOP dengan cepat, adil,

tepat, dan bermutu. Satuan unit saya akan melakukan koordinasi dan

membuat perencanaan pelayanan yang efektif , efisien dan bermutu serta

membuat SOP yang sesuai dengan ilmu, SDM dan sarana prasarana yang

ada di puskesmas. Sedangkan kepala puskesmas akan memanagemen

pelayanan usaha kesehatan perorangan

Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai peraturan

yaitu masyarkat yang memiliki kartu


BPJS mendapatkan pelayanan secara

gratis dan masyarakat yang tidak

memiliki kartu BPJS dibebankan biaya

sesuai dengan PERDA sebagai

restribusi

9. Membuat

pencacatan

rekam medis di

Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA)

Kegiatan

bersumber dari

SKP

Akuntabilitas

Tersedianya rekam medis KIA yang

sistematis dan jelas tiap pasien yang

datang ke puskesmas sehingga

memudahkan dalam pelaporan dan

dapat dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Rekam medis KIA dibuat dalam

bentuk yang sama, tanpa membedakan

suku, etnis, maupun status sosial


pasien dalam masyarakat

Etika Publik

Adanya kerahasian dalam rekam

medis KIA tiap pasien

Komitmen Mutu

Setiap pasien membutuhkan catatan rekam medis KIA yang telah diberikan

pelayanan di puskesmas sehingga tersedianya laporan, informasi berkala

dan memudahkan pemberian terapi berikutnya. Saya akan membuat dan

mengisi format rekam medis KIA yang sistematis dan lengkap, kemudian

saya dan satuan unit saya akan memeriksa kelengkapan rekam medis KIA

dan menyerahkan ke unit rekam medis puskesmas. Sedangkan kepala

puskesmas akan memanagemen usaha kesehatan perseroangan dan

masyarakat dalam penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB)

Pencacatan rekam medis KIA yang

sistematis dan lengkap

Anti Korupsi

Petugas kesehatan tidak

diperkenankan berlaku curang dengan

membocorkan informasi mengenai

hasil rekam medis KIA tanpa

persetujuan pasien

10. Membuat bagan


tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien

datang di

Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA)

Kegiatan

bersumber dari

SKP

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan informasi yang

jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien mendapatkan pelayanan yang

sesuai dengan antrian tanpa

membedakan suku, agama, dan status

sosial

Etika Publik

Pasien mendapatkan pelayanan yang

ramah dan sopan

Komitmen Mutu

Masyarakat membutuhkan keterbukaan informasi dan kejelasan alur


prosedur pelayanan KIA di puskesmas. Saya akan membuat konsep alur

pelayanan, desain alternatif, mengkonsultasikan dengan koordinator KIA

dan kepala puskesmas serta mensosialisasikan konsep yang telah disepakati,

kemudian satuan unit saya akan memfasilitasi semua kegiatan di balai

pengobatan, mensosialisasikan dan memberikan pengarahan alur pelayanan

di KIA. Sedangkan kepala puskesmas akan memanagemen pelayanan

usaha kesehatan perorangan

Masyarakat mendapatkan pelayanan

sesuai prosedur pendaftaran

Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien kecuali

gawat darurat dan kelompok rentan

walaupun diancam atau diberikan

imbalan

11. Membuat

mading

informasi

penyakit terkini

Kegiatan

bersumber dari

inisiatif

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan informasi yang


jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien yang datang ke puskesmas

mendapatkan informasi kesehatan

secara adil dan mendukung semangat

nasional dalam penyehatan nasional

Etika Publik

Informasi diberikan dengan

menggunakan bahasa yang sopan dan

santun

Komitmen Mutu

Mading diperbaharui sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan

kedokteran

Masyarakat membutuhkan informasi tentang penyakit yang jelas, aktual,

dan terpercaya. Saya akan merancang desain dan isi mading,

mengkonsultasikan dengan kepala puskesmas dan mensosialisasikan

mading di tempat strategis di puskesmas. Satuan unit akan mendukung dan

mensosialisasikan ke masyarakat tentang mading dan informasi mengenai

penyakit. Sedangkan kepala puskesmas akan memanagemen pelayanan

usaha kesehatan perorangan

Anti Korupsi
Informasi diberikan secara terbuka,

transparan dan tanpa kecurangan

D. Matrikulasi kegiatan aktualisasi

Rencana aktualisasi kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal

Tabel. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No. KEGIATAN TANGGAL DI BULAN MEI – JUNI 2015

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 KET

1. Melakukan rapat koordinasi antar unit di

puskesmas

2. Pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD)

3. Pelayanan di Unit Balai Pengobatan

4. Membuat pencacatan rekam medis di balai

pengobatan

5. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur

pelayanan pasien datang di balai

pengobatan

6. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur

pelayanan pasien datang di puskesmas

7. Mendapatkan data laporan bulanan P2 dari

tenaga kesehatan di wilayah kerja

puskesmas, mengolah dan mengumpulan

laporan ke dinas kesehatan

8. Pelayanan di Unit Kesehatan Ibu dan Anak


(KIA)

9. Membuat pencacatan rekam medis di

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

10. Membuat bagan tertib alur untuk prosedur

pelayanan pasien datang di Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA)

11. Membuat mading informasi penyakit terkini

Tabel 1. RENCANA AKSI AKTUALISASI DI PUSKESMAS SIDOMULYO KECAMATAN

MESUJI KABUPATEN MESUJI TAHUN

2015

NO. KEGIATAN

RENCANA BEBERAPA NILAI

DASAR YANG MENDASARI

GAMBARAN KUALITAS KEGIATAN YANG DILANDASI

NILAI DASAR ( PROSES DAN OUTPUT)

1. Melakukan rapat

koordinasi antar

unit dipuskesmas

Akuntabilitas

Koordinasi pelayanan sesuai dengan

peraturan dengan menyampaikan

laporan bulanan tiap unit secara

bertanggung jawab
Nasionalisme

Dengan rasa cinta tanah air untuk

meningkatkan mutu pelayanan dalam

meningkatkan tingkat kesehatan

masyarakat

Etika publik

Menjaga sopan satun dalam

penyampaian dan pertanggung

jawaban pelayanan kesehatan dalam

rapat koordinasi

Pelaksanaan rapat koordinasi menjadi tepat waktu, tepat pelaporan dan

lebih aktifkarena didasari nilai dasar akuntabilitas, lebih bersemangat dalam

meningkatkan mutu pelayanan karena didasari nilai nasionalisme, lebih

sopan dan santun dalam penyampaian laporan, usulan, dan saran karena

didasari nilai etika publik, lebih cepat dan tepat dalam pelaporan karena

didasari nilai komitmen mutu dan lebih trnasparan dalam meloprkan

penarikan retribusi pasien karena didasari nilai anti korupsi

Komitmen mutu

Mengkoordinasikan secara cepat dan

tepat dalam upaya perbaikan mutu

pelayanan kesehatan

Anti Korupsi

Melaporkan semua retribusi pasien


yang sesuai dengan kenyataan.

2. Pelayanan di

Unit Gawat

Darurat (UGD)

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan tepat dalam

penanganan kasus gawat darurat

sesuai Standar Operational Prosedur

(SOP)

Nasionalisme

Masyarakat mendapatkan pelayanan

secara adil tanpa dibedakan suku,

agama, dan status social.

Etika Publik

Masyarkat mendapatkan pelayanan

dengan ramah, santun, cepat tanggap

dan terjaga privasinya serta membuat

surat persetujuan tindakan medis bila

diperlukan

Komitmen Mutu

Masyarkat mendapatkan pelayanan

Pelayanan di IGD menjadi cepat dan tepat sesuai SOP karena didasari nilai

dasar akuntabilitas, melakukan pelayanan secara adil karena didasari nilai


nasionalisme, memberikan pelayanan yang ramah, santun, tanggap dan

terjaga privasi pasien karena didasari nilai dasar etika publik, pelayanan

menjadi sesuai dengan SOP, pasien mendapatkan peralatan dan pengobatan

yang lebih berkualitas karena didasari nilai dasr komitmen mutu dan

melakukan penarifan sesuai dengan ketentuan karena didasari nilai dasar

anti korupsi

yang sesuai dengan SOP,

mendapatkan peralatan dan

pengobatan yang berkualitas

Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai peraturan

yaitu masyarkat yang memiliki kartu

BPJS mendapatkan pelayanan secara

gratis dan masyarakat yang tidak

memiliki kartu BPJS dibebankan biaya

sesuai dengan PERDA sebagai

restribusi

3. Pelayanan di

Unit Balai

Pengobatan

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan tepat untuk

pasien dewasa sesuai Standar


Operational Prosedur (SOP)

Nasionalisme

Masyarakat mendapatkan pelayanan

yang adil tanpa dibedakan suku,

agama, dan status sosial

Etika Publik

Masyarakat mendapatkan pelayanan

dengan ramah, santun, cepat tanggap

dan terjaga privasinya

Pelaksanaan kegiatan menjadi cepat dan tepat sesuai SOP karena didasari

nilai dasar akuntabilitas, kegiatan pelayanan menjadi adil karena didasari

nilai dasar nasionalisme, kegiatan menjadi ramah, santun, cepat,tanggap

dan terjaga privasinya karena didasari nilai dasar etika publik, kegiatan

menjadi tepat, cepat dan pemberian resep serta penggunaan peralatan yang

steril sesuai indikasi karena didasari nilai dasar komitmen mutu dan

terbebasa dari korupsi karena didasari nilai dasar anti korupsi

Komitmen Mutu

Masyarkat mendapatkan pelayanan

secara tepat, cepat, dan resep obat

serta peralatan yang steril sesuai

indikasi diagnosis

Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai peraturan


yaitu masyarkat yang memiliki kartu

BPJS mendapatkan pelayanan secara

gratis dan masyarakat yang tidak

memiliki kartu BPJS dibebankan biaya

sesuai dengan PERDA sebagai

restribusi

4. Membuat

pencacatan

rekam medis di

balai pengobatan

Akuntabilitas

Tersedianya rekam medis balai

pengobatan yang sistematis dan jelas

tiap pasien yang datang ke puskesmas

sehingga memudahkan dalam

pelaporan dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Rekam medis balai pengobatan dibuat

dalam bentuk yang sama, tanpa

membedakan suku, etnis, maupun

Kegiatan menjadi sistematis dan jelas sehingga dapat

dipertanggungjawabkan karena didasari nilai dasar akuntabilitas, kegiatan


menjadi adil karena didasari nilai dasar nasionalisme, kegiatan menjadi

terjaga kerahasiaannya karena didasarinilai dasar etika publik, kegiatan

menjadi sistemastis dan lengkap karena didasari nilai dasar komitmen mutu

dan kegiatan terbebas dari kecurangan karena didasari nilai dasar anti

korupsi

status sosial pasien dalam masyarakat

Etika Publik

Adanya kerahasian dalam rekam

medis balai pengobatan tiap pasien

Komitmen Mutu

Pencacatan rekam medis balai

pengobatan yang sistematis dan

lengkap

Anti Korupsi

Petugas kesehatan tidak

diperkenankan berlaku curang dengan

membocorkan informasi mengenai

hasil rekam medis balai pengobatan

tanpa persetujuan pasien

5. Membuat bagan

tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien
datang di balai

pengobatan

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan informasi yang

jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien mendapatkan pelayanan yang

sesuai dengan antrian tanpa

membedakan suku, agama, dan status

Kegiatan menjadi jelas dan dapat dipertanggung jawabkan karena didasari

nilai akuntabilitas, kegiatan menjadi adil karena didasari nilai dasar

nasionalisme, kegiatan menjadi ramah dan sopan karena didasari nilai dasar

etika publik, kegiatan menjadi efisien karena didasari nilai dasar komitmen

mutu, dan kegiatan terbebas dari kecurangan karena didasari nilai dasar anti

korupsi

sosial

Etika Publik

Pasien mendapatkan pelayanan yang

ramah dan sopan

Komitmen Mutu

Masyarakat mendapatkan pelayanan

sesuai prosedur pendaftaran


Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien kecuali

gawat darurat dan kelompok rentan

walaupun diancam atau diberikan

imbalan

6. Membuat bagan

tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien

datang di

puskesmas

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan informasi yang

jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien mendapatkan pelayanan yang

sesuai dengan alur tanpa membedakan

suku, agama, dan status sosial

Etika Publik

Pasien mendapatkan pelayanan yang

ramah dan sopan

Kegiatan menjadi jelas dan dapat dipertanggung jawabkan karena didasari


nilai akuntabilitas, kegiatan menjadi adil karena didasari nilai dasar

nasionalisme, kegiatan menjadi ramah dan sopan karena didasari nilai dasar

etika publik, kegiatan menjadi efisien karena didasari nilai dasar komitmen

mutu, dan kegiatan terbebas dari kecurangan karena didasari nilai dasar anti

korupsi

Komitmen Mutu

Masyarakat mendapatkan pelayanan

sesuai prosedur pendaftaran

Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien kecuali

gawat darurat dan kelompok rentan

walaupun diancam atau diberikan

imbalan

7. Mendapatkan

data laporan

bulanan P2 dari

tenaga kesehatan

di wilayah kerja

puskesmas,

mengolah dan

mengumpulan

laporan ke dinas

kesehatan
Aktualisasi

Melaporkan kejadian penyakit

menular setiap bulannya dengan

integritas sehingga hasil feedback

dapat diimplementasikan ke

masyarakat secara luas dan

bertanggung jawab

Nasionalisme

Melaporkan data penyakit menulat

setiap bulannya untuk memantau

perkembangan penyakit dan menjaga

semangat perwujudan MDG’s

Indonesia

Etika Publik

Mendapatkan data dari tenaga

kesehatan secara sopan dan ramah

Kegiatan menjadi lebih terintegritas karena didasari nilai dasar

akuntabilitas, kegiatan menjadi semangat karena didasari nilai dasar

nasionalisme, kegiatan menjadi sopan dan ramah karena didasari nilai dasar

etika publik, kegiatan menjadi lebih efisien karena didasari nilai dasar

komitmen mutu, dan kegiatan menjadi bebas kecurangan karena didasari

nilai dasar anti korupsi

Komitmen Mutu
Menggunakan format laporan yang

sesuai dan melaporkan data sesuai

dengan keadaan

Anti Korupsi

Tidak memanipulatif data pelaporan

8. Pelayanan di

Unit Kesehatan

Ibu dan Anak

(KIA)

Akuntabilitas

Pelayanan yang cepat dan tepat untuk

pasien KIA sesuai Standar Operational

Prosedur (SOP)

Nasionalisme

Masyarakat mendapatkan pelayanan

yang adil tanpa dibedakan suku,

agama, dan status sosial

Etika Publik

Masyarakat mendapatkan pelayanan

dengan ramah, santun, cepat tanggap

dan terjaga privasinya

Komitmen Mutu

Masyarkat mendapatkan pelayanan


secara tepat, cepat, dan resep obat

serta peralatan yang steril sesuai

indikasi diagnosis

Pelaksanaan kegiatan menjadi cepat dan tepat sesuai SOP karena didasari

nilai dasar akuntabilitas, kegiatan pelayanan menjadi adil karena didasari

nilai dasar nasionalisme, kegiatan menjadi ramah, santun, cepat,tanggap

dan terjaga privasinya karena didasari nilai dasar etika publik, kegiatan

menjadi tepat, cepat dan pemberian resep serta penggunaan peralatan yang

steril sesuai indikasi karena didasari nilai dasar komitmen mutu dan

terbebasa dari korupsi karena didasari nilai dasar anti korupsi

Anti Korupsi

Menggunakan tarif sesuai peraturan

yaitu masyarkat yang memiliki kartu

BPJS mendapatkan pelayanan secara

gratis dan masyarakat yang tidak

memiliki kartu BPJS dibebankan biaya

sesuai dengan PERDA sebagai

restribusi

9. Membuat

pencacatan

rekam medis di

Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA)


Akuntabilitas

Tersedianya rekam medis KIA yang

sistematis dan jelas tiap pasien yang

datang ke puskesmas sehingga

memudahkan dalam pelaporan dan

dapat dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Rekam medis KIA dibuat dalam

bentuk yang sama, tanpa membedakan

suku, etnis, maupun status sosial

pasien dalam masyarakat

Etika Publik

Adanya kerahasian dalam rekam

medis KIA tiap pasien

Komitmen Mutu

Kegiatan menjadi sistematis dan jelas sehingga dapat

dipertanggungjawabkan karena didasari nilai dasar akuntabilitas, kegiatan

menjadi adil karena didasari nilai dasar nasionalisme, kegiatan menjadi

terjaga kerahasiaannya karena didasarinilai dasar etika publik, kegiatan

menjadi sistemastis dan lengkap karena didasari nilai dasar komitmen mutu

dan kegiatan terbebas dari kecurangan karena didasari nilai dasar anti

korupsi

Pencacatan rekam medis KIA yang


sistematis dan lengkap

Anti Korupsi

Petugas kesehatan tidak

diperkenankan berlaku curang dengan

membocorkan informasi mengenai

hasil rekam medis KIA tanpa

persetujuan pasien

10. Membuat bagan

tertib alur untuk

prosedur

pelayanan pasien

datang di

Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA)

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan informasi yang

jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien mendapatkan pelayanan yang

sesuai dengan antrian tanpa

membedakan suku, agama, dan status

sosial
Etika Publik

Pasien mendapatkan pelayanan yang

ramah dan sopan

Komitmen Mutu

Kegiatan menjadi jelas dan dapat dipertanggung jawabkan karena didasari

nilai akuntabilitas, kegiatan menjadi adil karena didasari nilai dasar

nasionalisme, kegiatan menjadi ramah dan sopan karena didasari nilai dasar

etika publik, kegiatan menjadi efisien karena didasari nilai dasar komitmen

mutu, dan kegiatan terbebas dari kecurangan karena didasari nilai dasar anti

korupsi

Masyarakat mendapatkan pelayanan

sesuai prosedur pendaftaran

Anti Korupsi

Tidak mendahulukan pasien kecuali

gawat darurat dan kelompok rentan

walaupun diancam atau diberikan

imbalan

11. Membuat

mading

informasi

penyakit terkini

Akuntabilitas

Pasien mendapatkan informasi yang


jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Pasien yang datang ke puskesmas

mendapatkan informasi kesehatan

secara adil dan mendukung semangat

nasional dalam penyehatan nasional

Etika Publik

Informasi diberikan dengan

menggunakan bahasa yang sopan dan

santun

Komitmen Mutu

Mading diperbaharui sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan

kedokteran

Kegiatan menjadi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan karena didasari

nilai dasar akuntabilitas, kegiatan menjadi adil dan semangat karena

didasari nilai dasar nasionalisme, kegiatan menjadi sopan dan santun karena

didasari nilai dasar etika publik, kegiatan menjadi up to date karena

didasari nilai dasar komitmen mutu dan kegiatan menjadi transparan serta

tanpa kecurangan karena didasari nilai dasar anti korupsi

Anti Korupsi

Informasi diberikan secara terbuka,


transparan dan tanpa kecurangan

NO KEGIATAN PELAKSANAAN TEMPAT SASARAN

1. Melakukan rapat koordinasi antar

unit dipuskesmas

27 Mei 2015 Staf Puskesmas

Sidomulyo

2. Pelayanan di Unit Gawat Darurat

(UGD)

20-21 Mei 2015

Masyarakat yang

berobat ke

Puskesmas

Sidomulyo

3. Pelayanan di Unit Balai

Pengobatan

22-23 Mei 2015

4. Membuat pencacatan rekam

medis di balai pengobatan

22-23 Mei 2015 Staf dan

Masyarakat yang

berobat ke

Puskesmas

Sidomulyo
5. Membuat bagan tertib alur untuk

prosedur pelayanan pasien

datang di balai pengobatan

25 Mei 2015

Masyarakat yang

berobat ke

Puskesmas

Sidomulyo

6. Membuat bagan tertib alur untuk

prosedur pelayanan pasien

datang di puskesmas

26 Mei 2015

7. Mendapatkan data laporan

bulanan P2 dari tenaga

kesehatan di wilayah kerja

puskesmas, mengolah dan

mengumpulan laporan ke dinas

kesehatan

23 dan 25 Mei

2015

Staf dan

Masyarakat yang

berobat ke
Puskesmas

Sidomulyo

8. Pelayanan di Unit Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA)

28-29 Mei 2015 Masyarakat yang

berobat ke

Puskesmas

Sidomulyo

9. Membuat pencacatan rekam

medis di Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA)

28-29 Mei 2015 Staf dan

Masyarakat yang

berobat ke

Puskesmas

Sidomulyo

10. Membuat bagan tertib alur untuk

prosedur pelayanan pasien

datang di Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA)

30 Mei 2015

Masyarakat yang

berobat ke
Puskesmas

11. Membuat mading informasi Sidomulyo

penyakit terkini

1-3 Juni 2015

BAHAN 3

PROPOSAL RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

(PRAJABATAN)

A. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, bahwa bangsa indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya

manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk dapat mengelola

sumber daya yang berlimpah di harapkan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai

suatu sistem birokrasi dengan SDM nya yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini di

kenal dengan istilah ASN (Aparatur Sipil Negara)

Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)

adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya

disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang melaksanakan

tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang melaksanakan tugasnya sebagai jabatan

struktural, salah satunya yaitu dibawah naungan KEMENDIKBUD dan Dinas Pendidikan

Provinsi/Kab/Kota yang pada hal ini contohnya yaitu Guru Sekolah Dasar.

Guru Sekolah Dasar sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat

membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,

profesional , berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang

embannya. Untuk itulah,dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis

Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional

seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka

membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam

membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional

dalam melayani masyarakat.

Selanjutnya Pelaksanaan diklat dan Prajabatan itu juga tertuang dalam Perkalan No. 38

Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan pendidikan dan Pelatihan Pajabatan Calon

Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang menjelaskan bahwa ASN harus mengikuti diklat selama

31 hari kerja dengan 18 hari kerja secara pembelajaran klasikal dan 13 hari kerja pembelajaran

non klasikal
Berdasarkan Peraturan-Peraturan maka dari itulah dibentuk suatu sistem pola baru diklat

prajabatan bagi Golongan III sejak terhitung Oktober 2014. Dari Pola ini diharapkan nantinya

seorang ASN dapat merasakannya dengan langsung bagaimana menjadi ASN yang menunjung

nilai-nilai komiten, dan integritas. Sehinnga nantinya ASN ini dapat memiliki daya saing tinggi

dan hebat kedepannya dengan tetang menjaga tanggung jawab, komitmen dan tugasnya.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

1) Tujuan Aktualisasi Nilai Dasar PNS

Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan PNS/ASN dapat terbentuk menjadi Pelayan

Masyarakat yang mempunyai profesionalisme,dengan selalu mengedepankan niali dasar

akuntabilitas dalam tugas yang diembannya, mempunyai semangat nasional dalam

melaksanakan tugasnya , menjunjung tinggi Etika yang baik dalam melayani Customernya ,

Memiliki Komitmen Mutu dalam tuposkinya , dan Anti Korupsi dalam melaksanakan

kegiatannya tugasnya.

2) Manfaat Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain:

a) ASN/PNS dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab penuhnya sebagai abdi negara pada

khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya.


b) ASN/PNS dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih

profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang Lingkup Aktualisasi rancangan aktualisasi ini meliputi tugas dan fungsi pokok guru yang

mencakup Lima Nilai Dasar ASN (ANEKA) meliputi :

a) Akuntabilitas

Yaitu menyusun silabus dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pembelajaran selaras

dengan kinerjanya.

b) Nasionalisme

Melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar

serta Menganalisis hasil penilaian pembelajaran pada mata pelajaran dikelasnya, tanpa

membeda-bedakan kemampuan siswa

b) Komitmen Mutu dan Etika Publik

Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus guru

Membimbing siswa melaksanakan, pengembangan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler proses

pembelajaran.kelas).
B. DESKRIPSI ORGANISASI

A. Tugas dan Fungsi Organisasi

1. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah dan SD

Berdasarkan Permen No. 13 Tahun 2007 di jelaskan bahwa tugas dan fungsi Kepala

Sekolah antara lain:

a) Sebagai Edukator

b) Sebagai Managerial

c) Sebagai Administrator

d) Sebagai Supervisor/Konselor

e) Sebagai Inovator

f) Sebagai Motivator

Untuk itu sebagai kepala sekolah diwajbkan membentuk suatu visi-misi sekolah yakni seperti

tertuang dalam visi misi sekolah tempat tugasnya


1) Visi SD Negeri 2 Benakat

“Menjadikan lulusan SDN 2 benakat sebagai siswa yang cerdas, berbudaya berdasarkan Iman

dan Taqwa.

2) Misi SD Negeri 2 Benakat

a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif bagi siswa sesuai dengan potensi

yang dimiliki oleh masing-masing siswa

b) Melaksanakan jam pelajaran tambahan

c) Menerapkan pembelajaran PAIKEM

d) Meningkatkan profesionalitas guru melalui pendidikan dan pelatihan

e) Aktif dalam kegiatan kelompok kerja guru (KKG)

f) Meningkatkan prestasi di semua cabang olehraga

g) Pembinaan dalam kegiatan ektrakurikuler di bidang olahraga dan seni

h) Meningkatkan disiplin warga sekolah dan menanamkan sikap taat dan patuh pada ajaran agama

Berdasarkan visi misi diatas maka dapat disimpulkan bahwa tugas dan fungsi organisasi disatuan

kerja kita adalah mnghasilkan suatu output yaitu yang memiliki daya saing berkualitas, inovatif,

kreatif, religius dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;

B. Uraian Tugas dan Jabatan


Dalam melaksanakan tugas dan jabatan seorang guru tidak akan terlepas dari aturan-aturan.

Salah satunya Permediknas No. 35 Tahun 2010 yang berisi tentang petunjuk teknis pelasksanaan

jabatan fungsional guru dan angka kreditnya maka tugas dan jabatan sebagai guru kelas dekolah

dasar memiliki rincian sebagai berikut :

a) menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

b) menyusun silabus pembelajaran;

c) melaksanakan kegiatan pembelajaran;

d) menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

e) menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran dikelasnya;

didasari pelayanan dan lingungkan pendidikan yang baik.

f) menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

g) melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi;

h) melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;

i) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan

nasional;

j) membimbing guru pemula dalam program induksi;

k) membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

l) melaksanakan pengembangan diri;


m) melaksanakan publikasi ilmiah; dan

n) membuat karya inovatif


C. RENCANA DAN TARGET AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

1. Rencana Aktualisasi

NOTAHAP KEGIATAN WAKTU

Kamis
pelaporan ke SDN. 2 Benakat untuk

1. menyampaikan surat tugas aktualisasi. 19 Maret 2015


penyampaian surat penunjukan sebagai

mentor, menyampaikan surat

undangan waktu seminar aktualisasi kepada

mentor.

Jum’at
Penyusunan Rencana pelaksanaan

2. Pembelajaran 20 Maret 2015

Selasa

24 Maret 2015

3. Pelaksanaan kegiatan Ujian Tengah Semester s/d 28/03/2015

Kamis

4. Pembuatan majalah dinding di sekolah 26 Maret 2015

Pelaksanaan kegiatan melatih siswa dalam

membuat karya seni rupa batik sederhana dan Jum’at

5 tarikan benang. 27 Maret 2014

Sabtu
Pelaksanaan kerja bakti di lingkungan

6 sekolah 28 Maret 2015

7 Sabtu
Penanaman tanaman obat di Kebun Apotik
hidup SD Negeri 2 Benakat 28 Maret 2015

Sabtu
Pelaksanaan tugas sebagai pembina

8 pembantu kegiatan pramuka di sekolah 28 Maret 2015

Senin
Pelaksanaan tugas sebagai pembina upacara

9 bendera hari senin pagi 30 Maret 2015

Pelaksanaan perbaikan hasil pembelajaran


Senin
(remedial) bagi siswa yang belum mencapai

10 kriteria ketuntasan minimal 30 Maret - 4 April 2015

Pembimbingan siswa dalam pengayaan


Selasa
pembelajaran pada operasi hitung perkalian

11. dengan melaksanakan kegiatan tutor sebaya. 31 April 2015

Pelaksanaan inovasi kegiatan pembelajaran

dengan melakukan variasi tempat duduk


Rabu
siswa dan penggunaan metode pembelajaran

12 simulasi / bermain peran 01 Maret 2015

Rabu
Pembuatan alat perangkap nyamuk sederhana

13 di lingkungan sekolah 01 Maret 2015

Pelaksanaan bimbingan dalam melaksanakan Kamis

14 program induksi bagi guru pemula


26 Maret, dan 02 April
2015

13.

2. Target Capaian Rencana Aktualisasi

TARGET
KEGIATAN

TUGAS KUANT/

NO JABATAN AK OUTPUT KUAL/MUTU WAKTU BIAYA

4 JP, Rencana

Penyusunan Rencana Pelaksanaan

pelaksanaan Pembelajaran,

1. Pembelajaran Dokumentasi, 100 2 hari

Pelaksanaan kegiatan

Ujian Tengah Jadwal, Soal,

2. Semester daftar nilai 100 1 hari

Pembuatan majalah Majalah

3. dinding di sekolah dinding 100 2 hari


Pelaksanaan kegiatan

melatih siswa dalam Karya batik

membuat karya seni sederhana,

rupa batik sederhana dan tarikan

4. dan tarikan benang. benang 100 1 hari

Pelaksanaan kerja

bakti di lingkungan 1 JP,

5. sekolah dokumentasi 100 1 hari

Penanaman tanaman

obat di Kebun

Apotik hidup SD 1 JP,

6. Negeri 2 Benakat Dokumentasi 100 1 hari

Pelaksanaan tugas

sebagai pembina

pembantu kegiatan Bahan Ajar,

7. pramuka di sekolah Dokumetasi 100 1 hari

Pelaksanaan tugas

sebagai pembina Laporan, 1

upacara bendera hari JP,

8. senin pagi Dokumetasi 100 1 hari

9. 100 3 hari
Pelaksanaan 6 JP, Soal,
perbaikan hasil Daftar Nilai,

pembelajaran dokumentasi

(remedial) bagi siswa

yang belum mencapai

kriteria ketuntasan

minimal

Pembimbingan siswa

dalam pengayaan

pembelajaran pada

operasi hitung

perkalian dengan Lembar

melaksanakan bimbingan,

10 kegiatan tutor sebaya. dokumetasi 100 1 hari

Pelaksanaan inovasi

kegiatan

pembelajaran dengan

melakukan variasi

tempat duduk siswa

dan penggunaan

metode pembelajaran

simulasi / bermain 2 JP,

11 peran Dokumetasi 100 1 hari


Pembuatan alat

perangkap nyamuk

sederhana di Alat,

12 lingkungan sekolah dokumentasi 100 1 hari

Pelaksanaan

bimbingan dalam Form

melaksanakan bimbingan,

program induksi bagi SK, Surat

13 guru pemula Tugas 100 hari

Related Posts

 METODE DISCOVERY

 bahan penting : KATA KERJA OPERASIONAL,METODE PEMBELAJARAN,MEDIA

PEMBELAJARAN,8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR,

PENDEKATAN,STRATEGI,TEKNIK,TAKTIK,DAN MODEL PEMBELAJARAN

 Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS

 KARAKTERISTIK ANAK USIA SD

 PROPOSAL RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS (PRAJABATAN)


 KATA KERJA OPERASIONAL,METODE PEMBELAJARAN,MEDIA PEMBELAJARAN,8

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR,

PENDEKATAN,STRATEGI,TEKNIK,TAKTIK,DAN MODEL PEMBELAJARAN

 LAPORAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS DIKLAT PRAJABATAN

BAHAN 4

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA DIKLAT PRAJABATAN

POLA BARU

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA PADA SDN BANDAR

DALAM KECAMATAN BENGKUNAT BELIMBING KABUPATEN PESISIR BARAT

DISUSUN OLEH :

ARI YANTO, S.Pd

NIP. 198911112013031003
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN II KABUPATEN PESISIR

BARAT

BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DAERAH

(BANDIKLAT) PROVINSI LAMPUNG

2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana

tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu

menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai

unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN:

Pertimbangan).

Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai ruang lingkup

kehidupan. Seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain

sebagainya. Setiap ruang lingkup pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari

unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.

Guru sebagai ujung tombak fungsi pelaksanaan di bidang pendidikan merupakan profesi

yang sangat mulia sekaligus membutuhkan aparat yag ANEKA guna mencapai tujuan dan
sasaran pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.

Berdasarkan pertimbangan di atas, peserta diklat prajabatan CPNS Tahun

2015 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA yang akan di laksanakan

di tempat kerja yang dalam hal ini penyusun akan melaksanakan di SDN Bandar

Dalam Kecamatan Bengunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat sebagai bentuk penerapan ilmu

yang sudah didapat selama mengikuti diklat prajabatan dalam kurun waktu 13 hari belajar

klasikal.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan Rancangan aktualisasi nilai dasar ANEKA ini adalah: Sebagai dasar

melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA ditempat kerja.

C. Ruang Lingkup

Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti

korupsi pada dilaksanakan di SDN Bandar Dalam Kecamatan Bengkuat Belimbing Kabupaten

Pesisir Barat

.
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

A. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi SDN Bandar Dalam Kecamatan Bengkunat Belimbing dapat dilihat pada

bagan 1.
B. VISI DAN MISI SDN BANDAR DALAM

VISI

SDN Bandar Dalam Adalah “Pada Tahun 2018, SD Negeri Bandar Dalam menjadi Sekolah

Terakreditasi yang Agamis, Asri, Berbudaya, Berakhlakul Karimah, dan Breprestasi.

Indikator visi:

a. Predikat Akreditasi minimal predikat B.

b. Penerapan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari

c. Penataan lingkungan sekolah yang asri dan sehat.

d. Tercermin budaya lokal dan nasional dalam bahasa, perilaku, dan kesenian.

e. Senantiasa memiliki akhlakul karimah.

f. Prestasi dalam bidang Akademik dan Non-akademik

MISI

a. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-

hari

b. Mengembangkan kegiatan prestasi keagamaan

c. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang iptek

d. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang seni budaya

e. Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang olah raga

f. Melaksanakan Ekstra Kurikuler secara terprogram;


C. TUGAS DAN FUNGSI

Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selaluingat akan tugas pokok dan fungsinya,

agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yang semakin maju.

Denganmenyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru

profesional. Namun yang tak kalah penting adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan

efektif serta efisien yang berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, da

Menyenangkan).

Adapun Tugas pokok dan fungsi guru secara kongkrit adalah sebagai berikut:

1. Membuat program pengajaran( Silabus, RPP,Prota, Promes )

2. Menganalisa materi pelajaran

3. Membuat lembar kerja siswa ( LKS )

4. Membuat program harian/jurnal belajar

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik ituulangan harian,tengah semester atau akhirsemester

7. Melaksanakan analisis ulangan, programremedial, pengayaan

8. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport

9. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling


10. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutorsebaya apabila telah mengikuti pelatihan

11. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga

12. Mengikuti kegiatan pengembangan danpemasyarakatan kurikulum

13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah( PKS, wali kelas dll )

14. Membuat catatan tentang kemajuan pesertadidik

15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum prosespembelajaran berlangsung

16. Mengatur kebersihan ruang kelas dansekitarnya

17. Mengumpulkan angka kredit danmenghitungnya untuk kenaikan pangkat

18. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni

19. Mengikuti kegiatan kurikulum

20. Mengadakan penelitian tindakan kelas

D. PERSONIL

SDN Bandar Dalam merupakan sekolah yang termasuk daerah khusus (terpencil) yang

pada umumnya tenaga pendidik di rekrut dari penduduk sekitar. SDN bandar dalam memiliki

lima orang tenaga pendidik PNS dan 16 orang tenaga honorer sekolah. Adapun personilnya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Personil pendidik dan tenaga kependidikan SDN Bandar Dalam

No. Nama Lengkap Jabatan Golongan Status

1 Tasman MS., A.Ma.Pd. Kepla Sekolah IIIa PNS

2 Totok Henriyanto, S.Pd. Guru PJOK IIIa CPNS

3 R. M. Supriadi Winata, S.Pd.I. Guru PAI IIIa CPNS

4 Ari Yanto, S.Pd. Wali Kelas VIA IIIa CPNS

5 Aris Munandar, S.Pd.SD. Wali Kelas VB IIIa CPNS


6 Qulfatah Guru PAI - GHS

7 Dina Marsuli, S.Pd.SD. Wali Kelas VA - GHS

8 Ruli Marzuli, S.Pd.SD. Wali Kelas IVA - GHS

9 Rokimin Guru PJOK - GHS

10 Endang Murjiarto, S.Pd.SD. Wali Kelas VIB - GHS

11 Sukarni Wali Kelas IIA - GHS

12 May Pipit Wulandari Wali Kelas IIB - GHS

13 Niswatun Darojah Guru Bhs Lampung - GHS

14 Haryanti Wali Kelas III A - GHS

15 Ana Puspita Wali Kelas IC - GHS

16 Dedek Dewi Lestari Wali Kelas 1A - GHS

17 Rojiyah Wali Kelas IIIB - GHS

18 Rudini Wali Kelas IIIC - GHS

19 Surya Fajariah Wali Kelas 1B - GHS

20 Ani Sahra Wali Kelas IIC - GHS

21 Winda Angraeni Wali Kelas IVB - GHS

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-nilai Dasar ASN

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi

tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas adalah kewajiban atau pertanggung

jawaban yang harus dicapai dan harus ada bentuk laporan nya.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk mengaktualisasikan dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa

dan negara. Atau sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah

tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas

hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap

kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara.

5. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah

laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,

merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak.


B. RANCANGAN AKTUALISASI

Berdasarkan ke lima nilai dasar diatas maka peserta diklat prajabatan Golongan III Tahun

2015 Kabupaten Pesisir Barat membuat rangcangan aktualisasi ANEKA dalam pekerjaan

sebagaimana tercantum dalam format-format rangcangan aktualiasi Adapun rancangan kegiatan

yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Merancang Perangkat Pembelajaran Yang Inovatif, dan melaksanakan

proses pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran.

a. Nilai-Nilai Dasar

1). Akuntabilitas

2). Nasionalisme

3). Etika Publik

4). Komitmen Mutu

b. Teknik Analisis

1) Masalah

Masalah yang kerap terjadi dalam proses pembelajaran di kelas yaitu tidak terpenuhinya

ketuntasan belajar klasikal. Informasi yang diberikan guru terhadap peserta didik belum biasa

diserap dengan baik. Hal ini mengakibatkan nilai siswa rendah.

2) Penyebab

Timbulnya masalah di atas disinyalir berkaitan erat dengan kurang mampunya guru menginovasi

dan mengemas perencanaan pembelajaran yang menuntut keaktifan dan partisifasi siswa di

dalam kelas.

3) Dampak
Pembelajaran di dalam kelas jadi monoton hal ini disebabkan kurangnya motivasi siswa

dalam menerima pembelajaran di kelas serta berdampak juga pada ketuntasan belajar siswa

yang rendah.

4) Alternatif Solusi

Adapun alternatif solusi dari permasalahan tadi ialah guru diharapkan mampu membuat dan

mengemas perencanaan pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa. Dengan

adanya pembelajaran yang berorientasi PAIKEM diharapkan siswa memiliki motivasi dan

senantiasa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga mampu menerima informasi

pelajaran dengan baik.

c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan

Adapaun uraian rancangan pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembuatan

perangkat pembelajaran yaitu :

1) Menyiapkan silabus

2) Menyiapkan referensi bahan ajar (buku pelajaran)

3) Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi dasar serta merumuskan Indikator dan tujuan

pembelajaran.

4) Menginovasi model pembelajaran yang berbasis PAIKEM

5) Menyusun langkah-langkah pembelajaran

6) Menyusun soal evaluasi dan kunci jawaban

7) Melaksanakan proses pembelajaran

2. Mengembangkan Media Pembelajaran

a. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas

2) Etika Publik

3) Komitmen Mutu

b. Teknik Analisis

1) Masalah

Tingkat kejelasan materi yang diberikan ASN pembelajaran belum mampu di cerna dengan baik

oleh siswa

2) Penyebab

Minimnya alat pendukung dalam proses pembelajaran yang akan mempermudah siswa menyerap

informasi yang ASN berikan

3) Dampak

Rendahnya pengetahuan dan pengalaman langsung siswa dalam memahami dan mempelajari

materi yang diberikan ASN

4) Alternatif Solusi

Membuat/menyediakan materi pembelajaran yang yang berfungsi memperjelas, dan memberi

motivasi siswa.

c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pembuatan bahan ajar prosedur yang akan dilaksanakan adalah

1) Menganalisis bahan ajar

2) Membuat media yang berorientasi pada tujuan pelajaran yang akan dicapai

3) Memahami karakteristik siswa

4) Menentukan Alokasi waktu

5) memastikan Ketersediaan bahan dan alat


6) media harus mengandung nilai artistik

3. Pembuatan Majalah Dinding (MADING).

a. Nilai-Nilai Dasar

1) Akuntabilitas

2) Nasionalisme

3) Etika Publik

4) Komitmen Mutu

5) Anti Korupsi

b. Teknik Analisis

1) Masalah

Kurangnya motivasi dan minat siswa dalam membuat suatu karya.

2) Penyebab

Belum adanya wadah untuk menampung dan mengembangkan kreativitas siswa

3) Dampak

Ide, gagasan, kreativitas siswa belum tersalurkan

4) Alternatif Solusi

Membuat majalah dinding kelas

c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan

Hal yang harus dilakukan dalam pembuatan mading kelas yaitu

1) Menyampaikan usulan pembuatan mading kelas kepada pimpinan


2) Memastikan ketersediaan bahan dan alat

3) Mensosialisasikan mading kelas kepada siswa

4) Membimbing siswa dalam membuat mading

4. Pembuatan Dan Perbaikan Taman Sekolah

a. Nilai-Nilai Dasar

1) Akuntabilitas

2) Nasionalisme

3) Etika Publik

4) Komitmen Mutu

5) Anti Korupsi

b. Teknik Analisis

1) Masalah

belum terciptanya keindahan, dan kenyamanan di lingkungan sekolah

2) Penyebab

masih ada kelas yang belum memiliki taman dan sebagian besar taman sekolah sudah tidak

dirawat.

3) Dampak

Sekolah kurang kondusif

4) Alternatif Solusi

Membuat dan memperbaiki taman sekolah.

c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan

1) Menyampaikan usulan kegiatan kepada pimpinan


2) Mensosialisasikan kegiatan kepada dewan guru dan komite sekolah

3) Merinci bahan dan alat yang akan digunakan dalam kegiatan

5. Menertibkan Pelaksanaan Upacara Bendera.

a. Nilai-Nilai Dasar

1) Akuntabilitas

2) Nasionalisme

3) Komitmen Mutu

b. Teknik Analisis

1) Masalah

Siswa kurang termotivasi untuk menjadi petugas upacara bendera

2) Penyebab

Siswa kurang terlatihnya dalam menjadi petugas upacara bendera

3) Dampak

Upacarabendera tidak berlangsung dengan baik

4) Alternatif Solusi

Mengusulkan kepada pimpinan untuk melatih siswa menjadi petugas upacara bendera

c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan

1) Mengusulkan pelatihan upacara bendera kepada pimpinan

2) Membuat jadwal petugas dan pembina upacara

3) Membuat jadwal latihan petugas upacara bendera


4) Melaksanakan pelihan upacara bendera sesuai jadwal

6. Membuat Rekapitulasi Nomor Induk Siswa (NIS) Dan Nomor Induk Siswa Nasional

(NISN) Dengan Sistem Komputerisasi

a. Nilai-Nilai Dasar

1) Akuntabilitas

2) Etika Publik

3) Komitmen Mutu

b. Teknik Analisis

1) Masalah

Data NIS dan NISN siswa tidak di muat dalam satukesatuan data yang utuh

2) Penyebab

Data NIS dan NISN siswa dibuat secara manual

3) Dampak

Data NIS dan NISN siswa belum lengkap

4) Alternatif Solusi

Merekap data NIS NISN siswa dengan sistem komputer

c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan

1) Mengajukan

2) Pengumpulan data nis nisn semua siswa

3) Membuat data dalam sistem komputerisasi

7. Pembuatan Kalender Akademik


a. Nilai-Nilai Dasar

1) Akuntabilitas

2) Nasionalisme

3) Etika Publik

4) Komitmen Mutu

b. Teknik analisis

1) Masalah

Belum dibuatnya kalender akademik sekolah

2) Penyebab

Adanya keterbatasan dalam teknologi

3) Dampak

Informasi tentang jadwal kegiatan akademik belum diketahui dengan pasti

4) Alternatif Solusi

Membuat kalender akademik

c. Uraian Pelaksanaan Kegiatan

1) Menyiapkan kalender pendidikan yang menjadi acuan pembuatan kalender akademik

2) Bermusyawarah dan bekerja sama membuat kalender akademik


JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

Capaian aktualisasi di realisasikan berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah dibuat

ASN dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS. Dalam melaksanakan kegiatan yang

dibuat dalam butiran rancangan aktualisasi peran mentor sangat dominan dalam keberhasilan

ASN melaksanakan semua kegiatan tersebut. Dengan kerjasama yang bersinergi baik dengan

mentor maupun coach semua kegiatan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti.

Adapun kegiatan yang berhasil ASN laksanakan yang merupakan rancangan yang telah

di rumuskan adalah sebagai berikut :

1. Merancang Perangkat Pembelajaran Yang Inovatif, dan melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran.

b. Deskripsi kegiatan

Berdasarkan hasil refleksi ASN dalam proses pembelajaran di kelas didapat informasi

bahwa motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah sehingga berdampak pada

rendahnya ketuntasan belajar siswa, hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru

pendekatan dan metode yang digunakan belum bervariasi. Selain pembelajaran yang kurang

aktif, siswa juga bersifat heterogen, baik dari segi bakat, kemampuan, kecerdasan, kreativitas,
motivasi, kecepatan belajar, lingkungan, dan latar belakang keluarga. Keadaan tersebut

mengakibatkan kemampuan kognitif dan afektif siswa berbeda-beda pula, ada siswa yang

pandai, sedang dan kurang. Akhirnya terjadi kesenjangan prestasi diantara mereka. Siswa yang

pandai semakin meningkat kemampuan belajarnya sedangkan siswa yang sedang dan kurang

tidak mengalami perubahan dalam peningkatan belajar.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perlu adanya tindakan yang dapat

memaksimalkan proses pembelajaran agar siswa lebih aktif. Sebagai solusi dari permasalahan di

atas, maka ASN telah berdiskusi dengan mentor untuk melakukan perbaikan terhadap model

pembelajaran yang digunakan selama ini, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe berkirim salam dan soal.

Sebelum ASN melaksanakan proses pembelajaran di kelas kegiatan yang telah ASN lakukan

yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang telah

ASN rancang. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan terlebih dahulu merumuskan

indikator sesuai dengan silabus dan kurikulum KTSP yang dipadukan dengan model

pembelajaran yang di pilih dan terbentuklah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan

ASN dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Mata pelajaran yang ASN siapkan dalam

merancang RPP yakni mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Setelah Perangkat pembelajaran selesai di buat, tugas ASN selanjutnya yakni

mengaplikasikan model pembelajaran di dalam proses belajar di kelas. Untuk mengukur

ketercapaian ketuntasan belajar, ASN bekerja sama dengan mentor untuk melakukan

pengamatan terhadap proses pembelajaran yang disampaikan ASN untuk menilai peningkatan

aktivitas siswa dengan menggunakan lembar pengamatan yang sudah ASN siapkan.
Pelaksanakan pengamatan oleh mentor dilakukan dua siklus (dua kali pertemuan) pada mata

pelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran berkirim salam dan soal.

c. Capaian kegiatan

Hasil yang telah ASN dapat dalam menginovasi perangkat pembelajaran dan menerapkan

model pembelajaran yang dibuat ASN yakni terjadi peningkatan keaktifan siswa. Peningkatan ini

dibuktikan oleh meningkatnya partisipasi dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di

siklus ke dua. Selain itu, dalam proses pembelajaran dengan menerapkan perangkat

pembelajaran yang telah dibuat terjalin kondisi belajar yang teratur dan mudah dimengerti siswa.

Hal ini ber ujung pada meningkatnya hasil belajar siswa. Dalam kegiatan ini ada beberapa

Output yang menjadi tolak ukur keberhasilan ASN dalam melaksanakan kegiatan. Output ini

ASN muat dalam Lampiran 1. Adapun output tersebut yaitu :

1. Surat keterangan telah membuat dan melaksanakan perangkat pembelajaran yang inovasi dari

Kepala Sekolah (Lampiran 1a halaman 34)

2. Dokumentasi Perangkat pembelajaran RPP yang telah dibuat (Lampiran 1b halaman 35 )

3. Lembar observasi dari mentor (Lampiran 1c halaman 47)

4. Foto-foto kegiatan (Lampiran 1d halaman 49)

d. Nilai-nilai dasar yang relevan

1. Akuntabilitas

Dalam kegiatan membuat RPP dan melaksanakan pembelajaran di kelas, nilai dasar akuntabilitas

sudah dilakukan ASN. hal ini di dilihat dari rasa tanggung jawab terhadap tugas dan fungsi ASN

sebagai seorang guru yaitu membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan

kurikulum KTSP serta bertanggung jawab dalam ketercapaian ketuntasan belajar siswa.

2. Nasionalisme
Nilai dasar Nasionalisme yang telah dilakukan ASN dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu tidak

membeda-bedakan peserta didik dalam proses pembelajaran. ASN tidak memandang suku,

agama dan tingkat kecerdasan peserta didik, sehingga materi yang yang disampaikan mudah

dicerna dan akan mendorong motivasi peserta didik

3. Etika Publik

Keterkaitan nilai dasar Etika Publik dalam kegiatan ini yakni Sopan dan Santunnya ASN dalam

membuka pelajaran, menjelaskan dan menanggapi pertanyaan siswa.

4. Komitmen Mutu

ASN telah merancang perangkat pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model

pembelajaran Berkirim salam dan soal. Hal ini membuktikan bahwa ASN telah sunggung-

sungguh melakukan peningkatan kualitas pembelajaran dengan terlebih dahulu memodifikasi

RPP dengan model pembelajaran yang inovatif.

2. Mengembangkan Media Pembelajaran

a. Deskripsi kegiatan

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu

kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang

menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada

siswanya. ASN sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk

dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek karena
setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Inilah yang

melatarbelakangi ASN dalam mengambil dan melaksanakan kegiatan pengembangan media

pembelajaran.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, ASN terlebih dahulu berkonsultasi dengan mentor tentang

tindakan yang akan dilaksanakan dan tingkat kecocokan media yang akan disajikan di kelas.

Pada umumnya media pembelajaran sudah tersedia di sekolah, namun ada beberapa media yang

harus di buat yang bahan dan alatnya sudah disiapkan pihak sekolah. Dalam penggunaan media

pada proses pembelajaran di kelas, ASN terlebih dahulu menganalisis bahan ajar (buku

pelajaran) yang nanti akan merangsang tercapainya tujuan pembelajaran, selain itu ASN

mengkordinasikan penggunaan media pembelajaran kedalam RPP sehingga alokasi waktu

maupun penyampaian media pembelajaran sudah terstruktur. Untuk mata pelajaran IPS sesuai

dengan bahan ajar yang ASN analisis materi pelajaran tentang Letak Benua-Benua di Dunia

untuk itu ASN menggunakan media pembelajaran Globe dan peta, media sudah terdapat di SDN

Bandar dalam

b. Capaian kegiatan

Pengembangan media pembelajaran yang telah ASN laksanakan sangat menunjang

keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran yang selalu

disampaikan oleh ASN tingkat kepahaman siswa dalam menerima materi sangat baik. Media

pembelajaran juga sangat berperan dalam menunjang ketuntasan belajar siswa. Output dari

capaian kegiatan ini yakni

5. Surat keterangan melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran

(lampiran 2a halaman 34)

6. Foto-foto kegiatan (lampiran 2b halaman 51 )


c. Nilai-nilai dasar yang relevan

1) Akuntabilitas

Nilai tanggungjawab terhadap tugas dan fungsi ASN sebagai seorang guru serta tanggungjawab

ASN dalam ketuntasan dan keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran merupakan

relevansi Akuntabilitas ASN dalam melaksanakan kegiatan ini

2) Komitmen Mutu

Dengan menerapkan media pembelajaran pada proses pembelajaran yang dilakukan ASN di

kelas terwujudnya nilai efektivitas dan efisiensi yakni materi pembelajaran mudah dipahami

serta hemat waktu penyampaian materi

3) Anti korupsi

Keterkaitan nilai dasar anti korupsi dalam kegiatan ini yaitu pada waktu merinci bahan dan alat

yang akan digunakan dalam pembuatan media pembelajaran ASN menuliskan dengan

sebenarnya sesuai dengan yang dibutuhkkan

3. Pembuatan Majalah Dinding (MADING).

a. Deskripsi kegiatan

Salah satu kegiatan yang telah di lakukan ASN dalam mengaktualisasikan nilai dasar

ANEKA adalah pembuatan Majalah Dinding (Mading). Majalah dinding merupakan salah satu

media informasi kreatif yang ada di lingkungan sekolah. kegiatan ini dimaksudkan untuk

merangsang antusias siswa dalam mengembangkan dan menyalurkan minat dan bakat siswa.

Selain itu, dengan adanya mading kelas diharapkan siswa akan terbiasa mengekspresikan ide,

gagasan ataupun ajang untuk berlatih membuat suatu karangan dan tulisan dalam bentuk karya
sehingga memotivasi siswa untuk selalu menghasilkan karya-karya yang indah serta

menanamkan budaya Membaca.

Pelaksanaan kegiatan ini terlebih dahulu dibicarakan ASN dengan pihak sekolah melalui

forum rapat dewan guru. Hasil dari rapat tersebut mendukung sepenuhnya kegiatan Mading.

Pelaksanaan mading kelas diselenggarakan oleh kelas 5 dan 6 SDN Bandar Dalam. Mading kelas

ini diharapkan oleh pihak sekolah sebagai pelopor terbentuknya mading sekolah yang nantinya

akan dibuat setiap sebulan sekali. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu

pada hari sabtu tanggal 14 maret 2015 pada hari pertama ini siswa dilatih dan diberi pemahaman

tentang Mading dan hari selasa tanggal 17 maret 2015 hari kedua dilakukan penusunan mading

seteleh siswa diberikan tugas rumah untuk membuat suatu karya menarik. Teknis pelaksanaan

pembuatan mading kelas ini terlebih dahulu disosialisasikan kepada siswa dihari pertama dengan

teori dan latihan dalam penulisan dan pembuatan. Kemudia penyusunan yang dilakukan oleh

siswa dihari kedua.

b. Capaian kegiatan

Terwujudnya pembuatan Mading yang dilaksanakan di SDN Bandar Dalam sangat

memberi warna bagi siswa. Hal ini dilihat dari antusiasnya siswa yang terlibat dalam pembuatan

mading. Disisi lain kegiatan mading kelas ini juga menambah wawasan dan kreativitas siswa

serta berperan dalam mengembangkan ekspresi siswa dalam menyalurkan minat dan bakat siswa.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini output yang ASN dapatkan yaitu :

1. Surat himbauan Kepala Sekolah untuk pembuatan mading kelas (lampiran 3a halaman 53)

2. Foto-foto kegiatan (lampiran 3b halaman 54)

c. Nilai-nilai dasar yang relevan


1) Etika Publik

Keterkaitan nilai dasar Etika Publik dalam kegiatan mading ini yaitu dalam proses sosialisasi

kepada siswa dengan menggunakan bahasa yang santun, menjawab setiap pertanyaan siswa

dengan sikap yang sopan serta menilai karya siswa dengan bijak.

2) Komitmen Mutu

Kegiatan mading di SDN Bandar Dalam merupakan sesuatu yang baru yang belum pernah

dilakukan oleh siswa maupun guru sebelumnya. Mading ini merupakan inovasi yang baru yang

sangat menunjang kualitas sekolah maupun peserta didik karena di dalam pembuatan mading

melahirkan pengetahuan, ekspresi minat dan bakat serta karya-karya yang indah.

3) Anti korupsi

Keterkaitan nilai dasar anti korupsi dalam pembuatan mading dilakukan ASN dalam merinci

dana yang dibutuhkan sekolah untuk membeli bahan dan alat yang diperlukan. ASN merinci

dengan penuh kejujuran dan sesuai dengan kebutuhan.

4. Pembuatan Dan Perbaikan Taman Kelas

a. Deskripsi kegiatan

Sekolah merupakan tempat yang digunakan oleh para siswa untuk belajar dan menuntut

ilmu. Oleh karena itu sekolah haruslah disediakan senyaman mungkin dan disediakan fasilitas

dan sarana yang dapat menunjang proses belajar para siswa. untuk menunjang hal tersebut

banyak sekolah membuat taman kelas. Taman yang berada di kelas ini bisa dimanfaatkan para

siswa sebagai tempat untuk belajar menanam, belajar mengamati dan lain sebagainya karena
tempatnya yang nyaman, indah, dan sejuk. Sehingga para siswa tidak akan merasa jenuh karena

terlalu lama berada di kelas.

Keadaan diatas belum sepenuhnya terealisasi di SDN Bandar Dalam. Taman kelas yang

ada sudah tidak terurus bahkan ada yang tidak memiliki taman kelas. Tentunya ini akan

berakibat pada suasana sekolah yang belum terlihat indah. Hal ini juga yang mendasari ASN

untuk sungguh-sungguh melakukan kegiatan pembuatan taman kelas ini. Pembuatan taman kelas

ini di intruksikan langsung oleh kepala sekolah berdasarkan hasil keputusan rapat dewan guru.

Pembuatan taman sekolah melibatkan siswa dan seluruh dewan guru SDN Bandar Dalam.

Adapun bahan yang digunakan berupa bambu dan paku, bahan tersebut disediakan oleh sekolah.

Sedangkan alat yang digunakan berupa palu, gergaji, parang cangkul dll. Pelaksanaan kegiatan

ini dilakukan pada hari rabu tanggal 18 maret 2015 sesuai dengan intruksi kepala sekolah.

b. Capaian kegiatan

Pembuatan dan perbaikan taman kelas ini terbukti menunjang keindahan dan

kenyamanan di lingkungan sekolah. Jelas sangat berbeda lingkungan sekolah setelah kegiatan ini

selesai dilakukan. Kegiatan pembuatan taman sekolah ini mendapat perhatian dari wali murid.

Pada saat pembuatan taman berlangsung ada beberapa wali murid yang juga ikut serta dalam

pembuatan taman kelas. Output dari kegiatan ini ialah :

1. Surat himbauan kepala sekolah untuk pembuatan taman sekolah (lampiran 4a halaman 53)

2. Foto-foto kegiatan (lampiran 4b halaman 56)

c. Nilai-nilai dasar yang relevan

1) Akuntabilitas

Relevansi nilai dasar Akuntabilitas yaitu ASN bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan

pembuatan taman kelas sehingga kegiatan ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
2) Etika Publik

Nilai dasar Etika Publik di lakukan ASN pada saat pengusulan kegiatan pada saat rapat dewan

guru dengan bahasa yang santun dan sikap yang sopan sehingga maksud dan tujuan ASN bisa

diterima dan dilaksanakan, selain itu pada saat proses kegiatan berlangsung ASN selalu

bekerjasama dengan guru dan siswa untuk mencapai hasil yang diinginkan.

3) Komitmen Mutu

Pembuatan taman sekolah merupakan inovasi yang dilakukan oleh ASN untuk menunjang mutu

sekolah. Hal ini merupakan implikasi dari nilai dasar komitmen mutu untuk kemajuan sekolah

4) Anti korupsi

Menggunakan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan. Dalam kegiatan ini, bahan yang

digunakan berupa bambu dan paku. ASN sebijak mungkin menggunakan bahan tersebut karena

bahan disediakan menggunakan anggaran sekolah.

5. Menertibkan Pelaksanaan Upacara Bendera.

a. Deskripsi kegiatan

Upacara Bendera merupakan salah satu identitas bangsa yang dilakukan sebagai wujud

kecintaan pada bendera. Kisah ini tersirat perjuangan para pahlawan dalam membentuk dan

memerdekakan sebuah negara. Pertumpahan darah dan air mata menjadi kisah yang bukan

semata-mata untuk dikenang, tapi harus dihayati dan dipahami secara mendalam. Melalui

upacara bendera yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, di situlah penghargaan atas

perjuangan para pahlawan terhadap bangsa ini semakin membukakan mata bahwa, bendera yang

kita miliki bukan hanya benda artifisial tanpa makna. Melalui upacara bendera diharapkan kian

mempertebal semangat kebangsaan, cinta tanah air, patriotisme, semangat dan nilai-nilai
kepahlawanan, idealisme serta membangkitkan peran siswa dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

Kegiatan upacara di SDN Bandar Dalam sudah di jalani dari generasi ke generasi.

Upacara bendera ini diadakan setiap hari senin sebagaimana sekolah laiannya. Namun pada saat

pelaksanaan upacara bendera belum sepenuhnya berlangsung tertib dan hikmat sebagaimana

yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena belum mahirnya siswa sebagai petugas upacara

bendera. Banyak siswa yang takut menjadi petugas upacara bendera yang menyebabkan kurang

kondusifnya dalam proses pelaksanaan upacara bendera. Untuk meindaklanjuti permasalahan

diatas ASN mengusulkan kepada kepala sekolah untuk rutin melaksanakan latihan petugas

upacara bagi siswa. disamping untuk menghindari petugas upacara permanen pelatihan ini

dimaksudkan untuk menjaga keteraturan sehingga upacara bendera berjalan hikmat dan

kondusif. Pelatihan upacara bendera ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 14 maret 2015.

b. Capaian kegiatan

Dengan telah dilaksanakannya pelatihan upacara bendera, keberlangsungan upacara bendera

sudah semakin membaik. Masing-masing petugas mengetahui peran tugasnya masing-masing.

Selain itu kegiatan menertibkan pelaksanaan upacara bendera ini menambah disiplin guru,

karena kegiatan ini juga membuat jadwal petugas pembina upacara. Masing-masing guru

mendapat giliran bertugas sebagai pembina upacara dengan demikian tidak lagi terjadi saling

tunjuk menjadi pembina pada saat upacara berlangsung. Output dari kegiatan ini yaitu :

1. Jadwal petugas dan pembina upacara (lampiran 5a halaman 58 )

2. Surat himbauan kepala sekolah (lampiran 5b halaman 53 )

3. Foto-foto kegiatan (lampiran 5c halaman 59 )

c. Nilai-nilai dasar yang relevan


1. Akuntabilitas

ASN bertanggungjawab dan sungguh-sungguh melatih siswa dalam pelaksanaan pelatihan

upacara bendera.

2. Nasionalisme

Berlangsungnya upacara yang tertib yang akan menyentuh sikap kecintaan peserta upacara

terhadap bangsa Indonesia. Menghargai para pahlawan dan menumbuhkan rasa patriotisme.

Tidak membeda-bedakan siswa dalam pemilihan petugas upacara

3. Komitmen Mutu

Melakukan inovasi terhadap pelaksanaan upacara bendera dengan membuat jadwal petugas dan

pembina upacara serta melatih petugas upacara bendera sehingga pelaksanaan upacara bendera

mendajdi lebih efektif.

6. Membuat Rekapitulasi Nomor Induk Siswa (NIS) Dan Nomor Induk Siswa Nasional

(NISN) Dengan Sistem Komputerisasi

a. Deskripsi kegiatan

NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan NIS (Nomor Induk Sekolah) merupakan kode

pengenal identitas siswa yang bersifat unik dan berlaku selamanya. NISN itulah yang

membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh Indonesia yang langsung dikelola oleh

Pusat Data dan Statistik Kemdiknas. Oleh karena itu fungsi NISN maupun NIS bagi siswa

terutama sangatlah penting. Keberadaannya seperti nomor ID pada KTP, SIM, rekening. yang

mana setiap individu pasti mempunyai nomor atau ID yang berbeda, tidak ada yang sama.

Contoh fungsi yang sangat penting adalah sebagai identitas ketika seorang siswa mengikuti

Ujian Nasional dimana ada entrian tentang data NISN. Selain itu pada penyelenggaraan
SNMPTN khususnya tahun pelajarn 2013/2014, siswa yang boleh mengikuti SNMPTN harus

dan wajib memiliki NISN.

Sama halnya dengan sekolah-sekolah yang lain NISN dan NIS berperan amat penting

bagi siswa di SDN Bandar Dalam. Setiap masing-masing siswa baru biasanya mendapat NISN

maupun NIS yang dibukukan pada buku Induk Sekolah. Buku Induk memuat data identitas

peserta secara detil. Namun pada kenyataannya buku induk merangkum seluruh siswa yang ada

disekolah berdasarkan kelas. Hal yang menjadi masalah pada SDN Bandar Dalam buku induk

yang dimaksud sudah tidak lagi terurus bahkan sudah ada yang tercerai berai. Dengan demikian

kelengkapan data belum sepenuhnya terangkum dengan sempurna. Hal ini menjadi masalah bagi

sekolah ketika data-data tersebut mau digunakan atau di butuhkan pihak lain. Pentingnya

kesempurnaan data tersebut ASN sampaikan pada forum rapat dewan guru untuk mengambil

alternatif membuat data NISN dan NIS dengan sistem komputerisasi. Usulan ASN ditanggapi

baik pihak sekolah dengan dibantu oleh dewan guru dikarakan di SDN Bandar Dalam belum

memiliki tenaga operator sekolah atau Tata Usaha. Perekapan data NISN dan NIS siswa diawali

dengan pengumpulan data terlebih dahulu untuk mempermudah proses perekapan data. Kegiatan

rekapitulasi NISN dan NIS siswa dilaksanakan pada hari senin /selasa tanggal 23/24 maret 2015

b. Capaian kegiatan

Tercapainya kegiatan ini berkat kerjasama yang baik dari seluruh dewan guru SDN Bandar

Dalam. dalam pelaksanaan kegiatan ini data siswa yang belum lengkap sempat menjadi kendala

namun bisa diselesaikan berkat kerjasama dari siswa dan guru. Dengan telah diselesaikannya

perekapan NISN dan NIS dalam sistem komputerisasi dapat menjamin kelengkapan data secara

menyeluruh. Selain itu fungsi rekapitulasi dengan sistem komputer bisa digunakan untuk

melengkapi data pada buku induk yang belum lengkap. Dalam pelaksanaan kegiatan ini output
yang didapat yaitu Dokumentasi Data NISN dan NIS siswa SDN Bandar Dalam (lampiran 6

halaman 61 )

c. Nilai-nilai dasar yang relevan

1) Akuntabilitas

Dalam melaksanakan kegiatan ASN bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab

mengumpulkan data siswa dan membuat rekapitulasi dengan sistem komputerisasi dengan

bantuan dewan guru yang lain.

2) Etika Publik

Keterkaitan nilai dasar Etika Publik dengan kegiatan ini yaitu pada saat penyampaian usulan

ASN menyampaikan dengan sopan dan baik menjelaskan pentingnya kelengkapan data dengan

detil san sopan, menerima saran dengan santun, melaksanakan perekapan NISN dan NIS dengan

bekerjasama yang baik sesama guru.

3) Komitmen Mutu

Relevansi nilai dasar Komitmen Mutu yaitu ASN menginovasi data siswa dengan menggunakan

sistem komputerisasi. Diterapkannya sitem komputerisasi dapat menunjang efektifitas pada

pendataan sekolah

7. Pembuatan Kalender Akademik

a. Deskripsi kegiatan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu

efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan awal tahun pelajaran,

masing-masing sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan


pembelajaran selama satu tahun ajaran. Pengaturan waku belajar sekolah mengacu kepada

standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta

didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah atau pemerintah daerah.

Kalender Akademik di SDN Bandar Dalam tempat ASN mengabdi sebelumnya sudah

dibuat secara manual dengan alat tulis. Namun sistematika dan penyajiannya dan formatnya

belum begitu baik dikarnakan tulisannya sudah pudar. Lagi pula Kalender Akademik di SDN

Bandar Dalam tidak ditempel di sekolah sehingga keberadaannya masih belum diketehui oleh

siswa dan guru. Untuk itu ASN mengusulkan kepada kepala sekolah untuk membuat Kalender

Akademik dengan menggunakan komputer dan membuat kalender akademik sesuai dengan

sistematika yang digunakan dengan memperhatikan aspek-aspek dan kriteria pembuatan

kalender akademik. Pembuatan kalender akademik dilaksanakan pada hari senin s/d rabu tanggal

23 s/d 25 maret 2015

b. Capaian kegiatan

Terealisasinya kalender akademik di SDN Bandar Dalam berkat kerjasama dewan guru.

Kalender akademik telah memberikan informasi-informasi bagi guru, siswa bahkan wali murid

tentang hari efektif dan hari libur sekolah, rencana pelaksanaan mid semester, ujian semester,

ujian akhir tahun dan Ujian Akhir Nasional, juga termasuk informasi liburan mid/semesteran dan

libur nasional lainnya sehingga tidak lagi menimbulkan kesimpangsiuran tentang pelaksanaan

kegiatan-kegiatan sekolah. Output dari kegiatan pembuatan kalender akademik ini yaitu

dokumentasi kalender akademik SDN Bandar dalam (lampiran 7 halaman 72)

c. Nilai-nilai dasar yang relevan

1) Etika Publik
Bekerjasama dengan guru dalam pembuatan kalender akademik. Menyampaikan usulan dan

menanggapi saran dengan bahasa yang santun

2) Komitmen Mutu

Pembuatan kalender pendidikan didasari atas sistematika penulisan yang benar, mudah dipahami

dan efektif yang berbasiskan komputerisasi


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi menjadi dasar bagi aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban

dalam instansi kerja. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru yang lebih

menekankan pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi Aparatur Sipil

Negara (ASN) di lingkup kerja, diharapkan adanya aparatur negara yang profesional serta

menjadi pelayan masyarakat yang benar-benar mencerminkan seorang aparatur dalam

melaksanakan pelayanan publik. Sehingga citra negatif yang selama ini berkembang secara

perlahan hilang dan menjadikan citra publik yang kembali baik.

Sebagai pelayan publik kita harus bekerja dengan memberikan pelayanan yang

terbaik bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi kualitas pelayanan akan menjadi semakin baik,

karena menjadi modal dasar untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan berorientasi

pada perbaikan terhadap mutu pelayan yang berkesinambungan dan bebas dari korupsi dan

bersama-sama untuk membangun bangsa.

B. Saran

Dalam kesempatan ini ASN sebagai peserta Diklat Prajabat memberikan saran kepada

seluruh SKPD Kab. Pesisir Barat umumnya, khususnya kepada Kepala Sekolah SDN Bandar
Dalam untuk senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA dengan sungguh-sungguh untuk

menciptakan kualitas pelayanan publik yang baik. Dan juga hendaknya senantiasa memberikan

dorongan dan bimbingan yang bersifat membangun baik itu dari segi kualitas lulusan peserta

didik maupun dalam bidang inovasi data dan lebih jauh lagi keunggulan dalam bidang sarana dan

prasarana sekolah. Dengan adanya ketertiban dalam memegang teguh tugas dan fungsi guru serta

menjaga loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara nantinya akan membawa perubahan yang positif

yang mengarah pada tercapainya cita-cita bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Modul

Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan

Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan

Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan

Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan

Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan

Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan

Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

https://fujhyzhu.wordpress.com/2010/05/22/sistem-komputer/

http://karyatulis27.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-bagaimana-

membangun.html

https://f4iqun.wordpress.com/2008/05/02/pentingnya-info-kalender-sekolah-bagi-

orang-tua-murid/

BAHAN 5

Mengenal Tentang ASN, Pengertian, Asas, Jenis, Kode Etik, Hak dan Kewajiban ASN

Info PTK
Add Comment

Kamis, 12 November 2015

A. Umum

Pegawai Negeri sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat, mempunyai peran yang

amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban

modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi yang menyelenggarakan pelayanan

secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada

Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai

tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut

diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang berkemampuan pelaksanakan tugas secara profesional dan

bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih

dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebelum menjelaskan pengertian tentang Pegawai

Negeri Sipil maka perlu dijelaskan tentang pengertian Manajemen Aparatur Sipil Negara .

Manajemen Aparatur Sipil Negara dalam buku ini adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam rangka menjamin kelancaran

penyelenggaraan kebijaksanaan

manajemen Aparatur Sipil Negara, dibentuklah Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal 47 BKN memiliki fungsi:

a. pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;

b. penyelenggaraan Manajemen ASN dalam bidang pertimbangan teknis


formasi, pengadaan, perpindahan antarinstansi, persetujuan kenaikan pangkat,

pensiun; dan

c. penyimpanan informasi Pegawai ASN yang telah dimutakhirkan oleh Instansi

Pemerintah serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan Sistem Informasi

ASN.

Adapun BKN bertugas:

a. mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN;

b. membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta mengevaluasi pelaksanaan

penilaian kinerja Pegawai ASN oleh Instansi Pemerintah;

c. membina Jabatan Fungsional di bidang kepegawaian;

d. mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN berbasis kompetensi

didukung oleh sistem informasi kearsipan yang komprehensif;

e. menyusun norma, standar, dan prosedur teknis pelaksanaan kebijakan Manajemen ASN;

f. menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan

g. mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar, dan prosedur manajemen

kepegawaian ASN.

Selanjutnya untuk kelancaran pelaksanaan manajemen Pegawai Negeri Sipil di Daerah maka

dibentuk Badan Kepegawaian Daerah (BKD), yang merupakan perangkat Daerah yang dibentuk
oleh Kepala Daerah (Pasal 34 A UU Nomor 43 Tahun 1999), yang kemudian diatur dalam

peraturan pelaksanaan yaitu

Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan

Kepegawaian Daerah. Keputusan Presiden tersebut diamanatkan kepada seluruh Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota untuk

membentuk Badan Kepegawaian Daerah.

B. Pengertian Aparatur Sipil Negara

Menurut UU Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa Aparatur

Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai

Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat

pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas

Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan. Selanjutnya yang

dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai

ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah

warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian

kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

C. Asas, Prinsip, Nilai Dasar, Serta Kode Etik Dan Kode Perilaku Aparatur
Sipil Negara

1. Manajemen ASN berdasarkan pada asas:

a. kepastian hukum;

b. profesionalitas;

c. proporsionalitas;

d. keterpaduan;

e. delegasi;

f. netralitas;

g. akuntabilitas;

h. efektif dan efisien;

i. keterbukaan;

j. nondiskriminatif;

k. persatuan dan kesatuan;

l. keadilan dan kesetaraan; dan

m. kesejahteraan.

2. Prinsip ASN sebagai profesi berlandaskan

a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;

c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;

d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

e. kualifikasi akademik;

f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan

g. profesionalitas jabatan.

3. Nilai dasar ASN

a. memegang teguh ideologi Pancasila;

b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

serta pemerintahan yang sah;

c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;

d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;

g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;

h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;


j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,

berhasil guna, dan santun;

k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;

m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem

karier

4. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.

Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:

a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh

tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;

f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;


g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan

efisien;

h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk

mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan

melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN

D. Jenis, Status, Dan Kedudukan

Pegawai ASN terdiri atas PNS dan PPPK. Sedangkan Status PNS merupakan Pegawai ASN yang

diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk

pegawai secara nasional. Sedangkan Status PPPK merupakan Pegawai ASN yang diangkat

sebagai pegawai dengan

perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi

Pemerintah dan ketentuan Undang-Undang. Sedangkan Pegawai ASN berkedudukan sebagai

unsur aparatur negara. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan

Instansi Pemerintah, dan Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua

golongan dan partai politik.

E. Fungsi, Tugas Dan Peran


Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik; pelayan publik; dan perekat dan

pemersatu bangsa. Sedangkan Pegawai ASN bertugas:

1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan Pegawai

ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik

yang profesional, bebas dari

intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

F. Hak dan Kewajiban PNS

1. Hak Pegawai ASN

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan akuntabel, maka setiap

Pegawai Negeri Sipil diberikan hak sebagai berikut:

a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;

b. cuti;

c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

d. perlindungan; dan

e. pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa

Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.

Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:

a. jaminan kesehatan;

b. jaminan kecelakaan kerja;

c. jaminan kematian; dan

d. bantuan hukum.

Sedangkan Pegawai PPPK berhak memperoleh:

a. gaji dan tunjangan;

b. cuti;

c. perlindungan; dan

d. pengembangan kompetensi.

Adapun Yang dimaksud dengan “gaji” adalah kompensasi dasar berupa honorarium sesuai

dengan beban kerja, tanggung jawab jabatan dan resiko pekerjaan yang ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan. Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas. Tunjangan

meliputi tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan. Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai

pencapaian kinerja. Tunjangan kemahalandibayarkan sesuai dengan tingkat kemahalan

berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerah masing-masing. Yang dimaksud dengan cuti

Pegawai Negeri Sipil adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangkawaktu

tertentu dan dikeluarkan/diberikan oleh pejabat yang berwenang seperti Pimpinan Kementerian
Negara / Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Sekretariat Lembaga Negara dan pejabat lain

yang ditentukan oleh Presiden

Cuti PNS sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1976,

terdiri dari :

a. cuti tahunan;

b. cuti besar;

c. cuti sakit;

d. cuti bersalin;

e. cuti karena alasan penting;

f. cuti di luar tanggungan negara.

a. Cuti Tahunan

Persyaratan Pegawai Negeri Sipil untuk mendapat cuti tahunan adalah apabila yang

bersangkutan telah bekerja secara terus-menerus selama satu (1) tahun, maka PNS berhak

mendapatkan cuti tahunan. Cuti tahunan bagi PNS adalah selama duabelas (12) hari kerja.

Pemberian cuti tahunan dapat diberikan tambahan paling lama empat belas (14) hari kerja

apabila pegawai yang bersangkutan tinggal atau cuti tersebut dijalankan di tempat yang sulit

transportasinya.

b. Cuti Besar
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang kurangnya selama enam (6) tahun berturut-

turut maka yang bersangkutan berhak mendapatkan cuti besar yang lamanya adalah 3 (tiga)

bulan. PNS yang menjalani cuti besar masih berhak mendapatkan cuti tahunannya dalam tahun

yang bersangkutan.

c. Cuti Sakit

1) Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama satu (1) atau dua (2) hari berhak atas cuti sakit,

dengan ketentuan yang bersangkutan harus memberitahukan kepada atasan yang bersangkutan;

2) Pegawai Negeri Sipil yang sakit lebih dari dua (2) sampai dengan empatbelas (14) hari berhak

atas cuti dengan ketentuan yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis

kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan

dokter.

3) Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari empat bElas (14) hari kerja berhak atas

cuti sakit, dengan ketentuan PNS yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis

kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh

Menteri Kesehatan. Cuti sakit ini dapat diberikan paling lama satu (1) tahun dan apabila belum

sembuh, maka cuti sakit dapat ditambah selama enam (6) bulan; apabila penambahan cuti untuk

enam (6) bulan, maka PNS yang bersangkutan harus diuji kesehatannya oleh dokter yang

ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Apabila dari hasil pengujian ini

ternyata penyakitnya belum sembuh, maka PNS bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari

jabatannya dengan mendapat uang tunggu berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.
d. Cuti bersalin

Kepada Pegawai Negeri Sipil wanita diberikan hak mendapatkan cuti bersalin untuk anak

pertama dan kedua. Sedangkan untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya diberikan cuti di luar

tanggungan negara. Cuti

bersalin diberikan selama satu (1) bulan sebelum dan dua (2) bulan setelah persalinan.

e. Cuti karena Alasan Penting

Cuti karena alasan penting dapat diberikan apabila. Salah seorang anggota keluarga (ibu, bapak,

isteri/suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu) mengalami sakit keras atau meninggal

dunia dan menurut

ketentuan hukum yang berlaku PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota

keluarganya tersebut.

a. Melangsungkan perkawinan yang pertama;

b. Alasan penting lainnya yang ditetapkan kemudian oleh Presiden.

Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan penting. Lama

cuti karena alasan penting ditentukan oleh Pejabat yang berwenang yaitu

paling lama dua (2) bulan.

f. Cuti di luar Tanggungan Negara


Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya lima (5) tahun secara terus-

menerus, karena alasan pribadi yang penting dan mendesak dapat diberikan cuti di luar

tanggungan negara selama tiga (3)

tahun dan dapat diperpanjang paling lama satu (1) tahun apabila ada alasanalasan yang penting

untuk memperpanjangnya. Untuk mendapatkan cuti di luar tanggungan negara, PNS mengajukan

permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang disertai alasan-alasannya. Pegawai

Negeri Sipil yang

menjalankan cuti di luar tanggungan negara tidak berhak menerima penghasilan dari negara dan

harus melepaskan jabatannya. Masa menjalankan cuti di luar tanggungan negara tidak

diperhitungkan sebagai

masa kerja.

g. Memperoleh perawatan bagi yang terti mpa sesuatu kecelakaan dalam dan karena

menjalankan tugas kewajibannya;

h. Memperolah tunjangan bagi yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan karena

menjalankan tugas dan kewajibannya yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja lagi dalam

jabatan apapun juga;

i. Memperoleh uang duka bagi keluarga Pegawai Negeri Sipil yang tewas;

j. Memperoleh pensiun bagi PNS yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan;

k. Menjadi peserta TASPEN;

l. Menjadi peserta BPJS.


2. Kewajiban Pegawai ASN

Pegawai ASN wajib:

a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung

jawab;

f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada

setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAGIKAN :

NEXT

« Prev Post
PREVIOUS

Next Post »

ARTIKEL TERKAIT:

 Gaji Guru Honorer Akan Setara Dengan Gaji Guru PNS. Benarkah?

 Gaji Terbaru PNS Sesuai Draf PP Mencapai 14,3 Juta Perbulan

 Mengenal Tentang ASN, Pengertian, Asas, Jenis, Kode Etik, Hak dan Kewajiban ASN

 Nilai Hasil UKG Online Sementara, Tertinggi 85

 Cara Cek Jadwal, Mapel dan TUK UKG 2015 Tahap 2

 Tunjangan PNS Terbaru Berdasarkan PP Nomor 70 Tahun 2015

 Prosedur Kenaikan Pangkat PNS Terbaru, BKN Berlakukan Naik Pangkat Otomatis

BAHAN 6

Pengertian organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk

bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan

suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan

beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang orang yang

terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya

secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan

memimpin operasional organisasi dengan terencana.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :


1. Organisasi Menurut Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah

pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard

Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau

lebih.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.

Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-

fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain

daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran

perintah dan penyampaian laporan.

Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka

menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi

bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam

rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan

tugas dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh

organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secara internal maupun

eksternal.

Bentuk-bentuk organisasi

1. Organisasi politik
2. Organisasi sosial

3. Organisasi mahasiswa

4. Organisasi olahraga

5. Organisasi sekolah

6. Organisasi negara

Sumber : http://tkampus.blogspot.com/2012/03/definisi-organisasi.html

Definisi dan Pengertian Organisasi

Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari yang berbentuk kecil hingga

organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu tujuan yang berbeda pula, begitu pula

tentang pengertian organisasi itu sendiri. Banyak definisinisi dan pengertian dari organisasi yang

di paparkan oleh para ahli, berikut adalah beberapa definisi dan pengertian dari Organisasi :

Organisasi : penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan; sususan

dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama

(untuk mencapai tujuan tertentu).

Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry

Pengertian Organisasi (didapat dari buku)

1. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb)

sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum

Bahasa Indonesia)
2. Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas,

daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur

pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I)

Pengertian organisasi berikut ini didapat dari artikel yang berjudul “Pengertian, Definisi dan Arti

Organisasi - Organisasi Formal dan Informal - Belajar Online Lewat Internet Ilmu Manajemen”

http://organisasi.org

pengertian_definisi_dan_arti_organisasi_organisasi_formal_dan_informal_belajar_online_lew

at_internet_ilmu_manajemen)

Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-

orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk

mencapai tujuan bersama.

Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih

Selanjutnya, pengertian di bawah ini diambil dari Wikipedia. Alamat web/halaman:

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
Organisasi (Yunani: organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang

sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak

cara.

Pengertian di bawah ini diperoleh dari artikel yang berjudul PENGARUH KEPUASAN KERJA

DAN STRESS DIHADAPKAN DENGAN KONSELING DALAM TINGKAT

PRODUKTIFITAS DAN PRESTASI KERJA SUATU ORGANISASI oleh : Mistiani, S.sos,

Puslitbang Strahan Balitbang Dephan

(http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=18&mnorutisi=9)

Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-

masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai

tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai

secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari

kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha

saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat

masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota

organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

Pengertian selanjutnya diperoleh dari artikel yang berjudul “Manajemen Konflik Dalam

Organisasi” oleh fickry(http://defickry.wordpress.com/2007/09/13/manajemen-konflik-dalam-

organisasi/)
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan

umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab

(Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling

berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas di

dalamnya.

Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu

kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).

Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang

atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.

Demikianlah beberapa definisi dan pengertian dari Organisasi yang di kutip dari berbagai

sumber…

BAHAN 7

Pengertian Visi dan Misi

Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk

dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa Visi dan Misi adalah suatu konsep

perencanaan yang di sertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk

mencapai suatu tujuan.


Bagi mereka yang berkecimpung dalam kegiatan organisasi tentu tidak asing dengan kalimat

Visi dan Misi di karenakan suatu organisasi, kelompok atau badan suatu instansi pasti memiliki

Visi dan Misi untuk mewujudkan tujuannya, tapi apakah Visi dan Misi hanya bisa di miliki dan

di terapkan oleh Suatu Organisasi, kelompok atau bandan suatu instansi…? Jawabnya tentu

tidak, Visi dan Misi pun bisa di miliki dan di terapkan secara personal dan individu.

Lalu apakah pengertian dari Visi dan Misi…?

Dari referensi materi berikut ada beberapa pengertian dari Visi dan Misi yang mudah-mudahan

dapat memberi manfaat...

Pengertian Visi

Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang

harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat

dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan

perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa

persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:

- Berorientasi ke depan

- Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini

- Mengekspresikan kreatifitas

- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat


Pengertian Misi

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya

mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi

juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

Arti lain :

a. Visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan clan karakteristik yang

ingin di capai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Banyak

intepretasi yang dapat keluar dari pernyataan keadaan ideal yang ingin dicapai

lembaga tersebut. Visi itu sendiri tidak dapat dituliskan secara lebih jelas

menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, oleh kemungkinan kemajuan

clan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa

yang panjang tersebut. Pernyataan Visi tersebut harus selalu berlaku pada

semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga suatu Visi hendaknya

mempunyai sifat/fleksibel. Untuk itu ada beberapa persyaratan yang hendaknya

dipenuhi oleh suatu pernyataan Visi: 1) Berorientasi pada masa depan; 2) Tidak

dibuat berdasar kondisi atau tren saat ini; 3) Mengekspresikan kreativitas; 4)

Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat ; 5)

Memperhatikan sejarah, kultur, clan nilai organisasi meskipun ada perubahan

terduga ; 6) Mempunyai standard yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggota

lembaga ; 7) Memberikan klarifikasi bagi manfaat lembaga serta tujuan-

tujuannya ; 8 ) Memberikan semangat clan mendorong timbulnya dedikasi pada

lembaga ; 9) Menggambarkan keunikan lembaga dalam kompetisi serta citranya ;


10) Bersifat ambisius serta menantang segenap anggota lembaga (Lewis&Smith,1994).

b. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam

usahanya meng-ujud-kan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada

pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan

sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis

besar cara pencapaian Visi. Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas

tentang apa yang ingin dituju serta kadang kala memberikan pula keterangan

tentang bagaimana cara lembaga bekerja. Mengingat demikian pentingnya

pernyataan misi maka selama pembentukannya perlu diperhatikan masukan-masukan

dari anggota lembaga serta sumber-sumber lain yang dianggap penting. Untuk

secara Iangsung pernyataan Misi belum dapat dipergunakan sebagai petunjuk

bekerja.

Intepretasi lebih mendetail diperlukan agar pernyataan Misi dapat

diterjemahkan ke langkah-langkah kerja atau tahapan pencapaian tujuan

sebagaimana tertulis dalam pernyataan Misi. Untuk memberikan tekanan pada

faktor komprehensif dari pernyataan misi maka pernyataan tersebut hendaknya

mampu memberikan gambaran yang menjawab pertanyaan pertanyaan sbb (Lewis &

Smith 1944) : 1) Keberadaan lembaga adalah untuk berbuat apa; 2) Apa produk

atau jasa yang utama dari lembaga; 3) Apa yang bersifat unik dari lembaga ; 4)

Siapa konsumen utama dari lembaga; 5) Mengapa mereka merupakan konsumen utama

; 6) Pihak lain mana yang berkepentingan dengan lembaga dan mengapa; 7) Apa
“Core Values” / nilai dasar lembaga; 8 ) Apa yang berbeda pada lembaga 5 th

yang lalu dan sekarang ; 9) Mengapa berbeda ; 10) Apa yang berbeda pada

lembaga saat sekarang dan 5 th dari sekarang; 11) Mengapa hal itu akan menjadi

beda; 12) Apa produk atau jenis jasa yang akan diberikan lembaga di masa

depan; 13) Apa yang harus dikerjakan lembaga untuk menyiapkan produk baru

tersebut; 14)Apakah jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas merefleksikan Visi

lembaga ? ; 15) Bila tidak, pertanyaan mana yang harus ada dan apa jawabannya.

materi referensi:RKAP EXSAM

Dari sumber lain yang mendefinisikan tentang Visi dan Misi diantaranya:

• Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar

dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang

tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi.

• Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang

ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi

menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana

melakukannya.

• Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan

organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi

tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat

mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil


yang akan diperoleh dimasa mendatang.

• Visi adalah pandangan/pemikiran pada yang akan datang (cita cita)

Misi adalah sedang/akan melakukan apa yang sudah ada dalam visi itu.

Itulah sekilas tentang pengertian dari Visi dan Misi, walau masih banyak pengertian dan definisi

lainnya yang di paparkan oleh para ahli tentang Visi dan Misi…

BAHAN 8

A. Peran Bidan

Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan dalam masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112 )

Peran bidan yang diharapkan adalah:

1. Sebagai pelaksana

Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi

dan tugas ketergantungan

a. Tugas Mandiri/ Primer

Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai kewenangannya,

meliputi:

1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.

2. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka sebagai klien

3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal


4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien

/keluarga

5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

6. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien atau

keluarga

7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB.

8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita

dalam masa klimakretium dan nifas.

b. Tugas Kolaborasi

Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya

dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan

kesehatan.

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi

dengan melibatkan klien dan keluarga

2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama

pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi


3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan

keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan

melibatkan klien dan keluarga

4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan

pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi

dengan klien dan keluarga.

5. Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta

kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan

meliatkan klien dan keluarga.

6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami

komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan

keluarga.

c. Tugas Ketergantungan / Merujuk

Yaitu tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang

lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima

rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang

dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal maupun

vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya.

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan

fungsi rujukan keterlibatan klien dan keluarga

2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko

tinggi dan kegawat daruratan


3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan

penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga

4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas

dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga

5. Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu

dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan

keluarga

6. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang

memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan

Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:

1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien

2. Menentukan diagnosa / masalah

3. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi

4. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun

5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan

6. Membuat rencana tindak lanjut tindakan

7. Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga

2. Peran sebagai pengelola

Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan

dan tugas partisipasi dalam tim


a. Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan

Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk

individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan

masyarakat/ klien meliputi :

1. Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk

meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya bersama

tim kesehatan dan pemuka masyarakat.

2. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat

3. Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai dengan rencana.

4. Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau petugas kesehatan lain

dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan KIA/KB

5. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya KIA KB

termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait.

6. Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara kesehatannya

dengan memanfaatkan potensi yang ada

7. Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional melalui

pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi

8. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan

b. Berpartisipasi dalam tim


Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain melalui

peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan lain yang berada di wilayah

kerjanya, meliputi :

1. Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi asuhan

kepada klien bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut

2. Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan masyarakat

3. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain

4. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi

5. Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan

3. Peran sebagai pendidik

Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi

klien serta pelatih dan pembimbing kader

a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu,keluarga dan masyarakat

tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB

b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan serta membina dukun di

wilayah kerjanya.

Langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan yaitu :

1. Mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan

2. Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan

3. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan

4. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan

5. Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan

6. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan


7. Mendokumentasikan kegiatan

4. Peran sebagai penelitian.

Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri

maupun kelompok.

1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi/penelitian

2. Menyusun rencana kerja

3. Melaksanakan investigasi

4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi

5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut

6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan

program kerja atau pelayanan kesehatan.

B. Fungsi Bidan

Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang dilakukan, kerja

bagian tubuh (Tim Media Pena,2002:117)

Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan diatas, maka fungsi bidan sebagai berikut :

1. Fungsi Pelaksana

Fungsi bidan pelaksana mencakup:

a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat

(khususnya kaum remaja) pada masa praperkawnan.

b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan

kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.


c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.

d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi

e. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui

g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pcasekolah

h. Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.

i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem

reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai

dengan wewenangnya.

2. Fungsi Pengelola

Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:

a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga, kelompok

masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh

partisipasi masyarakat.

b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.

c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.

d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan

pelayanan kebidanan

e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

3. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:

a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan

pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB

b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan

tanggung jawab bidan.

c. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di

klinik dan di masyarakat.

d. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang

keahliannya.

4. Fungsi Peneliti

Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:

a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau

berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.

b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB

C. Rumah Bersalin (RB)

Rumah Bersalin merupakan tempat yang menyelenggarakan pelayanan kebidanan bagi

wanita hamil, bersalin dan masa nifas fisiologik termasuk pelayanan keluarga berencana serta

perawatan bayi baru lahir (Peraturan DaerahKota Malang Nomor 20 Tahun 2005 tentang

Retribusi Pelayanan Kesehatan, Bab 1Ketentuan Umum, Pasal 1, no. 14). Rumah bersalin

mepunyai sifat privat dan semi privat, sebab tidak semua orang dapat keluar masuk di dalam area

ini. Sifat privat terdapat pada bentuk pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan
pelayanan kebidanan bagi wanita hamil, persalinan fisiologi, masa nifas,bayi baru lahir dan

keluarga berencana (KB).

D. Peran dan fungsi bidan di Rumah Bersalin

Peran dan fungsi bidan di RB tidak jauh berbeda dengan peran dan fungsi bidan praktek

swasta pada umumnya yaitu

Peran Bidan di RB

1. Peran sebagai Pelaksana,

a. Tugas Mandiri

1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan

2. Memberikan pelayananan dasar dan asuhan kebidanan kepada klien sesuai kewenangannya

3. Melakukan dokumentasi kegiatan

b. Tugas Kolaborasi

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi

dengan melibatkan klien dan keluarga.

2. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan resiko tinggi

dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan

kolaborasi
3. Melakukan dokumentasi kegiatan

c. Tugas Ketergantungan / Merujuk

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi

ketergantungan dengan melibatan klien dan keluarga.

2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada klien dengan resiko tinggi

dan kegawatdaruratan

3. Melakukan dokumentasi kegiatan

2. Peran Sebagai Pengelola

RB merupakan tanggung jawab bidan, biasanya selain sebagai pelaksana bidan juga menjadi

pemilik sekaligus pengelola RB tersebut.

a. Mengelola kegiatan pelayanan kebidanan sesuai dengan rencana.

b. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan kebidanan

dengan memanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait.

c. Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional

melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi

d. Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan

3. Peran Sebagai pendidik

a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien dan keluarga tentang

penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB,

b. Melatih dan membimbing siswa bidan/keperawatan yang melakukan Praktek

kerja lapangan di RB tersebut

c. Membina dukun yang melakukan rujukan ke RB tersebut


4. Peran sebagai peneliti

Bidan di RB juga dapat melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang

kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:

a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.

b. Menyusun rencana kerja pelatihan.

c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.

d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.

e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.

f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan

program kerja atau pelayanan kesehatan.

v Fungsi bidan di RB

A. Fungsi Pelaksana

1. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan

2. Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil

3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas

4. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

B. Fungsi Pengelola

1. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,

kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang

didukung oleh partisipasi masyarakat.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.


3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.

4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan

pelayanan kebidanan

5. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

C. Fungsi Pendidik

1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait

dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.

2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan bidang

tanggung jawab bidan.

3. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di

klinik dan di masyarakat

4. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang

keahliannya.

D.Fungsi Peneliti

1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau

berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.

2. Melakukan penelitian kebidanan klien dan keluarga yang berkunjung ke RB.

E. WEWENANG BIDAN
Dalam menjalankan praktek profesionalnya wewenang bidan diatur dalam Keputusan

Menteri Kesehatan RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002. Pemberian kewenangan lebih luas kepada

bidan dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal kepada setiap

ibuhamil/bersalin, nifas dan bayi baru lahir agar penanganan dini atau pertolongan pertama

sebelum rujukan dapat dilakukan secara cepat dan tepat waktu.

1. Bidan mempunyai wewenang dalam memberikan penerangan dan penyuluhan tentang

kehamilan, persalinan, nifas, menyusukan dan perawatan buah dada, keluarga berencana,

perawatan bayi, perawatan anak pra sekolah, dan gizi.

2. Bidan melaksanakan bimbingan dan pembinaan tenaga kesehatan lain yang juga bekerja dalam

pelayanan kebidanan dengan kemampuan yang lebih rendah, termasuk para dukun bayi atau

paraji.

3. Bidan melayani kasus ibu untuk : pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan normal,

termasuk pertolongan letak sungsang pada multipara, episiotomi dan penjahitan luka perineum

tingkat I dan tingkat II, perawatan nifas dan menyusukan, pemberian uterotonik, pemakaian cara

kontrasepsi tertentu sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.

4. Bidan melayani bayi dan anak pra sekolah: perawatan bayi baru lahir, pengawasan

pertumbuhan dan pengembangan, pemberian imunisasi perawatan, petunjuk pemberian

makanan.

5. Bidan juga mempunyai wewenang memberikan obat-obatan meskipun hanya terbatas dan

roboransia, pengobatan tertentu dibidang kebidanan, sepanjang tidak melalui suntikan,

pemberian obat-obat bebas terbatas dimana diperlukan saja.

10
Dari kelima wewenang umum ini, yang bertanggung jawab apabila terjadi hal yang tidak

diinginkan yaitu sepenuhnya pada bidan yang bersangkutan. Jadi bila terjadi tuntutan hukum

pada hal hal yang dilakukan bidan dalam batas wewenang umum, maka yang dituntut adalah

bidan yang bersangkutan.

F. TANGGUNG JAWAB BIDAN

Sebagai tenaga profesional, bidan memikul tanggung jawab atas pelayanan yang

diberikan dan berupaya secara optimal dengan mengutamakan keselamatan klien Bidan harus

dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang

dilakukannya. Tanggung jawab bidan sebagai berikut :

1. Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan. Bidan adalah salah satu tenaga

kesehatan. Pengaturan tim kesehatan ditetapkan didalam undang-undang dan peraturan

pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan berkaitan dengan kegiatan praktik

bidan diatur didalam peraturan atau keputusan menteri kesehatan. Kegiatan praktik bidan

dikontrol oleh peraturan tersebut. Bidan dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan

yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tanggung jawab terhadap pengembangan profesi. Setiap bidan memiliki tanggung jawab

memelihara kemampuan profesionalnya. Oleh karena itu, bidan harus selalu meningkatkan

pengetahuan dan keterampilannya dengan jalan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan,

seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.

3. Tanggung jawab terhadap penyimpangan catatan kebidanan. Setiap bidan diharuskan

mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk catatan tertulis. Catatan bidan mengenai pasien
yang dilayaninya dapat dipertanggungjawabkan bila terjadi gugatan. Catatan yang dilakukan

bidan dapat digunakan sebagai laporan untuk disampaikan kepada atasannya. Di Indonesia ada

ketentuan lamanya menyimpan catatan bidan. Di Inggris Bidan hanya menyimpan catatan

kegiatannya selama 25 tahun.

4. Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayani. Bidan memiliki kewajiban memberikan

asuhan kepada ibu dan anak yang meminta pertolongan kepadanya. Ibu dan anak erat

hubungannya dengan keluarga. Oleh karena itu kegiatan sangat erat kaitannya dengan keluarga.

Tanggung jawab tidak hanya pada kesehatan keluarga. Bidan harus mengidentifikasi tugasnya

dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan keluarga. Pelayanan terhadap kesehatan keluarga

merupakan kondisi yang diperlukan bagi ibu yang membutuhkan keselamatan, kepuasan, dan

kebahagiaan selam masa hamil atau melahirkan. Oleh karena itu bidan harus mengerahkan

segala kemampuan pengetahuan, sikap dan perilakunya didalam memberikan pelayanan

kesehatan keluarga yang membutuhkan.

11

5. Tanggung jawab terhadap profesi. Bidan harus menerima tanggung jawab keprofesian yang

dimlikinya, Oleh karena itu, ia harus memenuhi dan berperan aktif dalam melaksanakan asuhan

kebidanan sesuai dengan kewenangan dan standar profesi. Bidan harus ikut serta didalam

kegiatan organisasi bidan dan badan resmi kebidanan. Untuk mengembangkan kemampuan

profesinya, bidan harus mencari informasi perkrmbangan kebidanan melalui media kebidanan,

seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya. Seharusnya semua bidan harus menjadi anggota

organisasi bidan dan memiliki hak mengajukan suara atau pendapat tentang profesinya.
6. Tanggung jawab terhadap Masyarakat. Bidan adalah anggota masyarakat yang bertanggung

jawab. Bidan turut memiliki tanggung jawab di dalam permasalahan kesehatan masyarakat,

misalnya lingkungan yang tidak sehat, penyakit menular, serta keadaan gizi masyarakat yang

menyangkut kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu, baik secara mandiri maupun bersama

tenaga kesehatan lain, bidan berkewajiban memanfaatkan Sumber Daya yang ada untuk

memperbaiki kesehatan masyarakat. Bidan harus mendapat kepercayaan masyarakat. Imbalan

yang diterima sdari masyarakat selaras dengan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat

kepadanya. Tanggung jawab terhadap masyarakat merupakan cakupan dari tanggung jawabnya

kepada Tuhan.

G.TUGAS POKOK BIDAN

Bidan di desa di prioritaskan sebagai pelaksana pelayanan KIA, khususnya dalam

pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, termasuk

pembinaan Dukun bayi. Dalam kaitan tersebut, bidan di desa juga menjadi pelaksana kesehatan

bayi dan keluarga berencana, yang pelaksanaannya sejalan dengan tugas utamanya dalam

pelayanan kesehatan ibu.

Salah satu tugas bidan dalam menggerakan dan meningkatan peran serta masyarakat

dalam program KIA khususnya pembinaan dukun bayi dan kader diantaranya:

1. Pertolongan persalinan 3 bersih serta kewajibannya untuk lapor pada petugas kesehatan.

2. Pengenalan kehamilan dan persalinan beresiko.

3. Perawatan bayi baru lahir, khususnya perawatan tali pusat dan pemberian ASI ekslusive.
4. Pengenalan neonatus beresiko, khususnya BBLR dan tetanus neonaturum

serta pertolongan pertamanya sebelum ditangani oleh petugas kesehatan

5. Pelaporan persalinan dan kematian ibu serta bayi

6. Penyuluhan bagi ibu hamil ( gizi, perawatan payudara, tanda bahaya) dan penyuluhan KB.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut, bidan perlu menjalin hubungan yang baik

dengan masyarakat setempat, khususnya pamong setempat, tokoh masyarakat dan sasaran.

Mengingat peran dukun di masyarakat, perlu dijalin kerjasama yang baik antara dukun dengan

tenaga kesehatan sehingga dapat membantu kelancaran tugas sehari-hari dari bidan dan sekaligus

membantu untuk merencanakan tugas-tugas lainnya yang menjadi tanggung jawab bidan.

12

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka-angka

kematian ibu, angka kematian bayi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup

sehat baik dalam hal memberikan penyuluhan kepada inidvidu , keluarga kebidanan diruang
lingkup kesehatan dan KB, serta memberikan bimbingan para mahasiswa bidan, dukun, kader

desa didalam bidang pelayanan kesehatan.

B. SARAN

Sebagai seorang bidan sangat ditekankan akan pelayanan maksimal. Tuntutan seorang

bidan sangatlah berat dan beresiko tinggi terutama pada ibu dan anak. Maka dari itu seorang

bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan baik itu, penyuluhan dan

lainnya sesuai profesi kebidanan.


BAHAN 9

Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pengertian Bidan adalah Seorang perempuan yang

telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,

sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

Menurut International Confederation of Midwivery (ICM) pengertian Bidan adalah

seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus

dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki

ijin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan.

Menurut World Health organization (WHO) pengertian Bidan adalah seseorang yang telah

mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan

tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah

(lisensi) untuk melakukan praktik bidan.

Bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosofi yang dianut keilmuan, metode kerja,

standar praktik, pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliki. Suatu jabatan profesi yang

disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai ciri - ciri yang mampu menunjukkan sebagai
jabatan yang profesional. Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir

struktural. Pada saat ini pengembangan karir bidan secara fungsional telah disiapkan dengan

jabatan fungsional bidan, serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun non

formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan profesional bidan dalam

melaksanakan fungsinya. Fungsi bidan meliputi peneliti, pendidik, pengelola, dan pelaksana.

Bidan sebagai peneliti, maksudnya sebagai asisten peneliti yang membantu kegiatan

penelitian dalam lingkup asuhan dan pelayanan kebidanan. Bidan sebagai pendidik maksudnya

memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, dan masyarakat

terkait dengan kesehatan ibu, anak, dan Keluarga Berencana (KB). Bidan sebagai pengelola

maksudnya mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk

individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat wilayah kerja dengan melibatkan

masyarakat atau klien. Bidan sebagai pelaksana maksudnya merupakan profesi yang tugasnya

mengaplikasikan ilmu secara langsung dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat, dalam hal

ini bidan memiliki tiga katagori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi atau kerjasama, dan

tugas ketergantungan atau rujukan.

Bidan sendiri diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel,

yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberi dukungan, asuhan, dan nasehat selama

masa hamil, masa persalinan, dan masa nifas, serta melayani dan mendampingi persalinan atas

tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan ini

mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi kepada ibu dan

anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan

kegawatdaruratan. Bidan dapat praktik di berbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,

masyarakat,rumah sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.


Di dalam makalah ini akan membahas tentang peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana,

hak dan kewajiban bidan, kewenangan bidan dalam melaksanakan asuhan, serta syarat - syarat

menjadi bidan yang profesional.

Diposkan oleh nurulloktaviaa di 13.54

BAHAN 10

1.

Mempersiapkan pelayanan kebidanan;2.

Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasusfisiologis tanpa masalah;3.

Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasuspatologis kegawatdaruratan kebidanan;4.

Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasusfisiologis tanpa masalah;5.

Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasuspatologis kegawatdaruratan

kebidanan;6.

Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium denganmelakukan pengambilan sediaan/bahan

laboratoriumdengan melakukan pengambilan darah tepi;7.


Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukanpemeriksaan HB darah;8.

Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasilpengkajian pada kasus fisiologis tanpa

masalah;9.

Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasilpengkajian pada kasus patologis

kegawatdaruratankebidanan;10.

Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain padakasus fisiologis tanpa masalah;11.

Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain padakasus patologis

kegawatdaruratan kebidanan;12.

Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan padakasus fisiologis tanpa masalah;13.

Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan padakasus patologis

kegawatdaruratan kebidanan;14.

Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan padaklien/pasien dengan kasus fisiologis

tanpa masalah15.
Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan padaklien/pasien dengan kasus patologis

kegawatdaruratankebidanan;

16.

Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpamasalah;17.

Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologiskegawatdaruratan kebidanan;18.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis tanpa masalah pada

persalinan kala I;19.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis tanpa masalah pada

persalinan kala II;20.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis tanpa masalah pada

persalinan kala III;21.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis tanpa masalah pada

persalinan kala IV;22.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis kesehatan reproduksi remaja

dan menopouse,klimakterium, bayi, anak, dan KB AKDR;23.


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis bermasalah pada persalinan

kala I;24.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis bermasalah pada persalinan

kala II;25.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis bermasalah pada persalinan

kala III;26.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis bermasalah pada persalinan

kala IV;27.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusfisiologis bermasalah pada ibu hamil,

ibu nifas, bayi barulahir, KB sederhana, hormonal oral dan suntik;28.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien padakasus patologis

kegawatdaruratan kebidanan;29.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien padasaat melaksanakan tugas dikamar bedah

kebidanansebagai instrumentator tindakan bedah/operasi;

30.
Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien padasaat melaksanakan tugas dikamar bedah

kebidanansebagai asisten tindakan bedah/operasi;31.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien padasaat melaksanakan tugas dikamar bedah

kebidanansebagai on loop tindakan bedah/operasi;32.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien padasaat melaksanakan tugas dikamar bedah

kebidanansebagai asisten dokter dalam tindakan bedah/operasi;33.

Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasuspatologis kegawatdaruratan kebidanan;34.

Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis;35.

Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasienpada kasus fisiologis tanpa masalah;36.

Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasienpada kasus patologis kegawatdaruratan

kebidanan;37.

Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan padakasus fisiologis tanpa masalah;38.

Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan padakasus patologis

kegawatdaruratan kebidanan;39.
Melaksanakan tugas sebagai pengelola di puskesmassebagai penanggungjawab tugas sore dan

malam;40.

Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit41.

Melaksanakan tugas jaga/shif on call;42.

Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien;43.

Melaksanakan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerahpenyakit menular;44.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada individu dikeluarga;45.

Melakukan dan mencatat deteksi dini risiko

BAHAN 11

kesehatan ibu dan anak (KIA). Guna memberikan kontribusi pelayanan yang optimal kepada

sasaran, maka setiap bidan harus memahami tugas pokoknya, baik sebagai bidan koordinator,

bidan desa (kelurahan) maupun bidan klinik KIA Puskemas. Dalam rangka memperingati Hari

Bidan Indonesia, yang ditetapkan setiap tanggal 24 Juni, kali ini admin blog puskel akan

memaparkan bagaimana tugas pokok dan fungsi (tupoksi) bidan, khususnya yang bertugas di
puskesmas. Berdasarkan rangkuman berbacam informasi pelayanan puskesmas, terdapat standar

minimal 9 (sembilan) tugas pokok dan fungsi, seorang bidan, yakni : 1. Melaksanakan asuhan

kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care) 2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada

ibu bersalin (Post Natal Care) 3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir

(kunjungan neanatal) 4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah

kerja puskesmas. 5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan

kebidanan. 6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita usia subur

(WUS). 7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi (bumil

risti) 8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada kasus kematian ibu dan

bayi. 9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan puskesmas.

Selamat merayakan Hari Bidan Indonesia, semoga bisa melaksanakan tugasnya memberikan

pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bahkan bisa menjadi bidan delima, idola semuanya.

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

Anda mungkin juga menyukai