1. STANDAR ISI
INDIKATOR
PEMENUHAN EDS / KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELKSANAAN KAGIATAN
STANDAR ISI
Sekolah
melaksanakan
pengembangan
kurikulum dengan
melibatkan unsur
guru, konselor,
kepala sekolah,
komite sekolah, dan
nara sumber, dan
pihak-pihak lain yang
terkait.
Sekolah,
mengembangkan
kurikulum
berdasarkan acuan
dan prinsip-prinsip
pengembangan
kurikulum dalam
Standar Isi.
Kurikulum sekolah
mencakup kelima
kelompok mata
pelajaran dengan
karakteristiknya
masing-masing
sesuai dengan
Standar Isi.
Sekolah menerapkan
1|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN EDS / KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELKSANAAN KAGIATAN
STANDAR ISI
beban belajar sesuai
dengan Standar Isi
Kurikulum sekolah
dibuat dengan
mempertimbangkan
karakter daerah,
kebutuhan sosial
masyarakat, kondisi
budaya, dan usia
peserta didik.
Sekolah melakukan
kegiatan pelayanan
konseling yang
diperuntukkan bagi
semua peserta didik
yang berkenaan
dengan masalah diri
pribadi dan
kehidupan sosial,
belajar, dan
pengembangan
karier peserta.didik
Sekolah
melaksanakan
kegiatan BK secara
terprogram, yang
meliputi:
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak
lanjut.
Sekolah
melaksanakan
2|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN EDS / KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELKSANAAN KAGIATAN
STANDAR ISI
kegiatan ekstra
kurikuler secara
terprogram, yang
meliputi:
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak
lanjut.
Sekolah
melaksanakan
kegiatan ekstra
kurikuler bagi semua
siswa sesuai dengan
minat dan bakat dan
kondisi sekolah
2. STANDAR PROSES
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Kegiatan untuk Kuntiatif 90 % Tersusun silabus yang sudah Mengadakan workshop Awal th ajaran Workshop
merencanakan Kualitatif 75% dikembangkan untuk semua pengembangan silabus pengembangan silabus
pembelajaan mapel
Kepemilikan
silabus
Komponen silabus
Keterkaitan antar
komponen dalam
silabus
Kepemilikan RPP Kuantitatif 100 % Tersusun RPP kur 13 terbaru Mengadakan workshop Awal th ajaran Workshop penyususna
Komponen RPP Kualitatif 80 % pengyusunan RPP RPP
Keterkaitan antar
3|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
komponen RPP
Keterkaitan RPP
dengan silabus
Kelayakan
kegiatan
pembelajaran
Ketersedian buku Buku teks 1 siswa : 1 buku Buku teks 1 siswa : 1 buku - Awal th -
teks, buku Buku panduan terbatas Buku panduan lengkap Pengadaan buku panduan anggaran Pembelian buku panduan
panduan, sumber Sumber lain terbatas Sumber lain mencukupi Pembelian buku sumber
belajar lain lain.
Pemanfaatan buku
teks, buku
panduan, sumber
belajar lain
Pengelolaan kelas
Kesesuaian Kuantitatif 100 % Guru dapat melksanakan Mengadakan pelatihan Sem II IHT pembelajaran efektif
pelaksanaan Kualitatif 75 % pembelajaran di kelas secara pembelajaran efektif
pembelajaran efektif
dengan RPP untuk
pendahuluan
Kesesuaian
pelaksanaan
pembelajaran
dengan RPP untuk
inti
Kesesuaian
pelaksanaan
pembelajaran
dengan RPP untuk
penutup
Pelaksanaan Pemantauan dan pengawasan Guru melaksanakan Guru meningkatkan Setip waktu. .Pemantauan dan
Pemantauan, terlaksana 80 % pengawasan dan pemantauan pengawasan dan pengawasan proses
Pengawasan, dan secara efektif pemantuan pembelajaran- pembelajaran
4|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Evaluasi (persiapan, Pelaksanaan penilaian otentik 75 Semua guru melaksanakan Awal th ajaran
proses, penilaian). % penilaian otentik
Mengadakan pelatihan IHT Penilaian otentik
penilaian otentik
Tindak lanjut Belum semua guru menindaklanjuti Semua guru menindaklanjuti Mengadaka peltihan Awal th ajaran IHT Penilaian otentik
hasil penilaian untuk peningkatan hasil penilaian untuk penilaian otentik
pembelajaran peningkatan pembelajaran
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
untuk menumbuhkan
dan mengembangkan
sikap percaya diri dan
bertanggung jawab
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
melalui program
pembiasaan untuk
mencari informasi/
pengetahuan lebih
lanjut dari berbagai
sumber belajar
5|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Sekolah memiliki
prestasi yang
ditunjukkan dengan
tingkat kelulusan dan
rata-rata nilai US/UN
yang tinggi
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
untuk mengenal
pemanfaatan
lingkungan secara
produktif dan
bertanggung jawab
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
yang menunjukkan
kebiasaan hidup
bersih, sehat, bugar
dan aman
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
agar mampu
menguasai
pengetahuan untuk
melanjutkan ke
jenjang pendidikan
yang lebih tinggi
Siswa memperoleh
pengalaman dalam
berkomunikasi baik
lisan maupun tulisan
secara efektif dan
santun
6|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
untuk melaksanakan
ajaran agama dan
akhlak mulia
Siswa memiliki
pengetahuan, sikap,
dan perilaku yang
baik setelah belajar
akhlak mulia sesuai
ajaran agama yang
dianutnya
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
untuk menghargai
keberagaman agama,
bangsa, suku, ras,
dan golongan sosial
ekonomi.
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
untuk berpartisipasi
dalam penegakan
aturan-aturan sosial.
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
bekerjasama dalam
kelompok, tolong-
menolong dan
menjaga diri sendiri
dalam lingkungan
keluarga dan teman
sebaya (hanya untuk
7|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
SD).
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
yang dapat
melibatkan partisipasi
siswa dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan
bernegara secara
demokratis dalam
wadah NKRI.
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
yang dapat
menunjukkan
kecintaan dan
kebanggaan terhadap
bangsa, negara dan
tanah air Indonesia.
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
iptek secara efektif.
Siswa memperoleh
pengalaman belajar
untukmengenali dan
menganalisis gejala
alam dan sosial.
Siswa memperoleh
pengalaman
mengekspresikan diri
melalui kegiatan seni
dan budaya.
8|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Mengembangkan dan
memelihara
kebugaran jasmani
serta pola hidup
sehat
Siswa memahami
perawatan tubuh
serta lingkungan,
mengenal berbagai
penyakit dan cara
pencegahannya serta
menjauhi narkoba
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Guru mempunyai
kualifikasi minimal
Jumlah guru
memenuhi
persyaratan
minimal
Guru mempunyai
kompetensi yang
dipersyaratkan
Kepala sekolah
memiliki
kualifikasi
pendidikan
minimal
Konselor
9|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
mempunyai
kualifikasi
pendidikan
minimal
Tenaga
Administrasi
mempunyai
kualifikasi
pendidikan
minimal
Tenaga
perpustakaan
mempunyai
kualifikasi
minimal
Tenaga
laboran
mempunyai
kualifikasi
pendidikan
minimal
Sekolah
mempunyai
penjaga sekolah
Kepala Sekolah
mempunyai
kompetensi yang
dipersyaratkan
Konselor
mempunyai
kompetensi yang
dipersyaratkan
Tenaga
10 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
perpustakaan
mempunyai
kompetensi yang
dipersyaratkan
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Luas lahan
sekolah sesuai
dengan SNP
Perabot yang
dimiliki ruang
kelas sesuai
dengan SNP
Kelayakan/kenya
man ruang kelas
untuk belajar
Buku
perpustakaan
sesuai dengan
standar yang
berlaku
Ketersediaan
peralatan
multimedia di
ruang
perpustakaan
Kelayakan/kenya
manan ruang
perpustakaan
11 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
untuk belajar
Peralatan
pendidikan di
laboratorium IPA
lengkap
Peralatan
pendidikan di
laboratorium
Fisika lengkap
Peralatan
pendidikan di
laboratorium kimia
lengkap
Peralatan
pendidikan di
laboratorium
biologi lengkap
Peralatan
pendidikan di
laboratorium
bahas lengkap
Peralatan
pendidikan di
laboratorium IPS
lengkap
Peralatan
pendidikan di
laboratorium TIK
lengkap
Peralatan kerja di
ruang bengkel
lengkap
Kelayakan ruang
12 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
kerja pimpinan
Kelengkapan
sarana ruang
kerja pimpinan
Kelayakan ruang
kerja guru
Kelengkapan
saran ruang kerja
guru
Kelayakan/kenya
manan ruang
ibadah
Kelengkapan
sarana ruang
ibadah
Kelayakan/kenya
manan ruang
jamban
Kelengkapan
sarana jamban
Kelayakan/kenya
manan ruang
UKS
Kelengkapan
sarana ruang
UKS
Kelayakan/kenya
manan ruang
konseling
Kelengkapan
sarana ruang
konseling
Kelayakan/kenya
13 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
manan tempat
bermain/OR
Kelengkapan
sarana tempat
bermain/OR
Kelayakan/kenya
manan ruang
sirkulasi
Kelengkapan
sarana ruang
sirkulasi
Pencemaran
lingkungan
Kelengkapan
sarana drainase,
pembuangan
limbah,
pepohonan
(perindang)
6. STANDAR PENGELOLAAN
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Sosialisasi visi,
misi dan tujuan
sekolah dilakukan
kepada semua
warga sekolah.
Warga sekolah
14 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
memahami visi,
misi dan tujuan
sekolah
Sosialisasi KTSP
sekolah dilakukan
kepada semua
warga sekolah
Sekolah memiliki
dokumen rencana
kerja sekolah
dalam bentuk
RKS dan RKAS
Penyusunan RKS
memperhatikan
pertimbangan
komite sekolah,
disetujui oleh
Dewan
Pendidikan, dan
disahkan
berlakunya oleh
Dinas Pendidikan
kab./kota atau
oleh
penyelenggara
sekolah bagi
sekolah swasta
Rencana kerja
sekolah
mendukung
pengembangan
karir guru
Sekolah
15 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
melaksanakan
program
peningkatan mutu
sekolah
Penyusunan
program
peningkatan mutu
sekolah
mendasarkan
pada: hasil
evaluasi diri, hasil
akreditasi sekolah,
dan kelulusan
siswa
Sekolah
merealisasikan
visi dan misi ke
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran,
pengelolaan PTK,
dan pelaksanaan
kegiatan
kesiswaan
Sekolah
menyusun
pedoman-
pedoman
pengelolaan
sekolah
Budaya dan
lingkungan
16 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
sekolah kondusif
untuk
pembelajaran
Warga sekolah
dapat mengakses
laporan
pengelolaan
keuangan sekolah
secara transparan
dan akuntabel
Sekolah menjalin
kemitraan dengan
lembaga lain
untuk mendukung
implementasi
rencana kerja
sekolah
Sekolah
melakukan
evaluasi rencana
kerja sekolah
minimal 1 kali per
tahun
Program supervisi
dan evaluasi
meliputi:
pemantauan,
evaluasi dan
tindak lanjut
Sekolah
mensosialisasikan
laporan hasil
pelaksanaan
17 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
program sekolah
Sekolah
melakukan tindak
lanjut hasil
evaluasi
pelaksanaan
program/kegiatan
sekolah
Sekolah
melakukan
evaluasi
pendayagunaan
pendidik pada
setiap akhir
semester
Sekolah
melakukan
evaluasi
pendayagunaan
tenaga
kependidikan
pada setiap akhir
semester
Sekolah mengikuti
akreditasi oleh
BAN-SM untuk
melakukan status
akreditasi sekolah
Guru dilibatkan
dalam perumusan
visi, misi dan
tujuan serta
penyusunan
18 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
rencana kerja
sekolah
Sesuai
kompetensinya
kepala sekolah
dapat dijadikan
teladan bagi
semua warga
sekolah
Kepemimpinan
sekolah mampu
menerapkan ciri-
ciri kepemimpinan
yang efektif
Warga sekolah
mudah
mengakses
informasi dan
pengaduan terkait
dengan
pengelolaan
sekolah
7. STANDAR PEMBIAYAAN
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Ada unsur
masyarakat yang
berpartisipasi
dalam rapat
19 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
penetapan
besaran
pembiayaan yang
harus ditanggung
oleh orang tua
murid
Besaran biaya
operasi non-
personalia
dihitung
berdasarkan
standar biaya per
sekolah/ program
keahlian
Besaran biaya
operasi non-
personalia
dihitung
berdasarkan
standar biaya per
rombongan
belajar
Besaran biaya
operasi non-
personalia
dihitung
berdasarkan
standar biaya per
peserta didik
Sekolah
menghitung
besaran
persentase
20 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
minimum biaya
ATS berdasarkan
standar
pembiayaan
Sekolah
menghitung
besaran
persentase
minimum biaya
BAHP
berdasarkan
standar
pembiayaan
Sekolah
menghitung
besaran biaya
operasi selain
biaya operasi non
personalia, ATS,
dan BAHP
Kemudahan
mengakses
dokumen
pengelolaan
pembiayaan
sekolah
Besaran
perolehan dana
yang bersumber
dari Pemerintah
Pusat,
Pemerrintahan
Provinsi,
21 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Pemerintahan
Kab./Kota, orang
tua siswa, dan
masyarakat
Sekolah
menyusun
laporan
pengelolaan
pembiayaan
Kemudahan
akses terhadap
laporan
pengelolaan
keuangan
8. STANDAR PENILAIAN
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Guru membuat
rancangan
penilaian yang
menggunakan
berbagai teknik
penilaian, misal
tes untuk prestasi
belajar,
pengamatan
untuk perilaku,
lembar penilaian
untuk proses
22 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
pencapaian
kompetensi
Guru menyusun
instrumen yang
memenuhi syarat
substansi,
konstruksi, dan
bahasa
Satuan
pendidikan
melakukan
validitas empirik
terhadap
instrument
penilaian
Satuan
pendidikan
memiliki
instrumen yang
berkualitas
Siswa menerima
informasi hasil
ulangan harian
Guru
menyampaikan
hasil penilaian
akhir kepada
peserta didik
dalam bentuk satu
nilai disertai
deskripsi
Guru memberikan
remidi pada siswa
23 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
yang belum
mencapai KKM
Guru
menggunakan
berbagai teknik
penilaian untuk
menilai hasil
belajar kognitif,
keterampilan, dan
afektif
Guru mengolah/
menganalisis hasil
penilaian untuk
mengetahui
kemajuan dan
kesulitan belajar
siswa
Guru
memanfaatkan
hasil penilaian
Setiap akhir
semester, guru
melaporkan hasil
penilaian
Guru melaporkan
hasil penilaian
akhlak kepada
guru agama
Guru melaporkan
hasil penilaian
kepribadian
kepada guru PKN
Satuan
24 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
pendidikan
mengadakan
rapat dewan guru
untuk
menentukan nilai
akhir peserta didik
(termasuk
kenaikan kelas
dan kelulusan)
Satuan
pendidikan
melaksanakan:
kriteria kenaikan
kelas, KKM
Satuan
pendidikan
melaporkan hasil
penilaian setiap
akhir semester
kepada semua
orangtua/wali
siswa.
Satuan
pendidikan
memanfatkan
hasil UN untuk
seleksi masuk,
Satuan
pendidikan
memiliki rata-rata
UN setinggi UN
SSN
Satuan
25 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
pendidikan
memanfaatkan
hasil analisis daya
serap
Pemantauan
terahadap kualitas
soal
Pemantauan
terhadap
pelaksanaan ujian
26 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
BAB IV
PELEMBAGAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
27 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
mutu pendidikan yang berlaku di provinsi dengan tidak bertentangan dengan
peraturan yang ada di atasnya.Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang
ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota dapat berbentuk peraturan
bupati/walikota tentang penjaminan mutu pendidikan yang berlaku di
kabupaten/kota dengan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada di
atasnya.
28 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
bersama pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota dalam
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar
29 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
menyampaikan kepada pemerintah provinsi, pemerintah dan instansi
terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi hasil
pemetaan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan dalam peningkatan
mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar (baik SPM dan
kemudian SNP).
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
kepada satuan pendidikan dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan
sampai pemenuhan standar, dan penyusunan Prosedur Operasional Standar
(POS) peningkatan penjaminan mutu kepada satuan
pendidikan.Penyusunan Program kerja peningkatan mutu, penyusunan
rencana strategis satuan pendidikan.
1. P
2. Supervisi dan/atau pengawasan
a. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu,
pemenuhan standar. Supervisi dilakukan kepada pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten dan kota.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu
30 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota.
b. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah provinsi mulai tahap pemetaan, penyusunan program
peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan bersama-sama
pemerintah kepada pemerintah kabupaten dan kota dan satuan pendidikan
yang menjadi kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
c. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan, penyusunan
program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan
pemerintah kabupaten dan kota ke satuan pendidikan yang menjadi
kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan
yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
d. Supervisi dan/atau pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan
yang dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan (yayasan) mulai tahap
pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar.
Supervisi dilakukan ke satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
e. Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
masyarakat mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu,
pemenuhan standar. Pengawasan dilakukan kepada satuan pendidikan.
31 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
langkah, apa, siapa, bagaimana, dan kapan mengimplementasikan
penjaminanmutu pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
32 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
B. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Tingkat Satuan
Pendidikan
Pelembagaan penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan pada
dasarnya merupakan pengaturan tata kelola pada satuan pendidikan dalam pemenuhan
SNP di sekolah/madrasah bersangkutan. Dalam struktur organisasi pencapaian mutu
pendidikan,satuan pendidikan merupakan lembaga yang langsung berinteraksi dengan
peserta didik. Walaupun demikian, satuan pendidikan adalah struktur yang paling
penting karena merupakan unit yang langsung bersentuhan dengan peningkatan mutu
pendidikan secara langsung.
1. Organisasi Penjaminan Mutu pada tingkat Satuan Pendidikan
Peningkatan mutu pada level satuan pendidikan merupakan
tanggungjawab langsung dari kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer
sekolah. Karena itu, organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan
berada langsung di bawah tanggungjawab kepala sekolah. Dalam hal ini,
tanggungjawab kepala sekolah dalam penjaminan mutu adalah
bertanggungjawab atas terlaksananya:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan pelaporan KTSP; (mencakup: SI, SKL, Standar
Proses, Standar Penilaian).
b. Pemetaan kebutuhan PTK, pengajuan kebutuhan PTK, penugasan PTK,
penilaian PTK, pembinaan dan pengembangan PTK, pelaporan PTK sekolah.
c. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, penyusunan desain
pengembangan sarana dan prasarana sekolah (jangka panjang dan jangka
pendek), pengajuan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah yang
dibutuhkan kepada berbagai pihak terkait, pengadaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana sekolah, pendayagunaan sarana dan prasarana
sekolah, pemantauan sarana dan prasarana sekolah, pelaporan sarana dan
prasarana sekolah.
d. Penyusunan rencana kerja dan anggaran sekolah, pedayagunaan keuangan
sekolah secara efektif untuk layanan KBM dan pendukungnya, transparansi
33 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
pengelolaan keuangan sekolah, pertanggungjawaban keuangan sekolah,
pelaporan keuangan sekolah kepada pemangku kepentingan sekolah.
e. Perencanaan program kerja sekolah, pelaksanaan program-program kerja
sekolah, pengawasan dan evaluasi program sekolah, kepemimpinan
sekolah, sistem informasi sekolah, dan penilaian khusus sekolah.
Organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan dapat berupa tim sekolah
yang secara khusus ditugaskan sebagai gugus kendali mutu. Organisasi ini
secara langsung berada di bawah kepala sekolah. Namun demikian, keberadaan
gugus kendali mutu dalam bentuk tim mutu sekolah harus mempertimbangkan
kondisi nyata sekolah. Semisal pada SD yang hanya memiliki jumlah guru
terbas, tim ini tidak memungkinkan untuk dibuat, tetapi fungsi-fungsi gugus
kendali mutu ini dapat ditangani secara langsung oleh kepala sekolah. Dengan
demikian, yang menjadi acuan dalam pengembangan organisasi penjaminan
mutu pendidikan pada satuan pendidikan bukanlah keberadaan sub organisasi
sekolah (tim mutu sekolah secara khusus) tetapi lebih kepada bagaimana
sistem penjaminan mutu dapat berjalan dalam penyelenggaraan keseharian
sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah memiliki peranan penting untuk
keberlangsungan sistem penjaminan mutu sekolah. Untuk memahami sistem
penjaminan mutu sekolah, lihak kembali BAB III Bagian D “Tahapan Kegiatan
Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan.”
2. Mekanisme peningkatan mutu pendidikan atau pemenuhan standar oleh satuan
pendidikan
Menyusunrencana Implementasipe
peningkatanmutu ningkatanmutu
Informasidarihasil
atau RKS
pemetaan (profil
pemenuhanstanda
mutu sekolah)
r
RKAS
Evaluasiketerca
paian
34 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
Upaya pemenuhan SNP dalam rangka penjaminan mutu oleh satuan
pendidikan dapat dilakukan secara langsung ( feed forward) setelah diketahui
adanya kekurangan dalam pemenuhan SNP. Semisal, jika hasil supervise kepala
sekolah mendapati informasi bahwa implementasi pembelajaran guru-guru
belum sesuai dengan standar proses. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat secara
langsung melakukan tindakan peningkatan mutu melalui teknik supervisi yang
dianggap paling tepat. Artinya tidak harus ada perubahan pada RKAS.
Jika pemenuhan SNP dinilai oleh kepala sekolah atau tim mutu sekolah
sebagai suatu hal yang berat, massal/kolektif, memiliki dimensi waktu jangka
panjang (tidak mendesak), dan memerlukan dukungan sumber daya yang besar
maka upaya pemenuhan mutu sebaiknya dilakukan dengan terlebih dahulu
memasukkan program/kegiatan pemenuhan mutu kepada RKAS (baik melaui
revisi ataupun pada tahun berikutnya). Kedua hal ini dapat dilihat secara jelas
pada gambar di atas.
35 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Kabupaten atau Kota yang
bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Provinsi yang bersangkutan,
dan Rencana Strategis Pendidikan Nasional.
c. memenuhi SPM dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak
ditetapkannya izin prinsip pendirian/pembukaan dan operasi satuan atau
program pendidikan; secara bertahap dalam kerangka jangka menengah
yang ditetapkan dalam rencana strategis satuan atau program pendidikan
memenuhi SNP; dan secara bertahap satuan atau program pendidikan yang
telah memenuhi SPM dan SNP dalam kerangka jangka menengah yang
ditetapkan dalam rencana strategis satuan pendidikan memenuhi standar
mutu di atas SNP yang dipilihnya.
d. melayani audit kinerja penjaminan mutu yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota sesuai
kewenangannya.
e. melakukan jejaring yaitu satuan atau program pendidikan mengembangkan
sistem informasi mutu pendidikan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang andal, terpadu, dan dalam jejaring yang menghubungkan
antara penyelenggara satuan pendidikan; pemerintah kabupaten atau kota
yang bersangkutan; pemerintah provinsi yang bersangkutan; Kementerian
Agama, bagi satuan atau program pendidikan agama dan keagamaan; dan
kementerian/lembaga lain penyelenggara satuan atau program pendidikan.
36 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
BAB V
PENUTUP
37 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Juran, Joseph M. &Godfrey, A. Blanton. (1998). Juran’s Quality Handbook. USA: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Sallis, Edward. (2002). TQM in Education. Third Edition. London: Kogan Page Ltd.
38 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
Akademik dan Kompetensi Konselor
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
Operasi Non Personalia Tahun 2009
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301)
39 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1