Anda di halaman 1dari 40

TABEL Evaluasi diri, rekomendasi dan kegiatan pemenuhan 8 SNP

1. STANDAR ISI

INDIKATOR
PEMENUHAN EDS / KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELKSANAAN KAGIATAN
STANDAR ISI
Sekolah  
melaksanakan
pengembangan
kurikulum dengan
melibatkan unsur
guru, konselor,
kepala sekolah,
komite sekolah, dan
nara sumber, dan
pihak-pihak lain yang
terkait.
Sekolah,  
mengembangkan
kurikulum
berdasarkan acuan
dan prinsip-prinsip
pengembangan
kurikulum dalam
Standar Isi.
Kurikulum sekolah  
mencakup kelima
kelompok mata
pelajaran dengan
karakteristiknya
masing-masing
sesuai dengan
Standar Isi.
Sekolah menerapkan  

1|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN EDS / KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELKSANAAN KAGIATAN
STANDAR ISI
beban belajar sesuai
dengan Standar Isi
Kurikulum sekolah  
dibuat dengan
mempertimbangkan
karakter daerah,
kebutuhan sosial
masyarakat, kondisi
budaya, dan usia
peserta didik.
Sekolah melakukan  
kegiatan pelayanan
konseling yang
diperuntukkan bagi
semua peserta didik
yang berkenaan
dengan masalah diri
pribadi dan
kehidupan sosial,
belajar, dan
pengembangan
karier peserta.didik
Sekolah  
melaksanakan
kegiatan BK secara
terprogram, yang
meliputi:
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak
lanjut.
Sekolah  
melaksanakan

2|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN EDS / KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELKSANAAN KAGIATAN
STANDAR ISI
kegiatan ekstra
kurikuler secara
terprogram, yang
meliputi:
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak
lanjut.
Sekolah  
melaksanakan
kegiatan ekstra
kurikuler bagi semua
siswa sesuai dengan
minat dan bakat dan
kondisi sekolah

2. STANDAR PROSES

INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
 Kegiatan untuk Kuntiatif 90 %  Tersusun silabus yang sudah  Mengadakan workshop Awal th ajaran  Workshop
merencanakan Kualitatif 75% dikembangkan untuk semua pengembangan silabus pengembangan silabus
pembelajaan mapel
 Kepemilikan
silabus
 Komponen silabus
 Keterkaitan antar
komponen dalam
silabus
 Kepemilikan RPP Kuantitatif 100 %  Tersusun RPP kur 13 terbaru  Mengadakan workshop Awal th ajaran  Workshop penyususna
 Komponen RPP Kualitatif 80 % pengyusunan RPP RPP
 Keterkaitan antar

3|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
komponen RPP
 Keterkaitan RPP
dengan silabus
 Kelayakan
kegiatan
pembelajaran
 Ketersedian buku  Buku teks 1 siswa : 1 buku  Buku teks 1 siswa : 1 buku  -  Awal th  -
teks, buku  Buku panduan terbatas  Buku panduan lengkap  Pengadaan buku panduan anggaran  Pembelian buku panduan
panduan, sumber  Sumber lain terbatas  Sumber lain mencukupi  Pembelian buku sumber
belajar lain lain.
 Pemanfaatan buku
teks, buku
panduan, sumber
belajar lain
 Pengelolaan kelas
 Kesesuaian  Kuantitatif 100 %  Guru dapat melksanakan  Mengadakan pelatihan  Sem II  IHT pembelajaran efektif
pelaksanaan  Kualitatif 75 % pembelajaran di kelas secara pembelajaran efektif
pembelajaran efektif
dengan RPP untuk
pendahuluan
 Kesesuaian
pelaksanaan
pembelajaran
dengan RPP untuk
inti
 Kesesuaian
pelaksanaan
pembelajaran
dengan RPP untuk
penutup
Pelaksanaan  Pemantauan dan pengawasan  Guru melaksanakan  Guru meningkatkan Setip waktu.  .Pemantauan dan
Pemantauan, terlaksana 80 % pengawasan dan pemantauan pengawasan dan pengawasan proses
Pengawasan, dan secara efektif pemantuan pembelajaran- pembelajaran

4|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Evaluasi (persiapan,  Pelaksanaan penilaian otentik 75  Semua guru melaksanakan Awal th ajaran
proses, penilaian). % penilaian otentik
 Mengadakan pelatihan  IHT Penilaian otentik
penilaian otentik

Tindak lanjut Belum semua guru menindaklanjuti  Semua guru menindaklanjuti  Mengadaka peltihan  Awal th ajaran  IHT Penilaian otentik
hasil penilaian untuk peningkatan hasil penilaian untuk penilaian otentik
pembelajaran peningkatan pembelajaran

3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
untuk menumbuhkan
dan mengembangkan
sikap percaya diri dan
bertanggung jawab
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
melalui program
pembiasaan untuk
mencari informasi/
pengetahuan lebih
lanjut dari berbagai
sumber belajar

5|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Sekolah memiliki  
prestasi yang
ditunjukkan dengan
tingkat kelulusan dan
rata-rata nilai US/UN
yang tinggi
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
untuk mengenal
pemanfaatan
lingkungan secara
produktif dan
bertanggung jawab
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
yang menunjukkan
kebiasaan hidup
bersih, sehat, bugar
dan aman
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
agar mampu
menguasai
pengetahuan untuk
melanjutkan ke
jenjang pendidikan
yang lebih tinggi
Siswa memperoleh  
pengalaman dalam
berkomunikasi baik
lisan maupun tulisan
secara efektif dan
santun

6|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
untuk melaksanakan
ajaran agama dan
akhlak mulia
Siswa memiliki  
pengetahuan, sikap,
dan perilaku yang
baik setelah belajar
akhlak mulia sesuai
ajaran agama yang
dianutnya
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
untuk menghargai
keberagaman agama,
bangsa, suku, ras,
dan golongan sosial
ekonomi.
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
untuk berpartisipasi
dalam penegakan
aturan-aturan sosial.
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
bekerjasama dalam
kelompok, tolong-
menolong dan
menjaga diri sendiri
dalam lingkungan
keluarga dan teman
sebaya (hanya untuk

7|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
SD).
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
yang dapat
melibatkan partisipasi
siswa dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan
bernegara secara
demokratis dalam
wadah NKRI.
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
yang dapat
menunjukkan
kecintaan dan
kebanggaan terhadap
bangsa, negara dan
tanah air Indonesia.
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
iptek secara efektif.
Siswa memperoleh  
pengalaman belajar
untukmengenali dan
menganalisis gejala
alam dan sosial.
Siswa memperoleh  
pengalaman
mengekspresikan diri
melalui kegiatan seni
dan budaya.

8|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR ISI
Mengembangkan dan  
memelihara
kebugaran jasmani
serta pola hidup
sehat
Siswa memahami  
perawatan tubuh
serta lingkungan,
mengenal berbagai
penyakit dan cara
pencegahannya serta
menjauhi narkoba

4. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Guru mempunyai  
kualifikasi minimal
Jumlah guru  
memenuhi
persyaratan
minimal
Guru mempunyai   
kompetensi yang
dipersyaratkan
Kepala sekolah  
memiliki
kualifikasi
pendidikan
minimal
 Konselor 

9|Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
mempunyai
kualifikasi
pendidikan
minimal
 Tenaga
Administrasi
mempunyai
kualifikasi
pendidikan
minimal
 Tenaga
perpustakaan
mempunyai
kualifikasi
minimal
 Tenaga
laboran
mempunyai
kualifikasi
pendidikan
minimal
Sekolah 
mempunyai
penjaga sekolah
Kepala Sekolah 
mempunyai
kompetensi yang
dipersyaratkan
Konselor 
mempunyai
kompetensi yang
dipersyaratkan
Tenaga 

10 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
perpustakaan
mempunyai
kompetensi yang
dipersyaratkan

5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Luas lahan  
sekolah sesuai
dengan SNP
Perabot yang  
dimiliki ruang
kelas sesuai
dengan SNP
Kelayakan/kenya  
man ruang kelas
untuk belajar
Buku  
perpustakaan
sesuai dengan
standar yang
berlaku
Ketersediaan  
peralatan
multimedia di
ruang
perpustakaan
Kelayakan/kenya  
manan ruang
perpustakaan

11 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
untuk belajar
Peralatan  
pendidikan di
laboratorium IPA
lengkap
Peralatan  
pendidikan di
laboratorium
Fisika lengkap
Peralatan  
pendidikan di
laboratorium kimia
lengkap
Peralatan  
pendidikan di
laboratorium
biologi lengkap
Peralatan  
pendidikan di
laboratorium
bahas lengkap
Peralatan  
pendidikan di
laboratorium IPS
lengkap
Peralatan  
pendidikan di
laboratorium TIK
lengkap
Peralatan kerja di  
ruang bengkel
lengkap
Kelayakan ruang  

12 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
kerja pimpinan
Kelengkapan  
sarana ruang
kerja pimpinan
Kelayakan ruang  
kerja guru
Kelengkapan  
saran ruang kerja
guru
Kelayakan/kenya  
manan ruang
ibadah
Kelengkapan  
sarana ruang
ibadah
Kelayakan/kenya  
manan ruang
jamban
Kelengkapan  
sarana jamban
Kelayakan/kenya  
manan ruang
UKS
Kelengkapan  
sarana ruang
UKS
Kelayakan/kenya  
manan ruang
konseling
Kelengkapan  
sarana ruang
konseling
Kelayakan/kenya  

13 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
manan tempat
bermain/OR
Kelengkapan  
sarana tempat
bermain/OR
Kelayakan/kenya  
manan ruang
sirkulasi
Kelengkapan  
sarana ruang
sirkulasi
Pencemaran  
lingkungan
Kelengkapan  
sarana drainase,
pembuangan
limbah,
pepohonan
(perindang)

6. STANDAR PENGELOLAAN

INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Sosialisasi visi,
misi dan tujuan
sekolah dilakukan
kepada semua
warga sekolah.
Warga sekolah

14 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
memahami visi,
misi dan tujuan
sekolah
Sosialisasi KTSP  
sekolah dilakukan
kepada semua
warga sekolah
Sekolah memiliki  
dokumen rencana
kerja sekolah
dalam bentuk
RKS dan RKAS
Penyusunan RKS   
memperhatikan
pertimbangan
komite sekolah,
disetujui oleh
Dewan
Pendidikan, dan
disahkan
berlakunya oleh
Dinas Pendidikan
kab./kota atau
oleh
penyelenggara
sekolah bagi
sekolah swasta
Rencana kerja  
sekolah
mendukung
pengembangan
karir guru
Sekolah  

15 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
melaksanakan
program
peningkatan mutu
sekolah
Penyusunan  
program
peningkatan mutu
sekolah
mendasarkan
pada: hasil
evaluasi diri, hasil
akreditasi sekolah,
dan kelulusan
siswa
Sekolah  
merealisasikan
visi dan misi ke
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran,
pengelolaan PTK,
dan pelaksanaan
kegiatan
kesiswaan
Sekolah 
menyusun
pedoman-
pedoman
pengelolaan
sekolah
Budaya dan 
lingkungan

16 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
sekolah kondusif
untuk
pembelajaran
Warga sekolah  
dapat mengakses
laporan
pengelolaan
keuangan sekolah
secara transparan
dan akuntabel
Sekolah menjalin  
kemitraan dengan
lembaga lain
untuk mendukung
implementasi
rencana kerja
sekolah
Sekolah 
melakukan
evaluasi rencana
kerja sekolah
minimal 1 kali per
tahun
Program supervisi
dan evaluasi
meliputi:
pemantauan,
evaluasi dan
tindak lanjut
Sekolah  
mensosialisasikan
laporan hasil
pelaksanaan

17 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
program sekolah
Sekolah  
melakukan tindak
lanjut hasil
evaluasi
pelaksanaan
program/kegiatan
sekolah
Sekolah  
melakukan
evaluasi
pendayagunaan
pendidik pada
setiap akhir
semester
Sekolah  
melakukan
evaluasi
pendayagunaan
tenaga
kependidikan
pada setiap akhir
semester
Sekolah mengikuti  
akreditasi oleh
BAN-SM untuk
melakukan status
akreditasi sekolah
Guru dilibatkan   
dalam perumusan
visi, misi dan
tujuan serta
penyusunan

18 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
rencana kerja
sekolah
Sesuai  
kompetensinya
kepala sekolah
dapat dijadikan
teladan bagi
semua warga
sekolah
Kepemimpinan  
sekolah mampu
menerapkan ciri-
ciri kepemimpinan
yang efektif
Warga sekolah   
mudah
mengakses
informasi dan
pengaduan terkait
dengan
pengelolaan
sekolah

7. STANDAR PEMBIAYAAN

INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Ada unsur 
masyarakat yang
berpartisipasi
dalam rapat

19 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
penetapan
besaran
pembiayaan yang
harus ditanggung
oleh orang tua
murid
Besaran biaya  
operasi non-
personalia
dihitung
berdasarkan
standar biaya per
sekolah/ program
keahlian
Besaran biaya  
operasi non-
personalia
dihitung
berdasarkan
standar biaya per
rombongan
belajar
Besaran biaya  
operasi non-
personalia
dihitung
berdasarkan
standar biaya per
peserta didik
Sekolah  
menghitung
besaran
persentase

20 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
minimum biaya
ATS berdasarkan
standar
pembiayaan
Sekolah  
menghitung
besaran
persentase
minimum biaya
BAHP
berdasarkan
standar
pembiayaan
Sekolah 
menghitung
besaran biaya
operasi selain
biaya operasi non
personalia, ATS,
dan BAHP
Kemudahan 
mengakses
dokumen
pengelolaan
pembiayaan
sekolah
Besaran 
perolehan dana
yang bersumber
dari Pemerintah
Pusat,
Pemerrintahan
Provinsi,

21 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Pemerintahan
Kab./Kota, orang
tua siswa, dan
masyarakat
Sekolah 
menyusun
laporan
pengelolaan
pembiayaan
Kemudahan  
akses terhadap
laporan
pengelolaan
keuangan

8. STANDAR PENILAIAN

INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
Guru membuat 
rancangan
penilaian yang
menggunakan
berbagai teknik
penilaian, misal
tes untuk prestasi
belajar,
pengamatan
untuk perilaku,
lembar penilaian
untuk proses

22 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
pencapaian
kompetensi
Guru menyusun 
instrumen yang
memenuhi syarat
substansi,
konstruksi, dan
bahasa
Satuan 
pendidikan
melakukan
validitas empirik
terhadap
instrument
penilaian
Satuan 
pendidikan
memiliki
instrumen yang
berkualitas
Siswa menerima 
informasi hasil
ulangan harian
Guru 
menyampaikan
hasil penilaian
akhir kepada
peserta didik
dalam bentuk satu
nilai disertai
deskripsi
Guru memberikan 
remidi pada siswa

23 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
yang belum
mencapai KKM
Guru 
menggunakan
berbagai teknik
penilaian untuk
menilai hasil
belajar kognitif,
keterampilan, dan
afektif
Guru mengolah/ 
menganalisis hasil
penilaian untuk
mengetahui
kemajuan dan
kesulitan belajar
siswa
Guru 
memanfaatkan
hasil penilaian
Setiap akhir 
semester, guru
melaporkan hasil
penilaian
Guru melaporkan 
hasil penilaian
akhlak kepada
guru agama
Guru melaporkan 
hasil penilaian
kepribadian
kepada guru PKN
Satuan 

24 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
pendidikan
mengadakan
rapat dewan guru
untuk
menentukan nilai
akhir peserta didik
(termasuk
kenaikan kelas
dan kelulusan)
Satuan  
pendidikan
melaksanakan:
kriteria kenaikan
kelas, KKM
Satuan  
pendidikan
melaporkan hasil
penilaian setiap
akhir semester
kepada semua
orangtua/wali
siswa.
Satuan  
pendidikan
memanfatkan
hasil UN untuk
seleksi masuk,
Satuan  
pendidikan
memiliki rata-rata
UN setinggi UN
SSN
Satuan  

25 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
PEMENUHAN KONDISI SAAT INI HASIL YANG DIHARAPKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
STANDAR
pendidikan
memanfaatkan
hasil analisis daya
serap
 
Pemantauan
terahadap kualitas
soal
 
Pemantauan
terhadap
pelaksanaan ujian

26 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
BAB IV
PELEMBAGAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Pelembagaan penjaminan mutu pada tingkat satuan pendidikan adalah


penyusunan Gugus Kendali Mutu (GKM) pada tingkat sekolah dan penyusunan tugas
pokok dari masing-masing bagian di tingkat satuan pendidikan untuk pemenuhan
standar nasional pendidikan atau penjaminan mutu pendidikan. Oleh karena itu perlu
memperhatikan kebijakan usaha peningkatan mutu yang berlaku secara nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota karena banyak kegiatan yang bukan merupakan
kewenangan bagi satuan pendidikan. Berikut adalah pelembagaan penjaminan mutu
yang perlu dilakukan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, dan penyelenggara satuan atau program pendidikan, serta satuan
pendidikan.

A. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di tingkat Pemerintah,


Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota, Penyelenggara, dan
Masyarakat
Lembaga penjaminan mutu di tingkat pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota mengukuti prosuder yang berlaku sebagaimana tata
organisasi yang sah berdasarkan perundang-undangan.
Tugas dan fungsi pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
dalam penjaminan mutu pendidikan adalah:
1. Penetapan regulasi penjaminan mutu pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat
berupa peraturan pemerintah dan atau peraturan menteri pendidikan
nasional.Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh
pemerintah propinsi dapat berbentuk peraturan gubernur tentang penjaminan

27 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
mutu pendidikan yang berlaku di provinsi dengan tidak bertentangan dengan
peraturan yang ada di atasnya.Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang
ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota dapat berbentuk peraturan
bupati/walikota tentang penjaminan mutu pendidikan yang berlaku di
kabupaten/kota dengan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada di
atasnya.

2. PenetapanStandar Mutu Pendidikan


Standar Mutu pendidikan untuk tingkat nasional mengacu pada delapan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikandan
Kebudayaan dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Standar mutu pendidikan untuk tingkat pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota sekurang-kurangnya mengacu pada delapan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan dapat melebihi dari SNP dengan mengacu pada
keunggulan lokal dan standar internasional.

3. Pemberian bantuan, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan.


a. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah berupa bantuan,
fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada satuan
pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya.
Pemberian bantuan dapat berupa (1) Peningkatan standar Pendidik dan
tenaga Kependidikan, (2) Sarana dan Prasarana, (3) Biaya pendidikan
(operasional), dan (4) Membangun sistem informasi pendidikan.
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya yang
berada di kabupaten/kota dan menyampaikan kepada instansi terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi kepada
satuan pendidikan dan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar;
Menyampaikan hasil UN dan Akreditasi.

28 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
bersama pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota dalam
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar

b. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah provinsi berupa


bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada
satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya.
Pemberian bantuan dalam bentuk non-fisik dapat berupa: (1)
Peningkatan standar Pendidik dan tenaga Kependidikan, (2) Penyusunan
POS peningkatan penjaminan mutu kepada pemerintah kabupaten/ kota,
dan (3) Biaya pendidikan (operasional)
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya dari
kabupaten-kota dan menyampaikan kepada pemerintah dan/atau instansi
terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi hasil
pemetaan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan dan pemerintah
kabupaten/kota dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai
pemenuhan standar (baik SPM dan kemudian SNP).
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
bersama pemerintah kepada pemerintah kabupaten/kota dalam
peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar.

c. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten atau kota


berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan
kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya.
Pemberian bantuan dapat berupa: (1) Peningkatan kompetensi Pendidik
dan tenaga Kependidikan, (2) Sarana dan Prasarana, (3) Biaya pendidikan
(operasional).
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan bantuan
pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan binaanya dan

29 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
menyampaikan kepada pemerintah provinsi, pemerintah dan instansi
terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi hasil
pemetaan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan dalam peningkatan
mutu; mulai dari pemetaan sampai pemenuhan standar (baik SPM dan
kemudian SNP).
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan teknis)
kepada satuan pendidikan dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan
sampai pemenuhan standar, dan penyusunan Prosedur Operasional Standar
(POS) peningkatan penjaminan mutu kepada satuan
pendidikan.Penyusunan Program kerja peningkatan mutu, penyusunan
rencana strategis satuan pendidikan.

d. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan


yang dimiliki oleh masyarakat seperti halnya Yayasan berupa bantuan,
fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan kepada satuan
pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya, dapat berupa (1)
Penyediaan Pendidik, (2) Pemberian Sarana dan Prasarana, penggunaan
secara bersama sarana dan prasarana, (3) Pemberian bantuan biaya
pendidikan.
e. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh masyarakat kepada satuan
pendidikan berupa bantuan dan/atau saran/arahan dapat berupa fisik dan
non fisik yang sifatnya tidak mengikat.

1. P
2. Supervisi dan/atau pengawasan
a. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu,
pemenuhan standar. Supervisi dilakukan kepada pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten dan kota.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu

30 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota.
b. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah provinsi mulai tahap pemetaan, penyusunan program
peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan bersama-sama
pemerintah kepada pemerintah kabupaten dan kota dan satuan pendidikan
yang menjadi kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
c. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan, penyusunan
program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan
pemerintah kabupaten dan kota ke satuan pendidikan yang menjadi
kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan
yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
d. Supervisi dan/atau pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan
yang dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan (yayasan) mulai tahap
pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar.
Supervisi dilakukan ke satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
e. Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
masyarakat mulai tahap pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu,
pemenuhan standar. Pengawasan dilakukan kepada satuan pendidikan.

3. Penetapan Prosedur Operasional Standar (POS)


POS penjaminan mutu yang ditetapkan oleh penyelenggara satuan pendidikan,
pemerintah kabupaten-kota, pemerintah provinsi dan pemerintah minimal berisi;

31 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
langkah, apa, siapa, bagaimana, dan kapan mengimplementasikan
penjaminanmutu pendidikan sesuai dengan kewenangannya.

CONTOH POS PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SD/MI


Siapa Siapa Kapan Hasil
Langkah Metode
Pelaksana Sasaran (Waktu) Dokumen
Sosialisasi Pengawas, Guru-Guru Rapat Awal Daftar hadir,
Standar (SPM Kepala Sekolah dan anggota Tahunan Tahun Materi
dan SNP) Komite Ajaran sosialisasi
sekolah. Workshop Atau
Awal
Tahun
Anggaran
Pemetaan mutu; Kepala sekolah, Kepala Pengisian Awal Instrument yg
Pengisian Perwakilan dari sekolah, instrument Tahun sudah diisi,
instrument: Guru-Guru dan guru, penjaminan Ajaran profil mutu
Pemasukan anggota peserta mutu; dan sekolah
data; Komite sekolah didik, orang akhir tahun
Pembinaan tua, komite Pedoman ajaran
pengisian sekolah, pengisian
instrument pustakawan, EDS
penjaminan laboran,
mutu pendidikan TAS
Analisis data
Pengiriman data
Pemenuhan Kepala sekolah, Guru mata Analisis Menjelang Dokumen
standar; semua guru pelajaran, dokumen 1 awal tahun KTSP dan
Menyusun guru BK KTSP; ajaran baru kelangkapan-
rencana Analisis nya yang
peningkatan silabus; telah
mutu Analisis RPP; dikembangka
berdasarkan Analisis n
pemetaan mutu; capaian
Pelaksanaan akademik
pemenuhan siswa
standar
Pemantauan Pengawas; Kepala Observasi; Sepanjang Laporan hasil
Pelaksanaan Kepala sekolah; wawancara; tahun pemantauan
pemenuhan sekolah; guru; studi ajaran pemenuhan
standar Komite sekolah pustakawan dokumen; SNP/
; laboran; pengisian peningkatan
TAS; siswa instrument mutu sekolah
pemantauan
Penilaian Pengawas; Kepala Observasi; Akhir Laporan hasil
pelaksanaan Kepala sekolah; wawancara; semester penilaian
sekolah; guru; studi terhadap
Komite sekolah pustakawan dokumen; pelaksanaan
; laboran; pengisian pemenuhan
TAS; siswa instrument SNP
pemantauan

32 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
B. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Tingkat Satuan
Pendidikan
Pelembagaan penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan pada
dasarnya merupakan pengaturan tata kelola pada satuan pendidikan dalam pemenuhan
SNP di sekolah/madrasah bersangkutan. Dalam struktur organisasi pencapaian mutu
pendidikan,satuan pendidikan merupakan lembaga yang langsung berinteraksi dengan
peserta didik. Walaupun demikian, satuan pendidikan adalah struktur yang paling
penting karena merupakan unit yang langsung bersentuhan dengan peningkatan mutu
pendidikan secara langsung.
1. Organisasi Penjaminan Mutu pada tingkat Satuan Pendidikan
Peningkatan mutu pada level satuan pendidikan merupakan
tanggungjawab langsung dari kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer
sekolah. Karena itu, organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan
berada langsung di bawah tanggungjawab kepala sekolah. Dalam hal ini,
tanggungjawab kepala sekolah dalam penjaminan mutu adalah
bertanggungjawab atas terlaksananya:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan pelaporan KTSP; (mencakup: SI, SKL, Standar
Proses, Standar Penilaian).
b. Pemetaan kebutuhan PTK, pengajuan kebutuhan PTK, penugasan PTK,
penilaian PTK, pembinaan dan pengembangan PTK, pelaporan PTK sekolah.
c. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, penyusunan desain
pengembangan sarana dan prasarana sekolah (jangka panjang dan jangka
pendek), pengajuan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah yang
dibutuhkan kepada berbagai pihak terkait, pengadaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana sekolah, pendayagunaan sarana dan prasarana
sekolah, pemantauan sarana dan prasarana sekolah, pelaporan sarana dan
prasarana sekolah.
d. Penyusunan rencana kerja dan anggaran sekolah, pedayagunaan keuangan
sekolah secara efektif untuk layanan KBM dan pendukungnya, transparansi

33 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
pengelolaan keuangan sekolah, pertanggungjawaban keuangan sekolah,
pelaporan keuangan sekolah kepada pemangku kepentingan sekolah.
e. Perencanaan program kerja sekolah, pelaksanaan program-program kerja
sekolah, pengawasan dan evaluasi program sekolah, kepemimpinan
sekolah, sistem informasi sekolah, dan penilaian khusus sekolah.
Organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan dapat berupa tim sekolah
yang secara khusus ditugaskan sebagai gugus kendali mutu. Organisasi ini
secara langsung berada di bawah kepala sekolah. Namun demikian, keberadaan
gugus kendali mutu dalam bentuk tim mutu sekolah harus mempertimbangkan
kondisi nyata sekolah. Semisal pada SD yang hanya memiliki jumlah guru
terbas, tim ini tidak memungkinkan untuk dibuat, tetapi fungsi-fungsi gugus
kendali mutu ini dapat ditangani secara langsung oleh kepala sekolah. Dengan
demikian, yang menjadi acuan dalam pengembangan organisasi penjaminan
mutu pendidikan pada satuan pendidikan bukanlah keberadaan sub organisasi
sekolah (tim mutu sekolah secara khusus) tetapi lebih kepada bagaimana
sistem penjaminan mutu dapat berjalan dalam penyelenggaraan keseharian
sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah memiliki peranan penting untuk
keberlangsungan sistem penjaminan mutu sekolah. Untuk memahami sistem
penjaminan mutu sekolah, lihak kembali BAB III Bagian D “Tahapan Kegiatan
Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan.”
2. Mekanisme peningkatan mutu pendidikan atau pemenuhan standar oleh satuan
pendidikan

Menyusunrencana Implementasipe
peningkatanmutu ningkatanmutu
Informasidarihasil
atau RKS
pemetaan (profil
pemenuhanstanda
mutu sekolah)
r
RKAS
Evaluasiketerca
paian

Gambar: mekanisme peningkatan mutu pendidikan oleh satuan pendidikan

34 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
Upaya pemenuhan SNP dalam rangka penjaminan mutu oleh satuan
pendidikan dapat dilakukan secara langsung ( feed forward) setelah diketahui
adanya kekurangan dalam pemenuhan SNP. Semisal, jika hasil supervise kepala
sekolah mendapati informasi bahwa implementasi pembelajaran guru-guru
belum sesuai dengan standar proses. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat secara
langsung melakukan tindakan peningkatan mutu melalui teknik supervisi yang
dianggap paling tepat. Artinya tidak harus ada perubahan pada RKAS.
Jika pemenuhan SNP dinilai oleh kepala sekolah atau tim mutu sekolah
sebagai suatu hal yang berat, massal/kolektif, memiliki dimensi waktu jangka
panjang (tidak mendesak), dan memerlukan dukungan sumber daya yang besar
maka upaya pemenuhan mutu sebaiknya dilakukan dengan terlebih dahulu
memasukkan program/kegiatan pemenuhan mutu kepada RKAS (baik melaui
revisi ataupun pada tahun berikutnya). Kedua hal ini dapat dilihat secara jelas
pada gambar di atas.

3. Ruang lingkup kegiatan peningkatan mutu pendidikan atau pemenuhan standar


oleh satuan pendidikan

Dalam kerangka pemenuhan standar, satuan pendidikan hendaknya


melakukan sekurang-kurangnya kegiatan pokok berikut ini:
a. menyediakan sumber daya pendidikan seperti penyediaan tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan
biaya pendidikan (operasional dan investasi) pada satuan pendidikan yang
menjadi kewenangannya, menyusun regulasi dan atau menyusun prosedur
operasional standar (POS), melakukan organisasi dan menyusun rencana
strategis satuan atau program pendidikan.
b. Penyediaan program penjaminan mutu pendidikan sebagaimana ketentuan
Permen Nomor 63 tahun 2009 yaitu dituangkan dalam rencana strategis
satuan atau program pendidikan yang menetapkan target-target terukur
capaian mutu pendidikan secara tahunan dan sejalan dengan Rencana
Strategis Pendidikan Penyelenggara satuan atau program pendidikan yang

35 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Kabupaten atau Kota yang
bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Provinsi yang bersangkutan,
dan Rencana Strategis Pendidikan Nasional.
c. memenuhi SPM dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak
ditetapkannya izin prinsip pendirian/pembukaan dan operasi satuan atau
program pendidikan; secara bertahap dalam kerangka jangka menengah
yang ditetapkan dalam rencana strategis satuan atau program pendidikan
memenuhi SNP; dan secara bertahap satuan atau program pendidikan yang
telah memenuhi SPM dan SNP dalam kerangka jangka menengah yang
ditetapkan dalam rencana strategis satuan pendidikan memenuhi standar
mutu di atas SNP yang dipilihnya.
d. melayani audit kinerja penjaminan mutu yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota sesuai
kewenangannya.
e. melakukan jejaring yaitu satuan atau program pendidikan mengembangkan
sistem informasi mutu pendidikan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang andal, terpadu, dan dalam jejaring yang menghubungkan
antara penyelenggara satuan pendidikan; pemerintah kabupaten atau kota
yang bersangkutan; pemerintah provinsi yang bersangkutan; Kementerian
Agama, bagi satuan atau program pendidikan agama dan keagamaan; dan
kementerian/lembaga lain penyelenggara satuan atau program pendidikan.

36 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
BAB V
PENUTUP

Mutu pendidikan di Indonesia sebagaimana dimaklumi masih cukup


memprihatinkan.Di luar berbagai prestasi akademis yang telah diraih oleh anak
Indonesia di berbagai lomba ilmiah tingkat dunia, kita masih menghadapi masalah
persebaran mutu pendidikan yang disebabkan oleh standar nasional Pendidikan yang
belum dapat dipenuhi oleh pihak sekolah.Untuk itu, peningkatan mutu pendidikan
masih merupakan salah satu program utama yang menjadi fokus perhatian
Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan.
Buku manual mutu ini diharapkan dapat dijadikan acuan sekolah untuk mencapai
standar nasional pendidikan. Walaupun masih diakui bahwa taraf kemampuan
sekolah/madrasah sangat beragam dan barangkali tidak semua sekolah/madrasah
mampu mengukuti ketentuan pedoman ini. Namun besar harapan, secara bertahap
sekolah memiliki program yang lebih nyata untuk pencapai SNP sesuai dengan harapan
sekolah/madrasah, orang tua, dan pemerintah.

37 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku:
Juran, Joseph M. &Godfrey, A. Blanton. (1998). Juran’s Quality Handbook. USA: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Sallis, Edward. (2002). TQM in Education. Third Edition. London: Kogan Page Ltd.

Referensi Peraturan Perundang-undangan:


Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Program
Percepatan Pembangunan
PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 TentangStandar Isi (SI)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
TentangStandar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar Pengelolaan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana
Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008 Tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008 Tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008 Tentang Standar Kualifikasi

38 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1
Akademik dan Kompetensi Konselor
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
Operasi Non Personalia Tahun 2009
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301)

39 | P a g e - B A H A N UJ I P U B L I K TA H A P 1

Anda mungkin juga menyukai