Anda di halaman 1dari 3

PERSEPSI TENTANG SLOGAN BKKBN “DUA ANAK CUKUP” PADA

AKSEPTOR KB WANITA DI DESA CATURTUNGGAL KECAMATAN


DEPOK KABUPATEN SLEMAN
Khafidoh A*, Theresia P**, Pratiwi R***
ABSTRAK

Latar belakang: Indonesia menduduki posisi keempat yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak setelah China, India dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduk sebanyak
258.316.051 jiwa pada tahun 2015. Dengan adanya pertambahan penduduk setiap tahunnya,
Kementrian Kesehatan RI meningkatkan program pelayanan Keluarga Berencana (KB).
Provinsi D.I.Y merupakan salah satu daerah dengan jumlah penduduk yang padat. Jumlah
Akseptor KB di Kabupaten Sleman pada tahun 2011 hingga 2015 selalu mengalami
peningkatan dengan jumlah akseptor KB aktif sebanyak 121.976, sementara pada tahun 2016
penduduk Kabupaten Sleman juga mengalami peningkatan dan menjadi Kebupaten dengan
jumlah penduduk terbanyak di Provinsi D.I.Yogyakarta sebanyak 1.097.210 jiwa. Program
KB di koordinir oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang
bertujuan mengatur masalah pertumbuhan penduduk, dengan slogan “Dua Anak Cukup”.
Namun, dalam menjalankan programnya, keadaan penduduk terus bertambah dan tidak
sebanding dengan penambahan peserta KB aktif setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor peran keluarga, lingkungan budaya, paparan sosialisasi slogan dan
faktor internal yang membentuk persepsi Akseptor KB wanita tentang slogan BKKBN “Dua
Anak Cukup”.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Partisipan yang diambil sebanyak 13 informan kunci dan 4 informan triangulasi. Teknik
sampling yang digunakan purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan
wawancara dan focus group discussion, triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber.
Penelitian ini dilakukan di Desa Caturtunggal Kecamatan depok Kabupaten Sleman.

Hasil: Persepsi tentang slogan BKKBN “Dua Anak Cukup” pada akseptor KB wanita di
Desa Caturtunggal dipengaruhi oleh peran keluarga, lingkungan budaya, paparan sosialisasi
slogan dan faktor internal akseptor. Persepsi akseptor KB wanita tentang slogan BKKBN
“Dua Anak Cukup” yaitu: (a) Slogan BKKBN “Dua Anak Cukup” baik sebagai acuan dalam
merencanakan jumlah anak (b) slogan BKKBN “Dua Anak Cukup” berlawanan dengan
budaya yang ada di lingkungan akseptor KB wanita terkait perencanaan jumlah anak yang
akan dimiliki dalam keluarga.

Kesimpulan: Faktor peran keluarga, lingkungan budaya, paparan sosialisasi slogan dan
faktor internal akseptor KB wanita mempengaruhi terbentuknya persepsi tentang slogan
BKKBN “Dua Anak Cukup”

Kata kunci : persepsi, BKKBN, Dua Anak Cukup


*Universitas Respati Yogyakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi S1 Kesehatan
masyarakat
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk dunia pada tahun 2015 mencapai 7,3 miliar, dengan jumlah
penduduk terbanyak terdapat di China dan India yang masing-masing memiliki penduduk
lebih dari 1 milyar. Sedangkan Indonesia menduduki posisi keempat dengan jumlah
penduduk sebanyak 258.316.051 jiwa yang memiliki rasio 3,5% dari jumlah penduduk dunia.
Sepuluh tahun terakhir (tahun 2000-2010) laju pertumbuhan penduduk Indonesia kembali
naik dan ini tentu menjadi perhatian penting bagi pemerintah agar lebih serius dalam
menjalankan program KB. BKKBN memiliki slogan “dua anak lebih baik” namun slogan
tersebut banyak menimbulkan kesalahpahaman bagi masyarakat. Pada tahun 2012, Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali mengganti slogan dengan dua
anak cukup. jumlah akseptor KB di Kabupaten Sleman pada tahun 2011 hingga 2015 selalu
mengalami peningkatan dan menjadi Kabupaten dengan jumlah akseptor KB terbanyak di
Provinsi D.I.Yogyakarta dengan jumlah akseptor KB aktif sebanyak 121.976. sedangkan
Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Depok dengan
123.437 jiwa. Pada Kecamatan Depok sendiri terbagi menjadi 3 Desa yaitu Condongcatur
dengan jumlah penduduk 43.123 jiwa, Maguwoharjo 33.717 jiwa dan Caturtunggal dengan
jumlah penduduk terbanyak yaitu 45.963 jiwa. Latar belakang diatas menunjukkan bahwa
beberapa orang belum memahami slogan “Dua Anak Cukup” yang dikeluarkan oleh BKKBN
sebagai jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan
Untuk menganalisis persepsi tentang slogan BKKBN “Dua Anak Cukup” pada akseptor KB
wanita di Desa Caturtunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. teknik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini yaitu 13
akseptor KB wanita dengan 5 informan diwawancarai dan 8 orang mengikuti FGD, keluarga
akseptor yaitu suami, tokoh masyarakat yaitu petugas kasi pelayanan desa dan koordinator
program KB yaitu petugas kesehatan dari puskesmas depok unit III. Pengolahan data dalam
penelitian ini melalui proses koding, kategorisasi dan menentukan tema. Analisis data dalam
penelitian ini yaitu melalui proses pengumpulan data, reduksi data, menampilkan data, dan
penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembahasan
Terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi persepsi akseptor KB wanita terkait slogan
BKKBN “Dua Anak Cukup”, yaitu faktor peran keluarga, lingkungan budaya, faktor internal
dan paparan sosialisasi slogan.

Anda mungkin juga menyukai