Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dan mayoritas masyarakat bekerja

di sektor pertanian. Masyarakat membutuhkan pupuk untuk mendukung hasil

pertnaian yang baik. Permintaan pasar yang meningkat menyebabkan

perkembangan pada sektor industri pupuk. Pada tahun 2016 pertumbuhan

produksi industri manufaktur mengalami kenaikan 4,08% dari tahun sebelumnya

(Badan Pusat Statistik, 2016).

Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Ketenagakerjaan (2016) jumlah kecelakaan kerja pada tahun 2015 telah terjadi

kecelkaan kerja sebanyak 105.182 kasus, untuk kasus kecelkaan berat yang

mengakibatkan kematian tercatat sebanyak 2.375 kasus dari total jumlah

kecelakaan kerja. Sektor konstruksi dan manufaktur menjadi penyumbang

kecelkaann terbesar yakni sebesar 32 persen, sementara itu sektor transportasi

sembilan persen, kehutanan empat persen dan pertambangan dua persen dan

sisanya sektor lain (Ramdan, 2016).

Menyadari pentingnya aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja yang bertujuan melindungi tenaga kerja dan orang lain yang

ada di tempat kerja. Dimana disebutkan bahwa perusahaan diwajibkan

menerapkan syarat-syarat K3 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan


2

Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 164 yang

menyebutkan bahwa kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar

hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang

diakibatkan oleh pekerjaan. Sehingga dapat mengoptimalkan produktivitas kerja

sesuai dengan program perlindungan tenaga kerja.

PT. Pupuk Kalimantan Timur adalah salah satu perusahaan pupuk di

Indonesia. Proses produksi pupuk menggunakan alat, mesin dan bahan-bahan

kimia yang dapat menimbulkan bahaya. Adapun potensi bahaya yang

kemungkinan terjadi yaitu kebakaran, ledakan, kebocoran gas, ceceran dan

tumpahan bahan berbahaya dan beracun (B3). Selain itu masih ditemukan

beberapa unsafe condition dan unsafe action di tempat kerja.

Partisipasi aktif dalam melindungi tenaga kerja dari kecelakaan kerja

dan penyakit akibat kerja yang sering terjadi di PT. Pupuk Kalimantan Timur

ditunjukkan PT. Pupuk Kalimantan Timur dengan memperhatikan aspek

keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan dan anak perusahaan dengan

menempatkan K3 sebagai prioritas utama dalam sistem manajemen K3 yang

terinteregrasi dengan sistem manajemen secara keseluruhan sehingga dapat

meningkatkan produktivitas perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas,

disusunlah laporan kegiatan magang di PT. Pupuk Kalimantan Timur untuk

mengetahui kesesuaian implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

tempat kerja.
3

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di

PT. Pupuk Kalimantan Timur.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui proses produksi di PT. Pupuk Kalimantan Timur.

b. Untuk mengetahui penerapan higiene industri di PT. Pupuk Kalimantan

Timur.

c. Untuk mengetahui penerapan kesehatan kerja di PT. Pupuk Kalimantan

Timur.

d. Untuk mengetahui penerapan keselamatan kerja di PT. Pupuk Kalimantan

Timur.

C. Manfaat

1. Bagi Perusahaan

a. Mendapatkan citra baik dan dipercaya oleh Program Studi D4

Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai tempat magang yang dapat

direkomendasikan.

b. Menambah saran, masukan dan informasi tentang kondisi lingkungan

kerja dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah

dilaksanakan sebagai acuan untuk perbaikan lingkungan kerja dan

pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja selanjutnya,


4

sehingga efisiensi dan efektifitas perusahaan dapat dipertahankan dan

ditingkatkan.

2. Bagi Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a. Dapat menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk pengembangan

ilmu pengetahuan.

b. Dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang pelaksanaan higiene

industri, keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan khususnya di

PT. Pupuk Kalimantan Timur.

3. Bagi Mahasiswa

a. Dapat mengetahui aspek penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

membandingkan dengan teori yang telah diperoleh selama kuliah.

b. Dapat mengetahui cara identifikasi bahaya, penilaian risiko dan

pengendalian faktor-faktor dan potensi bahaya yang timbul di PT. Pupuk

Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai