Anda di halaman 1dari 10

Trik & Tips Licik Melewati Tes Waw Wawancara - Halo?

lama blog pelajaran


lengkap tak mengeshare artikel. Kenapa ? Karena saya sibuk .

Ok kali ini. Pelajaran Lengkap akan ngasih materi yang benar-benar lengkap yakni
Tips dan Trik Licik Lolos Tes Wawancara.

Ohh ya postingan kali ini ditujukan buat kalian yang mahasiswa yang ingjn masuk
perguruan tinggi (kan ada beberapa perguruan tinggi yang ada tes Wawancara nya
seperti STAN, STSN, STIS, dan lain-lain. Selain itu postingan ini juga cocok kok buat
kalian yang ingin melamar pekerjaan.

Anda bisa juga membaca artikel kami lainnya :

1. Tips & Trik Melewati Tes Kesehatan


2. Tips & Trik Melewati Tes Psikotes
3. Tips Interview Agar Sukses dan Diterima
4. Berbagai Kesalahan Saat Tes Wawancara

---------------------------------------------

Ternyata banyak sekali lulusan SMA yang baru lulus terpaksa menunggu beberapa
lama untuk mendapatkan pekerjaan. Penyebab utama gugurnya lulusan tersebut
antara lain karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam teknik
wawancara.

Hal tersebut ditandai dengan sikap nervous dan tegang ketika diwawancarai oleh
interviewer sehingga akan menyebabkan kandidat tidak fokus dan tidak efektif
menjawab pertanyaan.

Untuk menghadapi tes wawancara sangat disarankan kalian :

 Memiliki pengetahuan wawancara yang baik


 Memiliki pengalaman praktek wawancara yang tinggi
 Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
Lalu apa trik agar lolos Tes Wawancara ? Berikut trik yang [Blog Pelajaran Lengkap
http://www.pelajaran-lengkap.blogspot.com] share :

1) Ketika akan masuk ruang wawancara ketuklah pintu terlebih dahulu


2) Kemudian masuk ruang wawancara, awali dengan ucapan salam
3) Masuk dengan percaya diri
4) Jangan duduk sebelum dipersilahkan
5) Punggung jangan menyentuh sandaran kursi
6) Posisi badan tegak
7) Pandangan lurus ke arah pewawancara

1. Sebelum anda melakukan wawancara, kenali dulu


perusahaan yang ingin anda lamar, mulai dari bidang
perusahaannya, budaya perusahaannya, dan spesifikasi
pekerjaan yang anda lamar diperusahaan tersebut.

Berpakainlah yang rapi dan sopan, kalau bisa pakailah


dasi. Jangan memakai pakaian yang terlalu mencolok
atau memakai parfum yang terlalu ekstrem, biasa saja
tapi pas.

Belajarlah untuk bicara dengan teratur dan tertata.


Jangan sekali-kali berbohong, tapi jangan juga
terlalu polos ketika berbicara.

Anda harus selalu bisa menjelaskan setiap jawaban


yang anda berikan dengan rasional. Misalkan ketika
anda di tanya tentang gaji anda, maka anda harus bisa
menjelaskan gaji sebear itu untuk apa saja. Gunakan
rasional anda untuk menjawab pertanyaan itu. Jawaban-
jawaban yang cerdas sangat diperlukan dalam hal ini.

Tenang, dan berdoalah sebelum dan sesudah wawancara.

Tes Wawancara (Interview test) adalah tes yang selalu dilakukan oleh tim rekrutmen
perusahaan sebelum calon karyawan akhirnya diterima menjadi karyawan
perusahaan atau instansi terkait.

Melalui tes wawancara ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah peserta
tersebut layak untuk diterima menjadi karyawan atau tidak melalui jawaban- jawaban
yang diberikan kepada tim pewawancara.

Pentingkah Tes Wawancara ?


Sangat penting untuk mengetahui dan mendalami sifat, karakter, dan pandangan
calon karyawan terhadap profesionalisme dunia kerja.

Contoh Yang Ditanyakan

1. Ceritakan tentang diri anda !


Jawab : Ceritakan tentang riwayat pekerjaan anda dari pertama kali sampai dengan
sekarang. Jawablah dengan singkat dan jelas.

2. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini ?


Jawab : Ceritakan pengalaman kerja yang berhubungan dengan bidang yang anda
lamar. Jika belum punya pengalaman di bidang itu, ceritakan terus terang anda
punya keinginan untuk belajar dengan cepat di bidang baru tersebut.

3. Apakah anda merasa diri anda sukses ?


Jawab: Jawablah YA. Dan ceritakan singkat kenapa anda merasa andasukses. Yaitu
anda telah menetapkan target hidup, dan sebagian telah anda capai. Dan saat ini
anda berada di jalur yang tepat untuk meraih semua target hidup anda tersebut.

4. Apa pendapat rekan kerja anda terhadap diri anda ?


Jawab: Jawablah komentar-komentar rekan kerja anda terhadap diri anda yang
dapat menunjang karir anda

5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ?


Jawab: Sebelum wawancara ada baiknya anda caritahu informasi mendalam
tentang profil perusahaan yang anda lamar sehingga anda mampu menjawab
pertanyaan ini dengan baik. Pengetahuan anda tentang perusahaan bisa menjadi
nilai tambah anda.

Penjelasan Lebih Lanjut


1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan
terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat
subjek: tahun- tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir
terakhir.

2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?


Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk
atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, target,
permasalahan, gaya manajemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi
perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda
meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan
beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan
keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan
memberikan jawaban negatif seperti “Saya tahu perusahaan anda mengalami
problema-problema, itu alasan saya disini”. Tekankan keunggulan perusahaan dan
minat Anda terhadap hal tersebut.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan
kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah
Anda mencapai hal- hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas,
mengidentifikasi masalah, dan

4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling
tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil
dansatu saja hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.

5. Mengapa kami harus merekrut Anda?


Pertanyaan ini sama seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-
kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.

6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?


Berikan jawaban yang berkisar pad oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan
pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban
yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.

7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?


Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan
Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.

8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi
kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan
berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda
membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi
perusahaan dan kebutuhannya.

9. Berapa lama Anda akan bersama kami?


Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan
tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.

10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini.
Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri
dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa
Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja
di tingkat yang lebih tinggi.

11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?


Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas
termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan,
Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan
bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan
sampai Anda terbawa emosi.

12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik.
Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan
yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukkan bahwa Anda lebih mementingkan
kestabilan keuangan.

13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa
yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif.
Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai.
Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya
terkesan buruk, pewawancara akan bertanya- tanya mengapa Anda berada disana.
Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.

14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?


Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin
jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda
akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan
terhadap bos yang terdahulu.

15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa
inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan
bersikap defensif.

16. Berapa gaji yang Anda minta?


Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran
yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara
berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal
wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu
seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang di perusahaan tersebut.
Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya namun jangan menjual
standar Anda.

17. Apa target jangka panjang Anda?


Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan
tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban
yang singkron dengan milik perusahaan.
18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang
berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan
sesuatu.

“Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak
diterima.”

“Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan,
tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.”

Tips-Tips Yang Dapat Anda Jadikan Panduan Agar Lebih Pede.


1. Anda harus tahu dengan pasti keahlian dan karakter Anda yang manakah yang sesuai dengan
yang dicari oleh perusahaan untuk posisi yang Anda lamar. Pikirkan dengan cermat manakah
yang merupakan value added (Nilai Tambah) dari Anda yang dapat dijadikan Unique Selling
Point.

2. Apabila Anda memiliki sejumlah pengalaman kerja, pastikan Anda tidak lupa ketika disuruh
menjelaskan secara detail track record kesuksesan Anda pada saat interviewer ingin menggali
lebih banyak dan lebih dalam tentang achievement Anda di tempat kerja terdahulu, mereka
memegang CV Anda di tangan. Jangan merusak kesempatan ini dengan penjelasan yang tidak
ada relevansinya dengan apa yang Anda tulis di CV, jelaskan dengan detail dan jelas.

3. Anda dapat melakukan riset tentang perusahaan impian Anda melalui website, teman-
teman atapun keluarga Anda yang bekerja di perusahaan tersebut. Atau Anda dapat
menelepon resepsionis perusahaan dan menanyakan dengan nada sopan apakah Anda bisa
meminta brosur perusahaan tersebut.

4. Apabila Anda tidak begitu tahu tentang lokasi perusahaan, Anda dapat menanyakan kepada
keluarga atau teman-teman Anda tentang rute menuju lokasi. Mengetahui lokasi perusahaan
akan membantu Anda untuk datang ke interview tepat waktu.

5. Ada beberapa pertanyaan sejenis yang dilontarkan oleh interviewer di berbagai


perusahaan dan biasanya dilontarkan ketika Anda diinterview oleh HRD. Pertanyaan yang
paling popular adalah Tell me about yourself! atau ceritakan mengenai Anda! Anda dapat
berlatih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilontarkan pada saat
interview. Anda dapat berlatih dengan melibatkan teman atau keluarga Anda untuk
menginterview Anda.

6. Biasanya pada akhir interview, interviewer akan menanyakan pada Anda apakah ada yang
ingin Anda tanyakan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan
yang intelektual seputar posisi yang Anda lamar, industry dan company profile. Jadi siapkan
satu atau dua pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada interviewer.

7. Coba tanyakan proses latihan interview Anda secara keseluruhan, dari awal sampai akhir.
Anda dapat menilai diri Anda sendiri atau meminta orang lain untuk menilai apakah Anda
sudah mampu menjawab dengan tepat dan jelas bagaimana hasil interview Anda, dll.

Sebelum Wawancara :
1. Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam keadaan terbuka
atau tertutup. Melangkahlah dengan yakin.
2. Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan menginterview anda. Hal
ini akan sangat membantu mengurangi rasa gugup serta menciptakan suasana hangat.
3. Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya
4. Jangan duduk sebelum dipersilahkan oleh pewawancara
5. Duduklah dengan tenang dan gentle
6. Letakkan barang bawaan anda di bawah tempat duduk bukan diatas meja, matikan hp dan
sebaiknya anda tidak mengenakan jaket.
7. Kenakan pakaian formal kemeja lengan panjang yang tidak mencolok, bagi laki-laki. Serta
blazer atau atasan blouse sederhana dengan bawahan senada atau bawahan lebih gelap
dengan warna-warna natural bagi wanita. 8. Kenakan make up dengan warna natural, tidak perlu
berusaha mengesankan pewawancara dengan mengenakan lensa kontak, kutek warna-warni,
atau bulu mata palsu. Karena akan membuat anda terlihat sangat tidak profesional.
9. Jangan merokok atau mengunyah permen karet

Saat Wawancara :
1. Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat didengar dengan jelas
serta jangan terburu- buru dalam menjawab setiap pertanyaan
2. Dengarkan terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara sehingga kita dapat
memberikan jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan tidak memotong pertanyaan
pewawancara, dan dengan mendengarkan keseluruhan pertanyaan maka kita terhindar dari
permintaan untuk mengulang pertanyaan. Karena akan mengesankan anda tidak siap.
3. Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.
4. Tunjukkan anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan menjawab pertanyaan
dengan antusias
5. Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau dengan bahasa isyarat
mengangguk atau menggeleng. Usahakan untuk mengembangkan jawaban sehingga anda
terlihat menguasai keadaan.
6. Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan pewawancara.

Hal-hal penting :
1. Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran anda
2. Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan pernah terlambat.
Akibatnya sangat fatal, tidak semua perusahaan memberi kesempatan kedua.
3. Gali info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan anda datangi, cari di internet
tentang profil perusahaan, bidang kerja, produk, tarif, keunggulan. Kitatidak pernah tahu apa
pertanyaan yang akan diajukan bukan? Paling tidak informasi tambahan ini untuk amunisi
cadangan kita dan menambah rasa percaya diri kita.
4. Latih jawaban anda mulai sekarang, komitmen anda berlatih akan sangat menentukan
hasilnya nanti karena komunikasi bukan sesuatu hal yang secara instan kita dapatkan.

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh perusahaan:


1. Bagaimana anda menggambarkan diri anda?
2. Menurut anda apa kelemahan dan kekurangan diri anda?
3. Darimana anda mendapatkan informasi tentang perusahaan ini?
4. Menurut anda apakah profesionalisme itu?
5. Apa yang anda lakukan jika anda diterima bekerja di perusahaan ini?
6. Mengapa anda berhenti dari pekerjaan lama anda?
7. Apa yang membuat anda tertarik untuk bekerja disini?

Perlu Diperhatikan hal-hal berikut :


Hindari membicarakan kekurangan atasan atau perusahaan lama, karena hal itu mencitrakan
kita kurang professional.

Jangan membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai anda ditanya mengenai hal itu.
Karena mengesankan kita lebih suka menuntut apa yang bisa diberikan perusahaan kepada kita.

Jika ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang anda inginkan sesuai dengan
kemampuan dan pengalaman kerja anda. Jangan meminta jauh melebihi kemampuan anda
Jangan lupa carilah info tentang standard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum Regional)
dimana anda akan bekerja nantinya

Jika dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya. Tanyakan hal apa saja
yang ingin anda ketahui seputar posisi yang lamar atau hal-hal lain yang berkenaan dengan
kepastian kapan kira-kira anda akan dihubungi untuk mengikuti tes selanjutnya.

Tips lainnya :

Banyak Berlatih
Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi jika Anda
berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda
lebih siap dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu.
Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau
malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.

Melakukan Banyak Persiapan


Persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum menjalani interviuw kerja. Persiapan yang
dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan, serta penampilan Anda. Semakin baik Anda
mempersiapkan diri semakin besar pula kemungkinan Anda bisa menjawab setiap pertanyaan
yang dilontarkan pewawancara dengan keyakinan penuh. Bagian awal dari wawancara
merupakan saat yang penting. Jika Anda pada bagian tersebut sudah bisa menjawab
pertanyaan- pertanyaan dengan keyakinan tinggi, rasa percaya diri Anda juga akan semakin
meningkat. Sebaliknya. jika di bagian awal wawancara kerja Anda sudah merasa serba salah
dan cemas, semakin lama semakin sulit Anda menjawab pertanyaan pertanyaan selanjutnya
dengan baik.

Saat melakukan persiapkan, yakinkan diri tentang tiga hal:


1. Anda bisa melakukan pekerjaan tersebut;
2. Anda bisa menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang akan diberikan, dan;
3. Anda bisa melakukan semuanya dengan baik.

Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan
yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan kesempatan hanya
datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan
penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut.
Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu,
kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada Anda di lain waktu.Jadi, lebih baik bersikap
tenang dan santai. Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban
yang sempuma saja tentu sudah membuat seseorang “pusing”, belum lagi jika Anda berusaha
mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru
akan meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu
dianggap seperti itu oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin penting
yang ingin Anda sampaikan. Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat
pikiran- pikiran rendah diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti “saya
tak cukup pintar” atau “saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain”. Akan lebih baik
apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Jangan
memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah.

Banyak pertanyaan jebakan dalam wawancara kerja


Di antaranya adalah “Coba sebutkan kelemahan Anda”. Untuk menjawabnya harus hati-hati.
Jangan sampai terjebak untuk membeberkan kekurangan- kekurangan diri sendiri. Tentu Anda
tak mau gagal hanya gara-gara menjawab dengan sangat jujur, namun juga tak berbohong. Jadi
bisa serba salah. Misalnya menjawab, “Saya orang yang perfeksionis dan sangat
memperhatikan detail,”. Jangan mengira itu akan menjadi kelebihan atau nilai plus.
Pewawancara justru akan mengartikan bahwa kerja Anda lambat karena Anda pasti akan bolak-
balik memeriksa detail. Mengatakan tak punya kelemahan, tentu juga takkan dipercaya. Jadi,
bagaimana strategi menjawabnya?

Buat Perbandingan
Menurut Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You Want,
pertanyaan ini memang penuh jebakan. Padahal, di saat yang sama, kita diharuskan “menjual
diri”. Andrea pun menyarankan saat menyatakan kelemahan Anda, bandingkan atau hubungkan
kelemahan itu dengan kelemahan orang lain. Misalnya, “Saya menjadi tidak sabar ketika tim
saya tidak cepat mengambil inisiatif.” Dengan begitu, tetap ada nilai plus dari kelemahan ini. Tak
Perlu Berkaitan Jika merasa tak nyaman mengungkap kelemahan, sebutkan saja yang tak ada
hubungannya dengan pekerjaan. Misalnya, Anda seorang penulis, katakan, “Saya kurang bagus
dalam berhitung atau matematika.”Kelemahan ini memang tak ada hubungannya dengan karier
Anda sebagai penulis. Namun, ini adalah jawaban yang jujur.

Beri Nilai Plus


Tak ada salahnya juga menjawab kelemahan dengan jujur. Namun, tambahkan nilai plus pada
kelemahan itu. Misalnya, Anda bisa menambahkan pernyataan, “....tetapi saya sedang
berusaha memperbaikinya.”

Hindari Cara Klise


Karena bingung, seringkali kita mengatakan kelebihan sebagai kelemahan. Misalnya, dengan
mengatakan diri kita sebagai workaholic. Ada cara sederhana dan rendah hati dalam
menyatakan kelemahan. Misalnya, “Saya memang mengalami kesulitan dalam mengorganisir
sesuatu. Namun, sekarang saya selalu membuat catatan mengenai hal-hal yang harus dilakukan
dan selalu mengecek tenggat waktunya. Cara ini membantu saya menyelesaikan tugas dan
lebih terorganisir.”

Pilih yang Aman


Usahakan memilih satu kelemahan yang tidak akan membuat Anda didiskualifikasi dari
wawancara pekerjaan itu. Misalnya, dengan menambahkan pernyataan sedang berusaha
memperbaiki kelemahan itu. Buat seolah sedang belajar dari kesalahan yang pernah Anda
buat.

Selalu Positif
Jadikan kelemahan sebagai cara untuk bersinar saat wawancara. Bagaimana caranya?
Tampillah sebagai orang yang berjiwa positif. Siapa yang tak suka dengan orang seperti ini?
Ingat sedang dalam sesi wawancara dan harus membuat diri terlihat menarik untuk direkrut.
Mungkin bisa mengatakan, “Saya jarang duduk di sini (sesi wawancara) dan memikirkan diri
saya dalam pertanyaan seperti ini. Akan tetapi, saya ingin menjawab pertanyaan ini.” Ini lebih
baik daripada mengatakan, “Saya jarang duduk di sini dan berpikir tentang kelemahan
saya.”Hindari menggunakan atau mengulang kata-kata bernada negatif, meski si pewawancara
melempar nada tersebut. Jangan Berlebihan Hindari menggunakan kata bermakna superlatif
seperti terlemah, terburuk, atau terbesar, karena ini menunjukkan tingkat paling atas. Jika
mengatakan, “Kelemahan terburuk saya...,” artinya kelemahan itu ada dalam level tertinggi
dan menyiratkan Anda memiliki kelemahan lain yang levelnya lebih rendah. Ini akan membuat
pewawancara menanyakan kelemahan lainnya. Begitu pula ketika mengatakan “...hal yang
paling ingin saya kembangkan...” Ini menyiratkan masih ada hal lain yang juga perlu
diperbaiki.

Gunakan “Mungkin”
Ketika mengatakan, “Kelemahan saya adalah...” ini menyatakan bahwa kelemahan itu mutlak,
selalu ada dalam diri dan mungkin tidak bisa bisa diubah. Jadi, akan lebih baik jika mengganti
pernyataan dengan, “Sepertinya saya orang yang...” Jawaban ini memang menunjukkan seolah
Anda sendiri tidak sepenuhnya yakin memiliki kelemahan itu. Namun, jawaban ini menghindari
dari menjawab kelemahan dengan kekuatan.

****

#Berbagi pengalaman teman penulis, saat diwawancarai dia pernah ditanya, "Apa
kebiasaan kamu di rumah", orang itu menjawab "Saya membantu orang tua".
Lalu si penanya meminta orang itu menunjukan telapak tangannya, dan si penanya
lalu mengecek dengan meraba2tangannya dan ternyata telapak tangannya kasar"
(Telapak tangan kasar menunjukan bahwa ia memang benar2 sering membantu dan
bekerja keras sekaligus jujur) dan akhirnya ia lolos. Sebenarnya masih ada trik
rahasia lagi, namun maaf penulis (pelajaran-lengkap) tidak saya beritahukan

Anda mungkin juga menyukai