Ok kali ini. Pelajaran Lengkap akan ngasih materi yang benar-benar lengkap yakni
Tips dan Trik Licik Lolos Tes Wawancara.
Ohh ya postingan kali ini ditujukan buat kalian yang mahasiswa yang ingjn masuk
perguruan tinggi (kan ada beberapa perguruan tinggi yang ada tes Wawancara nya
seperti STAN, STSN, STIS, dan lain-lain. Selain itu postingan ini juga cocok kok buat
kalian yang ingin melamar pekerjaan.
---------------------------------------------
Ternyata banyak sekali lulusan SMA yang baru lulus terpaksa menunggu beberapa
lama untuk mendapatkan pekerjaan. Penyebab utama gugurnya lulusan tersebut
antara lain karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam teknik
wawancara.
Hal tersebut ditandai dengan sikap nervous dan tegang ketika diwawancarai oleh
interviewer sehingga akan menyebabkan kandidat tidak fokus dan tidak efektif
menjawab pertanyaan.
Tes Wawancara (Interview test) adalah tes yang selalu dilakukan oleh tim rekrutmen
perusahaan sebelum calon karyawan akhirnya diterima menjadi karyawan
perusahaan atau instansi terkait.
Melalui tes wawancara ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah peserta
tersebut layak untuk diterima menjadi karyawan atau tidak melalui jawaban- jawaban
yang diberikan kepada tim pewawancara.
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling
tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil
dansatu saja hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi
kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan
berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda
membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi
perusahaan dan kebutuhannya.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini.
Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri
dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa
Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja
di tingkat yang lebih tinggi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik.
Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan
yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukkan bahwa Anda lebih mementingkan
kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa
yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif.
Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai.
Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya
terkesan buruk, pewawancara akan bertanya- tanya mengapa Anda berada disana.
Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa
inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan
bersikap defensif.
“Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak
diterima.”
“Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan,
tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.”
2. Apabila Anda memiliki sejumlah pengalaman kerja, pastikan Anda tidak lupa ketika disuruh
menjelaskan secara detail track record kesuksesan Anda pada saat interviewer ingin menggali
lebih banyak dan lebih dalam tentang achievement Anda di tempat kerja terdahulu, mereka
memegang CV Anda di tangan. Jangan merusak kesempatan ini dengan penjelasan yang tidak
ada relevansinya dengan apa yang Anda tulis di CV, jelaskan dengan detail dan jelas.
3. Anda dapat melakukan riset tentang perusahaan impian Anda melalui website, teman-
teman atapun keluarga Anda yang bekerja di perusahaan tersebut. Atau Anda dapat
menelepon resepsionis perusahaan dan menanyakan dengan nada sopan apakah Anda bisa
meminta brosur perusahaan tersebut.
4. Apabila Anda tidak begitu tahu tentang lokasi perusahaan, Anda dapat menanyakan kepada
keluarga atau teman-teman Anda tentang rute menuju lokasi. Mengetahui lokasi perusahaan
akan membantu Anda untuk datang ke interview tepat waktu.
6. Biasanya pada akhir interview, interviewer akan menanyakan pada Anda apakah ada yang
ingin Anda tanyakan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan
yang intelektual seputar posisi yang Anda lamar, industry dan company profile. Jadi siapkan
satu atau dua pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada interviewer.
7. Coba tanyakan proses latihan interview Anda secara keseluruhan, dari awal sampai akhir.
Anda dapat menilai diri Anda sendiri atau meminta orang lain untuk menilai apakah Anda
sudah mampu menjawab dengan tepat dan jelas bagaimana hasil interview Anda, dll.
Sebelum Wawancara :
1. Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam keadaan terbuka
atau tertutup. Melangkahlah dengan yakin.
2. Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan menginterview anda. Hal
ini akan sangat membantu mengurangi rasa gugup serta menciptakan suasana hangat.
3. Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya
4. Jangan duduk sebelum dipersilahkan oleh pewawancara
5. Duduklah dengan tenang dan gentle
6. Letakkan barang bawaan anda di bawah tempat duduk bukan diatas meja, matikan hp dan
sebaiknya anda tidak mengenakan jaket.
7. Kenakan pakaian formal kemeja lengan panjang yang tidak mencolok, bagi laki-laki. Serta
blazer atau atasan blouse sederhana dengan bawahan senada atau bawahan lebih gelap
dengan warna-warna natural bagi wanita. 8. Kenakan make up dengan warna natural, tidak perlu
berusaha mengesankan pewawancara dengan mengenakan lensa kontak, kutek warna-warni,
atau bulu mata palsu. Karena akan membuat anda terlihat sangat tidak profesional.
9. Jangan merokok atau mengunyah permen karet
Saat Wawancara :
1. Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat didengar dengan jelas
serta jangan terburu- buru dalam menjawab setiap pertanyaan
2. Dengarkan terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara sehingga kita dapat
memberikan jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan tidak memotong pertanyaan
pewawancara, dan dengan mendengarkan keseluruhan pertanyaan maka kita terhindar dari
permintaan untuk mengulang pertanyaan. Karena akan mengesankan anda tidak siap.
3. Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.
4. Tunjukkan anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan menjawab pertanyaan
dengan antusias
5. Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau dengan bahasa isyarat
mengangguk atau menggeleng. Usahakan untuk mengembangkan jawaban sehingga anda
terlihat menguasai keadaan.
6. Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan pewawancara.
Hal-hal penting :
1. Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran anda
2. Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan pernah terlambat.
Akibatnya sangat fatal, tidak semua perusahaan memberi kesempatan kedua.
3. Gali info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan anda datangi, cari di internet
tentang profil perusahaan, bidang kerja, produk, tarif, keunggulan. Kitatidak pernah tahu apa
pertanyaan yang akan diajukan bukan? Paling tidak informasi tambahan ini untuk amunisi
cadangan kita dan menambah rasa percaya diri kita.
4. Latih jawaban anda mulai sekarang, komitmen anda berlatih akan sangat menentukan
hasilnya nanti karena komunikasi bukan sesuatu hal yang secara instan kita dapatkan.
Jangan membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai anda ditanya mengenai hal itu.
Karena mengesankan kita lebih suka menuntut apa yang bisa diberikan perusahaan kepada kita.
Jika ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang anda inginkan sesuai dengan
kemampuan dan pengalaman kerja anda. Jangan meminta jauh melebihi kemampuan anda
Jangan lupa carilah info tentang standard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum Regional)
dimana anda akan bekerja nantinya
Jika dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya. Tanyakan hal apa saja
yang ingin anda ketahui seputar posisi yang lamar atau hal-hal lain yang berkenaan dengan
kepastian kapan kira-kira anda akan dihubungi untuk mengikuti tes selanjutnya.
Tips lainnya :
Banyak Berlatih
Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi jika Anda
berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda
lebih siap dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu.
Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau
malah kelebihan yang bisa ditingkatkan.
Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan
yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan kesempatan hanya
datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan
penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut.
Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu,
kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada Anda di lain waktu.Jadi, lebih baik bersikap
tenang dan santai. Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban
yang sempuma saja tentu sudah membuat seseorang “pusing”, belum lagi jika Anda berusaha
mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru
akan meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu
dianggap seperti itu oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin penting
yang ingin Anda sampaikan. Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat
pikiran- pikiran rendah diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti “saya
tak cukup pintar” atau “saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain”. Akan lebih baik
apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Jangan
memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah.
Buat Perbandingan
Menurut Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You Want,
pertanyaan ini memang penuh jebakan. Padahal, di saat yang sama, kita diharuskan “menjual
diri”. Andrea pun menyarankan saat menyatakan kelemahan Anda, bandingkan atau hubungkan
kelemahan itu dengan kelemahan orang lain. Misalnya, “Saya menjadi tidak sabar ketika tim
saya tidak cepat mengambil inisiatif.” Dengan begitu, tetap ada nilai plus dari kelemahan ini. Tak
Perlu Berkaitan Jika merasa tak nyaman mengungkap kelemahan, sebutkan saja yang tak ada
hubungannya dengan pekerjaan. Misalnya, Anda seorang penulis, katakan, “Saya kurang bagus
dalam berhitung atau matematika.”Kelemahan ini memang tak ada hubungannya dengan karier
Anda sebagai penulis. Namun, ini adalah jawaban yang jujur.
Selalu Positif
Jadikan kelemahan sebagai cara untuk bersinar saat wawancara. Bagaimana caranya?
Tampillah sebagai orang yang berjiwa positif. Siapa yang tak suka dengan orang seperti ini?
Ingat sedang dalam sesi wawancara dan harus membuat diri terlihat menarik untuk direkrut.
Mungkin bisa mengatakan, “Saya jarang duduk di sini (sesi wawancara) dan memikirkan diri
saya dalam pertanyaan seperti ini. Akan tetapi, saya ingin menjawab pertanyaan ini.” Ini lebih
baik daripada mengatakan, “Saya jarang duduk di sini dan berpikir tentang kelemahan
saya.”Hindari menggunakan atau mengulang kata-kata bernada negatif, meski si pewawancara
melempar nada tersebut. Jangan Berlebihan Hindari menggunakan kata bermakna superlatif
seperti terlemah, terburuk, atau terbesar, karena ini menunjukkan tingkat paling atas. Jika
mengatakan, “Kelemahan terburuk saya...,” artinya kelemahan itu ada dalam level tertinggi
dan menyiratkan Anda memiliki kelemahan lain yang levelnya lebih rendah. Ini akan membuat
pewawancara menanyakan kelemahan lainnya. Begitu pula ketika mengatakan “...hal yang
paling ingin saya kembangkan...” Ini menyiratkan masih ada hal lain yang juga perlu
diperbaiki.
Gunakan “Mungkin”
Ketika mengatakan, “Kelemahan saya adalah...” ini menyatakan bahwa kelemahan itu mutlak,
selalu ada dalam diri dan mungkin tidak bisa bisa diubah. Jadi, akan lebih baik jika mengganti
pernyataan dengan, “Sepertinya saya orang yang...” Jawaban ini memang menunjukkan seolah
Anda sendiri tidak sepenuhnya yakin memiliki kelemahan itu. Namun, jawaban ini menghindari
dari menjawab kelemahan dengan kekuatan.
****
#Berbagi pengalaman teman penulis, saat diwawancarai dia pernah ditanya, "Apa
kebiasaan kamu di rumah", orang itu menjawab "Saya membantu orang tua".
Lalu si penanya meminta orang itu menunjukan telapak tangannya, dan si penanya
lalu mengecek dengan meraba2tangannya dan ternyata telapak tangannya kasar"
(Telapak tangan kasar menunjukan bahwa ia memang benar2 sering membantu dan
bekerja keras sekaligus jujur) dan akhirnya ia lolos. Sebenarnya masih ada trik
rahasia lagi, namun maaf penulis (pelajaran-lengkap) tidak saya beritahukan