TOWER CRANE
DISUSUN OLEH :
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2018
Daftar IsI
1
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang tower crane.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan
didukung dengan bantuan tenaga orang-orang atau hewan, seperti keledai. Crane
ini digunakan untuk pembangunan gedung-gedung tinggi. Crane yang lebih besar
kemudian berkembang, pada abad pertengahan crane diperkenalkan untuk
bongkar muat kapal dan untuk membantu konstruksi seperti membangun menara
batu dan lainnya. Crane yang pertama dibangun dari kayu, tapi kemudian
berkembang dan di buat dari besi dan baja pada masa revolusi industri.
Pada suatu pekerjaan proyek konstruksi gedung bertingkat (high rise building)
penggunaaan tower crane sangatlah membantu dalam penyelesaiaan pekerjaan
Tower crane juga memegang peranan penting soal kecepatan dan percepatan
pekerjaan. Berdasarkan pertimbangan penggunaan tower crane sebagaimana
disebutkan maka pada skripsi ini penulis mencoba menjelaskan bagaimana cara
3
pemilihan dan penentuan tower crane yang tepat untuk tingkat produktivitas suatu
daerah konstruksi dan jumlah tower crane yang mungkin digunakan agar proyek
dapat berjalan sesuai dengan time schedule pada konstruksi gedung bertingkat
(high risebuilding).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Crane adalah suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja
dengan perinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertikal
dan gerak kearah horizontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan ke
tempat yang telah ditentukan dengan mekanisme pergerakan crane secara dua
derajat kebebasan.
Crane stasioner yang dapat diputar atau crane putar yang diam ditempat
umumnya merupakan crane yang tetap dengan tiang miring yang dapat
berputar pada sumbu vertikal.
Crane jenis ini yang sekarang sangat populer adalah tower crane. Di
dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower crane sangat cocok
dipakai untuk pelayanan bangunan bertingkat (high rise building) untuk
melayani daerah konstruksi sesuai luas lahan. Tower crane menjadi sentral
atau alat yang paling utama karena dalam proyek gedung bertingkat, tower
crane digunakan untuk mengangkat muatan secara horisontal maupun
vertikal, menahannya apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke
tempat lain yang ditentukan dengan mekanisme pendongkrak (luffing),
pemutar (slewing), dan pejalan (travelling).
Crane yang bergerak pada rel umumnya terdiri dari crane kantilever dan
monorel (baik yang berupa dapat diputar maupun tidak) yang bergerak lurus
pada suatu jalurkhusus.
Crane tanpa lintasan terdiri dari atas crane tiang yang dipasang diatas
truk, mobil atau traktor agar dapat bergerak pada jalan berkapur, berbatu,
dan beraspal.
5
2.2.4 Crane yang dipasang pada traktor rantai ataulokomotif
Crane yang dipasang pada lokomotif atau traktor atau kendaraan beroda
belakang, termasuk pula crane tiang yang lebih kuat yang bergerak pada
jalur rel, jalan tanah dan didalam daerah gudang.
2.2.5 CraneJembatan
Crane jembatan terdiri dari crane yang berjalan pada jembatan rangka
dan yang bergerak pada jalur rel yang dibentang pada permukaan tanah.
Untuk rel yang dibentang di permukaan tanah, jembatannya dilengkapi
dengan kaki pendukung yang tinggi, yang dipasang pada kedua sisi
jembatan (gantri dan jembatan pemindah muatan) atau hanya pada satu sisi
jembatan (semigantri).
Crane tipe jembatan dkelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Craneberpalang
6
2.3 Cara Kerja Rubber Tyred Gantry Crane
Dalam hal ini gantry crane mempunyai cara kerja sebagai berikut:
1) Gerakan Hoist
Gerakan hoist ini adalah gerakan naik dan turun untuk mengangkat dan
menurunkan muatan yang telah dijepit oleh spreader yang diikat melalui
tali baja (wire rope) yang digulung oleh drum, dimana drum ini digerakkan
oleh elektromotor. Apabila posisi pengangkatannya telah disesuaikan
seperti yang telah dikehendaki maka gerakan drum ini dapat dihentikan oleh
rem (brake) yang dilakukan pada handle dan terdapat pada kabin operator.
2) Gerakan Transversal
Gerakan transversal ini adalah gerakan yang dilakukan oleh trolley saat
membawa muatan dengan arah dan pergerakanya sejajar dengan boom dan
girder, melalui tali baja yang terlilit pada drum dengan penggerak mula
ialah elektromotor, sehingga trolley akan bergerak pada rel yang terletak
diatas boom dan girder. Gerakan ini akan berhenti jika arus listrik pada
elektromotor diputuskan dan sekaligus rem akan berkerja.
3) Gerakan Longitudinal
7
2.4 Bagian – bagian Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane
1. Ganset (engine)
2. Groundbeam
3. Supportingleg
4. Electricroom
5. Roda(tyre)
6. Cranemotor
7. Mainbeem
8. Trolley
9. Hook
10. Talibaja
11. Cranecabin
8
2.5 Perhitungan Gaya dan Tegangan pada Rangka
- Tegangan bending:
= ............................................................................(2, lit.2,2015)
Dimana:
σb = Teganganbending (N/mm2)
- Tegangan tarik:
= …………………………………......................(3, lit.2,2015)
σt = Tegangan Tarik
penampang (mm2)
9
2.5.4 Tegangan Geser
= . . …………………………………......(5, lit.4,2015)
Sehingga
P = Daya (W)
n = Putaran (rpm)
= )
= )
= )
= )
10
2.6 Transmisi
Secara umum fungsi roda gigi yaitu untuk meneruskan putaran dari poros
penggerak ke poros yang digerakkan, dan juga dapat memindahkan cairan
dari suatu tempat ketempat yang lain, seperti yang digunakan pada pompa
roda gigi. Roda gigi dikelompokkan menjadi tiga kelompok, sesuai dengan
kedudukan yang diambil oleh poros yang dipergunakan dalam industri.
Putaran yang berubah - ubah juga dapat diperoleh dengan menggunakan
roda gigi. Salah satu maksud tersebut ialah dipergunakan pada perkakas
pemindah kecepatan. Roda gigi dipergunakan pada kendaraan atau mesin
yang memiliki gerakan putar, adapun sistem transmisi pada perencanaan ini
terlihat seperti gambar dibawah ini:
Roda gigi dapat digolongkan sesuai kedudukan yang diambil oleh poros
yang satu terhadap poros yang lain. Penggunaan roda gigi ada tiga golongan
yaitu:
a) Poros sejajar satu sama lain.
Roda gigi yang dipergunakan adalah roda gigi krucut dengan puncak
gabungan yang saling menyinggung menurut sebuah garis lukis dan garis
lukis gigi saling berpotongan di puncak krucut.
11
c) Poros saling menyilang,
2.6.2 Motor
Jika (rpm) adalah putaran dari motor listrik dan T (Nm) adalah torsi
pada motor listrik, maka besarnya daya P (watt) yang diperlukan untuk
menggerakkan system yaitu:
×
= × ……………….....................……........(7, lit.6,2015)
Dengan
12
2.6.3 Sabuk
Sabuk adalah elemen transmisi daya yang fleksibel yang dipasang secara
ketat pada puli atau cakra. Jika dasar digunakan untuk penurunan kecepatan,
puli kecil dipasang pada poros yang berkecepatan tinggi, semisal poros
motor listrik. Puli besar dipasang pada mesin yang digerakkan. Sabuk ini
dirancang untuk mengitari dua puli tanpa selip. Sabuk dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
a. Sabukrata
Sabuk ini dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen antara dua
poros yang jaraknya dapat mencapai 1000 mm dengan perbandingan
putaran 1:1 sampai 6:1.
Sabuk ini dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen antara dua
poros yang jaraknya dapat mencapai 500 mm dengan perbandingan
putaran 1:1 sampai 6:1.
Sabuk ini digerakan sprocket pada jarak pusat sampai mencapai 200 mm
dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan 1:1 sampai
6:1
1. Tidak ada sambungan dan permukaan geser lebih luas sehingga daya
motor yang dipindahkan relatif besar dengan tegangan yang relative
rendah.
2. Pemeliharaan lebih murah.
13
Gambar 2.4 Bagian sabuk-V
Keterangan:
1) Terpal
2) Bagian penarik
3) Karet pembungkus
4) Bantal karet
= …………………………………………..........(8, lit.1,2013)
= = …………………………………......................(9, lit.1,2013)
L= 2 + + + + …………….......................(10, lit.1,2013)
√ ( )
C= ……………............................................(11, lit.1,2013)
14
Gambar 2.6 Bagian sabuk-V
2.6.4 Rantai
Katrol merupakan kepingan bundar yang terbuat dari logam atau pun
non logam. Pinggiran kepingan diberi alur yang berfungsi sebagai laluan
tali untuk memindahkan gaya dan gerak. Katrol terdiri dari dua jenis yaitu:
a) KatrolTetap
Katrol tetap terdiri dari sebuah kepingan dan sebuah tali yang
dilingkarkan pada alur dibagian atasnya dan pada salah satu ujungnya
digantungi beban, sedangkan ujung lainnya ditarik kebawah sehingga
beban terangkat keatas.
b) Katrol Bebas
Katrol bergerak terdiri dari kepingan dan poros yang bebas. Tali dilingkarkan
dalam alur di bagian bawah. Salah satu ujung tali diikatkan tetap dan di ujung
lainnya ditahan atau ditarik pada waktu pengangkatan, beban digantungkan pada
kait yang tergantung pada poros.
15
BAB III
PRINSIP KERJA TOWER CRANE
3.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada Gedung
Bertingkat.
Tower crane yang memegang peranan penting soal kecepatan dan percepatan
pekerjaan. Seluruh operasional proyek sangat dipengaruhi oleh berfungsinya tower
crane, disebabkan peranannya yang dominan untuk kelancaran jalannya
pembangunan proyek. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu
penggunaan tower crane perlu dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi. Pada
proyek bangunan bertingkat tower crane pada umumnya digunakan untuk
pekerjaan pengangkatan tulangan, pekerjaan pengecoran, pengangkatan bekisting,
pengangkatan dinding precast, pasir, batu bata, atap rangka baja, unit-unit
elektrikal dan mekanikal. Banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan tower crane
maka dibutuhkan perhitungan yang dapat menghitung efektivitas penggunaan
tower crane. Dengan mempelajari karakteristik dan spesifikasi tower crane beserta
observasi lapangan. Untuk keperluan operasional, ketinggian tower crane minimal
harus lebih tinggi 4-6 meter dari ketinggian maksimum pekerjaan yang dilayani.
16
Pemilihan dan penempatan tower crane harus sebaik mungkin agar dapat
mengangkut material secara maksimal dan menjangkau seluruh wilayah proyek
dengan menggunakan panjang lengan (jib length). Semakin jauh radius jib, maka
kemampuan angkat menurun. Pada Tower Crane terdapat dua buah limit switch:
Switch beban maksimum untuk memonitor pada kabel danmemastikan tidak
terjadinyaoverload.
Switch momen beban untuk memastikan operator tidak melebihi rating ton-
meter bagi crane, ketika beban bergerak pada jib. Sebuah alat yang
dinamakan “cat head assembly” pada slewing unit, dapat mendeteksi secara
dini bila terjadi kondisioverload.
Dari berbagai tipe ini prinsip kerjanya hampir sama, mengangkat pada gerakan
horisontal, berputar, bergerak secara radial dan sebagainya. Hampir semua
fasilitas transport memindahkan muatan dengan berbagai sudut atau secara
vertikal dapat dilakukan.
Tower crane terbagi atas beberapa bagian, berikut adalah penjelasan mengenai
bagian - bagian tower crane dan kegunaannya:
1. Jib atauBoom
Merupakan bagian dari tower crane yang panjang dan bisa berputar secara
horisontal sebesar 360 ° atau sering disebut lengan tower crane yang berfungsi
untuk mengangkat material atau alat bantu pada proyek dengan bantuan kabel
baja (sling). Jib, merupakan lengan tower crane yang terdiri dari elemen-
elemen besi yang tersusun menjadi satu bagian rangka batang. Pemasangan jib
harus sesuai dengan keperluan dan persyaratannya, baik dengan panjang yang
standard maupun yang mencapai maksimum. Pemasangan jib ini, selanjutnya
mempengaruhi terhadap beban yang diangkat. Untuk tiap panjang jib tertentu,
ada batasan beban maksimum.
17
2. Counter Jib Dan CouterWeight
Selain jib, juga terdapat counter jib yang berfungsi sebagai jib penyeimbang
terhadap jib yang terpasang. Caunter weight berupa beton pemberat yang
terdapat pada bagian belakang tower crane yang berfungsi untuk memberikan
keseimbangan pada tower crane.
4. Cabin (jointpin)
Cabin (joint pin) adalah bagian tower crane yang merupakan tempat
operator mengoperasikan tower crane.
5. Mast section
Mast section adalah bagian dari tower crane yang menentukan tinggi dari
tower crane, dimana pemasangan tiap – tiap mast section dibantu dengan
alat hidrolik untuk menyusun mast section tersebut kearah vertikal.
7. SlewingMechanism
Slewing mechanism adalah bagian yang bertugas untuk memutar tower
crane.
8. TowerTop
Tower top adalah bagian puncak dari tower crane.
18
3.4 Cara Pemasangan Tower Crane
Cara pemasangan tower crane dapat dilakukan dengan metode kerja sebagai
berikut:
1. Pemasangan fine angle dan basesection
2. Pemasangan mastsection
19
4. Pemasangan joint pin
6. Pemasangan counterweight
Setelah pemasangan jib dan counter jib Kemudian mobile crane melakukan
Pemasangan counter weight.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Ada beberapa hal yang dapat kami sampaikan dari kesimpulan makalah tower
crane yaitu
Prhitungan gaya dan tegangan pada rangka
Disain awal perakitan tower crane
Setudi kasus kapasitas momen tower crane
B. Saran:
Saran kami pada mahasiswa selanjutnya yang mengambil mata kuliah ini
yaitu hendaknya dalam perancangan tower crane ini data yang didapatkan lebih
akurat sehingga tidak terdapat kesalahan tahapan pembuatan makalah
21