org/wiki/Keamanan_jaringan
Keamanan jaringan (Bahasa Inggris: Network Security) dalam jaringan komputer sangat
penting dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah penyalahgunaan sumber daya
jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan jaringan dikontrol oleh administrator jaringan.
a. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki
wewenang.
b. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
c. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika
dibutuhkan.
d. Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada
jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
e. Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal
pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
a. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat
dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti
keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah
penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset.
Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan
dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam
jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya
adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Administrator Jaringan Komputer adalah sebuah jenis pekerjaan yang banyak dibutuhkan saat ini
terutama pada perusahaan/instansi yang telah mengimplementasikan teknologi komputer dan
internet untuk menunjang pekerjaan.
Penggunaaan sistem jaringan komputer dalam sekala kecil maupun luas akan membutuhkan
pengaturan-pengaturan mulai dari tingkat fisik maupun non fisik. Pengaturan-pengaturan
tersebut melibatkan proses pengontrolan. Ada beberapa definisi mengenai administrasi jaringan
ini antara lain :
Pada intinya administrator network bertugas mengelola serta menjaga seluruh sumber daya pada
sistem jaringan agar kinerja jaringan lebih efektif dan efisien dilihat dari fungsi, struktur dan
keamanan jaringan itu sendiri.
Sebelum berbicara tugas dan tanggung jawab berikut beberapa hal umum yang harus di kuasai
seorang network administrator ;
1. Pengetahuan dasar tentang komputer teori maupun praktik, hal ini sangat penting karena tidak
mungkin
menjadi seorang administrator jaringan komputer namun bagaimana kerja sistem komputer
sendiri tidak dikuasai dengan baik.
1. Pengetahuan tentang berbagai perangkat keras jaringan komputer seperti ; repeater, hub,
switch, router,
antena, kabel dan berbagai perangkat pendukung lainnya, pemahaman meliputi cara kerja,
pemasangan dan konfigurasi.
Pemahaman tentang routing teori maupun konfigurasi harus di kuasai dengan baik agar mampu
membangun jaringan dengan baik hal ini sangat diperlukan terutama jika komputer ataupun sub
organisasi perusahaan sangat banyak.
Ada beberapa fungsi dan kerja administrator, namun secara garis besar dapat dinyatakan dari
irisan antara network, hardware, dan application. Tugas dari administrator jaringan adalah:
1. Firewall adalah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman
untuk
melaluinya dan mencegah lalulintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan
mencegah lalulintas yang dianggap tidak aman.
1. Username: username akan digunakan sebagai informasi log in password control: yaitu
pengendalian pasword
1. Resource access: network admin mampu melakukan pembatasan penggunaan sumber daya
sesuai dengan hak akses yang diberikan
Sistem Keamanan Jaringan Komputer
Sumber : http://itgeek.id/sistem-keamanan-jaringan-komputer/
Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan
proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang
mampu merusak jaringan.
Tujuan membuat keamanan jaringan adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan berupa bentuk
ancaman fisik maupun logic baik langsung ataupun tidak langsung yang dapat mengganggu
aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan.
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan
yang benar-benar aman. karna sifat jaringan adalah melakukan komuikasi, dan setiap komunikasi
dapat jatuh ke tangan orang lain dan di salah gunakan. Oleh sebab itu keamanaan jaringan
sangatlah dibutuhkan.
Yang harus dilakukan ialah mengenal beberapa ancaman keamanan jaringan. Serangan terhadap
keamanan sistem informasi (security attack) akhir-akhir ini seringkali terjadi kejahatan
komputer/cyber crime pada dunia maya seringkali di lakukan oleh kelompok orang yang ingin
menembus suatu keaman sebuah sistem. Ada beberapa kemungkinan tipe dari serangan yang
dilakuka oleh penyerang yaitu :
1. Interception yaitu pihak yang tidak mempunyai wewenang telah berhasil mendapatkan
hak akses informasi.
2. Interruption yaitu penyerang yang telah dapat menguasai sistem, tetapi tidak
keseluruhan. Karna admin yang asli masih bisa login.
3. Fabrication yaitu penyerang telah menyisipkan objek palsu ke dalam sistem target.
4. Modification yaitu penyerang telah merusak sistem dan telah mengubah secara
keseluruhan.
Dalam merencanakan suatu sistem keamanan jaringan, ada beberapa metode yang dapat di
tetapkan, metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
Internal password authentication : Password local untuk login ke sitem harus merupakan
password yang baik serta di jaga dengan baik. Pengguna aplikasi shadow password akan
sangat membantu.
Server Based password authentication : termasuk metode ini misalnya sistem kerbros
server,TCP-wrapper, dimana setiap service yang di sediakan oleh server tertentu dengan
suatu daftar host dan user yang boleh dan tidak boleh menggunakan service tersebut.
Server-based token authentication : metoda ini menggunakan authentication system yang
lebih ketat, yaitu dengan menggunakan token / smart card, sehingga untuk akses tertentu
hanya bisa dilakukan oleh login tertentu dengan mengggunakan token khusus.
Firewall dan Routing Control : Firewall melindungi host-host pada sebuah network dari
berbagai serangan. Dengan adanya firewall semua paket ke sistem di belakang firewall
dari jaringan luar tidak dapat dilakukan langsung. Semua hubungan harus dilakukan
dengn mesin firewall.
Enkripsi : Salah satu pembatasan akses adalah dengan enkripsi. Proses enkripsi
mengcode data dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh sistem yang mempunyai
kunci untuk membaca data.
Terminologi Kriptografi : Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk
menjaga pesan agar aman.
Terminology Enskripsi-Deskripsi : Proses yang digunakan untuk mengamankan sebuah
pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut cipertext) adalah
enkripsi (encryption). Chipertext adalah sebuah pesan yang sudah tidak dapat dibaca
dengan mudah.
Digital Signature : Digunakan untuk menyediakan authentication, perlindungan,
integritas, dan non-repudiation.
Algoritma Checksum/Hash : Digunakan untuk menyediakan perlindungan integritas, dan
dapat menyediakan authentication. Satu atau lebih mekanisme dikombinasikan untuk
menyediakan security service.
Dengan adanya pemantauan yang teratur maka penggunaan sistem oleh yang tidak berhak dapat
dihindari / cepat diketahui . untuk mendeteksi aktifitas yang tidak normal, maka perlu diketahui
aktivitas yang normal. Bila hal-hal yang mencurigakan terjadi , maka perlu dijaga kemungkinan
adanya intruder.
1. Tembok pengaman (baik secara fisik maupun maya), yaitu suatu cara untuk memberikan
proteksi atau perlindungan pada jaringan, baik secara fisik (kenyataan) maupun maya
(menggunakan software).
2. Rencana pengamanan, yaitu suatu rancangan yang nantinya akan di implementasikan
untuk melindungi jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman dalam jaringan.
Klasifikasi Serangan ke Jaringan Komputer
Menurut David Icone, dilihat dari lubang keamanan yang ada pada suatu sistem, keamanan dapat
diklasifikasikan menjadi empat macam :
Prevention (pencegahan).
Akses yang tidak diinginkan kedalam jaringan komputer dapat dicegah dengan memilih
dan melakukan konfigurasi layanan (services) yang berjalan dengan hati-hati
Observation (observasi).
Perawatan jaringan komputer harus termasuk melihat isi log yang tidak normal yang
dapat merujuk ke masalah keamanan yang tidak terpantau. System IDS dapat digunakan
sebagai bagian dari proses observasi tetapi menggunakan IDS seharusnya tidak merujuk
kepada ketidak-pedulian pada informasi log yang disediakan.
Response (respon).
Bila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan keamanan suatu system telah berhasil
sisusupi , maka personil perawatan harus segera mengambil tindakan. Tergantung pada
proses produktifitas dan masalah yang menyangkut dengan keamanan maka tindakan
yang tepat harus segera dilaksanakan.
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat
dipakai oleh yang berwenang. Contoh : perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau
saluran jaringan
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa seperti orang, program, atau sistem yang lain.Contoh : penyadapan
terhadap data dalam suatu jaringan.
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh :
pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Reliabilitas tinggi : dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang
tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan.
Contoh : semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, ketiga, atau lebih komputer yang
terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila satu mesin rusak maka salinan di mesin lain bisa
digunakan.
Menghemat uang : komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih
baik dibandingkan dengan komputer yang besar.