PANCASILA
Pancasila sebagai idiology adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Dapat diartikan
juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka
merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya
dinamika secara internal.
2. Tata urutan perundang-undangan RI diatur dalam ketetapan MPR dan UU. Jelaskan
urutan perundang-undangan Negara Indonesia dan dinamika perkembangannya.
Gambar di bawah ini adalah susunan Lembaga Negara Republik Indonesia sebelum dan
sesudah Amandemen UUD 1945.
DPR adalah lembaga yang memegang kekuasaan legislatif. Artinya lembaga ini
sebagai pemegang kekuasaan membuat undang-undang (pasal 20 A UUD 1945).
Dalam sistem pemerintahan, DPR dilengkapi 3 fungsi penting sebagai berikut:
Menurut (Pasal 20A UUD 1945) DPR mempunyai hak-hak sebagai berikut.
DPD merupakan salah satu lembaga negara yang kedudukannya ada di setiap
provinsi. Keanggotan DPD ditentukan empat orang untuk tiap-tiap provinsi yang
dipilih melalui pemilihan umum. Anggota DPD secara langsung juga menjadi anggota
MPR. DPD merupakan lembaga negara yang baru dibentuk setelah adanya
amandemen UUD 1945. Masa jabatan anggota DPD adalah lima tahun.
Menurut pasal 22 D UUD 1945, DPD memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
1. BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya,
Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
negara.
6. MA (Mahkamah Agung)
Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan
kehakiman. MA diketuai oleh seorang Hakim Agung dan dibantu oleh hakim-hakim
agung. Jumlah Hakim Agung paling banyak 60 orang. Hakim Agung merupakan
pejabat tinggi negara setingkat menteri negara yang diangkat oleh Presiden atas usul
DPR. Hakim Agung yang diusulkan oleh DPR berasal dari usulan Komisi Yudisial.
7. MK (Mahkamah Konstitusi)
1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar.
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh undang-undang dasar.
3. Memutus perselisihan hasil pemilu.
4. Membubarkan partai politik.
5. Memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden
dan wakil presiden menurut UUD.
Menurut UUD 1945 Pasal 24 B, "Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang
mengusulkan pengangkatan Hakim Agung dan mempunyai wewenang lain dalam
rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim".
4. Reformasi merupakan suatu keniscayaan bila hal itu diperlukan syarat-syarat apa yang
harus dilakukan dalam reformasi tersebut?
Adapun syarat syarat reformasi
1. Adanya suatu keinginan atau cita cita yang jelas , jika tidak memiliki cita cita yang
jelas maka akan terjadinya kehancuran
2. Adanya suatu penyimpangan - penyimpangan
3. Adanya suatu moral dan etika Sebagai mana yang terdapat pada sila ke 1 yaitu
Ketuhanan Yang maha esa
Kedaulatan yang di anut bangsa indonesia adalah kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat
adalah sebuah kekuasaan yang dimiliki rakyat yang diserahkan kepada negara agar
menjalankan
fungsinya. Kedaulatan rakyat merupakan ajaran dari demokrasi dimana kekuasaan
tertinggi dalam negara ditangan rakyat. Rakyatlah yang memegang kekuasaan negara,
sehingga pemerintahan negara berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi
yang memiliki kedaulatan suatu negara adalah rakyat.
laksanaan kedaulatan rakyat di indonesia sejak amandemen UUD 1945. Pada pasal 1
yang dahulu kedaulatan berada di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
MPR. Lalu setelah amandemen berubah menjadi kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dilaksanakan menurut UUD lembaga pelaksana tidak lagi dijalankan sepenuhnya
oleh sebuah lembaga negara MPR tetapi dilaksanakan oleh rakyat melalui melalui
mekanisme yang diatur oleh UUD 1945.
6. Negara Indonesia tidak sepenuhnya menerapkan teori Trias Politica (legislatif, eksekutif
dan yudikatif), jelaskan alasanya:
Alasan lain adalah rendahnya penelaan dan pengkajian terhadap Trias Politika di
Indonesia, akibatnya kerap mengklaim diri memakai sistem tersebut secara konsekuen,
padahal masih memakai sistem pembagian kekuasaan seperti konstitusi lama dengan
menambahkan prinsip mengawasi dan mengimbangi.
Oleh sebab itu, sistem kekuasaan apapun yang dianut dan dilaksanakan di
Indonesia kuncinya bukan pada pemisahan ataupun pembagian terhadap kekuasaan
tersebut, melainkan pada bagaimana memaknai dan melaksanakan kekuasaan itu
berdasar pada kebutuhan dan asas-asas yang ada dan hidup di Indonesia.
Selain itu, tidak boleh dilupakan prinsip konsistensi terhadap konsep dan
pelaksanaan sistem. Kalau memang memakai sistem pemisahan kekuasaan menurut Trias
Politika, harus ada pemisahan baik secara kekuasaan maupun kelembagaan dalam sistem
kelembagaan negara.
Selain itu, agar pemahaman terhadap kekuasaan tidak hanya mengacu pada Trias
Politika yang sepertinya kurang relevan dalam sistem pemerintahan Negara Indonesia
yang tentu berdasarkan pada sejarah dan realitas konstitusional daripada konstitusi yang
ada di Indonesia.
1. www.negeripesona.com › Indonesiana
2. https://ayundamutiara.wordpress.com/.../dinamika-pelaksanaan-uud-1945-di-
indonesi..
3. https://id.wikipedia.org dan Buku Pendidikan Kewarganegaraan
4. https://www.selasar.com/.../Benarkah-Indonesia-Menggunakan-Teori-Trias-Politika-
da..
5. kekasihsetianaruto.blogspot.com/2013/.../makalah-penerapan-sila-pancasila-dalam.h