Pelatihan Penderita Gawat Darurat
Pelatihan Penderita Gawat Darurat
PENDAHULUAN
Penanggulangan penderita gawat darurat adalah suatu pelayanan kesehatan yangoptimal, terarah, dan
terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalamkeadaan gawat darurat.Pada umumnya yang menemukan
pertama kali penderita gawat darurat di tempatkejadian adalah masyarakat yang dikenal dengan istilah ³orang awam´. Oleh
karena ituamatlah penting memberikan pelatihan penanggulangan kegawat daruratan pada orangawam.
Berpangkal tolak dari hal tersebut RSAB Siti Fatimah Kraksaan bermaksuduntuk memberikan pelatihan kegawat
daruratan pada orang awam sebagai salah satu bentuk pelayanannya dalam SPGDT.
2. LATAR BELAKANG
a. Keadaan gawat darurat dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dapat menimpasiapa saja. b. Keadaan gawat darurat dapat
disebabkan oleh penyakit ataupun kecelakaan.c. Penyakit dapat berupa : serangan jantung, kejang demam,
muntaber, demam berdarah, dan lain-lain.d. Kecelakaan dapat berupa : kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja, bencana alam,dan lain-lain.e. Prinsip penanganan penderita gawat darurat adalah tepat, cepat dan
cermat dalamupaya penyelamatan jiwa dan mencegah kecacatan.f. Orang yang berada di tempat kejadian
merupakan penentu keselamatan korban, yangdiharapkan dapat melakukan sesuatu untuk mencegah kematian atau
kecacatan akibatkeadaan gawat darurat
Pada hari Jum’at tanggal 25 November 2011, Rumah Sakit Permata Cibubur bekerja sama dengan Asuransi
Allianz Indonesia mengadakan Health Talk di PT Tesco Indonesia bertemakan “Pertolongan pada keadaan
gawat darurat”, dibawakan oleh dr. Imam Suyuti, Sp.An,. Health talk dihadiri oleh sekitar 25 karyawan.
Dalam kesempatan ini dr. Imam menekankan pentingnya pengetahuan tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan, terutama pada masyarakat awam. Jika kita menemukan sesorang yang telah mengalami
kecelakaan, baik sadar atau tidak, ada algoritma (tahapan) yang harus dilakukan jika ingin menolongnya.
Algoritma itu membantu kita untuk menolong orang tersebut dengan efektif dan tidak makin
membahayakan kondisi orang tersebut tanpa mengabaikan keselamatan kita sendiri.
dr. Imam juga membahasa beberapa kegawatdaruratan pada hal-hal lain, antara lain :
1. Luka bakar. Tips menanggani luka bakar adalah jangan pecahkan lentingan-lentingan pada kulit
jika ada, jangan oleskan apapun (odol, minyak goreng, kecap, ataupun minyak tanah karena akan
memperdalam luka bakar) ke tempat luka bakar, bilas dengan air keran/ dingin yang mengalir
sampai rasa panas hilang dari kulit.
2. Keracunan. Untuk pasien keracunan ringan dan bahannya tidak korosif, berikan air putih atau susu
sebanyak-banyaknya, berikan pula norit/ arang sebanyak-banyaknya. Jika penderita dalam kondisi
sadar, usahakan agar muntah.
3. Tersedak. Pada pasien tersedak hendaknya melakukan abdominal thrust (Heimlich manuever)
selama beberapa kali sampai benda asing keluar atau sampai korban menjadi tidak sadar. Caranya
adalah, posisikan badan anda dibelakang pasien, dorong dengan kedua kepalan tangan di posisi 2 jari
dibawah ulu hati kearah dalam mengarah ke atas.
Kesimpulannya adalah bahwa setiap orang harus mampu melakukan Bantuan Dasar Hidup (BDH) agar
dapat membantu orang-orang yng membutuhkan tanpa membahayakan dirinya sendiri.
(dr. Hafidz & Rachmi)