1. LATAR BELAKANG
3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri
karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya.Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok
(I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui,
serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
1. Tujuan
a.Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.Sedangkan dalam pelaksanaannya
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.
B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPTD Puskesmas Cilegon tahun 2016 sebagaimana
berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
2. Pengolahan Data.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
H
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV ( )= x 100
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
Σ SV
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau V ( )=
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Cara Penilaian :
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
Cara Penilaian :
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
HASIL
CAKUPAN TINGKAT
NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB (%) KINERJA KETERANGAN
82.48
1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN Baik ≥ 91 %
SEDANG
Sedang ≥81-90
66.11
2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN %
KURANG
74.71
3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB Kurang≤ 80%
KURANG
91.67
4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
BAIK
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
100
5 MENULAR
BAIK
100
6 UPAYA PENGOBATAN
BAIK
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Cilegon adalah:
85.77 % ( Sedang )
B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPTDPuskesmas Cilegon
Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPTD Puskesmas Cilegon Tahun 2016
N KOMPONEN
O MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
. PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA KETERANGAN
MANAJEMEN
1 OPERASIONAL 9.57
PUSKESMAS baik Baik ≥ 8,5
3 MANAJEMEN 10
KEUANGAN baik Kurang < 5,5
4 MANAJEMEN 10
KETENAGAAN baik
9.74
Rata-rata baik
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas cibeber tahun 2016 adalah : 9.74
(Kinerja Baik )
9.14
Rata-rata nilai Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
Cilegon tahun 2016 adalah 9.14 ( kinerja Baik )
1 Pelayanan
Kesehatan 85.77 Sedang
2 9.74
Manajemen Baik
3 9.14
Mutu Baik
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA
Dari tabel diatas ada beberapa kegiatan yang belum mencapai target rata-
rata, sedangkan rata-rata hasil kinerja pelayanan kesehatan untuk upaya
kesehatan wajib adalah Sedang dengan nilai rata-rata 85.77
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), yang paling
baik adalah manajemen keuangan dan manajemen ketenagaan (10) dan yang
paling rendah adalah manajemen alat dan obat ( 9.4) karena up dating daftar
inventaris alat belum dilakukan tiap bulan.
NO Jenis Kegiatan
Tahun 2016
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 85.77
9
3 Mutu Pelayanan Kesehatan
-Upaya Pengobatan
- Kesehatan Olahraga
- Promosi Kesehatan
- Kesehatan Lingkungan
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup &
kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :
Permasalahan :
Pemecahan :
a. Pengalihan salah satu tugas rangkap pengelola program. Kesling selaku bendahara
pada SDM lain, agar lebih fokus pada prog. Kesling nya.
Permasalahan :
a.Belum semua penderita kelainan jiwa yang terdata berobat di puskesmas
a. Kualitas pelayanan kesehatan bumil ( belum seluruhnya sesuai standard10 T) yaitu
masih ada sedikit kesenjangan 10.02 %
b. Pelayanan dan rujukan bumil resti/ komplikasi masih kurang dari target ( 10.23 %)
c. Pelayanan deteksi dan stimulasi tumbuh kembang balita (kontak pertama) masih
jauh dari target.
d. Cakupan akseptor kb aktif masih kurang 23.7 %.
Pemecahan Masalah :
a. Melakukan penyuluhan untuk memotiva
a. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bumil dengan wajib 10 T
b. Peningkatan upaya deteksi resti bumil / komplikasi baik oleh tenaga kesehatan atau
oleh masyarakat.
c. Meningkatkan pelayanan deteksi dan stimulasi tumbuh kembang balita di
Puskesmas induk, Pustu dan posyandu.
d. Kordinasi lintas sektor ( UPT BKB PP) untuk kegiatan safari KB / jemput bola
akseptor
Permasalahan
Pemecahan Masalah
Permasalahan
1. N/D atau kenaikan BB pada bayi atau balita dibanding jumlah seluruh sasaran
bayi balita, yang masih kurang yaitu 63.2 %
2. Pemberian Fe atau Suplemen tambah darah pada ibu hamil masih kurang yaitu
mencukupi yaitu baru 88 %
Pemecahan masalah:
1. Untuk N/D bayi balita yang masih kurang, yang sudah dilaksanakan salah
satu upaya adalah :
a) dengan adanya pos gizi selama beberapa bulan,
b) pemberian rutin makanan tambahan setiap kegiatan posyandu,
c) Konseling gizi bayi – balita pada orang tua/ ibu bayi balita/ wali
d) Penyuluhan gizi bayi – balita secara kelompok
e) Demo / contoh pengolahan makanan hemat, murah, bergizi
2. Untuk Pemberian tablet Fe / tambah darah pada ibu hamil yang masih
kurang, di upayakan :
a) Konseling/penyuluhan baik secara individu maupun kelompok
untuk lebih memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang
manfaat sumber makanan yang dapat membantu peningkatan sel /
butir – butir darah merah pada ibu2 hamil, sehingga pola
konsumsi/pola makan dapat berubah menjadi lebih berkualitas bagi
kesehatan ibu2 hamil tersebut.
b) Deteksi Dini Anemia pada bumil, dengan skrining kadar HB, pada
kunjungan pertama bumil, dan per tri mester nya.
Pemecahan masalah :
a) Sedang dalam proses sosialisasi pada masyarakat pentingnya kepedulian
keluarga dan lingkungan pada anggotanya yang menderita atau
menampakan ganggauan/kelainan kesehatan jiwa, untuk mau/empati dan
bertanggung jawab sungguh-sungguh mengupayakan kesembuhan serta
mau proaktif terlibat bersama saling peduli satu sama lain, sehingga bermula
dari empati dan merasa sepenanggungan diharapkan terbentuk kelompok
masyarakat peduli kesehatan jiwa.
Permasalahannya :
Pengelola Program Kes.Olah Raga Rangkap kinerja sebagai paramedis
kesehatan gigi di poli gigi, dan sebagai bendahara penerima dan penyetor
harian, benar-benar perlu penyesuaian agenda kinerja yang efektif dan efisien.
Pemecahan masalah :
1. Dalam pertimbangan penambahan SDM pemegang program kesehatan
olah raga.
2. Perencanaan dan agenda kegiatan terjadwal efektif dan efisien.
Pemecahan Masalah :
a) Pembinaan petugas pengelola kesehatan tradisional; peningkatan
kemampuan / pengetahuan program, motivasi, kontroling, dan
penugasan.
b) Inventarisir data sasaran pembinaan di lapangan oleh petugas.
c) Pemberian waktu/jadwal tetap ke lapangan.
d) Pendampingan / monit lapangan.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
- Upaya Pengobatan
- Kesehatan jiwa
- Kesehatan olahraga