Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat


telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .

2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas


dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas

2. Lokakarya Mini Puskesmas

3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan


sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu
daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi
dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan
serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,


mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan
kesehatan.Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian
Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS


Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja
/ prestasi Puskesmas.

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri
karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya.Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok
(I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui,
serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan

a.Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal


dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten /
kota.

b. Tujuan Khusus

1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu


`kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan


urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.

3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan


dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.

2. 2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan


dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas
(out put dan out come)

3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat


urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.

4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung


kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan


pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka
penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk
mewujudkan visi Puskesmas Cilegon yaitu

“Puskesmas dengan Pelayanan Prima

Menuju Masyarakat Kecamatan Cilegon

Sehat Mandiri Tahun 2020 “


BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
1. BAHAN DAN PEDOMAN

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.Sedangkan dalam pelaksanaannya
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPTD Puskesmas Cilegon tahun 2016 sebagaimana
berikut di bawah ini:

1. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan


puskesmas tahun 2016 ( Januari s.d Desember 2016 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2016

2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan


sebagaimana berikut di bawah ini :

1. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)

H
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV ( )= x 100
T

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel

Σ SV
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau V ( )=
n

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %

2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %

3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok :

1. Manajemen Operasional Puskesmas

2. Manajemen alat dan obat

3. Manajemen keuangan

4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai


berikut :

 Skala 1 nilai 4

 Skala 2 nilai 7

 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing


kelompok manajemen.

Cara Penilaian :

1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.

2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel

3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen


merupakan nilai akhir manajemen

4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :

Baik : Nilai rata – rata > 8,5

Cukup : Nilai 5,5 – 8,4


Kurang : Nilai < 5,

c. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.

2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel

3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu

4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :

* Baik : Nilai rata – rata > 8,5

* Sedang : Nilai 5,5 – 8,4

* Kurang : Nilai < 5,


BAB III
HASIL KINERJA UPTD PUSKESMAS
TAHUN 2016
Hasil Kinerja UPTD Puskesmas DTP Cilegon Tahun 2016 berdasarkan data tahun 2016
dapat kami sajikan sebagaimana berikut ini:

A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Wajib dan Pengembangan

Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas DTP


Cilegon Tahun 2016

HASIL
CAKUPAN TINGKAT
NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB (%) KINERJA KETERANGAN

82.48
1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN Baik ≥ 91 %
SEDANG
Sedang ≥81-90
66.11
2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN %
KURANG
74.71
3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB Kurang≤ 80%
KURANG
91.67
4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
BAIK
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
100
5 MENULAR
BAIK
100
6 UPAYA PENGOBATAN
BAIK

7 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 85.53 SEDANG

RATA RATA 85.77 SEDANG

Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Cilegon adalah:
85.77 % ( Sedang )
B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPTDPuskesmas Cilegon

Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPTD Puskesmas Cilegon Tahun 2016

N KOMPONEN
O MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
. PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA KETERANGAN
MANAJEMEN
1 OPERASIONAL 9.57
PUSKESMAS baik Baik ≥ 8,5

2 MANAJEMEN 9.4 Sedang ≥ 5,5 –


ALAT DAN OBAT baik 8,4

3 MANAJEMEN 10
KEUANGAN baik Kurang < 5,5

4 MANAJEMEN 10
KETENAGAAN baik

9.74
Rata-rata baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas cibeber tahun 2016 adalah : 9.74
(Kinerja Baik )

1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas


Cilegon

Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas


Cilegon Tahun 2016

No JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai Tingkat


Kinerja

1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 10.6 % 7


Sedang
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan Baik
96.3 % 10
Penanganan komplikasi obstetri / resiko
3 150.48 % 10
tinggi
Baik

4 Error rate pemeriksaan BTA 0% 10


Baik

5 Kepatuhan terhadap standar ANC 89.53 % 7


Sedang
Kepatuhan terhadap standard
6 100 % 10
pemeriksaan TB Paru
Baik
Tingkat Kepuasan pasien terhadap
7 76.35 % 10
pelayanan puskesmas
Baik

9.14
Rata-rata nilai Baik

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
Cilegon tahun 2016 adalah 9.14 ( kinerja Baik )

1. Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPTD Puskesmas Cilegon Tahun


2015

Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan UPTDPuskesmas Cilegon Tahun 2016

No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan

1 Pelayanan
Kesehatan 85.77 Sedang

2 9.74
Manajemen Baik

3 9.14
Mutu Baik
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya


Kesehatan Pengembangan) UPTD Puskesmas Cilegon Tahun 2016

Dari tabel diatas ada beberapa kegiatan yang belum mencapai target rata-
rata, sedangkan rata-rata hasil kinerja pelayanan kesehatan untuk upaya
kesehatan wajib adalah Sedang dengan nilai rata-rata 85.77

Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per


kegiatan

Terlihat upaya kesehatan wajib yang sudah mencapai target rata-rata


adalah Promosi Kesehatan (82.48 %) ,Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
(91.67), Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular
(100%) ,Upaya Pengobatan ( 100%.) dan Upaya Kesehatan pengembangan
(84.35)

Sedangkan yang belum mencapai target adalah Upaya Kesehatan


Lingkungan (66.11) dan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
( 74.71%)
Sedangkan upaya kesehatan pengembangan yang sudah mencapai target
adalah Upaya kesehatan telinga/pencegahan gangguan pendengaran
( 100%) , Kesehatan Jiwa ( 82.64%) , Kesehatan Olahraga ( 100%) , dan
Bina kesehatan tradisional (100%).

Upaya kesehatan pengembangan yang belum mencapai target adalah


Upaya Kesehatan Usia Lanjut ( 68.15%) , dan Upaya Kesehatan Mata
(66.67%) ,

1. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas

Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional


puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen
ketenagaan. Berikut ini gambaran pencapaian kinerja manajemen di UPTD
Puskesmas Cilegon Tahun 2016

Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), yang paling
baik adalah manajemen keuangan dan manajemen ketenagaan (10) dan yang
paling rendah adalah manajemen alat dan obat ( 9.4) karena up dating daftar
inventaris alat belum dilakukan tiap bulan.

Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah.

1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semua variabel bernilai baik.

1. Hasil Kinerja UPTD Puskesmas Cilegon Tahun 2016

Tabel 6. Pencapaian Kinerja UPTDPuskemas Cilegon

NO Jenis Kegiatan
Tahun 2016
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 85.77

2 Manajemen Puskesmas 9.74

9
3 Mutu Pelayanan Kesehatan

1. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH

Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPTD Puskesmas


Cilegon tahun 2016 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:

1. Kategori Kinerja Baik

- Upaya Perbaikan gizi masyarakat

-Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

-Upaya Pengobatan

-Upaya Kesehatan Lingkungan/Pencegahan gangguan pendengaran

- Kesehatan Olahraga

-Bina Kesehatan Tradisional

2. Kategori Kinerja Sedang

- Promosi Kesehatan

- Upaya Kesehatan jiwa

- Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi

- Perawatan kesehatan Masyarakat

-Bina kesehatan Kerja

3. Kategori Kinerja Kurang

- Kesehatan Lingkungan

- Kesehatan Ibu dan anak termasuk KB


- Upaya kesehatan usia lanjut

- Upaya kesehatan mata

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup &
kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :

I.Penilaian Kinerja Sedang

1.Promosi kesehatan dengan nilai 82.48 %

Permasalahan :

a.Penyuluhan PHBS di Rumah tangga masih kurang

b. Cakupan ASI eksklusif masih rendah

Pemecahan :

a.Meningkatkan penyuluhan PHBS di rumah tangga dengan melibatkan lintas program

b.Meningkatkan penyuluhan ASI Eksklusif

a. Pengalihan salah satu tugas rangkap pengelola program. Kesling selaku bendahara
pada SDM lain, agar lebih fokus pada prog. Kesling nya.

b. Meningkatkan inspeksi dalam rangka pembinaan dan penyuluhan pada pengelola


atau pengguna tempat-tempat umum.

c. Peningkatan frekuensi penyuluhan Rumah Tangga Ber PHBS

2. Upaya Kesehatan Jiwa 82.64 %

Permasalahan :
a.Belum semua penderita kelainan jiwa yang terdata berobat di puskesmas
a. Kualitas pelayanan kesehatan bumil ( belum seluruhnya sesuai standard10 T) yaitu
masih ada sedikit kesenjangan 10.02 %
b. Pelayanan dan rujukan bumil resti/ komplikasi masih kurang dari target ( 10.23 %)
c. Pelayanan deteksi dan stimulasi tumbuh kembang balita (kontak pertama) masih
jauh dari target.
d. Cakupan akseptor kb aktif masih kurang 23.7 %.

Pemecahan Masalah :
a. Melakukan penyuluhan untuk memotiva
a. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bumil dengan wajib 10 T
b. Peningkatan upaya deteksi resti bumil / komplikasi baik oleh tenaga kesehatan atau
oleh masyarakat.
c. Meningkatkan pelayanan deteksi dan stimulasi tumbuh kembang balita di
Puskesmas induk, Pustu dan posyandu.
d. Kordinasi lintas sektor ( UPT BKB PP) untuk kegiatan safari KB / jemput bola
akseptor

3.Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 83.33 %.Kesenjangan


sebesar 16.67 % disebabkan; Cakupan perawatan kesehatan gigi pada anak sekolah masih
kurang dari target.

Permasalahan

1. Jumlah SD/MI di UPTD Puskesmas Cilegon 18 sekolah,


sedangkan petugas UKS juga bertugas di Poli Gigi Puskesmas dan merangkap
sebagai bendahara bok dan bendahara pentor ( Rangkap2 Pekerjaan )

2. Frekuensi Penyuluhan ke sekolah dasar masih belum maksimal,

3. Proporsi siswa yang dilatih dokter kecil dibanding jumlah siswa


keseluruhan masih dirasa kurang.

4. Belum dapat dilakukan tindakan perwatan gigi anak di sekolah


dikarenakan sarana prasaran yang belum memadai.

Pemecahan Masalah

1. Penambahan jumlah frekuensi penyuluhan di sekolah – sekolah

2. Rencana penambahan jumlah pelatihan dokter kecil di sekolah - sekolah.

3. Rencana penambahan set perawatan gigi untuk tindakan perawatan gigi di


sekolah.

4. Perencanaan kegiatan yang teliti dan efektif untuk mengatasi masalah


rangkap tugas.

4.Upaya Perbaikan Gizi masyarakat (87.7)

Permasalahan
1. N/D atau kenaikan BB pada bayi atau balita dibanding jumlah seluruh sasaran
bayi balita, yang masih kurang yaitu 63.2 %
2. Pemberian Fe atau Suplemen tambah darah pada ibu hamil masih kurang yaitu
mencukupi yaitu baru 88 %
Pemecahan masalah:

1. Untuk N/D bayi balita yang masih kurang, yang sudah dilaksanakan salah
satu upaya adalah :
a) dengan adanya pos gizi selama beberapa bulan,
b) pemberian rutin makanan tambahan setiap kegiatan posyandu,
c) Konseling gizi bayi – balita pada orang tua/ ibu bayi balita/ wali
d) Penyuluhan gizi bayi – balita secara kelompok
e) Demo / contoh pengolahan makanan hemat, murah, bergizi

2. Untuk Pemberian tablet Fe / tambah darah pada ibu hamil yang masih
kurang, di upayakan :
a) Konseling/penyuluhan baik secara individu maupun kelompok
untuk lebih memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang
manfaat sumber makanan yang dapat membantu peningkatan sel /
butir – butir darah merah pada ibu2 hamil, sehingga pola
konsumsi/pola makan dapat berubah menjadi lebih berkualitas bagi
kesehatan ibu2 hamil tersebut.
b) Deteksi Dini Anemia pada bumil, dengan skrining kadar HB, pada
kunjungan pertama bumil, dan per tri mester nya.

II. Penilaian Kategori Kinerja Kurang

1. Kesehatan Jiwa cakupan kinerja masih kurang 25 % ( hasil 75


%),
Permasalahannya:
Belum adanya pemberdayaan kelompok masyarakat khusus kesehatan jiwa, dalam
upaya penemuan dini dan rujukan gangguan kasus jiwa.

Pemecahan masalah :
a) Sedang dalam proses sosialisasi pada masyarakat pentingnya kepedulian
keluarga dan lingkungan pada anggotanya yang menderita atau
menampakan ganggauan/kelainan kesehatan jiwa, untuk mau/empati dan
bertanggung jawab sungguh-sungguh mengupayakan kesembuhan serta
mau proaktif terlibat bersama saling peduli satu sama lain, sehingga bermula
dari empati dan merasa sepenanggungan diharapkan terbentuk kelompok
masyarakat peduli kesehatan jiwa.

b) Kordinasi dengan lintas terkait, seperti kecamatan, kelurahan, koramil,


polsek setempat, bilamana terjadi kasus – kasus darurat kesehatan jiwa,
yang memerlukan kerjasama untuk merujuk ke instansi kesehatan jiwa
tingkat lanjut seperti, RSU, RSJ lintas kota atau poropinsi.
2. Kesehatan Olah Raga (66 %)

Permasalahannya :
Pengelola Program Kes.Olah Raga Rangkap kinerja sebagai paramedis
kesehatan gigi di poli gigi, dan sebagai bendahara penerima dan penyetor
harian, benar-benar perlu penyesuaian agenda kinerja yang efektif dan efisien.
Pemecahan masalah :
1. Dalam pertimbangan penambahan SDM pemegang program kesehatan
olah raga.
2. Perencanaan dan agenda kegiatan terjadwal efektif dan efisien.

3. Bina Kesehatan Tradisional (75 %)


Permasalahan :
Masih kurangnya pembinaan pengobatan tradisional yang mernggunakan
tanaman obat, dengan keterampilan, alat bantu, dan masih kurangnya
pembinaan pada rumah tangga yang budidaya TOGA ( tanaman obat keluarga)

Pemecahan Masalah :
a) Pembinaan petugas pengelola kesehatan tradisional; peningkatan
kemampuan / pengetahuan program, motivasi, kontroling, dan
penugasan.
b) Inventarisir data sasaran pembinaan di lapangan oleh petugas.
c) Pemberian waktu/jadwal tetap ke lapangan.
d) Pendampingan / monit lapangan.
BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan

UPTD Puskesmas Cilegon telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2015


dengan hasil sebagai berikut :

1. Kinerja cakupan yankes dgn nilai 90,7 % termasuk kategori kinerja


Sedang

2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai9,2termasuk kategori


kinerja Baik

3. Kinerja mutu yankes dgn nilai 9.1 Termasukkategori kinerja Baik

Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPTDPuskesmas Cilegon


tahun 2015 dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :

1. Kategori Kinerja Baik

- Upaya Promosi Kesehatan

- Upaya Kesehatan Usia Lanjut

- Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

- Upaya Pengobatan

-Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat

- Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan

- Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB

- Bina kesehatan kerja

2. Kategori Kinerja Cukup

- Upaya Kesehatan Lingkungan

- Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB

- Upaya perbaikan gizi masyarakat

- Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi

3.Kategori Kinerja Kurang

- Kesehatan jiwa

- Kesehatan olahraga

- Bina kesehatan tradisional


B.Saran dan Usul

 Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.

 Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program dapat


meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program – program yang hasil
pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.

 Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala


dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan
menghadapi masalah – masalah yang timbul.

 Sumber daya kesehatan perlu terus ditngkatkan kualitas nya

Anda mungkin juga menyukai