PENDAHULUAN
Apabila hal ini dibiarkan terus menerus akan berakibat pada masalah-masalah yang
semakin kompleks dan sulit penanganannya. Oleh karenanya pembangunan yang harus
dilakukan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan yaitu pembangunan yang
memadukan lingkungan hidup dengan sumber daya alam, untuk mencapaikeberlanjutan
pembangunan yang menjadi jaminan bagi kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimasi dampak negatif yang
timbul dari suatu kegiatan maka dilakukan penyusunan kajian kelayakan lingkungan berupa
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) atau UKL & UPL (Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup). Kedua instrumen
lingkungan ini disatu sisi merupakan kajian kelayakan lingkungan bagi kegiatan yang akan
memulai usaha tetapi disisi lain juga merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
izin memulai usaha. Sehingga melalui dokumen ini dapat diketahui dampak yang akan timbul
dari suatu kegiatan kemudian bagaimana dampak-dampak tersebut dikelola baik dampak negatif
maupun dampak positif.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Aspek lingkungan hidup adalah cara untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika
suatu perencanaan proyek tersebut jadi untuk dilakukan. Baik itu dari segi dampak postif
maupun dampak negative nya . Dampak yang timbul tersebut dapat terjadi pada saat proyek
tersebut sedang dilakukan sekarang , ataupun dapat terjadi pada saat di masa yang akan
mendatang . Oleh karena itu sebelum usaha dijalankan perlu dilakukan studi tentang dampak
lingkungan hidup untuk mengetahui dampak yang akan timbul dan dicari jalan keluarnya untuk
mengatasi permasalahan tersebut , dan cara ini dapat dilakukan dengan cara studi AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi mengenai DAMPAK
suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang
dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek Abiotik, Biotik, dan Kultural.
Bermula dari Amerika Serikat, tahun 1969. The National Enviromental Policy Act of
1969 (NEPA 1969) diperkenalkan sebagai sebuah instrumen untuk mengendalikan dampak
segala macam kegiatan yang bisa merusak kelestarian lingkungan. Instrumen tersebut dalam
bentuk peraturan.Dalam perkembangan selanjutnya, peraturan ini diadopsi oleh banyak negara.
Tahun 1982, Indonesia mengeluarkan undang-undang (UU) lingkungan hidup. UU ini
diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 1986, yang kemudian
diganti PP Nomor 51 Tahun 1993, dan terakhir diganti lagi dalam PP Nomor 27 Tahun 1999.
3
Pemerintah membentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (Bapedal) melalui
Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 untuk melengkapi pelaksanaan peraturan tersebut.
Ada tingkat pusat dan daerah, meskipun keduanya tidak memiliki hubungan hierarki struktural.
Bapedal pusat kini berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup. Badan-badan lingkungan
tersebut menjadi lokomotif pelindung kepentingan ekologi. Pada kenyataannya kepentingan
lingkungan sering kalah oleh kepentingan praktis materialis yang disebut kepentingan ekonomi.
Studi amdal menjadi formalitas saja.
AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada
tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal-hal yang dikaji dalam
proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan
masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
Hal-hal Khusus dalam Pendugaan Dampak
a. Dalam melakukan identifikasi bahan pencemaran, maka perlu diketahui sumber dan macam
pencemaran dari tiap aktiasi proyek.
b. Setiap macam bahan pencemaran yang dikeluarkan dari proyek harus dicari pada sumber-
sumber lain di luar proyek yang telah mengeluarkan bahan yang sama dan juga jumlahnya.
c. Menentukan keadaan komponen-komponen lingkungan yang akan terkena bahan pencemar
tersebut.
d. Mempelajari pola penyebaran dari bahan pencemar yang dikeluarkan proyek untuk itu perlu
diketahui data meteorology, hidrologi, dan lainnya.
4
e. Membandingkan dan membahas hasil perhitungan dampak dengan baku mutu yang berlaku.
f. Menghitung besarnya dampak dengan menggunakan berbagai model matematika.
2. Keadaan biologi (ekologi)
a. Dampak pada spesies langka, spesies pada ikan yang punah, dan yang dilindungi oleh
undang-undang.
b. Pada lingkungan buatan perlu diketahui pola pengelolaan yang dilakukan dan apabila
mungkin pola pengelolaan secara historis.
c. Karena tiap kehidupan di alam selalu membentuk masyarakat maka perludiketahui bentuk
ekosistem, tipe-tipe vegetasi dan suksesi alam yang sedang terjadi.
d. Dampak pada aspek biologis banyak terjadi melalui dampak tidak langsung dari proyek
samping dampak tidak langsung. Maka perlu diperhatikan timbulnya dampak tidak langsung.
Misalnya perubahan tata guna tanah, perubahan pemukiman, perubahan mata pencaharian
dan lain sebagainya.
e. Penggunaan model matematika untuk beberapa hal pun telah dapat dilakukan.
3. Sosial-budaya
5
g. Apabila ada saran dalam pengendalian dampak negatuf. Pada suatu peninggalan yang
mempunyainilai budaya sebaiknya diberikan penilaian mengenai besarnya biaya.
a.
4. Sosial-ekonomi
a. Dalam masyarakat sering terdapat hal-hal yang merupakan masalah yang kritis dan sensitif
bagi masyarakat setempat dan hal-hal tersebut akan berbeda di tempat lain.
b. Komponen-komponen dalam aspek ini perlu dikategorikan keadaannya ke dalam keadaan
yang baik, marginal, kritis, dan sensitif.
6
2.2.5 Jenis – Jenis AMDAL
AMDAL tunggal adalah hanya satu jenis usaha dan/atau kegiatan yang kewenangan
pembinaannya di bawah satu instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL terpadu / multisektoral adalah hasil kajian mengenai dampak besar dan penting
usaha/kegiatan terpadu yang direncanakan terhadap LH dan melibatkan lebih dari 1
instansi yang membidangi kegiatan tersebut.
7
memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya
tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang
dihasilkan dari kajian ANDAL.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat
perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana
kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya
pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan
lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak
yang digunakan dalam kajian ANDAL.
Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil
kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif biasanya
adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting dampak yang
dikaji di dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup
yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut .
Yang dimaksud dengan dampak adalah perubahan lingkungan dengan adanya proyek
ataupun tanpa adanya proyek untuk masa yang mendatang. Untuk masa yang akan datang,
lingkungan itu akan berubah walaupun kita tidak melaksanakan proyek atau kegiatan.
Contoh :
Dampak pembangunan industri terhadap pertumbuhan penduduk di suatu tempat. Apabila tidak
ada pembangunan industri, maka penduduk di suatu tempat tersebut pada masa 10 tahun yang
akan datang misalnya 5.000.000 jiwa. Dengan adanya pembangunan industri maka jumlah
penduduk di tempat tersebut untuk 10 tahun yang akan datang misalnya 6.000.000. Maka
dampak pembangunan industri tersebut adalah pertambahan penduduk sebanyak 1.000.000 jiwa.
8
Dampak yang penting ditentukan antara lain oleh :
Setiap rencana kegiatan mempunyai sasaran atau target berapa manusia yang diperkirakan akan
menikmati manfaat yang akan dilaksanakan.Dalam setiap kegiatan akan ada dampak positif dan
dampak negatif. Baik dampak positif maupun dampak negatif yang timbul dari suatu kegiatan
akan dirasakan baik oleh sejumlah manusia yang menjadi sasaran, maupun ioleh sejumlah
manusia di luar sasaran. Oleh karena itu dampak lingkungan suatu kegiatan yang penentuannya
didasarkan pada jumlah manusia yang terkena dampak menjadi penting bila :1).Manusia yang
terkena dampak lingkungan tetapi tidak termasuk pada sasaran yang diperkirakan dapat
menikmati manfaat kegiatan yang direncanakan, jumlahnya sama atau bahkan lebih besar dari
jumlah manusia yang dapat menikmati manfaat dari kegiatan tersebut; atau 2). Manusia yang
terkena dampak lingkungan, baik yang termasuk maupun yang tidak termasuk dalam sasaran
untuk menikmati rencana kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang
9
tidak akan terkena dampak lingkungan dalam wilayah dampak yang telah ditentukan menurut
kerangka acuan bagi pembuatan analisis dampak lingkungan.
1). Luas wilayah persebaran dampak paling sedikit dua kali lebih besar dari luas wilayah rencana
kegiatan; 2). Luas wilayah persebaran dampak melampaui batas wilayah administrasi pada
tingkat kabupaten ke atas dari tempat rencana kegiatan; 3). Luas wilayah persebaran dampak
melampaui wilayah Negara Republik Indonesia sehingga mengancam keserasian hubungan
dengan negara tetangga.
Suatu kegiatan dapat menimbulkan dampak lingkungan pada suatu tahap tertentu atau pada
berbagai tahap dari daur kegiatannya (pra-konstruksi, konstruksi dan pasca-kontruksi). Karena
itu dampak lingkungan suatu rencana kegiatan menjadi penting apabila :
1). Dampak lingkungan berlangsung pada seluruh tahap pra-kontruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi; 2). Dampak lingkungan berlangsung selama minimal separuh dari umur kegiatan.
4. Intensitas dampak
Dampak lingkungan suatu kegiatan itu mempunyai intensitas yang bervariasi mulai dari yang
sangat ringan sampai yang sangat berat. Karena itu penentuan pentingnya dampak lingkungan
juga dapat dilakukan berdasarkan intensitasnya dengan cara mengukur berat ringannya dampak
yang dirasakan oleh yang terkena dampak dalam ruang lingkup populasinya dan/atau mengukur
besarnya penyimpangan dari baku mutu lingkungan yang telah ditentukan dan/atau disepakati.
Dampak lingkungan menjadi penting apabila : 1). Dampak negatif menyebabkan kemerosotan
daya toleransi secara drastis dalam waktu yang relatif singkat dalam ruang yang relatif luas; 2).
Dampak positif menyebabkan peningkatan daya toleransi secara drastis dalam waktu yang relatif
singkat dalm ruang yang relatif luas.
10
5. Komponen lingkungan dalam AMDAL
Dalam AMDAL komponen lingkungan dibedakan menjadi 3 yaitu komponen fisik, biotis dan
sosekbudkesmas (sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat). Ketiga komponen tersebut
dapat terkena dampak, hal ini tergantung dari kegiatan suatu proyek. Dampak lingkungan
menjadi penting apabila komponen lingkungan yang terkena dampak jumlahnya besar dalam
waktu yang relatif singkat dalam ruang yang relatif luas.
Dampak lingkungan dari suatu kegiatan dapat bersifat sementara yang muncul pada suatu tahap
da;am daur kegiatan, kemudian berkurang dan akhirnya hilang; tetapi sebaliknya dampak
lingkungan juga dapat bersifat kumulatif. Dampak lingkungan yang bersifat kumulatif diartikan
bahwa semula tidak menimbulkan dampak, tetapi sumber dampaknya tertimbun perlahan-lahan
dalam lingkungan, sehingga pada tahap akumulasi tertentu merupakan dampak penting. Di
samping itu suatu dampak lingkungan dapat menjadi lebih berat bila berakumulasi dengan
dampak lingkungan yang lain dalam wilayah persebarab dampak. Fenomena ini disebut kumulasi
sinergitik. Sebaliknya kumulasi beberapa dampak lingkungan justru bahayanya dapat berkurang,
fenomena ini disebut kumulatif antagonistik. Karena itu dampak lingkungan menjadi penting
atas dasar sifat kumulatifnya apabila :1). akumulasi dampak terjadi dalam waktu yang relatif
singkat dan ruang yang relatif luas sehingga bobot dampaknya bertambahbesar; 2). Terjadi
fenomena sinegitik dan antogonistik dalam wilayah persebaran dampak.
Dampak lingkungan dapat menimbulkan perubahan yang tak berbalik. Misalnya dampak
lingkungan menyebabkan orang menjadi cacat seumur hidup, hewan langka menjadi punah, dan
tanah kritis. Karena itu dampak lingkungan menjadi penting bila ada konponen lingkungan yang
terkena sehingga dampaknya tak berbalik.Makin banyak komponen lingkungan yang terkena
dampak oleh suatu rencana kegiatan (yang mungkin diperlukan kembali), makin penting dampak
lingkungan tersebut.
11
2.3 Dampak Negative dari Perencanaaan Pembangunan Proyek
1. Menghasilkan devisa atau pendapatan bagi Negara, Pemerintah daerah, dan pemilik saham.
2. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
12
c. Flora dan Fauna
Berkurangnya keanekaragaman flora karena berubahnya pola vegetasi dan jenis endemic, dan
pembentukkan klorofil serta proses fotosintesis, Sedangkan berkurangnya keanekaragaman fauna
(burung, hewan tanah dan hewan langka) disebabkan karena berubahnya habitat air dan habitat
tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut.
d.Pencemaran dan Penyakit yang Timbul
Dampak negatif dari industri semen utamanya adalah pencemaran udara oleh debu. Selain itu,
pabrik semen juga meningkatkan suhu udara dan suara yang ditimbulkan mesin-mesin dalam
pabrik juga menimbulkan kebisingan. Berikut ini adalah dampak negatif bagi kesehatan.
a. Iritasi pada kulit, hal ini dapat terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan kulit.
Prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung (terlindung maupun oleh keringat).
b. Alergi, hal ini dapat terjadi bergantung pada tingkat kesensitifan seseorang, alergi yang dapat
timbul akibat debu semen diantaranya: bersin-bersin, susah bernafas bagi penderita asthma,
gatal-gatal.
c. Iritasi pada mata, hal ini dapat terjadi tergantung pada banyaknya paparan debu, iritasi yang
timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius.
d. Gangguan pernafasan, hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab diantaranya saat
mengosongkan kantong semen sehingga debu semen terhirup. Saat megaduk, menghaluskan atau
memotong material campuran semen juga dapat melepaskan sejumlah debu semen. Untuk jangka
pendek dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, sedangkan untuk jangka panjang
dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
13
2.4 Cara Mengatasi Dampak Negative dari Perencanaan Suatu Proyek
Hal yang perlu dilakukan untuk menanggulangi pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas
pabrik semen yaitu adanya kesadran dari masyarakat itu sendiri dan upaya pemilik industry serta
pemerintah dalam mengatasi dampak akibat aktivitas industri semen. Dalam mengatasi limbah
hasil industry, kita harus mengetahui jenis limbah yang akan kita tangani. Untuk limbah dari
industry pabrik semen limbahnya berupa limbah gas. Limbah seperti ini dapat ditanggulangi
dengan cara diminimalisasi. Artinya pihak perusahaan atau pabrik lebih memberlakukan bahan-
bahan yang berpotensi menghasilkan limbah non ekonomis dengan meminimalisasi
penggunaannya atau memberikan zat yang mampu menetralisasi munculnya limbah yang
melimpah ruah. Selain itu, kesadaran manusia untuk menanggulangi limbah hasil industry sangat
penting. Para pemilik serta pengolah industry adalah pihak pertama yang seharusnya memiliki
kesadaran tersebut tanpa kesadaran dari mereka limbah hasil industri tidak akan berkurang begitu
saja. Berbagai tindakan dan upaya perlu dilakukan agar pabrik-pabrik di Negara kita bisa
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi tanpa menimbulkan limbah yang berbahaya bagi
masyarakat serta lingkungan sekitar.
14
3.Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Sebagai misal , dampak yang secara strategis harus dikelola untuk suatu rencana industri pulp
(bubur kertas) dan kertas adalah kualitas air limbah ,maka tujuan upaya pengelolaan lingkungan
secara spesifik adalah : “Mengendalikan mutu limbah cair yang dibuang ke sungai xyz,
khususnya parameter BOD5 , COD < Padatan Tersuspensi total, dan PH; agar tidak melampaui
baku mutu limbah cair sebagaimana yang ditetapkan pemerintah, tentang Baku Mutu Limbah
Cair bagi kegiatan yang sudah Beroperasi”
4. Pengelolaan Lingkungan
Upaya pengelolaan lingkungan yang di utarakan juga mencakup upaya pengoperasian unit atau
sarana pengendalian dampak (misal unit pengelolaan limbah),bila unit atau sarana yang
dimaksud dinyatakan sebagai aktivitas dari rencana usaha atau kegiatan.
15
Pada setiap rencana pengelolaan lingkungan cantumkan institusi atau kelembagaan yang akan
berurusan, berkepentingan, dan berkaitan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan, sesuai
dengan peraturan perundang –undangan yang berlaku baik ditingkat nasional maupun daerah.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan sebagaimana
diatur dalam pasal 18 UU Nomor 4 Tahun 1982 meliputi :
(1). Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup.
(2) Peraturan perundangan-undangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan.
(3). Peraturan Perundangan-undangan yang dikeluarkan oleh sektor terkait.
(4). Keputusan Gubernur, Bupati / Walikota.
(5). Peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan pembentukan institusi pengelolaan
lingkungan.
16
17