3 1 06 PDF
3 1 06 PDF
Re-Desain Lapisan Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Lingkar Timur Baru
STA +000 - STA 4+040,667 di Kabupaten Sidoarjo
A. Muchtar, ST
ABSTRAK:
Jalan poros yang menghubungkan kota Surabaya – Malang merupakan bagian
dari jalan utama kota Sidoarjo yang saat ini rata-rata memiliki volume lalu
lintas sebesar 9219.16 smp/hari, dengan ciri kepadatan lalu lintas perkotaan
yang ramai sepanjang waktu kegiatan. Maka arus lalu lintas kota Sidoarjo
dapat dikatakan terpusat di sepanjang jalan poros yang membelah kota
Sidoarjo, semua itu disebabkan karena kekurangan ketersediaan infrastruktur
(jalan) kota, sehingga semua kegiatan hanya terpusat dijalan tersebut. Oleh
sebab itu Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah mengantisipasi hal tersebut
dengan membuat jalan baru meneruskan pembangunan ruas jalan Lingkar
Timur Sidoarjo dari Desa Prasung menuju Jalan Akses Juanda sepanjang
4.040,667 Km. Tujuan dalam pembahasan Penelitian ini menganalisa mengenai
Perencanaan lapisan perkerasan lentur (Flexible pavement) pada jalan Lingkar
Timur Sidoarjo dengan Metode Komponen. Kesimpulan penelitian ini adalah
dari analisis yang dilakukan akhirnya diperoleh suatu desain untuk tebal
lapisan jalan baru sebagai berikut : lapisan permukaan, Laston = 10 Cm ;
Lapisan Pondasi Atas, Batu Pecah Kelas A (CBR 90 %) = 20 Cm; Lapisan
Pondasi Bawah, Sirtu KelasA (CBR 50%) = 30 Cm
Penguapan
Resapan ke bahu
Resapan ke Perkerasan
Lapisan Perkerasan
Rembesan
Transfer dari
Pergerakan uap air (Seepage)
bahu jalan
dari tempat tinggi
Dari MAT
Dari lapisan
MAT tanah bawah
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
Fluktuasi
---------------------------------------------------------------------------------
MAT
---------------------------------------------------------------------------------
Pergerakan air pada konstruksi perkerasan jalan
(b) Suhu Lingkungan
Suhu lingkungan pengaruhnya cukup besar pada penampilan permukaan
perkerasan jika digunakan pelapisan permukaan dengan aspal, karena
karakteristik dan sifat aspal yang kaku dan tegas pada temperatur rendah dan
sebaliknya akan lunak dan visko elastis pada suhu tinggi.Pada perkerasan
dengan beton, temperatur yang tinggi juga akan berpengaruh yang besar
terutama pada saat pelaksanaan konstruksi.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat Penelitian Tempat penelitian berada pada ruas Jalan Lingkar Timur
Sidoarjo, yaitu di sepanjang Pantai Timur Sidoarjo yang berpararel dengan
poros jalan Surabaya – Malang.
Input Data
Data didapatkan dari:
- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Sidoarjo
- Studi pustaka untuk mendapatkan informasi dari buku-buku referensi
yang berkaitan dengan obyek studi.
Jenis Data
Data-data yang diperlukan dapat digolongkan seperti dibawah ini:
- Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek studi
dilapangan
- Data Sekunder adalah data yang berkaitan dengan masalah yang diperoleh
dari dokumen-dokumen yang disediakan oleh Dinas Pekerjaan umum
Bina Marga Sidoarjo dan instansi terkait serta pihak-pihak lain yang
digunakan sebagai dasar atas pembahasan dalam penyusunan skripsi ini.
Data Teknis
90 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 85-98
Data teknis proyek pembangunan Jalan Lingkar Timur Baru Sidoarjo, antara
lain :
- Panjang Jalan : 4.040,667 Km
- Kelas Jalan : Kelas 1 (Nasional)
- Peranan jalan : Arteri Primer
- Lebar Perkerasan : 7.00 m
- Jumlah Jalur : 2 lajur 2arah
- Umur Rencana : 20 tahun
- Kondisi Lapangan :
Angka pertumbuhan lalu lintas = 6% pertahun
Kelandaian rata-rata : 6%
Kondisi iklim setempat : curah hujan rata-rata 750mm per tahun
Tanah dasar : Harga CBR rencana pada STA 0 + 000 sampai dengan
STA 4 + 040,667 adalah: 2,15-2,26-2,58-3,08-3,15-3,22
- Direncanakan : lapisan permukaan, laston (a1) = 0,40
lapisan pondasi atas, laston atas (a21) = 0,28
lapisan pondasi atas, batu pecah kelas A (a22) = 0,14
lapisan pondasi bawah, batu pecah kelas A (a3) = 0,13
- Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)
Survey lalu lintas dilakukan untuk mengetahui volume,kondisi dan distribusi
lalu lintas pada lokasi jalan yang akan direncanakan. Data lalulintas harian
tahun 2004, yang diperoleh digolongkan dalam beberapa jenis kendaraan yang
telah direkapitulasi dari hasil survey sebagai berikut :
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0 5 10 20 30 40 CBR (%)
27.2
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Perhitungan VLR
Jenis kendaraan LHR LHR awal (2008) LHR akhir (2028) SMP VLR
2004 LHR'04*(1+0,06)^4 LHR 08*(1+0,06)^20 (SMP/hari)
Kendaraan ringan :
Pick Up orang Opelet 508 641.34 2,056.86 1 2,056.86
Pick Up barang 601 758.75 2,433.41 1 2,433.41
Sedan/jeep/station 304 383.79 1,230.88 1 1,230.88
Kendaraan berat :
Truck sedang (TI,2L) 402 507.52 1,627.67 2 3,255.34
Truck berat (TI.2H) 12 15.15 48.59 3 145.76
Truck Tandem(TI.2,2,2) 5 6.31 20.24 3 60.73
Semi trailer tunggal(TI.2-2) 3 3.79 12.15 3 36.44
Bus Besar 0 - - 3 -
VLR = 9219,42 smp/hari, pada tabel 4.4 masuk jalan kelas 2, medan datar,
fungsi datar, fungsi jalan arteri, 2 jalur 2 arah dengan kecepatan rencana 60
km/jam.
Diketahui : - Survey dilakukan bulan Desember 2004 Jalan dibuka tahun
2008 ( i selama pelaksanaan = 6%) Umur rencana (n) = 20 tahun Pertumbuhan
lalu lintas pertahun (i) untuk 20 tahun = 6%
Perhitungan LEA
94 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 85-98
Jenis Kendaraan LHR '04 LHR awal LHR akhir (2028 Faktor Angka LEP LEA
2008 LHR 08(1+0,06)20 Koreksi Ekivalen LHRawal*C LHRakhir*
LHR '04 (1+0 (C) (E) *E C*E
06)4
Kendaraan ringan
Pick Up orang 508 641.34 2056.86 0.50 0.0004 0.128 0.41
Pick Up barang 601 758.75 2433.41 0.50 0.0004 0.152 0.49
Sedan Jeep station 304 383.79 1230.88 0.50 0.0004 0.077 0.25
Kendaraan berat 0.50
Truk sedang (TI.2L) 402 507.52 1627.67 0.50 0.2174 55.167 176.93
Truk berat (TI.2H) 12 15.15 48.59 0.50 5.0264 38.074 122.11
Truk Tandem 0.50
(TI.2.2) 5 6.31 20.24 0.50 2.7416 8.653 27.75
Semi trailer tunggal 0.50
(TI.22) 3 3.79 12.15 0.50 6.1179 11.586 37.16
Bus besar 0 0.00 0.00 0.50 0.3006 0.000 0.00
AC ( MS 744) 4 Cm 10 Cm
ATB 6 Cm
Sub Grade
(CBR 2.205%)
Susunan Lapisan Perkerasan
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan yang dihasilkan
ternyata dapat diperoleh nilai yang minim dan riskan untuk dilaksanakan
mengingat kondisi existing daerah tersebut sebagian besar masih berupa
persawahan, untuk itu dalam hal ini penulis mencoba memberikan alternative
atau pilihan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai acuan untuk
pelaksanaan tanpa harus menyimpang dari uraian diatas dan ini sifatnya
hanya memberikan toleransi atau keamanan dari konstruksi jalan yang sudah
dihasilkan atau dihitung berdasarkan data yang sudah ada dan telah
diperhitungkan.
96 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 85-98
AC ( MS 744) 4 Cm 10 Cm
ATB 6 Cm
Sub Grade
(CBR 2.205%)
LASTON
LASTON
10 10 LASTON
Re-Desain Lapisan Perkerasan Lentur Kota Sidoarjo (A Muchtar) 97
Lapis Pondasi
3,00 - 7,49 20*) Batu pecah, Stab. tanah dengan semen, Stab.
10 LASTON ATAS
Iklim I
< 900 mm/th 0.5 1.0 - 1.5 1.0 1.5 - 2.0 1.5 2.0 - 2.5
Iklim II
> 900 mm/th 1.5 2.0 - 2.5 2.0 2.5 - 3.0 2.5 3.0 - 3.5
Sumber : Dasar-dasar Perencanaan Tebal Perkerasan PU. Bina Marga
(Perkerasan Lentur Jalan Raya, Silvi Sukerman, Hal 133)
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)
Jenis Perkerasan IPo Roughness (mm/km)
REFERENSI
Anonim, Bahan Perkerasan Jalan, DPU DIRJEN Bina Marga
Anonim, 1997 , MKJI, (Manual Kapasitas Jalan Indonesia), DPU DIRJEN
Bina Marga
Anonim, 1897 ; Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
Dengan Metode Analisa Komponen, DPU DIRJEN Bina Marga
Djoko Untung Soedarsono, 1979 , Konstruksi Jalan Raya, Penerbit Pekerjaan
Indra Surya B. Muchtar dan Sudjarnako. S, 1993 , Jalan Raya II Penerbit ITS
Surabaya
Silvia Sukirman , 1972 ; Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova
Shirley L. Hendarsin, 2000 , Perencanaan Teknik Jalan Raya.