Anda di halaman 1dari 30

Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

ANALISIS MATERI BUKU TEKS AL-JAMIAH LI TA’LIMI AL-LUGHAH


AL-‘ARABIYAH

Oleh: Syarifah

Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN SAS BABEL

Abstract

Learning Arabic language, as well as learning other languages, is a


system that involves many components. These components are intertwined and
affect the success of language learning. These components are learning
objectives, materials, methods, learning resources, instructional media, teaching
and learning interactions, evaluation of learning outcomes, learner and teacher.
Among the various components, learning objectives is the main basis before
moving to the next component. To achieve the goal of learning the Arabic
language, of course, we need a means which is the learning material. In this
paper the author focused on the analysis of teaching materials (textbooks) as the
material taught in one of Arabic language learning programs. The textbook
analyzed was the one sourced from Arab Academy Program which has been
modified into a textbook entitled Al-Jāmiah li Ta’līmi Al-Lughah Al-Arabīyah. In
consist of three series. To analyze this textbook, the author used the selection and
gradation principle so that the relevance of teaching materials to the learner
could be found out.

Keywords: Material Analysis, Textbook, Al-Jamiah li Ta’limi Al-Lughah Al-


‘Arabiyah

A. Pendahuluan
Salah satu sarana informasi dan komunikasi yang berperan penting
dalam merekam dan mentransfer berbagai peristiwa dari waktu ke waktu
adalah bahasa. Bahasa merupakan suatu sistem unsur-unsur dan kaidah-kaidah

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 199


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial dalam berinteraksi untuk


mengungkapkan pikiran, keinginan, perasaan dan lain sebagainya.

Bahasa Arab sebagaimana bahasa yang lain juga berfungsi sebagai alat
komunikasi, baik bahasa lisan maupun tulisan. Namun lebih jauh, bahasa
Arab juga merupakan bahasa persatuan agama, bahasa persatuan umat Islam,
yang mempersatukan jiwa mereka walaupun berbeda-beda kebangsaan, tanah
air, serta berlainan bahasa asli mereka. Karena itu di mana agama Islam
berkembang maka di situlah bahasa Arab berkembang pula.1 Sebagaimana
yang terjadi di Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Islam.
Jelaslah bahwa perkembangan bahasa Arab di Indonesia berjalan seiring
dengan perkembangan Islam itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan dua
landasan utama bagi umat Islam yaitu al-Qur'an dan al-Hadits diturunkan
dalam bahasa Arab. Sehingga umat Islam merasa perlu belajar bahasa Arab
sebagai sarana untuk memahami isi ajaran Islam dari sumber aslinya secara
lebih komprehensif dan mendalam.

Mempelajari dan mendalami pengetahuan agama Islam dari sumber


aslinya memang tidak mungkin terwujud tanpa menguasai bahasa Arab lebih
dulu.2 Apalagi dalam perspektif yang lebih luas kita juga melihat bahwa
bahasa Arab di antara bahasa-bahasa lain di dunia menempati posisi yang
cukup strategis. Terlebih sejak disahkannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi
PBB pada tahun 1973, peranan bahasa Arab semakin nampak nyata, baik
dalam bidang keagamaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan
maupun dalam hubungan yang berskala internasional. Oleh sebab itu jelas
kiranya, mempelajari bahasa Arab akan selalu menjadi kebutuhan mendasar
bagi umat Islam dan menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai.

Pembelajaran bahasa Arab, sebagaimana pembelajaran bahasa lainnya


merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak komponen. Komponen-
1
Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab
pada PTA/IAIN (Jakarta: Depag RI, 1975), hlm. 41.
2
Ahmad Janan A., "Pembelajaran Bahasa Arab dengan Cara yang Menyenangkan",
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Al-‘Arabiyyah, Volume 3, Nomor 1, Juli 2006, hlm. 3.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 200


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

komponen tersebut saling kait mengkait dan mempengaruhi berhasil tidaknya


pembelajaran bahasa. Di antara komponen-komponen tersebut adalah tujuan,
materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, interaksi belajar
mengajar, evaluasi hasil belajar, pembelajar atau siswa dan komponen guru
(pengajar).3

Di antara berbagai komponen tersebut, komponen tujuan pembelajaran


tentunya menjadi dasar utama sebelum melangkah kepada komponen
selanjutnya. Adapun tujuan pengajaran bahasa asing di Indonesia termasuk
pengajaran bahasa Arab adalah agar siswa atau pelajar mampu menggunakan
bahasa asing secara aktif maupun pasif. 4 Sedangkan menurut Muljanto
Sumardi,5 apapun yang ingin dicapai seseorang mempelajari bahasa asing,
tujuan akhirnya adalah agar ia dapat menggunakan bahasa tersebut baik lisan
maupun tulisan secara tepat, fasih dan bebas untuk berkomunikasi dengan
orang yang menggunakan bahasa tersebut. Dengan kata lain ada empat
kemahiran yang harus dicapai, yaitu: kemahiran menyimak, berbicara
(bercakap-cakap), membaca dan menulis.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab tentunya


memerlukan sarana yaitu berupa materi pelajaran. Dengan kata lain, materi
pelajaran adalah bahan yang digunakan untuk belajar dan yang membantu
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mendukung tercapainya suatu
tujuan belajar dan mengajar, materi pelajaran harus dipilih dengan tepat.6

Dalam tulisan ini penulis memfokuskan pada analisis materi ajar (buku
teks). Buku teks yang dianalisis adalah buku teks yang bersumber dari

3
Syamsuddin Asyrofi, dkk., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pokja
Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006), hlm. 18.
4
Umar Asasuddin Sokah, Problema Pengajaran Bahasa Arab & Inggris (Yogyakarta:
Nurcahaya, 1982), hlm. 33.
5
Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan Metodologis (Jakarta:
Bulan Bintang, 1974), hlm. 56.
6
Syamsuddin Asyrofi, dkk., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 21.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 201


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

program Arab Academy.17 Arab Academy merupakan program pengajaran


bahasa Arab sebagai bahasa asing dan ditujukan terutama bagi peminat bahasa
Arab dari non Arab di seluruh dunia. Tentunya program ini bisa diterapkan di
Indonesia sebagai salah satu negara non Arab yang memiliki peminat bahasa
Arab cukup besar. Salah satu lembaga yang menggunakan Arab Academy
yang selanjutnya dimodifikasi dengan judul Al-Jāmiah li Ta’līmi Al-Lughah
Al-Arabīyah.8

B. Materi Pelajaran Bahasa Arab


Dalam pembelajaran bahasa Arab ada empat kemahiran (mahārāt),
yaitu al-istimā‘, al-kalām, al-qirā’ah, dan al-kitābah. Media yang dipakai
dalam kemahiran al-kalām dan al-istimā‘ adalah suara (al-ṣaut) yang pertama
melalui komunikasi langsung antara pembicara dan pendengar, dan yang
kedua melalui pendengaran atas orang berbicara atau melalui media suara.
Sedangkan kemahiran al-qirā’ah dan al-kitābah terkait dengan media huruf
yang tertulis. Pembelajaran bahasa Arab kepada pembelajar tentunya terkait
dengan empat kemahiran tersebut.9

Tujuan pokok pembelajaran bahasa Arab adalah mengembalikan


pembelajaran pada fungsi bahasa yang hakiki yaitu sebagai alat komunikasi,

7
Arab Academy atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Akademi Arab merupakan
penyaji kursus bahasa Arab dan tes kemahiran online yang terkemuka di dunia. Diluncurkan pada
bulan September 2000. Ide pembuatan program ini dimulai pada tahun 1996 oleh Sanaa Ghanem,
seorang guru dan pemerhati bahasa Arab yang kemudian diujicobakan serta disempurnakan hingga
diluncurkan tahun 2000. Program ini dibuat dan dijalankan oleh para professional di bidang
pengajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing dan diperuntukkan terutama bagi peminat bahasa
Arab dari non Arab. Lebih lanjut lihat: www.arabacademy.com.
8 Buku Teks ini digunakan oleh Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai
bahan ajar setelah dilakukan beberapa improvisasi. Buku teks ini dianggap menarik karena
merupakan adopsi dari Arab Academy yang berbasis online. Sehingga mahasiswa bisa belajar
mandiri via internet tanpa didampingi pengajar.
9
Abdurrahman bin Ibrahim al-Fauzani, dkk., Durūs Ad-Daurah At-Tadrībiyyah li
Mua‘llimil Lugah Al-‘Arabiyyah li Ghairi An-Nātiqīna biha: Al-Jānib An-Nazari (Riyadl
Muassasah al-Waqf al-Islami, 1426 H), hal. 26. Lihat juga Sembodo Ari Widodo, "Model-model
Pembelajaran Bahasa Arab", Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Al-‘Arabiyyah, Volume 2, Nomor 2,
Januari 2006, hal. 1.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 202


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

membina kemampuan berbahasa Arab baik secara aktif maupun pasif. 10


Adapun tujuan pembelajaran bahasa Arab secara umum menurut Tayar Yusuf
dan Syaiful Anwar,11 diarahkan agar: siswa/pembelajar dapat memahami al-
Qur'an dan al-Hadits sebagai sumber hukum Islam dan ajaran, memahami dan
mengerti buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa
Arab, pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab, dapat digunakan
sebagai alat pembantu keahlian lain (suplementary), dan membina ahli bahasa
yang professional.

Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, seorang pengajar


tentunya harus betul-betul kompeten dalam bidang pelajaran tersebut, dan
semestinya mengetahui pula buku ajar (buku teks) mana yang telah
memenuhi kriteria yang baik dan tepat. Berkaitan dengan buku ajar (buku
teks) ini hendaknya sesuai dengan kondisi.12

Pengajar hendaknya selektif dalam memilih materi pelajaran yang


akan diberikan. WS. Winkel memberikan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Materi atau bahan pelajaran harus relevan terhadap tujuan instruksional


yang harus dicapai.
2. Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dengan taraf kesulitannya
dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolah bahan itu.
3. Materi atau bahan pelajaran harus menunjang motivasi siswa antara lain
karena relevan dengan pengalaman hidup siswa sejauh itu mungkin.
4. Materi atau bahan pelajaran harus membantu untuk melibatkan diri
secara aktif baik dengan berfikir sendiri maupun melakukan berbagai
macam kegiatan.

10
Lebih jelas baca Depag RI, Kurikulum Madrasah Aliyah GBPP Metode Pengajaran
Bahasa Arab (Jakarta: Depag RI, 1994), hlm. 1. Lihat juga Umar Asasuddin Sokah, Problema
Pengajaran Bahasa Arab & Inggris (Yogyakarta: Nurcahaya, 1982), hlm. 33.
11
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1997), hlm. 189-190.
12
Lebih lanjut baca: Syamsuddin, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Analisis
Textbook Bahasa Arab (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1988), hlm. 4.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 203


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

5. Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dengan prosedur didaktik yang
diikuti.
6. Materi atau bahan pelajaran harus sesuai dengan pelajaran yang
tersedia.13
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, materi ajar
merupakan sarana yang sangat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu dalam pemilihan bahasa ajar harus mempertimbangkan
kemampuan awal calon pembelajar. Karena jika tidak tepat maka akan
menyulitkan pengajar dalam memfasilitasi pembelajaran dan terlebih bagi
pembelajar menjadi sulit untuk mengerti.

C. Seleksi dan Gradasi


Mackey yang dikutip Nurhadi,14 mengungkapkan empat aspek penting
dalam analisis desain pengajaran bahasa, yaitu: (1) seleksi, (2) gradasi, (3)
presentasi, dan (4) repetisi. Akan tetapi dalam penelitian ini penulis hanya
menggunakan dua aspek saja yaitu seleksi dan gradasi, karena menurut
penulis untuk mengetahui relevansi materi buku ajar (buku teks) terhadap
level pembelajar cukup dengan menggunakan dua prinsip di atas.

1. Seleksi
Tujuan suatu program bahasa tentu akan mempengaruhi seleksi
materi yang akan diberikan dan diajarkan. Seleksi tersebut bisa dilakukan
terhadap materi yang akan diajarkan, baik seleksi terhadap unsur tata-
bunyi, kosakata, tata-makna atau semantika maupun gramatika.15

13
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Gramedia, 1991), hlm. 194-195.
14
Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan (Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa)
(Semarang: IKIP Semarang Press, 1995), hlm. 402.
15
Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, hlm. 42-43.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 204


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi seleksi materi


yang akan diajarkan, yaitu di antaranya: Tujuan program pengajaran
bahasa, tingkat kemahiran pembelajar dan lama program pengajaran.16

Sedangkan menurut Mackey yang dikutip Nurhadi, ada lima


prinsip yang melandasi seleksi, yaitu: tujuan belajar, tingkat kemampuan
pembelajar, lama waktu belajar, pilihan tipe bahasa yang dipelajari dan
faktor kemungkinan dipelajari.17 Ada beberapa kriteria yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam menyeleksi kosakata yaitu: frequency,
range, availability, coverage, learnability. Adapun penjelasan masing-
masing istilah tersebut adalah sebagai berikut:

Frequency: seleksi atas dasar frekwensi diperoleh dengan


mengambil contoh materi yang kemungkinan akan dicoba atau didengar
pembelajar, kata-kata yang sering digunakan dihitung dan kemudian
disusun berdasarkan frekwensi penggunaannya. Kata-kata yang sering
muncul tersebutlah yang akan dipilih.

Range: adalah luas daerah pemakaian suatu kata. Suatu kata yang
terdapat di mana-mana lebih penting daripada suatu kata yang terdapat
dalam situasi tertentu saja, meskipun frekwensinya tinggi. Dengan
demikian, semakin luas daerah pemakaian suatu kata, maka makin penting
pulalah frekwensinya. Frekwensi pemakaian suatu kata yang digunakan
dalam situasi dan konteks yang banyak tentu saja lebih penting daripada
kata yang digunakan dalam satu situasi atau konteks saja. Kata-kata yang
memiliki daerah pemakaian yang luas inilah yang selanjutnya dipilih.
Adapun kata-kata yang memiliki range yang luas ini di antaranya adalah
structure words, yaitu kata-kata yang tidak memiliki arti leksikal tetapi
mempunyai fungsi yang penting dalam struktur kalimat dan memberi arti
tertentu secara gramatikal. Di samping structure words, juga termasuk kata

16
Ibid., hlm. 43.
17
Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan, hlm. 402.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 205


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

keadaan (keterangan), kata sifat, kata kerja, serta kata benda abstrak
tertentu.18

Availability: yaitu pemilihan suatu kata yang dikarenakan kata


tersebut diperlukan dan paling tepat untuk situasi tertentu.19

Coverage: adalah kemampuan suatu kata untuk mencakup


beberapa arti. Kata-kata yang mempunyai daya cakup yang luas inilah
yang biasanya dipilih.20

Learnability: yaitu suatu kata dipilih karena kata tersebut mudah


dipelajari. Salah satunya adalah dikarenakan ada persamaannya dengan
bahasa pembelajar. Kesamaan tersebut biasanya disebut dengan istilah
cognate.21

2. Gradasi
Setelah proses penyeleksian materi selesai dilakukan, maka
langkah selanjutnya adalah menyusun materi yang sudah diseleksi tersebut
tahap demi tahap, karena materi yang telah diseleksi tersebut tidak
mungkin bisa diajarkan sekaligus, dengan kata lain penyajian materi
tersebut haruslah berangsur-angsur. Prinsip utama gradasi adalah bahwa
setiap pengetahuan datang bertahap dan kemahiran dapat dicapai hanya
secara berangsur-angsur.22

Commenius, peletak dasar prinsip-prinsip gradasi, sebagaimana


yang dikutip Muljanto Sumardi, mengungkapkan bahwa pengajaran yang
baik adalah pengajaran yang memungkinkan seseorang belajar secara
cepat, senang dan mendalam. Lebih jauh Commenius berpendapat bahwa
gradasi yang sistematis akan mengurangi kesulitan mempelajari bahasa
dengan cara menyususn materi yang banyak itu ke dalam bagian-bagian

18
Lebih jelas baca Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, hlm. 45.
19
Ibid.
20
Ibid., hlm. 45.
21
Ibid., hlm. 46.
22
Ibid., hlm. 48.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 206


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

yang berurutan tahap demi tahap. Salah satu tujuan dari gradasi yang baik
adalah untuk menghindari kekacauan.23

Mackey dalam Nurhadi mengungkapkan dua aspek dalam


melakukan gradasi; pengelompokan (grouping) dan pengurutan
(gradation). Pengelompokan, menurut Mackey harus didasarkan pada
prinsip-prinsip: keseragaman, kekontrasan, dan kepararelan. Sedangkan
pengurutan harus didasarkan pada prinsip psikologi belajar: dari yang
umum ke khusus, dari yang ringkas ke panjang, dari yang sederhana ke
kompleks, dari bentuk-bentuk yang analogous ke bentuk-bentuk
anomalous, dan dari yang paling berguna bagi siswa ke yang kurang
berguna.24

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan


pengurutan materi, di antaranya:25

a. Bentuk yang sama (uniformity) memacu kecepatan belajar, sehingga


perlu diajarkan bersama-sama.
b. Bentuk-bentuk yang berlawanan (beroposisi) juga perlu diajarkan
bersama-sama, karena secara psikologis akan membuat jelas bentuk-
bentuk tersebut.
c. Bentuk-bentuk yang sifatnya pararel juga perlu dikelompokkan,
karena akan memberiikan kejelasan.
d. Kaidah-kaidah umum perlu diajarkan terlebih dahulu, sebelum kaidah-
kaidah yang spesifik.
e. Kaidah-kaidah yang ringkas perlu diajarkan sebelum kaidah yang
berpanjang-panjang.
f. Kaidah yang sederhana diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang
kompleks.

23
Ibid.
24
Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan, hlm. 402.
25
Ibid., hlm. 377-380.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 207


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

g. Kaidah yang teratur diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang


menyimpang (pengecualian).
h. Kaidah-kaidah yang paling berguna (dibutuhkan) oleh pembelajar
diajarkan terlebih dahulu dibandingkan dengan kaidah yang kurang
berguna (prinsip kebergunaan).
i. Urutan penyajian juga harus mempertimbangkan urutan pemerolehan.

D. Analisis Materi Buku Teks Al-Jāmi‘ah li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah


1. Seleksi Materi
Seleksi terhadap kosakata adakalanya dilakukan secara acak
(random) saja tanpa prinsip sama sekali, namun adakalanya juga
digunakan kriteria tertentu sebagai acuan dalam proses penyeleksian.
Kriteria yang sering dipakai sebagaimana diungkapkan oleh Muljanto
Sumardi26 adalah frequency, range, availability, coverage, dan
learnability.

Frequency
Seleksi atas dasar frekwensi diperoleh dengan mengambil contoh
materi yang kemungkinan akan dicoba atau didengar pembelajar, kata-
kata yang sering digunakan dihitung dan kemudian disusun berdasarkan
frekwensi penggunaannya. Kata-kata yang sering muncul tersebutlah
yang akan dipilih. Sejauh pengetahuan penulis, belum terdapat buku yang
secara khusus memuat frequency counts kosakata bahasa Arab, berbeda
dengan bahasa Inggris yang sudah ada beberapa para ahli27 yang
menyusun frequency counts, sehingga para pengajar bahasa Inggris tidak
perlu bersusah payah menentukan kata-kata mana yang sering dipakai
dan sebaliknya. Walaupun demikian, sejauh pengamatan penulis terhadap
ketiga jilid buku teks al-Jāmi‘ah li Ta‘līm al-Lugah al-‘Arabiyyah,

26
Ibid., hlm. 44.
27
Di antaranya adalah Michael West, Thorndike, dan Charles C. Fries, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Muljanto Sumardi dalam Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, hlm.
44.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 208


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

sebagian besar kosakata yang digunakan adalah kosakata yang menurut


penulis termasuk kategori sering digunakan sehari-hari seperti: kosakata
yang terkait dengan sekolah dan profesi, 28 Ism dlamīr (kata ganti),29 Ism
isyārah wa makān (kata penunjuk),30 kosakata yang berkaitan dengan
anggota keluarga,31 kosakata yang berhubungan dengan tempat tinggal, 32
Kosakata yang berhubungan dengan minuman,33 kosakata yang
berhubungan dengan pakaian dan accessories,34 kata sifat,35 kata kerja, 36
Huruf Jar (salah satu dari structure word dalam bahasa Arab), Zharaf
Makān (keterangan tempat), Zharaf Zamān (keterangan waktu),37 dan
kata sambung.38

Range
Menurut penelusuran penulis, kosakata yang memiliki range yang
luas yang terdapat dalam ketiga buku teks tersebut, antara lain adalah:
kata sifat,39 kata kerja,40 Huruf Jar (salah satu dari structure word dalam
bahasa Arab),41 Zharaf Makān (keterangan tempat),42 Zharaf Zamān

28
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, (Yogyakarta: Pusat Bahasa UIN
Sunan Kalijaga, t.t), hlm. 3.
29
Ibid., hlm. 11.
30
Ibid., hlm. 13.
31
Ibid., hlm. 23.
32
Ibid., hlm. 24.
33
Ibid.
34
Ibid., hlm. 62.
35
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 13-62 dan Al-Jāmi‘ah Li
Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 6-36.
36
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 17-65 dan Al-Jāmi‘ah Li
Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 7-43, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-
‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 3-62.
37
Ibid., hlm. 64. Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 25, 44 dan
64.
38
Ibid., hlm. 20-68, dan Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 9-
58, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 8-67.
39
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 13-62, dan Al-Jāmi‘ah Li
Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 6-58, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-
‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 3-36.
40
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 17-65, dan Al-Jāmi‘ah Li
Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 7-43, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-
‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 3-62.
41
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 25-68, dan Al-Jāmi‘ah Li
Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 9-58, serta Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-
‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 8-67.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 209


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

(keterangan waktu),43 Kata sambung,44 Kata benda abstrak tertentu,


misalnya termasuk kosakata-kosakata yang terdapat dalam buku jilid
III.45

Availability

Dalam ketiga buku teks tersebut sebagian besar kata memenuhi


prinsip ini, karena kata yang disajikan dalam ketiga buku teks tersebut
selalu disesuaikan dengan konteks percakapan maupun cerita yang
terdapat dalam buku teks. Misalnya apabila berbicara mengenai sekolah
tentu saja kata yang digunakan adalah kata-kata yang berhubungan
dengan sekolah dan ruang kelas. Demikian juga apabila berbicara
mengenai anggota keluarga tentu saja melibatkan semua kata yang
berhubungan dengan anggota. Berbicara mengenai rumah dan isinya
tentu saja yang disampaikan adalah kata yang berhubungan dengan
rumah dan berbagai macam isi rumah.46

Selain itu masih banyak lagi kata yang sifatnya kontekstual dan
situasional dalam ketiga buku teks tersebut sehingga dianggap perlu dan
tidak bisa dipisahkan walaupun memiliki frekwensi dan range yang
rendah. Selain yang tersebut di atas, kosakata yang masuk kategori
penting dan perlu yang bersifat kontekstual dan situasional misalnya:
kosakata yang terkait dengan pakaian dan bermacam-macam accessories,
tentunya dibutuhkan jika berbicara di toko pakaian, kosakata yang terkait
dengan buah-buahan, makanan, minuman, tentu akan dibutuhkan jika
konteks pembicaraan di sebuah restoran, kosakata yang terkait dengan
transportasi dan informasi tempat wisata, tentu sangat dibutuhkan jika
konteks pembicaraan adalah mengenai perjalanan ke tempat wisata,
kosakata yang terkait dengan perhiasan dan berbagai macam barang

42
Ibid., hlm. 44
43
Ibid., hlm. 64.
44
Ibid., hlm. 20.
45
Ibid., hlm. 3-51.
46
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 3-43.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 210


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

berharga, tentu sangat diperlukan jika konteks pembicaraan tentang pusat


perbelanjaan, kosakata seputar profesi (pekerjaan), tentu sangat
dibutuhkan jika konteks pembicaraan mengenai cita-cita dan masa depan
dan lain sebagainya.

Coverage

Kosakata yang masuk kategori ini antara lain: ‫ كتاب‬memiliki


beberapa arti, di antaranya: buku, himpunan, takdir, keputusan, risalah,
surat dan jika menggunakan alif lam qamarīyah maka bisa berarti kitab
suci al-Qur‟an; ‫ قهى‬mencakup beberapa arti di antaranya: pena, garis, garis
panjang, kantor, dan departemen, biro; ‫ يكتة‬juga mencakup beberapa arti
di antaranya: kantor, biro, kamar kerja/belajar, dan meja tulis; ‫طانة‬
memiliki beberapa arti, di antaranya: murid, mahasiswa, pencari, orang
yang mencari, yang memohon (pelamar), dan calon/kandidat; ‫يىظّف‬
mencakup beberapa arti, di antaranya: dirut, direktur, administrator,
manajer, yang diinvestasikan, pegawai, pekerja, dan yang telah
ditentukan; ‫جايؼح‬ mencakup beberapa arti di antaranya:
universitas/perguruan tinggi, persekutuan, liga, asosiasi, organisasi; ‫يدرسح‬
memiliki beberapa arti di antaranya: madrasah, sekolah, akademi,
doktrin, ajaran, mazhab; ‫ درص‬meliputi beberapa arti, di antaranya:
pelajaran, pendalaman, penelitian, penggalian, bagian/fasal dari buku,
jam pelajaran, penebahan (gandum), penghapusan) dan keterhapusan;
‫ شثّاك‬mencakup beberapa arti, di antaranya: jendela, jaring, jala,
perangkap; ‫ تاب‬meliputi beberapa arti, di antaranya: pintu, daun pintu,
pintu masuk, gerbang, jalan masuk, bagian, bab (buku), kategori,
kelompok, macam, rupa, keanekaragaman, urusan, keadaan, bidang
(garapan), dan topic; ‫ َذ ِسز‬memiliki beberapa arti, di antaranya: merugi,
menghilangkan, sesat, dan hancur, rusak, binasa; ‫ حفع‬memiliki beberapa

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 211


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

arti di antaranya: menghafalkan (di luar kepala), menjaga, memelihara,


menghormati, mematuhi, dan melaksanakan; ‫ ركة‬mencakup beberapa
arti, di antaranya: pergi keluar/berangkat, naik, dan berbuat dosa; ‫حكى‬
mencakup beberapa arti, di antaranya: mengatur, memimpin,
memerintahkan, mendekritkan, menitahkan dan memutuskan,
menetapkan; ‫ قتم‬memiliki beberapa arti, di antaranya: membunuh,
meringankan, mengurangi dan mencampuri air; ‫ أذذ‬meliputi beberapa
arti, di antaranya: mengambil, meraih, mengalahkan, berkuasa atas,
memiliki, berkeras kepala, tidak mengindahkan orang lain, menghukum,
menyiksa, mencela, menegur, menyalahkan dan lain-lain; ‫صزخ‬
mencakup beberapa arti, di antaranya: berteriak, memanggil,
mengundang, minta tolong dan menolong; ‫ َظز‬memiliki beberapa arti, di
antaranya: memandang, melihat, merenungkan, memikirkan,
memutuskan, mengadili, memperhatikan, dan menolong; ‫ درص‬mencakup
beberapa arti di antaranya: mempelajari/belajar, mempelajari dengan
mendalam, meneliti, menggali, membahas, mendiskusikan, menghapus,
menjadi terhapus, hilang bekasnya dan lain-lain; ‫ أبٌب‬meliputi banyak arti,
di antaranya: orang tua laki-laki/ayah, peramal, dukun dan kakek; ‫أ ّو‬
mencakup beberapa arti di antaranya: ibu/emak/mbok/orang tua
perempuan, sumber, asal, pangkal, induk, dan matriks, acuan; ‫سوج‬
memiliki beberapa arti, di antaranya: suami, isteri dan lain-lain; ‫ج ّد‬
meliputi beberapa arti, di antaranya: kakek, bagian, dan nasib baik; ‫ذال‬
mencakup banyak arti, di antaranya: paman, tahi lalat, yang takabbur,
sombong, kesombongan, keangkuhan dan dugaan, sangkaan; ‫ ػ ّى‬memiliki
beberapa arti, di antaranya: paman, mertua, dan kelompok yang
banyak/besar; ‫ تيت‬memiliki banyak arti, di antaranya: rumah, tempat
tinggal, keluarga, family, tutup, kotak, sarung, istana, petak, bagian dari
suatu tempat, kompartemen dan lain-lain; ‫ قصْ ز‬mencakup beberapa arti,
di antaranya: gedung, istana, batas/limit, perbatasan/limitasi,
pemendekan, pengurangan, pemutihan, segenap, kemampuan dan
kekuatan; ‫ يُشل‬memiliki beberapa arti, di antaranya: rumah, tempat

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 212


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

tinggal, domisili, dan tempat turun; ‫ يطثد‬mencakup beberapa arti, di


antaranya: dapur, restoran, rumah makan, dan cara memasak/makanan
yang dimasak; ‫ سزيز‬memiliki beberapa arti, antara lain: tempat tidur,
dipan, ranjang, kenikmatan dan lain-lain; ‫ كزس ّس‬meliputi banyak arti, di
antaranya: kursi, tempat duduk, kekuasaan, tempat kedudukan,
singgasana, tahta, ilmu, (penopang, penyangga), dan
(WC/jamban/kakus); ‫ أريكح‬memiliki beberapa arti, di antaranya: sofa,
tempat duduk panjang, dan tahta, singgasana; ‫ َظّارج‬meliputi beberapa
arti, di antaranya: penonton, hadirin, penggembira, kaca mata, dan keker;
‫ ثىب‬mencakup beberapa arti, di antaranya: pakaian, garmen dan
bentuk/rupa lahir.47

Dalam buku II, kosakata yang masuk kategori coverage di


antaranya: ‫ تؼثّد‬meliputi banyak arti, di antaranya: beribadah, menjadi
rata/diratakan, diaspal, menjadikan (seseorang) budak), dan
memperlakukan (seseorang) sebagai budak); ٌ ّ‫ تًز‬memiliki beberapa arti,
di antaranya: berlatih, (belajar sambil bekerja/magang untuk memperoleh
keahlian), dan menjadi terbiasa, membiasakan; ‫ تىقّف‬mencakup beberapa
arti, di antaranya: berhenti, berhenti sementara, menahan diri,
menjauhkan diri dari, berhenti, tidak berlanjut dan bimbang, ragu-ragu;
‫ تُثّأ‬meliputi beberapa arti, di antaranya: meramal, memprediksi, dan
mengaku, mengklaim sebagai nabi; ‫ تصىّر‬memiliki banyak arti, di
antaranya: membayangkan, menggambarkan, memvisualisasikan,
muncul, memperlihatkan diri, terbentuk, tersusun, dan (roboh, jatuh);
‫ ت ّكزر‬mencakup beberapa arti, di antaranya: berulang kembali, dan
dijernihkan, dimurnikan; ‫ وجد‬meliputi banyak arti, di antaranya:
mendapatkan, menemui, mendeteksi, menemukan, mendapatkan,
memperoleh, menganggap, rindu, sangat mencintai, marah kepada, dan
sedih; ‫ وقف‬mencakup banyak arti, di antaranya: berhenti, berhenti
sementara, berhenti, selesai (berdiri di atas kedua telapak kaki), berdiri,

47
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 3-65.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 213


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

bangkit, ragu-ragu, bimbang, mengetahui, memahami, minta, mencari


keterangan tentang, memeriksa, menginspeksi dan menghentikan; ‫وضغ‬
memiliki banyak arti, di antaranya: menempatkan, menempelkan,
melampirkan, menjatuhkan, menyusun, mengarang, membuat,
membentuk, menyiapkan, membangun (membuat, berkreasi),
mengurangi, menurunkan pangkat/kedudukan dan merendahkan; ‫وقغ‬
mencakup banyak arti, di antaranya: tinggal, bertempat, berlokasi, jatuh,
terjadi, menangkap, mempengaruhi, berpengaruh, tersusun, terdiri dari,
mencela, mencaci (bertemu, berpapasan secara kebetulan), hinggap
(menyerang) dan memerangi; ‫ جزّار‬meliputi beberapa arti, di antaranya:
pembuat bejana, guci, traktor, motor penarik, yang sangat besar/banyak,
kolosal (pasukan), dan laci; ‫ سيّارج‬mencakup beberapa arti, di antaranya:
planet, bintang yang mengelilingi matahari, dan mobil, auto mobil; ‫شارع‬
memiliki beberapa arti, di antaranya: jalan, pembuat undang-
undang/aturan; ‫ طزيق‬mencakup beberapa arti, di antaranya: jalan, gang,
lorong, jalan besar/bebas hambatan, yang dipukul/ditempa; ‫ جايغ‬meliputi
banyak arti, di antaranya: masjid, masjid jami‟ (besar), pengumpul,
penghimpun, kolektor, penyusun buku (dengan mengutip dari buku-buku
lain), penata huruf cetak, tukang setting dan yang lengkap, komprehensif,
general; ً‫ أت‬mencakup banyak arti, di antaranya: datang, tiba, member,
membekali, mensuplay pada, menghadirkan, mendatangkan, berbuat,
melakukan, mengerjakan (telah terjadi), menyempurnakan,
menyelesaikan, (memusnahkan, menghabisi), memakai, menghabiskan;
‫ جزي‬memiliki banyak arti, di antaranya: mengalir (lari, berlari), terjadi,
yang sudah berjalan, berlalu, diikat, disimpulkan, (terjadi, terkena,
tertimpa) dan bermaksud pada, menyengaja; ًُّ‫ غ‬meliputi beberapa arti,
di antaranya: menyanyi, bersuara, memuji, menyanjung, membuat
(seseorang) kaya; ً‫س ّك‬ mencakup beberapa arti, di antaranya:
menumbuhkan, mengembangkan, mensucikan, membayar zakat,
membenarkan dan memberikan pesan, wasiat/rekomendasi; ‫ َادي‬memiliki
beberapa arti, di antaranya: memanggil, mengundang, mengumumkan,

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 214


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

menyatakan, menyokong, mensponsori, melihat, mengetahui (sesuatu),


dan bermusyawarah (dengan seseorang); ً‫ أَه‬mencakup beberapa arti, di
antaranya: menyelesaikan, menyempurnakan, membatasi, menghentikan,
menyampaikan, dan memberitahukan (kabar); ‫ ذاتى‬meliputi beberapa arti,
di antaranya: cincin, cap, stempel, akhir, penghabisan, dan kesudahan;
‫ طث ٌب‬memiliki beberapa arti, di antaranya: piring, pinggan, mangkuk, baki,
‫ق‬
talam, tutup dan kelompok, kumpulan orang; ‫ اَكسز‬mencakup beberapa
arti, di antaranya: menjadi pecah, hancur, retak, terkalahkan, terpukul
mundur dalam keadaan kacau, bangkrut berkurang, susut, mereda, dan
lain-lain; ‫ اَفؼم‬memiliki beberapa arti, di antaranya: terpengaruh,
bereaksi, merespon, bergoncang/bergetar, berkobar/bergolak, (menjadi)
dilakukan, dikerjakan), dan marah (ammiyah); ‫ اَتصز‬meliputi beberapa
arti, di antaranya: memperoleh kemenangan, keberuntungan, menang
atas, mengalahkan, menuntut balas (dendam), dan menyiksa; ‫احتزو‬
mencakup beberapa arti, di antaranya: menghormati, memulyakan,
menetapi, dan memenuhi janji; ‫ ضاتظ‬meliputi banyak arti, di antaranya:
pembagi, pengendali, pengontrol keabsahan sesuatu, standar, kriteria,
ukuran, norma, patokan, kaidah dan polisi.48

Sedangkan dalam buku III, kosakata yang masuk kategori


memiliki banyak arti di antaranya: ‫ رأي‬mencakup banyak arti, di
antaranya: melihat, memandang, mengerti memahami, menganggap,
mempercayai, menyelidiki, mendengarkan, mensurvei, memeriksa,
menyangka, mengira, menduga, dan minta nasehat kepada, berkonsultasi
dengan; ًً‫ ح‬memiliki beberapa arti, di antaranya: melindungi, menjaga,
menolong, mensponsori, melakuan diet/pantangan terhadap makanan;
‫ ػالقح‬meliputi banyak arti, di antaranya: perhubungan, pertalian,
persahabatan, perbantahan, pertengkaran dan cinta; ‫ اتّفق‬mencakup
beberapa arti, di antaranya: menyetujui, setuju/sepakat dengan, saling
menyetujui, menyepakati, menandatangani/mengikat/meratifikasi

48
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 7-54.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 215


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

perjanjian, selaras, sesuai dengan, cocok, serasi, bertemu, terjadi secara


kebetulan; ‫ إجاسج‬memiliki banyak arti, di antaranya: ijazah, izin,
legitimasi, lisensi, pengakuan, penetapan, izin, persetujuan, keringanan,
dispensasi, izin cuti, izin tidak masuk, liburan, dan ijazah akademik,
lisensi (Lc); ‫ تًثّم‬meliputi banyak arti, di antaranya: menyerupai, meniru,
mengcopy, mengikuti jejaknya, mengikuti/menjadikan sebagai
model/contoh memberikan sebagai contoh, membayangkan,
menggambarkan, menampakkan, dan memunculkan diri; ً‫ قض‬mencakup
banyak arti, di antaranya: melaksanakan, menyempurnakan,
mengerjakan, memenuhi, melaksanakan, membayar, melunasi,
mempergunakan/menghabiskan, mengharuskan, memerintahkan,
mentakdirkan, mengkodratkan, memutuskan, memberi keputusan,
membinasakan, membunuh, menindas, dan memadamkan; ‫ إحياء‬memiliki
beberapa arti, di antaranya: pemberian semangat/vitalitas hidup, animasi,
hari kebangkitan, kiamat dan pembaharuan; ‫ فزصح‬mencakup beberapa
arti, di antaranya: kesempatan waktu yang tepat, pertunjukan jenaka dan
hari libur, liburan; ‫ راتطح‬meliputi beberapa arti, di antaranya: hubungan,
ikatan, liga, asosiasi, lembaga, organisasi, kopula, bagian yang
menghubungkan (log); ‫ يفهىو‬mencakup beberapa arti, di antaranya:
konotasi, pengertian tambahan, yang dipahami, dimengerti, yang
rasional, masuk akal, pikiran, konsep, arti; ‫راع‬
‫ٍع‬ memiliki beberapa
cakupan arti, di antaranya: penggembala, pengampu, penjaga, care taker,
supervisor, penolong, dan sponsor; ‫ ظزف‬meliputi beberapa arti, di
antaranya: amplop, sampul, container, bejana, kondisi, keadaan, waktu,
lelucon, banyolan, lawakan, kepandaian, kecantikan, kerapian, dan kata
keterangan tambahan/tambahan adverb (ing); ‫ وافق‬mencakup beberapa
arti, di antaranya: menerima baik, menyetujui, mengakui, patut, pantas,
sesuai dengan, cocok, dan sekurun, semasa; ٌ‫ إػال‬memiliki beberapa
cakupan arti, di antaranya: pengumuman, deklarasi, proklamasi,
statemen, penjelasan, pemberitahuan, pengumuman, iklan, publisitas,
advertising, dan poster, plakat, spanduk; ‫ ػاد‬meliputi banyak arti, di

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 216


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

antaranya: kembali, berkenaan/berhubungan, berkaitan dengan, memulai


baru, mengulangi, menarik, meniadakan, mencegah, menjauhkan diri
(menarik), meminta, mengklaim, menuntut, menjadi dan mengunjungi. 49

Learnability

Seleksi materi pelajaran bisa juga didasarkan pada prinsip


learnability, yaitu suatu kata dipilih karena kata tersebut mudah
dipelajari. Salah satunya adalah dikarenakan ada persamaannya dengan
bahasa pembelajar. Kesamaan tersebut biasanya disebut dengan istilah
cognate.50

Adapun kosakata yang memiliki kesamaan dengan bahasa asli


pembelajar yaitu bahasa Indonesia dalam hal ini biasa disebut cognate51
dalam ketiga buku tersebut antara lain: ‫( يشكهح‬musykilah), artinya
masalah. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „musykil‟ dalam
bahasa Indonesia yang artinya sesuatu yang sulit; ‫( كتاب‬kitāb), artinya
kitab (buku). Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „kitab‟ dalam
bahasa Indonesia yang artinya sesuatu yang dibaca; ‫( طثية‬tabīb), artinya
dokter. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „tabib‟ dalam
bahasa Indonesia yang artinya seseorang yang memiliki keahlian dalam
mengobati orang sakit; ‫( يدرسح‬madrasah), artinya sekolah. Kata tersebut
memiliki kesamaan dengan kata „madrasah‟ dalam bahasa Indonesia
yang artinya sekolah yang berbasis agama (Islam); ‫( ياهز‬māhir), artinya
pintar (pandai). Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „mahir‟
dalam bahasa Indonesia yang artinya pintar (pandai); ‫( س ّجادج‬sajjādah),
artinya karpet. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „sajadah‟

49
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 18-72.
50
Lebih jelas baca Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, hlm. 46.
51
cognate dalam konteks bahasa adalah kesamaan yang muncul karena asalnya sama.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 217


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

dalam bahasa Indonesia yang artinya tikar (karpet) shalat; ‫( كزس ّس‬kursī),
artinya kursi. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „kursi‟
dalam bahasa Indonesia yang artinya tempat duduk; ‫( األول‬al-awwal),
artinya pertama. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „awal‟
dalam bahasa Indonesia yang artinya pertama atau permulaan; ‫جهثاب‬
(jilbāb), artinya jilbab, pakaian panjang/longgar (penutup aurat
perempuan). Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „jilbab‟
dalam bahasa Indonesia yang artinya kerudung (penutup kepala), yaitu
penutup aurat perempuan dalam pengertian yang lebih sempit; Nama-
nama bulan masehi memiliki kesamaan dengan nama bulan dalam bahasa
Indonesia, yaitu: Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus,
September, Oktober, Nopember dan Desember; Nama-nama hari dalam
bahasa Arab memiliki kesamaan dengan nama-nama hari dalam bahasa
Indonesia, yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum‟at dan Sabtu.52
‫( طًاطى‬tomātim), artinya tomat. Kata tersebut memiliki kemiripan dengan
kata „tomat‟ dalam bahasa Indonesia, yaitu sejenis sayuran yang
berbentuk buah yang biasa dibuat lalapan dan terkadang juga dibuat jus;
‫( يُجح‬manjah), artinya mangga. Kata tersebut memiliki kemiripan dengan
kata „mangga‟ dalam bahasa Indonesia, yaitu salah satu dari jenis buah-
buahan; ‫( نيًىَح‬laimūnah) yang bentuk jamaknya adalah laimūn, artinya
lemon. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „lemon‟ dalam
bahasa Indonesia yaitu salah satu jenis buah jeruk yang biasa dibuat
minuman; ‫( أَاَاسح‬anānāsah) yang bentuk jamaknya adalah ‫أَاَاص‬
(anānās), artinya nanas. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata
„nanas‟ dalam bahasa Indonesia, yaitu salah satu jenis buah-buahan yang
memiliki sisik; ‫( نذيذ‬lazīz), artinya enak (lezat). Kata tersebut memiliki
kemiripan dengan kata „lezat‟ dalam bahasa Indonesia yang artinya enak
(berhubungan dengan makanan); ٍ‫( قط‬qutn), artinya kapas (katun). Kata
tersebut memiliki kesamaan dengan kata „katun‟ dalam bahasa Indonesia,
yaitu kain (bahan) yang terbuat dari kapas; ‫( اندتهىياسس‬ad-dublūmāsi),

52
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 2-63.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 218


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

artinya diplomat. Kata tersebut memiliki kemiripan dengan kata


„diplomat‟ dalam bahasa Indonesia; 53 ٍ‫( األي‬al-amn), artinya: aman. Kata
tersebut memiliki kesamaan dengan kata „aman‟ bahasa Indonesia; ‫انحياج‬
(al-hayāh), artinya: hidup atau kehidupan. Kata tersebut memiliki
kesamaan dengan kata „hayat‟ dalam bahasa Indonesia; ‫حق‬ (haq),
artinya: hak. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „hak‟ dalam
bahasa Indonesia; ٍ‫( روتي‬rūtīn), artinya: melakukan sesuatu secara
berulang-ulang (terus menerus) setiap hari. Kata tersebut memiliki
kesamaan dengan kata „rutin‟ dalam bahasa Indonesia dengan makna
yang sama; ‫( فائدج‬fā’idah), artinya: manfaat. Kata tersebut memiliki
kesamaan dengan kata „faedah‟ dalam bahasa Indonesia dengan makna
yang sama; ً‫( انحقيق‬al-haqīqy), artinya: sesungguhnya (sejati). Kata
tersebut memiliki kesamaan dengan kata „hakiki‟ dalam bahasa Indonesia
dengan makna yang sama; ‫( يفهىو‬mafhūm), artinya tahu, pengertian. Kata
tersebut memiliki kesamaan dengan kata „mafhum‟ dalam bahasa
Indonesia, yang artinya tahu atau mengerti; ‫( انسؤال‬as-suāl), artinya
pertanyaan. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „soal‟ dalam
bahasa Indonesia dengan makna yang sama; ٌ‫( اإلػال‬al-i‘lān), artinya
iklan. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „iklan‟ dalam bahasa
Indonesia dengan makna yang sama; ‫( يهز‬mahr), artinya mas kawin yang
diberikan mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan ketika
menikah. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „mahar‟ dalam
bahasa Indonesia dengan arti yang sama; ‫( قصح‬qissah), artinya kisah atau
cerita. Kata tersebut memiliki kesamaan dengan kata „kisah‟ dalam
bahasa Indonesia yang memiliki arti yang sama yaitu cerita.54

Secara morfologis semua kata tersebut di atas memang tidak


memiliki kesamaan sama sekali bahkan cenderung jauh berbeda dengan
bahasa target (bahasa asli pembelajar) yaitu bahasa Indonesia. Hal itu
dikarenakan adanya perbedaan jenis huruf yang digunakan (yaitu antara
53
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 4-55.
54
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid III, hlm. 1-62.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 219


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

huruf Arab dan huruf Latin). Akan tetapi kesamaan itu akan tampak jelas
jika ditinjau dari aspek fonetis. Titik kesamaan terlihat jika semua kata
tersebut dilafalkan dan diperdengarkan dengan seksama. Kenyataan yang
demikian tentunya sangat memudahkan para pembelajar menguasai
bahasa sasaran karena adanya kesamaan bunyi antar bahasa tersebut
walaupun kesamaan itu tidak total 100%.

Selain adanya kesamaan (cognate), faktor lain yang menjadi


alasan dipilihnya suatu kata sebagai materi ajar adalah karena artinya
mudah dan jelas. Kata yang bisa ditunjukkan bendanya tentu saja
memiliki tingkat kesukaran yang rendah dalam mempelajarinya
dibandingkan dengan kata yang memerlukan definisi yang rumit.
Demikian juga kata yang pendek dan mengikuti pola yang teratur tentu
saja lebih mudah dipelajari daripada kata yang panjang dan pola yang
rumit. Dari ketiga buku teks tersebut terutama buku I dan II, penulis
menemukan sebagian besar kata yang dimasukkan adalah kata yang bisa
ditunjukkan bendanya (kongkrit) dan juga pendek-pendek serta
mengikuti pola yang teratur. Namun buku III sudah memiliki tingkat
kesukaran yang lebih tinggi karena kata yang digunakan juga lebih
banyak kata abstrak dan agak rumit.

Tidak semua kata yang mengalami proses seleksi harus


memenuhi kelima prinsip seleksi di atas. Kelima prinsip tersebut pada
dasarnya tidak bertentangan. Jadi, apabila suatu kata sudah memenuhi
salah satu dari prinsip seleksi tersebut di atas, maka kata tersebut sudah
bisa dianggap layak untuk diajarkan dan dipelajari.

Adapun seleksi dari segi gramatika memang masih belum


memiliki acuan atau kriteria tertentu, akan tetapi menurut hemat penulis
seleksi atau pemilihan materi gramatika dalam buku teks Al-Jāmi‘ah Li
Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah jilid I, II, dan III ini lebih didasarkan
pada kebutuhan riil pembelajar, sebagaimana yang disajikan dalam buku

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 220


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

I dan II. Gramatika yang disampaikan masih berupa gramatika dasar


yang memang harus dipahami oleh pembelajar bahasa Arab sehingga
empat aspek pembelajaran bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca
dan menulis bisa teraplikasi dengan baik. Materi gramatika yang dipilih
masih terbatas pada pembagian jenis kata, kata benda dilihat dari segi
jenisnya, kata benda dilihat dari segi bilangannya, macam-macam
kalimat, proses pembentukan kata kerja (sharaf) berikut derivasinya, kata
bilangan baik bilangan asli maupun bilangan urutan (muannats maupun
muzakkar), zharaf (keterangan tempat dan waktu), jenis frase dalam
bahasa Arab (na‘at wa man‘ūt dan idlāfah), ismu at-tafdīl (bentuk
perbandingan), serta kata sambung sebagaimana tercantum dalam buku I
dan II. Sedangkan dalam buku III, aspek gramatika sudah jarang
disinggung kecuali sekedar penguatan pada materi tentang kata sambung.

2. Gradasi Materi
Setelah proses penyeleksian materi selesai dilakukan, maka
langkah selanjutnya adalah menyusun materi yang sudah diseleksi
tersebut tahap demi tahap, karena materi yang telah diseleksi tersebut
tidak mungkin bisa diajarkan sekaligus, dengan kata lain penyajian
materi tersebut haruslah berangsur-angsur. Gradasi materi secara umum
sebagaimana yang diungkapkan Breal yang dikutip Muljanto Sumardi, 55
adalah hendaknya diawali dengan mengajarkan struktur kalimat terlebih
dulu, baru dilanjutkan dengan daftar kosakata dan kaidah-kaidah
gramatika. Secara garis besar urutan penyajian materi ajar dalam buku
teks Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah I, II, III sudah sesuai
dengan prinsip di atas.

Sebagaimana seleksi materi, gradasi materi dalam tinjauan materi


buku teks Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah ini menekankan

55
Lihat Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan Metodologis
(Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 48.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 221


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

pada gradasi kosakata dan gramatika. Adapun gradasi kosakata dalam


buku teks tersebut secara umum sudah bisa dikatakan proporsional
(sesuai dengan level buku itu sendiri), walaupun tidak menggunakan
standar atau kriteria tertentu, yakni dalam buku satu kosakata yang
disajikan cenderung lebih sedikit dan hanya terbatas pada kosakata
kongkrit terutama kata benda, walaupun sebagian kecil juga diselipkan
kosakata dalam bentuk kata kerja. Kata kerja yang disajikan juga terbatas
pada kata kerja (fi`il) asli yang terdiri dari tiga huruf dan kata kerja (fi`il)
asli dengan tambahan satu huruf. Selain itu disajikan juga isim dlamīr
(kata ganti), isim isyārah (kata penunjuk), zharaf makān (kata keterangan
tempat), bilangan 1-10 (baik yang cardinal maupun ordinal), nama-nama
bulan masehi, nama-nama hari dalam seminggu, dan bilangan puluhan.

Buku II lebih penyajian kosakata lebih banyak daripada dalam


buku satu. Kosakata yang disajikan berupa kosakata yang sesuai dengan
tema bacaan sebelumnya, dan dikelompokkan sesuai jenisnya (misalnya
kelompok buah-buahan, kelompok minuman, kelompok protein dan
karbohidrat, kelompok kata sifat dan kelompok kata kerja). Kata kerjanya
pun lebih bervariasi, selain kata kerja asli tanpa tambahan huruf juga
terdapat kata kerja dengan tambahan dua huruf atau lebih. Sedangkan
kosakata dalam buku tiga kosakata yang disajikan sudah lebih kompleks
dan terlebih lagi kosakata abstrak sangat mendominasi sehingga perlu
diaplikasikan di dalam kalimat agar maknanya lebih jelas.

Adapun gradasi gramatika dalam buku teks Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm


Al-Lugah Al-‘Arabiyyah berdasarkan prinsip-prinsip gradasi adalah
sebagai berikut:

a) Bentuk yang sama (uniformity) memacu kecepatan belajar, sehingga


perlu diajarkan bersama-sama, misalnya: pembahasan mengenai
macam-macam jamak (plural) yaitu jamak muzakkar salim, jamak

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 222


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

muannats salim dan jamak taksir disajikan secara bersamaan.56


Bentuk-bentuk yang berlawanan (beroposisi) juga perlu diajarkan
bersama-sama, karena secara psikologis akan membuat jelas bentuk-
bentuk tersebut, misalnya: pembahasan mengenai macam-macam
kata benda dilihat dari jenisnya, yaitu: muzakkar (masculine) dan
muannats (feminine) beserta contoh-contohnya disajikan bersama-
sama sehingga bentuk-bentuknya menjadi jelas. Selain itu
pembahasan mengenai angka dan kata benda muannats diajarkan
bersama-sama dengan angka dan kata benda muzakkar dengan
contoh-contoh yang kongkrit dan jelas.57
b) Bentuk-bentuk yang sifatnya pararel juga perlu dikelompokkan,
karena akan memberikan kejelasan, misalnya: pelajaran mengenai
macam-macam kata dalam bahasa Arab, yaitu kata benda, kata kerja
dan kata sambung (huruf) beserta contohnya masing-masing
dikelompokkan secara bersamaan; pelajaran mengenai macam-
macam kata kerja dalam bahasa Arab, yaitu madly (past), mudlari’
(present/future) dan amr (request) beserta contohnya dikelompokkan
secara bersamaan; pelajaran mengenai kata benda dilihat dari
bilangannya yaitu: mufrad (tunggal), mutsanna (dua) dan jamak
(plural) juga dikelompokkan secara bersamaan; Pembahasan
mengenai bentuk perbandingan dalam bahasa Arab (ismu at-tafdīl),
yaitu membandingkan antara dua entitas (tafdlil baina itsnaini),
membandingkan dengan semua yang lain (tafdlil min al-Jami’) serta
bentuk perbandingan dengan menggunakan kata “aktsar” disajikan
secara bersamaan.58
c) Kaidah-kaidah umum perlu diajarkan terlebih dahulu, sebelum
kaidah-kaidah yang spesifik, misalnya: pembahasan mengenai
bentuk kalimat dalam bahasa Arab diawali dengan pembagian

56
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 28-29.
57
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 6 dan 49.
58
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 6-30.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 223


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

kalimat kepada dua macam yaitu kalimat nominal (jumlah ismiyah)


dan kalimat verbal (jumlah fi’liyah). Setelah itu dilanjutkan kepada
kalimat nominal (jumlah ismiyah) dan kalimat verbal (jumlah
fi’liyah) secara lebih spesifik, yaitu mengenalkan tentang subjek (al-
musnad ilaihi) dan predikat (al-musnad) yang terdiri dari mubtada’
dan khabar dalam jumlah ismiyah dan yang terdiri dari fi’il dan fa’il
dalam jumlah fi’liyah. Setelah itu baru dijelaskan jumlah fi’liyah
yang terdiri dari fi’il + fa’il + maf’ul bih.
d) Kaidah-kaidah yang ringkas perlu diajarkan sebelum kaidah yang
berpanjang-panjang, seperti: pembahasan mengenai subyek (musnad
ilaihi) dan predikat (musnad) yang terdiri dari mubtada’ dan khabar
dalam kalimat nominal (jumlah ismiyah), dan subyek dan predikat
serta obyek yang terdiri dari fi’il, fa’il dan maf’ul bih dalam kalimat
verbal (jumlah fi’liyah) dijelaskan dalam contoh-contoh yang ringkas
(dalam kalimat tunggal dan bukan frase).59 Setelah itu dilanjutkan
dengan pembahasan mengenai predikat dan subyek serta obyek
dalam bentuk frase baik berupa na’at wa man’ut atau mudlaf wa
mudlaf ilaihi.60
e) Kaidah yang sederhana diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah
yang kompleks, misalnya: Pelajaran mengenai tasrīf fi’il tsulatsī,61
diajarkan lebih dulu daripada tasrīf fi’il mazīd satu huruf.62 Setelah
itu baru dilanjutkan kepada tasrīf fi’il mazīd dua huruf.63 Kemudian
dilanjutkan kepada pelajaran mengenai fi’il wazan lima huruf,64 dan
terakhir disajikan pelajaran mengenai fi’il wazan enam huruf.65
Pembahasan mengenai angka dan kata benda muannats dan angka
serta kata benda muzakkar (bilangan pokok) dari satu sampai dengan

59
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 31.
60
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 31 dan 67.
61
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 33.
62
Ibid., hlm. 53.
63
Ibid., hlm. 69.
64
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 10.
65
Ibid., hlm. 27.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 224


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

sepuluh (1-10) diajarkan terlebih dahulu,66 berikutnya dilanjutkan


dengan angka serta kata benda muannats dan angka serta kata benda
muzakkar (bilangan pokok) dari 11-19.67
f) Kaidah yang teratur diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang
menyimpang (pengecualian). Pembahasan mengenai angka (bilangan
pokok) dan kata benda muanntas serta angka (bilangan pokok) dan
kata benda muzakkar dari satu sampai dengan sepuluh (1-10)
dijabarkan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan bilangan
urutan dari yang ke-satu sampai dengan yang kesepuluh (I-X).68
Penjelasan mengenai jamak muzakkar salim dalam kondisi rafa’
yang ditandai dengan adanya huruf wāw dan nūn yang terletak di
akhir kata, diajarkan terlebih dahulu daripada jamak muzakkar salim
dalam kondisi nasab dan jar yang ditandai dengan huruf yā’ dan nūn
di akhir kata.69
g) Kaidah-kaidah yang paling berguna (dibutuhkan) oleh pembelajar
diajarkan terlebih dahulu dibandingkan dengan kaidah yang kurang
berguna (prinsip kebergunaan). Kriteria ini menurut analisa penulis
sudah tergambar jelas pada urut-urutan penyajian gramatika dalam
ketiga buku teks tersebut. Gramatika dasar yang penting untuk
diaplikasikan pada keempat aspek kompetensi bahasa Arab
(menyimak, berbicara, membaca dan menulis) diajarkan terlebih
dahulu tentunya dibandingkan dengan gramatika yang kurang
berguna
h) Urutan penyajian juga harus mempertimbangkan urutan
pemerolehan. Urutan penyajian materi ajar dalam buku teks tersebut
tentunya memang telah disesuaikan dengan urutan pemerolehan
kompetensi bahasa sebagaimana tergambar jelas pada ketiga buku
teks. Sebagaimana diketahui bersama bahwasanya urutan

66
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I, hlm. 49.
67
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 49.
68
Ibid., hlm. 49.
69
Lihat Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid II, hlm. 29.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 225


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

pemerolehan suatu bahasa diawali dengan kompetensi menyimak,


karena secara naluriah yang pertama kali dikenal oleh manusia di
masa awal kehidupannya adalah menyimak, lalu dilanjutkan dengan
berbicara, membaca dan menulis. Atas dasar itulah para ahli
pengajaran bahasa menetapkan satu prinsip bahwa pengajaran
bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran
dan pengucapan sebelum membaca dan menulis.70 Gambaran
tersebut terlihat jelas pada penyajian materi pada buku I dan II yang
lebih didominasi oleh pembelajaran menyimak dan berbicara yang
tentunya lebih didahulukan daripada penyajian materi dalam buku III
yang lebih menekankan pada pembelajaran membaca dan menulis,
walaupun pada dasarnya keempat aspek kompetensi bahasa Arab
tersebut tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya karena
saling berhubungan erat.

E. Kesimpulan
Berdasarkan prinsip-prinsip seleksi, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar kosakata yang digunakan adalah termasuk kategori kosakata
yang sering digunakan sehari-hari sehingga memenuhi kategori frekuensi.
Kosakata tersebut juga memiliki range yang luas. Selain itu jika ditinjau dari
prinsip availability, sebagian besar kata memenuhi prinsip ini, karena kata
yang disajikan dalam ketiga buku teks tersebut selalu disesuaikan dengan
konteks percakapan maupun cerita yang terdapat dalam buku teks. Masih
banyak lagi kata yang sifatnya kontekstual dan situasional dalam ketiga buku
teks tersebut sehingga dianggap perlu dan tidak bisa dipisahkan walaupun
memiliki frekwensi dan range yang rendah. Kosakata-kosakata tersebut juga
memiliki banyak arti sehingga memenuhi prinsip coverage. Salah satu prinsip
yang tidak kalah pentingnya adalah learnability, yaitu memiliki kesamaan

70
Abdul Mun`im, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (Jakarta:
Pustaka al-Husna Baru, 2004), hal. 168.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 226


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

dengan bahasa asli pembelajar (cognate) sehingga sangat mudah untuk


dipelajari.
Jika ditinjau dari prinsip-prinsip gradasi gramatika, dapat disimpulkan
bahwa gramatika yang digunakan dalam ketiga buku tersebut sudah
memenuhi prinsip-prinsip gradasi seperti: memiliki bentuk yang sama
sehingga memacu kecepatan belajar, bentuk-bentuk yang sifatnya pararel juga
dikelompokkan, kaidah-kaidah umum perlu diajarkan terlebih dahulu,
sebelum kaidah-kaidah yang spesifik, kaidah-kaidah yang ringkas perlu
diajarkan sebelum kaidah yang berpanjang-panjang, kaidah yang sederhana
diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang kompleks, kaidah yang teratur
diajarkan terlebih dahulu sebelum kaidah yang menyimpang (pengecualian),
kaidah-kaidah yang paling berguna (dibutuhkan) oleh pembelajar diajarkan
terlebih dahulu dibandingkan dengan kaidah yang kurang berguna (prinsip
kebergunaan) dan urutan penyajian juga mempertimbangkan urutan
pemerolehan.
Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara
umum dapat dikatakan bahwa materi pelajaran bahasa Arab dalam buku teks
Al-Jāmi‘ah Li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah jilid I-III telah memenuhi
prinsip-prinsip seleksi dan gradasi materi. Sehingga buku tersebut dapat
diterapkan untuk pembelajar level pemula, menengah dan lanjutan sesuai
dengan urutan penyajian pada setiap buku.

DAFTAR PUSTAKA

A., Ahmad Janan, "Pembelajaran Bahasa Arab dengan Cara yang


Menyenangkan", Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Al-‘Arabiyyah, Volume
3, Nomor 1, Juli 2006.

al-Fauzani, Abdurrahman bin Ibrahim, dkk., Durūs Ad-Daurah At-Tadrībiyyah li


Mua‘llimil Lugah Al-‘Arabiyyah li Ghairi An-Nātiqīna biha: Al-Jānib An-
Nazari, Riyadl Muassasah al-Waqf al-Islami, 1426 H.

Asyrofi, Syamsuddin, dkk., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta:


Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 227


Analisis Materi Buku Teks Al-Jami`ah….

Depag RI, Kurikulum Madrasah Aliyah GBPP Metode Pengajaran Bahasa Arab,
Jakarta: Depag RI, 1994.

Mun`im, Abdul, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, Jakarta:
Pustaka al-Husna Baru, 2004.

Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan (Landasan Penyusunan Buku Pelajaran


Bahasa), Semarang: IKIP Semarang Press, 1995.

Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama, Pedoman Pengajaran Bahasa


Arab pada PTA/IAIN. Jakarta: Depag RI, 1975.

Sokah, Umar Asasuddin, Problema Pengajaran Bahasa Arab & Inggris,


Yogyakarta: Nurcahaya, 1982.

Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan Metodologis,


Jakarta: Bulan Bintang, 1974.

Syamsuddin, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Analisis Textbook Bahasa


Arab, Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1988.

Tim Penyusun, Al-Jāmi‘ah li Ta‘līm Al-Lugah Al-‘Arabiyyah, Jilid I-III,


Yogyakarta: Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga, t.t.

Widodo, Sembodo Ari, "Model-model Pembelajaran Bahasa Arab", Jurnal


Pendidikan Bahasa Arab Al-‘Arabiyyah, Volume 2, Nomor 2, Januari
2006.

Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia, 1991.

Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa
Arab, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1997.

TARBAWY: Jurnal Pendidikan Islam 228

Anda mungkin juga menyukai