BIOLOGI TANAH
I. PENDAHULUAN
Tanah merupakan bagian dari tubuh alam yang menutupi bumi dengan lapisan tipis,
disintesis dalam bentuk profil dari pelapukan batu dan mineral, dan mendekomposisi bahan
organik yang kemudian menyediakan air dan unsur hara yang berguna untuk pertumbuhan
tanaman. Yang membuat tanah itu subur diantaranya pelapukan lanjut, bahan mineralogi,
kapasitas pertukaran kation yang tinggi, kelembaban air dan pH netral.
Tanah bersifat sangat penting bagi kehidupan, sehingga perlindungan kualitas dan
kesehatan tanah sebagaimana perlindungan terhadap kualitas udara dan air harus sangat
dijaga. Namun banyak faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kesehatan tanah tersebut,
misalnya kadar hara yang terkandung dalam tanah, vegetasi, iklim, sifat fisik, kimia dan
biologi tanah (Fitri, 2011).
Kesehatan tanah itu sendiri dapat didefinisikan secara umum sebagai kemampuan
berkelanjutan dari suatu tanah untuk berfungsi sebagai suatu sistem kehidupan yang penting
didalam batas – batas ekosistem dan tata guna lahannya, untuk menyokong produktivitas
hayati, meningkatkan kualitas udara dan lingkungan perairan, serta memelihara kesehatan
tanaman, hewan dan manusia. Kualitas tanah itu sendiri dapat didefinisikan secara umum
sebagai kemampuan tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang bergizi dan aman
secara berkelanjutan, serta meningkatkan kesehatan manusia dan ternak, tanpa menimbulkan
dampak negatif terhadap sumberdaya dan lingkungan
Faktor yang mempengaruhi kualitas tanah pada bagian fisiknya adalah tekstur tanah,
bahan organik, agregasi, kapasitas lapang air, drainase, topografi, dan iklim. Sedangkan yang
mempengaruhi pada bagian pengolahannya adalah Intensitas pengolahan tanah, penambahan
organik tanah, pengetesan pH tanah, aktivitas mikrobia dan garam. Tanah sebagai habitat
biota tanah sebagai medium alam untuk pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisiologinya.
Tanah menyediakan nutrisi, air dan sumber karbon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
aktivitasnya. Di dalam hal ini, lingkungan tanah seperti faktor abiotik (yang meliputi sifat
fisik dan kimia tanah) dan faktor biotik (adanya biota tanah dengan tanaman tingkat tinggi)
ikut berperan dalam menentukan tingkat pertumbuhan dan aktivitas biota tanah tersebut
(Fitri, 2011).
Terkait pada kedua definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa kualitas dan kesehatan
tanah adalah faktor penting yang harus dijaga agar fungsi tanah sebagai mediator tumbuh
organisme, biota tanah dan vegetasi dapat terlaksana dengan baik yang kemudian dapat
diaplikasikan untuk menunjang kehidupan, karena semua faktor yang terkait dengan keadaan
tanah dan daya dukung tanah akan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap
perkembangan populasi mikroorganisme tanah.
Tabel 1. Tingkat suhu yang menyebabkan kematian beberapa kelompok organisme tanah, didasarkan
pada pemanasan air selama 30 menit
Tabel 2. Komposisi kandungan hara dan C organik dalam kotoran cacing tanah dan dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri. 2011. Peran Makrofauna dan Mikrofauna dalam Sifat Fisik dan Kimia Tanah.
http://fitri05.wordpress.com/2011/01/24/peran-makrofa
uan-dan-mikrofauna-dalam-sifat-fisik-dan-kimia-tanah/ [Diakses Tgl 04 Januari 2012].
Hanafiah, K. A., Anas, I., Napoleon, A dan Ghoffar, N. 2005. Biologi Tanah Ekologi dan Makrobiologi
Tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Ma’shum, M., Soedarsono, J., Susilowati, L. E. 2003. Biologi Tanah. CPIU Pasca IAEUP, Bagpro
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia, Ditjen Pendidikan Tinggi, Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta.
Mulder, E. G., Lie, T. A and Woldendorp, J. W. 1971. Biology and Fertility. (in) Soil Biology (reviews
of research). UNESCO.