Kelompok 2 :
1. AGUSMAN HALAWA 1501196003
2. BASTIAN BUULOLO 1501196019
3. BERDIKARI LAIA 1501196021
4. EXAUS ZEBUA 1501196043
5. RENY SARTIKA 1501196114
6. RIRIN WAHIDAH PURBA1501196118
7. SITI MURTASIAH 1501196137
8. WINDA AMYLIA TANJUNG 1501196156
9. YAUMIL HUSNA 1501196159
LATAR BELAKANG
1. Botanical
a. Evaluasi sensori (Visual, aroma, rasa, 3. Farmakologi
tekstur) a. Bitternes value
b. Bahan asing (tamanan asing, binatang, b. Aktivitas haemilotik
mineral) c. Serling Indexd. Astringene.
c. Deskripsi mikroskopik Foaming Index
2. Fisika-Kimia
4. Toksikologi
a. TLC
b. Kadar abu (total, larut air, tak larut asam)
a. Residu pestisida
c. Kadar sari (air panas, air, alcohol) b. Arsen
d. Kadar air (susut pengeringan) c. Cadmium
e. Kadar minyak (minyak menguap) d. Timbal
Apakah standarisasi perlu dilakukan?
• Standarisasi: serangkaian parameter, prosedur,
cara dan hasil pengujian yg erat kaitannya dg
penetapan mutu, baik dari segi kimia, fisika,
dan biologi.
• standarisasi untuk keperluan industri wajib
dilakukan, karena pemakaiannya untuk
masyarakat luas. Standarisasi dalam penelitian
cukup lakukan karakterisasi saja.
Tujuan dari standarisasi:
• Keseragaman (supaya tidak merusak formula dan khasiat): yg
perlu seragam ialah bahan baku dan produk jadinya.
• Keberadaan senyawa aktif, sehingga bisa dipercaya efek
farmakologinya. Dan efek farmakologi bukan ditentukan oleh
produsen OT, tetapi berdasarkan penelitian dan uji-uji, baik
praklinik maupun klinik.
• Kesamaan dosis, sehingga efek farmakologi yg ditimbulkan
seragam dan mempermudah pemberian OT pada masyarakat.
• Stabilitas senyawa aktif, agar tidak merubah khasiat.
• Mencegah pemalsuan, dengan adanya standarisasi
masyarakat dapat membedakan produk asli dan palsu.
• Uji klinis, meyakinkan masyarakat mengenai keamanana dan
khasiat produk.
Yang perlu distandarisasi dari proses
dan hasil produk OT
• Simplisia
• Ekstrak
• Proses
• Produk
KESIMPULAN
Standarisasi adalah proses dalam
menetapkan atau merumuskan dan merevisi
standar yang dilaksanakan secara tertib.
Standardisasi dalam kefarmasian adalah
serangkaian parameter, prosedur dan cara
pengukuran yang hasilnya merupakan unsur-
unsur terkait paradigma mutu kefarmasian, mutu
dalam artian memenuhi syarat standar (kimia,
biologi, dan farmasi), termasuk jaminan (batas-
batas) stabilitas sebagai produk kefarmasian
umumnya.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH