Anda di halaman 1dari 16

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

- 344 -

1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data

2. IKHTISAR JABATAN :

Melakukan pengumpulan, penyusunan dan, pemeliharaan database; melakukan


penyajian data yang mendukung riset dan penyusunan kebijakan pengelolaan
utang dan kewajiban kontinjensi; dan melakukan koordinasi dan komunikasi
dengan pihak terkait dalam rangka pengelolaan data utang dan kewajiban
kontinjensi.

3. TUJUAN JABATAN :

Terwujudnya data base yang mendukung kegiatan riset dan penyusunan


kebijakan pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi serta hasil komunikasi
dan diseminasi dengan pihak terkait dalam rangka pengelolaan data Utang dan
Kewajiban Kontinjensi yang akurat dan kredibel.

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

4.1. Merumuskan Bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana


Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang.

4.1.1. Menerima disposisi dari dari Kepala Subdirektorat Analisis


Pengelolaan Utang untuk merumuskan bahan masukan Rencana
Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana
Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Subdirektorat;
4.1.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan Rencana
Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana
Anggaran, dan, Indikator Kinerja Utama (IKU);
4.1.3. Menerima konsep bahan masukan Rencana Strategis, Rencana
Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dari Pelaksana;
4.1.4. Memeriksa dan menyampaikan konsep Rencana Strategis, Rencana
Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator
Kinerja Utama (IKU) kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi
Kinerja untuk dikompilasi dengan bahan masukan Subdirektorat.

4.2. Melakukan pengumpulan, penyusunan, dan pemeliharaan database yang


mendukung analisis pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi.

4.2.1. Menerima dan mempelajari disposisi dari Kepala Subdirektorat


untuk melakukan pengumpulan, penyusunan, dan pemeliharaan
database yang mendukung analisis pengelolaan utang dan
kewajiban kontinjensi;
4.2.2. Mengidentifikasi kebutuhan data di Direktorat Strategi dan
Portofolio Utang;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 345 -

4.2.3. Melakukan pembahasan bersama pelaksana terkait pengumpulan,


penyusunan, dan pemeliharaan database yang mendukung analisis
pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
4.2.4. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Pengelolaan dan Penyajian data
untuk mengidentifikasi dan menyiapkan data-data yang diperlukan;
4.2.5. Menugaskan pelaksana untuk menyusun data yang telah
dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan;
4.2.6. Meneliti dan memverifikasi data yang dikumpulkan dan disusun
pelaksana serta menyampaikan kepada pihak terkait;
4.2.7. Menugaskan pelaksana untuk menyimpan data yang ada.

4.3. Merumuskan dan melakukan analisis kebutuhan basis data di lingkungan


Direktorat Strategi dan Portofolio Utang.

4.3.1. Menerima dan mempelajari disposisi dari Kepala Subdirektorat


untuk merumuskan dan melakukan analisis kebutuhan basis data
di lingkungan Direktorat Strategi dan Portofolio Utang;
4.3.2. Menghimpun bahan-bahan basis data berdasarkan permintaan dari
Subdirektorat di lingkungan Direktorat Strategi dan Portofolio
Utang;
4.3.3. Mengidentifikasi kebutuhan perubahan konsep kompilasi basis
data;
4.3.4. Menugaskan Pelaksana mempelajari alternatif-alternatif konsep
kompilasi basis data dan informasi;
4.3.5. Membahas bersama pelaksana terkait analisis kebutuhan basis
data;
4.3.6. Menugaskan pelaksana menyusun hasil analisis kebutuhan basis
data;
4.3.7. Menelaah konsep hasil analisis kebutuhan basis data.

4.4. Mengevaluasi dan mengidentifikasi data dan informasi guna pemutakhiran


data dan informasi yang akan disajikan di lingkungan Direktorat Strategi
dan Portofolio Utang.

4.4.1. Menerima dan mempelajari disposisi dari Kepala Subdirektorat


untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi data dan informasi guna
pemutakhiran data dan informasi yang akan disajikan di
lingkungan Direktorat Strategi dan Portofolio Utang;
4.4.2. Meneliti data dan informasi yang akan disajikan baik dalam bentuk
pekerjaan rutin atau pelayanan permintaan;
4.4.3. Menugaskan Pelaksana melakukan verifikasi atas identitas dan
validitas data dan informasi yang akan disajikan;
4.4.4. Mengevaluasi hasil verifikasi identitas dan validitas data dan
informasi yang telah dikerjakan Pelaksana;
4.4.5. Mengevaluasi konsep pemutakhiran data dan informasi yang ada.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 346 -

4.5. Melakukan komunikasi dengan Pihak terkait dalam rangka pengumpulan


dan pengelolaan data terkait pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi.

4.5.1. Menerima dan mempelajari disposisi dari Kepala Subdirektorat


untuk melakukan komunikasi dengan Pihak terkait dalam rangka
pengumpulan dan pengelolaan data terkait pengelolaan utang dan
kewajiban kontinjensi;
4.5.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyiapkan data dan informasi yang
akan digunakan dalam kegiatan komunikasi dengan Pihak terkait
dalam rangka pengumpulan dan pengelolaan data terkait
pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
4.5.3. Berkoordinasi dengan pihak terkait dalam rangka mengumpulkan
dan mengelola data terkait pengelolaan utang dan kewajiban
kontinjensi;
4.5.4. Menugaskan Pelaksana untuk mendokumentasikan/menyimpan
data yang diperoleh hasil komunikasi dengan pihak terkat;
4.5.5. Menelaah dan memverifikasi hasil komunkasi dengan pihak terkait
dalam rangka mengumpulkan dan mengelola data terkait
pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi.

4.6. Mengelola dokumen hasil analisis dan informasi elektronik terkait


pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi.

4.6.1. Menerima dan mempelajari disposisi dari Kepala Subdirektorat


untuk mengelola dokumen hasil analisis dan informasi elektronik
terkait pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
4.6.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data
untuk mengelola dokumen hasil analisis dan informasi elektronik
terkait pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
4.6.3. Memonitor dan menugaskan Pelaksana pada Seksi Pengelolaan dan
Penyajian Data membuat laporan kegiatan pengelolaan dokumen
hasil analisis dan informasi elektronik terkait pengelolaan utang
dan kewajiban kontinjensi;
4.6.4. Meneliti, mengoreksi dan menyampaikan laporan hasil pengelolaan
dokumen hasil analisis dan informasi elektronik terkait pengelolaan
utang dan kewajiban kontinjensi kepada Kepala Subdirektorat
Analisis Pengelolaan Utang.

4.7. Menyusun bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat


(Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas
dan Kinerja Instansi Pemerintah).

4.7.1. Mempelajari dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban


Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja
Instansi Pemerintah), sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat;
4.7.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan dokumen
evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 347 -

Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi


Pemerintah) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
4.7.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan dokumen evaluasi
kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU
dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait
Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data bersama Pelaksana;
4.7.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep Bahan masukan
dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja,
Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja
Instansi Pemerintah) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data
sesuai hasil pembahasan;
4.7.5. Meneliti bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat
(Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan
Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja untuk dikompilasi.

4.8. Menyusun bahan masukan Konsep Standar Operasional dan Prosedur


(SOP) Subdirektorat.

4.8.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan


Utang untuk menyusun bahan masukan konsep standar
Operasional (SOP) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
4.8.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan konsep
standar Operasional (SOP) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian
Data;
4.8.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan standar
Operasional (SOP) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data
bersama Pelaksana;
4.8.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep standar
Operasional (SOP) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data
sesuai hasil pembahasan;
4.8.5. Meneliti bahan masukan standar Operasional (SOP) terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja untuk dikompilasi.

4.9. Menyusun bahan masukan dokumen manajemen risiko terkait Seksi


Pengelolaan dan Penyajian Data.

4.9.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan


Utang untuk menyusun bahan masukan konsep dokumen
manajemen risiko subdirektorat terkait Seksi Pengelolaan dan
Penyajian Data;
4.9.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan konsep
dokumen manajemen risiko terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian
Data;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 348 -

4.9.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan dokumen


manajemen risiko terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data
bersama Pelaksana;
4.9.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep dokumen
manajemen risiko terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data
sesuai hasil pembahasan;
4.9.5. Meneliti bahan masukan dokumen manajemen risiko terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja untuk dikompilasi.

4.10. Menyusun Bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan


yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data.

4.10.1. Mempelajari Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh


aparat pengawas fungsional terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian
Data, sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat;
4.10.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan tanggapan
atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat
pengawas terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
4.10.3. Menelaah bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang
telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data dan menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Analisis Mikro untuk dikompilasi dan kepada Kepala
Subdirektorat.

4.11. Memberikan bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan


Perwakilan Rakyat terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data.

4.11.1. Mempelajari pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi


Pengelolaan dan Penyajian Data, sesuai disposisi dari Kepala
Subdirektorat;
4.11.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan jawaban
Pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait
Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
4.11.3. Membahas bahan jawaban Pemerintah atas pertanyaan Dewan
Perwakilan Rakyat terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data
bersama Pelaksana;
4.11.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan jawaban
Pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data sesuai hasil pembahasan;
4.11.5. Menelaah konsep bahan jawaban Pemerintah atas pertanyaan
Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian
Data dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Analisis Makro
untuk dikompilasi dan kepada Kepala Subdirektorat.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 349 -

4.12. Membina para Pegawai pada Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi kerja.

4.12.1. Memberi nasihat, menegakkan dan meningkatkan disiplin


bawahan;
4.12.2. Memberikan kesempatan bawahan untuk mengembangkan diri;
4.12.3. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan bawahan.

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:

5.1. Disposisi dari Direktur;


5.2. APBN dan APBN-P;
5.3. Data Realisasi APBN dan APBN-P;
5.4. Laporan Statistik Utang;
5.5. Hasil kesepakatan dengan DPR;
5.6. DIPA dan realisasi DIPA;
5.7. Rencana Kerja Direktorat Strategi dan Portofolio Utang;
5.8. Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah;
5.9. Rekomendasi strategi Portofolio dan Risiko Utang tahunan;
5.10. Batas Maksimum Pinjaman;
5.11. Daftar Rencana Prioritas Pinjaman;
5.12. Lending Program dari lender;
5.13. Dokumen pinjaman luar negeri;
5.14. Terms and conditions Surat Berharga Negara;
5.15. Dokumen standar ISDA, ISMA, MRA, MSLA, dan standar perjanjian lain-
lain untuk keperluan transaksi derivatif (hedging);
5.16. Kerangka Pengelolaan Risiko yang umum dipakai (international best
practice);
5.17. Standar internasional pengelolaan risiko (Basel II);
5.18. Market convention obligasi/Surat Berharga Negara dan instrumen
derivatif;
5.19. Data Ekonomi Makro Domestik dan Internasional;
5.20. Data informasi pasar, yang meliputi:
5.20.1. Data suku bunga domestik dan internasional;
5.20.2. Government Securities Yield Curve;
5.20.3. Fed-fund rate, BI rate, dan berbagai policy rate;
5.20.4. Kurs rupiah dan valuta asing;
5.20.5. Harga Surat Berharga Negara di pasar domestik dan
internasional;
5.20.6. Harga berbagai instrumen derivatif seperti currency swap, interest
rate swap, option, futures, repo, dan lain-lain;
5.20.7. Referensi tingkat suku bunga pinjaman CIRR, Libor, Euribor;
5.20.8. Volume dan frekuensi perdagangan Surat Berharga Negara di
pasar domestik dan internasional;
5.20.9. dan lain-lain.
5.21. Informasi dan masukan dari konsultan, nara sumber dan pelaku pasar;
5.22. Hasil kajian dan publikasi dari lembaga riset yang relevan;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 350 -

5.23. Kesepakatan dan keputusan rapat teknis;


5.24. Surat dari instansi terkait;
5.25. LHP dari instansi pemeriksa;
5.26. Pertanyaan DPR;
5.27. Data penyusunan LAKIP;
5.28. Konsep surat dan nota dinas bawahan;
5.29. Media massa;
5.30. Informasi dari website;
5.31. Buku dan Jurnal Keuangan dan Ekonomi;
5.32. Buku dan Jurnal Pengelolaan Risiko.

6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN :

6.20. Undang-undang tentang APBN;


6.21. Undang-undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6.22. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6.23. Peraturan perundang-undangan mengenai SBN/SUN dan Pinjaman dan
Hibah;
6.24. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pasar keuangan;
6.25. Keputusan Presiden mengenai pelaksanaan APBN;
6.26. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2011 tentang Tata cara Pengadaan
Pinjaman dan Hibah Luar negeri;
6.27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.01/2010 tentang Rencana
Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010 – 2014;
6.28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.01/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen Keuangan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
70/PM.01/2006;
6.29. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.01/2006 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) di
Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PM.01/2007;
6.30. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis) di Lingkungan
Departemen Keuangan);
6.31. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.01/2010 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan;
6.32. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
6.33. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2008 Pedoman
Penetapan, Evaluasi, Penilaian, Kenaikan dan Penurunan Jabatan dan
Peringkat bagi Pemangku Jabatan Pelaksana di Lingkungan Departemen
Keuangan;
6.34. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan
Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen Keuangan;
6.35. SOP Pengelolaan Utang;
6.36. Tata Naskah Dinas Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 351 -

6.37. Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;


6.38. Uraian Jabatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;
6.39. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Utang;
6.40. Model simulasi Monte Carlo;
6.41. Portofolio Management Analysis Tools (software);
6.42. Dokumen Srategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah;
6.43. Dokumen Strategi Pengelolaan Utang Tahunan;
6.44. Kerangka kerja pengelolaan risiko pasar dan risiko operasional;
6.45. Dokumen-dokumen perjanjian pinjaman luar negeri,
6.46. Terms and conDirektorations Surat Berharga Negara;
6.47. Perangkat Komputer dan ATK;
6.48. Sarana Komunikasi (Telepon, faksimile dan lain-lain).

7. HASIL KERJA :

7.1. Bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja


Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang;
7.2. Terselenggaranya pengumpulan, penyusunan, dan pemeliharaan database
yang mendukung analisis pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
7.3. Konsep hasil analisis kebutuhan basis data di lingkungan Direktorat
Strategi dan Portofolio Utang;
7.4. Hasil evaluasi dan identifikasi data guna pemutakhiran data dan informasi
yang akan disajikan di lingkungan Direktorat Strategi dan Portofolio Utang;
7.5. Hasil komunikasi dengan Pihak terkait dalam rangka pengumpulan dan
pengelolaan Data terkait pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
7.6. Pengelolaan dan laporan pengelolaan dokumen hasil analisis dan informasi
elektronik terkait pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
7.7. Bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban
Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja
Instansi Pemerintah) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
7.8. Bahan masukan Konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) terkait
Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
7.9. Bahan masukan dokumen manajemen risiko terkait Seksi Pengelolaan dan
Penyajian Data;
7.10. Bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah
dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi Pengelolaan dan
Penyajian Data;
7.11. Bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan
Rakyat terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
7.12. Penegakkan dan peningkatan disiplin bawahan;
7.13. Pengembangan diri bawahan;
7.14. Hasil penilaian atas pekerjaan bawahan

8. WEWENANG :

8.20. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Subdirektorat;


MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 352 -

8.21. Mengoreksi dan menandatangani surat Seksi;


8.22. Meminta dan menyampaikan data dalam pelaksanaan tugas;
8.23. Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
tugas;
8.24. Mengajukan bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana
Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang;
8.25. Terselenggaranya pengumpulan, penyusunan, dan pemeliharaan database
yang mendukung analisis pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
8.26. Mengajukan konsep hasil analisis kebutuhan basis data di lingkungan
Direktorat Strategi dan Portofolio Utang;
8.27. Mengajukan hasil evaluasi dan identifikasi data guna pemutakhiran data
dan informasi yang akan disajikan di lingkungan Direktorat Strategi dan
Portofolio Utang;
8.28. Mengajukan hasil komunikasi dengan Pihak terkait dalam rangka
pengumpulan dan pengelolaan Data terkait pengelolaan utang dan
kewajiban kontinjensi;
8.29. Terselengaranya pengelolaan dan mengajukan laporan pengelolaan
dokumen hasil analisis dan informasi elektronik terkait pengelolaan utang
dan kewajiban kontinjensi;
8.30. Mengajukan bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat
(Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas
dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian
Data;
8.31. Mengajukan bahan masukan Mengajukan konsep Standar Operasional dan
Prosedur (SOP) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
8.32. Mengajukan bahan masukan dokumen manajemen risiko terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data;
8.33. Mengajukan bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan
yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data;
8.34. Mengajukan bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan
Perwakilan Rakyat terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
8.35. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas;
8.36. Melakukan penilaian kinerja bawahan;
8.37. Melakukan evaluasi kinerja bawahan;
8.38. Menegakkan disiplin bawahan;
8.39. Memberikan penghargaan atau mengusulkan penjatuhan hukuman
disiplin kepada pegawai bawahan yang melanggar ketentuan;
8.40. Membina dan memberikan pengarahan pelaksanaan tugas.

9. TANGGUNG JAWAB :

9.20. Kebenaran substansi usulan, saran, pendapat, jawaban, dan rekomendasi


kepada Kepala Sub Direktorat, dan pihak lain yang berkompeten;
9.21. Kebenaran substansi naskah dinas direktorat/pelimpahannya;
9.22. Kebenaran substansi konsep hasil kerja, koordinasi, komunikasi;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 353 -

9.23. Kebenaran bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana


Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang;
9.24. Kebenaran penyelenggaraan pengumpulan, penyusunan, dan pemeliharaan
database yang mendukung analisis pengelolaan utang dan kewajiban
kontinjensi;
9.25. Kebenaran konsep hasil analisis kebutuhan basis data di lingkungan
Direktorat Strategi dan Portofolio Utang;
9.26. Kebenaran hasil evaluasi dan identifikasi data guna pemutakhiran data
dan informasi yang akan disajikan di lingkungan Direktorat Strategi dan
Portofolio Utang;
9.27. Kebenaran hasil komunikasi dengan Pihak terkait dalam rangka
pengumpulan dan pengelolaan Data terkait pengelolaan utang dan
kewajiban kontinjensi;
9.28. Kebenaran penyelenggaraan pengelolaan dan mengajukan laporan
pengelolaan dokumen hasil analisis dan informasi elektronik terkait
pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi;
9.29. Kebenaran bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat
(Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas
dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian
Data;
9.30. Kebenaran bahan masukan Kebenaran konsep Standar Operasional dan
Prosedur (SOP) terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
9.31. Kebenaran bahan masukan dokumen manajemen risiko terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data;
9.32. Kebenaran bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan
yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait Seksi
Pengelolaan dan Penyajian Data;
9.33. Kebenaran bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan
Perwakilan Rakyat terkait Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data;
9.34. Terjaganya kerahasiaan pelaksanaan tugas;
9.35. Kebenaran penilaian kinerja pegawai;
9.36. Tegaknya disiplin pegawai bawahan;
9.37. Kebenaran usul penghargaan atau hukuman disiplin kepada pegawai
bawahan yang melanggar ketentuan;
9.38. Pembinaan pegawai bawahan dan arahan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN:

10.1. Dimensi Finansial


10.2.1. Nilai outstanding portofolio utang pada setiap akhir tahun,
komposisi utang terdiri pinjaman luar negeri dan SBN pada
setiap tahunnya. Posisi outstanding portofolio utang pada akhir
tahun 2010 sebesar Rp1.064.405,69 miliar.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 354 -

10.2.2. Nilai outstanding penjaminan Pemerintah pada setiap akhir tahun


pada setiap tahunnya dan besar pinjaman badan usaha yang
dijamin Pemerintah. Posisi outstanding penjaminan Pemerintah
pada akhir tahun 2010 adalah sebesar Rp36.698,97 miliar dengan
pinjaman badan usaha yang dijamin pemerintah sebesar
Rp70,742,12 miliar.

10.2. Dimensi Non Finansial


10.2.1. Dimensi terkait Strategi dan Portofolio Utang:
10.2.1.1. Indikator Portofolio Utang :
10.2.1.1.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari rasio utang
valas terhadap total utang;
10.2.1.1.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari
rata-rata tahunan portofolio utang yang
jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun;
10.2.1.1.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi
Floating Rate Debt dalam portofolio utang.
10.2.1.2. Indikator portofolio SBN :
10.2.1.2.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari rasio SBN
valas terhadap total SBN;
10.2.1.2.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari
rata-rata tahunan portofolio SBN yang jatuh
tempo dalam waktu 5 (lima) tahun;
10.2.1.2.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi
Floating Rate SBN dalam portofolio SBN.
10.2.1.3. Indikator portofolio pinjaman :
10.2.1.3.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari proporsi mata
uang yang memiliki volatilitas rendah (USD
dan EUR) dalam portofolio pinjaman;
10.2.1.3.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari
rata-rata tahunan portofolio Pinjaman yang
jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun;
10.2.1.3.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi
Floating Rate Loan dalam portofolio
pinjaman.
10.2.1.4. Debt Service & Kebutuhan pembiayaan;
10.2.4.1.1. Debt Service to GDP Ratio;
10.2.4.1.2. Kebutuhan pembiayaan APBN melalui utang
PDB.
10.2.1.5. Peringkat utang (credit rating);
10.2.1.5.1. S&P;
10.2.1.5.2. Moody’s;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 355 -

10.2.1.5.3. Fitch;
10.2.1.5.4. Country Risk Classification OECD;
10.2.1.5.5. World Bank Country Category;
10.2.1.5.6. ADB Country Category;
10.2.1.5.7. JBIC Country Classification;
10.2.1.5.8. KfW Country Category;
10.2.1.5.9. IDB Country Classification.
10.2.1.6. Komposisi jenis dan jumlah instrumen SUN dan SBSN,
terdiri dari :
10.2.1.6.1. Obligasi Negara Rupiah;
10.2.1.6.2. Obligasi Negara Valas;
10.2.1.6.3. Obligasi Negara Ritel (ORI);
10.2.1.6.4. Surat Perbendaharaan Negara;
10.2.1.6.5. Surat Berharga Syariah Negara;
10.2.1.6.6. Sukuk Dana Haji Indonesia;
10.2.1.6.7. Surat Utang.
10.2.1.7. Komposisi jenis dan jumlah instrumen Pinjaman, terdiri
dari:
10.2.1.7.1. Pinjaman Lunak (ODA & Concessional);
10.2.1.7.2. KreDirektorat Komersial (Non-ODA, Non-
Concessional, & KreDirektorat Ekspor).
10.2.1.8. Komposisi lender dan donor pinjaman serta lembaga
penjamin kredit Direktorat ekspor (ECA), terdiri dari :
10.2.1.8.1. Official Creditor:
10.2.1.8.1.1. Multilateral
10.2.1.8.1.2. Bilateral
10.2.1.8.2. Commercial;
10.2.1.8.3. Export Credit Agency;
10.2.1.8.4. Lembaga Pemberi Hibah.

10.2.2. Dimensi kewajiban kontinjensi


10.2.2.1 Penerbitan Rekomendasi Penerbitan Jaminan Pemerintah,
10.2.2.1.1. Jaminan Pemerintah untuk percepatan
pembangunan pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan batubara (proyek 10.000 MW
tahap I);
10.2.2.1.2. Jaminan Pemerintah dalam rangka percepatan
penyediaan air minum;
10.2.2.1.3. Jaminan Pemerintah untuk percepatan
pembangunan pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan energi terbarukan, batubara dan
gas (proyek 10.000 MW tahap II);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 356 -

10.2.2.1.4. Penjaminan infrastruktur dalam proyek


kerjasama Pemerintah dengan badan usaha
yang dilakukan melalui Badan Usaha
Penjaminan Infrastruktur.
10.2.2.2 Penerbitan Jaminan Pemerintah
10.2.2.3 Penjaminan infrastruktur dalam proyek kerjasama
Pemerintah dengan badan usaha yang dilakukan melalui
Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur.
10.2.2.4 Penerbitan dokumen benchmark biaya pinjaman yang
dijamin Pemerintah;
10.2.2.5 Rekomendasi pengelolaan kewajiban kontinjensi terkait
penerusan pinjaman;
10.2.2.6 Penerbitan rekomendasi persetujuan penandatanganan
loan agreement.

11. HUBUNGAN KERJA :

11.1. Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang dalam hal menerima


tugas dan pengarahan serta mengajukan usul, saran, dan pendapat
mengenai pelaksanaan tugas Para Kepala Subdirektorat di lingkungan
Direktorat Strategi dan Portoflolio Utang dalam hal koordinasi
pelaksanaan tugas;
11.2. Para pejabat di lingkungan Departemen Keuangan dalam hal
pelaksanaan tugas;
11.3. Para Kepala Seksi pada Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang
Negara dalam hal pelaksanaan tugas;
11.4. Para pejabat instansi terkait lain dalam hal pelaksanaan tugas.
11.5. Para pelaku pasar/investor dan market analyst dalam hal pertukaran
informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan
kebijakan pengelolaan utang;
11.6. Konsultan dan nara sumber, dalam hal konsultasi/masukan dalam
penyusunan kebijakan pengelolaan Utang.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN :

Dalam kegiatan pengelolaan Utang sangat diperlukan data dan informasi


yang up-to-date dan akurat yang harus dapat direspon oleh personel unit
pengelola utang dengan peningkatan kompetensi melalui kegiatan capacity
building yang berkelanjutan, koordinasi dan konsolidasi yang lebih intensif di
antara unit-unit terkait, infrastruktur dan peraturan yang mendukung
pelaksanaan tugas.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 357 -

13. RISIKO JABATAN : Tidak ada.


MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 358 -

14. SYARAT JABATAN :

14.1. Pangkat/ golongan : Penata (III/c)


14.2. Pendidikan formal : Strata 1
14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tk.IV
14.4. Syarat lainnya :
14.4.1. Mampu mengoperasikan komputer;
14.4.2. Menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan;
14.4.3. Memahami pasar keuangan, pasar obligasi, dan
ekonomi makro;
14.4.4. Memahami berbagai instrumen pasar keuangan
termasuk derivatif;
14.4.5. Memahami peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain mengenai SUN dan pasar modal;
14.4.6. Memahami prosedur dan mekanisme pengelolaan
portofolio SUN;
14.4.7. Memahami penggunaan sarana informasi pasar dan
transaksi;
14.4.8. Standar Kompetensi:
14.4.8.1. In-Depth Problem Solving & Analysis (2);
14.4.8.2. Planning and Organizing (2);
14.4.8.3. Continuous Improvement (2);
14.4.8.4. Policies, Processes & Procedures (2);
14.4.8.5. Stakeholder Service (3);
14.4.8.6. Integrity (3);
14.4.8.7. Team Work and Collaboration (2);
14.4.8.8. Team Leadership (2);
14.4.8.9. Interpersonal Communication (2);
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 359 -

15. KEDUDUKAN JABATAN :

KEPALA SUBDIREKTORAT
ANALISIS PENGELOLAAN
UTANG

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
PENGELOLAAN DAN PERENCANAAN DAN
ANALISIS MAKRO ANALISIS MIKRO
PENYAJIAN DATA EVALUASI KINERJA

Pemroses Data Pengelolaan Utang Senior

Pemoroses Data Pengelolaan Utang Junior

Penyaji Data Pengelolaan Utang Senior

Penyaji Data Pengelolaan Utang Junior

Penata Usaha Data Pengelolaan Utang Senior

Anda mungkin juga menyukai