1 Dokumen AMDAL harus menjadi pedoman dalam pengelolaan lingkungan hidup kegiatan PDAM bandarmasih
2 Memperhitungkan dengan cermat kapasitas kolam lumpur untuk menampung kegiatan pengolahan air bersih peningkatan
ini
3 Memperhatikan konsistensi DPH yang disajikan dari KA-ANDAL dan ANDAL
4 Menjelaskan deskripsi terkait pembangunan sarana, apakah ada yang bersifat renovasi (dibongkar kemudian dibangun lagi)
5 Menyajikan jadwal kegiatan
6 Memperjelaskan kegiatan pengerukan kaitannya dengan volume lumur yang akan dihasilkan dan tempat pembangunan,
demikian juga diperjelas dalam RKL-RPL.
7 Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga pengumpul dan pengangkut limbah B3 berizin yang dihasilkan. Berkoordinasi
dengn BLH kota banjarmasin
8 Memperjelas jenis tanaman untuk buffer zone dan fungsinya
9 Memperjelas pengelolaan limbah laboratorium PDAM
10 Memperjelas dalam RKL-RPL periode pemantauan yaitu bulan juli dan desember setiap tahun.
11 Mengidentifikasi rona awal pada kegiatan-kegiatan yang sudah ada (pengembangan). Disamping kegiatan yang sebelumnya
tidak ada.
12 Memperjelas luasan yang sudah dan belum dikuasai.
13 Memperjelas pengelolaan dan pemantauan air yang ditampung agar benar-benar tertampung dan tidak ada yang keluar dari
embung ketempat lain.
14 Masyarakat mengapresiasi kegiatan PDAM dan telah dilakukan upaya pengelolaan dari PDAM untuk meminimalkan dampak
yang terjadi.
15 Melakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar embung karena kekawatiran banjir.
16 Memperjelas proses sosialisasi program CSR dari perusahaan/PDAM
17 Menjaga konsistensi pengambilan sampel pada peta sampling dan lampiran.
18 Menjaga konsistensi jumlah DPH. Pada KA ada 42 DPH dan pada ANDAL ada 38 DPH.
19 Memperdalam kajian rona awal biogeofisik pada ANDAL. Pada dokumen KA, kajian rona awalnya malahan lebih lengkap.
Mengecek kembali kedalaman rona awal subbab lainnya.
20 Penentuan sifat penting dampak perlu pendalaman, terutama untuk point intensitas dampak
21 Evaluasi holistik belum menampilkan adanya keterkaitan/interaksi antar dampak. Cek lagi konsistensinya.
22 Kolom indikator pada RKL/RPL sebaiknya menampilkan uraian yang dapat diukur.
No Saran Tanggapan
23 Memperhatikan variabel-variabel yang harus muncul berdasarkan kegiatan ini sehingga data yang diperlukan dapat
dimanfaatkan untuk mengkaji dalam dokumen ini, sehingga DPH yang dikaji dapat terjawab, misalnya data demografi, data
pendidikan, data ekonomi masyarakat, data sosialisasi, budaya di masyarakat.
24 Mencermati konsistensi matrik DPH dengan RKL-RPL
25 Memperhatikan substansi untuk kesehatan masyarakat yang ada di KA-ANDAL namun di ANDAL ini tidak ada
26 Meyajikan data kusioner dan digunakan sebagai bahan menentukan prakiraan dampak dan kajian.
27 Memasukkan rona awal yang terkait dengan DPH.
28 Menuliskan secara jelas pada RKL-RPL parameter apa saja yang dipantau denga baku mutunya serta indikatornya harus jelas.
29 Menyebutkan indikator secara jelas, misalnya parameter harus disebutkan jelas dengan baku mutunya serta menyebutkan
frekuensi pengelolaan dan pemantauan dengan jelas.
30 Mengaitkan aspek sosek dengan kesehatan masyarakat untuk menemukan sebuah DPH.
31 Hal III-42 51 mengkaji perubahan ekosistem dalam kegiatan embung karena sangat luas dan akan merubah ekosistem yang
ahirnya bisa dampak pada kesehatan masyarakat (penyakit, vektor penyakit dan faktor-faktor resiko lainnya).
32 Mencermati evaluasi secara holistik lebih lengkap.
33 Memasukkan dalam RKL-RPL pengelolaan dan pemantauan aspek kesehatan masyarakat.
34 Mengkaji dengan jelas perhitungan daya tampung air dengan kebutuhan air dan masa pemenuhannya terutama pada musim
kemarau terkait intrusi air laut.
35 Berkoordinasi dengan institusi terkait untuk kontruksi embung.
36 Memperhatikan perhitungan poses pengolahan menggunakan bahan kimia sehingga efektif dan air limbah tidak menjadi
permasalahan baru di masyarakat.
37 Mendeskripsikan dengan detail kandungan lumpur dan pengelolaannya.
38 Memperhatikan semua perijinan yang harus dipenuhi agar kegiatan ini dapat berjalan lancar.
39 Memberikan narasi rujukan sebelum menampilkan tabel atau gambar.
40 Mencermati pada RKL-RPL terkait parameter air sungai.
41 Menyajikan layout kegiatan dan sarana pendukung.
42 Memasukkan CSR dalam RKL-RPL.
43 Menyajikan teaahan dampak penting per masing-masing sumber dampak
44 Mencermati kembali semua pengelolaan dan pemantauan ke dalam dokumen RKL-RPL dengan memasukkan semua
pengelolaan dan pemantauan dari dokumen lingkungan yang telah memiliki sebelumnya.
Saran Tanggapan
Ketua KPA
Administrasi – semua peta yang disajikan agar diberi narasi rujukannya
BAB II – data rona awal kualitas lingkungan lebih baik apabila menggunakan data tiem series pemantauan yang telah
dilakukan sehingga bisa terlihat tren terutama pada saat saat tertentu kualitas air yang hampur mendekati batas BM dapat
dikaji dan diantisipasi dalam pengelolaan nya.
- Mencermati kembali untuk parameter yang wajib dipantau untuk air minum berdasarkan permenkes tahun 2010.
Berdasarkan time series pemantauan yang dilakukan, parameter mana yang hampir melebihi baku mutu agar dikaji lebih
dalam, sehngga nanti pada pemantauan diRPL dapat diajukan parameter-parameter apa saja yang wajib dipantau selain
parameter wajib sesuai peraturan permenkes, termasuk desinfektan dan hasil sampingnya yang pasti digunakan dalam
pengolaha air PDAM
- Memperhatikan atau koreksi penulisan baku mutu tabel 2.10 halanman 11-18 seharusnya kata “maks” dalam penulisan
BM
- Menambahkan data 3 tahun terakhir untuk 10 penyakit bebasis lingkungan
- Menguraikan secara ringkas dampak-dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan disekitar proyek
- Menjelaskan dasar kriteria 1-4 yang dilakukan dalam menilai kualitas lingkungan
BAB III – belum menjelaskan kriteria angka-angka pada perbandingan perkiraan besaran dampak unuk rona awal, tanpa
proyek dan dnegan proyek sehingga memperjelas penentuan besaran dampak dan sifat penting dampaknya.
- periksa dan cermati konsistensi penentuan dampak misalnya 3.2.3.3 hal III-34 kesehatan masyarakat pada besaran dampak
dikatakan negatif tidak penting namun pada penentuan sifat penting dikaakan negatif penting.
- menjelaskan kriteria angka 2,3,dan 4 yag digunakan untuk penentuan besaran dampak karena yang disajikan tidak bisa
dipahami
- cermati subbab 3.4 hal III-40. Bicara operasional instalasi namun ada pembersihan lahan pada 3.4.1.1 ; 3.4.1.2 ; 3.4.1.3
- penyebutan atau terminologi dampak lingkungan agar diperjelas misalnya “perubahan kualitas udara” apakah “peningkatan
kualitas udara” atau “penurunan kualitas udara, demikian pula untuk dampak lainnya
BAB IV – metode pemantauan tidak usah memuat secara rinci metode dan peralatan karena disebutkan dikerjakan oleh pihak
laboratorium terakreditasi, dan setiap lab memiliki alat dan metode yang tidak sama
- Memperjelas indikator pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Misalnya jenis dampak perubahan fungsi penggunaan
lahan indikatornya luas lahan bukaan proyek dan keluhan masyarakat. Indiktor ini tidak jelas ukurannya
- Indikator untuk jenis dampak perubahan keberadaan flora atau vegetasi juga tidak jelas (hal IV- 19). Metode
pengumpulan datanya tidak jelas.
- Demikian juga agar diperjelas indikator untuk menghampir semua jenis dampak yang tersaji pada tabel 4.4
Saran Tanggapan
- Agar menambahkan tabel ringkasan analisis dampak.
- Belum ada ringkasan dasar-dasar teori, asumsiasumsi yang digunakan, tata cara , rincian proses dan hasil perhitungan
yang digunakan dalam evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan.
RKL-RPL – menyelaraskan penyebutan terminologi jenis dampak sesuai saran koreksi diANDAL
- Menyelaraskan indikator secara jelas sesuai saran atau koreksi di ANDAL, misalnya parameter harus disebutkan jelas
dengan baku mutunya.
- Lokasi pengelolaan dan pemantauan agar diperjelas, tidak hanya disebut tapak proyek karena akan menjadi patokan agi
petugas pelaksana dilapangan .
Lain-lain – Memperhatikan konsistensi penyajian KA – ANDAL dengan ANDAL dan RKL-RPL.
III-5 : III-8 dokumen Andal : perlu penguji atas dampak kepada masyarakat sekitar yang sangat jelas dokumen dinytakan tidak
penting karena potensi masyarakat yang setuju tinggi.
Pendahuluan 1-9 : program CSR bagaimana yang telah dipaparkan femidiarsa pada tahap sosialisasi
Anggota/ komisi instansi (Wahyu Pardi Cahyono Spi. MS)
1 Menjadi harapan agar dokumen ANDAL ini menjadi satu-kesatuan dengan kontrak pihak kontraktor atau pihak lain yang
terkait dengan kegiatan pengembangan PDAM ini mulai tahap pra kontruksi s/d operasionalnya
2 Dokumen ANDAL dan RKL-RPL : - ada perbedaan jumlah DPH yang tercantum dalam SK KA Andal dengan yang dikaji dalam
dokumen Andal dan RKL-RPL
3 Dokumen ANDAL : Tambahka skedul rencana pengembangan PDAM mulai tahap prakontruksi s/d tahap operasional
4 1.12.5 – Kegunaan pembershan dan pematangan lahan
Apakah dalam proses pengembangan ada kegiatan pol bahan bangunan. jika ada agar dicantumkan tamsu apa saja yang akan
dibongkar.
Apakah ada kegiatan pengurangan lahan? Jika ada agar dicantumkan di dokumen. Dan craikan perkiraan volume urungan
tanah tanah/ urteri
5 I-13 : Pengembangan Fasilitas utama :
-dikatakan fokus utama pembangunann fasilitas utama adalah pembangunan ebung dengan kapasitas 1,1 juta m yang di
perkiraan dapat menampung air baku kapasitas konsumen PDAM selama 14 hari
Bgaimana antisispasi jikka terjadi karena dlam waktu yang panjang lis sampai 2 bulan?
6 Dokumen Andal
I-25 – pemeliharaan unit-unit pendukung dikatakan alir bbebas yang bersih dari PDAM dikelola dipihak yang telah memiliki
izin pengumpulan alir bebas (limbah B3) agar dicantumkan MOU dengan perusahaan pengumpul Limbah B3.
- Bagia pengelola limbah cair/padat dari laboratorium PDAM
7 I-28 – tertulis tempat pembiakan akhir (TPA) seharus tempat pemprosesan akhir (TPA)
8 III-11 3.1 – tahap prakontruksi tertulis dialirkan 1 teradulusi matrik dampak penting tersaji pada tabel 3.43 seharusnya 3.44
9 III-11 – tabel 3.7 semua pnilaian (TP) tetapi kesimpulan sifat penting dampak adalah penting? Apakah kesimpulan nya tidak
penting!
Dokumen RKL-RPL
Saran Tanggapan
1 1-4 – B.instansi pengolahan air untuk kegunaaan pengembangan khususnya penampung lumpur agar ditambahkan kapasitas
kolam lumpurnya
2 II-16 : bentuk pengelola lingkungan hidup terhadap perubahan kebisingan yaitu dengan membuat buffer zone. Dengan
menanami vegetasi yang berfungsi untuk menahan kebisingan. Agar disebutkan jenis tanaman yang akan ditanam. Kami
sarankan menanam tanama yang terjenis dan sempit seperti pohon bambu.
3 II-18 -bagaimana pengelola air limbah dari laboratorium agar ditambahkan dalam RKL- RPL
Surat pernyataan : agar di tambakan pada potrait 1 melporkan secara berkala kepada instansi terkait tentang pelaksanaan
izin lingkungan yaitu pada bulan juni dan desember
Anggota/ komisi instansi (Syaifullah)
1 II-2 – sebaiknya gambar diagram air dulu ditampilkan baru narasinya , bukan sebaliknya seperti kalimat : berdasarkan gambar
diagram air dampak diatas, maka “sedangkan gambarnya disebelah halaman berikutnya.
2 II-13 – dalam pembuatan tabel/ matriks sebaiknya didahului kalimat narasi penjelasannya misalnya : “ akan disajikan pada
tabel/matriks bagian selanjutnya pembuatan tabel/ matriks lainnya.
Anggota/ komisi instansi (Maya amalia M. Eng)
1 II. 18 – debit sungai martapura yang dipaki sangat besar dan akan mempengaruhi ke perhitungan kebutuhan dan
ketersediaan. Agar dapat diberi referensi sungai terdekat saja, karena kalau yng dipakai debit. S. Martapura secara
menyeluruh pengembilan air yang disajikan pun harus menyeluruh. Untuk sederhananya dapat membuat/ menghitung Q di
titik kontrol yang hanya untuk perkiraan air bau PDAM
2 II-26 – foto atau gambar sebaiknya berwarna
3 Dokumen RKL/RPL II. 3 – bagian air tidak jelas, haap di print dengan warna atau di rubah menjadi skema biasa tanpa blok
berwarna
4 Dalam RKL maupun RPL seharusnya RPL seharusnya tetap ada pengelolaan dan pemantauan lingkungan terhadap debit air
yang menjadi bahan baku kegiatan tersebut.
Hal ini berkaitan dengan kegiatan-legiatan lain yang menggunkan debit air dari sumber yang sama.