Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KEHILANGAN ENERGI PADA PIPA TRANSMISI SPAM

KECAMATAN MEMPURA
(Studi Kasus: Kecamatan Mempura Dalam Kabupaten Siak)

Renold Almadya 1) Siswanto 2) Manyuk Fauzi 2)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5
Pekanbaru, Kode Pos 28293
email : renold.almadya@student.unri.ac.id1)

ABSTRACT

Clean water obtained by the community District Mempura is still minimal.


This is of course caused by many factors such as reservoir and flow in pipes. Water
Supply System (WSS) District Mempura using EPANET 2.0 software with 3 (three)
alternative transmission pipes each diameter 6 inch, 8 inch and 10 inch. Projection of
population of District Mempura using Geometric method until 2035 is 27.262 soul and
requirement of clean water equal to 37 liter / second. From 3 (alternative), 10 inch pipe
transmission line is used with flow rate 0,79 m / s, head at node A1 equal to 16,13
meter, pressure value 4,25 meter and headloss 2,31 / 1000 meter.

Keywords: Head loss, transmission pipes, SPAM, clean water

1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk yang Air bersih yang didapatkan oleh
tinggi pada suatu daerah mempunyai masyarakat Kecamatan Mempura sampai
dampak yang besar terhadap kebutuhan saat ini masih minim. Hal ini tentu saja
air bersih. Permasalahan yang timbul disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu
dalam memenuhi kebutuhan air bersih faktor yang menghambat proses transmisi
adalah ketersediaan air baku air minum air baku ke reservoir adalah sistem
beserta kualitasnya. Air bersih yang transmisi air tersebut. Sistem transmisi air
didapatkan oleh masyarakat Kecamatan baku ini sangatlah erat kaitannya dengan
Mempura sampai saat ini masih minim. sistem perpipaan, karena proses transmisi
Hal ini tentu saja disebabkan oleh banyak air baku ke reservoir secara umum
faktor. Salah satu faktor yang dilakukan melalui saluran pipa dengan
menghambat proses transmisi air baku ke memanfaatkan aliran dalam pipa tersebut.
reservoir adalah sistem transmisi air Air baku yang diambil di Sungai Siak ini
tersebut. Sistem transmisi air baku ini selanjutnya ditransmisikan menuju IPA
sangatlah erat kaitannya dengan sistem yang berada di Kecamatan Mempura.
perpipaan, karena proses transmisi air
baku ke reservoir secara umum dilakukan II. TINJAUAN PUSTAKA
melalui saluran pipa dengan A. Sitem Hidrolika dalam Perpipaan
memanfaatkan aliran dalam pipa tersebut. Untuk satu inflow dan satu outflow
dengan memakai persamaan energi

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 1


dengan kondisi seperti Gambar 1 nilainya tidak sama dengan tekanan
Persamaan energi dari titik 1 dan 2 adalah atmosfer. Namun berdasarkan Prinsip
sama dengan persamaan 7. Bila di lihat Bernoulli diatas maka saluran tertutup
dari seluruh sistem suatu jaringan titik 1 dapat berprilaku sama dengan saluran
dan titik 2 pada Gambar 2 merupakan terbuka apabila nilai tekanan dalam pipa
bagian pertemuan node dari seluruh tidak lebih besar dari 1 atmosfer.
sistem, sehingga secara umum untuk suatu
pipa K yang menghubungkan node i dan j C. Kehilangan Tenaga (Headloss)
seperti di tunjukkan pada Gambar 2 Salah satu faktor yang dominan
untuk diperhatikan pada aliran di dalam
pipa adalah tinggi hilang tekanan. Secara
umum, tinggi kehilangan tekanan di atas
dapat dikelompokkan menjadi kehilangan
tekanan utama atau major loss akibat
gesekan dengan dinding pipa dan
kehilangan tekanan minor loss akibat
sambungan-sambungan, belokan-belokan,
valve dan aksesories lainnya (Kodoatie,
2002).
a. Kehilangan tekanan akibat gesekan
Kehilangan tekanan ini terjadi akibat
gesekan air dengan dinding pipa.
Gambar 1. Potongan memanjang pipa dengan Besarnya dapat ditentukan dengan rumus
jarak L relatip cukup jauh
Chezy, rumus Hazen-William dan Darcy-
(sumber: Kodoatie, 2002)
Weisbach. Dalam setiap elemen pipa dari
sistem jaringan, terdapat hubungan antara
kehilangan tenaga dan debit (Joko, 2010).
Persamaan Hazen william adalah yang
paling umum dipakai, persamaan ini
lebih cocok untuk menghitung
kehilangan tekanan untuk pipa dengan
Gambar 2. Satu potongan aliran dalam pipa i-j diameter besar yaitu diatas 100 mm.
pada suatu jaringan Selain itu rumus ini sering dipakai karena
(sumber: Kodoatie, 2002) mudah dipakai.
Berdasarkan gambar 1 maka dapat
diturunkan rumus : a. Kehilangan tekanan Minor Losses
Kehilangan tekanan ini terjadi
akibat perubahan penampang pipa,
sambungan, belokan dan katup.
B. Saluran Tertutup Kehilangan tenaga akibat gesekan pada
Berdasarkan bentuk salurannya, pipa panjang biasanya jauh lebih besar
saluran dapat dibagi menjadi dua yaitu daripada kehilangan tenaga sekunder,
saluran terbuka dan tertutup. Saluran pipa sehingga pada keadaan tersebut biasanya
termasuk saluran tertutup. Dilihat dari kehilangan tenaga sekunder diabaikan.
bentuk saluran, saluran tertutup tidak Pada pipa pendek kehilangan tenaga
terpengaruh oleh tekanan atmosfer atau sekunder harus diperhitungkan. Apabila

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 2


kehilangan tenaga sekunder kurang dari Perhitungan perkembangan populasi
5% dari kehilangan tenaga akibat gesekan berdasarkan pada angka kenaikan
maka kehilangan tenaga tersebut dapat penduduk rata-rata pertahun. Persentase
diabaikan. Untuk memperkecil kehilangan pertumbuhan penduduk rata-rata dapat
tenaga sekunder, perubahan penampang dihitung dari sensus tahun sebelumnya.
atau belokan jangan dibuat mendadak tapi Persamaan yang digunakan untuk metode
berangsur-angsur (Joko, 2010). geometri ini adalah:
Pn = P (1+ r)n
D. Garis Tenaga dan Garis Tekanan Keterangan :
Berdasarkan prinsip Bernoulli tinggi Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n
tenaga total pada setiap titik pada setiap P = jumlah penduduk pada tahun dasar
saluran pipa adalah jumlah tinggi elevasi, r = laju pertumbuhan penduduk
tinggi tekanan, dan tinggi kecepatan. Garis n = jumlah interval
yang menghubungkan titik-titik tersebut Metode ini akan menghasilkan nilai
dinamakan garis tenaga. Garis tekanan yang lebih tinggi, karena persentase
terletak dibawah garis tenaga sebesar tinggi pertambahan sesungguhnya tidak pernah
kecepatan dalam pipa. Jika tinggi tetap. Akan tetapi, persentase tersebut
kecepatan sangat kecil dibanding dengan akan menurun jika suatu daerah mencapai
tinggi tekanan maka biasanya tinggi batas optimum sehingga metode ini sangat
kecepatan diabaikan dan garis tekanan dan sesuai untuk daerah yang mempunyai
garis tenaga akan berimpit menjadi satu. pertumbuhan penduduk yang tetap.
Apabila garis tekanan berimpit dengan pipa b. Metode aritmatik
hal ini menunjukkan bahwa tekanan Metode perhitungan dengan cara
didalam pipa adalah tekanan atmosfer. aritmatik didasarkan pada kenaikan rata-
Garis rata jumlah penduduk dengan mengguna-
tenaga
kan data terakhir dan rata-rata sebelum-
nya. Dengan cara ini perkembangan dan
pertambahan jumlah penduduk akan ber-
Garis tekanan
sifat linier. Perhitungan ini mengguna-
kan persamaan berikut:
Pn = P + Ka (Δt)
P -P
Gambar 3. Garis tenaga dan garis tekanan Δt
Berdasarkan gambar 3 maka dapat Keterangan:
diturunkan rumus : Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n
P = Jumlah penduduk pada tahun ke n
Ka = Konstanta aritmatik
P1 = Jumlah penduduk yang diketahui
E. Pertumbuhan Penduduk
Pada tahun ke 1
Pertumbuhan penduduk merupa-kan
P2 = Jumlah penduduk yang diketahui
faktor yang paling penting dalam
Pada tahun terakhir
perencanaan kebutuhan air bersih.
Δt = Selisih tahun yang diketahui
Perkiraan jumlah penduduk di suatu
Metode ini sangat sesuai digunakan
daerah pada masa akan datang dapat
untuk daerah yang mempunyai angka
ditentukan dengan beberapa metode
pertumbuhan penduduk yang rendah atau
sebagai berikut:
pada daerah-daerah dengan derajat
a. Metode geometrik

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 3


pertumbuhan penduduk tetap apabila Parameter-parameter penting untuk
jumlah dan kepadatan penduduk menjadi memperkirakan dan menganalisa kebutu-
maksimum. han akan air besih dimasa yang akan
c. Metode least square datang diantaranya sebagai berikut:
Metode ini umumnya digunakan a. Jumlah penduduk pada tahun
pada daerah yang tingkat pertambahan sekarang sebagai acuan untuk
penduduknya cukup tinggi. Perhitungan proyeksi kebutuhan air rumah
pertambahan jumlah penduduk dengan tangga hingga tahun berikutnya.
metode ini didasarkan pada data tahun- b. Dalam tugas akhir ini, perentase
tahun sebelumnya dengan menganggap pelayanan air bersih dengan debit
bahwa pertambahan jumlah penduduk yang telah ditentukan dari jumlah
suatu daerah disebabkan oleh kematian, penduduk Kecamatan Mempura.
kelahiran, dan migrasi. Persamaan untuk c. Konsumsi air tiap orang dan non
metode ini adalah : rumah tangga dimana dalam tugas
Pn = a + b . x akhir ini diasumsikan konsumsi air
Keterangan: sebesar 150 liter/orang/hari.
Pn = Jumlah penduduk tahun ke-n Pengambilan ini berdasarkan pada
X = Variabel independen buku panduan air minum ( Rencana
a = Konstanta Investasi Jangka Menengah Bidang
b = Koefisien arah regresi linier PU/Cipta Karya).
Untuk menentukan pilihan rumus
proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk
yang akan digunakan dengan hasil Tabel 1. Jumlah Penduduk Kecamatan Mempura
perhitungan yang paling mendekati
kebenaran harus dilakukan analisis dengan
menghitung standar deviasi atau koefisien No Tahun Total Penduduk
korelasi.
Berikut ini merupakan persamaan 1 2010 12.450
standar deviasi: 2 2011 12.756
∑( - ) 3 2012 13.015
S= √ untuk n > 20
n-
4 2013 13.337
∑( - )
S= √ untuk n = 20 5 2014 13.525
n
Metode proyeksi penduduk yang 6 2015 13.863
menghasilkan nilai standar deviasi yang Sumber : Badan Pusat Statistik 2016
terkecil adalah metode yang akan Data penduduk diatas diproyeksikan
digunakan. menggunakan 3 metode. Metode
geometrik, metode aritmatik, dan metode
III. METODOLOGI PENELITIAN least square.
A. Perhitungan Kebutuhan Air
Data kebutuhan air yang dianalisa
menggunakan software Microsoft Excel
untuk mendapatkan kebutuhan air yang
akan datang melalui 3 metode perkiraan
yaitu metode geometrik, metode aritmatik,
metode least square.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 4


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2.Proyeksi Penduduk A. Kebutuhan Air Bersih
Metode Proyeksi
Berdasarkan hasil perhitungan
No. Tahun Least
proyeksi Penduduk Kecamatan Mempura
Aritmatik Geometrik untuk tahun 2016-2035 menggunakan
Square
l 2010 12.465 12.450 12.450 meode geometrik, maka dapat perkiraan
2 2011 12.742 12.756 12.715
kebutuhan air bersih.
3 2012 13.019 13.015 12.985
Tabel 4. Proyeksi Kebutuhan Air
4 2013 13.296 13.337 13.261
5 2014 13.573 13.525 13.543 Jumlah Kebutuhan
No Tahun Penduduk Air Total
6 2015 13.850 13.863 13.831 (Jiwa) (Liter/detik)

Sumber : Hasil Analisa 2017 1 2016 16.306 29


2 2020 18.169 33
Dari data Tabel 2 dihitung kembali 3 2025 20.801 38
nilai standar deviasi, diketahui dari hasil
4 2030 23.813 43
perhitungan bahwa metode geometrik
memilii standar deviasi terkecil. Maka 5 2035 27.262 49
metode yang digunakan adalah metode Sumber : Hasil Analisa 2017
geometrik. B. Rencana Sistem Pipa Transmisi
Air Baku
Tabel 3. Proyeksi Penduduk Pada penelitian ini, rencana pipa
transmisi air baku terbagi atas 3 alternatif
No. Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
simulasi. Adapun kriteria dalam simulasi
yang menggunakan Epanet 2.0 dapat
dilihat pada Tabel 5 Kriteria Simulasi
16.306 Pipa Transmisi. Gambar simulasi jaringan
1 2016 pipa transmisi daat dilihat pada gambar 4
17.212 dibawah ini.
2 2018
18.169
3 2020
19.179
4 2022
19.705
5 2024
21.371
6 2026
22.559
7 2028
23.813
8 2030
25.137
9 2032
27.262
10 2035
Sumber : Hasil Analisa 2017 Gambar 4. Jaringan Pipa Transmisi

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 5


C. Hasil Simulasi 3 Alternatif Transmisi menggunakan pipa dengan diameter
Setelah melakukan simulasi pada 10 inchi dengan debit 40 liter/detik,
software EPANET 2.0 maka didapat hasil yang memenuhi persyaratan kriteria
yang tertera pada Tabel 5. pipa transmisi.

Diameter Debit Kehilangan Tekanan


No Simulasi Kecepatan (m/s) Tekanan (m)
(Inchi) (Liter/dtk) (m/1km)

1 Alternatif 1 6 40 2,19 17,58 27,8

2 Alternatif 2 8 40 1,23 16,39 6,85

3 Alternatif 3 10 40 0,79 16,13 2,31


Sumber : Hasil Analisa 2017
6. Pompa yang digunakan adalah
V. PENUTUP pompa NBG/NKG 2-pole untuk
A. Kesimpulan debit aliran 40 liter/detik.
Setelah melakukan penelitian dan
running program EPANET 2.0 untuk
skr ps dengan judul “ANALISIS B. Saran
KEHILANGAN ENERGI PADA PIPA Berdasarkan hasil penelitian tugas
TRANSMISI SPAM KECAMATAN akhir ini maka diberikan saran yaitu:
MEMPURA KABUPATEN SIAK” dapat 1. Tingkat headloss rendah dan
disimpulkan bahwa: kecepatan tinggi adalah pilihan
terbaik untuk membangun sistem
1. Proyeksi pertumbuhan penduduk distribusi wilayah yang cukup luas
Kecamatan Mempura dengan namun memerlukan biaya tinggi.
menggunakan metode Geometrik 2. Sensus tingkat konsumen perlu
mendapatkan hasil 27.262 jiwa pada dilakukan untuk mendapatkan nilai
tahun 2035. pertumbuhan yang lebih akurat.
2. Kebutuhan air bersih penduduk 3. Perlu penelitian lanjutan untuk
Kecamatan Mempura pada tahun mengetahui sistem transmisi air
2035 adalah sebesar 49 liter/detik. baku yang juga meninjau tentang
3. Berdasarkan tingkat air yang dapat kualitas air yang dihasilkan Instalasi
dipenuhi sebesar 20 liter per detik Pengolahan Air (IPA)
diketahui bahwa hanya 40% 4. Perlu penelitian lanjutan untuk
kebutuhan yang dapat terlayani. mengetahui alternatif pelayanan
4. Jaringan transmisi yang dianalisis distribusi air untuk memenuhi
merupakan jaringan lama yang akan kebutuhan air di Kecamatan
dirancang menggunakan pipa HDPE Mempura.
sepanjang 2079,56 meter yang
dihubungkan dengan 56 titik simpul DAFTAR PUSTAKA
dengan 1 unit tangki IPA dan 1 unit Dharmasetiawan, Martin.2004. Sistem
pompa. Perpipaan Distribusi Air Minum.
5. Dari hasil simulasi diperoleh Jakarta: Ekamitra Engineering.
alternatif jaringan dengan

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 6


Badan Pusat Statistik Provinsi Riau 2015.
Laporan Tahunan jumlah Penduduk
Kecamatan Mempura
Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 18 tahun 2007.
Penyelenggaraan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2005. Sumber
Daya Air.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2011. Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi
Terapan. Yogyakarta : Beta Offse

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 7

Anda mungkin juga menyukai