TINJAUAN KASUS
1.1 Anamnesis
1.1.1 Identitas pasien
Nama : Tn. P
Umur : 76 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Ngadisimo II no. 73
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Unit Pelayanan : Poli Mata
1.1.2 Riwayat Penyakit sekarang
Keluhan Utama : Mata kiri kabur
RPS :
Pasien datang ke poli mata RS. Bhayangkara Kediri dengan
keluhan mata kiri kabur sejak kurang lebih 3 bulan, terasa mengganggu,
tanpa disertai mata merah, kabur dirasakan saat melihat jauh dan dekat,
terasa lebih berat pada siang hari, malam hari keluhan berkurang, saat
melihat seperti tertutup kabut. Kabur perlahan dan terus menerus,
memberat 1 bulan ini. Pasien mengeluh sering silau. Pasien membeli
Sehari- hari pasien memakai kacamata baca untuk membaca. Penglihatan
dobel (-), pusing (-), ngeres (-), belekan (-).
1.1.3 Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (+) terkontrol dengan amlodipin 5mg
Pemakaian kacamata baca
1.1.4 Rwayat Penyakit Keluarga :
Katarak (-)
Ayah dan ibu HT (+), DM (-)
1
Riwayat Alergi : (-)
Riwayat Pengobatan : (+)
o Obat tetes mata : lnsto
Riwayat Operasi (-)
2
OD OS
Edema (-). Hiperemi (-) Palpebra Edema (-). Hiperemi (-)
sekret (-) Sekret (-)
Hiperemi (-), Konjungtiva Hiperemi (-)
Jernih (+), edema (-) Kornea Jernih (+), edema (-)
Dalam dan jernih Bilik Mata Depan Dalam dan jernih
Regular, warna coklat Iris Regular, warna coklat
Bulat, Ø 3 mm, reflek Pupil Bulat, Ø 3 mm, reflek
cahaya (+) cahaya (+)
Kesan keruh, iris Lensa Pseudophakia
shadow (-)
3
Seperti melihat kabut dan Silau
Riwayat DM 7 tahun yang lalu dan tidak minum obat
Visus: VOD 1/300 proyeksi iluminasi baik segala arah
VOS 0,5 cc S +0,25 C -3,50 A 900 0,6
Pemeriksaan Segmen Anterior
OD lensa keruh, iris shadow (-)
OS Pseudophakia
Pemeriksaan Segmen Posterior
OD Fundus Reflek (-)
1.5 Diagnosis :
OD Katarak Matur
OS Pseudophakia
1.6 Usulan Pemeriksaan :
-
1.7 Penatalaksanaan
a. Terapi
Konsul dokter spesisalis mata → Operasi katarak
Catarlent 4 kali sehari 1 tetes OD
b. Monitoring :
Keluhan pasien
Visus
Segmen anterior
Segmen posterior
GDA
c. Edukasi :
Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien bahwa keluhan mata
kabur, silau, dan tertutup kabut karena pasien mengalami katarak.
Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien bahwa pasien akan
dirujuk ke spesialis mata untuk rencana terapi yang akan dilakukan
yaitu operasi katarak.
4
Menjelaskan pada pasien bahwa obat tetes mata yang diberikan
hanya untuk hanya untuk mencegah bertambahnya keruhnya lensa
tidak dapat menyembuhkan.
Menjelaskan kepada pasien bahwa diberikan obat yaitu catarlent
diteteskan 4 kali 1 tetes pada kedua mata.
Menjelaskan kepada pasien untuk memeriksakan kadar gula
darahnya secara teratur dan minum obat anti diabetes dengan
teratur agar kadar gula darahnya tetap terkontrol.
Menjelaskan kepada keluarga agar segera membawa ke dokter bila
keluhan belum hilang atau bertambah berat.
Menjelaskan kepada pasien jika pasien sedang diluar rumah atau ke
sawah disarankan untuk memakai pelindung seperti topi dan
kacamata hitam agar terhindar dari sinar matahari yang akan
memperburuk penglihatannya.
3.5 Penulisan Resep
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
kemampuan akomodasi akan menurun menjadi 8D pada usia 40 tahun dan 1-2D
pada usia 60 tahun.2
Kapsul lensa adalah suatu membran semipermeabel yang dapat dilewati air
dan elektrolit, dibagian depan terdapat selapis epitel subskapular. Nukleus lensa
lebih keras daripada korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat
lamelar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama kelamaan menjadi kurang
elastis. Nukleus dan korteks terbentuk dari lamellae konsentris yang panjang.
Garis-garis persambungan (suture line) yang terbentuk dari persambungan tepi-
tepi serat lamelar tampak seperti huruf Y dengan slitlamp. Huruf Y ini tampak
tegak di anterior dan terbalik di posterior.1
7
Gambar 2.3 Akomodasi dan Relaksasi Lensa (medicalstuff. 2013)
Kapsul lensa yang elastis kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih
sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya. Kerjasama fisiologik tersebut antara
korpus siliaris, zonula, dan lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina
dikenal sebagai akomodasi. Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan
refraksi lensa perlahan – lahan berkurang.3
Transparansi lensa dipertahankan oleh keseimbangan air dan kation
(sodium dan kalium). Kedua kation ini berasal dari humor aqueous dan vitreous.
Kadar kalium di bagian anterior lensa lebih tinggi dibandingkan posterior, dan
kadar natrium di bagian posterior lensa lebih besar. Ion K bergerak ke bagian
posterior dan keluar ke aqueous humor, dari luar on Na masuk secara difusi dan
bergerak ke bagian anterior untuk menggantikan ion K dan keluar melalui pompa
aktif Na-K ATPase.3
2.2 Katarak
Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan turunnya tajam
penglihatan.4 Katarak menurut patofisiologinya dapat dibagi menjadi :
- Katarak kongenital
- Katarak senilis
- Katarak traumatika
Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang terjadi sejak lahir,
disebabkan oleh kelainan herediter dan seringkali disertai oleh kelainan kongenital
lainnya.5 Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut
karena adanya perubahan kimia pada protein lensa.6 Sedangkan katarak traumatic
8
adalah katarak yang timbul akibat trauma tumpul maupun trauma tusuk pada
mata.7 Selain itu, faktor resiko timbulnya katarak adalah paparan sinar UV,
penyakit sistemik, pola makan dan usia.6
9
- Gambaran Jeruji Pedati
- Daerah sentral lensa masih jernih7
2. Katarak imatur
Kekeruhan terutama di bagian posterior nukleus dan belum mengenai
seluruh lapisan lensa. Terjadi pencembungan lensa karena lensa menyerap cairan,
akan mendorong iris ke depan yng menyebabkan bilik mata depan menjadi
dangkal dan bisa menimbulkan glaukoma sekunder. Lensa menjadi cembung akan
meningkatkan daya bias, sehingga kelainan refraksi menjadi lebih miopi. Adapun
tanda dan gejala dari katarak imatur adalah sebagai berikut :3
Tajam penglihatan 5/6 s/d 1/60
Fundus reflek (+)
Kekeruhan belum merata dan belum tebal
Iris Shadow Test (+)6
10
Gambar 2.5 katarak imatur
11
Gambar 2.7 katarak matur
4. Katarak hipermatur
Katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras,
lembek, dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa,
sehingga lensa menjadi kecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan
terlihat bilik mata dalam dan terlihat lipatan kapsul lensa, kadang terdapat
pengkerutan sehingga zonula zinii menjadi kendur. Bila proses katarak berlanjut
disertai dengan penebalan kapsul, maka korteks yang berdegenerasi dan cairan
tidak dapat keluar, sehingga korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai kantong
susu disertai nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat.
Keadaan tersebut dinamakan katarak morgagni.2
12
terkait usia multifaktor dan belum sepenuhnya dimengerti. Berdasarkan usia lensa,
terjadi peningkatan berat dan ketebalan serta menurunnya kemampuan akomodasi.
Sebagai lapisan baru serat kortikal berbentuk konsentris, akibatnya nukleus dari
lensa mengalami penekanan dan pergeseran (nukleus sklerosis). Kristalisasi
(protein lensa) adalah perubahan yang terjadi akibat modifikasi kimia dan
agregasi protein menjadi high-weight-protein. Hasil dari agregrasi protein secara
tiba-tiba mengalami fluktuasi refraktif indeks pada lensa, cahaya yang menyebar,
penurunan pandangan. Modifikasi kimia dari protein nukleus lensa juga
menghasilkan progresif pigmentasi, perubahan lain pada katarak terkait usia pada
lensa termasuk menggambarkan konsentrasi glutatin dan potassium dan
meningkatnya konsentrasi sodium dan kalsium.8
Katarak 2. Penglihatan
Subkapsular berkabut
3. Silau pada cahaya
terang
4. Berkurangnya
kontras
Katarak Matur 1. Objek tidak dapat
dilihat sepenuhnya
2. Pasien dengan
katarak bilateral
13
Katarak biasanya hampir
Hipermatur buta dan
bergantung pada
orang lain pada
kehidupan sehari-
hari
14
2. Test iris shadow : positif pada katarak imatur dan negatif pada katarak
matur
3. Refleks fundus negatif pada katarak matur
15
sangat lama populer. ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien
berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular.
Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis,
endoftalmitis, dan perdarahan.8
2. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)
- Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)
Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran
isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa
lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan. Pembedahan ini dilakukan
pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama
keratoplasti, implantasi lensa intraokular posterior, perencanaan implantasi
sekunder lensa intraokular, kemungkinan akan dilakukan bedah glukoma, mata
dengan prediposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, mata sebelahnya telah
mengalami prolap badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasio retina, pasca
bedah ablasio, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan
katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan
ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder.
- Fakoemulsifikasi
Fakoemulsifikasi adalah membongkar dan memindahkan kristal lensa.
Pada teknik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea.
Getaran ultrasonik akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya
mesin fakoemulsifikasi akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai
bersih. Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan
tersebut. Karena insisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih
dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali
melakukan aktivitas sehari-hari. Teknik ini bermanfaat pada katarak kongenital,
traumatik, dan kebanyakan katarak senilis. Teknik ini kurang efektif pada katarak
senilis padat, dan keuntungan insisi limbus yang kecil agak kurang kalau akan
dimasukkan lensa intraokuler, meskipun sekarang lebih sering digunakan lensa
intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan melalui insisi kecil seperti itu. 7
16
Gambar Operasi katarak dengan cara fakoemulsifikasi dilakukan melalui sayatan kecil.
-
Manual Small Incision Cataract Surgery (M-SICS)
Teknik operasi Manual Small Incision Cataract Surgery (M-SICS) yang
merupakan teknik pembedahan kecil. Teknik ini dipandang lebih menguntungkan
karena lebih cepat sembuh dan murah. Apabila lensa mata penderita katarak telah
diangkat maka penderita memerlukan lensa penggant untuk memfokuskan
penglihatannya dengan cara sebagai berikut: 8
kacamata afakia yang tebal lensanya
lensa kontak
lensa intra okular, yaitu lensa permanen yang ditanamkan di dalam
mata pada saat pembedahan untuk mengganti lensa mata asli yang
telah diangkat.
17
Prolaps iris, umumnya disebabkan karena penjahitan luka insisi yang
tidak adekuat yang dapat menimbulkan komplikasi seperti penyembuhan
luka yang tidak sempurna, astigmatismus, uveitis anterior kronik dan
endoftalmitis.
Perdarahan, yang biasa terjadi bila iris robek saat melakukan insisi
c. Komplikasi lambat pasca operatif
Ablasio retina
Endoftalmitis kronik yang timbul karena organisme dengan virulensi
rendah yang terperangkap dalam kantong kapsuler
Post capsul capacity, yang terjadi karena kapsul posterior lemah
Malformasi lensa intraokuler, jarang terjadi.
2.4 Pseudophakia
2.4.1 Definisi
Pseudophakia adalah pemasangan Lensa intraokular(IOL) pada mata. IOL adalah
lensa kecil, ringan, plastik jernih yangditempatkandi dalam
matauntukmenggantikankekuatan fokuslensa alamimata11,12.
2.4.2 Klasifikasi
Lensa intraokulardapat dikategorikan berdasarkan10:
18
Gambar. Jenis utama dari lensa intra okular dan optik. A, lensa ruang anterior. B,
lensa prepupil(tidak lagi digunakan). C, lensa ruang posterior dalam kantong
kapsuler. D, lensa ruang posterio rdalam sulkus siliaris. E, optik bikonveks.
F.Optik planokoneks. G, optik meniskus10.
19
derajat akomodasi
tepiujung(ridge, persegi, atau tajam)
kekuatan (plus, minus, atauplano)
jenis koreksi
2.4.3 Tipe IOL
Selama dua dekade terakhir sejumlah besar berbagai jenis dan gaya lensa
telah dikembangkan. Bahan yang umum digunakan untuk produksinya adalah
polimetil metakrilat(PMMA). Kelas-kelas utama IOL berdasarkan metode
fiksasi dalam mata adalah sebagai berikut11,12:
1. IOL ruang anterior. Lensa initer letak seluruhnya di depan iris dan didukung
oleh sudut dari ruang anterior. ACIOL dapat di insersikan setelah ICCE atau
ECCE. Lensa ini tidak begitu populer karena insidensi yang relatif lebih tinggi
dari kerato patibulosa. Ketika di indikasikan, tipe ACIOL Kelman multiflex
lebih sering digunakan12.
2. Lensa yang didukung iris. Lensa initerfiksasi padairis dengan bantuan jahitan,
loop atau pengait. Lensa ini juga tidak begitu populer karena tingginya
insidensi komplikasi pasca operasi. Contoh lensa yang didukung iris adalah
lensa kait iris Singhdan Worst.
20
Gambar. Lensa kait iris Singh & Worst9
21
2.4.4 Desain IOL
Pada tahun 1970-an, ahli bedah yang menanamkan IOL terutama dibagi
menjadi mereka yang menggunakan ekstraksi katarak intrakapsular (ICCE) dan
mereka yang menggunakan fakoemulsifikasi (fako) insisi kecil. IOL optik terbuat
dari PMMA, dengan dukungan haptic dari logam, polipropilen, atau PMMA.
Rigiditas bahan-bahan ini memerlukan insisi kecil fako diperbesar untuk insersi
IOL. Namun, dengan pengenalan foldable optic (terbuat dari silikon) pada akhir
tahun 1980, pembesaran tidak lagi diperlukan dan kombinasi dari
fakoemulsifikasi dan implantasi IOL menjadi standar terapi10.
22
Meskipun peran sinar UV dalam kerusakan retina tidak jelas, filter UV
telah terbukti aman dan secara rutin dimasukkan ke dalam sebagian besar IOL.
Beberapa IOL menyaring cahaya tampak frekuensi tinggi (biru), dengan tujuan
mengurangi fototoksisitas ke makula10.
IOL plano tersedia untuk mata yang memerlukan kekuatan nol dalam
status afakia (pasien dengan miopia yang sangat tinggi). Penelitian telah
menunjukkan bahwa adanya IOL bermanfaat dalam mempertahankan integritas
struktural segmen anterior dan mengurangi kejadian jangka panjang terlukanya
retina dan ablasi retina10.
Dua desain lensa dasar yang digunakan saat ini dibedakan oleh bidang
dimana lensa ditempatkan (ruang posterior atau ruang anterior) dan jaringan
pendukung lensa (kapsul / sulkus siliaris atau sudut ruang)10.
Lensa Ridley dan model sebelumnya dari IOL lainnya dikaitkan dengan
komplikasi yang serius, yang mendorong dokter mata pada 1950-an untuk
mengalihkan perhatian mereka ke IOL ruang anterior, serta lensa prepupil. Pada
akhir tahun 1970-an, lensa intraokular ruang posterior (PCIOL) diperkenalkan
kembali dengan desain 2 loop planar dan terus berkembang, yang menghasilkan
sejumlah desain yang sukses. Perubahan 2 desain pertama adalah angulasi loop
haptics untuk mencegah
23
terperangkapnya pupil, yang tetap menjadi tampilan desain saat ini, dan
penambahan annular ridge posterior di perifer untuk mencegah PCO. Saat ini,
PCIOL merupakan IOL yang paling banyak digunakan dan umumnya digunakan
setelah ECCE, biasanya dengan fakoemulsifikasi.
24
Gambar. IOLruang posterior. A, desainJ-Ioop. B, Kratz-Sinskey
memodifikasilensaJ-Ioop. C.Simcoe memodifikasilensaC-Ioop. D. LensaKnolle.
E.lensaArnott10.
Lensa intraokular ruang anterior (ACIOL) (misalnya, lensa Strampelli dan Mark
VIII) terletak sepenuhnya dalam ruang anterior, tetapi bagian optik dari lensa
didukung oleh “kaki” yang solid atau loop yang terletak pada sisi yang
berlawanan dari sudut ruang. ACIOL dapat dimasukkan dengan atau tanpa
dukungan kapsular dan merupakan gaya yang terkenal untuk insersi lensa
sekunder pada mata afakia ICCE10.
25
Gambar. IOLruang anterior. A, angle-supported lensolehStrampell. B, lensa
MarkVIII olehChoyce10.
Gambar. ACIOL satu ukuran cocok untuk semua. A. Lensa Azar 91Z. B,
Lensa Copeland10
26
Gambar. Lensa ruang anterioryang didesainolehKelman. A, Tripod original, juga
dikenalsebagaipregnant 7. B,MultiflexII10.
27
Tren terbaru adalah implan IOL untuk setiap kasus katarak yang dioperasi,
kecuali kontraindikasi. Namun, operasi untuk katarak unilateral harus selalu
diikuti oleh implantasi IOL13.
Dengan adanya luka kecil dikapsul anterior atau posterior, masih mungkin
untuk menanamkan lensa dalam kantung kapsular. Jika ada luka PC signifikan
tapi kapsul anterior utuh,pertimbangkan fiksasi sulkus dengan penangkapan IOL
optik di bawah kapsul orheksis anterior. Jika ada kerusakan kapsul anterior dan
posterior atau ketidak stabilan zonular, pertimbangkan ACIOL atau PCIOL yang
difiksasi dengan jahitan11.
Untuk ekstraksi katarak ekstra kapsular, insisi yang lebih besar cukup
untuk implantasi lensa PMMA rigid kedalam kantung ataus ulkus11.
Implantasi IOL ruang anterior dapat dilakukan setelah ICCE dan ECCE. Setelah
menyelesaikan ekstraksi lensa, pupil mengkerut dengan injeksi miotik (asetilkolin
1% atau pilocarpine tanpa pengawet) ke dalam ruang anterior. Ruang anterior
diisi dengan metilselulosa 2% atau sodium hialuronat 1 persen (Healon). IOL,
dipegang dengan forsep,dengan lembut diluncurkan keruang anterior. Haptic
inferior didorong kesudut inferior pada posisi jam 6 dan haptic superior didorong
ke dalam sudut atas.
28
Gambar. Insersi IOL Kelman Multifleks ke ruang anterior15
29
Sementara sebagian besar pasien pseudophakia bebas dari efek ini dalam berbagai
situasi dan mentolerir masalah dalam beberapa situasi ketika mereka muncul,
sebagian kecil dari pasien menderita masalah yang sebanding atau lebih buruk
daripada keadaan sebelum operasi mereka. Memahami penyebab fenomenaoptik
memungkinkan bagi produsen untuk meningkatkan desain IOL merekadan
meminimalka npotensi masalah pada resipien di masa yang akan datang11.
30
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Identitas Pasien
Berdasarkan identitas, didapatkan pasien seorang laki-laki berumur
76 tahun, hal ini sesuai dengan patofisiologi yaitu bahwa penyebab
terbanyak katarak disebakan degenerasi dan bertambah seiring dengan
bertambahnya umur.
3.2 Anamnesis
Dari hasil anamnesis didapatkan pasien datang ke poli mata RS.
Bhayangkara Kediri, pasien mengeluhkan kiri kabur sejak kurang lebih 3
bulan, terasa mengganggu kabur dirasakan saat melihat jauh dan dekat,
terasa lebih berat pada siang hari, malam hari keluhan berkurang, saat
melihat seperti tertutup kabut. Kabur perlahan dan terus menerus. Pasien
mengeluh sering silau. Sehari-hari pasien memakai kacamata baca untuk
membaca. Penglihatan dobel (-), pusing (-), ngeres (-), belekan (-).
Riwayat penyakit memiliki hipertensi terkontrol dengan minum
obat amlodipin 5mgdan pasien menggunakan kaca mata baca untuk
membaca.
Pasien dengan keluhan mata putih dengan penurunan visus yang
bertahap maka dapat di diagnosis sementara dengan Katarak, glukoma
kronis, retinopati diabetikum dan hipertensi, ataupun kelainan refraksi.
3.3 Pemeriksaan
Berdasarkan hasil anamnesis dan faktor resiko usia lanjut. Hal ini
sesuai dengan hasil pemeriksaan tajam penglihatan pasien yang menurun
yakni visus OD 4/60, visus OS 1/60. Pada pemeriksaan segmen anterior
juga didapatkan ODs lensa keruh, iris shadow (-). Pada pemeriksaan
segmen posterior OS Fundus Reflek (-) dan tidak ada gambaran
mikroaneurisma pada mata kiri.
31
Pada teori visus 1/60, kekeruhan telah rata, Iris Shadow Test (-),
fundus reflek (-) sehingga dapat mengarah pada pada katarak matur.
Sedangkan untuk diagnosis lain seperti glukoma kronis, retinopati dan
kelainan refraksi kurang mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
32
1. Vaughan DG, Asbury T, Eva PR. Oftalmologi Umum. Edisi 17. ECG. Jakarta
: 2014. Hal 11-12.
2. Budiono, S. Lensa dan Katarak dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata FK
Unair. Surabaya. 2013. Hal 79-103
3. Diah, M. 2011. Katarak Juvenil. Inspirasi No. XIV edisi oktober 2011 pp 37 –
50.
4. Bashour, Mounir. Congenital Cataract in Medscape. 2016. Online accessed 6
November 2017.
5. Ocampo, Vicente. Senile Cataract in Medscape. 2016. Online accessed 6
November 2017.
6. Graham, Robert. Traumatic Cataract in Medscape. 2016. Online accessed 6
August 2017.
7. Budiono. SMF Ilmu Penyakit Mata. RSUD dr. Soetomo. Katarak senilis
dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi. Edisi III. Surabaya. 2006. Halaman.
47-50.
8. Said, Alfin. 2010. Patologi dan Penatalaksanaan pada Katarak Senilis. Vol. 01
pp 1 – 15 .
9. Goggin. Michael. 2012. Astigmatism- Optics, Physiology and Management.
Intech pp 59 – 74.
10. Saleh. Pedoman Diagnostik dan Terapi. Bag/SMF Ilmu Penyakit Mata Edisi
III Tahun 2006. Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo. Presbiopia. Hal: 181-
182.Anonym. Cataract & Intraocular Lens Implant. Available from:
http://www.mhprofessional.com/handbookofoptics/pdf/Handbook_of_Opti
cs_vol3_ch21.pdf
11. Tsai JC, et al. 2011. Oxford American Handbook of Ophthalmology . Oxford
University Press :China pp.247-248
33
13. Anonym. 2011. Clinical Optics. Basic Clinical Science Course. American
Academy of Ophthalmology:Singapore.p.203-211
34