Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

SATUAN OPERASI DAN PROSES


“SENTRIFUGASI”
Dosen Pengampu: Arie Febrianto Mulyadi, STP., MP.

Kelompok:

Zahra Khoirunnisa (125100300111008) blogub.ac.id/zahrr/


Zidni Alvian (125100301111050) blogub.ac.id/zidnialvian/
Faisal Hernawan (125100301111064) blogub.ac.id/isalhernawan/
R Kusbodro (125100307111043) blogub.ac.id/kusbodro/
Herna Puspitasari (125100307111064) blogub.ac.id/herna22/

KELAS F
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
RESUME JUURNAL

Judul : Pembuatan Virgin Coconut Oil Dengan Metode Sentrifugasi

Kelapa memiliki peran yang sangat strategis bagi masyarakat Indonesia,


dan termasuk sembilan bahan pokok masyarakat. Produksi kelapa Indonesia per
tahun menempati urutan kedua di dunia yakni sebesar 12.915 milyar butir (24,4
%) produksi dunia. Produk utama yang dikembangkan dari industri kelapa secara
terintegrasi adalah minyak kelapa murni (virgin coconut oil). Minyak kelapa
murni merupakan minyak kelapa yang diperoleh lewat pemanasan minimal dan
tanpa proses pemurnian kimiawi. Minyak ini mengandung asam laurat yang
sangat tinggi (45 – 55%). Minyak kelapa murni tidak berwarna dan mempunyai
aroma yang harum dan khas. Minyak kelapa murni merupakan bahan baku
industri pangan, kosmetika, dan farmasi.
Proses pembuatan minyak kelapa murni dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, salah satunya dengan menggunakan metoda sentrifugal. Dengan
metoda sentrifugal, minyak yang dihasilkan bebas kontaminasi dan tidak mudah
tengik. Dengan sentrifugal terbukti efektif dan efesien. Rendemen yang dihasilkan
lebih tinggi dibandingkan dengan cara mekanik dan fermentasi. Prosedur
percobaan dalam penelitian ini pertama kali yang harus dilakukan adalah dengan
cara mencukil daging buah kelapa segar terlebih dahulu. Selanjutnya cuci daging
buah kelapa sampai bersih. Kemudian parut daging kelapa dengan mesin pemarut
kelapa. Lalu peras hasil parutan dengan menggunakan kain. Santan yang
dihasilkan dinginkan pada suhu 1°C - 15°C kemudian masukkan santan dalam
wadah. Selanjutnya wadah yang berisi santan dimasukkan ke dalam alat
sentrifugal. Setelah itu pisahkan minyak. Kemudian vakum minyak untuk
mengurangi kadar airnya. Lalu saring minyak dengan kertas saring. Masukkan
minyak yang telah disaring ke dalam oven. Minyak Kelapa murni yang didapat
dimasukan dalam botol kaca.

Diagram Alir:
Pada penelitian ini dilakukan pencatatan volume minyak yang terbentuk
serta pengujian terhadap sifat – sifat fisik dan kimia minyak kelapa murni yang
dihasilkan. Pengujian ini mengacu pada standar internasional (Codex Stan 19-
1981(rev.2-1999). Pengujian Densitas, Viskositas, dan Kadar asam lemak jenuh
yang terkandung.
Penambahan kecepatan sentrifuge tidak mempengaruhi kadar air dalam
minyak kelapa. Kadar air dalam minyak kelapa tergantung pada jenis kelapa yang
digunakan. Untuk mengurangi kadar air yang ada dalam minyak, minyak yang
terbentuk divakum selama 1 jam. Analisa kadar air menggunakan oven.
Penambahan kecepatan sentrifuge tidak mempengaruhi indeks bias minyak.
Karena indeks bias minyak tergantung pada penyaringan dan pemvakuman
minyak. Penyaringan dan pemvakuman minyak bertujuan agar zat pengotor yang
masih ada didalam minyak dapat dihilangkan. Analisa indeks bias menggunakan
refraktormeter.
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut, Volume VCO yang dihasilkan tergantung pada kecepatan putaran
sentrifuge, temperatur santan dan lama putaran. Semakin cepat putaran sentrifuge,
semakin dingin santan,dan semakin lama perputaran sentrifuge maka VCO yang
dihasilkan semakin banyak. Penambahan kecepatan sentrifuge tidak
mempengaruhi densitas VCO. Karena tidak ada penambahan zat kimia yang dapat
mempengaruhu densitas. Semakin cepat putaran sentrifuge maka viskositas VCO
semakin menurun. Karena viskositas berbanding terbalik dengan laju
pengendapan. Semakin cepat putaran sentrifuge semakin banyak protein yang
terendap maka viskositas VCO akan turun. Pada Kecepatan putaran sentrifuge
3500 rpm didapat kandungan asam laurat tertinggi yaitu 48,56 % yang telah
memenuhi standar baku mutu.
APLIKASI SENTRIFUGASI

Secara umum sentrifugasi adalah proses pemisahan dengan menggunakan


gaya sentrifugal. Sentrifugasi digunakan untuk memisahkan suspensi yang
jumlahnya sedikit. Pemisahan dapat dilakukan terhadap fasa padat cair tersuspensi
maupun campuran berfasa cair-cair. Pada pemisahan dua fasa cair dapat dilakukan
apabila kedua cairan mempunyai perbedaan rapat massa. Semakin besar
perbedaan rapat massa dari kedua cairan semakin mudah dipisahkan dengan cara
sentrifugasi. Semakin mudah dipisahkan, semakin kecil energi yang diperlukan
untuk proses pemisahannya. Dua cairan yang dipisahkan dengan metode
sentrifugasi biasanya berbentuk dua fasa cair yang teremulsi. Prinsip sentrifugasi
adalah pemusingan yang cepat menghasilkan gaya sentrifugal lebih besar dari
gaya grafitasi, akibatnya partikel-partikel tersuspensi akan mengendap di dasar
tabung, selanjutnya filtrat di dekantasi (dituang atau di pipet secara hati-hati),
yang dimana biasa diaplikasikan pada alat alat sentrifugasi pada umumnya.

Mesin-Mesin yang Digunakan dalam Proses Sentrifugasi

Mesin sentrifugal merupakan mesin yang berputar dengan kecepatan tinggi


untuk memisahkan cairan dengan cairan lain, misal krim dari susu. Mesin
sentrifugal berputar berkat beberapa jenis motor penggerak. Jenis-jenis
sentrifugal yang digunakan untuk sedimentasi meliputi:

 Hydrocyclone
 Tubular Bowl
 Chamber Bowl
 Imperforate Basket
 Disk Stack Separator
 Disk-bowl centrifuge
 Decanter

 Centrifuge Batch

Hydrocyclone
Hydrocyclone merupakan perangkat sederhana menggunakan gaya
sentrifugal untuk mencapai pemisahan. Pemisahan sentrifugal yang dihasilkan
oleh gerakan mengaduk, yang disebabkan oleh pengenalan tangensial dari bahan.
Prinsipnya operasi didasarkan pada konsep kecepatan ketetapan henti dari sebuah
partikel padat dalam bidang sentrifugal.

Prinsip dan cara pada hydrocyclone ialah kurang lebih sebagai berikut :

Bahan masuk secara tangensial ke bagian silinder hydrocyclone dan


mengikuti jalan beredar dengan aliran udara ke dalam jaring cairan dari luar ke
finder vortex pada sumbu. Bidang sentrifugal yang dihasilkan oleh kecepatan
sirkulasi yang tinggi menciptakan inti udara pada sumbu yang biasanya meluas
pada pembukaan keran di bagian bawah bagian kerucut melalui finder vortex
untuk melimpah di atas. Hal ini terjadi, Agar gaya sentrifugal harus beberapa kali
lebih besar daripada yang gravitasi. Partikel yang mengalami sentrifugal akan
cenderung bergerak keluar relatif terhadap cairan pembawa karena kepadatan
yang relatif lebih besar. Yang lebih besar, partikel lebih berat akan bermigrasi
cepat pada dinding luar bagian silinder dan kemudian akan dipaksa untuk
bergerak ke bawah ke dalam dinding kerucut. Partikel kecil, di sisi lain, akan
diseret ke dalam oleh cairan ketika bergerak menuju finder vortex. Pemisahan
padat terjadi pada bagian dari suspensi sepanjang laras hydrocyclone, untuk
membentuk bubur mengental di dinding luar, yang daripada meninggalkan
hydrocyclone sebagai aliran terus-menerus dari nosel nya.
Tubular Bowl Centrifuge

Tubular centrifuge digunakan utamanya untuk pemisahan secara kontinyu


cairan dari cairan atau partikel yang sangat halus dari cairan, meskipun dalam
beberapa kasus itu digunakan sebagai sentrifugal jenis batch. Tubular centrifuge
adalah pengganti yang sangat baik bagi banyak filter dan membran aplikasi
tradisional karena efisiensi yang tinggi (hampir tidak kehilangan produk) dan
footprint kecil. Selain itu, tidak seperti filter tradisional, mereka tidak pernah
memerlukan pra-coating atau back-pembilasan dan tidak pernah menyumbat..

Prinsip dan acara kerja Tubular Bowl Centrifuge sebagai berikut :

Pada tubular-bowl centrifuge, secara umum, digunakan ketika medan


sentrifugal yang lebih tinggi yang dimana diperlukan untuk pemisahan. Tubular
centrifuge dirancang untuk memisahkan persentase rendah (<2%) padatan
tersuspensi yang antara 1 dan 0,001 dalam ukuran mikron, dan untuk memisahkan
campuran dari kepadatan berbeda. Tubular centrifuge beroperasi pada kecepatan
tinggi, menghasilkan hingga 20.000 gravitasi dari gaya sentrifugal, menyebabkan
padat untuk mengumpulkan di dalam lubang halus dari tabung stainless steel di
mana mereka mudah ditemukan.
Chamber Bowl Centrifuge

Chamber mangkuk centrifuge adalah salah satu mangkuk tubular yang


diatur co-aksial. Memiliki mangkuk utama mengandung sisipan silinder yang
membagi volume mangkuk menjadi serangkaian ruang annular, yang beroperasi
secara seri.

Berikut prinsip dan cara kerja dari Chamber Bowl Centrifuge :

Pada chamber bowl centrifuge, bahan memasuki pusat mangkuk dan


suspensi melewati setiap ruang pada gilirannya, untuk meningkatkan jarak dari
sumbu. Padatan diletakkan pada dinding luar setiap ruang dan cairan diklarifikasi
muncul sebagai melimpah dari ruang diameter terbesar. Perangkat ini juga
menyediakan klasifikasi padatan tersuspensi: deposit partikel kasar di ruang
dalam dan deposit partikel semakin baik pada ruang selanjutnya penghilangan
padatan mengendap diperlukan penghentian rotasi untuk membersihkan manual.

Imperforate Basket Centrifuge

Imperforata merupakan keranjang centrifuge yang digunakan ketika jika


konten padat dari suspensi lebih tinggi. Terdiri dari keranjang berbentuk drum
sederhana atau mangkuk, biasanya berputar di sekitar sumbu vertikal.
Disk Stack Separator

Desain paling sederhana adalah mangkuk tertutup, yang berisi disk stack,
dengan padatan mengumpul di bagian luar mangkuk, dari mana mereka harus
dihilangkan secara manual setelah menghentikan rotasi. Padatan dikeluarkan dari
mangkuk dengan sejumlah metode , termasuk penggunaan dasar nozel, yang
terbuka terus menerus. Dalam desain yang lebih rumit nozel valved terbuka secara
otomatis ketika kedalaman solid dalam mangkuk mencapai nilai tertentu, dan
kemudian tutup lagi ketika sebagian besar padatan telah habis.

Disk-Bowl Centrifuge
Disk-mangkuk sentrifugal yang umum digunakan dalam bioseparation,
karena menawarkan pemisahan kontinyu. Yang ditumpuk disk kerucut
memungkinkan area sedimentasi besar dalam volume yang relatif kompak. Pakan
memasuki kompartemen yang sebenarnya di bagian bawah mangkuk dan
perjalanan ke atas melalui kecepatan vertikal lubang pakan, mengisi ruang antara
cakram. Disc mangkuk sentrifugal adalah dangkal lebar silinder bawah didorong
mangkuk berputar dengan kecepatan sedang dari 6000 rpm dalam casing stasioner
dari 30 cm sampai 100 cm diameter.

1. Cylindroconical bowl
2. Helical extraction screw (scroll)
3. Feed
4. Distributor
5. Ring space
6. Settled product
7. Liquid level
8. Drying zone
9. Clarified liquid
10. Adjustable tresholds

Decanter

Decanter centrifuge adalah satu-satunya centrifuge sedimentasi yang


dirancang dari awal untuk menangani konsentrasi padatan yang signifikan dalam
suspensi pakan. Pada saat yang sama dapat mencapai derajat klarifikasi cukup
baik dari konsentrat cair. Meskipun sedikit rumit, mesin mencakup prinsip
sederhana. Perbedaan kecepatan antara sekrup dan gulir memberikan gerakan
menyampaikan untuk mengumpulkan dan menghapus padatan, yang menumpuk
di dinding mangkuk.

Centrifuge Batch

Centrifuge Batch digunakan untuk memisahkan padatan dari cairan dalam suatu
aliran. Pengguna dapat menghubungkan satu atau dua aliran pencuci Batch
Centrifuge. Arus ini akan menggantikan jumlah pakan cairan dari cake (lapisan).
Model dirancang sehingga dapat menghasilkan operasi batch sebagai berikut :
bubur pakan , merupakan makanan sampai tingkat padatan tertentu dan beban
mencapai titik yang telah ditetapkan, dan aliran kemudian berhenti. Bagian yang
sangat penting pada mesin ini adalah poros. Poros merupakan komponen mesin
yang berfungsi menghasilkan putaran bolak balik,sehingga beban yang diterima
pada sebagaian poros akan berbeda. Pada bagian-bagian kritisnya tidak hanya
menerima beban tunggal melainkan beban kombinasi dengan sifat-sifat
pembebanan dinamis yang berfluktuasi. Batch centrifugal banyak digunakan oleh
industri-industri gula di Indonesia pada umumnya, termasuk di Pabrik Gula (PG).
Prinsip kerja alat ini memisahkankristal sukrosa dengan tetes,sehingga kristal
sukrosa dalam bentuk kering dapat siap dikemas dalam karung.
APLIKASI SENTRIFUGASI DALAM INDUSTRI

PT ISM BOGASARI

Dalam dunia industri, penerapan prinsip sentrifugasi sangat banyak


diaplikasikan. Salah satu contohnya adalah mesin pengayak vibro finisher yang
digunakan oleh PT ISM Bogasari. Mesin ini digunakan dalam proses pengayakan
tepung setelah proses pemfilteran yang merupakan produk sticky. Penggunaan
mesin ini pada tahapan pemfilteran sangat berguna untuk memisahkan produk
dengan sifat-sifat tertentu. Misalnya seperti tepung yang bersifat sticky. Dengan
menerapkan prinsip sentrifugal pada proses pengayakan, mesin ini mampu
menyaring bahan-bahan liat tersebut yang tidak bisa dilakukan oleh mesin
pengayak sebelumnya seperti bran finisher dan filter. Dengan demikian produk
yang dihasilkan dapat digolongkan menjadi kelompok-kelompok jenis tepung
berdasarkan ukurannya. Rahasia dari kemampuan alat ini adalah terletak pada
penerapan prinsip sentrifugalnya. Ketika bahan masuk dari mesin filter melalui
airlock tepung yang berupa debu berukuran kecil diputar dari dalam dengan
kecepatan tinggi, kemudian tepung yang berukuran lebih kecil akan melewati
saringan dalam vibro finisher dan keluar melewati lubang hasil ayakan.
Sedangkan bahan yang tidak tersaring akan tersisih ke pinggir dan keluar melalui
lubang keluaran.

Bahan yang bersifat lengket dalam pemrosesan tidak dapat diayak dengan
saringan biasa. Perlu adanya perlakuan khusus untuk bisa memisahkan bahan
yang bersifat lengket tersebut. Caranya yakni dengan menghempaskan bahan
tersebut sehingga bahan akan terhambur menjadi bagian-bagian yang gembur dan
tertekan sehingga bahan yang berukuran lebih kecil akan tersaring melewati
saringan tanpa harus menempel pada ayakan karena adanya tekanan sentrifugal
tersebut. Selain digunakan untuk proses penyaringan, mesin vibro finisher ini juga
dapat digunakan untuk pengecilan ukuran. Pengecilan ukuran ini berasal dari
prinsip kerja mesin yang tidak hanya menyaring, namun juga memukul atau
beating. Pemukulan/beating dalam hal ini menekan bahan yang bukan hanya
karena efek dari gaya sentrifugal tetapi juga adanya komponen beater di dalamnya
sehingga bahan yang belum memenuhi ukuran saringan menjadi lebih kecil dan
dapat melewati saringan. Demikianlah mesin vibro finisher sebagai aplikasi dari
prinsip sentrifugal yang digunakan di PT ISM Bogasari.

PT INDOLAKTO

Contoh lain dari penerapan gaya sentrifugal adalah pada mesin pompa
sentrifugal yang digunakan oleh PT Indolakto. Mesin ini digunakan untuk
mengalirkan bahan dalam proses pencucian. Pompa sentrifugal tergolong ke
dalam pompa rotodinamik. Pompa ini cocok untuk fluida dengan kekentalan
rendah dan tanpa partikel. Prinsip pemompaan menggunakan tenaga putaran
impeler untuk melempar cairan yang ditransformasi menjadi energi kinetik fluida
(berakhir dalam bentuk kecepatan dan/atau tekanan). Pompa ini paling banyak
digunakan di industri pangan karena paling ekonomis secara investasi dan
perawatan. Pompa sentrifugal yang digunakan memiliki kapasitas 20 m3 per jam.
Pipa tempat mengalirkan larutan pencuci memiliki diameter 2.5 inchi. Dengan
demikian diperoleh kecepatan aliran larutan pencuci sebesar 1.97 m/s. Kecepatan
aliran ini cukup untuk memperoleh efek pembersihan yang memadai.

PT PETROKIMIA GRESIK

Contoh lainnya dari penerapan sentrifugal adalah mesin Pusher


Centrifuge. Mesin ini digunakan oleh PT Petrokimia Gresik pada proses
pemisahan Motherlekker dan kristal ZA. Mesin ini memiliki kompenen mesin
utama yang terdiri dari slot screen yang berbentuk saringan melingkar dan
mempunyai barisan shaft dengan jarak kerenggangan antara shaft yang satu
dengan shaft yang lain standarnya adalah 0,02 mm. Slot screen terbuat dari bahan
SS317L produksi krauss maffei made in german dan di perusahaan pada bagian
produksi pupuk ZA slot screen mampu bertahan antara 6 sampai 8 bulan.

PT DHARMAPALA SUKSES

Terdapat juga aplikasi lain yaitu mesin centrifuge batch. Mesin ini
digunakan oleh PT Dharmapala Usaha Sukses pada proses pemisahan bahan. Pada
saat proses sentrifugasi tersebut terjadi pemisahan gula kristal dan molasses
menggunakan gaya sentrifugal yang dihasilkan dari putaran agigator. Gaya
sentrifugal tersebut membuat kristal gula terlempar menjauhi titik pusat dan
tertahan pada saringan sedangkan molasses yang berbentuk cair menembus
saringan. Dengan demikian molasses akan terpisah dari kristal gula. Pada akhir
proses sentrifugasi dilakukan pencucian menggunakan hot water. Hot water
berfungsi mnghilangkan lapisan molasses yang masih tersisa pada kristal gula.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat pencucian adalah waktu yang tepat sehingga
molasses yang masih tersisa dapat dipisahkan. Keterlambatan pencucian dapat
menyebabkan molasses mengering sehingga sulit dipisahkan. Gula yang
dihasilkan dari proses sentrifugasi disebut gula centri. Gula centri kemudian
dibawa oleh screw conveyor menuju rotary dryer dan selanjutnya masuk proses
pengeringan

PABRIK GULA MODJOPANGGONG

Pada Pabrik Gula Modjopanggong Sentrifugasi di gunakan untuk


pemisahan antara kristal-kristal gula dan larutan sisa (Stroop) di lakukan
Pemisahan dengan alat pemisah atau saringan berbentuk basket yang diputar pada
porosnya dengan menggunakan gaya sentrifugal . Pada saat diputar maka larutan
sisa atau stroob akan terpisah dari kristalnya.

PENGENDALIAN MUTU PRODUK AKHIR GULA DI PG. DJOMBANG


BARU-JOMBANG

Pada proses pemisahan kristal dari larutan proses kristalisasi. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal seperti batu yang di ikat dengan
tali. Di pabrik ini terdapat 2 metode pemutaran yaitu :
a. Stasiun putaran High Grade (HGF)
b. Stasiun Puteran Low Grade (LGF)
DAFTAR PUSTAKA

Fachry, A Rasydi. Oktarian, Andre. Wijanarko, Wahyu . 2006. Pembuatan Virgin


Coconut Oil Dengan Metode Sentrifugasi (Seminar Nasional Teknik
Kimia Indonesia). Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Unsri. Srilanka
Putri, R.I., Fauziyah, M., & Setiawan, A. 2009. Penerapam Kontroler Fuzzy
Untuk Pengendalian Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa Pada Mesin
Sentrifugal (Vol. III, No. 1-2). Politeknik Negeri Malang. Malang

Setiawan, I.2009. Pengendalian Mutu Produk Akhir Gula Di PG .Djombang


Baru Jombang .PKL Universitas Brawijaya Malang

Waharawichanant, S. 2010. Centrifugal Separation Process. Chicago: The


Scientific Press.

Anda mungkin juga menyukai