DATA PRODUKSI
Luas Tanaman Kentang di Desa Pulosari menempati urutan pertama jika dibandingkan
dengan komoditas hortikultura lainnya, tetapi produktivitas tanaman kentang masih rendah,
dibawah produktivitas tomat, kubis dan sawi. Menurut data yang didapatkan dari profil Desa
Pulosari tahun 2011, produktivitas untuk tanaman kentang Kultivar Granola berkisar 19-20
ton/ha, sedangkan menurut Samadi (2007) menyatakan bahwa kentang Kultivar Granola
berpotensi produksi yang tinggi yaitu mencapai 30-35 ton/ha. Salah satu penyebab rendahnya
tingkat produktivitas kentang adalah masalah penyediaan bibit kentang, baik dalam kualitas
maupun kuantitas (Wattimena, 2000). Untuk masalah kuantitas penyediaan bibit kentang di
Desa Pulosari sendiri tidak menjadi masalah yang berarti, karena petani dapat menyediakan
bibit dengan cara menyisihkan produksi dari hasil panen sebelumnya, dan banyaknya
penangkar benih yang berada di sekitar Desa Pulosari maupun yang berada di wilayah
Kecamatan Pangalengan. Jadi, Desa pulosari memiliki potensi lahan yang baik untuk menanam
kentang, namun kuantitas dan kualitas penyediaan bibit kentang belum sejalan. Kualitas bibit
yang kurang baik di DesaPulosari menyebabkan produktivitas kentang masih rendah.
Kendala yang dihadapi petani kentang Desa Pulosari tidak hanya produktivitas kentang
yang rendah, namun juga masuknya kentang impor dari negara China dengan jumlah yang
cukup besar.