Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) dan
lapisan perkerasan lentur (flexible pavement) di atasnya, dimana kedua jenis perkerasan ini
bekerja sama dalam memilkul beban lalu lintas. Untuk ini maka perlua ada persyaratan ketebalan
perkerasan aspal agar mempunyai kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak refleksi dari
perkerasan beton di bawahnya.
Hal ini akan dibahas lebih lanjut di bagian lain.
Konstruksi ini umumnya mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik bagi pengendara
dibandingkan dengan konstruksi perkerasan beton semen sebagai lapis permukaan tanpa aspal
B. Klasifikasi jalan
1. Jalan skunder yaitu jalan yang menghubungkan kekota kabupaten
2. Jalan primer yatu jalan yang menghubungkan kekota besar
Berdasarkan fungsinya jalan dibagi atas empat macam yaitu:
1. jalan arteri : jalan akses yang dibatasi secara efesien yang jarak jauh dengan kecepatan
60-80km jam
2. jalan koektor : jalan akses yang dibatasi untuk jarak sedang dengan kecepatan 40-60km/jam
3. jalan local : jalan akses tidak dibatasi untuk jarak pendek dengan kecepatan 20-40km/jam.
4. Jalan tol : jalan akses yang dibatasi dengan jarak pendek dengan kecepatan 80-120km/jam
e. Angka ekivalen adalah angka dari suatu beban as kendaraan yang menyatakan jumlah dari lalu
llintas, yang akan menyebabkan drajat krusakan.
f. Lintas ekivalen pertama (LEP) jumlah lintasan ekivalen harian pada jalur rencana
g. Lintas ekivalen rencana (LER) yaitu jumlah lintas ekivalen harian rata rata dari as
tunggal seberat 8.2 ton pada jalur rencana yang diduga terjadi selama umur rencana.
h. Factor regional (FR) factor stempat yang berhubungan dengan iklim hujan kondisi ini
berpengaruh terhadap daya dukung tanah
i. Daya dukung tanah (DDT) suatu skala yang dipakai dalam nomogram penetapan tebal
perkerasan untuk menyatakan kekuatan tanah dasar.
j. Indeks tebal perkerasan (ITP) adalah indeks tebal perkerasan adalah suatu angka yang
berhubungan penentuan tebal perkerasaan.