Hepatitis B
Hepatitis B
Ruang Penyakit Dalam RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada Bulan Januari-Desember 2014
Korespondensi: Aleya, alamat Jl. Hayam Wuruk Perumahan Taman Kedamaian Asri Blok 3 No. 12, HP 081377775875, e-mail
aleyayostha@gmail.com
dengan reduksi. Bilirubin (bebas) yang essensial mixed cryoglubulinemia. Sindroma lain
bersirkulasi dalam plasma terikat albumin yang penting secara klinis termasuk koinfeksi
(karena terlarut dalam lemak). Ketika memasuki dengan virus lain, terutama Human
hati albumin melepaskan ikatan dengan bilirubin Immunodefficiency-1 (HIV-1) dan virus hepatitis
dan memasuki hepatosit. Sekitar 80% albumin lain.4
dikonjugasi oleh asam glukoronat melalui Menurut WHO (2013)5 hepatitis C
mekanisme yang melibatkan bilirubin-UDP biasanya diakibatkan karena kontak secara
glukuronosiltransferase menjadi bilirubin parenteral dengan cairan tubuh yang terinfeksi
terkonjugasi (larut air), 10% dikonjugasi dengan dan alat medis yang tidak steril. Secara umum
sulfat membentuk bilirubin sulfat, dan 10% penularan ini melalui transfusi darah yang
lainnya berikatan dengan zat lain.2 terkontaminasi, tenaga medis yang
Hepatitis virus merupakan penyakit menggunakan alat medis yang tidak steril.
peradangan hati yang dapat menular. Hepatitis Dibandingkan dengan HIV dan hepatitis B, virus
virus terdiri dari lima jenis yaitu hepatitis A, hepatitis C jauh lebih kecil kemungkinannya
hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis menular melalui kontak seksual atau penularan
E. Hepatitis telah menginfeksi banyak orang di dari ibu ke anak. Distribusi hepatitis C berbeda-
seluruh dunia dan menyebabkan penyakit akut beda tergantung pada waktu, tempat dan
dan kronis serta membunuh 1,4 juta orang per orang.6
tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Hanafiah et al (2012)3 menunjukkan bahwa Metode
negara yang memiliki prevalensi hepatitis C yang Penelitian ini dilakukan di ruangan
tertinggi adalah Mesir yaitu 18─22%, kemudian penyakit dalam RSUD Dr. H Abdul Moeloek pada
diikuti Italia dengan prevalensi sebesar 2,5─10%, bulan Februari 2015. Data dari penelitian ini
Pakistan (4,9%), dan China (3,2%). Indonesia diambil dari data sekunder (rekam medis) dari
termasuk dalam 5 besar prevalensi hepatitis C pasien hepatitis C. Data yang diperoleh akan
yaitu sebesar 2,1%. diolah dengan uji korelasi pearson dan uji
Infeksi hepatitis C dapat menyebabkan normalitas menggunakan Shapiro wilk.
suatu penyakit akut yang kemungkinannya sulit
dibedakan dengan hepatitis virus akut lain. Akan Pencarian Data Rekam Medik Penderita
tetapi gejala-gejala dilaporkan hanya terjadi Hepatitis C
pada 15% kasus, sehingga diagnosanya
tergantung pada positifnya hasil pemeriksaan
Pencatatan Nomor Registrasi Pasien
anti Hepatitis C Virus (HCV) atau HCV RNA. Masa
Hepatitis C
inkubasi HCV umumnya sekitar 2─26 minggu
disertai gejala malaise dan ikterik. Peningkatan
kadar enzim hati (SGOT/SGPT 5–15 kali) rentang
Mencatat kadar SGOT/SGPT dan bilirubin total dari
normal terjadi hampir pada semua pasien. Dari
pasien hepatitis C yang tertera pada rekam medik
semua individu dengan HCV akut, 75–80% akan
berkembang menjadi infeksi kronis. Komplikasi
yang berat dan kematian umumnya terjadi pada
15–20% pasien yang terinfeksi. Selain memiliki Menilai hubungan hasil nilai dari kedua data
manifestasi, hepatitis ada beberapa manifestasi
ekstrahepatik dari hepatitis C. Sebagian besar Dari data sekunder yang didapatkan
sindrom ini terkait dengan kondisi autoimun terdapat 31 pasien yang di mana ketika
atau limfoproliferatif dan terkait dengan adanya SGOT/SGPT meningkat maka kadar bilirubin juga
kemungkinan bahwa HCV dapat bereplikasi meningkat seperti yang disajikan pada Tabel 1.
dalam sel-sel limfoid. Infeksi hepatitis C adalah Kemudian data diolah dengan uji korelasi
penyebab utama Pearson dan menghasilkan nilai
Majority | Volume 4 | Nomor 9 | Desember 2015 |136
Aleya dan Khairun Nisa B | Korelasi Pemeriksaan Laboratorium SGOT/SGPT dengan Kadar Bilirubin pada Pasien Hepatitis C di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada Bulan Januari-Desember 2014
Tabel 1. Data pasien beserta hasil pemeriksaan enzim hati dan bilirubin.
bilirubin total
0,936 0,00 Ada korelasi
Kadar SGOT dengan kadar
SGPT