Anda di halaman 1dari 5

A COMPARATIVE STUDY OF LIPID PROFILE

PATTERN DURING FIRST EPISODE, REMISSION AND


RELAPSE OF IDIOPATHIC NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
KEY WORDS: Nephrotic syndrome, relapse, cholesterol, triglyceride.

Pendahuluan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pola profil lipid
selama episode pertama, remisi dan kambuh sindrom nefrotik idiopatik pada anak-anak dan
mengetahui hubungan antara tingkat parameter profil lipid selama remisi dan kambuh.
Alat dan metode: Tiga puluh delapan kasus kambuh dan 10 kasus tidak kambuh sindrom
nefrotik idiopatik dibandingkan dari hasil serum kolesterol, trigliserida, HDL, LDL dan
VLDL pada serangan awal, remisi, saat follow up dan kambuh.
Hasil dan analisis: Kadar kolesterol, trigliserida dan VLDL yang tinggi selama serangan
awal serta remisi pada kasus kambuh ditemukan paling signifikan secara statistik.
Kesimpulan: Pemantauan profil lipid yang diikuti saat remisi dapat memprediksi
kekambuhan di masa mendatang.

Pendahuluan
Sindrom nefrotik anak (NS) adalah penyakit kronis pada glomerulus, ditandai oleht
sedikitnya perubahan penyakit pada sebagian besar kasus. Hiperlipidemia telah diakui
merupakan hal yang penting sebagai karakteristik dari NS idiopatik pada anak-anak sejak
1917 dan biasanya diamati selama fase aktif penyakit dan menghilang dengan resolusi
proteinuria. Meskipun aspek patofisiologis dari hiperlipidemia belum benar-benar
teridentifikasi, hipoalbuminemia, peningkatan sintesis lipoprotein dan penurunan aktivitas
lipoprotein lipase dijelaskan oleh berbagai hal. Ketekunan dan keparahan perubahan lipid
dalam serum berkorelasi baik dengan durasi dan frekuensi relaps bahkan saat remisi. Ini
menyebabkan peningkatan risiko aterosklerosis di kemudian hari dan perkembangan
progresif cedera ginjal. Oleh karena itu pemantauan tingkat lipid selama remisi sindrom
nefrotik diperlukan untuk mengetahui pasien dengan risiko tinggi dan memprediksi
kemungkinan kambuh. Telah dicatat bahwa faktor-faktor tertentu seperti diet, malnutrisi,
sifat-sifat genetik diketahui mengubah frekuensi dan tingkat keparahan pola lipid. Para pasien
India memiliki latar belakang diet, konstitusional dan genetik yang berbeda. Oleh karena itu
kami melakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut: 1) Untuk mempelajari kadar
kolesterol serum, trigliserida, HDL, LDL dan VLDL pada serangan awal, remisi, masa tindak
lanjut, dan kambuh kembali NS idiopatik, 2) Untuk membangun hubungan di antara tingkat
parameter profil lipid selama remisi dan kambuh.

Material and methode


Sebuah studi prospektif observasional dilakukan lebih dari 50 anak usia 2-12 tahun
dengan NS di Departemen Anak, R.G. Kar Medical College and Hospital, perawatan tersier
pusat Bengal Barat. Mereka kemudian ditindak lanjuti Pediatric Nephrology OPD di institusi
yang sama. Periode penelitian adalah selama 1 tahun dari Oktober 2015 hingga September
2016. Kriteria inklusi untuk subjek adalah: 1) Anak-anak yang terdapat NS dengan perubahan
minimal untuk pertama kalinya, 2) kasus relapse dengan NS perubahan minimal. Salah satu
dari hal-hal berikut ini diekslusikan : 1) Perubahan NS tidak minimal, 2) Pasien dengan
riwayat diabetes mellitus, hipotiroidisme dan familial hiperkolesterolemia 3) NS sekunder
dengan penyakit sistemik seperti systemic lupus erythematosus, purpura Henoch-Schonlein,
keganasan (limfoma dan leukemia) dan infeksi (hepatitis, HIV dan malaria). Darah
dikumpulkan untuk analisis biokimia profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL, VLDL,
trigliserida) dalam 48 jam masuk di rumah sakit selama serangan awal NS, selama remisi (3
hari atau lebih atau negatif pada pengujian dipstick), tiga periode tindak lanjut berikutnya dan
segera setelah gejala muncul. Data dicatat dalam proforma yang telah diuji sebelumnya
dalam penelitian dan dianalisis dengan bantuan perangkat lunak SPSS..

Hasil dan analisis


Di antara 50 subjek, 2 kasus hilang dalam follow up, jadi populasi dalam penelitian
kami ada 48. Dari 48 subyek, 38 kasus kambuh dan 10 tidak kambuh. Lima puluh tujuh
persen adalah perempuan dan aia nak-anak us 2-6 tahun sebagian besar yang terkena (tabel 1
dan 2)
Nilai tengah (mean) serum kolesterol, trigliserida, HDL, LDL dan VLDL,
semuanya lebih tinggi selama serangan awal NS bila dibandingkan dengan remisi. Tingginya
kadar kolesterol,trigliserida dan VLDL selama serangan awal serta remisi pada kasus kambuh
ditemukan significant secara statistik sdimana tingkat serum HDL signifikan tinggi pada
serangan pertama pada kasus kambuh saja. Kadar LDL serum secara statistik tidak signifikan
dalam semua kondisi. (Tabel 3, 4, 5, 6)
Diskusi
Penelitian ini menunjukkan bahwa ada predominasi perempuan dan rasio antara
perempuan dan laki-laki adalah sekitar 1:0,8. Penelitian serupa dilakukan di Kanada yang
menunjukkan rasio perempuan dan laki-laki 1: 0,9 meskipun Srivastava, et al menunjukkan
dominasi laki-laki di India. Lima puluh delapan persen anak berusia antara 2-6 tahun. Kumar
J et al menemukan nilai tengah (mean) usia NS idiopatik adalah 7,9 h± 5,1 tahun. Mereka
juga membuktikan hal itu dimana anak dibawah 8 tahun adalah kandidat paling umum untuk
perubahan penyakit yang (MCD) dimana terdapat segmentasi fokal glomerulosklerosis
(FSGS) adalah prevalen di atas 8 tahun. MCD bisa dibedakan dari subtipe non MCD dengan
usia yang lebih muda saat onset, tidak adanya hipertensi, dan tidak adanya hematuria
mikroskopis.
Kadar kolesterol total serum dalam penelitian kami ditemukan lebih tinggi dari
biasanya di NS idiopatik. Lebih penting lagi, secara statistik kadar kolesterol tinggi yang
signifikan terlihat pada kasus-kasus kambuh. Oleh karena itu, kadar kolesterol total serum
yang lebih tinggi selama remisi NS idiopatik memiliki kesempatan lebih tinggi untuk kambuh
di masa depan. Penemuan-penemuan ini didukung oleh studi Mahmud S, et al yang
menunjukkan di antara relapser, mean kolesterol (334 ± 46 vs 232 ± 34) mg / dL; p <0,05)
secara signifikan lebih tinggi daripada yang tidak kambuh selama remisi. Dalam penelitian
kami, di antara kambuh, mean kolesterol tselama remisi (377,82 ± 89,73 vs 195,40 ± 35,01
mg / dl; p = 0,01) secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata kadar kolesterol total pada
yang tidak kambuh. Namun, kadar kolesterol subjek kita lebih rendah daripada yang
dilaporkan dalam literatur Barat (1000 vs 500 mg / dl).
Kadar trigliserida dan VLDL serum ditemukan kembali lebih tinggi pada penderita
relaps dengan signifikansi statistik yang signifikan (p <0,000 pada serangan awal, p <0,002
saat remisi). Penelitian serupa oleh Krishnaswamy D, et al menyimpulkan bahwa tingkat
serum trigliserida rata-rata selama masuk adalah 424,0 ± 14,3 mg / dl dan nilai ini jauh lebih
tinggi dari penelitian ini. Selama remisi, trigliserida serum pada penderita kambuh 200,68 ±
64,32 mg / dl (p = 0,002). Sama dengan yang tidak kambuh adalah 88,40 ± 18,59 mg / dl dan
nilai rata-rata trigliserida selama debit setelah remisi adalah 127 ± 39 mg / dl. VLDL
mengikuti tren yang sama dengan trigliserida. Jadi, tingkat trigliserida serum dan VLDL yang
tinggi selama remisi memiliki kemungkinan kambuh yang lebih tinggi.
Serum HDL selama serangan awal pada kasus kambuh adalah 59,95 ± 10,46 mg / dl
dan itu signifikan (p = 0,02) meskipun di sisa kondisi tidak ada peningkatan tingkat HDL
yang signifikan. Serupa dengan temuan dalam penelitian lain. Penelitian ini menunjukkan
bahwa anak-anak dengan tingkat serum yang total kolesterol, trigliserida, dan VLDL yang
timggi selama remisi NS memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk kambuh. Sreenivasa B et
al Studi serupa terbaru menemukan bahwa profil lipid pada episode pertama NS mencapai
nilai normal selama remisi, sedangkan pada kasus kambuh tetap terus meningkat bahkan
selama remisi. Merouani dkk mengamati bahwa hiperlipidemia selama fase aktif penyakit
menghilang dengan resolusi proteinuria tetapi pada anak-anak yang sering kambuh itu terus
menjadi abnormal. Pada kasus kambuh serum lipid lebih tinggi mungkin karena persistensi
hiperlipidemia dari episode sebelumnya. kolesterol serum dapat dianggap sebagai prediktor
kambuh pada NS idiopatik pada anak-an, disimpulkan oleh Mahmud S, et al dari studi di
Bangladesh.

Kesimpulan
Frekwensi pemantauan kadar kolesterol total, trigliserida dan serum VLDL setelah
remisi NS dan setelah selesai pengobatan oral prednisolone tentu saja sederhana, dapat
diandalkan, murah dan metode efektif untuk memprediksi kekambuhan di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai