A. PENDAHULUAN
antara lain :
Analisa Perencanaan
pokok.
B. PENGUKURAN TOPOGRARI
direncanakan. Data yang diwajibkan untuk diambil oleh surveyor yakni batas
lokasi, elevasi muka tana dan air sungai serta panjang jembatan yang akan
direncanakan.
III- 1 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
Pengukuran detail
dibuat dari pipa paralon (PVC) yang diisi dengan campuran beton
2. Pengukuran Polygon
𝛴𝛽 = (𝑛 − 2). 180°
𝛴𝛽𝑖 − 𝛴𝛽
𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 =
𝑛
𝛽𝑘 = 𝛽𝑖 + 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
Dimana :
βi = sudut dalam
III- 2 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
arah Utara
Koreksi koordinat –X
𝑥𝑖 = 𝑑. 𝑠𝑖𝑛 𝛼
d. Σ(d. sin 𝛼)
∆𝑥 =
𝛴𝑑
Koreksi koordinat –Y
𝑦𝑛 = 𝑑. 𝑐𝑜𝑠 𝛼
d. Σ(d. cos 𝛼)
∆𝑦 =
𝛴𝑑
∆ℎ = 𝑑. sin(90 − 𝜙) + ℎ𝑎 − ℎ
𝑑. 𝛴∆ℎ
∆ℎ𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 =
𝛴𝑑
C. DESAIN PERENCANAAN
dan saling menunjang satu sama lain. Bangunan bawah merupakan bagian
III- 3 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
Bangunan bawah jembatan dalam hal ini jembatan gantung terdiri atas 3
bagian yakni: pondasi menara, block angker dan block angin. Sementara
bagian atas terdiri atas: menara, lantai jembatan dan kabel/kawat baja
pemikul beban.
beban lalu lintas yang melewati jembatan tersebut, terdiri dari lantai
pagar pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan gaya-gaya yang bekerja
akan menggunakannya;
Berada pada daerah yang memiliki resiko minimal terhadap erosi aliran
sungai.
dipertimbangkan:
Jembatan pejalan kaki harus berada pada bagian lurus dari sungai atau
III- 4 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
Pilih lokasi dengan kondisi fondasi yang baik untuk penahan kepala
jembatan;
Lokasi harus sedekat mungkin dengan jalan masuk yang ada atau
lintasan lurus;
Lokasi harus memberikan jarak bebas yang baik untuk mencegah banjir
Arus sungai harus memiliki penguraian yang baik dan jalan aliran yang
Lokasi harus memberikan jalan masuk yang baik untuk material dan
pekerja;
Elevasi lantai jembatan ditentukan oleh jarak bebas dan tinggi banjir
Jarak bebas
Pada daerah yang agak datar ketika air banjir dapat menyebar ke
m;
III- 5 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
Faktor kritis lain dari jarak bebas untuk perahu dan lokasi dari kepala
jembatan juga perlu diperiksa untuk melihat kriteria mana yang mengatur
Tinggi banjir
dibawah
jelas karena akan menentukan lebar lantai jembatan yang diperlukan dan
III- 6 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
konstruksi.
masuk dan lintasan untuk tipetipe yang berbeda dan tingkat-tingkat lalu
1,4 m sampai dengan 1,8 m untuk tiga pejalan kaki yang beriringan
Lebar ini hanya akan memberikan akses satu arah pada beberapa
tipe lalu lintas dan peringatan yang sesuai harus diletakkan pada setiap
dibuat 1,8 m, akses kendaraan bermotor lebih besar harus dicegah, misalnya
d. Sistem Pembebanan
III- 7 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
Jembatan pejalan kaki harus kuat dan kaku (tanpa lendutan yang
Beban vertikal
Beban samping
Tekanan angin;
Gempa;
Jika benturan keras dari objek yang lebih besar pada aliran air yang
beban angin yang terjadi pada sisi depan yang terbuka dari batang-batang
dari batuan-batuan tidak akan terjadi jika ada jarak bebas yang memadai
yang mengakibatkan tekanan seragam pada sisi depan yang terbuka dari
batang-batang jembatan dari 130 kg/m2. Karena tidak mungkin lalu lintas di
III- 8 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
terpisah dari beban hidup vertikal. Beban gempa dihitung secara statik
15% sampai dengan maksimum 20% beban mati pada puncak menara.
Beban gempa tidak dihitung bersamaan dengan beban angin karena tidak
Beban hidup
bahwa beban terpusat 2000 kgf (20 kN) untuk kendaraan ringan/ternak dan
III- 9 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
e. Sayarat/Kriteria Perencanaan
Kekuatan;
dan beban mati yang didefinisikan di atas dengan batas yang cukup
Lendutan;
Jembatan pejalan kaki tidak boleh melendut untuk batas yang mungkin
Batas maksimum untuk balok dan rangka batang jembatan pejalan kaki
Beban dinamik.
Pada jembatan pejalan kaki dapat saja terjadi getaran akibat angin
atau orang yang berjalan di atasnya. Namun, beban ini dapat diatasi
III- 10 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
Mulai
Penentuan Lokasi
Pemodelan
Sistem Pembebanan
Lendutan
Analisa Menara
Selesai
Peralatan
perlengkapan untuk
III- 11 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
Patok-patok kayu sebagai patok ukur yang dipasang pada jarak antara
Tahap-tahap pelaksanaan
teknik;
setiap sisi dengan koridor 15 m ke arah hulu dan hilir dari rencana
lokasi jembatan;
Identifikasi kondisi hidrolik, elevasi air banjir dan tinggi tebing, serta
pengukuran lapangan;
III- 12 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
bertahap;
Buat blok angkur pada lokasi dan ketinggian yang tepat terhadap
menara;
angkur;
Setel baut angkur sebelum mortar mulai mengeras dan isi acuan
Tanam baut angkur dalam blok sesuai dengan cara pada butir b)
pasir = 0,4 : 1 : 2.
III- 13 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
pelumas;
dan angkur pada kondisi kabel diletakkan lurus di atas tanah dan
belum ditegangkan;
Pasang kabel utama pada satu sisi dan selanjutnya pasang pada
sisi lainnya;
III- 14 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
miring ke
satu sisi, kondisi lurus, melendut atau dengan lawan lendut. Cara
lawan lendut;
lendutan;
bergetar;
III- 15 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
Hal-hal lain;
III- 16 | Perencanaan
Laporan Perencanaan
III- 17 | Perencanaan