Anda di halaman 1dari 7

MAHKOTA JAKET AKRILIK

Alat dan Bahan Yang Diperlukan


- Masker, handscoen, celemek pasien
- Diagnostik set (kaca mulut, sonde, ekskavator, pinset)
- Nierbekken
- Contra angle handpiece (low speed dan high speed)
- Mata bur high speed dan low speed (long tappered diamond, diamond fissure bur, small
diamond wheel, fissure silindris)
- Benang retraksi
- Penahan rahang
- Spatula semen
- Semen stopper
- Plastic filling instrument
- Glass slab
- Dappen glass
- Kapas + alkohol 70%
- Cotton roll dan cotton pellet
- Mahkota sementara
- Double impression (Putty type & Light body type)
- Gips Tipe I
- Alginate
- Gips tipe III dan IV
- Shade guide

Prosedur Pembuatan Mahkota Jaket


1. Preparasi
a. Pengasahan bidang proksimal
- Preparasi menggunakan safe sided carborundum/diamond disc atau long tappered
diamond berukuran kecil
- Pengambilan kurang lebih 1,4 mm dari permukaan mesial/distal
- Lengkung servikal setinggi puncak margin gingiva, atau di bawah crest gingiva pada
gigi yang disertai dengan adanya periodontal pocket.
- Pengasahan bidang medial sejajar dengan bidang distal atau miring 6o

b. Pengasahan bidang labial


- Pengasahan menggunakan narrow tungsten carbide/diamond fissure bur
- Pengambilan dimulai dari bagian tengah permukaan labial sampai sedalam amelo-dentinal junction,
kemudian bur digerakkan ke arah mesial-distal sampai seluruh permukaan enamel dan sebagian
dentinnya terambil
- Pengasahan disesuaikan dengan bentuk anatomi gigi.

c. Pengasahan bidang palatal


- Pengasahan dilakukan dengan menggunakan small diamond wheel untuk pengambilan enamel di atas
cingulum.
- Wheel diamond tersebut akan mengikut permukaan palatal gigi.
- Pengasahan daerah cingulum dimulai dengan pembuatan paralel groove setinggi margin gingiva
sampai sedalam dentino-enamel-junction kemudian seluruh permukaannya diasah dengan arah
mesial-distal.
- Pengambilan diusahakan untuk menghilangkan undercut tanpa mengabaikan bentuk anatomi gigi.
d. Pengasahan bidang incisal
- Pengasahan menggunakan small wheel stone/diamond untuk memotong bidang incisal dengan
membentuk sudut 45o miring ke arah palatal.
- Jarak antara permukaan bidang incisal RA dan RB kurang lebih 2 mm, kemudian dibuat bevel
- Pemotongan tepi incisal memghasilkan permukaan yang letaknya tegak lurus terhadap gigi antagonis
e. Preparasi bahu (shoulder)
- Pembentukan bahu pada lengkung servikal dilakukan dengan menggunaka fissure silindris yang
berujung datar
- Lebar bahu kurang lebih 0,75 mm dan berada di bawah permukaan gusi sedalam 0,5 mm, atau
setengah dari kedalaman sela gusi.
- Lebar bahu tergantung pada ukuran gigi.
f. Penyelesaian tahap akhir preparasi (Toilet form cavity)
- Semua sudut yang tajam dibulatkan, kemudian dihaluskan
- Sebaiknya sesudah preparasi seluruh permukaan gigi dilapisi varnish

2. Retraksi gingiva
Apabila preparasi mahkota jaket sudah baik dan tidak ada undercut,
selanjutnya dilakukan retraksi gingiva dengan menggunakan benang
retraksi. Retraksi gingiva berguna untuk membebaskan tepi
preparasi dari jaringan mulut pada waktu dilakukan pencetakan, untuk
melihat bentuk anatomis mahkota gigi serta preparasi pundak
servikal dapat terlihat lebih jelas.
3. Pencetakan gigi
Proses pencetakan dilakukan dengan teknik mencetak double impression. Tahap pencetakan
dilakukan 2 kali, yaitu:
- Tahap I  bahan cetak putty type dicampur dengan menggunakan tangan sesuai aturan
pabrik dan diletakkan pada sendok cetak. Selanjutnya dimasukkan ke dalam mulut pasien
untuk mencetak gigi 11 dan ditunggu sampai bahan cetakannya setting kemudian
dikeluarkan dari dalam mulut.
- Tahap II  bahan cetak light body type diaduk sampai bahannya menyatu kemudian
dituang di atas hasil cetakan dari bahan putty type tadi. Dilakukan pencetakan kembali ke
dalam mulut pasien. Setelah bahan cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari mulut
dengan hati-hati. Diperiksa keakuratan dari hasil cetakan tersebut.
- Untuk gigi antagonis pencetakan dilakukan 1 kali dengan menggunakan bahan alginate.

4. Pembuatan die dan model kerja


Hasil cetakan tadi kemudian dicor dengan menggunakan gips tipe IV untuk rahang atas, dan
pada rahang bawah dicor dengan gips tipe III. Hasil dari cor ini akan digunakan sebagai
working model.

5. Pemilihan warna
Salah satu tahapan yang penting dalam pembuatan mahkota jaket adalah penentuan warna. Warna yang
sesuai dengan gigi asli memberikan kepuasan pada pasien. Penentuan warna dilakukan 2 kali, sebelum dan
sesudah preparasi, supaya diketahui apakah dalam menentukan warna sudah baik. Cara penentuan warna :
a) Pengaruh warna sekeliling ditutup
b) Peta warna
 Crevical colour
 Body colour
 Incisal colour
c) Kamus warna (shade guide colour )
Catatan : Warna servikal lebih tua dari warna labial (body colour), warna labial lebih tua daripada warna
insisal (no. 3 dan 4)
6. Prosedur Pembuatan Mahkota Sementara
Salah satu pembuatan mahkota sementara adalah dengan metode direct atau langsung di mulut pasien.
Mahkota sementara dibagi menjadi beberapa macam:
a) Self curing akrilik
 Gigi yang akan dipreparasi diperbaiki bentuk anatomisnya dengan semen atau Fletcher
 Cetak dengan bahan alginate
 Setelah gigi selesai dipreparasi, diolesi vaselin
 Isi cetakan alginate dengan self curing akrilik di bagian gigi yang dipreparasi
 Cetakan dikembalikan di mulut penderita pada posisi semula
 Kelebihan akrilik diambil dengan bur hingga bentuk mahkota sementara sesuai dengan bentuk gigi
sebelum dipreparasi
 Pulas
 Lekatkan/pasang dengan Fletcher
b) Gigi tiruan akrilik (unifast)
 Penyesuaian warna dan bentuk gigi tiruan mahkota akrilik
 Palatal mahkota akrilik diambil dengan bagian tipis labial
 Setelah dipreparasi, mahkota akrilik disesuaikan dengan gigi yang telah dipreparasi, perhatikan bagian
servikal harus tepat
 Palatal mahkota akrilik diberi adonan self curing akrilik, kemudian diletakkan pada gigi yang telah
dipreparasi
 Sebelum mengeras diangkat sebentar, kelebihan akrilik diambil, pasang kembali, tunggu sampai
mengeras
 Periksa peninggian gigit , oklusi, artikulasi, selanjutnya dipulas
 Lekatkan/pasang dengan Fletcher
c) Mahkota sementara siap pakai (buatan pabrik)
 Mahkota sementara dari akrilik buatan pabrik
 Bentuk dan ukuran bermacam-macam sesuai ukuran gigi
 Macam: Akrilik (anterior) dan logam (posterior)
 Cari bentuk dan ukuran yang sesuai
 Mahkota sementara diisi dengan self curing akrilik dorong perlahan-lahan pada posisinya
 Ambil kelebihan akrilik
 Bagian palatal/oklusal diambil agar tidak mengganggu oklusi/artikulasi, kemudian poles bagian yang
kasar

7. Proses pembuatan mahkota jaket


Model kerja yang telah dibuat dikirim ke dental laboratorium untuk proses pembuatan
mahkota jaket dengan bahan acrylic fused to metal dengan pilihan warna gigi dengan
menggunakan shade guide Vitapan Classical yaitu A2.

8. Tahap pasang coba mahkota jaket


Setelah mahkota jaket berbahan acrylic fused to metal selesai dibuat, kemudian dilakukan
pasang coba pada gigi. Tujuan dilakukan tahap pasang coba mahkota jaket adalah untuk
mengetahui ketepatan kontak dan kontur proksimal, oklusi dan artikulasi, serta batas
preparasi.

9. Tahap sementasi
Tahap selanjutnya pemasangan mahkota jaket (mahkota) pada gigi yang telah dipreparasi adalah
penyemenan. Teknik sementasi pemasangan mahkota ialah sebagai berikut :
a) Menyiapkan mahkota
Mahkota dalam keadaan bersih. Sebaiknya dibersihkan dengan alat pembersih ultrasonik atau apabila
tidak ada alat tersebut, mahkota disikat dengan sikat gigi dan detergen. Kemudian dikeringkan dengan
hembusan angin.
b) Menyiapkan gigi
Gigi dicuci dengan semprotan air dan dikeringkan dengan udara, dan diisolasi dengan sempurna/ketat.
c) Semen yang biasa digunakan:
 Zinc phosphate cement
 Resin-based and adhesive cement
 GIC tipe I
d) Mencampur dan mengaplikasikan semen
Semen diaduk sesuai dengan aturan pabrik di atas glass plate.
e) Semen diaplikasikan pada daerah cekungan mahkota dan permukaan gigi
f) Insersi Mahkota
Mahkota dipasang secepatnya dan ditekan dengan kuat secara terus menerus untuk memaksa keluar sisa-
sisa semen dari margin. Penekanan bisa dilakukan operator ataupun pasien dengan cara menggigit di
suitable prop seperti gulungan kapas. Tekanan harus dipertahankan dan area harus tetap kering selama
semen belum setting.
g) Menghilangkan sisa-sisa dari semen setelah setting

10. Instruksi Pada Pasien


Untuk menjaga agar restorasi mahkota tahan lebih lama di dalam rongga mulut maka pasien harus diberikan
beberapa instruksi perawatan mahkota. Instruksi kepada pasien pasca pemasangan mahkota antara lain :
1. Jangan mengunyah dengan mahkota baru selama 24 jam setelah pemasangan. Mahkota direkatkan
dengan semen kedokteran gigi yang perlu waktu untuk melekat dengan sempurna. Sehingga sebelum 24
jam pemasangan mahkota, diharapkan pasien tidak menggunakan gigi tersebut untuk mengunyah.
Karena gigi yang dipasang mahkota adalah gigi anterior, maka untuk mengunyah pasien harus
menggunakan gigi posteriornya.
2. Perhatikan Oral Hygiene
Keadaan mulut yang bersih dan sehat sangat diperlukan untuk pasien pemakai mahkota ini. Dengan tetap
menyikat gigi secara teratur dan menggunakan dental floss, maka kebersihan mulut akan tetap terjaga.

11. Tahap kontrol


Kontrol rutin ke tempat dokter gigi diperlukan untuk melihat kekuatan mahkota dan respon jaringan
disekitarnya terhadap mahkota itu sendiri. Kontrol dilakukan 1 minggu setelah mahkota jaket dipasang. Pada
saat pasien datang kontrol, dilakukan pemeriksaan oklusi dan tepi mahkota jembatan serta dianamnesa
kembali. Ditanyakan kepada pasien apakah ada keluhan selama memakai mahkota jaket tersebut.

Anda mungkin juga menyukai