1, April 2016
Abstrak
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah kemacetan yang
berhubungan dengan volume lalu lintas di suatu ruas jalan. Penelitian ini bertujuan
untuk menghitung kinerja jalan berdasarkan nilai derajat kejenuhan jalan di 4 ruas
pengamatan yaitu Jalan Hang Tuah, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Mawar, Jalan
Pembangunan Kota Duri dan mencari alternatif pemecahan masalah apabila nilai derajat
kejenuhan lebih dari 0,75 sesuai standar MKJI 1997. Metode yang digunakan adalah
Arc View versi 3.3, Metode Roods dan Metode Arterical Capacity dengan persamaaan
rumus C = Co FCw FCsp FCsf FCcs. Dari hasil perhitungan nilai kapasitas (C)
maka akan didapat nilai derajat kejenuhan (DS) yang menggambarkan layak tidaknya
jalan tersebut digunakan secara nyaman. Analisa yang didapat kondisi jalan yang
mengalami derajat kejenuhan tinggi dengan nilai DS > 0,7 adalah Jalan Hangtuah
sedangkan jalan yang mengalami derajat kejenuhan sedang dengan nilai DS antara 0,5-
0,7 adalah di Jalan Jendral Sudirman, sedangkan jalan yang mengalami derajat
kejenuhan rendah dengan nilai DS < 0,5 adalah di Jalan Mawar dan Jalan
Pembangunan.
Abstract
One of the problems often faced by society is the traffic jam associated with the volume
of traffic on a road section. This study aimed to quantify the performance of the road
based on the degree of saturation road in four segments namely observation of Hang
Tuah street, Sudirman street, the Rose, the Urban Development Thorns and find
alternative solutions when the degree of saturation of more than 0,75 according to the
standard MKJI 1997. Method used is Arc View version 3.3, Roods Methods and
Methods Arterical Capacity with similarities formula C = Co FCw FCsp FCsf
FCcs. From the calculation of the value of the capacity (C) then it will get the degree of
saturation (DS), which illustrates the feasibility of the road is used comfortably.
Analysis obtained road conditions experienced high degree of saturation with a value of
DS> 0,7 is Hangtuah road while experiencing the degree of saturation moderately DS
anatar 0,5- 0,7 value is in the way of General Sudirman, sdangakan path experiencing a
low degree of saturation with DS values <0,5 Rose is on the road and street
construction.
Keywords : Analysis of capacity, Equivalent passenger car, Passenger car unit and
The level of service
1
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
A. PENDAHULUAN
Peningkatan pergerakan penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan
ketersediaan prasarana dan sarana angkutan. Kebutuhan prasarana dan sarana angkutan
meliputi pertambahan panjang jalan, peningkatan kualitas jalan yang sudah ada,
pertambahan jumlah kendaraan serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang
kegiatan tersebut. Dalam menentukan kebutuhan prasarana dan sarana angkutan
memerlukan perencanaan yang matang dan data aktual tentang kondisi lalu lintas daerah
tersebut.
Pergerakkan lalu lintas yang cukup pesat menyebabkan diperlukannya analisa
yang berkaitan dengan kinerja jalan di Kota Duri berdasarkan nilai derajat kejenuhan
jalan terutama di 4 ruas pengamatan yaitu Jalan Hang Tuah, Jalan Jendral Sudirman,
Jalan Mawar dan Jalan Pembangunan sesuai standar MKJI 1997.
Penelitian bertujuan :
1. Menghitung kinerja jalan berdasarkan nilai derajat kejenuhan jalan di 4 ruas
pengamatan yaitu Jalan Hang Tuah, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Mawar dan
Jalan Pembangunan Kota Duri.
2. Mencari alternatif pemecahan masalah apabila nilai derajat kejenuhan lebih dari
0,75 sesuai standar MKJI 1997.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Karakteristik Jalan Perkotaan
Jalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan secara permanen dan
menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, baik
berupa perkembangan lahan atau bukan. Yang termasuk dalam kelompok jalan
perkotaan adalah jalan yang berada di dekat pusat perkotaan dengan jumlah penduduk
lebih dari 100.000 jiwa dan Kota Duri memiliki populasi penduduk 239.361 jiwa (BPS
Kabupaten Bengkalis, 2013).
Jalan di daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang lebih dari 100.000 juga
dapat digolongkan pada kelompok ini jika perkembangan samping jalan tersebut
bersifat permanen dan terus menerus. Didalam peraturan Manual Kapasitas Jalan
2
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
Indonesia Tahun 1997 juga mengatur jumlah penduduk sebagai dasar perhitungan
kapasitas kerja jalan dan tertuang di dalam tabel 2.
Tabel 2. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota dan Jumlah Penduduk
Ukuran Kota, Juta Penduduk Faktor Penyesuaian
< 0,1 0,90
0,1 – 0,5 0,93
0,5 – 1,0 0,95
1,0 – 3,0 1,00
> 3,0 1,03
(Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997)
3
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
b. Hubungan kecepatan dan arus adalah parabolik yang menunjukkan bahwa semakin
besar arus kecepatan akan turun sampai suatu titik yang menjadi puncak parabola
tercapai kapasitas setelah itu kecepatan akan semakin rendah lagi dan arus juga
akan semakin mengecil.
c. Hubungan antara arus dengan kepadatan juga parabolik semakin tinggi kepadatan
arus akan semakin tinggi sampai suatu titik dimana kapasitas terjadi, setelah itu
semakin padat maka arus akan semakin kecil (Tamin, 2000).
4
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
Kapasitas dasar (Co), berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
ditentukan berdasarkan tipe jalan sesuai dengan nilai yang diperlihatkan pada Tabel 4.
5
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada suatu
jalur gerak per satuan waktu, dan karena itu biasanya diukur dalam satuan kendaraan
per satuan waktu. Untuk menghitung volume lalu lintas perjam pada jam-jam puncak
arus sibuk, agar dapat menentukan kapasitas jalan maka data volume kendaraan arus
lalu lintas (per arah 2 total) harus diubah menjadi Satuan Mobil Penumpang (SMP)
dengan menggunakan ekivalen mobil penumpang. Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)
untuk masing-masing tipe kendaraan tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total
dinyatakan dalam 1 jam. Semuai nilai smp untuk kendaraan yang berbeda berdasarkan
koefisien Ekivalen Mobil Penumpang (EMP).
6
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
7
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
Keterangan :
LV% = Proporsi kendaraan ringan (%)
HV% = Proporsi kendaraan berat (%)
MC% = Proporsi kendaraan motor (%)
emp = Ekivalen mobil penumpang
8
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
9
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
10
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
11
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
2. Perhitungan
a. Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan
Hasil data perhitungan kapasitas Jalan Hang Tuah terangkum dalam Tabel 12.
Hasil data perhitungan kapasitas Jalan Jendral Sudirman terangkum dalam Tabel
13.
12
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
Mulai
Survey Pendahuluan
Pengumpulan Data
Menghitung Derajat
Kejenuhan
Selesai
Hasil data perhitungan kapasitas Jalan Mawar terangkum dalam Tabel 14.
13
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
Hasil data perhitungan kapasitas Jalan Pembangunan terangkum dalam Tabel 15.
14
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
Jalan Mawar
Hari
Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07:00 - 08:00 1.018 1.068 1.120 1.099 1.152
08:00 - 09:00 1.143 1.200 1.264 1.239 1.297
11:30 - 12:30 994 1.045 985 972 1.116
12:30 - 13:30 1.086 1.140 1.050 1.028 1.167
16:00 - 17:00 1.089 1.144 1.200 1.183 1.237
17:00 - 18:00 1.151 1.208 1.268 1.243 1.322
Jalan Pembangunan
Hari
Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07:00 - 08:00 898 775 587 701 709
08:00 - 09:00 963 864 458 665 615
11:30 - 12:30 464 622 509 702 594
12:30 - 13:30 492 545 374 630 640
16:00 - 17:00 336 523 507 507 487
17:00 - 18:00 578 663 582 646 480
Fsmp
LV% + HV% . empHV + MC% . emp MC
=
100
39,68% + 11,58% 1,3 + 48,74% 0,4
=
100
= 66 ,83 %
15
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
Fsmp
LV% + HV% . empHV + MC% . emp MC
=
100
43,31% + 0,11% 1,3 + 56,58% 0,4
=
100
= 56 ,67 %
Fsmp
LV% + HV% . empHV + MC% . emp MC
=
100
61,64% + 0,13% 1,3 + 38,23% 0,4
=
100
= 80 , 45 %
16
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
Fsmp
LV% + HV% . empHV + MC% . emp MC
=
100
41,31% + 0,00% 1,3 + 58,69% 0,4
=
100
= 53 ,94 %
17
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
Jalan Mawar
Hari
Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07:00 - 08:00 1.282 1.332 1.461 1.448 1.580
08:00 - 09:00 1.345 1.462 1.581 1.724 1.580
11:30 - 12:30 1.125 1.114 1.007 1.137 1.206
12:30 - 13:30 541 996 942 1.000 1.192
16:00 - 17:00 1.605 1.476 1.470 1.484 1.582
17:00 - 18:00 1.319 1.333 1.421 1.514 1.685
Jalan Pembangunan
Hari
Jam
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07:00 - 08:00 484 467 558 498 376
08:00 - 09:00 568 473 419 434 513
11:30 - 12:30 379 417 406 379 394
12:30 - 13:30 146 265 276 419 380
16:00 - 17:00 216 393 409 279 274
17:00 - 18:00 201 498 382 513 290
Sehingga derajat kejenuhan dari masing-masing ruas jalan dapat dihitung dengan
menggunakan formula :
1). Jalan Hangtuah
DS = Q C
= 2.649 3.465,96
= 0,76
18
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
19
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
6.000
Jumlah Kendaraan smp/jam
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07:00 - 08:00 3.964 4.020 3.976 3.865 2.777
08:00 - 09:00 4.045 3.635 3.936 2.966 2.179
11:30 - 12:30 3.645 3.696 3.463 3.273 3.571
12:30 - 13:30 4.035 3.866 3.370 3.423 1.830
16:00 - 17:00 4.433 4.289 4.205 4.218 2.646
17:00 - 18:00 4.762 4.275 4.377 4.862 2.466
20
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
3.000
2.000
1.000
0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07:00 - 08:00 2.419 2.684 2.607 2.529 3.514
08:00 - 09:00 2.719 2.891 2.914 2.706 2.822
11:30 - 12:30 2.342 2.378 2.441 2.452 2.341
12:30 - 13:30 2.584 2.797 2.791 2.707 2.691
16:00 - 17:00 2.592 2.797 2.796 2.562 2.697
17:00 - 18:00 2.741 2.959 2.946 2.841 2.848
1.000
500
0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07:00 - 08:00 1.018 1.068 1.120 1.099 1.152
08:00 - 09:00 1.143 1.200 1.264 1.239 1.297
11:30 - 12:30 994 1.045 985 972 1.116
12:30 - 13:30 1.086 1.140 1.050 1.028 1.167
16:00 - 17:00 1.089 1.144 1.200 1.183 1.237
17:00 - 18:00 1.151 1.208 1.268 1.243 1.322
21
Zulfianilsih, F. & Jusi, U. / Analisa Kinerja Ruas Jalan / pp. 1 – 24
1.200
Jumlah Kendaraan smp/jam
1.000
800
600
400
200
0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07:00 - 08:00 898 775 587 701 709
08:00 - 09:00 963 864 458 665 615
11:30 - 12:30 464 622 509 702 594
12:30 - 13:30 492 545 374 630 640
16:00 - 17:00 336 523 507 507 487
17:00 - 18:00 578 663 582 646 480
Pada tabel 26, derajat kejenuhan menunjukkan bahwa jalan Hangtuah melebihi
batas standar kejenuhan jalan yaitu 0,82 sedangkan batas maksimum pada derajat
kejenuhan menurut MKJI 1997 adalah 0,75. Arus tertinggi terjadi pada titik
pengamatan di depan bank mandiri dan area pertokoan.
Sedangkan jalan Sudirman, dari perhitungan bahwa dijalan Jendral Sudirman
masih dibawah dari standar kejenuhan jalan yaitu nilai derajat kejenuhan 0,51. Dan
hasil perhitungan derajat kejenuhan pada jalan Mawar juga masih aman kejenuhan
22
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 1, April 2016
jalan yaitu 0,62. untuk mengantisipasi pada ruas-ruas jalan tersebut tidak mungkin
dilakukan dengan cara pelebaran jalan, akan tetapi bisa dengan perbaikan
manajemen lalu lintas seperti pengaturan rute (pemberlakuan jalan satu arah),
marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas yang lain.
E. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Arus lalu lintas maksimum terjadi pada ruas Jalan Hangtuah, karena jalan tersebut
merupakan jalan utama masuk Kota Duri. Arus maksimum terjadi pada hari kerja
yaitu senin sampai jumat pada sore hari (16:00 – 18:00 WIB) yaitu 4,762 /jam.
2. Dari ke empat ruas jalan berdasarkan nilai derajat kejenuhan hanya di Jalan
Hangtuah, dan pada jam-jam tertentu yang sudah melebihi batas standart MKJI
1997. Akan tetapi secara umum kinerja ruas jalan di Kota Duri masih cukup baik,
meskipun pada jam-jam tertentu harus dilakukan pengaturan lalu lintas untuk
mengantisipasi terjadinya permasalahan lalu lintas di Kota Duri.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto E., 2002, System Informasi Geografis Menggunakan ARC VIEW GIS,
Jogyakarta.
Badan Pusat Statistik, 2013, Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin, Bengkalis
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Highway Capacity Manual Project (HCM),
Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual
Kapasitas Jalan Indonesia, Jakarta.
Novianti I., 2004, Analisa Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Jalan Kota, Tugas
Akhir, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana,
Bandung.
Muhtadi A., 2010, Analisis Kapasitas, Tingkat Pelayanan, Kinerja dan Pengaruh
Pembuatan Median Jalan, Jurnal Neutron, Vol.10, No.1, Jombang, Jawa Timur.
Tamin O.Z., 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
23