Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS TINOMBO


Jl.Hasanuddin No.43 Tinombo kode pos 94375

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : ........./............/........./2018

TENTANG
PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

KEPALA UPTD PUSKESMAS TINOMBO

Menimbang
a. : a Bahwa untuk memastikan semua proses pelayanan obat
psikotropika dan narkotika memenuhi undang-undang yang
berlaku.
b Bahwa sehubungan dengan butir (a) tersebut di atas maka
perlu menetapkan Surat Keputusa Kepala Puskesmas
Tinombo.Tentang peresepan psikotropika dan narkotika.

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika


Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 3
3. tahun 2015 tentang peredaran,penyimpanan,pemusnahan,dan
pelaporan narkotika dan psikotropika dan prekursor farmasi.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Kesatu : Puskesmas Tinombo dalam menyerahkan narkotika dan


atau psikotropika kepada pasien berdasarkan resep dokter.
Kedua : Pengelolaan peresepan psikotropika dan narkotika di
puskesmas tinombo sesuai dengan SOP peresepan
psikotropika dan narkotika.
ketiga
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya,maka akan di adakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tinombo
pada tangga 2018
KEPALA PUSKESMAS TINOMBO

Aswini Dimple

DAFTAR : SURAT KEPUTUSAN


LAMPIRAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS TINOMBO

:
NOMOR :
TENTANG

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan tertulis dari dokter,dokter gigi,dan dokter spesialis
kepada unit penunjang obat yang ada di kamar obat dan mempunyai legalitas,dan pemberian obat
psikotropika dan narkotika hanya dapat di lakukan apabila:
1.Peresepan obat psikotropika hanya boleh di tulis oleh dokter/dokter gigi/dokter spesialis.
2.Resep merupakan resep asli dan di tangani langsung oleh dokter pemeriksa/pemberi resep.
3.Jika tidak di tandatangani resep bisa di tolak atau konfirmasi ke dokter yang menulis resep.
4.Resep yang di tulis harus jelas,baik jenisnya,jumlahnya dan cara penggunaannya.
5.Resep psikotropika di beri garis merah di bawah nama resep obat dan obat narkotika di beri garis biru
di bawah nama resep obat.
6.Di belakang resep di tulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap.
7.Resep yang berisi obat psikotropika,narkotika di simpan dalam lemari obat menjadi satu dengan obat
psikotropika dalam keadaan terkunci.

Obat Narkotika menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2009 ada 3 golongan:
1.Gol I :Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan.
Misalnya: opium,heroid,kokain dan lain-lain yang tercantum dalam daftar obat narkotika gol I
2.Gol II :Berkhasiat pengobatan di gunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat di gunakan dalam
terapi.
Misalnya:metadone,morfin,petidin dan lain-lain yang tercantum dalam daftar narkotika gol II
3.Gol III :Narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan terakhir dan dapat di gunakan dalam
terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan,yang di masuk dalam golongan ini adalah kodein,gaeam-garam
narkotika.

Obat Psikofarmaka menurut DOEN psikofarmaka 2002 penggolongan obat terdiri dari:
1.Antianxientas dan anti insomnia
Diazepam
2.Antidepresi dan anti mania
Amitriptline HCL
Litium karbonat
3Anti psikosis
Haloperidol
Clorpramazine HCL

Daftar Psikotropika gol III ( undang-undang nomor 5 tahun 1997)


Pentobarbital

Daftar Psikotropika gol IV (undang-undang nomor 5 tahun 1997)


Alprazolam
Diazepam

KEPALA UPTD PUSKESMAS TINOMBO

Aswini Dimple
B.Tema : Penyediaan obat yang menjamin tersediaan obat.

C.Tujuanan : 1 Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan Bahan Medis Habis
Pakai yang efisien,efektif dan rasional.
2.Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian.
3.Mewujudkan sistem informasi manajemen.
4.Melaksanakan pengendalian mutu.

D.Sasaran :1.Puskesmas
2.Pustu
3.Poskesdes
E.BENTUK KEGIATAN
Penyediaan obat untuk menjamin ketersediaan obat adalah sebagai:
1.Permintaan rutin yang di lakukan setiap bulan sesuai Jadwal yang telah di tetapkan.
2.Permintaan khusus,Apabila terjadi kebutuhan obat yang meningkat/sebelumnya ada kekosongan
obat/ada kejadiaan luar biasa (KLB/bencana).
3.Puskesmas dapat melakukan pengadaan obat sendiri dengan mengunakan dana Kapitasi JKN
menurut syarat dan ketentuan yang berlaku.

F.PENUTUP.
Demikian program ini di susun untuk memberikan gambaran mengenai penyediaan obat yang
menjamin ketersediaan obat di puskesmas Tinombo

KEPALA UPTD PUSKESMAS TINOMBO.

Aswnin Dimple

Anda mungkin juga menyukai