Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN

5 PERSIAPAN
MENGAJAR
9

Latar Belakang

D
alam mengembangan persiapan mengajar, terlebih dahulu harus
menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam
persiapan mengajar. Kemampuan membuat persiapan mengajar
merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari
be
an
aa

Pe
nc

segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang


ra
la
ja
m
n

mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran.


Peningkatan penguasaan materi akan menambah kepercayaan guru
ketika menghadapi siswa di depan kelas. Selain itu, juga memungkinkan
banyak ilustrasi yang bisa dikembangkan, sehingga pembelajaran sejarah
tidak “hambar” dan apabila ada dialog dengan siswa tentang persoalan
materi-materi kesejarahan suasana kelas menjadi hidup (Wasino, 2009:3) ini

Pengembangan Persiapan Mengajar


artinya peran guru sebagai fasilitator dan nara sumber telah dilaksanakan
secara optimal. 9
Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan
dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari,
bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa
peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut
merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada dalam setiap
persiapan mengajar sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengembangan persiapan mengajar, diantaranya :
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus jelas,
makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi
tersebut.
2. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan
be
an
aa

Pe
nc

ra
la
ja
m
n

kompetensi peserta didik.


3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan
mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang
telah ditetapkan.
4. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh
serta jelas pencapaiannya.

Pengembangan Persiapan Mengajar


5. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah,
terutama apabila pembelajaran dilaksakan secara tim (team teaching) 9
atau moving class.

Pengertian Aspek Skill dan Entrepreneurship


Kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang
untuk berani menghadapi problem hidup dan kehidupan dengan wajar
tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta
menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Pembelajaran
kecakapan hidup dan entrepreneurship ini tidak dikemas dalam bentuk
mata pelajaran baru, tidak dikemas dalam materi tambahan yang disisipkan
dalam mata pelajaran tetapi dapat diimplementasikan dalam pembelajaran
Yang dimaksudkan entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang
dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan dasar.
Mulyasa (2003) menyebutkan bahwa guru profesional harus mampu
mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis,
karena disamping untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran, persiapan
be
an
aa

Pe
nc

ra
la
ja
m
n

mengajar merupakan bentuk dari “profesional accoutability”. Dengan


mengutip pemikiran Cythia, E. Mulyasa (2003) mengemukakan bahwa
persiapan mengajar akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi
standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang
mungkin timbul dalam pembelajaran. Sebaliknya, dengan mengutip dari
Joseph dan Leonard, dikemukakan bahwa : “teaching without adequate
written planning is sloppy and almost always ineffective, because the teacher
has not thought out exactly what to do and how to do it.”

Pengembangan Persiapan Mengajar


A. Persiapan Mengajar 9
1. Pengertian Persiapan Mengajar
Kegiatan guru di sekolah maupun di luar sekolah sangat menuntut
kesabaran, ketekunan, kelincahan dan juga keterampilan pengetahuan dan
pengalaman. Salah satu tugas guru yang berhubungan erat dengan tugas
pokoknya sebagai pengajar adalah membuat persiapan mengajar, yaitu
segala sesuatu yang disediakan guru dalam hubungannya dengan kegiatan
interaksi belajar mengajar, baik yang dapat diamati maupun yang bersifat
abstrak.
Sering didapati guru mengajar tanpa persiapan mengajar yang
matang. Hal ini tampak pada penampilannya di depan kelas. Gejala-gejala
yang tampak antara lain:
a. Pembicaraan guru berputar-putar, tidak jelas ujung pangkalnya.
b. Guru tampak gugup.
c. Keterangan-keterangan guru sulit dipahami murid.
d. Akibat gejala 1, 2 dan 3 kelas menjadi kacau, guru sering marah-marah
be
an
aa

Pe
nc

dan tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai.


ra
la
ja
m
n

Agar hal-hal seperti itu tidak terjadi, maka supervisor harus


membantu guru-guru dalam membuat persiapan mengajar sehingga guru
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tujuan tersebut dapat
direalisasikan.

2. Persiapan Mengajar

Pengembangan Persiapan Mengajar


Fase–fase dan proses–proses dalam mengajar disebut juga fase –fase
dan proses – proses instruksional. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh guru 9
dalam penyajian materi pelajaran ? Fase – fase psikologis dalam belajar
sebagaimana yang dikemukakan pada 1.1 pada hakekatnya adalah
kebutuhan mahasiswa ( pelanggan primer ). Karena itu, kebutuhan itu
harus dipenuhi, agar perkuliahan berlangsung secara bermutu. Dengan
demikian, dalam perkuliahan, khususnya penyajian materi kuliah fase – fase
itu sebaiknya diikuti.
 Langkah pertama dalam penyajian materi kuliah ialah
memotivasi mahasiswa, antara lain dengan menjelaskan manfaat dan
tujuan mata kuliah bagi mahasiswa, menciptakan situasi Menimbulkan
Motivasi dikelas, dan mungkin juga dengan lelucon (Joke) berkenaan
dengan mata kuliah bersangkutan.
 Setelah adalah motivasi dalam diri mahasiswa, dosen dapat
mulai mengarahkan perhatian mereka pada meteri kuliah, dengan
menyajikannya secara jelas dan sistemati sehingga mudah diikuti dan
dipahami.
be
an
aa

Pe
nc

ra
la
ja
m
n

Seorang guru dalam menjalankan tugasnya terutama tugas mengajar


hendaknya bukan hanya sekedar mengajar, tetapi hendaknya sebelum
menghadapi murid harus mengadakan persiapan secara mantap.
Persiapan-persiapan yang seharusnya dipersiapkan guru dapat
digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :
a. Persiapan lahir

Pengembangan Persiapan Mengajar


Persiapan lahir adalah suatu persiapan yang bis dilihat. Persiapan jenis
ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 9
1) Persiapan tak tertulis
Persiapan tak tertulis adalah segala sesuatu diluar persiapan tertulis
dalam rangka menyempurnakan persiapan tertulis.
Contoh :
o Persiapan alat peraga.
o Mencari sumber-sumber pembelajaran.
o Mempersiapkan alat pelajaran misalnya: kapur/spidol, penghapus, tape
recorder dan lain-lain.
Dalam persiapan alat peraga, maka tugas supervisor adalah :
o Menunjukkan darimana alat-alat tersebut dapat diperoleh, dengan
meminjam, membeli atau membuat sendiri.
o Memberi dorongan kepada guru agar bekerja lebih giat dalam mencari
alat-alat tersebut.
o Memberi dorongan kepada guru untuk kreatif dalam membuat alat
peraga.
be
an

o Membantu cara-cara memakai alat peraga sehingga benar-benar dapat


aa

Pe
nc

ra
la
ja
m
n

membantu jalan pelajaran sehingga murid dapat menangkap pelajaran


yang diberikan dengan bntuan alat peraga.
2) Persiapan tertulis
Persiapan tertulis adalah persiapan-persiapan yang harus
dipersiapkan guru dalam bentuk tulisan. Suatu pekerjaan yang hendak kita
lakukan harus kita rencanakan terlebih dahulu dengan seksama, supaya
pada waktu mengerjakannya segalanya berjalan lancar. Inilah sebabnya
seorang guru harus membuat persiapan pelajaran yang hendak diberikan.

Pengembangan Persiapan Mengajar


Persiapan itu harus dibuat tertulis supaya dapat diperiksa dan diperbaiki.
Persiapan itu juga bisa sebagai alat control terhadap diri sendiri supaya 9
dapat memperbaiki cara mengajarnya. Waktu menyiapkan persiapan
tertulis ini tidak boleh terlalu singkat sebab segalanya harus
dipertimbangkan secara seksama mukai dari merumuskan tujuan
pembelajaran sampai dengan menyiapkan alat evaluasi.
“Model persiapan tertulis” Sesuai dengan tuntutan kurikulum yang
berlaku sekarang penyampaian materi pelajaran menggunakan system PPSI
yaitu system prosedur pengembangan system intruksional. Model
intruksional yang banyak digunakan adalah model satuan pelajaran (SP)
yang disusun berdasarkan PPSI. Dalam rangka pengembangan pengajaran
diharapkan guru mampu mengajar dengan baik sehingga tujuan
intruksional yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik pula.
Salah satu system pencapaian yang efektif dan efisien adalah system
penyampaian yang menggunakan model satuan pelajaran. Satuan pelajaran
ini merupakan rencana kegiatan belajar megajar dalam usaha membahas
suatu satuan bahasan dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan
intruksional.
Langkah-langkah pembuatan satuan pelajaran :
o Merumuskan tujuan instruksional.
Menentukan materi pelajaran.
be
an
aa

Pe
nc

o
ra
la
ja
m
n

o Menetukan metode alat dan sumber pelajaran.


o Evaluasi.

Sebelum seorang guru menetapkan suatu program pengajaran,


terlebih dahulu harus mempelajari dan menguasai GBPP (Garis-Garis Besar
Program Pengajaran) untuk suatu atau berbagai bidang studi dalam
kurikulum yang berlaku pada kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Dan
guru juga harus menetapkan sejumlah satuan bahasan yang dimuat dalam

Pengembangan Persiapan Mengajar


GBPP ke dalam satuan-satuan pelajaran yang merupakan salah satu bentuk
sistem penyampaian. Pengembangan sejumlah satuan bahasan ke dalam 9
satuan pelajaran ditempuh suatu prosedur pengembangan sistem
instruksional yang dikenal sebagai PPSI. PPSI merupakan alat atau prosedur
yang bisa digunakan guru untuk menyusun suatu program pengajaran.
Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam mengembangkan program
pengajaran mengenai satuan-satuan bahasan tertentu secara sistematik
ialah sebagai berikut:

3. Menetapkan Kegiatan Belajar


Penetapan langkah Kegiatan Belajar Mengajar adalah usaha
menentukan langkah yang hendak ditempuh guru dalam mengembangkan
interaksinya dengan peserta didik. Kegiatan belajar peserta didik adalah
kegiatan mereka dalam mempelajari bahan pelajaran dan kegiatan
mengajar adalah kegiatan guru dalam menjelaskan atau menyampaikan
bahan pelajaran kepada peserta didik, sekalipun demikian, dengan
menetapkan kegiatan belajar tersebut, guru tidak boleh lupa untuk
be
an
aa

Pe
nc

ra
la
ja
m
n

mempetimbangkan betul karakteristik dan kemampuan belajar peserta


didik usia sekolah dasar.

4. Mengembangkan Program Kegiatan


Langkah pengembangan program kegiatan ini meliputi:
a. Perencanaan bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan
b. Pemilihan dan penetapan metode mengajar

Pengembangan Persiapan Mengajar


c. Penentuan media atau alat dan sumber belajar yang akan digunakan
d. Penetapan alokasi waktu penyajian 9

5. Melaksanakan Program
Langkah yang ditempuh dalam mengembangkan pengembangan
sistem instruksional adalah melaksanakan program pengajaran. Di dalam
melaksanakan program pengajaran, guru mengikuti langkah yang konsisten
dengan rumusan-rumusan yang telah dibuat, baik itu menyangkut tujuan
instruksional yang telah ditetapkan, ssistem evaluasi yang akan ditempuh,
kegiatan belajar yang direncanakan, materi atau alat dan sumber yang akan
digunakan dalam kerangka sistem penyampaian pengajaran yang dipilih
(misalnya bentuk satuan pelajaran).

DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Rosda.


Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun. 2005. Perencanaan
be
an
aa

Pe
nc

ra
la
ja
m
n

Pembelajaran. Bandung: Penerbit Rosda


http://www.duniaedukasi.net/2010/06/persiapan-mengajar.html. Persiapan
Mengajar. Waktu akses 20 November 2011
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/. Macam-
Macam Metode Pembelajaran. Waktu akses 14 November 2011

Pengembangan Persiapan Mengajar

Anda mungkin juga menyukai