Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah salah satu cara untuk memperoleh kebenaran


ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah pada dasarnya menggunakan
metode ilmiah (Notoatmojo, 2005). Dalam bab ini akan membahas desain
penelitian, identivikasi variable, definisi oprasional, populasi, sampel dan
sampling, tempat dan waktu penelitian, alat pengumpulan data, validitas dan
reabilitas, kerangka kerja, etika penelitian, cara pengumpulan data, pengolahan
data, dan analisa data.

31. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam


penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa factor yang
dapat memengaruhi akurasi suatu hasil. Desain penelitian merupakan hasil
akhir dari suatu tahap keputusan yang di buat oelh peneliti berhubungan
dengan bagaimana suatu penelitian bisa di terapkan (Nursalam, 2011).

Dalam penelitian ini desain peneliti yang di gunakan adalah “pra


eksperimental” dengan pendekatan perancangan pra-pascates dalam suatu
kelompok ( One-froup pra-post test design) yaitu mengungkapkan
hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan suatu kelompok subjek.
Kelompok subjek di observasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian di
observasi lagi setelah intervensi (Nursalam,2013).

Subjek Pra Perlakuan Pasca-Tes


K O I OI

Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Keterangan :

K : Subjek

B : Observasi sebelum therapy rendam air hangat pada kaki di


berikan

I : Intervensi dengan pemberian therapy rendam air hangat pada


kaki

OI : Observasi setelah diberikan perlakuan therapy rendam air


hangat pada kaki.

32. Identivikasi Variable

Variable adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai


berbeda terhadap suatu (benda, manusia dan lai-lain ) (Soeparto, dkk.
2000) dalam (Nursalam, 2011).

Dalam penelitian ini variable di bedakan menjadi 2 kelompok yaitu:

3.2.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel independen adalah variable yang nilainya menentukan


variable lain. Suatu kegiatan yang di manipulasi oleh peneliti
menciptakan suatu dampak pada variable dependen (Nursalam,
2011) . Pada penelitian ini variable ondependen adalah therapy air
hangat pada kaki.

33. Definisi Operasional

Definisi oprasional adalah mendevinisika variable secara


oprasional berdasarkan karakteristik yang diamati dan memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek. Definisi oprasional di tentukan berdasarkan
parameter yang di jadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2011)

No Variabel Definisi Oprasional Alat ukur Skala Skor

1. Variabel independen : Tehnik simulasi tidur SOP - -


therapy pemberian pada lansia yng di
rendam air hangat pada lakukan dengan cara
kaki merendam kaki dalam air
hangat ber suhu 37-390C

2. Variabel dependen: Kualitas tidur adalah Kuisioner Ordinal Skor :


Kualitastidur suatu keadaan tidur yang Pi tsburgh
a. Kualitas
yang di jalani seorang Sleep
tidur
individu menghasilkan
Quality baik: 38-
kesegaran, kebugaran.
50
Index
Parameter : b. Kualitas
(PSQI) tidur
1. Kualitas tidur
sedang:
subjektif (Buysee, 25-37
2. Tidur laten 1989) c. Kualita
3. Lama tidur stidur
4. Efisiensi Tidur buruk :
5. Gangguan tidur 12-24
6. Pemakaian obat
tidur
7. Disfungsi sianghari

34. Populasi, Sampel dan sampling


3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subject (misalnya


manusia; klien) yang memenuhi criteria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2013). Populasi pada penelitian ini adalah lansia di
kelurahan pangeranan kecamatan Bangkalan sebanyak 21 lansia.

3.4.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang


dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling.
Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi dari
populasi yang dapat mewakili populasi yang ada ( Nursalam,
2011). Sampling dalam penelitian ini adalah lansia yang
mengalami kualitas tidur baik ataupun buruk.

Kriteria inklusi : Kriteria inklusi adalah karakteristik


umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,2013)

1. Lansia yang berumur 55-90 tahun


2. Lansia yang kualitas tidurnya buruk/ baik
Sedangkan criteria eklusi adalah ciri-ciri anggota
populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel. Kriteria
eklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Lansia yang mengalami gangguan kognitif
2. Lansia yang tidak dapat diajak berkomunikasi:
Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang di
teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi
(Notoadmojo,2012).
n= N
(1+N(d2))
Keterangan:
n: Besar Sampel
N: Besar populasi
d: Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,05)
n= 21
1+21(0,052))
21
n= 1+21(0,0025))
21
n= 1+0,0525
21
n= 1,0525

n= 19, 952 dibulatkan menjadi 20


3.4.3 Tehnik sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi


untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan
cara-cara yang di tempuh dalam pengambilan sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan subjek penelitian (Nursalam,2011). Dalam
penelitian ini teknik yang di gunakan yaitu random sampling.
Sampel di pilih secara acak.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan di lakukan di Posyandu Lansia Pangeranan


Bangkalan pada bulan Februari tahun 2015 selama dua minggu.

3.6 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah


daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, untuk memperoleh
informasi yang di butuhkan oleh peneliti (Notoadmodjo, 2005). Alat
pengumpulan data pada penelitian ini untuk meneliti kualitas tidur
berupa lembar kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
Kuesioner ini terdiri dari 19 pertanyaan yang terdiri dari 7 komponen
penilaian yaitu kualitas tidur subjektif, tidur laten, lama tidur, efisiensi
tidur, gangguan tidur, pemakaian obat tidur dan disfungsi siang hari.

Ke 7 komponnen di jumlahkan sehingga terdapat skor 0-21, kualitas


tidur baik jika memiliki nilai PSQI ≤ 5 dan kualitas tidur buruk jika
nilai PSQI ≥ 5 (Buysse, 1989).

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Alat ukur penelitian dengan kuesioner Pitsburg Sleep Quality


Index (PSQI) yang telah diuji validitas dan reliabilitas oleh
peneliti sebelumnya. Valid berarti instrument dapat di gunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan reliable
berarti instrument yang bila di gunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama akan menghasilkan hasil yang sama
(Sugiyono, 2013). validitas kuesioner Pitsburg Sleep Quality
Index (PSQI) menggunakan pearson product moment dengan hasil
r+0,484-0,778. Hasil tersebut telah melebihi nilai 0,444 maka
kuesioner tersebut di nyatakan valid (Oktavia, 2012).

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana


suatu alat pengukur dapat dipercaya (Arikunto, 2012). Reliabilitas
kuesioner ini menggunakan uji cronbach’s alpha dengan hasil
0,0841. Nilai uji tersebut lebih besar dari 0,6 maka kuesioner ini di
nyatakan reliable untuk di gunakan dalam penelitian (Oktavia,
2012).

3.8 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan suatu desain alur penelitian sehingga dapat di


lihat secara jelas gambaran tentang proses dan jalannya penelitian

Populasi :

Lansia di Keluaran Pangeranan Kecamatan Bangkalan

Kelompok perlakuan
Pre test

Mengobservasi respon kualitas


tidur lansia

Pre Intervensi

.........................................................................................................................
. Perlakuan

Memberikan terapi rendam air hangat pada kaki di lakukan


selama 15 menit hingga 30 menit dengan frekuensi 1 kali
sehari pada waktu malam, intervensi di berikan selama 2
minggu

Intervensi

.........................................................................................................................
. Post test

Mengobservasi respon kualitas


tidur lansia setelah 2 minggu

Uji Wilcoxon Match Pairs Test dimana untuk menganalisis


perbedaan dua variabel dependen sebelum dan sesudah perlakuan
Hasil
Post Intervensi

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka kerja penelitian pengaruh terapi rendam air hangat
pada kaki terhadap peningkatan kualitas tidur lansia di Kelurahan
Pangeranan Kecamatan Bangkalan.

3.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian,, peneliti mengajukan ijin kepada Kepala


Puskesmas Bangkalan, untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian
menjelaskan kepada responden tentang pengaruh terapi rendam air hangat
pada kaki pada lansia yang mengalami penurunan kualitas tidur. Peneliti
melakukan penelitian dengan memperhatikan dan menekankan pada
masalah etika. Penelitian di lakukan di Posyandu Lansia Kelurahan
Pangeranan Kecamatan Bangkalan, kemudian peneliti mengambil data di
Puskesmas Pembantu Pangeranan dengan memperhatikan masalah etika
sebagai berikut :

3.9.1 Lembar Persetujuan (Informed Concent)

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara


peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan
lembar persetujuan (Hidayat, 2011).
3.9.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau


memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan di sajikan
(Hidayat, 2011).

3.9.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Semua informasi yang telah di kumpulkan dijamin


kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu
yang akan di laporkan pada hasil riset (Hidayat, 2011).

3.10 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan


proses pengumpulan karakteristik subjek yang di perlukan dalam suatu
penelitian. Langkah-langkah dalam pengumpulkan data bergantung pada
rancangan penelitian dan tekhnik instrumen yang di gunakan (Nursalam,
2011).

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut :

a. Penelitian di laksanakan setelah mendapatkan rekomendasi dari


STIKes NHM dan permohonan izin kepada Kepala Puskesmas
Pembantu Pangeranan Kecamatan Bangkalan.

b. Penelitian mengadakan pertemuan dengan responden untuk


pengambilan dan pengumpulan data penelitian

c. Peneliti menyeleksi sampel dengan berpedoman pada kriteria sampel


yang sudah di tentukan
d. Pengumpulan data di lakukan dengan cara memberikan lembar
kuesioner kepada lansia sebagai responden, tentang pengaruh terapi
rendam air hangat pada kaki sebagai upaya dalam peningkatan kualitas
tidur pada lansia.

3.11 Pengolahan Data

Dalam melakukan analisa data, terlebih dahulu harus di olah dengan


tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang
di peroleh di pergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama
dalam pengujian hipotesis (Hidayat, 2009). Dalam proses pengambilan data
trdapat langkah-langkah yang harus di tempuh, diantaranya :

3.11.1 Pemeriksaan Data (Editing)

Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang


di peroleh atau di kumpulkan (Hidayat, 2009). Dalam penelitian
ini editing di lakukan setelah pengumpulan data.

3.11.2 Pemberian Skor (Skoring)

Untuk memudahkan dalam pengolahan data, maka setiap


jawaban dari kuesioner di beri skor dengan karakteristik masing-
masing.

Kuesioner Kualitas Tidur

a. Jawaban selalu di beri Skor 1

b. Jawaban selalu di beri Skor 2

c. Jawaban selalu di beri Skor 3

d. Jawaban selalu di beri Skor 4

Criteria Skoring
1) 35-50 = Kualitas tidur baik

2) 25-37 = Kualitas tidur sedang

3) 12-24 = kualitas tidur buruk

3.11.3 Pemberian Kode (Coding)

Coding di gunakan untuk memudahkan dalam pengolaan data


setiap jawaban dari kuesiner dengan kode yang di jabarkan
sebagai berikut :

Kualitas tidur :

a. Kode 3 : Kualitas tidur baik

b. Kode 2 : Kualitas tidur siang

c. Kode 1 : Kualitas tidur buruk

3.11.4 Tabulasi (Tabulating)

Penyusunan data merupakan pengorganisasian data


sedemikian rupa agar dengan mudah dapat di jumlah, disusun, dan
di sajikan dan di analisis.

3.12 Analisa Data

3.12.1 Analisa Univariat

Analisa yang di lakukan terhadap tiap variabel dari penelitian


dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dari masing-
masing variabel.

3.12.1 Analisa Bivariat

Untuk perbedaan tersebut peneliti menggunakan uji Wilcoxon


Match Pairs Test dimana untuk menganalisis perbedaan dua
variabel dependen sebelum dan sesudah perlakuan dengan tingkat
kemaknaan 0,05 dengan skala data di gunakan adalah ordinal.

Bila p Value > 0.05 maka Ho di terima artinya tidak ada


perbedaan antara sebelum dan sesudah terapi rendam air hangat
pada kaki dengan peningkatan kualitas tidur pada lania. Bila p
Value < 0,05 maka Ho di tolak artinya ada pengaruh antara
sebelum dan sesudah terapi rendam air hangat pada kaki terhadap
peningkatan kualitas tidur pada lansia.

3.13 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian yang berjudul pengaruh rendam air hangat pada kaki
terhadap kualitas tidur lansia yang mengalami gangguan tidur di Posyandu
lansia. Desa Pangeranan Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Pangeranan
Bangkalan, memiliki keterbatasan pada saat penelitian yaitu peneliti tidak
bisa observasi dan memberikan terapi rendam air hangat secara langsung
pada lansia di karenakan estimasi waktu untuk mendatangi rumah lansia
satu persatu secara lansung, sehingga peneliti hanya bisa memastikan
pelaksanaan terapi rendam air hangat dari lansia sendiri dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai

  • Woc Isk
    Woc Isk
    Dokumen2 halaman
    Woc Isk
    Siti Sumiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I PDF
    Bab I PDF
    Dokumen9 halaman
    Bab I PDF
    Nurjannah Harahap
    Belum ada peringkat
  • Full PDF
    Full PDF
    Dokumen102 halaman
    Full PDF
    Riri
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Post Partum
    Infeksi Post Partum
    Dokumen12 halaman
    Infeksi Post Partum
    Siti Sumiati
    Belum ada peringkat
  • WOC
    WOC
    Dokumen2 halaman
    WOC
    Siti Sumiati
    Belum ada peringkat
  • Abses Renal
    Abses Renal
    Dokumen15 halaman
    Abses Renal
    Siti Sumiati
    Belum ada peringkat