Anda di halaman 1dari 12

INFEKSI POST PARTUM

OLEH KELOMPOK 2
DEFINISI

Infeksi masa nifas


merupakan infeksi
postpartum pada uterus
dan struktur yang letaknya
lebih tinggi dengan disertai
pola demam yang khas

Menurut the Joint • Suhu tubuh 380C atau lebih


Committee on Maternal • Kenaikan suhu tersebut dapat terjadi pada 2 hari dari
Welfare, infeksi masa nifas 10 hari pertama postpartum di luar waktu 24 jam
dapat didefinisikan melalui • Suhu tubuh harus diukur peroral dengan tekhnik
cara berikut ini : standart sedikitnya 4 x sehari
KLASIFIKASI

Infeksi pada Vulva, Penyebaran dari tempat-tempat


tersebut melalui vena-vena, jalan
Vagina, dan Serviks limfe dan permukaan
endometrium.

•Vulvitis • Endometritis
• Septicemia dan Pyemia
•Vaginitis • Peritonitis, Salpingitis, dan
Ooforitis
•Servisitis • Tromboflebitis, Parametris
Manifestasi Klinis menurut Dr. Andry Hartono, (2014)
adalah sebagai berikut :

1. Bergantung pada lokasi dan luas infeksi ( lihat Memeriksa Infeksi Masa
Nifas )
2. Demam sedikitnya pada suhu 380C yang terjadi setelah 24 jam pertama
dan berlangsung selama 2 hari berturut-turut dalam 10 hari pertama
postpartum
3. Lokhia yang berbau busuk
4. Latergi
5. Nyeri abdomen
6. Subinvolusi uterus
7. Timbul rasa panas dan perih pada tempat yang terinfeksi
8. Perih saat buang air kecil
Manifestasi Klinis menurut Menurut Eny Retna Ambarwati.
(2009) ;

• Pembengkakan luka episiotomi, terjadi penanahan, perubahan


warna kulit,pengeluaran lochea bercampur nanah mobilitasi
Infeksi terbatas karena ras nyeri, temperatur badan dapat meningkat.
Lokal

• Tampak sakit dan lemah, temperatur meningkat,Tekanan darah


menurun dan nadi meningkat, pernafasan dapat meningkat dan
Infeksi terasa sesak, kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi
Umum ganguan involusi uterus, lochea berbau dan bernanah serta kotor.
ETIOLOGI

Infeksi masa nifas terjadi karena


masuknya mikro-organisme vagina ke
dalam kavum uteri yang steril melalui
ketuban pecah dini, luka insisi
pembedahan, hematoma, jaringan yang
rusak atau tindakan yang kurang steril.
FAKTOR PREDISPOSISI

Pemeriksaan Kelahiran
Ketuban
Partus lama vagina yang yang Monitoring
pecah dini
atau sulit sering tidak memerlukan internal janin
(KPD)
steril instrument
FAKTOR RESIKO

 Grande multipara.
 Jarak persalinan kurang dari 2 tahun.
 Persalinan yang dilakukan dengan tindakan: pertolongan kala uri sebelum
waktunnya, pertolongan oleh dukun, persalinan dengan tindakan paksa,
persalinan dengan narkosa, terapi tokolitik.
 Kelahiran sulit atau manual dari plasenta.
 Persalinan lama atau di induksi.
 Persalinan mendadak atau traumatik.
 Penyakit yang diderita (Penyakit jantung,DM ,dan kelainan pembekuan
darah).
PENCEGAHAN

Selalu mematuhi tindakan penjagaan yang baku

Mempertahankan sterilitas ketika membantu atau melakukan VT

Membatasi jumlah pemeriksaan VT selama persalinan

Membasuh kedua belah tangan sampai benar-benar bersih setiap kali sudah
menyentuh pasien

Menginstrusikan untuk segera menghubungi dokter ketika terjadi ketuban pecah

Mengingatkan kepada pasien untuk menghindari hubungan seks setelah terjadi


rupture atau kebocoran ketuban (kaantung amnion)

Menjaga agar luka episiotomy selalu bersih dan mengajarkan kepada pasien
bagaimana mempertahankan hygine perineum yang baik

Melakukan skrining terhadap petugas dan pengunjung agar mereka yang


menderita infeksi akut menjuhi pasien-pasien di ruang bersalin
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Ultra Pemeriksaan
Lab darah Urinalisis
sonografi biomanual
PENATALAKSANAAN

SECARA MEDIS SECARA UMUM

•Terapi antibiotic yang berspektrum luas. •Jangan menggaruk-garuk perenium maupun


•Preparat analgetik untuk meredakan rasa nyeri. vagina.
•Sitz bath. •Jangan mencoba mengobati sendiri misalnya
•Tindakan penjagaan untuk mengendalikan dengan cairan pembersih kewanitaan karena
infeksi. melihat adanya keputihan.
•Pengaturan posisi tubuh untuk memperlancar •Segera hubungi dokter kandungan anda.
drainase. •Jaga kondisi kesehatan selam hamil dengan
•Pemeliharaan keseimbangan cairan dan mengonsumsi mkanan yang bersih dan
elektrolit. memenuhi pola diet sehat seimbang, serta
minum air dalam jumlah yang cukup.
•Monitoring tanda vital dan gejala.
•Menjaga kebersihan daerah sekitar vagina dan
•Pembedahan untuk mengangkat setiap produk
lluka bekas episiotomy ( prosedur bedah untuk
konsepsi atau potongan plasenta yang masih
melebarkan jalan lahir)
tertinggal atau untuk memasang drain pada
infeksi local seperti abses pada perimetris. •Pastikan ke dokter dan petugas ruang bersalin
agar alat-alat persalinan dan juga ruang
bersalin terjaga kesterilannya.
KOMPLIKASI

 Infeksi dan syok septic.


 Anemia berat.
 Sepsis purpuraris.
 Ruptur uterus.
 Syok hipovolemik.
 Kerusakan otak.
 Tromboembolik.
 Emboli paru.
 Pada kehamilan berikutnya dapat mengalami aborsi spontan, hipoksia intra uteri,
retardasi pertumbuhan intra uteri.
 Kematian.

Anda mungkin juga menyukai